• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, perdagangan bebas mulai berkembang ke seluruh dunia. Perusahaan mau tidak mau harus berkompetisi untuk tetap menjadi yang terdepan. Perusahan harus menyiapkan strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan dalam pasar. Pada umumnya perusahaan hanya berfokus pada produktivitas untuk pemenuhan permintaan pelanggan agar mendapatkan profit yang tinggi tanpa memikirkan kualitas dari produk itu sendiri.

Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Adapun menurut Juran dalam Yamit (2013:7) mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Menurut Amir syukron & Muhammad Kholil (2013) menerangkan bahwa “Manajemen kualitas didasari oleh tiga prinsip dasar, yaitu fokus pada pelanggan, partisipasi dan kerja sama semua individu dalam perusahaan dan fokus pada proses yang didukung oleh perbaikan dan pembelajaran terus menerus.” Oleh karena itu perusahaan harus mementingkan kualitas produk yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) dengan cara melakukan perbaikan terus menerus atau continous improvement agar dapat tetap bersaing dalam pasar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh D.R. Prajapati (2012) dengan judul “Implementation of SPC Techniques in Automotive Industry : A case study” berisi tentang usaha yang dilakukan untuk menerapkan teknik Statistical Process Control dalam industri otomotif untuk memperluas pelanggan dan menawarkan solusi penyegelan untuk berbagai aplikasi dalam industri otomotif. Ada 2 (dua) teknik utama yang digunakan yaitu diagram sebab akibat dan control chart yang diterapkan pada industri ini dari teknik Statistical Process Control. Kemudian setelah diterapkan SPC Tools untuk mengatasi akar masalah tersebut dan terbukti bahwa barang reject berkurang dari 9,1% menjadi 5% dan proses kapabilitas 0,953 yang telah diterapkan perusahan pun tercapai.

PT. Inoac Polytechno Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacture pembuatan busa (foam) yang digunakan sebagai bahan baku

(2)

untuk pembuatan kasur, busa untuk alat kecantikan, automotive, dan lain-lain. Busa untuk pembuatan automotive merupakan salah satu produk andalan PT. Inoac Polytecno Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan dalam bidang automotive seperti Sun Visor and gear lever covers, Moulded Floor Carpeting, Moulded Head lining, Door trim, Insulted Carpeting, Cushion for Car Seats and Headrest.

Oleh karena keterbatasan waktu, maka penulis mengambil ruang lingkup yang lebih kecil yaitu mengambil produk headrest. Headrest merupakan salah satu produk andalan perusahaan ini. Headrest adalah busa yang berfungsi sebagai tempat istirahat yang berada pada atas kursi mobil yang dapat di lepas pasang. Fungsi head rest adalah membatasi pergerakan kepala yang berlebihan dan mengurangi cidera pada kepala terutama pada saat terlibat dalam kecelakaan dimana kendaraan tertabrak dari belakang.

Permintaan akan produk Headrest tipe IMV Rear 2 (37) cukup tinggi dibanding tipe lainnya. Akan tetapi, dalam produksi pembuatan Headrest IMV Rear 2 ini juga memiliki kendala yaitu tingginya tingkat kecacatan produk dalam waktu setahun ini. Dibandingkan produk headrest lainnya, produk Headrest tipe IMV Rear 2 ini memiliki tingkat produk reject yang paling tinggi yaitu mencapai 0.41% dari total produksi selama periode Januari 2014 hingga September 2014. Berikut ini tabel produksi produk headrest yang meliputi data produk yang direpair dan di reject oleh perusahaan.

Tabel 1. 1 Data produksi Headrest IMV Rear 2 PT. Inoac Polytechno Indonesia Month /

Specification

Production Repair Reject Percentage defect January 12.910 2.908 70 20,06% February 13.632 1.895 71 14,42% March 13.866 1.643 52 12,22% April 13.824 1.380 47 10,32% May 9.216 980 28 10,93% June 14,769 1.843 52 12,83% Augustus 12.186 1.108 43 9,44% September 9.888 1.086 52 11,5% Sumber : Penelitian, 2014

(3)

Dari Tabel 1.1 Data produksi Headrest IMV Rear 2 PT. Inoac Polytechno Indonesia menunjukan bahwa produk yang cacat cukup besar. Dapat terlihat dari tabel diatas yaitu rata-rata jumlah produk repair dan reject yaitu 12,43 % dari total produksi selama periode januari 2014 hingga september 2014. Adapun penurunan produk cacat yang fluktuatif setiap bulannya. Produk repair termasuk dalam kategori produk cacat, namun produk repair ini masih tetap dapat digunakan dan dijual kembali. Akan tetapi, penulis mengamati bahwa dalam proses memperbaiki produk yang repair akan membutuhkan biaya tambahan serta menghabiskan waktu untuk memperbaiki produk tersebut. Untuk menanggulangi masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap kualitas produk akhir (finished goods).

