BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
1.1 LatLatar belakar belakangang
Daging
Daging adalah adalah bagian bagian lunak lunak padapada hewanhewan yang terbungkus yang terbungkus kulitkulit dan melekat dan melekat pada
pada tulangtulang yang menjadi bahan yang menjadi bahan makananmakanan. Daging tersusun sebagian besar dari. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan
jaringan otototot, ditambah dengan, ditambah dengan lemak lemak yang melek yang melekat padanyaat padanya,, uraturat, ser, sertata tulangtulang
rawan
rawan. . Menurut SNI (Menurut SNI (200!, daging adalah bagian ot200!, daging adalah bagian otot skeletal yot skeletal yang aman, layak ang aman, layak dan la"im dikonsumsi manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin dan la"im dikonsumsi manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin dan daging beku.
dan daging beku.
Sedang kan menur
Sedang kan menurut Soeparnut Soeparno, o, #$$2, dagi#$$2, daging di de%inisng di de%inisikan sebagikan sebagai semuaai semua jaringan
jaringan hewan hewan dan dan semua semua produk produk hasil hasil pengolahan pengolahan jaringan jaringan & & jaringan jaringan tersebuttersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang memakannya. 'rgan & organ misalnya, hati, ginjal, otak paru & paru jantung, memakannya. 'rgan & organ misalnya, hati, ginjal, otak paru & paru jantung, limpa, panreas, dan jaringan otot termask dalam
limpa, panreas, dan jaringan otot termask dalam de%inisi ini.de%inisi ini. )dapun yang dim
)dapun yang dimaksut dengaksut dengan karkas adalan karkas adalah bagian dari teah bagian dari ternak yang rnak yang telahtelah disembelih dikurangi kulit ( keuali babi !, kepala, kaki, ekor, darah, dan jeroan. disembelih dikurangi kulit ( keuali babi !, kepala, kaki, ekor, darah, dan jeroan. Seara umum, karkas sapi dapat dibagi ke beberapa bagian yaitu bagian bahu, Seara umum, karkas sapi dapat dibagi ke beberapa bagian yaitu bagian bahu, punggung, dada & perut, bagian belakang dan
punggung, dada & perut, bagian belakang dan bagian betis ( *ahar, 200+!.bagian betis ( *ahar, 200+!. Sal
Salah ah satsatu u si%si%at at dardari i dagidaging ng adaladalah ah mudmudah ah menmengalagalami mi kerkerusausakan. kan. DagDaginging sangat mudah mengalami kerusakan hal ini di karenakan adanya aktiitas pada sangat mudah mengalami kerusakan hal ini di karenakan adanya aktiitas pada daging atau produk daging proses karena daging memenuhi keriteria untuk tempat daging atau produk daging proses karena daging memenuhi keriteria untuk tempat tumbuh dan berkembang nya mikroorganisme termasuk mikroorganisme perusak, tumbuh dan berkembang nya mikroorganisme termasuk mikroorganisme perusak, hal ini dikarenakan
hal ini dikarenakan -#.
#. MemMempunypunyai kaai kadar aidar air yanr yang ting tinggi hggi hingingga & / 1ga & / 1 2.
2. *any*anyak menak mengangandung "adung "at yang mt yang mengaengandunndunk nitrk nitrogenogen.. +.
. 3erdapat mineral dan %ator kelengkapan untuk tumbuhnya mikroorganisme.
. Memiliki nilai p4 ,+ & , yang menguntungkan mokroorganisme untuk tumbuh. (Soeparno, #$$2!
Dikarenakan daging merupakan salah satu poduk yang dihasilkan dari petrnakan yang sangat mudah mengalami kerusakan oleh mikroorganisme perusak maka diperlukannya penangan dan penyimpanan yang tepat. 5ada dasarnya proses pengawetan haya menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak daging dalam jangka waktu tertentu.
Salah satu proses pengawetan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan proses termal pada daging. 5roses termal merupakan pengolahan daging atau pemgawetan daging dengan menggunakan suhu tinggi. 3ujuan dari proses termal merupakan membunuh atau meng nonakt%kan mikroorganisme yang dapat merusak dan menggakibatkan pembusukan pada daging.
1.2 Rumusan masalah
3ujuan dari pembuatan makalah ini adalah -#. )pa itu proses termal 6
2. )pa saja klasi%ikasi dan jenis proses termal 6 +. )pa man%aat dari proses termal 6
1.3 Manfaat
Man%aat dari pembuatan makalah ini adalah -#. Mengetahui pengertian proses termal.
