• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGARUH KEBUDAYAAN PRA ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PENGARUH KEBUDAYAAN PRA ISLAM TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGARUH KEBUDAYAAN PRA ISLAM

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:

Arfia Lutfiati (141120015)

Dosen Pengampu : Irfan Fauzan, M. Pd. I

Mata Kuliah

: Sejarah Pendidikan Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM BHAKTI NEGARA TEGAL

(2)

i

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kekuatan lahir batin sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing serta memberi arahan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah pemahaman serta wawasan kita tentang pengaruh kebudayaan Pra Islam terhadap pendidikan Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada semua pembaca dan pakar dimohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik demi sempurnanya makalah ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin

Slawi, Oktober 2021

(3)

ii DAFTAR ISI PRAKATA ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Penulisan ... 1 BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Pengaruh Kebudayaan Persia Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam ... 2

B. Pengaruh Kebudayaan Yunani Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam ... 2

C. Pengaruh Kebudayaan Cina Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam ... 4

D. Pengaruh Kebudayaan India Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam...5

BAB III PENUTUP ... 6

A. Kesimpulan ... 6

B. Saran ... 6

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut Ahmad Amin. Bangsa Arab telah mempunyai hubungan dengan bangsa-bangsa tetangganya, baik yang bersifat kebendaan atau kerohanian, meskipun hubungan ini masih terlalu lemah bila dibandingkan dengan hubungan bangsa-bangsa yang telah maju di masa itu, dipandang dari segi letak geografisnya dan keadaan masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena keadaan tanah yang mereka diami dan masyarakatnya.

Hubungan bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain terjadi melalui berbagai jalan, di antaranya: (1) perdagangan; (2) mendirikan pemerintahan atas lindungan bangsa lain (protectorat), di daerah-daerah yang berbatasan dengan Persia dan Romawi; (3) datangnya misi Yahudi dan Kristen ke negeri tersebut, yang mengajak orang-orang memasuki agama-agama itu dan menyebarkan ajaran-ajarannya. Melalui berbagai jalur inilah, maka sebelum kedatangan Islam, telah terdapat pengaruh dari luar yang terdapat di kawasan atau wilayah yang selanjutnya menjadi wilayah kekuasaan Islam. Berbagai pengaruh ini selanjutnya memiliki pengaruh terhadap pemahaman ajaran Islam, praktik pendidikan Islam dan praktik kemasyarakatan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh kebudayaan Persia Pra Islam terhadap pendidikan Islam ? 2. Bagaimanakah pengaruh kebudayaan Yunani Pra Islam terhadap pendidikan

Islam ?

3. Bagaimanakah pengaruh kebudayaan Cina Pra Islam terhadap Pendidikan Islam ? 4. Bagaimanakah pengaruh kebudayaan India Pra Islam terhadap pendidikan Islam ? C. Tujuan

1. Mengetahui pengaruh kebudayaan Persia Pra Islam terhadap pendidikan Islam. 2. Mengetahui pengaruh kebudayaan Yunani Pra Islam terhadap pendidikan Islam. 3. Mengetahui pengaruh kebudayaan Cina Pra Islam terhadap pendidikan Islam. 4. Mengetahui pengaruh kebudayaan India Pra Islam terhadap pendidikan Islam.

(5)

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kebudayaan Persia Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam

Sebagaimana telah disebutkan bahwa sebelum kedatangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kebudayaan Persia telah masuk ke wilayah selatan Jazirah Arabia. Dalam hubungan ini Ahmad Amin menyatakan sebagai berikut:

“Kedaulatan bangsa Persia hilang karena dikalahkan oleh umat Islam yang kemudian menjadi bagian daerah Islam, banyak di antara orang Persia yang menjadi tawanan bangsa Arab yang dijadikan budak dan dibagikan di antara bangsa Arab dan banyak pula di antara bangsa Persia yang kemudian masuk Islam, mempelajari bahasa Arab sehingga setelah sampai kepada generasi yang kedua, ada di antara mereka yang mahir berbahasa arab seperti bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, akidah mereka belum dapat mengikuti kepercayaan bangsa Arab. Demikian pula keinginan dan kecondongan mereka, alam pikiran mereka pun belum sama dengan pikiran bangsa arab, bahkan mereka itu setelah memeluk Islam dapat memberi corak ke Persia terhadap agama yang baru itu. Mereka itu belum dapat melepaskan diri dari kepercayaan agama yang lama serta adat istiadatnya. Dengan demikian, dalam memahami Islam pun terbatas pada kemampuan yang diberikan oleh agama yang telah mereka peluk semenjak nenek moyang mereka berabad-abad.

Yang mempelajari bahasa Arab pun belum dapat meninggalkan khayal yang asli, dan tidak pula mereka dapat melupakan “syi’ir”, peribahasa, dan kata-kata hikmah yang dimiliki oleh bangsa mereka. Sebagai akibat yang wajar banyaklah pengertian baru yang masuk ke dalam Islam yang kemudian tampak pengaruhnya, seperti adanya golongan syi’ah dan Tasawuf dan sebagian pengaruhnya pula bahwa sastra Arab penuh dengan hikmah-hikmah, cerita-cerita, dan khayal yang berasal dari Persia. Jika bangsa Persia mempunyai agama dan sastra yang berpengaruh, maka seharusnyalah kita mengkaji dahulu dengan ringkas agama dan kesusastraan mereka, agar kita dapat mengetahui sampai di manakah pengaruh tersebut”.

B. Pengaruh Kebudayaan Yunani Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam

Pada abad-abad pertama Masehi muncul di Iskandaria suatu aliran filsafat yang terkenal dengan nama Neo-platonisme. Aliran ini memiliki pengaruh besar terhadap filsuf Islam dan ahli ilmu kalam terutama dari kalangan Mu’tazilah dan Tasawuf.

(6)

3

Bangsa Arab belum banyak yang mengenal Neo-Platonisme tetapi mereka mengetahui pengajarannya dan menamakannya “Pengajaran Iskandaria”.

Semula aliran Iskandaria ini condong kepada pembahasan dan pemikiran semata-mata kemudian berusaha menyokong ajaran-ajaran Yunani dan menentang Kristen lalu mengkhususkan kegiatannya dalam menyelidiki hal-hal yang ghaib yang luar tabi’at alam, menggunakan sihir, mantra-mantra, jimat-jimat, menggunakan pendukunan dan pemujaan.

Menurut kebanyakan sejarawan, sejarah sains terbagi menjadi dua periode: periode Yunani dan periode Renaisans. Menurut pembagian tersebut di atas periode Alexandria termasuk dalam periode masa Yunani tetapi telah diketahui, bahwa selama beberapa abad Alexandria telah menjadi mercusuar ilmu dan walaupun periode Alexandria merupakan perluasan dari periode Yunani. Periode tersebut adalah semacam ranaisans di kawasan lain yang berbasis di Alexandria dan Universitas kunonya.

Di zaman Bani Umaiyah, karena perhatian lebih banyak tertuju kepada kebudayaan Arab, pengaruh kebudayaan Yunani terhadap Islam belum begitu kelihatan. Pengaruh baru nyata kelihatan di masa Bani Abbas karena yang berpengaruh di pusat pemerintahan bukan lagi orang-orang Arab tetapi orang-orang Persia seperti keluarga Baramikah yang telah lama berkecimpung dalam kebudayaan Yunani.

Berkaitan dengan karakter kebudayaan Yunani yang mempengaruhi kebudayaan dan peradaban Islam sebagaimana tersebut di atas dikemukakan oleh Bertrand Russel sebagai berikut:

“Di antara semua sejarah tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit

diterangkan selain lahirnya peradaban Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamina dan yang kemudian menyebar ke negeri sekitarnya. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakan. Yang mereka capai dalam bidang seni dan sastra sudah lazim diketahui namun yang mereka lakukan dalam bidang yang murni intelektual bahkan lebih luar biasa. Mereka menemukan Matematika, Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan merekalah yang pertama kali menulis sejarah”.

Pemikiran filsafat Yunani dari Plato, Aristoteles dan Plotinus (Neo-Platonisme) sebagaimana disinggung di atas, masuk ke dalam dunia Islam melalui kegiatan penerjemahan yang dilakukan umat Islam di zaman Khalifah al-Ma’mun. Dengan

(7)

4

menyewa penerjemah penganut Nasrani , seperti Hunain Ibn Ishak, Umat Islam di bawah pemerintahan Abbasiyah menerjemahkan karya-karya para filsuf Yunani tersebut ke dalam bahasa Arab, baik pemikiran para filsuf Yunani yang berkenaan dengan filsafat dan ilmu pengetahuan umum lainnya. Pemikiran Yunani ini selanjutnya memengaruhi pada seluruh disiplin studi Islam. Tafsir, ilmu kalam, filsafat Islam, tasawuf, fikih bahkan juga bahasa Arab.

