• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Konsep Diri Dengan Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Haemodialisa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Konsep Diri Dengan Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Haemodialisa."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk memetabolisme zat-zat dalam tubuh, termasuk diantaranya filtrasi glomerulus, reabsorbsi, mensekresi, pengenceran dan pengasaman urin, serta memproduksi dan memetabolisme hormon. Dari fungsi ginjal yang ada apabila satu diantaranya mengalami penurunan fungsi atau melebihi dari itu terjadinya progresif penyakit maka akan berdampak bagi kesehatan ginjal itu sendiri (Sudoyo, 2007).

Gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal menetap selama lebih dari 3 bulan yang mengakibatkan laju filtrasi glomerulus <60 mL/menit/1,73m2. Pasien dengan gagal ginjal kronis akan mendapatkan terapi berupa haemodialisa (Sjamsuhidajat, 2010). Haemodialisa sebagai pengobatan pengganti untuk penyakit gagal ginjal kronis dengan mengeluarkan sisi-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaraan darah manusia. Penderita yang telah menjalani haemodilisa akan terus menerus melakukan haemodialisa secara rutin untuk menyambung hidupnya.

(2)

(USRDS) menunjukkan prevalens rate penderita penyakit ginjal kronik di Amerika Serikat pada tahun 2011 sebesar 1.901 per 1 juta penduduk dan 80% menjalani terapi haemodialisa (USRDS, 2013).

Kepustakaan mencatat bahwa ada tindakan bunuh diri pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani haemodialisa di Amerika Serikat mencapai 500 kali lebih banyak dari populasi umum. Selain tindakan nyata untuk bunuh diri, penolakan kegiatan haemodialisa yang terjadual adalah salah satu upaya untuk melakukan bunuh diri secara halus. Selain itu pasien yang mengalami depresi berat menunjukkan suatu sikap pasif agresif dengan cara melanggar aturan dari dokter (Andri, 2013).

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dimana pasien gagal ginjal kronik juga meningkat. Laporan Indonesian Renal Registry (2012) pada tahun 2009, tercatat 12.900 pasien gagal ginjal kronis yang menjalani haemodialisa, dan pada tahun 2010 sebanyak 14.833 penderita dan meningkat lagi pada tahun 2011 sebanyak 22.304 penderita. Kasus gagal ginjal di Jawa Tengah yang tertinggi adalah kota Surakarta terdapat 1497 kasus (25,22%) dan yang kedua adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 742 kasus (12,50%) (Dinkes Jateng, 2008).

(3)

dilakukan oleh Hardianti (2014), pasien dengan gagal ginjal kronis dengan tindakan haemodialisa mengalami depresi sedang dengan prevalensi 57,1% dan penerimaan diri yang tidak menerima terdapat 61,9%. Depresi merupakan gangguan mental umum yang menyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan menurun, energi rendah, dan hilang konsentrasi (WHO, 2014).

Statistik WHO tahun 2012 menunjukkan bahwa lebih dari 350 juta orang secara global menderita depresi. Saat ini terdapat 121 juta orang mengalami depresi dan dinyatakan bahwa 5,8% pria dan 9,5% wanita di dunia pernah mengalami episode depresi dalam hidup mereka. Depresi merupakan fenomena global, masalah ini muncul pada masyarakat miskin atau kaya. Data WHO tahun 2014 mengungkapkan ada 800.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya, sedangkan di Indonesia sedikitnya 50.000 orang melakukan tindak bunuh diri setiap tahunnya, karena tidak ada data nasional untuk angka bunuh diri di Indonesia, dari data tersebut diperkirakan ada 150 orang melakukan bunuh diri setiap harinya di Indonesia (Depkes, 2012).

(4)

dinyatakan oleh Dobson dan Shaw bahwa konsep diri yang negatif seringkali berhubungan dengan terjadinya depresi (Ritandiyono, 1996).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) jumlah pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani rawat inap yang diambil dari rekam medik pada bulan Januari – Desember 2013 sebanyak 218 pasien. Pasien yang rutin menjalani haemodialisa adalah sejumlah 82 pasien (RSIS, 2014).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 5 pasien gagal ginjal kronis, terdapat 3 pasien yang menyatakan rasa putus asa, tak berdaya dan tak bisa melakukan aktivitas yang berat karena mudah capek. Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Hubungan konsep diri dengan depresi pada pasien gagal ginjal yang

menjalani haemodialisa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah “Apakah terdapat hubungan konsep diri dengan depresi pada pasien gagal

(5)

C. Tujuan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat mencapai tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan depresi pada pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui konsep diri pada pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di Rumah Sakit Islam Surakarta.

b. Mengetahui tingkat depresi pada pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di Rumah Sakit Islam Surakarta.

c. Mengetahui hubungan antar konsep diri dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di Rumah Sakit Islam Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

(6)

2. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara praktis bagi : a. Perawat

Melalui penelitian ini, perawat diharapkan dapat memperoleh gambaran konsep diri dan tingkat depresi pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa.

b. Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan rumah sakit, khususnya unit haemodialisa dalam pemberian pelayanan kesehatan holistik dapat lebih baik lagi dengan mempertimbangkan kondisi pasien.

c. Bagi institusi pendidikan khususnya mahasiswa

Skripsi ini sebagai acuan untuk dapat digunakan sebagai data dasar penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul “Hubungan Konsep Diri dengan Depresi pada Pasien Gagal Ginjal yang menjalani Haemodialisa di Rumah Sakit Islam Surakarta”, berdasarkan pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan

penelitian yang sama sebelumnya. Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, antara lain :

(7)

menggunakan metode coss sectional study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga baik (83,1%) dengan tidak depresi (79,6%) sedangkan depresi (20,4%) dan dukungan kurang (16,9%) dengan depresi (70,0%) dan tidak depresi (30,0%).

2. Hardianti (2014) meneliti tentang gambaran psikologis pasien gagal ginjal kronik dengan tindakan haemodialisa di RSUD Dr. M. M Dunda Limboto Kab.Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan berat (52,4%), tingkat depresi sedang (57,1%) dan penerimaan diri tidak menerima (61,9%).

3. Ningsih (2014) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pasien tentang konsep diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani haemodialisa di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Jakarta Timur. Penelitian menggunakan metode deskriptif crossectional. Hasil penelitian menunjukkan faktor fisik dengan p value

Referensi

Dokumen terkait

Kurang strategis : Jauh dari jalan lintas, dekat sentra produksi Tidak strategis : Jauh dari jalan lintas, jauh dari sentra

(2) Dari hasil uji beda rata-rata trading volume activity saham selama periode peristiwa, pada α 5% atau 0,05, ditemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata trading volume

Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan dilaksanakan sebagaimana ditetapkan,

ENDYK MUHAMMAD ASROR... ENDYK

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Dalam sistem pengolahan limbah yang digunakan pada bangunan ini yaitu pengolahan limbah dapur dengan menggunakan sebuah alat grease trap untuk meyaring lemak

Fakta perbuatan hukum akta P.P.J.B lunas dengan kuasa terhadap peralihan hak milik atas tanah memiliki problematika filosofis, sosiologis, yuridis, teoritis

people won't get any closer to the bright future and so does the country, it will never be better, it will be even worse. To prevent this case, every goverment in each country