• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pendekatan keterampilan metakognitif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Dasar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent control group design, pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008:79). kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretes untuk mengetahui keadaan awal. Setelah itu, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan metakognitif sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan, artinya pembelajaran berlangsung secara konvensional. Setelah pembelajaran di dua kelas berlangsung seperti yang telah direncanakan, kedua kelas tersebut diberikan postes untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dan kontrol.Perlakuan ini dilakukan sebanyak dua pertemuan dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya, desain ini digambarkan oleh tabel berikut.

Gambar3.1Desain Penelitian

Keterangan gambar:

O1: Pretes Kelas Eksperimen

X1:Penerapan Pendekatan Keterampilan Metakognitif pada Kelas Eksperimen O2:Postes Kelas Eksperimen

O3: Pretes Kelas Kontrol

O1 X1 O2

O3 O4

(2)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

O4: Postes Kelas Kontrol

Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. variabel bebas berupa pendekatan keterampilan metakognitif, sedangkan variabel terikat berupa kemampuan pemecahan masalah matematis.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diteliti bertempat di SDN Tanahbaru 1 dan SDN Tanahbaru2 Desa Tanahbaru Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang-Jawa Barat 41354.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di Desa Tanahbaru yang berjumlah 71 siswa dan tersebar di tiga SD, yaitu SDN Tanahbaru 1, SDN Tanahbaru 2 serta SDN Tanahbaru 3.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 81). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Tanahbaru 1 (kelas eksperimen) dan SDN Tanahbaru 2 (kelas kontrol).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Sugiyono (2008: 84) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

E. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, prosedur yang hendak ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Persiapan

(3)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap ini, peneliti menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Mulai dari menentukan obyek penelitian, membuat perizinan, penyusunan instrumen penelitian seperti lembar observasi, soal pretes dan postes.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian di SDN Tanahbaru 1 dan SDN Tanahbaru 2. dengan memberikan soal pretes terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian peneliti memberikan perlakuan di kelas eksperimen dengan pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan sebanyak duapertemuan. Setelah itu peneliti memberikan soal postes untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Selain itu, Peneliti juga mengukur persepsi siswa dengan menggunakan jurnal harian.

3. Pengolahan hasil

Pada tahap ini peneliti mengolah hasil pretes dan postes dengan menggunakan statistik inferensial serta menafsirkan hasil observasi.

4. Penarikan kesimpulan

Setelah mengolah hasil penelitian, peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menarik kesimpulan dari penelitian ini.

F. Teknik Analisis Instrumen Penelitian

Pengujian instrumendilakukan agar instrumen dapat benar-benar mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sebelum instrumen diuji cobakan, instrumen di-Judgmentvaliditas muka oleh dosen pembimbing. Setelah itu instrumen diperbaiki. Setelah di-judgment instrumen diuji cobakan pada siswa kelas VI SDN Sabajaya II yang berjumlah 29 orang diluar sampel penelitian. Sedangkan jenis instrumen tes yang digunakan adalah tes berbentuk essay dengan

(4)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jumlah item soal sebanyak 10 item.Data hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan instrumen digunakan dalam penelitian.

Analisis instrumen penelitian meliputi uji validitas, Reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan software Anates versi 4.0.7.hasil lebih lengkap dapat dilihat dalam lampiranB. Analisis instrumen ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya instrumen digunakan. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

r = 𝑛 ∑X.Y−∑X.∑Y

𝑛 ∑𝑋2 − ∑X 2 [𝑛. ∑Y2 − ∑Y 2] Dengan keterangan:

r = koefisien korelasi skor butir soal dengan skor total X = skor siswa pada butir yang diuji validitasnya Y = skor total yang diperoleh siswa

n = jumlah siswa

Selanjutnya hasil dari koefisien korelasi disubstitusikan pada rumus rumus uji-t, yaitu:

t = 2 1 2 r n r   2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20. Adapun rumusnya sebagi berikut:

𝑟11 = 𝑘 𝑘 − 1 𝑉𝑡− ∑ 𝑝𝑞 𝑉𝑡 Dengan keterangan: 𝑟11 = reliabilitas instrument k =banyaknya butir pertanyaan

(5)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 𝑉𝑡= varians total

p = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir

Harga varians total (Vt) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

2 2 ( ) t Y Y N V N  

(Arikunto, 2010: 184) Keteranagan

∑𝑌= Jumlah skor total N = Jumlah responden

3. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui soal tergolong mudah, sedang atau sukar. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran adalah: P = Js B (Arikunto, 2010: 208) Keterangan : P = indeks kesukaran

B = banyaknya responden yang menjawab butir soal dengan benar Js = jumlah seluruh responder

Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan kriteria pada tabel 3.1sebagai berikut:

Tabel 3.1Kriteria Indeks kesukaran

Indeks Kesukaran Evaluasi 0,00 ≤ P < 0,30 Sukar 0,30 ≤ P < 0,70 Sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah (Arikunto, 2010:210)

(6)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Daya Pembeda

Daya pembeda dimaksudkan untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah: D = B B A A J B J B  = PA - PB (Arikunto, 2010: 213) Keterangan:

BA= Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar BB= Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal dengan benar JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Setelah daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda berikut.

Tabel 3.2Klasifikasi daya pembeda

Indeks Diskriminasi Evaluasi

D : negatif Nilai D negatif sebaiknya dibuang

D <0,20 Jelek (poor)

0,20 ≤ D <0,30 Cukup (satisfactory) 0,30 ≤ D < 0,40 Baik (good)

0,40 ≤ D Baik Sekali (excellent)

Arikunto (2010:218)

Data yang telah dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut.

(7)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3

Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

No. T Dp (%) T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi Ket. % Tafsiran

1 -1.39 -16.25 60.63 Sedang -0.222 - Tidak dipakai 2 1.86 21.25 59.38 Sedang 0.271 - Tidak dipakai 3 1.55 15.00 78.75 Mudah 0.203 - Tidak dipakai 4 2.80 23.75 49.38 Sedang 0.555 - Tidak dipakai 5 18.35 57.50 53.75 Sedang 0.836 Sangat

signifikan

Dipakai 6 11.70 72.50 58.75 Sedang 0.687 Signifikan Dipakai 7 18.57 77.50 60.00 Sedang 0.798 Sangat

signifikan

Dipakai 8 1.14 12.50 25.00 Sukar 0.566 - Tidak dipakai 9 1.46 16.25 25.63 Sukar 0.586 Signifikan Dipakai 10 1.79 20.00 26.25 Sukar 0.351 - Tidak dipakai

Rata-rata 48.86

Simpangan Baku 13.05

Korelasi XY 0.79

Reliabilitas Tes 0.88

Berdasarkan hasil analisis uji instrumen kemampuan pemecahan masalah di atas terdapat 4 soal yang digunakan dalam penelitian, yakni soal nomor 5,6,7, dan 9 . (untuk perhitungan lebih lengkap lihat pada lampiranB).

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan observasi dan jurnal harian sebagai berikut:

1. Tes tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan keterampilan metakognitif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa . Soal tes tulis yang digunakan (setelah dianalisis) berjumlah 4 soal berbentuk essay. Penyususan soal tes ini didasarkan pada indikator kemampuan pemecahan masalah.

(8)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jurnal harian digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan keterampilan metakognitif. Jurnal ini diberikan disetiap akhir pembelajaran.

3. Observasi

Observasi dalam penelitian ini meliputiobservasi terhadap guru dan siswa, hal ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka, yaitu observer mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan dan mengikuti pembelajaran sertamelihat kesesuaian antara rencana pembelajaran dengan pelaksanaannya.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul maka data diolah dengan menggunakan microscoft exel. Hasil pretes dan postes dianalis kemudian ditabulasikan, tujuannya untuk mengetahui rata-rata siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel. Skor tes tertulis dideskripsikan dalam bentuk tabel, kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji normalitas data kelas kontrol dan eksperimen. Data berdistribusi normalapabila χ2 hitung < χ2tabe.Jika data berdistribusi normal makadilakukan uji homogenitas, data dikatakan homogen apabila F hitung < Ftable. Selanjutnya dilakukan uji perbedaan rerata kelas eksperimen dan kontrol, Jika data homogen maka dilakukan uji t tetapi jika tidak homogen dilakukan uji t’. Jika asumsi di atas tidak terpenuhi maka dilakukan perhitungan nonparametrik dengan uji Wilcoxon. Menghitung uji Wilcoxon dengan menggunakan distribusi normal dapat dilakukan jika n ≥ 25. Sedangkan untuk melihat keterlaksanaanpendekatan metakognitif peneliti menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Adapun prosesnya sebagai berikut:

1. Tes

(9)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui data berdistribusi normar atau tidak normal dengan menggunakan uji chi kuadrat

1) Menentukan rentang skor (r)

r = skor maksimum – skor minimum (Sudjana, 2005 : 47) 2) Menentukan banyak kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 2005 : 47) 3) Menentukan panjang kelas interval (p)

k

r

p

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

5) Membuat tabel perhitungan rata-rata dan varians sampel 6) Menghitung Mean (rata – rata X)

      i n i i i n i i i F X F X M 1 1 (Sudjana, 2005 : 67)

Keterangan :M= mean (rata – rata)

Fi= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi= tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

7) Menentukan simpangan baku (SD)

1

2

n

X

X

F

S

i i (Sudjana, 2005 : 95) Keterangan :S= simpangan baku (standard deviasi)

X

= mean (rata – rata)

Fi= frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi= tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval n = jumlah responden

(10)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

S

X

K

Z

8) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi 9) Mengitung harga baku (Z)

Keterangan : Z= harga baku K= batas kelas

X

= mean (rata – rata) S = simpangan baku 10) Menghitung luas interval ( Li )

Li = L1 – L2

Keterangan :L1 = nilai peluang baris atas

L2 = nilai peluang baris bawah

11) Menghitung frekuensi ekspetasi/harapan (ei)

ei =

L

i

.

f

i 12) Menghitung Chi-kuadrat (χ2)

   k i I i hitung E E O 1 2 1 2  Keterangan: 2 = Chi-kuadrat

Oi = Frekuensi hasil pengamatan (frekuensi observasi) Ei = Frekuensi yang diharapkan (frekuensi ekspektesi) Hasil perhitungan χ2

hitung selanjutnya di bandingkan dengan χ2tabel denganketentuan sebagai berikut :

1) Tingkat kepercayaan 95 % 2) Derajat kebebasan (dk = k – 3)

(11)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Apabila χ2 hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat tabel skor dari dua kelompok data 2) Mengitung variansi (Si2) tiap kelompok sampel

) 1 ( . . 2 2   

n n x f x f n s i i i i

3) Menghitung homogenitas sampel dengan menggunakan rumus F= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Data dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel

c. Uji t

Setelah data berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji t terhadap hasil rata-rata tes kelas kontrol dan eksperimen. Adapun langkah-langkah pengujian rumus Uji t (Sudjana, 2005:239)adalah:

1) Mencari nilai t, dengan rumus:

              2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 ) 1 ( ) 1 ( n n n n s n s n x x thitung

Keterangan : 1

X = nilai rata – rata kelompok eksperimen

2

X = nilai rata – rata kelompok kontrol

𝑠1 = simpangan baku (standard deviasi) kelompok eksperimen 𝑠2 = simpangan baku (standard deviasi) kelompok kontrol n1 = jumlah responden kelompok eksperimen

(12)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Menentukan derajat kebebasan:

dk = n1+n2-2

3) Menentukan nilai t dari tabel statistik:

Setelah nilai t hitung diketahui, langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan t tabel untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol dan eksperimen.

d. Uji Wilcoxon

z = 𝐽 − 𝜇𝑗

𝜎𝑗 (Sudjana

,

2005:455)

Dengan rata-rata dan variansi

𝜇𝑗 =

𝑛 (𝑛 +1)

4

𝜎𝑗 =

𝑛(𝑛+1)(2𝑛 +1)

24 (Sudjana

,

2005:455) Keterangan:

J = jumlah terkecil peringkat 𝜇𝑗 = rata-rata

𝜎𝑗 = variansi

n = jumlah responden

Sedangkan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan keterampilan metakognitif dilakukan dengan analisis skor gain ternormalisasi.

a. (% % ) % % (100 % ) f i maks i S S G g G S                 Keterangan :

g = rata-rata gain yang dinormalisasi

G = rata-rata gain aktual

(13)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sf  = rata-rata skor tes akhir

Si = rata-rata skor tes awal

Nilai g yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada tabel 3.3 di bawah berikut.

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi

Nilai gInterpretasi

g 0,7 Tinggi

0,7 >g 0,3 Sedang

g< 0,3 Rendah

Hake (dalam Putri 2010 )

Alur analisis data untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut berikut ini:

Gambar 3.2 Alur Pengujian Hipotesis

Data

Uji Normalitas tidak Nonparametrik Uji t ya Ya Uji Homogenitas Uji t’ tidak Kesimpulan 2. Non Tes a. Jurnal Harian

(14)

Ahmadi Habibie Asmariana, 2013

Pendekatan Ketrampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknik pengolahan data jurnal harian dilakukan dengan cara melihat komentar dari siswa dan merekap data tersebut sehingga terlihat komentar dari siswa, dari sana peneliti bisa memperbaiki kekurangan proses pembelajaran dan memperkuat pembelajaran yang dianggap berhasil menurut siswa. Cara mengolahnya sebagai berikut:

Respon positif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑕𝑎𝑛 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋 100% Respon negatif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑕𝑎𝑛 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋 100% b. Lembar Observasi Guru dan Siswa

Seperti halnya jurnal harian, teknik pengolahan data lembar observasi guru dan siswa diolah dengan melihat komentar dari observer mengenai pelaksanaan pembelajaran.Data hasil observasi tersebut direkapdan dianalisis untuk melihat kelebihan dan kekurangannya guna perbaikan dalam pembelajaran selanjutnya. Cara mengolahnya sebagai berikut:

Respon positif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑕𝑎𝑛 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝑋 100% Respon negatif = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

Gambar

Tabel 3.1Kriteria Indeks kesukaran  Indeks  Kesukaran  Evaluasi  0,00 ≤ P &lt; 0,30  Sukar  0,30 ≤ P &lt; 0,70  Sedang  0,70 ≤ P ≤ 1,00  Mudah  (Arikunto, 2010:210)
Tabel 3.2Klasifikasi daya pembeda  Indeks Diskriminasi  Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

(8) Sorohantutur mapaiketan sareng sorohan ngwedarang baos, sakadi narasi, puisi, basa basita paribasa, mantra (doa), miwah sane lianan. Ring mabebaosan sajeroning

Ibn Al Haitham (965-1039) yang namanya Hasan dilatinkan sebagai Alhazen adalah ahli matematika yang menggabungkan aljabar dengan geometri menjadi geometri analitik, dan

Dari segi nama dan sejarahnya, arsip memiliki banyak ciri persamaan dengan perpustakaan namun tidak dapat di- mungkiri bahwa banyak ciri khas arsip yang membedakannya

2.1 Opredelitev kontrolinga 2.2 Koncepti kontrolinga v banki 2.3 Naloge in instrumenti bančnega kontrolinga 2.3.1 Infrastruktura kontrolinga 2.3.2 Funkcije kontrolinga v procesu

Penurunan tekanan ( pressure drop ) pada aliran yang melewati elbow lebih besar dibandingkan dengan pipa lurus dengan panjang yang sama.. Basar kecilnya penurunan tekanan (

 Probabilitas mendapatkan As Hati, King Hati, dan Queen Hati dalam 3x penarikan dari 1 set kartu secara berurutan tanpa.. mengembalikan kartu ke dalam deck kembali = 1/52 x 1/51

Penelitian pengembangan media maket Tulungagung’s Arts ini dilatar belakangi oleh permasalah yang ada di SDN 02 Ngranti pada kelas 4 yaitu proses pembelajaran yang hanya

Selain di kotak gali, semen purba ini juga sudah ditemukan pada tebing undak antara Teras-1 dan Teras-2, dan juga pada sampel inti bor dari kedalaman 1 sampai 15