C. Pengaruh Kebudayaan Cina Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam

Pada 80.000 tahun SM yaitu dimulai pada kemunculan manusia modern homo sapiens di Cina hingga sekarang. Setelah itu muncul permulaan kemampuan bercocok tanam dan periode Neolitikum (7000 SM), permulaan zaman perunggu (2100 SM), munculnya prasasti tulang berisi tulisan pada masa dinasti shang (1300 SM), kemunculan bangsa nomaden berkuda di padang stepa di sisi utara cina (900 SM), bangsa Cina mulai mampu menempa besi (650 SM),pembangunan tembok yang panjang di perbatasan negeri Qi (450 SM)dll.

Pada tahun 1980-an kekuatan militer cina sebanding dengan kekuatan militer AS. Kini peran dunia cina di kancah dunia makin menonjol dan peran masyarakat cina yang tersebar di berbagai negara dalam membangun negaranya makin meningkat. Selanjutnya Cina mengekspor mainan anak-anak dan beragam alas kaki dan kemudian mampu mengolah logam dengan teknologi tinggi seperti perangkat elektronik, selubung keramik untuk pengubah katalis, layar LCD, sistem pengalih digital hingga peralatan video conference. Selain itu, Cina telah menjadi tempat para produsen membuat segala sesuatu dengan teknologi tinggi dengan biaya efisien yang kemudian menjualnya kepada konsumen di seluruh dunia.

Pengaruh cina terhadap kebudayaan Islam secara lebih signifikasi dapat dijumpai di negeri kita. Di Indonesia dari sejak dulu hingga sekarang. Cina tidak hanya menguasai bidang ekonomi dalam hampir seluruh cabangnya: industri, perdagangan, jasa melainkan juga dalam penyebaran agam Islam. Sebelum Islam datang cina termasuk negara yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju dan lebih unik dibandingkan dengan peradaban dari negara lain. Atas dasar inilah maka tidak mengherankan jika Nabi Muhammad pada akhir abad VI atau awal abad VII M telah menganjurkan kepada pengikutnya untuk belajar ke negeri Cina.

(8)

5

D. Pengaruh Kebudayaan India Pra Islam Terhadap Pendidikan Islam

India merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya agama Hindu dan Budha. Pengaruh agama Hindu dan Budha ke negara-negara lain, termasuk ke Jazirah Arab sudah ada sebelum Islam datang walaupun keadaannya tidak sekuat pengaruh Yunani, Persia dan Cina.

Pengaruh India melalui agama dan kebudayaannya ini banyak dijumpai dinegara di kawasan Asia Tenggara. Di Jepang misalnya pengaruh Budha cukup kuat. Demikian pula di Thailand, Korea, Cina dan Hong Kong pengaruh agama dan kebudayaan cukup kuat. Pengaruh ini terus berlanjut hingga sekarang. Di Indonesia pengaruh agama dan kebudayaan India terlihat dari munculnya kerajaan besar yang menganut agama Hindu di Indonesia, seperti kerajaan Majapahit di Jawa, kerajaan Sriwijaya di Palembang dan kerajaan Pajajaran dipulau Jawa. Karena demikian kuat dan lamanya kerajaan-kerajaan yang beraliran Hindu tersebut, maka berkesempatan untuk membangun pusat-peribadatan seperti candi-candi yang hingga saat ini masih ada dan telah menjadi objek wisata. Candi-candi tersebut misalnya: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut di pulau Jawa dan beberapa candi lainnya di beberapa tempat di Indonesia.

Adanya pusat-pusat peradaban di India ini lebih lanjut memiliki hubungan dengan proses masuknya Islam ke Indonesia. Di samping terdapat teori Arab, teori Persia, dan teori Cina tentang masuknya Islam ke Indonesia juga terdapat teori India. Teori ini mengatakan bahwa Islam datang ke Indonesia bukan berasal dari Arab atau Persia secara langsung tetapi berasal dari India terutama dari pantai barat dari Gujarat dan Malabar. Sebelum Islam sampai di Nusantara banyak orang bermazhab syafi’i yang bermigrasi dan menetap di wilayah India. Dari sana selanjutnya Islam menyebar ke Nusantara.

Islam di Indonesia berasal dari anak Benua India juga dikemukakan oleh J.P Moquette yang berkesimpulan bahwa tempat asal Islam di Nusantara adalah Gujarat, India. Pendapat ini didasarkan pada pengamatan Moquette terhadap bentuk batu nisan di pasai yang berangka 17 Dzulhijjah 831 H/27 September 1428, dia juga mengamati bentuk batu nisan pada makam Maulana Malik Ibrahim di Gersik Jawa Timur. Ternyata bentuk batu nisan kedua tempat tersebut sama dengan batu nisan di Cambay, Gujarat di pesisir selatan India. Dari fakta ini, dihasilkan bukan hanya untuk pasar lokal tetapi juga untuk ekspor kawasan lain, termasuk Sumatera dan Jawa. Hubungan bisnis ini memungkinkan orang-orang Nusantara mengambil Islam dari Gujarat.

