• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis The C’s Of Credit Sebagai Indikator Penilaian Pemberian Kredit Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis The C’s Of Credit Sebagai Indikator Penilaian Pemberian Kredit Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian baik untuk negara ataupun daerah. Peran penting UKM tersebut telah mendorong banyak negara termasuk Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan UKM. Peranan UKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998 dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah jenis usaha yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia karena sebagian besar dari usaha nasional adalah usaha berkategori UKM yaitu hampir 45 juta unit pada tahun 2005 atau sekitar 99 persen dari total usaha nasional (Irawan dan Airlangga, 2007:14). UKM menciptakan lapangan kerja yang besar dari total tenaga kerja pada usaha nasional dan menyumbang sampai dengan tingkat tertinggi (maximal output) yang merupakan usaha yang dihasilkan nasional dari sektor nonmigas (Irawan dan Airlangga, 2007:14).

(2)

memotivasi para karyawan (Small Bussiness Administration). UKM menawarkan pelatihan keterampilan yang lebih mudah untuk diterapkan dibanding di perusahaan besar. Karyawan yang bekerja pada UKM akan menerima banyak manfaat dari pelatihan di UKM tersebut. UKM adalah inkubator ide yang berkumpul dan bertujuan membantu dalam menemukan produk serta jasa baru. UKM menciptakan inovasi lebih banyak dari pada perusahaan skala besar. Contoh inovasi yang terdapat di UKM di Indonesia meliputi usaha kuliner, banyaknya sekarang inovasi-inovasi pada jenis kuliner yang memiliki keunggulan tersendiri (unik).

(3)

Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap untuk usaha keuangan yaitu menyalurkan dana atau memberikan pinjaman atau kredit (Kasmir, 2008:4). Sektor perbankan sangat berkaitan dengan UKM, bank mempunyai fungsi pokok sebagai indikator pendukung pembangunan UKM. Bank memberikan bantuan berupa pinjaman dana atau kredit, secara garis besar fungsi pinjaman merupakan fasilitator untuk menghasilkan keuntungan bagi bank tetapi juga merupakan fungsi yang paling tinggi risikonya (Santoso, 1995:12).

Pemerintah memberi kemampuan kepada bank dalam hal menyalurkannya kredit kepada UKM. Pemberian kredit merupakan tugas dan tanggung jawab bank. Sebagaimana diketahui kontribusi perbankan dapat berupa penyaluran kredit berupa finansial kepada UKM. Bantuan finansial merupakan bantuan utama bagi pembangunan usaha untuk UKM. Pembangunan di bidang usaha tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan mobilisasi ekonomi (Triandaru dan Budisantoso, 2006: 9), yang dimaksud dengan mobilisasi ekonomi contohnya ialah pemberian kredit.

(4)

tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham dan posisi bisnis yang kuat padaniche marketperusahaan dan performa rentabilitas yang baik menurut pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia).

Setiap Bank Pembangunan Daerah (BPD) dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam memaksimalkan keunggulan yang tidak dimiliki bank umum. BPD memanfaatkan keunggulan dengan lebih memahami seluk beluk di daerahnya masing-masing. Selain tentunya memiliki kelembagaan dan operasional yang telah terstruktur rapi (Infonews.com). Selain diperkuat oleh pernyataan Infobank.news mengenai BPD, diperkuat juga oleh kutipan sebuah media massa online, untuk daya saing ekonomi dan sumber daya alam di daerah Sumatera, Sumatera utara menempati peringkat pertama sedangkan pada tingkat nasional Sumatera Utara meraih peringkat delapan (TribunJambi.com), sehingga hal ini menjadi sebuah alasan bagi peneliti mengambil tempat penelitian di PT Bank Sumut.

(5)

Investasi (KI ) dengan jangka waktu kredit selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Sedangkan SPK adalah sistem pemberian kredit dengan membatasi kuota nominal dan dalam hal pencairan dana, debitur tidak dapat mengambil seluruh dana tetapi secara bertahap. SPK sekarang tidak banyak digunakan oleh debitur UKM, pengguna kredit UKM lebih banyak yang menggunakan KAL. Kredit modal kerja adalah kredit yang digunakan sebagai modal usaha (Kasmir, 2011:125). Modal sendiri bisa digunakan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, memperluas kegiatan produksi, memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya (Nafarin, 2007:334).

(6)

Prinsip The C’s of Credit diterapkan di PT Bank Sumut untuk menilai kelayakan calon debitur untuk menerima kredit KAL serta melanjutkan pembiayaan dengan fasilitas kredit ataupun penambahan dana fasilitas kredit Kepada UKM. The C’s of Credit adalah karakter (character), kemampuan untuk meminjam (competence), kemampuan untuk menghasilkan laba (create income), fasilitas produksi (capital), jaminan kredit (collateral), Keadaan ekonomi (condition of economy).

(7)

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah UKM dan Jumlah Dana Kredit Angsuran Lainnya (KAL) yang diberikan Kepada UKM Oleh PT Bank Sumut Cabang Pembantu

USU

183 orang Rp 12.611.340.147,57 4 orang (1 orang dalam

161 orang Rp 10.223.165.966,24 2 orang (1 macet,1 diragukan)

Rp.180.000,000

Sumber: PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU (27 Desember 2011, diolah)

(8)

Dari Tabel 1.1 ini juga dapat dilihat bahwa jumlah penerima kredit dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penyebab penurunan jumlah penerima kredit di Bank Sumut karena Bank Sumut menggunakan The C’s of Credit secara lebih teliti, mendetail dan berhati-hati agar analisis The C’s of Credit menghasilkan orang yang tepat dan dananya diterima oleh orang yang tepat sehingga dananya dapat menjadi efektif. Penggunaan The C’s of Credit secara teliti, mendetail dan berhati-hati ditujukan agar modal yang diberikan perbankan bagi UKM menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kuantitas banyaknya pemohon tidak menjadi tolak ukur tetapi lebih mementingkan kepada penerima kredit yang berkualitas agar tidak ada kredit yang masuk kedalam kategori macet. Bagi perbankan kegagalan pengembalian dana dapat menyebabkan terjadinya rush (kemacetan) yang berakibat penarikan dana besar-besaran sehingga likuiditas bank akan terganggu dan sekaligus menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

(9)

Jumlah penolakan pemohon yang mengajukan KAL dalam setahun di PT Bank Sumut cabang pembantu USU tidak dimasukan kedalam data, dikarenakan sebagian besar dari yang ditolak kembali mengajukan permohonan dengan menunjukan keseriusan yang tinggi dan mampu meyakinkan pihak kredit dalam menggunakan dana kredit untuk hal yang bermanfaat pengecualian bagi yang memiliki catatan hitam (blacklist) di dunia perbankan akan selalu mengalami penolakan.

Penilaian The C’s of Credit akan diteliti secara mendalam yang meliputi pembahasan akan setiap poin-poinnya yang akan menghasilkan peringkat kepentingan akan setiap poin yang tujuannya pada bagian mana di dalam poin-poin The C’s of Credit memiliki penilaian paling tinggi oleh PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU yang nantinya akan membantu calon debitur dalam proses kredit. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai The C’s of Credit dalam skripsi yang berjudul: “ANALISIS The C’s of CreditSEBAGAI INDIKATOR PENILAIAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA

USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PADA PT BANK SUMUT

(10)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah“Apakah analisis The C’s of Creditmerupakan indikator penilaian

terpenting dalam pemberian kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM)

pada PT Bank Sumut kantor cabang pembantu USU?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tata cara penilaian perbankan melalui The C’s of Credit kepada UKM.

2. Menjelaskan dan mengevaluasi peringkat penilaian poin penting dalam The C’s of Creditdalam memberikan kredit kepada UKM.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

(11)

2. Bagi calon debitur UKM, sebagai bahan pemikiran bagaimana pelaksanaan kredit pada bank sumut dan hal apa saja yang memiliki peranan penting.

3. Bagi peneliti, memberikan ilmu dan menambah pengetahuan dalam pengajuan kredit usaha kecil dan menengah kepada pihak perbankan terutama dalam bidang keuangan.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah UKM dan Jumlah Dana Kredit Angsuran Lainnya

Referensi

Dokumen terkait

produksi dan produktifitas usaha perikanan tangkap serta kesejahteraan nelayan. Anggaran pada kegiatan ini digunakan untuk.. belanja hibah sarana prasarana penangkapan

Peraturan Bupati Bantul Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2010;...

,lEitEiE?;Eliy?,trElEEli;ili;..

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa program pencatatan kegiatan secara online sebagai cara untuk meningkatkan kinerja kegiatan

Jakarta, January 16, 2007 – PT Indosat Tbk (“Indosat”) was the first company to issue Sharia Bond in Indonesia in the year 2002 through Mudharabah Sharia Bond.. Indosat also

[r]

Pemberian campuran herbisida berbahan aktif IPA Glifosat dan 2,4 D Amina terhadap gulma sasaran memperlihatkan gejala kerusakan pada empat hari setelah aplikasi

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persembahkan dengan itu, berdasarkan persetujuan minjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, pihak peminjam