2. Mengetahui kalsi%ikasi dan jenis proses termal. +. Mengetahui man%aat dari proses termal.
BAB II
2.1 Pr!ses "ermal
5roses termal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengawetan daging dan membunuh mikroorganisme toksigenik dalam daging
ataupun daging yang sudah di proses. 5enentuan proses termal didasarkan atas beberapa %aktor. 5ertama, daya tahan panas dari mikroorganisme yaitu jumlah panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme harus diketahui untuk
setiap produk yang spesi%ik. 7edua, penentuan kebutuhan panas spesi%ik produk (National 8ood 5roessors )ssoiation #$$!.
7ajian tentang pengolahan pangan dengan suhu tinggi atau proses termal terutama mem%okuskan pada aplikasi panas untuk membunuh atau menginakti%kan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kebusukan produk pangan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. 5engolahan dengan suhu tinggi melibatkan proses pemanasan pada berbagai ariasi suhu dan waktu. 5rosesnya sendiri dapat dilakukan dalam sistem bath (in9ontainer sterili"ation! atau dengan sistem kontinyu (asepti proessing!.
3ujuan utama dari proses pengolahan dengan suhu tinggi ini adalah untuk memperpanjang daya awet produk pangan yang mudah rusak dan meningkatkan keamanannya selama disimpan dalam jangka waktu tertentu. 5roses pengolahan dengan suhu tinggi telah diaplikasikan dalam makanan kaleng dan dapat mempertahankan daya awet produk pangan hingga bulan atau lebih.
5engolahan dengan suhu tinggi juga mempengaruhi mutu produk, seperti memperbaiki mutu sensori, melunakkan produk sehingga mudah dikonsumsi, dan menghanurkan komponen9komponen yang tidak diperlukan (seperti komponen tripsin inhibitor dalam biji9bijian!. Namun demikian, bila proses pemanasan dilakukan seara berlebihan, maka dapat menyebabkan kerusakan komponen gi"i
(seperti itamin dan protein! dan penurunan mutu sensori (rasa, warna, dan tekstur!.
5engolahan dengan suhu tinggi juga mempengaruhi mutu produk, seperti memperbaiki mutu sensori, melunakkan produk sehingga mudah dikonsumsi, dan menghanurkan komponen9komponen yang tidak diperlukan (seperti komponen tripsin inhibitor dalam biji9bijian!. Namun demikian, bila proses pemanasan dilakukan seara berlebihan, maka dapat menyebabkan kerusakan komponen gi"i (seperti itamin dan protein! dan penurunan mutu sensori (rasa, warna, dan tekstur!.
2.2 #als$f$kas$ Pr!ses "ermal
Sebagian besar teknik pengolahan pangan (Daging! menggunakan proses pindah panas. Seperti proses pemanasan (proses termal! ontohnya- pengalengan, pasteurisasi, pemasakan, eaporasi, ekstrusi, dan blan"ir.
3erdapat beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir, pasteurisasi, sterilisasi dan hot%illing. Dari keempat proses pemanasan tersebut, blansir biasanya bagian dari proses pengalengan sebelum dilakukan proses termal dan bertujuan bukan untuk proses pengawetan.
a. *lan"ir
*lan"ir merupakan pemanasan awal pada bahan pangan menggunakan suhu tinggi dalam waktu yang singkat ( 8ennema, #$/ !. :ara ini dapat mengurangi mukroba pada permukaan daging dan menghambat penetrasi degan pembentukan lapisan keras dan pengurangan air dalam daging yang mendukung perkembangan mikroba.
*lan"ir pada suhu tinggi mampu mengurangi kerja en"im & en"im baik pada mikroba maupun yang ada pada daging yang dapat menyebabkan
perubahan p4,warna 8la%or dan pembusukan. Namun daging yang diblan"ir masih dapat terkontaminasi, sehingga perlu dilakukan pengamanan yaitu disimpan pada suhu rendah (5endinginan!.
5roses balansir pada daging degnan lama waktu + menit pada suhu 0o:
dengan lama penyimpanan selama #2 hari pada suhu re%regensi ( 0:!
menghasilkan kadar protein, daya ikat air, dan p4 yang masih dalam kisaran daging sapi segar dengan jumlah bakteri yang masi lebih rendah dari batas maksimum jumlah bakteri yang telah di tentukan sebagai daging sapi yang mutunya baik untuk dikonsumsi (;ahmawaty, 200!.
b. 5asteurisasi
5roses pemanasan dengan pasteurisasi diberi nama dari nama ahli mikrobiologi 5eranis, yaitu <ouis 5asteur. 5ada awalnya proses ini dikembangkan sebagai upaya untuk menari metode pengawetan minuman anggur (wine!. 5asteur menunjukkan bahwa proses pembusukan pada minuman anggur dapat diegah jika anggur tersebut dipanaskan pada suhu 0o: selama beberapa waktu. Namun demikian, dalam perkembangannya, proses pasteurisasi lebih banyak diaplikasikan untuk proses pengolahan susu.
5roses pasteurisasi sedikit memperpanjang umur simpan produk pangan dengan ara membunuh semua mikroorganisme patogen (penyebab penyakit! dan sebagian besar mikroorganisme pembusuk, melalui proses pemanasan. 7arena tidak semua mikroorganisme pembusuk mati oleh proses pasteurisasi, maka untuk memperpanjang umur simpannya produk yang telah dipasteurisasi biasanya disimpan di re%rigerasi (suhu rendah!. 5roses pasteurisasi dapat dilakukan dengan beberapa ara, dengan ara tidak
kontinyu (bath! dan kontinyu.
Sementara pasteurisasi kontinyu dilakukan dengan menggunakan pelat pemindah panas (plate heat e=hanger!. 5roses berlangsung tanpa
terputus- bahan yang telah dipasteurisasi langsung dibawa ke tahap pendinginan dan langsung dikemas. :ara kontinyu menggunakan suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih singkat dibandingkan metode bath.
Seara umum tujuan utama pasteurisasi adalah untuk memusnahkan selsel egetati% dari mikroba patogen, pembentuk toksin dan pembusuk. *eberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan pasteurisasi adalah bakteri penyebab penyakit, seperti Myobaterium tuberulosis ( penyebab penyakit 3*:!, Salmonella (penyebab kolera dan ti%us! serta Shigella dysenteriae (penyebab disentri!. Di samping itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri pembusuk yang tidak berspora, seperti 5seudomonas, )hromobater, <atobaillus, <euonosto, 5roteus, Miroous dan )erobater serta kapang dan khamir .
. Seterilisasi komersial
Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu di atas #00 derajat :elius, umumnya sekitar #2#,# derajat :elius dengan menggunakan uap air selama waktu tertentu dengan tujuan untuk memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri :lostridium botulinum. 5emanasan sterilisasi komersial sering dilakukan pada bahan pangan yang si%atnya tidak asam atau lebih dikenal dengan bahan pangan berasam rendah. *ahan pangan berasam rendah memiliki p4 > ,, misalnya seluruh bahan pangan hewani seperti daging, susu, telur dan ikan serta sayuran seperti bunis dan jagung. Dengan demikian, sterilisasi komersial ini hanya digunakan untuk mengolah bahan pangan berasam rendah di dalam kaleng, seperti kornet, sosis dan sayuran
dalam kaleng.
Dengan demikian, produk pangan yang telah mengalami sterilisasi komersial akan mempunyai daya awet yang tinggi, yaitu beberapa bulan sampai beberapa tahun. Sterilitas komersial (menurut 8D)! atau stabilitas penyimpanan (menurut ?SD)! adalah kondisi bebas dari mikroba yang dapat
berkembang biak dalam makanan pada kondisi penyimpanan atau distribusi yang normal tanpa bantuan pendingin
5ada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut sulit diapai, karena itulah digunakan istilah sterilisasi komersial atau sterilisasi praktikal. Sterilisasi komersial yaitu suatu kondisi yang diperoleh dari pengolahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi dalam periode waktu yang ukup
lama sehingga tidak ada lagi terdapat mikroorganisme hidup.
5roses sterilisasi komersial dapat di bagi menjadi beberapa proses yaitu -#. roses pengalengan konensional, dimana produk dimasukkan dalam
kaleng, lalu ditutup seara hermetis, dan setelah itu produk dalam kaleng dipanaskan@disterilisasikan dengan menggunakan retort. Setelah keukupan panas yang diperlukan terapai, produk dalam kaleng tersebut didinginkan.
2. 5roses aseptis, yaitu suatu proses dimana produk dan kemasan disterilisasi seara terpisah, kemudian produk steril tersebut diisikan ke dalam wadah steril pada suatu ruangan yang steril.
d. 4ot & %iliting
4ot9%illing adalah teknik proses termal yang banyak diterapkan untuk produk pangan berbentuk air, seperti saus, jam, dan sambal. Dari segi tujuan proses, hot9%illing banyak dilakukan untuk produk pangan yang memiliki p4 rendah (pangan asam@diasamkan! untuk tujuan pasteurisasi. 5engertian hot9 %illing adalah melakukan pengemasan bahan dalam kondisi panas setelah proses pasteurisasi ke dalam kemasan steril (misalnya botol atau gelas jar!, lalu ditutup rapat (hermetis! dan didinginkan. *iasanya proses hot9%illing dikombinasikan dengan teknik pengawetan lain, misalnya penambahan gula, garam, bahan pengawet atau pendinginan. Di antara produk pangan yang dapat diproses dengan hot9%illing adalah saus, sambal, jem, dsb.
2.3 "u%uan Pr!ses "ermal
5roses termal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengawetan daging dan membunuh mikroorganisme toksigenik dalam daging ataupun daging yang sudah di proses. 5enentuan proses termal didasarkan atas beberapa %aktor. 5ertama, daya tahan panas dari mikroorganisme yaitu jumlah panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme harus diketahui untuk setiap produk yang spesi%ik. 7edua, penentuan kebutuhan panas spesi%ik produk (National 8ood 5roessors )ssoiation #$$!.
5roes termal terbagi atas beberapa proses, dan beberapa proses tersebut memiliki tujuan yang berebeda & beda namun pada dasarnya proses & proses tersebut memiliki satu tujuan sesuai dengan tujuan proses termal yaitu mengawetkan bahan pangan seperti pada daging. )dapun tujuan dari masing berbagai proses termal adalah sebagai berikut
-a. *lansir
3ujuan dari proses blansir adalah
-#. Mengurangi jumlah mikroba awal (terutama mikroba pada permukaan bahan pangan, buah dan sayuran dan juga pada daging!.
2. Menginakti%asi en"im.
+. Melunakkan tekstur buah, sayuran dan daging sehingga mempermudah proses pengisian buah@sayuran dalam wadah.
. Mengeluarkan udara yang terperangkap pada jaringan buah@sayuran dan damaging yang akan mengurangi kerusakan oksidasi dan membantu proses pengalengan dengan terbentuknya head spae yang baik.
b. 5asteurisasi
3ujuan dari proses pasteurisasi adalah
-#. ?ntuk memusnahkan sel9sel egetati% dari mikroba patogen, pembentuk toksin dan pembusuk.
2. *eberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan pasteurisasi adalah bakteri penyebab penyakit, seperti Myobaterium tuberulosis
(penyebab penyakit 3*:!, Salmonella (penyebab kolera dan ti%us! serta Shigella dysenteriae (penyebab disentri!.
+. Di samping itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri pembusuk yang tidak berspora, seperti 5seudomonas, )hromobater, <atobaillus, <euonosto, 5roteus, Miroous dan )erobater serta kapang dan khamir.
. Sterilisasi
3ujuan sterilisasi komersial terutama untuk memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri :. *otulinum. 5roduk yang sudah diproses dengan sterilisasi komersial sebaiknya disimpan pada kondisi penyimpanan yang normal, yaitu pada suhu kamar. 4arus dihindari penyimpanan pada suhu yang lebih tinggi (sekitar 0 o:!, karena bukan tidak mungkin jika ada spora dari bakteri yang sangat tahan panas masih terdapat di dalam kaleng dapat tumbuh dan berkembang biak di dalamnya dan menyebabkan kebusukan, misalnya bakteri
*aillus stearothermophillus. d. 4ot & %iling
Dari segi tujuan proses, hot9%illing banyak dilakukan untuk produk pangan yang memiliki p4 rendah (pangan asam@diasamkan! untuk tujuan pasteurisasi.
BAB III PENU"UP
3.1 #es$m&ulan
5roses termal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengawetan daging dan membunuh mikroorganisme toksigenik dalam daging ataupun daging yang sudah di proses. 3erdapat beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir, pasteurisasi, sterilisasi dan hot%illing. Dari keempat proses pemanasan tersebut, blansir biasanya bagian dari proses pengalengan sebelum dilakukan proses termal dan bertujuan bukan untuk proses pengawetan.
3.2 aran
5engawetan bahan makanan baik sayuran maupun yang berasan dari hewan seperti daging sangat diperlukan. 5roses yang dapat dilakukan asalah satunya dengan proses termal. Dari berbagai jenis proses termal yang dapat digunakan disarankan disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan dan tujuan dati proses termal tersebut.
DA'"AR PU"A#A
)nonim. 20#. Daging. https-@@id.wikipedia.org@wiki@Daging. Diakses pada # )pril 20#
)nonime. 200. 5roses termal. http-@@slideplayer.in%o@slide@22#$@. Diakses pada 2+ )pril 20#
*oeatand" 'smar. 20#0. Sterilisasi 3ermal. http-@@osh9 %abregas.blogspot.o.id@20##@0$@sterilisasi9thermal.html. Diakses pada 2+ )pril 20#
4adju ;ahmawati. 200. 7ajian A%ek Baktu *alnsir dan <ama 5enyimpanan 5ada Suhu ;endah 3erhadapMutu Daging Sapi yang Dikemas Cakum. urnal Eootek (FEootekG ournal!, Col 22-ii
4ariadi 5urwianto. 20##. 5rinsip & 5rinsip 5roses 3ermal. Departemen Ilmu dan 3eknologi 5angan, I5*
5. 4ariyadi, dkk. 200. 5rinsip dan 5engertian 5roses 3ermal. 5usat S3udi 5angan dan Hi"i I5*, *ogor
Sutaryo, 200. 5enyimpanan dan 5engawetan Daging. 8akultas 5Aternakan ?niersitas Diponogoro. Semarang
SNI +$+2 - 200. Mutu 7arkas dan Daging Sapi