(9)

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Sebagaimana telah disebutkan bahwa sebelum kedatangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kebudayaan Persia telah masuk ke wilayah selatan Jazirah Arabia. Kedaulatan bangsa Persia hilang karena dikalahkan oleh umat Islam yang kemudian menjadi bagian daerah Islam, banyak di antara orang Persia yang menjadi tawanan bangsa Arab yang dijadikan budak dan dibagikan di antara bangsa Arab dan banyak pula di antara bangsa Persia yang kemudian masuk Islam, mempelajari bahasa Arab sehingga telah sampai kepada generasi yang kedua, ada di antara mereka yang mahir berbahasa arab seperti bangsa Arab sendiri.

Pada abad-abad pertama Masehi muncul Iskandaria suatu aliran filsafat yang terkenal dengan nama Neo-platonisme. Aliran ini memiliki pengaruh besar terhadap filsuf Islam dan ahli ilmu kalam terutama dari kalangan Mu’tazilah dan Tasawuf. Aliran Iskandaria ini condong kepada pembahasan dan pemikiran semata-mata kemudian berusaha menyokong ajaran-ajaran Yunani dan menentang Kristen lalu mengkhususkan kegiatannya dalam menyelidiki hal-hal yang ghaib yang luar tabi’at alam, menggunakan sihir, mantra-mantra, jimat-jimat, menggunakan pendukunan dan pemujaan.

Sebelum Islam datang Cina termasuk negara yang memiliki peradaban yang jauh lebih maju dan lebih unik dibandingkan dengan peradaban dari negara lain. Atas dasar inilah maka tidak mengherankan jika Nabi Muhammad pada akhir abad VI atau awal abad VII M telah menganjurkan kepada pengikutnya untuk belajar ke negeri Cina. Pengaruh India melalui agama dan kebudayaannya ini banyak dijumpai di negara di kawasan Asia Tenggara. Di Jepang misalnya, pengaruh Budha cukup kuat. Demikian pula di Thailand, Korea, Cina dan Hong kong pengaruh agama dan kebudayaan cukup kuat. Pengaruh ini terus berlanjut hingga sekarang. Di Indonesia pengaruh agama dan kebudayaan India terlihat dari munculnya kerajaan besar yang menganut agama Hindu di Indonesia, seperti kerajaan Majapahit di Jawa, kerajaan Sriwijaya di Palembang dan kerajaan Pajajaran dipulau Jawa.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya kami selaku manusia biasa menyadari adanya beberapa kesalahan oleh karena itu kami mengharapkan kritik maupun saran khususnya dari Dosen Pembimbing Irfan Fauzan,

(10)

7

M. Pd. I yang bersifat membantu dan membangun agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang akan datang.

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA Nata,Abuddin.2011. Sejarah pendidikan Islam.Jakarta.Kencana.

Makalah Pengaruh Kebudayaan Pra Islam Terhadap Pedidikan Islam diakses dari https://www.google.com/amp/s/animaiyuni99.wordpress.com/2018/05/06/makalah-

pengaruh-kebudayaan-pra-islam-terhadap-pendidikan-islam/amp/ pada 3 Oktober 2021 pukul 09.11

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan

₃ Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan umat Islam dalam satu negara, dengan akidah yang sama, yaitu akidah Islam;. Sistem Politik luar

Bangsa Arab saat itu hanya memiliki sedikit kemampuan berdagang namun keahlian tersebut juga tidak cukup untuk menjadikan bangsa mereka menjadi bangsa yang beradab, selain itu

Mukhtar mendapat banyak pengikut dari kalangan kaum Mawali, yaitu umat Islam bukan Arab, berasal dari Persia, Armenia dan lain-lain yang pada masa Bani Umayyah dianggap

Saat dunia digenggam kekuasaan islam, kedamaian menjadi ciri khasnya, toleransi antar umat beragama menjadi bagian dari kehidupan, perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat

Ada sangat banyak variabel budaya yang hidup di kalangan umat Islam Indonesia yang merupakan “serapan” dari budaya luar, termasuk Persia, mungkin juga India, Arab dan bahkan

Pemikiran Islam Liberal ini juga mendakwa bahawa umat Islam hari ini terbelenggu dengan Islam yang didominasi dan diwarisi oleh bangsa Arab sehingga dihinggapi oleh sindrom

Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh