MAKALAH
KOMUNIKASI KELOMPOK Dosen Pengajar : Dr. Rismawaty, M.Si
Disusun oleh :
Radisya Eka Putri Hendarsyah 41817212
(IK-6)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
(2017)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 2
KATA PENGANTAR ... 3
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ... 4
1.3 TUJUAN PENELITIAN... 4
BAB II ... 5
PEMBAHASAN ... 5
2.1PENGERTIAN KOMUNIKASI ... 5
2.2PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK ... 5
2.3 CIRI-CIRI KOMUNIKASI KELOMPOK ... 6
2.4 KLASIFIKASI KELOMPOK ... 6
2.4.1. Kelompok Primer dan Sekunder. ... 6
2.4.2. Ingroup-outgroup ... 7
2.4.3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan. ... 7
2.4.4. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif ... 7
2.5 KARAKTERISTIK KOMUNIKASI KELOMPOK ... 8
2.6FUNGSI KOMUNIKASI KELOMPOK... 8
2.7FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN KELOMPOK ... 9
1. Ukuran kelompok. ... 10
2. Jaringan komunikasi. ... 10
3. Kepemimpinan... 10
4. Tujuan umum kelompok ... 10
5. Struktur kelompok ... 10
BAB III ... 11
PENUTUP ... 11
3.1KESIMPULAN ... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 13
KATA PENGANTAR
kehidupan sosial adalah kehidupan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur sosial/kemasyarakatan. Sebuah kehidupan disebut sebagai kehidupan sosial jika di sana ada interaksi antara individu satu dengan individu lainnya, dan dengannya terjadi komunikasi yang kemudian berkembang menjadi saling membutuhkan kepada sesama . karna kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri dan harus melakukan komunikasi. Ada macam macam komunikasi di kehidupan ini, contohnya komunikasi kelompok. Komunikasi seakan menjadi ruh dalam jasad sebuah kelompok. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu kelompok bergantung pada komunikasinya. Seberapa intens komunikasi terjalin di kelompok itu.
Dalam komunikasi kelompok sering kali ada kegiatan penting yang sangat menunjang keberhasilan kelompok tersebut, diskusi contohnya. Namun saat ini, banyak permasalahan yang terjadi di kalangan sebuah kelompok dan inti masalahnya adalah kurangnya komunikasi.
Permasalahan komunikasi yang terjadi pun tak hanya intern saja tapi juga eksternalnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, penting kiranya agar kita memahami arti Komunikasi Kelompok. Oleh sebab itu, dalam makalah ini saya akan membahas tentang komunikasi kelompok
BANDUNG, 23 Januari 2018 Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kelompok?
3. Ciri- ciri komunikasi kelompok?
4. Klasifikasi & karakteristik komunikasi kelompok?
5. Apa fungsi dari komunikasi kelompok?
6. Apakah hambatan yang terjdi di dalam komunikasi kelompok/ faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan, maka akan tercapai beberapa tujuan dalam penulisan ini. Diantaranya yaitu:
1. Mengetahui arti komunkasi dan komunikasi kelompok 2. Mengetahui ciri-ciri komunikasi kelompok
3. Mengetahui karakteristik dan klasifikasi komunikasi kelompok 4. Mengetahui fungsi dari komunikasi kelompok
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, komunikasi terjemahan dari bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama. Mengadakan komunikasi artinya mengadakan
“kesamaan” dengan orang lain. Komunikasi pada hakikatnya adalah membuat komunikan(orang yang menerima pesan) dengan komunikator(orrang yang memberi pesan) sama sama atau (turned) untuk suatu pesan.
• Kincaid dalam bukunya “Communication networks: toward a new paradigm for research”
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Pengertian komunikasi diatas didasarkan atas pemahaman Kincaid tentang model nonlinear dari komunikasi dimana dua pihak atau lebih berusaha untuk memperoleh “mutual understanding” atau dengan kata lain kesepahaman yang mendalam.
• Raymond S. Ross menerangkan dalam bukunya “Speech Communication”
Komunikai adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yg serupa dengan yg dimaksudkan komunikator.
• Prof. Dr. Alo Liliweri: diterangkan dalam bukunya “Dasar Dasar Komunikasi Kesehatan”
komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
2.2 Pengertian komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah. berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Menurut Michael Burgoon komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota -anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.Komunikasi kelompok juga melibatkan komunkasi antarpribadi.
Keberhasilan komuniasi kelompok di sebabkan oleh pesan yang dikirim dalam komunikasinya dapat dipahi oleh komunikan/anggota kelompok dan anggota dengan senang hati menerima informasi, kemauan anggota merasakan apa yang dirasakan anggota lain, situasi kelompok yang mendukung komunikasi berlangsung efektif, perasaan positif terhadap diri anggota kelompok. Ada banyak kelompok dalam masyarakat kita. Misalnya, keluarga, kelompok arisan, kelompok bermain, kelompok dalam sebuah organisasi, dan kelas belajar.
Kelompok dapat diidentifikasikan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan jenis pekerjaan. Dalam sebuah kelompok, terjadi interaksi antaranggota kelompok.
Maka dari itu, komunikasi kelompok lahir sebagai bentuk komunikasi. Komunikasi kelompok mengatur bagaimana komunikasi berjalan dengan anggota kelompok satu dengan yang lainnya, bagaimana interaksi yang terjadi di dalam kelompok itu sendiri.
2.3 Ciri- Ciri Komunikasi Kelompok
1. Komunikasi berlangsung face to face komunikasi, dan timbale balik.
2. Terlaksananya komunikasi atas unsure prakarsa bersama.
3. Bentuknya terstruktur, permanen dan emosional.
4. Setiap aggota kelompok sadar akan peranan, sasaran, uuran, serta identitas kelompok.
5. Situasinya hiterogen, dari status social, pendidikan,usia, jenis kelamin dan sebagainya, sehingga sering menimbulkan wabah mental yang menjalar dengan cepat.
2.4 Klasifikasi Kelompok
Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi empat dikotomi, yaitu primer-sekunder, ingroup- outgroup, rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-preskriptif.
2.4.1. Kelompok Primer dan Sekunder.
Kelompok primer (primary group) adalah kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi.
Sedangkan Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak saling mengenal. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya :
1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur- unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya..
4. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.
2.4.2. Ingroup-outgroup
Sumner membagi kelompok menjadi ingroup dan outgroup. Ingroup adalah kelompok kita, dan outgroup adalah kelompok mereka. Ingroup dan outgroup dapat dibedakan dengan menerapkan beberapa batasan misalnya letak geografis, suku bangsa, pandangan atau ideologi, pekerjaan atau profesi, bahasa, status sosial, dan kekerabatan.
2.4.3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.
Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.
2.4.4. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga:
a. kelompok tugas;
b. kelompok pertemuan;
c. kelompok penyadar.
.
2.5 Karakteristik Komunikasi Kelompok
Kelompok dalam suatu kondisi tertentu, akan menimbulkan suatu efek atasindividu dalam perubahan perilaku. Dengan kata lain, kehadiran orang-orang tertentu dapat menimbulkan kekuatan yang tidak mampu ditimbulkan oleh individu itu sendiri. Marhaeni Fajar menyebutkan ada enam karakteristik dari komunikasi kelompok, antara lain:
Komunikasi dalam kelompok bersifat homogen. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada saat itu juga. Arus balik di dalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung karena komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang berlangsung. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada komunikasi kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada komunikasi kelompok besar). Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi interpersonal. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.6 Fungsi Komunikasi kelompok
Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, dan fungsi terapi. Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok dan para anggota kelompok itu sendiri.
• Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal, santai dan menghibur.
• Fungsi kedua dari kelompok adalah Pendidikan , dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan.
Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan-kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
• Fungsi ketiga dari kelompok adalah persuasi, dimana seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa risiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya.
• Fungsi kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya ; sedangkan pembuatan keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahan masalah menghasilkan materi atau bahan untuk pembuatan keputusan.
• Fungsi kelima dari kelompok adalah Terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.
Tentunya individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya adalah membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai konsensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita narkotika, kelompok perokok berat dan sebagainya.
Tindak komunikasi dalam kelompok-kelompok terapi dikenal dengan nama
“pengungkapan diri” (self disdosure). Artinya, dalam suasana yang mendukung, setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang menjadi permasalahannya. Jika muncul konflik antar anggota dalam diskusi yang dilakukan, orang yang menjadi pemimpin atau yang memberi terapi yang akan mengaturnya.
2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu:
1. Ukuran kelompok.
Makin banyak jumlah kelompok maka makin besar jumlah ekerjaan yang diselesaikan. Dari segi omunikasi , makin besar kelompok, maka makin besar kemungkinan sebagian besar anggota tidak mendapat kesempatan berpartisipasi. Dalam kelmok yang besar, partisipasi akan makin memusat pada orang yang memberikankontribusi terbanyak. Komunikasi akan makin tersentralkan pada orang- orang tertentu.
2. Jaringan komunikasi.
Dalam sebuah ruangan, anda berbicara di depan, menghadapi barisan kursi yang sejajar, diduduki oleh para hadirin. Pada kesempatan lain, anda bersaa kawan- kawan anda duduk melingkar mi meja bundar. Perbedaan pengaturan ruangan ini ternyata menimbukan perbedaan pola komunikasi.
3. Kepemimpinan
Komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Seorang pemimpin dapat di tunjuk atau muncul setelah proses komunikasi kelompok. Apapun yang terjadi, kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
4. Tujuan umum kelompok
Dalam kelompok yang efektif, partisipan saling berbagi tujuan umum, minat, atau manfaat.
Titik berat pada tujuan umum kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok mengatasi perbedaan pendapat individu dan melakukan negosiasi terkait berbagai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak (Lehmann dkk, 2016 : 29).
5. Struktur kelompok
Struktur kelompok membentuk perilaku anggota kelompok dan membuatnya menjadi mungkin untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku individu dalam sebuah kelompok seperti penampilan kelompok secara keseluruhan. Struktur kelompok terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah ukuran kelompok, komposisi kelompok, status kelompok, peran kelompok, proses kelompok, penampilan kelompok, serta norma kelompok
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi pada hakikatnya adalah membuat komunikan(orang yang menerima pesan) dengan komunikator(orrang yang memberi pesan) sama sama atau (turned) untuk suatu pesan
2. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang yang memiliki tujuan yang sama dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut.Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah - masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
Maka komunikasi kelompok nampak lebih terbuka bila dibanding dengan komunikasi perseorangan.
3. Komunikasi itu dikatakan efektif bila anggota mampu memberikan informasi kepada kelompok menenai suatu program secara selektif, atau dapat dilihat dari aspek prduktifitas. Evektivitas kelompok dapat dilihat dari aspek produktifitas, moral, dan kepuasan [ara anggotanya. Produktifitas kelompo dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok. Moral dapat diamati dari semangat dan sikap para anggotanya. Kepuasan anggota kelompok komunikasi dapat dilihat dari keberhasilan anggotanya dalam mencapai tujuan pribadinya.
4. Kelompok primer dan sekunder
kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
6. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.
7. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah- langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.
8. Kelompok Ingroup-outgroup
Sumner membagi kelompok menjadi ingroup dan outgroup. Ingroup adalah kelompok kita, dan outgroup adalah kelompok mereka. Ingroup dan outgroup dapat dibedakan dengan menerapkan beberapa batasan misalnya letak geografis, suku bangsa, pandangan atau ideologi, pekerjaan atau profesi, bahasa, status sosial, dan kekerabatan.
DAFTAR PUSTAKA
• https://pakarkomunikasi.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli
• https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/komunikasi-kelompok/
• http://adiprakosa.blogspot.co.id/2007/12/pengertian-komunikasi-kelompok.html
• http://www.kamarsemut.com/2015/05/pengertian-dan-bentuk-bentuk-komunikasi.html