21 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang ditempuh penulis adalah penelitian korelasional. Menurut Narbuko dan Abu (2009) penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel satu dengan yang lain saling
berkaitan berdasarkan koefisien korelasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu kebutuhan berkuasa dan tindakan bullying.
3.2 Subjek Penelitian 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswakelas VIII SMP N 07 Salatiga yang berjumlah 200 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Oleh karena jumlah populasi 200 siswa, maka sampel dari penelitian ini menggunakan total sampling.
Namun merujuk kepentingan lebih memiliki dasar pemberian layanan BK, maka seluruh populasi dijadikan subjek penelitian (kecuali yang telah
Tabel 3.1 Data Subjek Penelitian
No. Kelas Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIII A 14 10 24
2 VIIIB 9 17 26
3 VIIIC * 13 13 26
4 VIIID * 15 10 25
5 VIIIE 13 12 25
6 VIII F 13 12 25
7 VIII G 14 12 26
8 VIIIH 11 12 23
102 98 200
*)subjek pra penelitian
3.3Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek atau apapun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab
atau disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebutuhan berkuasa.
2. Variabel terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau disebut juga variabel dependent. Variabel
3.4Definisi Operasional
1. Tindakan Bullying adalah perilaku dimana terjadi ketidakseimbangan kekuasaan baik dari fisik maupun mental antara pelaku bullying dan
korban dan dapat berupa tindakan fisik, verbal, maupun psikologis.
2. Kebutuhan berkuasa adalah kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain, mengontrol orang lain, dan memanipulasi lingkungan agar terwujud tujuan
yang diinginkan yang diukur dengan skala kebutuhan berkuasa berdasarkan teori dari McClelland.
3.5Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Bullying
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Delaware Bullying Questionnaire yang diadaptasi oleh Josheph III Beau Biden (2006) berdasarkan
teori Olweus (1993). Kuesioner ini berisi tentang tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa di sekolah yang terdiri dari 33 item. Tiap item terdiri dari 4 alternatif jawaban dengan skor yang berbeda – beda, untuk item favorabel
dengan perincian skor 4 untuk jawaban hampir selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban jarang, dan 1 untuk jawaban hampir tidak pernah. Sedangkan
untuk nilai unfavorabel 1 untuk jawaban hampir selalu, 2 untuk jawaban sering, 3 untuk jawaban jarang dan 4 untuk jawaban hampir tidak pernah.
Konsep Aspek Indikator favora bel
Unfavorabel Jumlah
Bullying
di sekolah
Aspek fisik
Bullying dengan menyakit korban secara jasmaniah
yaitu dengan
memukul,
menendang, merebut benda orang lain, dan menjahili korban secara fisik.
7,10,1 6,17,2 1
4,5,6,8,9,11 11
Aspek verbal
Bullying dengan cara mengucapkan kata-kata yang membuat korban sakit hatiya itu memfitnah, menggosip, dan
memberi nama
julukan.
14,18, 19,22, 27,32
12,13, 30,31, 33
11
Aspek psiko logis
Bullying dengan menimbulkan rasa terancam dan tidak
aman secara
psikologis pada korbannya, yang menyebabkan korban menjadi cemas, takut,
dan merasa
terintimidasi yaitu dengan menteror, mem-permalukan di depan umum dan tidak mem-pedulikan korban.
15,20, 23,24, 25
1,2,3, 26,28, 29
11
[image:4.595.102.520.152.748.2]2. Skala Kebutuhan Berkuasa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebutuhan berkuasa
menggunakan skala kebutuhan berkuasa yang dikembangkan berdasarkan teori motivasi McClelland (dalam Ivancevich dkk, 2006). Responden diminta
[image:5.595.101.515.239.735.2]memilih jawaban hampir selalu, sering, jarang, dan hampir tidak pernah. Berikut ini kisi-kisi skala kebutuhan berkuasa berdasarkan teori dari McClelland (1985):
Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Kebutuhan Berkuasa
Variabel Aspek Indikator Item Jumlah
Kebutuhan Berkuasa Mempengaruhi orang lain 1.Memerintah yaitu memberikan instruksi,
menyuruh melakukan sesuatu, mengawasi supaya instruksi dilaksanakan, memberikan sanksi dan menegur apabila instruksi dilalaikan
1 - 10 10
2.Memotivasi artinya
mendorong, mempromosikan, menasehati, untuk melakukan seperti yang disarankan
11 - 20 10
Mengontrol orang lain
3.Mengikutsertakan artinya melibatkan orang lain dalam berbagai kegiatan sekolah
21 - 30 10
4.Mendelegasikan artinya memberi tugas dan
memperkayakan pekerjaan yang dilakukan oleh teman
31 – 40 10
Memanipulasi orang lain
5.Tanggungjawab artinya saya memikul beban atas perbuatan yang berhubungan dengan saya dan teman saya
41 - 50 10
6.Kerjasama artinya saya memadukan usaha, ikthiar, dan kerjasam dari teman-teman meskipun ada perbedaan pandangan
51 – 60 10
Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 6 Maret 2013 kepada 51 siswa
kelas VIII C dan VIII D SMP N 7 Kota Salatiga dengan menyebarkan skala kebutuhan berkuasa dan kuesioner tindakan bullying. Uji coba instrumen
dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen tersebut.
3.6.1 Validitas
Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas
instrumen skala kebutuhan berkuasa dan kuesioner tindakan bullying
menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Anastasi dan Urbina (1997) yaitu
validitas terendah 0,20 bisa dipakai dalam instrumen.
Dari 60 item pernyataan skala kebutuhan berkuasa bahwa semua pernyataan menunjukkan Corrected Item to Total Correlation ≥ 0,2. Validitas terendah
sebesar 0,219 dan tertinggi 0,537.
Sedangkan 33 item pernyataan dari kuesioner tindakan bullying bahwa
semua pernyataan menunjukkan Corrected Item to Total Correlation ≥ 0,2 dan
dinyatakan valid. Validitas terendah sebesar 0,259 dan tertinggi sebesar 0,571.
3.6.2 Reliabilitas
Untuk menentukan tingkat reliabilitas skala kebutuhan berkuasa dan kuesioner tindakan bullying, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut :
Dari uji reliabilitas 60 item pernyataan dalam skala kebutuhan berkuasa maka diperoleh angka koefisien Alpha = 0,918 dan berada pada kategori
[image:7.595.99.514.208.617.2]reliabilitas memuaskan. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas Uji Coba Skala Kebutuhan Berkuasa dengan 60 Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 60
Dari uji reliabilitas 33 item pernyataan dalam kuesioner tindakan bullying
maka diperoleh angka koefisien Alpha = 0,878 berada pada kategori reliabilitas
bagus. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Tindakan Bullying dengan 33 Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 33
3.7Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
Analisis deskriptif digunakan untuk menjabarkan sejumlah data agar
memperoleh gambaran secara sistematis dan menyeluruh mengenai keadaan subjek penelitian. Deskripsi data subjek penelitian ini meliputi gambaran hasil penelitian secara umum meliputi mean, standar deviasi, maksimum, dan
minimum data untuk masing-masing variabel penelitian. Untuk penyebaran data, masing-masing variabel data yang terkumpul diklasifikasikan dan diberi
skor.
3.7.2 AnalisisKorelasi
Dalam penelitian ini menguji dan membuktikan secara statistik
hubungan antara kebutuhan berkuasa dengan tindakan bullyingtersebut digunakan uji Spearman's rho yaitu untuk mencari hubungan dan menguji