Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 67
BAB III: DATA DAN ANALISA
3.1. Data Fisik dan Non Fisik
Lahan perencanaan Terminal Tiga Bandar Udara Soekarno-Hatta seluas ± 94 Ha telah disiapkan dan site plan lokasi harus mengikuti kaidah Master Plan keseluruhan Bandara Soekarno-Hatta. Kebutuhan yang terdapat dalam data program ruang, menjadi satu kesatuan dengan fungsi-fungsi didalamnya secara kompak, efisien namun ramah lingkungan. Desain site plan dan bangunan terhadap kawasan memiliki keterpaduan, merupakan kesatuan antara bangunan utama Terminal Tiga dan sarana prasarana penunjangnya terhadap fungsi lain di sekitar lokasi ( surrounding area ) yaitu : Terminal Satu, Dua,Empat dan Lima, sehingga tercapai Aeropolis City.
Gambar 34. Site Makro Bandara Sumber : KAK/PAA/72/2014
1.1.1. Data Tapak
1. Pengelola, Jenis dan type bandar udara
a. Pengelola : PT Angkasa Pura II
b. Nama bandar udara : Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta
c. Type : Domestik dan Internasional
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 68 2. Data Teknis
a. Lokasi Tanah di area bandar udara Soekarno-Hatta b. Batas lahan
1) Utara : Taxiway dan Runway 25 R
2) Timur : Rencana Taxiway bridge
3) Barat : Terminal 3 ekisting + apron
4) Selatan : Jalan utama bandar udara Soekarno-Hatta
b. Luas Tanah : 940.000 m2 ( 94 Ha )
c. Koefisien Dasar Bangunan dari DP : 40% termasuk apron
d. Koefisien Daerah hijau : 20 %
e. Koefisien Lantai Bangunan : 2,5
f. Tinggi maksimum : 46 m (UU No 1 Tahun 2009 )
3. Bangunan
a. Lapis bangunan : 2 basement, 3-4 lantai terminal
b. Terminal Domestik : 30 %
c. Terminal Internasional : 70 %
d. Target pier pesawat :
3 pesawat kelas A380
10-15 pesawat kelas B747/B777/A340/A330
8-10 pesawat kelas B737/A320
10 Remote Area ( 3 Wide Body – 7 Narrow Body )
3.1.2. Program Ruang
Kebutuhan Ruangan Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta sebagai berikut : 1 Fasilitas Utama Domestik
a. Lobby + Drop Off Arrival b. Lobby + Drop Off Departure c. Security Screening Area
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 69 d. Check In area e. Commercial Area f. Mix Zone g. Boarding Area h. Karantina i. Transfer
j. Baggage Handling System k. Lost and Found
l. Ticketing Area m. Crew Zone n. Baggage claim 2 Fasilitas Utama Internasional
a. Lobby + Drop Off Arrival b. Lobby + Drop Off Departure c. Security Screening Area d. Check In area
e. Immigration Area f. Duty Free Area g. Commercial Area h. Mix Zone
i. Boarding Area j. Karantina k. Transfer
l. Baggage Handling System m. Lost and Found
n. Ticketing Area o. Crew Zone p. Transit Hotel q. Baggage claim 3 Penunjang a. Pengelola b. R.Serbaguna c. Security Center
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 70 e. Service Area (Toilet, Janitor, dsb)
f. Power Plan Area g. Sanitation Area h. Cargo Area
i. GSE (Ground Service Equipment) Area j. Airline Service Area
k. Apron
l. People Mover System: Sky Train, Travelator m. Parking Service (estimasikan sendiri): n. Parkir inap: Mobil + Motor
o. Parkir penjemput: Mobil + Motor + Bus
p. Parkir Pengelola + Security + Ground Staff: Mobil + Motor 4 Landscafe
a. Ruang terbuka hijau b. Jalur Sirkulasi
3.2. Analisa Non Fisik
Kebutuhan Ruang, Fungsi& Luasan Ruang serta kebutuhan fasilitas Pada Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta sebagai berikut (sumber Keputusan Menteri No 47 Tahun 2002 :
3.2.2. Pengelompokan Area fasilitas Bandar Udara :
1 Fasilitas Sisi Udara
Adalah bagian bandar udara bukan publik atau tempat setiap orang, barang,dan kendaraan yang akan memasukinya wajib melalui pemeriksaan keamanan atau memiliki izin khusus.
Fasilitas yang ada pada sisi udara antara lain : a. Landasan Pacu ( Runway )
Berupa perkerasan yang disiapkan untuk pesawat yang akan mendarat maupun tinggal landas.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 71
Bahu landasan sebagai pembatas dan penahan erosi
Overrun sebagai area aman saat pesawat mencapai ketinggian tertentu
Turning sebagai tempat berputarnya pesawat
Longitudinal slope merupakan kemiringan memanjang di tengah landasan pacu
Transverse slope merupakan kemiringan melintang landasan pacu untuk membuang air
Perkerasan lentur dan perkerasan kaku
Kondisi permukaan landasan pacu
Kekuatan perkerasan landasan pacu
Runway strip adalah luas bidang tanah yang menjadi instrumen pendaratan
Holding bay merupakan tempat pesawat melakukan penantian dan menyalip pesawat lain
RESA adalah daerah simetris perpanjangan garis tengah landasan pacu
Marka landasan pacu
b. Fasilitas penghubung landasan pacu ( Taxiway )
Bagian yang di bangun untuk jalan keluar masuk pesawat dari landasan pacu maupun penunjang pesawat
c. Pelataran parkir pesawat ( Apron )
Adalah tempat pesawat menaikan dan menurunkan penumpang, muatan, bahan bakar dan perawatan pesawat
d. Obstruction Restriction
Dibangun berdasarkan jenis runway yang di bedakan dengan non instrument, non approach, dan precision approach category.
e. Drainase
Saluran air saat perubahan cuaca 2 Fasilitas Sisi Darat
a. Bangunan terminal penumpang
Bangunan untuk kegiatan penumpang dari mulai keberangkatan sampai kedatangan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 72 Bagian dari terminal penumpang antara lain :
Keberangkatan
Cekin area, Counter, Marka terminal, Imigrasi, dan hall keberangkatan.
Kedatangan
Ruang kedatangan, baggage claim, dan marka terminal b. Bangunan terminal barang / cargo
Bangunan yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat barang. c. Bangunan Operasi
Bangunan yang digunakan untuk kegiatan operasional bandar udara
Gedung Operasional
PKP-PK, Menara kontrol, Stasiun Meteorologi, NDB, VOR dan DME
Power house
Stasiun bahan bakar dan kelistrikan bandara
d. Penunjang, seperti jalan dan parkir pengunjung bandar udara.
3.2.3. Analisa dan kebutuhan program ruang
1. Sisi darat bandar udara
a. Dasar asumsi perhitungan
Kebutuhan dan luasan ruang sisi darat mengacu pada standar yang berlaku serta mengacu pada literatur review demand bandara oleh dionarioni (2008) yang disesuaikan dengan kondisi bandara Soekarno Hatta saat ini yang menargetkan kapasitas terminal tiga ini sebanyak 25 juta penumpang pertahun ( domestik 30% dan internasional 70% ), sehingga menghasilkan asumsi- asumsi untuk landasan perhitungan sbb :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 73 Table 3. Asumsi dasar perhitungan
Sumber ; Literatur dan analisa bandar udara
b. Rumus perhitungan luasan ruang
Kerb kedatangan : (0.095 ) + 10% Kerb keberangkatan : (0.095 ) + 10% Hall Kedatangan : 0.375 + + (2 ) + 10% Hall keberangkatan :0.75 ( (1 + ) + ) Counter check :( + ) 1/60) + 10% Check in area : 0.25 ( + ) + 10% Security check : + Security gate : . − ℎ Gate hold room :
Check passport :0.25 ( + )
R.Boarding : ( /30 (( )( )) + 10%
Baggage claim area : (0.9 ) + 10%
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 74 Konsesi (standar ICAO)
Toko buku : Giftshop : Salon : Rental : Display : Asuransi :
Lost & found : .
Telp umum : Toilet : Restaurant : 1200 m2 Executive lounge : 1000m2 Bussines center : 500m2 Pameran : 500m2 Kantor airlines : 500m2 Nursery : 100m2 Porth health : 200 m2 Security : 300 m2 Pengelola : 500 m2 Lift escalator : 200m2'
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 75 c. Rencana Luas ruang yang didapat
Table 4. Rencana Luas ruang sisi darat Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
2. Sisi udara bandar udara
Table 5. Rencana Luas sisi udara Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 76 3. Perhitungan Site dan TOR
Table 6. Rencana luasan penggunaan lahan Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 77
3.3. Analisa Fisik
3.3.2. Analisa Tapak
Gambar 35. Tautan lingkungan Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Potensi tapak :
Perluasan terminal 3 saat ini yang berada di kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta sebagian telah di bangun dan akan di perluas kembali sesuai yang tersusun dalam masterplan SHIA,Lokasi terminal 3 ini berdampingan dengan terminal 2 dan sejajar longitudinal dengan terminal 1, serta bersebrangan dengan rencana terminal 4. Akses antar terminal ini akan di hubungkan dengan kereta cepat, sedangkan akses keluar kawasan akan di tambah dengan pembangunan jalur kereta api langsung ke bandara.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 78
3.3.3. Analisa Kebisingan
Gambar 36. Analisa kebisingan Sumber : Literatur dan analisa Bandar udara
Tanggapan :
Dengan kebisingan tinggi dari Stasiun kereta, Apron dan Runway pesawat , maka massa bangunan diarahkan lebih mundur ke dalam dan di beri vegetasi tanaman serta matrial husus ruangan
Tingkat kebisingan yang sedang dari sisi barat daya / terminal 3 exsisting, yang rencananya akan di koneksikan , maka akan di pergunakan untuk area domestik.
Pada sisi-sisi kebisingan yang rendah akan di fungsikan sebagai area Internasional
Untuk area servis, management dan utilitas yang menggunakan basement bisa ditempatkan pada sisi utara dan barat laut.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 79
3.3.4. Analisa Orientasi Matahari
Gambar 37. Analisa Matahari Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Tanggapan :
Orientasi masa memanjang dari barat daya ke timur laut mengikuti tapak yang ada , supaya jendela ruang aktifitas yang menghadap timur dan barat maka perlu penambahan sunshading dan matrial khusus peredam panas supaya mereduksi panas matahari langsung masuk ke dalam ruangan, sehingga meminimalkan penggunaan pendingin ruangan.
Penempatan core atau area servis pada sisi barat dan timur ( domestik dan internasional ) sebagai buffer fungsi ruang utama, juga bisa mengunakan vegetasi di sisi barat sebagai buffer pada bangunan dari sinar matahari barat.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 80
3.3.5. Analisa View
Gambar 38. Analisa view
Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Secara umum, dari ke empat arah view memiliki keistimewaannya masing-masing, hanya saja view ke arah terminal 3 exsisting akan di hilangkan karna masa bangunan akan tersambung atau terkoneksi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 81
3.3.6. Analisa Aksesibilitas
Gambar 39. Analisa Akses
Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Tanggapan :
Pintu masuk utama menggunakan pintu exsisting terminal 3 ( terminal domestik.
Sirkulasi kendaraan setengah lingkaran di depan terminal karna parkiran sebagian di depan terminal dan sebagian lagi di basement
Pintu keluar di ujung terminal internasional.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 82
3.3.7. Analisa Aspek Bangunan
No Massa Tunggal Massa Majemuk
1 Bangunan terlihat monoton Bangunan terlihat dinamis
2 Lahan yang terpakai tidak luas Lahan yang terpakai lebih luas
3 Sulit dalam pengelompokan ruang Mudah dalam pengelompokan ruang
4 Pencapaian antar kegiatan lebih dekat Pencapaian antar kegiatan lebih jauh
Table 7. Analisa aspek bangunan Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Bangunan terminal bandara yang terbagi atas domestik dan internasional lebih maksimal menggunakan satu massa bangunan untuk mempermudah aksesnya dan memaksimalkan site yang di pakai.
3.3.8. Analisa Ruang Luar
Posisi tapak dengan terminal dua akan memiliki sistem sirkulasi yang tidak jauh berbeda dengan prinsip konektifitas atau bangunan satu dengan bangunan lain terhubung, baik secara massa bangunan maupun penggunaan mode transportasi khusus.
Parkir kendaraan terbagi menjadi dua bagian , sebagian di halaman atau di depan bangunan ( seperti terminal 1 dan 2 ) dan sebagian di bassement.
3.3.9. Analisa Ruang Dalam
Ruang-ruang dengan fungsi khusus (ruang tunggu, checking, imigrasi dll ) akan mengikuti standart ruang yang di terbitkan oleh Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara dan Standar Nasional Indonesia,serta harus memperhatikan paktor point konsep green yang di keluarkan oleh Green Building Council Indonesia.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 83
3.4. Konsep Zoning
1.4.1. Zoning Horizontal
Gambar 40. Zonning horizontal lantai dasar Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Gambar 41. Zonning horizontal lantai atas Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 84 Gambar 42. Zonning parkir
Sumber : Literatur dan analisa bandar udara
1.4.2. Zoning Vertikal
Gambar 43. Zonning Vertical Sumber : Literatur dan analisa bandar udara