• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap Penurunan Tekanan Darah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap Penurunan Tekanan Darah."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN D-MAJOR 2ND MOVEMENT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Kezia Natalia Daniast Susilo, 2015

Pembimbing I :Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Pembimbing II : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Musik selalu menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan berbagai efek terhadap tubuh baik secara emosi maupun fisik.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

Penelitian ini merupakan eksperimental quasi dengan rancangan pre-test dan post-test dengan analisis data menggunakan uji t berpasangan.

Hasil dari penelitian ini didapatkan rerata tekanan darah sistolik mengalami penurunan dari 116,33 mmHg (SD 4,611) menjadi 105,43 mmHg (SD 6,027) setelah diperdengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement. Penurunan tekanan darah sistolik yang terjadi sebesar 10,9 mmHg dan didapatkan p value uji t berpasangan adalah < 0,01 yang berarti adanya perbedaan yang sangat signifikan. Rerata tekanan darah diastolik didapatkan penurunan dari 74,13 mmHg ( SD 8,617 ) menjadi 65,87 mmHg ( SD 6,611 ) setelah diperdengarkan musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement. Penurunan tekanan darah diastolik yang terjadi sebesar 8,26 mmHg dengan p value uji t perpasangan sebesar < 0,01 yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan.

Simpulan dari penelitian ini adalah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement menurunkan tekanan darah.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN

D-MAJOR 2ND MOVEMENT IN DECREASING BLOOD PRESSURE

Kezia Natalia Daniast Susilo, 2015

Tutor I:Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Tutor II: Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Music has always been a part of daily life and may provide various effects against the body either emotionally or physically.

This study has done to know the effect of Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement in decreasing blood pressure.

This study was quasi experimental research, with pretest and post-test design and t-test paired for data analysis.

The result of this study is the mean systolic blood pressure after listening Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement (116,33 mmHg, SD 4,611) was highly significant decreased than before (105,43 mmHg, SD 6,027) with p value < 0,01.

The mean diastolic blood pressure after listening Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement (74,13 mmHg, SD 8,617 ) was highly significant decreased than before ( 65,87 mmHg, SD 6,611 ) with p value < 0,01.

The conclusion of this study is classic music Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement decreased blood pressure.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1. Manfaat Akademis ……….. 2

1.4.2. Manfaat Praktis ………... 3

1.5. Kerangka Pemikiran ... 3

1.6. Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Musik Klasik ... 5

2.1.1 Sejarah Musik Klasik ... 5

2.1.2 Musik Klasik Mozart ... 6

(4)

2.2. Telinga ... 10

2.2.1 Anatomi Telinga... 10

2.2.2 Fisiologi Pendengaran ... 16

2.3. Otak ... 21

2.3.1 Anatomi otak ... 21

2.3.2 Jaras Persafaran Pendengaran ... 23

2.3.3 Neurohormon ... 25

2.3.4 Sistem Limbik ... 25

2.3.5 Gelombang Otak ... 26

2.4. Jantung ... 28

2.4.1 Anatomi jantung ... 28

2.4.2 Fisiologi Pompa Jantung ... 29

2.4.3 Tekanan Darah ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat Dan Subjek Penelitian ... 35

3.1.1 Alat Penelitian ... 35

3.1.2 Subjek Penelitian ... 35

3.1.3 Lokasi Dan Waktu ... 35

3.1.4 Ukuran Sampel ... 36

3.2. Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 36

3.2.2 Data Yang Diukur ... 36

3.2.3 Analisis Data ... 36

3.3. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 37

3.3.1 Variabel Penelitian ... 37

3.3.2 Definisi Operasional ... 37

3.4. Prosedur Pemeriksaan ... 37

3.4.1 Persiapan Sebelum Hari Penelitian ... 37

(5)

3.4.3 Prosedur Pada Hari Penelitian ... 39

3.5. Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV PEMBAHASAN ... 40

4.1. Hasil dan Pembahasan ... 40

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1. Simpulan ………... 45

5.2. Saran ………. 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN 1 ... 48

LAMPIRAN 2 ... 49

LAMPIRAN 3 ... 50

LAMPIRAN 4 ... 51

LAMPIRAN 5 ... 52

LAMPIRAN 6 ... 54

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Joseph Haydn ... 6

Gambar 2.2 Wolfgang Amadeus Mozart ... 7

Gambar 2.3 Anatomi Telinga Luar, Tengah dan Dalam ... 10

Gambar 2.4 Anatomi Auris Externa ... 11

Gambar 2.5 Anatomi Membrana Tymphanica ... 12

Gambar 2.6 Batas-Batas Anatomi Auris Media ... 13

Gambar 2.7 Anatomi Auris Media dan Auris Interna ... 14

Gambar 2.8 Anatomi cochlea ... 15

Gambar 2.9 Anatomi Auris Media dan Interna ... 16

Gambar 2.10 Gambar Alur Penjalaran Getaran dari Ossicula menuju ke Cochlea ... 17

Gambar 2.11 Histologi Cochlea Potongan Melintang ... 19

Gambar 2.12 Histologi Organon Corti ... 20

Gambar 2.13 Stimulasi Sel-Sel Rambut ... 21

Gambar 2.14 Anatomi Lobus-Lobus Otak ... 22

Gambar 2.15 Jaras Pendengaran ... 23

Gambar 2.16 Bagian-Bagian Lobus Temporal ... 24

Gambar 2.17 Macam-Macam Gelombang Otak ... 27

Gambar 2.18 Anatomi Mediastinum ... 28

Gambar 2.19 Sirkulasi Darah ... 29

Gambar 2.20 Aliran Darah Arteri dan Vena ... 30

Gambar 2.21 Nervus Simpatis dan Parasimpatis Jantung ... 31

Gambar 2.22 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MAP ... 33

(8)

DAFTAR BAGAN

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Aspek Etik ... 48

LAMPIRAN 2 Lembar Informed Consent ... 49

LAMPIRAN 3 Data Hasil Percobaan ... 50

LAMPIRAN 4 Hasil Statistik ... 51

LAMPIRAN 5 Foto –Foto Percobaan ... 52

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia di segala umur dan tempat, musik

adalah salah satu aspek yang tidak pernah terpisahkan. Pertunjukan orkestra,

konser rock, lagu-lagu iklan, melodi yang sederhana seperti bunyi lonceng adalah

musik, bahkan ketika seseorang bersenandung, itu juga dapat disebut sebagai

musik. Banyak orang menggunakan musik sebagai salah satu cara

mengungkapkan perasaan, emosi dan kegiatannya sehari-hari. Musik sering kali

digunakan untuk menghibur ketika seseorang sedang sedih, memberikan

semangat untuk melakukan aktivitas, dan menjadi hiburan ketika sedang

melakukan pekerjaan (Tan, Pfordresher, & Harre, 2011).

Musik dapat memengaruhi kehidupan dalam segi fisik, emosi, dan mental

seseorang. Tidak hanya ketika musik itu dimainkan atau digubah, tetapi dengan

mendengarkan musik, menyenandungkan dan berayun mengikuti irama musik

terbukti dapat mengaktifkan gelombang otak untuk berpikir, meningkatkan

kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata,

menciptakan kondisi mental yang positif, santai dan kreativitas yang ideal untuk

belajar (Campbell, 2002).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chafin (2004) mendengarkan

musik klasik dapat mengurangi kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami

relaksasi yang berpengaruh pada penurunan tekanan darah. Musik klasik karya

Mozart, Bach atau karya komposer Italia bukan hanya dapat meningkatkan

kualitas hidup tetapi juga berefek pada denyut jantung dan memperpanjang umur

(Trappe HJ, 2010) .

Musik klasik karya Mozart memiliki kemurnian dan keserderhanaan dalam

bunyi-bunyi yang dimunculkan serta bersifat ringan, tidak rumit, tidak datar dan

(11)

Berdasarkan beberapa penelitian, harmoni yang tenang, tajam, datar, cepat dan

lambat dari musik Mozart menstimulasi otak tetapi merelaksasikan otot.

Penelitian ini menggunakan musik klasik karya Mozart Sonata K 448 for

Two Pianos in D-Major 2nd movement. Jenis musik Mozart ini memiliki

keistimewaan yaitu terdapat pengulangan melodi yang memiliki panjang

pengulangan sekitar 20-30 detik. Panjang pengulangan ini hampir seirama

panjang gelombang otak manusia sehingga diharapkan dengan mendengarkan

musik yang merupakan musik klasik dengan tempo lambat dan seirama dengan

gelombang otak seperti karya Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major

2nd movement dapat memengaruhi gelombang otak menjadi gelombang alpha

yang akan mengaktifkan sistem parasimpatis yang menyebabkan penurunan

curah jantung dan resistensi perifer total sehingga menyebabkan penurunan

tekanan darah (Giannouli, Lytras, & Syrmos, 2012).

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd

Movement menurunkan tekanan darah.

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui efek musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in

D-Major 2nd Movement terhadap penurunan tekanan darah.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Menambah wawasan mahasiswa kedokteran dalam bidang fisiologi dan

terapi alternatif bahwa musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in

D-Major 2nd Movement dapat digunakan sebagai terapi musik untuk menurunkan

(12)

1.4.2 Manfaat praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa mendengarkan musik

klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement dapat

memberikan manfaat terhadap kesehatan terutama untuk menurunkan tekanan

darah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Musik Mozart sebagai sumber suara akan masuk ke dalam telinga dan akan

merangsang nervus cochlearis dan diteruskan ke jaras pendengaran menuju ke

otak. Bagian dari otak yang akan terangsang adalah lobus temporalis korteks

auditorius kemudian akan merangsang sistem limbik karena terdapat hubungan di

antaranya. Impuls sensoris yang berasal dari neokorteks lobus temporalis terutama

area asosiasi auditori (area Brodmann 41 dan 42) dapat dijalarkan menuju sistem

limbik. Bagian sistem limbik yang paling terstimulasi adalah amigdala.

Rangsangan dari amigdala akan dijalarkan ke hipokampus dan hipotalamus secara

bersamaan. Rangsangan yang diterima oleh hipokampus akan disalurkan lagi ke

hipotalamus lewat forniks (jaras penghubung utama). Rangsangan pada

hipotalamus akan mengaktifkan gelombang α yang akan memicu dihasilkannya

neurohormon seperti serotonin dan ß endorphin yang memberikan sensasi tenang.

Serotonin dan ß endorphin akan merangsang sistem saraf otonom parasimpatis

yang menghasilkan efek kronotropik negatif dan inotropik negatif. Kronotropik

dan inotropik negatif akan menurunkan resistensi perifer total dan curah jantung

(13)

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6. Hipotesis

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement

menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah turun

Resistensi perifer total turun, curah jantung turun Rangsang parasimpatis SSO

Kronotropik (-), Inotropik (-) Gelombang alpha

Serotonin Beta endorphine Hipotalamus

Hipokampus Amigdala

Limbik

Otak (lobus temporalis korteks auditorius, brodmann 41, 42) Jaras pendengaran

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Musik klasik Mozart Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd

Movement menurunkan tekanan darah.

5.2.Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek musik klasik Mozart

Sonata K 448 for Two Pianos in D-Major 2nd Movement pada pasien

hipertensi yang telah menerima terapi secara farmakologis.

2. Dapat dilakukan penelitian terapi musik dengan jenis musik yang berbeda

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Andrean, L. (n.d.). Wolfgang Amadeus Mozart. Retrieved April 17, 2015, from Center for Austrian Studies:

http://www.cas.umn.edu/assets/pdf/Mozart.pdf

Bennet, A., & Bennet, D. (2008). The human knowledge system: music and brain coherence. Emerald Insight, 277-295.

Campbell, D. G. (2001). The Mozart Effect : Tapping the Power of Music to Heal the Body, Strengthen the Mind, and Unlock the Creative Spirit.

HarperCollins.

Collins, S. (2014). Get Started in Classical Music. London: Cenveo Publisher Service.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchel, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. (V. P. Kalanjati, Ed.) Churchill, Livingstone, Singapore: Elsevier.

Ezenwa, M. (2012, march 9). Retrieved april 25, 2015, from INTECH: http://www.intechopen.com/books/howtoreference/genetics-and- pathophysiology-of-essential-hypertension/does-music-therapy-reduce-blood-pressure-in-patients-with-essential-hypertension

FKUI. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (6th ed.). (E. A. Soepardi, N. Iskandar, J. Bashirrudin, & R. D. Restuti, Eds.) Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Giannouli, V., Lytras, N., & Syrmos, N. (2012). Is there a place for music in Nuclear Medicine? Hellenic Journal of Nuclear Medicine, 188-189.

Goldschmidt, O., Joachim, J., Reinecke, C., Rudorff, E., & Waldersee, P. (Eds.). (1990). IMSLP. Retrieved November 21, 2015, from IMSLP:

http://imslp.org/wiki/Sonata_for_Two_Pianos_in_D_major,_K.448/375a_( Mozart,_Wolfgang_Amadeus)

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Singapore: Elsevier.

(16)

Hinson, M., & Nelson, A. (2014). Mozart Sonata in D Major K 448 For Two Pianos, Four Hands. Alfred Masterwork Edition, 3-38.

Kelly, T. F. (2011). Early Music. A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press .

Rauscher, F. H., Shaw, G. L., & Ky, K. N. (1993). Music and spatial task performance. Nature, 365-611.

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology (8th ed.). West Virginia: Yolanda Cossio.

Smith, T. (2002). The NRP Curious Listener's Guide to Classical Music. New York: The Berkley Publishing Group.

Tan, S. L., Pfordresher, P., & Harre, R. (2011). Psychology of Music. From Sound to Significance. New York: Psychology Press.

Wibowo, D. S. (2011). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. (S. Wahyudi, Y. Setyorini, & I. Basuki, Eds.) Bandung: Bayumedia Publishing.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia (1st ed.). (G. I. Publishing, Ed.) Singapore: Elsevier.

Gambar

Tabel 4.1 Penurunan  Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan penelitian penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel murid yang lebih banyak dan juga mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi adanya

1. Terdapat 11 nilai pendidikan yang terkandung dan dapat diwariskan kepada masyarakat khususnya generasi muda dalam merti dusun di dusun Karang Padang. Nilai-nilai pendidikan

Menurut Labuza (1982) meningkatnya suhu dan kelembaban pada kondisi penyimpanan bahan pangan kering dapat digunakan sebagai metoda untuk mempersingkat waktu perkiraan umur

tertulis belum ditemukan pengaruh positif pada siswa, mungkin dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan model CLIS akan memberikan data yang dapat disimpulkan bahwa

robot dapat melakukan proses motion cut tanpa adanya delay waktu dalam program karena algoritma yang baru dapat mengetahui posisi kaki robot dan robot dapat

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut dan lethal dose 50 serta kriteria ketoksikan ekstrak etanol daun Pepolo ( B. javanica Blume) terhadap

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 156.02/07/KLP-PDAM/APBD/POKJA II/2016 tanggal 29 Juni 2016, maka Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten