• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Mutu Bahan Baku Riboflavin Sebagai Bahan Baku Vitamin B Kompleks Yang Diproduksi Oleh Pt. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji Mutu Bahan Baku Riboflavin Sebagai Bahan Baku Vitamin B Kompleks Yang Diproduksi Oleh Pt. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UJI MUTU BAHAN BAKU RIBOFLAVIN SEBAGAI

BAHAN BAKU VITAMIN B KOMPLEKS YANG DIPRODUKSI

OLEH PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN

TUGAS AKHIR

OLEH:

YULITA ARMIYA

NIM 122410079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan Tugas Akhir berjudul ”UJI MUTU BAHAN BAKU

RIBOFLAVIN SEBAGAI BAHAN BAKU VITAMIN B KOMPLEKS YANG

DIPRODUKSI OLEH PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT

MEDAN”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat

menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan

Makanan di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagaimana mestinya.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

berbagai pihak antara lain:

1. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Farmasi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., Ketua Program Studi

Diploma III Analis Farmasi dan Makanan.

3. Bapak Drs. Agusmal Dalimunthe M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan

dengan penuh perhatian hingga Tugas Akhir ini selesai.

4. Bapak Yogi Sugianto S.Farm., Apt., selaku Pembimbing Praktek Kerja

(4)

iii

membimbing dan memberikan banyak ilmu dan arahan pada saat Praktek

Kerja Lapangan.

5. Bapak Dr., Muchlisyam, M.Si., Apt., sebagai Dosen Penasehat Akademis

yang telah memberikan nasehat dan pengarahan kepada penulis dalam hal

Akademis setiap semester.

6. Dosen dan Pegawai Fakultas Farmasi Program Studi Diploma III Analis

Farmasi dan Makanan yang berupaya mendukung kemajuan mahasiswa.

7. Seluruh Staf dan Pegawai PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran kepada penulis dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

8. Teman-teman PKL yang saling mendukung dan bahu membahu selama PKL

hingga Tugas Akhir ini selesai dan teman-teman mahasiswa Analis Farmasi

dan Makanan stambuk 2012 semuanya tanpa terkecuali, adik-adik stambuk

2013 dan 2014 yang tidak disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas

kebersamaan dan semangatnya selama ini, serta masukan dalam penyusunan

Tugas Akhir ini.

9. Serta pihak-pihak yang telah ikut membantu penulis namun tidak tercantum

namanya.

Teristimewa kedua orang tua penulis yaitu Alm. Ayahanda Suhaili Ismail

dan Ibunda Ulfa haini serta saudara-saudara penulis yaitu Kakak Qamarul Laily,

Emalyn Senorita dan Mona Maya Mita yang selalu memberikan doa serta

semangat, perhatian, dorongan dan pengorbanan baik moril maupun materil dalam

(5)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian

tugas akhir ini terdapat kekurangan dan kelemahan serta masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

tugas akhir ini. Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua dan harapan penulis semoga tugas akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin yaa Rabbal Alamin.

Medan, April 2015 Penulis,

(6)

v

UJI MUTU BAHAN BAKU RIBOFLAVIN SEBAGAI

BAHAN BAKU VITAMIN B KOMPLEKS YANG DIPRODUKSI OLEH PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN

Abstrak

Latar Belakang: Mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik suatu produk atau layanan yang mendukung kemampuan produk atau layanan itu untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau kebutuhan yang tersirat, sehingga mutu merupakan ketentuan konsumen, bukan produsen atau pemasok. Pengawasan terhadap mutu bahan baku riboflavin perlu dilakukan karena jika tidak memenuhi syarat dapat merugikan konsumen. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap mutu bahan baku riboflavin harus dilakukan sebelum diproses menjadi sediaan.

Tujuan: Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dari bahan baku riboflavin yang akan digunakan menjadi bahan berkhasiat dalam formulasi pembuatan sediaan tablet vitamin B kompleks memenuhi syarat seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV.

Hasil: Hasil pengukuran didapatkan bahwa riboflavin memenuhi spesifikasi pemerian serbuk hablur kuning atau orange kuning, kelarutan sangat sukar larut dalam air praktis tidak larut dalam etanol 96%, susut pengeringan maks 1,5%, suhu lebur ± 280ºC dan kadar yang diperoleh adalah 98,03%, 99,07%, 100,07%, 98,98%.

Kesimpulan: Hasil pemeriksaan bahan baku riboflavin yang telah ditetapkan pemerian, kelarutan, susut pengeringan, suhu lebur, dan kadarnya tersebut telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi III dan IV.

(7)

vi

QUALITY TEST SUBSTANCE RIBOFLAVIN AS

BASIC SUBSTANCE VITAMIN B COMPLEX THAT PRODUCTION BY PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN

Abstract

Background: Quality is all of characteristics a product or service that support ability a product or the service forward to satisfied need that evident or the real need, so that quality is certained the consument, neither producer nor supplier. Supervision quality basic substance riboflavin it needs to do it because if there are not fullfill condition can lose out the consument. However, inspection quality basic substance riboflavin have to do before in process can be ready.

Objective: The test have to objective to know quality from basic substance riboflavin it can be used special quality in formulation vitamin B complex tablet dosage is form fullfill condition like officially stamped of Indonesia Farmakope edition IV.

Result: The result of measure it getting that riboflavin fullfill specification form dust the yellow crystal or orange yellow, dissolved is very difficult dissolve in practis water is not dissolve in etanol 96%, decrease warming max 1,5%, melted temperature ± 280ºC and the degree getting are 98,03%, 99,07%, 100,07%, 98,98%.

Conclution: The result of inspection basic substance riboflavin decided form, dissolved, decrease of warming, melted temperature, and the degree have fullfilled condition of Indonesia Farmakope Edition III and IV.

(8)
(9)

viii

2.7.2. Instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis ... 16

(10)

ix

3.4.3. Susut Pengeringan ... 20

3.4.4. Suhu Lebur ... 21

3.4.5. Pembuatan Larutan Baku ... 22

3.4.6. Pembuatan Larutan Uji ... 22

3.4.7. Penetapan Kadar Secara Spektrofotometer UV-Vis ... 22

3.4.8. Perhitungan ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1. Hasil ... 25

4.2. Pembahasan ... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

5.1. Kesimpulan ... 27

5.2. Saran ... 27

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Penetapan Kadar Bahan Baku ... 30

Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Bahan Baku ... 32

Lampiran 3. Hasil Absorban Larutan Uji ... 33

Lampiran 4. Hasil Absorban Larutan Standart ... 34

Lampiran 5. Gambar Alat Digital Semi Micro Balance ... 35

Lampiran 6. Gambar Alat Melting Point Analyzer ... 35

Lampiran 7. Gambar Alat Moisture Analyzer ... 36

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian disolusi secara in vitro pada sediaan tablet Kalsium Laktat adalah untuk memastikan bahwa zat aktif yang terdapat di dalam obat dapat melarut setelah obat hancur

Kimia Farma Plant Medan untuk mendapatkan jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis dan biaya total persediaan yang minimum..

kelembapan ruangan. Adapun ruangan di gudang antara lain :.. a) Ruang karantina bahan baku obat. b) Ruang penyimpanan bahan pembantu yang telah diluluskan bagian. pengawasan mutu.

Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar – Dasar Praktis.. Jakarta: Penerbit Buku

Cara pembuatan obat yang baik (CPOB) merupakan bagian dari system pemastian mutu yang mengatur obat dan memastikan obat diproduksi dan mutunya dikendalikan secara konsisten

Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan senantiasa

Ulangi pembakuan hingga kedua larutan dapar untuk pembakuan memberikan harga pH tidak lebih dari 0,02 unit pH dari harga yang tertera dalam tabel, tanpa pengaturan lebih lanjut

Setelah penulis melakukan penelitian, pelaksanaan audit kinerja pengelolaan persediaan bahan baku telah berjalan sesuai dengan Prosedur Sistem Mutu Audit Internal.. Akan