(Studi kasus di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
M.R. Untari Kurniasih 032214023
Oleh:
M.R. Untari Kurniasih 032214023
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK PONSEL MEREK NOKIA
(Studi kasus di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
M.R. Untari Kurniasih 032214023
Oleh:
M.R. Untari Kurniasih 032214023
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Keyakinan merupakan satu-satunya penawar kegagalan yang
diketahui orang (Napoleon Hill).
Jangan selalu katakan apa yang kau ketahui, tapi selalu ketahui
apa yang kau katakan (Claudius).
Percayalah pada kemampuanmu sendiri (Untari).
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus Segala puji dan syukur bagi-Mu.
Kedua orang tuaku
Alm.Bapak FX. Giman Widiprayitno dan Ibu M.M Satikem Terimakasih telah sabar menungguku selama ini, perhatian dan
dukungan yang kalian berikan sungguh menguatkanku.
Kakak-kakakku
Mas Ipunk, mbak Phienk, mas Edy, mbak Soes, mbak Ning, mas Roto, mbak Yuni, mas Budi, mbak Indah
Terimakasih atas semangat yang luar biasa.
Ponakan-ponakanku
Alm. Vindra, Dyas, Hessa, Pius, Pandu, Tessa, Ichen Terimakasih buat kalian semua.
Sahabatku Mariana
v ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PONSEL MEREK NOKIA
Studi kasus di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul
M.R. Untari Kurniasih Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
vi ABSTRACT
ANALYSIS ON CONSUMER ATTITUDES TOWARD PRODUCT ATTRIBUTES OF NOKIA MOBILE PHONE
A case study at Pundungsari, Semin, Gunungkidul
M.R. Untari Kurniasih Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
vii
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PONSEL MEREK NOKIA (Studi Kasus di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 25 Februari 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian tulisan atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan kepada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 28 Februari 2011 Yang membuat pernyataan,
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : M.R. Untari Kurniasih
No. Mahasiswa : 032214023
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK PONSEL MEREK NOKIA
(Studi Kasus di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten
Gunungkidul )
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Februari 2011
Yang menyatakan,
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali menemui hambatan,
tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik yang bersifat
langsung maupun tidak, akhirnya penulis dapat menyelasaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Y. P. Supardiyono, M.si., Akt., QIA, Dekan Fakultas Ekonomi atas
bimbingan dan saran yang diberikan.
3. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., Ketua Program Studi
Manajemen yang telah memberikan izin untuk menyelasaikan skripsi ini.
4. Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan sabar, teliti, dan disiplin pula telah membimbing penulis hingga
selesainya skripsi ini
5. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
berkenan membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini selesai.
6. Lucia Kurniawati S.Pd.,M.S.M selaku dosen penguji yang telah memberikan
x
7. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menuntut ilmu di
perguruan tinggi ini.
8. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang
perkuliahan.
9. Segenap staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan pelayanan yang terbaik kepada penulis.
10.Karyawan Pojok BEJ Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
11.Kepala Desa kelurahan Pundungsari dan stafnya yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
12.Masyarakat kelurahan Pundungsari yang telah bersedia mengisi angket
penelitian ini.
13.Almarhum Bapak FX. Giman Widiprayitno, yang semasa masih hidup banyak
memberikan dorongan yang sangat berarti buat penulis, terimakasih banyak.
14.Ibu M.M Satikem, yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Maaf...membuat ibu lama
menunggu.
15.Mas Ipunk, mbak Phienk, mas Edy, mbak Soes, mas Roto, mbak Ning, mbak
Yuni, mas Budi, mbak Indah. Maaf membuat kalian jengkel, tapi ini buat
kalian. Aku lulus mas,mbak, terimakasih buat semuanya.
16.Ponakan-ponakanku yang selalu bertanya kapan penulis lulus, ini juga buat
xi
17.Teman-teman semua, Anna & Lia, terimakasih bantuannya.