Dalam membantu PT. INOAC POLYTECHNO INDONESIA untuk meminimalisir masalah kecacatan produksi pada produk Headrest IMV Rear 2 serta untuk memaksimalkan kualitas produksi, maka penulis menetapkan seven tools of quality sebagai alat yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Alat-alat tersebut terdiri dari lembar periksa, diagram pareto, diagram sebab-akibat, diagram pencar, stratifikasi histogram, peta kendali dan batas kontrol atas dan bawah.

Perusahaan mengamati kualitas produknya guna mengetahui jenis kecacatan yang terjadi pada proses produksi dengan menggunakan lembar periksa. Menentukan jenis kerusakan yang paling dominan terjadi dengan diagram pareto. Mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan Diagram Sebab Akibat. Mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam produksi dengan Diagram Pencar. Menilai jenis kerusakan dominan pada produksi Headrest IMV Rear 2 serta penyimpangan yang terjadi dibantu dengan batas kontrol atas dan bawah.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis mengharapkan pengendalian mutu ini dapat mengendalikan kualitas sehingga tidak terjadi kecacatan produk yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain.

(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Inoac Polytechno Indonesia, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Jenis cacat apa saja yang terjadi pada produk Headrest IMV Rear 2 di PT. Inoac Polytechno Indonesia?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan pada produk Headrest IMV Rear 2 di PT. Inoac Polytechno Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis cacat yang terjadi pada produk Headrest IMV Rear 2 di PT. Inoac Polytechno Indonesia

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kecacatan pada produk Headrest IMV Rear 2 di PT.Inoac Polytechno Indonesia

Dengan adanya penelitian ini, penulis mengharapkan manfaat-manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pihak PT. Inoac Polytechno Indonesia

a. Perusahaan dapat mengetahui jenis cacat yang sering terjadi pada produksi pembuatan Headrest IMV Rear 2

b. Perusahaan dapat sumbangsih atau ide-ide untuk mengambil keputusan dalam mengurangi cacat produksi

c. Dengan adanya penelitian ini, perusahaan diharapkan dapat semakin sadar/aware terhadap pentingnya kualitas suatu produk dan dapat meningkatkan kualitas produk Headrest IMV Rear 2 dengan mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kecacatan produk yang dialaminya selama proses produksi.

2. Bagi pihak penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kualitas khususnya tentang seven tools of quality serta untuk memberikan ide-ide baru untuk perusahaan agar dapat mengurangi dan mengendalikan kualitas suatu produk Headrest IMV Rear 2

(5)

3. Bagi pihak pembaca

Penulis berharap dengan adanya penilitian ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca serta dapat memberikan ide-ide untuk meyempurnakan penelitian ini.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Karena permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan sangat luas, maka penulis membatasi penelitian ini agar lebih jelas dan terarah. Adapun batasan-batasan masalah tersebut yaitu Produk yang diteliti merupakan produk dalam bidang automotive, yaitu Headrest IMV Rear 2 khusus untuk mobil Toyota Kijang Inova.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran tentang penulisan. Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi pengendalian dan penjaminan mutu ini terbagi menjadi lima bab dan diperjelas dengan sub-sub bab. Berikut merupakan sistematika penulisan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang melatar belakangi pentingnya mempelajari pengendalian dan penjaminan kualitas produk, mengidentifikasi permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, pembatasan masalah, serta tujuan dan sistematika penulisan skripsi ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan ilmu pengendalian dan penjaminan kuaitas yang dibahas dan penjelasan tersebut berasal dari beberapa sumber yang sering dipakai. Penjelasan tersebut berisi pengertian, kegunaan, serta rumus-rumus yang berlaku.

BAB 3 METODELOGI PENULISAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang bagaimana cara atau langkah apa saja yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian, seperti bagaimana desain penelitian yang akan dilakukan, jenis dan sumber

(6)

penelitian, metode pengambilan data, serta metode analisis yang akan dilakukan oleh penulis.

BAB 4 PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai PT. Inoac Polytechno Indonesia, mendeskripsikan tentang produk yang akan dibahas yaitu Headrest IMV Rear 2, serta uraian analisis dan pembahasan-pembasan yang dilakukan penulis untuk memecahkan masalah yang ada pada perusahaan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian ini serta saran yang diberikan oleh penulis berdasarkan dari kesimpulan dan dari penelitian yang telah dilakukan di perusahaan.

1.6 State of the Arts

Dibawah ini merupakan tabel daftar jurnal yang digunakan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai referensi, diantaranya yaitu:

(7)

Tabel 1. 2 State of the Arts

No. Judul Jurnal Peneliti Isi Jurnal

1. Implementation of SPC Techniques in Automotive Industry : A Case Study D.R. Prajapati

Usaha yang dilakukan untuk menerapkan teknik Statistical Process Control dalam industri otomotif untuk memperluas pelanggan dan menawarkan solusi penyegelan untuk berbagai aplikasi dalam industri otomotif. Ada 2 (dua) teknik utama yang digunakan yaitu diagram sebab akibat dan control chart yang diterapkan pada industri ini dari teknik Statistical Process Control. Kemudian setelah diterapkan SPC Tools untuk mengatasi akar masalah tersebut dan terbukti bahwa barang reject berkurang dari 9,1% menjadi 5% dan proses kapabilitas 0,953 yang telah diterapkan perusahan pun tercapai.

2. Basic Quality Tools in Continous Improvement Process Mirko Sokovic, Jelena Jovanovic, Zdravko Krivokapic, dan Aleksandar Vujovic

Berisikan tentang dapat dibuktikannya bahwa proses perkembangan lanjut tidak dapat direalisasikan tanpa teknik Quality Tools dan metode Tools ini berguna untuk membantu manager operasi untuk mengakses data yang dapat digunakan dalam proses pengambila keputusan. Dapat dibuktikan pula bahwa seven tools ini menjadi basis atau dasar dalam penggunaan Quality Control.

3. Statistical Process Control

Ved Parkash, Deepak Kumar,

Berisikan tentang penyebaran dari SPC dalam lingkungan manufaktur merupakan fenomena yang paling

(8)

Rakesh Rajonia

menonjol. SPC kebanyakan digunakan dalam memonitori pengukuran proses . metode standar untuk visualisasi dan process control pada perhitungan pemilihan sample yang random. Keputusan tentang apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan, metode yang mungkin untuk ditingkatkan dan langkah yang akan diambil dari hasil chart yang telah dibuat manusia dan berdasarkan kebijaksanaan dan pengalaman. SPC dideskripsikan pada paper ini memberikan detail tentang SPC, keuntungan dan batasan, aplikasi dan informasi sehubungan dengan control chart. 4. Quality Improvemenet using Statistical Process Control tools in glass bottles manufacturing company Ajit Pal Singh

Berisikan tentang penggunaan SPC dalam lini proses produksi dan digunakan dalam mengurangi barang cacat yang diidentifikasi sebagai pembuangan terbesar dalam pabrik. Pada perusahaan ini ditemukan banyak masalah dalam produk defect, membuat SPC tools dalam menganalisa masalah spesialis untuk melatih tim kualitas dan bagaimana menggunakan data dari diagram sebab dan akibat, diagram pareto dan control chart.

Gambar

Tabel 1. 1 Data produksi Headrest IMV Rear 2 PT. Inoac Polytechno Indonesia  Month  /
Tabel 1. 2 State of the Arts

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Anda juga harus menyatakan bahwa karena Anda mengajukan permohonan terhadap Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris yang

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea

1.1 PERSIAPAN YANG PERLU DIPERHATIKAN Ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebagai seorang pengajar sebelum mengakses E-learning UPU diantaranya yaitu

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" Yarsi Sumbar Bukittinggi menunjukkan bahwa 54,7% perawat memiliki kecendrungan turnover, dari

pembiayaan tetep akan diberikan dengan jumlah pembiayaan di.. kurangi, hal ini tentunya akan berdampak kepada pihak BPRS Haji Miskin tersebut, yang mana nantinya

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak