• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMERSIAL DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS ITIK PORSEA UMUR 0-12 MINGGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KOMERSIAL DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS ITIK PORSEA UMUR 0-12 MINGGU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TEPUNG IKAN PORA-PORA

(Mystacoleucus

padangensis)

SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG IKAN

KOMERSIAL DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS

ITIK PORSEA UMUR 0-12 MINGGU

SKRIPSI

OLEH FAZAWAO ZEGA

100306057

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PEMANFAATAN TEPUNG IKAN PORA-PORA

(Mystacoleucus

padangensis)

SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG IKAN

KOMERSIAL DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS

ITIK PORSEA UMUR 0-12 MINGGU

SKRIPSI

Oleh:

FAZAWAO ZEGA 100306057/PETERNAKAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul : Pemanfaatan Tepung Ikan Pora-Pora (Mystacoleucus padangensis) sebagai Substitusi Tepung Ikan Komersial Dalam Ransum terhadap Performans Itik Porsea Umur 0-12 Minggu

Nama : Fazawao Zega

NIM : 100306057

Program Studi : Peternakan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ir. Tri Hesti Wahyuni, M.Sc Dr. Ir. Nurzainah Ginting, M.Sc Ketua Anggota

Mengetahui,

Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si Ketua Program Studi Peternakan

(4)

ABSTRAK

FAZAWAO ZEGA, 2015 “Pemanfaatan Tepung Ikan Pora-pora (Mystacoleucus padangensis) sebagai Substitusi Tepung Ikan Komersial dalam Ransum terhadap

Performans Itik Porsea umur 0-12 Minggu” dibimbing oleh TRI HESTI WAHYUNI dan NURZAINAH GINTING.

Ikan pora-pora adalah salah satu jenis ikan yang terdapat di perairan Danau Toba dan dijual oleh para pedagang di pasar tradisional khususnya di sekitar perairan Danau Toba. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara selama 3 bulan, dimulai bulan September 2014-November 2014. Penelitian ini menggunakan 100 ekor day old duck (DOD) itik porsea dan rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan 4 ulangan dan setiap ulangan teridiri dari 5 ekor DOD. Perlakuan terdiri atas ransum P0 = ransum dengan 10% tepung ikan komersial, P1 = ransum dengan 2,5% tepung ikan pora-pora + 7,5% tepung ikan komersial, P2 = ransum dengan 5% tepung ikan pora-pora + 5% tepung ikan komersial, P3 = ransum dengan 7,5% tepung ikan pora-pora + 2,5% tepung ikan komersial, P4 = ransum dengan 10% tepung ikan pora-pora.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung ikan pora-pora sebagai substitusi tepung ikan komersial memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan (510,35; 520,75; 521,43; 519,41 dan 518,46), memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan (131,34; 135,57; 136,79; 132,08 dan 116,43) dan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Pemanfaatan tepung ikan pora-pora dapat menggantikan tepung ikan komersial dalam meningkatkan konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan Itik Porsea umur 0-12 minggu. Penggunaan tepung ikan pora-pora dalam ransum dapat mengimbangi kualitas tepung ikan komersial pabrikan lokal.

(5)

ABSTRACT

FAZAWAO ZEGA, 2015 "Utilization of Pora-pora Fishmeal (Mystacoleucus padangensis) as Substitute Commercial Fishmeal in the Ration performances of Porsea ducks aged 0-12 weeks" under supervised by TRI HESTI WAHYUNI and NURZAINAH GINTING.

Pora-pora Fish is one type of fish found in the waters of Lake Toba and sold by traders in traditional markets, especially in the waters of Lake Toba. Research has been conducted at the Laboratory Animal Sciences Program of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra for three months, starting in September 2014 and November 2014. This study used 100 head day old duck (DOD) Porsea and design used was a completely randomized design (CRD) consisted of 5 treatments 4 replications and each replication consisted of 5 head DOD. The treatments consisted of rations P0 = ration with 10% commercial fishmeal, P1 = ration with 2,5% pora-pora fishmeal + 7,5% commercial fishmeal, P2 = ration with 5% pora-pora fishmeal + 5% commercial fishmeal, P3 = ration with 7,5% pora-pora fishmeal + 2,5% commercial fishmeal, P4 =ration with 10% pora-pora fishmeal.

The results showed that the use of feeding pora-pora fishmeal as a commercial fishmeal substitutes significantly different (P<0,05) on feed consumption (510,35; 520,75; 521,43; 519,41; and 518,46 respectivly), giving significantly different (P<0,05) on body weight gain (131,34; 135,57; 136,79; 132,08; and 116,43 respectivly) and provide not significantly different (P>0,05) on feed conversion ration (FCR). The conclusion of this study is utilization of pora-pora fishmeal can replace commercial fishmeal in increasing feed intake and body weight gain Ducks Porsea aged of 0-12 weeks. The use of fish meal in the ration pora-pora can compensate for the quality of local manufacturers of commercial fishmeal.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemanfaatan Tepung Ikan Pora-Pora (Mystacoleucus padangensis)

sebagai Substitusi Tepung Ikan Komersial Dalam Ransum terhadap Performans

Itik Porsea Umur 0-12 Minggu”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua penulis Bapak Faigidodo Zega dan Ibu Filisa Zega yang telah mendidik

penulis selama ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Ir. Tri Hesti Wahyuni, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan

Ibu Dr. Ir. Nurzainah Ginting, M.Sc selaku anggota komisi pembimbing yang

telah membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis.

Disamping itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua

civitas akademika di Program Studi Peternakan serta semua rekan mahasiswa

yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam

(7)

DAFTAR ISI

Parameter Penelitian ... 17

Konsumsi Pakan ... 17

Pertambahan Bobot Badan ... 18

Konversi Pakan ... 18

(8)

Bahan dan Alat Penelitian ... 19

Bahan ... 19

Alat ... 19

Metode Penelitian ... 20

Peubah Yang Diamati ... 21

Pelaksanaan Penelitian... 22

Persiapan kandang ... 22

Penyusunan ransum ... 22

Pemilihan DOD itik porsea ... 22

Pengolahan tepung ikan pora-pora... 23

Pemeliharaan ... 24

Pengambilan Data ... 24

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi ransum... 25

Pertambahan bobot badan... 27

Konversi ransum ... 29

Rekapitulasi data penelitian... 31

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 32

Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan gizi itik pedaging (%) ... 8

Tabel 2. Kebutuhan pakan itik pedaging (%) ... 9

Tabel 3. Kandungan nutrisi tepung ikan (%) ... 10

Tabel 4. Kandungan nutrisi ikan pora-pora (%) ... 12

Tabel 5. Produksi ikan pora-pora tahun 2012 Kabupaten Karo (ton) ... 12

Tabel 6. Data produksi ikan pora-pora tahun 2012 Kabupaten Samosir (ton) ... 12

Tabel 7. Kandungan nutrisi tepung jagung (%)... 13

Tabel 8. Kandungan nutrisi bungki kedelai (%) ... 13

Tabel 9. Kandungan nutrisi dedak (%) ... 14

Tabel 10. Kandungan nutrisi bungkil kelapa (%)... 15

Tabel 11. Susunan dan komposisi ransum pada perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 untuk umur 0-2 minggu ... 20

Tabel 12. Susunan dan komposisi ransum pada perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 untuk umur 2-12 minggu ... 21

Tabel 13. Rataan konsumsi Itik Porsea (gram/ekor/minggu) ... 26

Tabel 14. Rataan pertambahan bobot badan Itik Porsea (gram/ekor/minggu) ... 27

Tabel 15. Rataan konversi ransum Itik Porsea ... 30

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Grafik rataan konsumsi ransum Itik Porsea selama penelitian

(g/ekor/minggu) ... 36

Lampiran 2. Grafik rataan pertambahan bobot badan Itik Porsea selama penelitian (g/ekor/minggu) ... 36

Lampiran 3. Grafik rataan konversi ransum Itik Porsea selama penelitian ... 37

Lampiran 4. Grafik rekapitulasi data performans Itik Porsea selama penelitian ... 37

Lampiran 5. Analisis sidik ragam konsumsi ransum Itik Porsea ... 38

Lampiran 6. Analisis sidik ragam pertambahan bobot badan Itik Porsea ... 38

Lampiran 7. Analisis sidik ragam konversi ransum Itik Porsea ... 38

Lampiran 8. Uji lanjut konsumsi ransum itik porsea ... 39

Referensi

Dokumen terkait

o-dibutyryl 3 9 ,5 9 -cyclic guanosine monophosphate (dB- adenylate cyclase inhibitors NIC-A, DDA, and MDL; dB- cGMP) (from Sigma); the selective inhibitor of cGMP- cGMP after

[r]

The results indicate that lumbosacral spinal Fos-labeling was highly increased in vaginocervical stimulated rats relative to control, and labeled neurons were present more

[r]

Siagian (2003: 52) berpendapat bahwa penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam teori hubungan manusia melengkapi pendekatan klasik, sebagai usaha untuk meningkatkan

Baru dari manusia Indonesia dalam era transisi demokrasi ini, yang melekat bukan hanya pada elit perempuan tetapi juga segelintir elit laki-laki yang merasakan bahwa. ketimpangan

b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kegiatan 3.4.1 tentang Evaluasi dampak dari suatu kasus pembangunan di suatu daerah.(Jika

Hasil estimasi terlihat bahwa, model pengaruh gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja menghasilkan nilai R - square sebesar 0.81892