1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan pelindung utama tubuh dari dunia luar. Upaya untuk membuat kulit menjadi sehat dan terawat, salah satu dengan menggunakan produk perawatan kulit yaitu sediaan anti-aging (Prianto, 2014). Proses menua merupakan suatu proses fisiologis dan terjadi pada semua organ tubuh manusia, termasuk kulit. Proses menua pada kulit dapat dibedakan atas dua, yaitu proses menua intrinsik (proses menua sejalan dengan waktu) dan proses menua ekstrinsik (proses menua yang dipengaruhi proses eksternal, seperti pajanan sinar matahari yang berlebihan, polusi, kebiasaan merokok, dan nutrisi yang tidak seimbang). Pada penuaan ekstrinsik gambaran akan lebih jelas terlihat pada area yang banyak terpapar matahari (Ardhie, 2011).
Anti-aging berguna untuk mencegah atau memperlambat efek penuaan sehingga terlihat segar, lebih cantik, dan awet muda. Terapi anti-aging akan lebih baik apabila dilakukan sedini mungkin, yakni disaat seluruh fungsi sel-sel tubuh masih sehat dan berfungsi dengan baik. Akhir-akhir ini banyak produk krim mengandung bahan anti-aging, namun kebenaran dari produk-produk tersebut untuk mencegah penuaan dini sering menjadi bahan untuk diperbincangkan dan diteliti. Menurut hasil penelitian para pakar, krim anti-aging dirancang secara khusus untuk mencegah penuaan dini terutama jika diaplikasikan pada malam hari (Fauzi dan Nurmalina, 2012).
Produk kosmetik memiliki salah satu manfaat untuk melindungi kulit karena bahan yang dikandungnya, sehingga dapat mempengaruhi fungsi biologis
2
kulit. Beberapa ekstrak tumbuhan dan antioksidan yang diperoleh dari sumber alami mampu mencegah penuaan dan dapat meningkatkan kesehatan kulit (Pareetha dan Karthika, 2009).
Kulit buah delima kaya akan flavonoid, asam fenolat, dan tanin diantaranya gallotannin, ellagitannin, antosianidin, asam ellagic, kuersetin, asam galat, katekin yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan. Kulit delima tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan atau keluhan kesehatan, tetapi juga memiliki manfaat untuk merawat kecantikan kulit (Oci dan Kurnia, 2014).
Antioksidan berfungsi mengatasi atau menetralisir radikal bebas sehingga diharapkan dengan pemakaian produk yang mengandung antioksidan dapat menghambat dan mencegah terjadinya kerusakan tubuh dari timbulnya penyakit degeneratif. Bila ketersediaan antioksidan dalam tubuh tidak memadai, maka daya tahan tubuh akan menurun dan proses penuaan dini akan terjadi. Oleh sebab itu, ketersediaan antioksidan dalam tubuh harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk dapat menangkal radikal bebas (Kurniati, 2011).
Dalam penelitian ini dibuat ekstrak kulit buah delima yang akan digunakan dalam bentuk sediaan setengah padat yaitu krim. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang formulasi dan uji efek anti-aging dari ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L).
3
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah:
1. Apakah ekstrak kulit buah delima dapat diformulasikan dalam sediaan krim.
2. Apakah sediaan krim yang mengandung ekstrak kulit buah delima dapat digunakan sebagai anti-aging.
1.3Hipotesa Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah:
1. Ekstrak Kulit buah delima dapat diformulasikan dalam sediaan krim. 2. Sediaan krim yang mengandung ekstrak kulit buah delima dapat
memberikan efek anti-aging.
1.4Tujuan Penelitian
1. Memformulasi sediaan krim anti-aging dengan menggunakan ekstrak kulit buah delima.
2. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sediaan krim ekstrak kulit buah delima untuk memberikan efek anti-aging.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi khasiat kulit buah delima di bidang kosmetik dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk perawatan kulit.