Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun dan periode ini disebut
dengan masa golden age. Para ahli menyatakan pada usia ini perkembangan anak berjalan
cepat, bahkan lebih cepat dari usia setelahnya. Dengan bekal potensi dari sejak lahir, maka
usia ini penting untuk mendapatkan rangsangan yang baik dan sesuai dengan tahap
perkembangannya. Dalam merangsang dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri
anak metode yang paling tepat adalah melalui permainan.
Bermain merupakan kebutuhan anak yang sangat penting. Dapat diartikan bahwa
bermain adalah kehidupan bagi anak, karena tanpa bermain anak merasa menderita. Selain
itu, bermain adalah cara belajar anak, yang dijadikan metode untuk memenuhi tujuan
program kegiatan belajar taman kanak-kanak yaitu untuk membantu meletakan dasar
kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan
dan perkembangan selanjutnya. Dalam tujuan program kegiatan belajar taman kanak-kanak
tersebut dapat kita analisis bahwa terdapat kata daya cipta yang merupakan salah satu
keutuhan dalam tujuan tersebut. Kata daya cipta sama artinya dengan istilah kreativitas,
yang merupakan salah satu potensi dalam diri anak yang harus berkembang.
Kreativitas dalam diri manusia mengalami perkembangan dalam setiap fase usianya,
mulai dari bayi hingga dewasa. Oleh sebab itu kreativitas perlu dirangsang sejak usia dini
agar anak dapat terampil, cerdas dan kreatif dimasa yang akan datang. Sebab dimasa yang
akan datang anak akan mendapatkan tantangan yang berbeda dengan sekarang sesuai
dengan generasinya.
Kreativitas anak tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan butuh rangsangan, latihan
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tua sebagai landasan pendidikan utama di rumah menjadi sasaran utama dalam merancang
dan menyiapkan diri anak dari sejak bayi sampai anak memasuki usia tiga tahun (Kober),
dan selanjutnya guru juga memegang peranan penting dalam mengajarkan dan melatih
kreativitas anak di sekolah, karena faktor penentu tumbuh dan berkembangnya kreativitas
anak terletak pada guru, selain kelengkapan sarana, media, dan kekayaan sumber belajar
yang disedakan oleh sekolah.
Penelitian Dacey dalam Masnipal (2013 hlm. 228) di Inggris terhadap 5 keluarga
kreatif dibandingkan dengan 20 keluarga yang diidentifikasi keluarga tidak kreatif. Dua
dari 1 hasil penelitian Dacey (relevan dengan penelitian ini) adalah (1) bahwa para orang
tua dari keluarga kreatif mengakui dan menyatakan anak mereka menunjukan tanda-tanda
memiliki kemampuan memecahkan masalah atau kreativitas yang tinggi pada usia dini dan
kebanyakan anak dari keluarga kreatif mengatakan mereka merasakan mendapat dorongan
yang kuat dari orang tua, (2) bahwa kreativitas itu hanya sedikit merupakan hasil ilham,
tetapi jauh lebih banyak hasil kerja keras. Keluarga kreatif menyatakan bahwa mereka
bekerja jauh lebih keras daripada teman sekolah mereka dan telah melakukan hal tersebut
sejak masuk sekolah.
Kreativitas anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan karena melihat
perkembangan teknologi dan bidang pengetahuan yang semakin maju serta cepat berubah,
membutuhkan tenaga-tenaga kreatif yang mampu bersaing dan ikut andil dalam
mensejahtrakan bangsa tentunya. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan
memimpin Indonesia dikemudian hari, maka anak berhak mendapatkan pendidikan yang
tertuju pada perkembangan kreativitas agar anak tidak mengalami ketertinggalan dan
mampu mewujudkan cita-cita bangsa dimasa yang akan datang.
Sedangkan pada kenyataannya, realita di lapangan masih banyak anak yang belum
dapat menyalurkan kreativitasnya. Hal ini terbukti pada saat peneliti melakukan observasi
di salah satu TK yang ada di Kota Serang masih banyak anak yang kebingungan untuk
menggambar bentuk yang akan dituangkan dalam buku gambar ketika diberi kesempatan
gurunya untuk menggambar, ada juga anak yang masih bertanya kepada orang tuanya
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertanya. Masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak anak yang belum
mampu mengeksplor potensi yang ada dalam dirinya, itu dapat disebabkan pada pola asuh
orang tua yang lebih sering memerintah daripada memberikan kesempatan untuk terhadap
anak.
Taman Kanak-kanak merupakan salah satu sekolah formal pada usia pra sekolah
yang bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak
disetiap aspek perkembangannya baik itu aspek keagamaan, kognitif, fisik motorik, sosial
emosional, bahasa, seni dan tentunya melatih kemandirian anak agar siap melanjutkan
kejenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).
Pengembangan berbasis entrepreneurship, bukan berarti menjadikan anak sebagai
pelaku bisnis atau wirausaha, akan tetapi lebih daripada itu, jiwa entrepreneurship
dipandang sebagai salah satu ciri karakter yang memiliki kekuatan pribadi dalam
menghadapi tantangan zaman. Seorang dengan karakter entrepreneurship diharapkan
mampu menjadi pelopor bangsa dalam bidang ekonomi. Tentunya dalam mengembangkan
potensi kreatif yang ada dalam diri anak pendidikan berbasis entrepreneurship akan
menjadi solusi yang tepat dalam memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan anak
ditingkat selanjutnya.
Menurut Jufri dan Wirawan (2014 hlm. 2) permasalahan yang ditemukan dalam
konteks pendidikan yakni lulusan pendidikan dasar yang kurang memiliki mental mandiri
atau pendidikan tinggi yang tidak siap sebagai pencipta peluang kerja tetapi cenderung
memiliki jiwa sebagai orang yang dipekerjakan. Lulusan pendidikan tinggi dengan
pengetahuan yang dimilikinya seharusnya dapat menjadi seorang pencipta kerja dan bukan
hanya sebagai pencari kerja. Cara yang dapat mengatasi masalah tersebut tentunya dapat
dengan mengubah pola pikir dalam proses pendidikan. Anak usia dini tidak hanya dibekali
kemampuan dalam setiap aspek perkembangannya saja melainkan perlu dilandasi dengan
mental mandiri yang ada dalam pendidikan berbasis entrepreneurship.
Dengan melihat realita di lapangan bahwa masih banyak anak usia dini yang belum
dapat memunculkan kreativitas dalam dirinya, maka perlu adanya bantuan dari orang
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satu solusi yang dapat membantu anak dalam mengembangkan kteativitasnya, sebab
melalui pendidikan berbasis entrepreuneuship dapat mengubah pola pikir anak dan
memberikan bekal mental mandiri agar anak selalu berani berbuat dan produktif bekerja
secara kreatif dan inovatif.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas berbasis
enterpreneurship di TK Khalifah 2 Serang ?
2. Bagaimana metode pembelajaran anak usia dini berbasis pendidikan enterpreneurship
di TK Khalifah 2 Serang?
3. Bagaimana konsep ideal kegiatan pembelajaran dan permainan anak usia dini untuk
mengembangkan kreativitas berbasis enterpreneurship?
C.Tujuan
Dengan melihat rumusan masalah dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini, sebagai
berikut :
1. Diketahuinya kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas berbasis
enterpreneurship di TK Khalifah 2 Serang
2. Menjelaskan metode pembelajaran kreativitas berbasis enterpreneurship di TK
Khalifah 2 Serang.
3. Menjelaskan konsep ideal kegiatan pembelajaran dan permainan anak usia dini dalam
mengembangkan kreativitas berbasis enterpreneurship
D.Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan keilmuan pendidikan anak usia dini dan untuk mengkaji lebih
dalam terkait pentingnya nilai-nilai tauhid dan enterpreneurship bagi perkembangan
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Memperoleh pengetahuan tentang cara mengembangkan krativitas anak dengan TK
yang berbasis tauhid dan enterpreneurship yang diterapkan di TK Khalifah 2 Serang
dan motivasi untuk selalu memiliki kesiapan mengajar dan menghadapi perilaku
anak usia dini yang berbeda-beda.
b. Bagi guru
Bahan refleksi dan evaluasi dari aktivitas sehari-hari dalam berinteraksi dengan
murid yang berkaitan dengan proses pengembangan kreativitas pada diri anak serta
memperluas pengetahuan tentang nilai-nilai tauhid dan enterpreneurship bagi anak
usia dini.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadkan sebagai bahan pertimbangan bagi
sekolah dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran utamanya dalam
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Definisi Oprasional
Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris
Kreativitas anak usia
dini
Kreativitas menurut James J. Gallagher
dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati
(2010 hlm. 13) yaitu “creativity is a mental process by which an indvidual creates new ideas or products, or recombines exiting ideas and product, in fashion that is novel
to him or her” (kreativitas merupakan suatu
proses mental yang dilakukan individu
berupa gagasan ataupun produk baru, atau
mengombinasikan keduanya yang pada
akhirnya akan melekat pada dirinya).
Anak Usia Dini dalam aturan
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional merupakan anak usia
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
Anak usia dini mempunyai potensi
kreativitas yang harus dikembangkan.
Sikap natural anak yang dapat
menunjang tumbuhnya kreativitas
adalah 1) pesona dan rasa takjub 2)
mengembangkan imajinasi 3) rasa ingin
tahu dan 4) banyak bertanya.
Adapun jiwa kreatif anak dapat
dikembangkan dengan cara : 1) kegiatan
belajar yang menyenangkan 2) belajar
sambil bermain 3) mengaktifkan anak 4)
memadukan berbagai aspek
perkembangan dan pembelajaran, serta
5) pembelajaran yang nyata.
Pendidikan
entreupreneurship
Pendidikan kewirausahaan
(Entrepreneurship) Menurut Agus
Wibowo (2011, hlm. 30) merupakan upaya
menginternalisasikan jiwa dan mental
Pendidikan kewirausahaan
(entrepreneurship) pada anak usia dini berupa pembentukan mental pada diri
Upi Kampus Serang
Siti Maesaroh, 2016
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERBASIS PENDIDIKAN ENTERPRENEURSHIP DI TK KHALIFAH 2 SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kewirausahaan baik melalui instuisi
pendidikan maupun instuisi lain seperti
lembaga pelatihan, training dan sebagainya.
disekolah, yang dapat memberikan
karakter positif pada anak seperti :
kejujuran, disiplin, mandiri, percaya diri,