ABSTRAK
MENGENALKAN MAKANAN PERANAKAN YANG ADA DI JAWA BARAT MELALUI MEDIA GAME UNTUK ANAK REMAJA
Handi Hermawan 0864135
Pengetahuan tentang makanan peranakan di Jawa Barat kurang diketahui dan disadari keberadaannya. Dalam mempertahankan keberadaan- nya di tengah masyarakat Jawa Barat dirasa belum optimal secara media maupun visualisasi. Oleh karena itu dibuatlah sebuah media yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu tentang makanan peranakan di Jawa Barat. Media tersebut dirancang agar sesuai digunakan oleh anak remaja agar dapat meningkatkan pengetahuan remaja dalam mengenal makanan peranakan yang ada di Jawa Barat.
Landasan teoritik yang digunakan pada tugas akhir ini menggunakan teori- teori yang berhubungan dengan Makanan, Peranakan, Remaja, dan Game. Teori- teori tersebut membantu dalam menentukan bentuk media dan permainan yang dapat menarik minat remaja untuk mengenal makanan peranakan. Media yang dipilih berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada anak remaja dan wawancara kepada ahli makanan peranakan adalah game dengan jenis makanan adalah Dim Sum.
Media yang digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu anak remaja tentang makanan peranakan di Jawa Barat adalah Game. Media game dibuat untuk agar anak remaja tertarik untuk memainkan dan secara tidak langsung dapat mengenal dan mengetahui jenis- jenis makanan peranakan yang ada di Jawa Barat dan bahan- bahan inti untuk membuatnya. Bentuk game yang dibuat adalah Board Game. Game ini menerapkan konsep Educational games yaitu memanfaatkan game sebagai wahana untuk menambah belajar/ menambah pengetahuan.
ABSTRACT
GAME DESIGN TO INTRODUCE PERANAKAN FOOD IN WEST JAVA FOR ADOLECENT
Handi Hermawan 0864135
The existence of “Peranakan” cuisine in West Java is less acknowledged and most people have not been aware enough of its presence. The efforts paid to maintain its existence among the people of West Java is still deemed not optimal in terms of both media and visualization. Therefore, a form a media is formulated that is able to increase people’s level of curiosity towards “Peranakan” cuisine in West Java. Such media is constructed to suit being utilized by adolescents in order to improve their knowledge regarding “Peranakan” cuisine in West Java.
The theoretical base used in this final thesis involves theories related to Cuisine, “Peranakan”, Adolescent, and Game. Those theories assist me in determine the form of media and game which are able to draw interest from adolescents to know further about “Peranakan” cuisine. Based on questionnaire result distributed among adolescents and interviews to experts in “Peranakan” cuisine, the form of media chosen is Game, with Dim Sum as the type of food.
The form of media utilized to improve the curiosity level of adolescents regarding “Peranakan” cuisine in West Java is Game. Game media is made in order to draw adolescents’ interest to play it, while unconsciously also familiarize themselves and get to know more regarding the types of “Peranakan” cuisine in West Java and the core ingredients to make it. The chosen form of game is Board Game. This game applies the concept of Educational games through which a game may be used as an instrument to learn and broaden the knowledge.
DAFTAR ISI
COVER DALAM ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALISTAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3. Tujuan Perancangan ... 3
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 3
1.5. Skema Perancangan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1. Peranakan ... 5
2.2. Kuliner ... 5
2.3. Makanan Peranakan ... 5
2.4. Game ... 6
2.5. Game Design ... 7
2.6. Psikologi Remaja ... 9
2.7. Promosi ... 12
2.8. Teori Warna ... 13
BAB III DATA dan ANALISIS MASALAH ... 15
3.1. Data dan Fakta ... 15
3.1.1. Perusahaan/ Lembaga Terkait ... 15
3.1.1.1. ASPERTINA ... 15
3.1.1.2. Segitiga.net ... 17
3.1.2. Makanan Peranakan ... 18
3.1.2.1.1. Memanggang ... 18
3.1.2.5. Bahan Masakan ... 23
3.1.2.5.1. Daging Babi ... 23
3.1.2.5.2. Seafood ... 23
3.1.2.6. Jenis Makanan ... 24
3.1.3. Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 25
3.1.3.1. Sushi Bar ... 25
3.1.3.2. Sushi Go ... 26
3.1.3.3. Kaiten Sushi ... 27
3.1.3.4. Kuesioner ... 28
3.1.3.5. Hasil Wawancara ... 34
3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 35
3.2.1. Analisis Hasil Kuesioner ... 35
3.2.2. Analisis STP ... 36
3.2.3. Analisis SWOT ... 37
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 38
4.1. Konsep Komunikasi ... 38
4.2. Konsep Kreatif ... .38
4.2.1. Elemen Grafis ... 38
4.2.2. Warna ... 38
4.2.3. Visual ... 39
4.2.5. Permainan/ Game Play ... 40
4.4.3.Konsep Kartu dan Board Game Go Dim Sum ... 45
4.4.4. Desain Kartu ... 46
4.4.4.1. Desain Kartu Menu Makanan ... 46
4.4.4.2. Desain Kartu Bahan Makanan ... 47
4.4.4.3. Desain Kartu Karakter ... 48
4.4.4.4. Desain Kartu Even ... 48
4.4.4.5. Desain Player’s Board ... 49
4.4.4.6. Dus Permainan ... 49
4.4.5. Media Promosi ... 50
4.6. Budgeting ... 54
4.6.1. Penghitungan Pembuatan Biaya Kartu dan Board Game ... 54
4.6.2. Penghitungan Biaya Promosi ... 54
4.6.3. Penghitungan Biaya Gimmick ... 55
4.6.4. List Special Order ... 55
4.6.5. Total Biaya ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR GAMBAR
3.1 Logo Aspertina ... 15
3.2 Logo Segitiga.net ... 17
3.3 Gambar Sushi Bar ... 25
3.4 Gambar Sushi Go ... 26
3.5 Gambar Kaiten Sushi ... 27
3.6 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 29
3.7 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 29
3.8 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 30
3.9 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 30
3.20 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 31
3.11 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 31
3.1.2 Refensi Gambar ... 32
3.1.3 Refensi Gambar ... 32
3.1.4 Refensi Gambar ... 32
3.15 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 32
3.16 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 33
3.17 Gambar Diagram Hasil Pembagian Kuesioner ... 33
4.1 Logo Go Dim Sum ... 41
4.2 RGB dan CMYK Logo ... 42
4.3 Aplikasi Logo Grid ... 42
4.4 Aplikasi Logo Black and White ... 42
4.5 Aplikasi Logo Invert Color ... 42
4.6 Aplikasi Logo Grey Scale ... 42
4.7 Logo Tidak Boleh ... 43
4.14 Desain Kartu Bahan Makanan ... 47
4.15 Desain Kartu Karakter ... 48
4.16 Desain Kartu Even ... 48
4.17 Desain Player’s Board ... 49
4.19 Wallpaper ... 50
4.20 Stiker Iphone ... 50
4.21 Stiker Ipad ... 51
4.22 X- Banner ... 51
4.23 Poster Launching ... 52
4.24 Poster Promosi ... 52
DAFTAR TABEL
4.5-1 Tabel Biaya Produksi Kartu dan Board Game ... 54
4.5-2 Tabel Biaya Promosi ... 54
4.5-3 Tabel Biaya Gimmick ... 55
4.5-4 Tabel Special Order ... 55
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang mempunyai letak strategis, diantara Samudra
Hindia - Samudra Pasific dan Benua Asia – Benua Australia. Hal tersebut
menyebabkan banyak pedagang yang datang dan singgah untuk berdagang di
Indonesia. Salah satu pedagang yang cukup banyak datang ke Indonesia pada
jaman dahulu kala berasal dari Negara Cina. Para pedagang Cina tersebut datang
ke Indonesia selain untuk berdagang tentu saja membeli komoditi yang ada di
Indonesia, hal tersebut menyebabkan mereka berada di Indonesia dalam jangka
waktu yang lama. Makanan tradisional di Indonesia tentu saja mempunyai cita
rasa sendiri dan membuat para pedagang merindukan dengan makanan yang ada
di Negaranya. Namun keinginan itu sulit terwujud karena ada beberapa bahan
yang tidak ada di Indonesia, selain harus menyesuaikan bahan makan, banyak
pedagang dari Cina yang datang menikah dengan wanita Indonesia, hal tersebut
menyebabkan perubahan resep makanan Cina. Selain perubahan resep terjadi
juga penggabungan budaya tersebut menyebabkan terciptanya banyak makanan
yang merupakan penyesuaian, penggabungan antara makanan Cina dengan
bahan, selera, dan cara masak masyarakat tempat mereka berada.(Intisari, 2013:
Tatik)
Para pedagang yang menikah dengan warga pribumi tersebut akhirnya
memiliki keturunan. Anak mereka disebut “Cina atau Tionghoa Peranakan”.
Kebanyakan dari mereka belum pernah mencoba makanan “asli Cina”.
Anak-anak perAnak-anakan tersebut sudah terbiasa dengan makanan Cina yang sudah
disesuaikan sejak jaman nenek moyang mereka datang ke Indonesia. Makanan
yang biasa dimakan oleh anak- anak peranakan Cina disebut sebagai “masakan
Cina Peranakan”. (Intisari, 2013: Tatik)
Terkait dengan “masakan Cina Peranakan” yang ada di Jawa Barat seiring
Cina Peranakan” yang mereka ketahui sekarang adalah Chinese Food, yang
jumlah restorannya begitu banyak bahkan ada beberapa restoran yang sengaja
menggunakan jasa koki yang khusus didatangkan dari Hongkong/ Cina,
ditambah dengan maraknya makanan Fast Food (McDonald's, KFC, Burger
Kingdan lain), makanan Korea, makanan Jepang, makanan Eropa dan
lain-lain menggerus pengetahuan masyarakat terutama remaja tentang keberadaan
makanan peranakan yang ada di Jawa Barat. (Kompasiana, 2013: Andi)
Di sisi lain media yang digunakan untuk mengenalkan makanan peranakan
yang paling banyak ada di toko buku adalah buku resep masakan yang
bercampur dengan masakan tradisional lainnya. Oleh sebab itu makanan
peranakan di Jawa Barat ini perlu diangkat sebagai topik tugas akhir agar
meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa keberadaan makanan peranakan
ini adalah bagian dari kehidupan sehari- hari mereka dan mengenalkannya
kepada anak remaja yang ada sekarang maupun yang akan mendatang agar terus
terjaga dan tidak hilang tergerus waktu.
Permasalahannya adalah jaman ini pengetahuan tentang makanan peranakan
di Jawa Barat hanya diketahui oleh segelintir orang saja dan masyarakat Jawa
Barat kurang menyadari keberadaan makanan peranakan yang berada di
tengah-tengah mereka. Dalam mempertahankan keberadaan- nya di tengah-tengah- tengah-tengah
masyarakat Jawa Barat dirasa belum optimal secara media maupun visualisasi.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahannya adalah terbatasnya media yang digunakan untuk
mempromosikan makanan peranakan , dan media promosi yang ada sekarang
belum optimal untuk mengenalkan pada remaja di Jawab Barat.
Pokok Permasalahan berdasarkan uraian diatas adalah sebagai berikut:
x Bagaimana memperkenalkan makanan peranakan yang ada di Jawa Barat
kepada anak remaja?
1.3. Tujuan Perancangan
Tujuan Perancangan adalah
x Meningkatkan rasa ingin tahu tentang makanan peranakan di Jawa Barat
sehingga anak remaja tertarik untuk mengenalnya.
x Merancang bentuk media yang cocok digunakan untuk remaja agar dapat meningkatkan pengetahuan remaja dalam mengenal makanan peranakan
yang ada di Jawa Barat.
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data Primer diperoleh dengan cara sebagai berikut :
(1) Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan untuk mencari teori-teori,
pendapat-pendapat yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti penulis.
Berkenaan dengan metode penelitian yang penulis gunakan, maka penulis
melakukan dengan memakai teknik studi kepustakaan yang merupakan
data sekunder yang berasal dari literatur melalui internet, buku, dan
permainan.
Data Sekunder diperoleh dengan cara sebagai berikut :
x Wawancara dengan narasumber yang mengetahui dan mengerti mengenai
masakan peranakkan
x Kuesioner berupa pertanyaan dan angket tertulis yang disebarkan pada
1.5. Skema perancangan
Tujuan Akhir
Merancang dan Mempromosikan Board Gamemakanan peranakan dengan target anak remaja guna meningkatkan pengetahuan tentang keberadaan makanan peranakan yang ada di masyarakat
Makanan Peranakan di Jawa Barat
Permasalahan:Masyarakat kurang menyadari keberadaan makanan peranakan yang ada di Jawa Barat
Promosi Analisis STP dan SWOT
Art Work Game
Game
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Keberadaan makanan peranakan yang ada di Jawa Barat hanya diketahui oleh
segelintir orang saja dan masyarakat Jawa Barat kurang menyadari keberadaan
makanan peranakan yang berada di tengah- tengah mereka. Makanan peranakan
di Jawa Barat ini perlu diangkat sebagai topik tugas akhir untuk meningkatkan
pengetahuan tentang keberadaan makanan peranakan sebagai bagian dari
kehidupan sehari- hari dan mengenalkannya kepada anak remaja saat ini
maupun yang di masa akan mendatang agar keberadaan makanan peranakan
terus terjaga dan tidak hilang tergerus waktu.
Untuk memperkenalkan makanan peranakan yang ada di Jawa Barat kepada
anak remaja diperlukan sebuah media yang meningkatkan rasa ingin tahu
tentang makanan peranakan di Jawa Barat sehingga anak remaja tertarik untuk
mengenalnya. Cara untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap makanan
peranakan yang ada di Jawa Barat adalah melalui bentuk media game yang
cocok untuk remaja (agar dapat meningkatkan pengetahuan remaja dalam
mengenal makanan peranakan yang ada di Jawa Barat). Kelebihan dari media
game ini adalah dapat dimainkan bersama juga memberikan edukasi kepada pemain nya tentang keberadaan makanan peranakan yang ada di Jawa Barat.
5.2. SARAN 5.2.1. Saran
Keberadaan budaya peranakan di Indonesia perlu dipertahankan
keberadaanya karena kondisi budaya peranakan yang sekarang mulai
hilang setelah terjadi akulturasi yang hampir sempurna, dan pengaruh
perkembangan jaman. Tugas akhir berusaha untuk memperkenalkan salah
satu bagian dari budaya peranakan yang ada di Indonesia yaitu melalui
makanan peranakan yang ada di Jawa Barat, dan jenis makanannya adalah
media yang dapat menarik minat setiap orang dan dapat memberi edukasi
juga secara tidak langsung. Makanan peranakan yang diangkat hanya
sebagai jalan pembuka untuk mengenalkan jenis makanan yang lain
kepada masyarakat. Oleh sebab itu tugas akhir ini dibuat dengan harapan
agar tugas akhir ini dapat dilanjutkan untuk memberikan sesuatu yang
berguna dalam mempertahankan keanekaragaman budaya di Indonesia,
selain itu hal tersebut sangat membantu masyarakat agar semakin
menyadari keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
5.2.2. Saran Dari Dosen
Dosen penguji memberikan saran, untuk melihat referensi illustrasi
dari website lifeinvector.com, agar ilustrasi menjadi lebih konsisten. Saran juga diberikan untuk memperbaiki logo agar lebih terasa unsur peranakan,
background gambar, dan typografi untuk diolah agar dapat memunculkan kesan peranakan yang lebih baik lagi serta diperlukan kehati- hatian
dalam pemilihan warna agar tidak terkesan canggung.
5.2.3. Saran Untuk Universitas
Masukkan ditujukan Universitas Kristen Maranatha agar tugas akhir
ini tidak berhenti disini tapi perlu dikembangkan agar bisa bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ali, Moh. dan Asrori, Moh. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara
Azhar, Arsyad. 2007. Media pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Austin, Tricia and Doust, Richard. 2007. New Media Design. London: Laurence
King Publishing Ltd.
Bennett, Neville. 2005. Teaching through play teachers thinking and classroom practice.
USA: Open University Press
Bromokusumo, Aji “Chen”.2013. Peranakan Tionghoa Dalam Kuliner Nusantara. Jakarta: Kompas
Cummins, Julian. 1991. Promosi Penjualan. Jakarta: Binarupa Aksara
Daradjat, Zakiah. 1994. Remaja Harapan dan Tantangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: ITB
Hadibroto, Cherry. 2013. Indonesia- Chinese Cooking. Jakarta: Gramedia Intisari. 2009. Peranakan Tionghoa Indonesia: Sebuah Perjalanan
Budaya. Jakarta: Gramedia
Koster, Raph. 2005. A Theory of Fun for Game Design. USA: Paraglyph Press Mulyadi, S. 2004. Bermain dan kreativitas(Upaya Mengembangkan kreativitas anak
melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Neumann, J. Von and Morgenstern,O. 1955. Theory of Games and Economic Behavior, 3rd Ed. USA: Princeton
Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed III. Jakarta: Balai Pustaka Rouse III, Richard. 2005. Game Design:Theory & Practice: Game design.Texas:
Wordware Publishing
Arief, Erdiawati; Syam, Aminuddin; Dachlan, Djunaedi M. 2011. “Konsumsi Fast Food Remaja Di Restoran Fast Food, Makassar Town Square”. Media Gizi
Indonesia. Indonesia : Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS, Vol.1,No.1,Agustus 2011: 41-45
Website
http://www.aspertina.org/aspertina/organisasi.html diakses 15 Februari 2014 jam
18.39
http://segitiga.net/ diakses 17 Februari 2014 jam 17.05
http://intisari-online.com/read/yuk-mengenal-makanan-peranakan diakses 10
Februari 2014 jam 17.14
http://m.kompasiana.com/post/read/512265/3 diakses 10 Februari 2014 jam 17.14
http://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/issue/view/86 diakses 3 Maret 2014 jam