18.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas
kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan diterima
dengan tangan terbuka, dan semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACK ... vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Pengertian Pemasaran ... 7
xiii
C. Konsep Pemasaran... 8
D. Perilaku Konsumen ... 9
E. SIkap Konsumen ... 12
1. Karakteristik Sikap ... 12
2. Komponen Sikap ... 12
F. Produk ... 13
1. Tingkatan Produk ... 13
2. Atribut Produk ... 14
3. Klisifikasi Produk ... 16
4. Keragaman Produk ... 18
G. Keputusan Pembelian ... 19
1. Proses Keputusan Pembelian ... 19
2. Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen ... 22
H. Harga ... 23
I. Marketing Mix ... 23
J. Penelitian Terdahulu ... 25
K. Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Waktu Penelitian ... 27
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 27
xiv
2. Sampel Penelitian ... 28
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 28
D. Metode Pengumpulan Data ... 28
1. Kuesioner ... 29
2. Wawancara ... 29
3. Observasi ... 29
E. Alat Analisis Data ... 30
1. Teknik Pengujian Instrumen ... 30
a. Uji Validitas ... 30
b. Uji Reliabilitas ... 31
2. Analisis Data ... 31
a. Analisis Persentase ... 31
b. Analisis Multiattribute Attitude Model ... 32
c. Analisis Prioritas Kepentingan ... 34
BABIVGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 36
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36
1. Luas dan Batas Wilayah ... 36
2. Kondisi Geografis ... 36
3. Orbitasi... 37
4. Pertanahan ... 37
5. Kependudukan ... 37
B. Gambaran Umum Perusahaan ... 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 43
xv
1. Uji Validitas ... 43
a. Uji Validitas Harga ... 44
b. Uji Validitas Variabel Desain ... 44
c. Uji Validitas Variabel Daya Tahan ... 46
d. Uji Validitas Variabel Garansi... 46
e. Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan ... 47
2. Uji Reliabilitas ... 47
a. Uji Reliabilitas Variabel Harga ... 48
b. Uji Reliabilitas Variabel Desain ... 48
c. Uji Reliabilitas Variabel Daya Tahan ... 49
d. Uji Reliabilitas Variabel Garansi ... 49
e. Uji Reliabilitas Variabel Kemudahan Penggunaan ... 49
B. Analisis Data ... 50
1. Analisis Persentase ... 50
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 52
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 52 e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 53
2. Analisis Multiattribute Attitude Model ... 54
a. Bobot Kepentingan ... 54
b. Perhitungan Nilai Ideal dan Belief Rata-rata ... 55
c. Perhitungan Sikap Konsumen ... 64
xvi
C. Pembahasan ... 67
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 72
C. Keterbatasan Penelitian ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 74
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel IV. 1 Jumlah Penduduk menurut Mobilitas ………..40
Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Variabel Harga ……….44
Tabel V. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Desain ………44
Tabel V. 3 Correlations………..45
Tabel V. 4 Revisi Uji Validitas Variabel Desain ………....46
Tabel V. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Daya Tahan ……….46
Tabel V. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Garansi ………46
Tabel V. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan ………...47
Tabel V. 8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Harga ………...48
Tabel V. 9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Desain ……….48
Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Daya Tahan ……….49
Tabel V. 11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Garansi ………49
Tabel V. 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemudahan Penggunaan ………50
Tabel V. 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………….51
Tabel V. 14 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………51
Tabel V. 15 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ………...52
Tabel V. 16 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ……….53
Tabel V. 17 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ………54
Tabel V. 18 Frekuensi Jawaban Atribut Harga Butir 1 ………..55
Tabel V. 19 Frekuensi Jawaban Atribut Harga Butir 2 ………..56
Tabel V. 20 Frekuensi Jawaban Atribut Harga Butir 3 ………..56
xviii
Tabel V. 22 Frekuensi Jawaban Atribut Desain Butir 1 ……….57
Tabel V. 23 Frekuensi Jawaban Atribut Desain Butir 2 ……….58
Tabel V. 24 Frekuensi Jawaban Atribut Desain Butir 3 ……….58
Tabel V. 25 Frekuensi Jawaban Atribut Desain Butir 4 ……….59
Tabel V. 26 Frekuensi Jawaban Atribut Daya Tahan Butir 1 ……….59
Tabel V. 27 Frekuensi Jawaban Atribut Daya Tahan Butir 2 ……….60
Tabel V. 28 Frekuensi Jawaban Atribut Daya Tahan Butir 3 ……….60
Tabel V. 29 Frekuensi Jawaban Atribut Garansi Butir 1 ………61
Tabel V. 30 Frekuensi Jawaban Atribut Garansi Butir 2 ………61
Tabel V. 31 Frekuensi Jawaban Atribut Garansi Butir 3 ………62
Tabel V. 32 Frekuansi Jawaban Atribut Kemudahan Penggunaan Butir 1 …62 Tabel V. 33 Frekuensi Jawaban Atribut Kemudahan Penggunaan Butir 2 …63 Tabel V. 34 Frekuensi Jawaban Atribut Kemudahan Penggunaan Butir 3 …63 Tabel V. 35 Hasil Ideal dan Belief Rata-rata Setiap Atribut ………..64
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Data Hasil Penelitian
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Data Karakteristik Konsumen
Lampiran 6 Data Urutan Kepentingan
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai
produk-produk yang sejenis dalam berbagai macam merek, sehingga mengakibatkan
adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Hal tersebut
merupakan tantangan bagi masing-masing perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya dalam mengembangkan daerah
pemasarannya, dalam hal ini strategi pemasaran sangat diperlukan. Kotler dan
Armstrong (2008:6), mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.
Untuk bisa menjalankan penjualan yang kontinyu, strategi pemasaran
sangat diperlukan, baik pada perusahaan jasa maupun perusahaan non jasa.
Pada perusahaan non jasa, strategi pada produk yang akan dipasarkan harus
dibuat sedemikian rupa untuk bisa menarik minat konsumen untuk
membelinya, seperti pada model produk maupun atribut-atribut lainnya.
Banyaknya produk yang bermunculan dalam berbagai macam merek
juga terjadi pada produk ponsel. Kemajuan teknologi yang begitu pesat
mengakibatkan banyak merek ponsel yang bermunculan dipasaran, dengan
cenderung konsumtif dalam menggunakan ponsel. Terlepas dari sikap
konsumtif masyarakat, tujuan dari penggunaan ponsel adalah terpenuhinya
kebutuhan akan alat bantu komunikasi yang canggih, serta mempermudah
komunikasi terjadi secara cepat dan praktis juga dapat menjangkau segala
tempat, setiap saat dan dimana saja.
Selain tujuan di atas, penggunaan ponsel pada masyarakat juga
dipengaruhi oleh status sosial, gaya hidup, tingkat pendapatan, tingkat
konsumsi, serta kepuasan pemakai merupakan faktor-faktor pendukung
keadaan tersebut. Banyak merek ponsel yang diperjualbelikan dimasyarakat
dengan harga yang cukup kompetitif, membuat masyarakat harus lebih
hati-hati dan teliti untuk menentukan ponsel mana yang akan dibeli. Salah satu
daya tarik produk bagi konsumen adalah atribut-atribut yang ada pada suatu
produk yang bersangkutan. Produk diartikan sebagai “sesuatu” yang ditawarkan ke pasar sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen
(Vinci, 2009:34).
Suatu produk memiliki atribut-atribut yang sangat mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Prioritas pemilihan
atribut produk oleh konsumen berbeda-beda tergantung pada perilaku
konsumen dalam pembelian dan sikap konsumen dalam pengambilan
keputusan untuk membeli. Sikap konsumen dapat berupa sikap positif maupun
negatif terhadap produk yang ditawarkan.
Menyikapi tindakan konsumen dalam memilih produk terutama
yang berkaitan dengan perilaku konsumen terhadap suatu atribut produk.
Atribut-atribut itu meliputi harga, desain, daya tahan, garansi dan kemudahan
penggunaan. Untuk itu penulis mengambil judul “Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut Produk Ponsel Merek Nokia: Studi Kasus di Kelurahan
Pundungsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka secara spesifik dapat
dikemukakan beberapa pertanyaan penelitian berikut:
1. Bagaimana karakteristik konsumen produk ponsel merek Nokia?
2. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk ponsel merek Nokia?
3. Manakah atribut produk yang paling kuat menentukan sikap konsumen?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak meluas, maka penulis membatasi
pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin,
Kabupaten Gunungkidul.
2. Atribut produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut harga,
desain, daya tahan, garansi dan kemudahan penggunaan.
3. Karakteristik konsumen yang diselidiki meliputi jenis kelamin, usia,
D. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian mempunyai tujuan-tujuan, yang diharapkan semua
tujuan tersebut bisa tercapai. Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen produk ponsel
merek Nokia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk
ponsel merek Nokia.
3. Untuk mengetahui atribut produk manakah yang paling kuat menentukan
sikap konsumen terhadap atribut produk ponsel merek Nokia.
E. Manfaat Penelitian
Banyak manfaat yang bisa diambil dari suatu penelitian. Manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat memahami dan
menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi para pembaca.
4. Bagi Pihak Pengguna Ponsel
Hasil penelitian ini bermanfaat memberikan informasi kepada pengguna
ponsel tentang bagaimana memilih ponsel yang baik. Dalam arti,
keuntungan baik dari sisi harga, desain, daya tahan, garansi dan
kemudahan penggunaan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengertian
pemasaran, pengertian manajemen pemasaran, konsep pemasaran,
perilaku konsumen, sikap konsumen, produk, keputusan
pembelian, pasar konsumen dan perilaku konsumen, marketing
mix, penilitian terdahulu, hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, variabel penelitian, alat analisis data.
BAB IV: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan luas wilayah, batas
wilayah, keadaan demografis, jumlah penduduk.
BAB V: ANALISIS DATA
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari
penelitian dan saran-saran, disertai pernyataan penulis akan
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kunci pokok dalam dunia bisnis. Pemasaran
harus dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup, berkembang dan mendapatkan laba. Pemasaran berorientasi konsumen,
yaitu menempatkan kebutuhan konsumen sebagai pegangan dalam
menjalankan usaha perusahaan, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar
tepat sasaran pada kebutuhan konsumennya. Kotler dan Armstrong (2008),
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Tugas manajemen pemasaran tidak hanya pada saat menawarkan
produknya kepada konsumen tetapi dimulai dari sebelum produk itu ada
sampai dengan produk itu sampai ditangan konsumen.
Menurut Kotler (2001:16), manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
C. Konsep Pemasaran
Perusahaan yang berhasil biasanya mempunyai konsep pemasaran
yang baik, karena konsep pemasaran merupakan kunci dari perusahaan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki.
Menurut Assauri (2004:81), konsep pemasaran adalah suatu falsafah
manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan
keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang
diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen. Konsep pemasaran
bersandar pada empat pilar yaitu, pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu, dan profitabilitas (Kotler, 1997:15).
1. Pasar Sasaran
Tidak ada perusahaan yang beroperasi disemua pasar dan memuaskan
semua kebutuhan konsumen serta beroperasi dengan baik dalam pasar
yang luas. Agar berhasil dengan baik perusahaan harus mendefinisikan
pasar sasaran mereka dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran
yang sesuai.
2. Kebutuhan Pelanggan
Pemikiran yang berorientasi pelanggan mengharuskan perusahaan
merumuskan kebutuhan pelanggan dari sudut pandang pelanggan, bukan
dari sudut pandang perusahaan sendiri.
3. Pemasaran Terpadu
Pemasaran terpadu bergerak dalam 2 tahap. Pertama, berbagai fungsi
pemasaran dan lain-lain harus bekerja sama. Kedua, pemasaran harus
terkoordinasi dengan baik dengan bagian lain perusahaan.
4. Profitabilitas
Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu porganisasi mencapai
tujuan perusahaan dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara lebih baik
dari pada pesaing, maka pemasar bertugas untuk mengidentifikasi peluang
yang menghasilkan keuntungan.
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut J. Paul dan Jerry C. (dalam Amirullah, 2002:2) perilaku
(behavior) pada hakikatnya merupakan tindakan nyata konsumen yang
dapat diobservasi secara langsung.
Menurut Amirullah (2002:3), perilaku konsumen didefinisikan
sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya
(eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan
barang-barang yang diinginkannya.
2. Pentingnya Perilaku Konsumen
Studi tentang perilaku konsumen dipelajari karena dua alasan
a. Perilaku konsumen penting dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku konsumen disini penting untuk memahami mengapa dan apa
saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.
b. Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.
Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar akan mudah untuk
menggambarkan bagaimana proses keputusan itu dibuat.
3. Hubungan Perilaku Konsumen dan Elemen Pemasaran
Dalam konteks hubungannya dengan perilaku konsumen,
efektivitas dari strategi pemasaran dapat ditunjukkan dengan
kemampuannya mempengaruhi dan merubah aktivitas-aktivitas konsumen
untuk mencapai apa yang menjadi sasaran dan strategi pemasaran. Dengan
demikian berarti bahwa memahami perilaku konsumen adalah elemen
penting dalam pengembangan strategi pemasaran.
Karena perilaku konsumen terus berubah, maka perlu dipahami
produk apa yang saat ini dipergunakan oleh konsumen dan manfaat apa
yang mereka harapkan (product expectation). Bila konsumen
mempertimbangkan juga masalah harga dan perubahannya dalam
keputusan membelinya, maka perlu dipertanyakan seberapa penting harga
bagi konsumen (Amirullah, 2002:5).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada dua macam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,
a. Faktor Internal yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Proses pengambilan keputusan membeli bagi seorang
konsumen dipengaruhi oleh beberapa kekuatan internal. Kekuatan
internal dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri
individu (konsumen), dimana faktor tersebut akan dapat berubah bila
ada pengaruh dari faktor luar (eksternal). Sebaliknya, jika faktor
internal mempunyai posisi yang kuat, maka faktor eksternal tidak akan
memiliki pengaruh yang berarti. Kekuatan internal terdiri dari
(Amirullah, 2002:35-36):
1) Pengalaman belajar dan memori,
2) Kepribadian dan konsep diri,
3) Motivasi dan keterlibatan,
4) Sikap,
5) Gaya hidup
b. Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Selain faktor internal, keputusan membeli seorang konsumen
juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Keputusan konsumen untuk
membeli suatu barang cenderung mengikuti perubahan-perubahan
lingkungan luar. Adapun faktor lingkungan yang mempengaruhi
keputusan membeli seseorang adalah sebagai berikut (Amirullah,
2002:45-49):
1) Faktor budaya,
3) Faktor ekonomi,
4) Faktor bauran pemasaran.
E. Sikap Konsumen
Kotler (1997:167), mendefinisikan sikap sebagai evaluasi, perasaan,
dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu obyek atau
gagasan.
1. Karakteristik Sikap
Sikap mempunyai objek, artinya selalu mempunyai sesuatu hal yang
dianggap penting. Objek sikap dapat berupa sesuatu yang nyata. Sikap
mempunyai arah, derajad dan intensitas, artinya sikap seseorang terhadap
objek akan menunjukkan suatu arah terhadap objek tersebut yang dapat
menunjukkan perilaku seseorang.
2. Komponen sikap
Sikap menurut Assael (1995:267-269) melibatkan tiga komponen yang
saling berhubungan, antara lain:
a. Cognitive
Komponen ini berisikan kesadaran dan pengetahuan seseorang
terhadap objek atau fenomena. Komponen cognitive berisi
kepercayaan seseorang mengenai objek sikap. Kepercayaan datang
b. Affective
Menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu
objek sikap. Secara umum disamakan dengan perasaan yang dimiliki
terhadap sesuatu. Respon affective mengarah pada preferensi dan
kesenangan terhadap suatu objek.
c. Conative
Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan
objek sikap yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa
kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku. Respon Conative
ini mengacu pada perilaku pembelian yang berupa “niat untuk
membeli” dan “membeli”.
F. Produk
Produk didefinisikan sebagai suatu sifat yang komplek baik dapat
diraba maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus, warna dan harga yang
dapat diterima oleh pembeli untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya
(Swastha 1996:94).
1. Menurut Tjiptono (1995:76), untuk menjalankan usahanya dalam
memasarkan suatu produk, produsen perlu memahami lima tingkatan
a. Produk utama/inti (core benefit)
Yang menawarkan manfaat atau kegiatan utama yang dibutuhkan
pelanggan.
b. Produk generik (generic product)
Yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu produk.
c. Produk yang diharapkan (expected product)
Yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan
pelanggan pada saat membelinya.
d. Produk tambahan (augmented product)
Meliputi pelayanan dan manfaat yang membedakan penawaran
perusahaan dengan penawaran perusahaan lainnya.
e. Produk potensial (potential product)
Yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk yang mungkin
dimasa yang akan datang.
2. Atribut produk
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
pembelian (Tjiptono, 1995:86).
Atribut produk meliputi:
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau lambing, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji
penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri,
manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas (Tjiptono
1997:104).
Merek digunakan untuk beberapa tujuan antara lain:
1). Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat
berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang.
2). Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
3). Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan,
jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
4). Untuk mengendalikan pasar.
b. Kemasan
Tujuan penggunaan kemasan antara lain:
1). Sebagai pelindung isi (protection)
2). Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating)
3). Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reuseable)
4). Memberikan daya tarik (promotion)
5). Sebagai identitas (image)
6). Distribusi (Shipping)
8). Sebagai cermin inovasi baru
c. Jaminan (garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya pada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti
rugi bila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti
rugi (uang kembaliu/produk ditukar), dan sebagainya. Jaminan sendiri
ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang bersifat tidak tertulis.
Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi,
terutama pada produk-produk tahan lama (Tjiptono 1997:108).
3. Klasifikasi produk
Produk diklasifikasikan menjadi (Vinci, 2009:35):
a. Product Tangibility
Tangibility adalah ukuran perbandingan materi secara fisik dan
psikis dari sebuah produk. Produk yang tangible (nyata) adalah produk
yang dapat dipegang, dirasakan, dan dipakai. Sementara produk yang
intangible lebih cenderung berupa jasa atau servis yang ditawarkan.
Tangibility suatu produk terdapat dalam satu rentang, mulai
dari produk nyata, servis sampai ide. Produk yang tangible adalah
produk yang dapat didefinisikan melalui ukuran, bentuk dan berat,
b. Product Durability
Durability dapat diartikan sebagai daya tahan dari sebuah
produk. Produk yang durable cenderung lebih dapat bertahan terhadap
suatu situasi, atau dengan kata lain produk yang durable cenderung
lebih tahan lama. Produk yang undurable biasanya tidak terlalu tahan
lama, dan biasanya habis dipakai dalam satu kali pemakaian.
c. Product Availability
Produk availability merupakan produk yang selalu dibutuhkan
oleh konsumen, dimana untuk mendapatkannya konsumen harus
mengeluarkan sejumlah usaha. Klasifikasi produk ini terbagi menjadi
tiga, yaitu:
1) Convenience Product, adalah produk-produk yang dibutuhkan
setiap hari oleh konsumen, dimana untuk mendapatkannya
konsumen tidak perlu banyak membuang waktu, uang, dan tenaga.
2) Shopping Product, merupakan produk-produk yang ingin dimiliki
oleh konsumen, dimana untuk memilikinya konsumen akan
mempertimbangkan harga, kualitas, kenyamanan, dan/atau
perbandingan style/gaya.
3) Specialty Product, adalah produk-produk yang memiliki fungsi dan
karakteristik khusus yang digunakan oleh konsumen yang terbatas.
4. Keragaman Produk
Ma’ruf (2006:144) menjelaskan bahwa keragaman produk terdiri dari dua
hal, yaitu:
a. Wide (lebar), yaitu banyaknya variasi kategori produk yang dijual:
1) Lebar: banyak ragam kategori produk.
2) Sempit: sedikit ragam kategori produk.
b. Deep (dalam), yaitu banyaknya item pilihan dalam masing-masing
kategori produk:
1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll) dalam setiap
kategori produk.
2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk.
Aspek wide dan deep dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Narrow & deep (sempit dan dalam), yaitu sedikit kategori produk tapi
masing-masing kategori disediakan banyak pilihan.
b. Wide & deep (lebar dan dalam), yaitu banyak kategori produk, yang
masing-masing jenis banyak pilihan.
c. Wide & shallow (lebar dan dangkal), yaitu banyak kategori produk tapi
masing-masing hanya tersedia sedikit pilihan.
d. Narrow & shallow (sempit dan dangkal), yaitu sedikit kategori produk,
G. Keputusan Pembelian
1. Proses Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan bisa diartikan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan. Keputusan pembelian adalah suatu
proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan
apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian, dan keputusan
tersebut diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 1996:130).
Proses pengambilan keputusan meliputi lima tahap utama yaitu:
pemahaman adanya masalah, pencarian alternatif pemecahan, evaluasi
alternatif, pembelian, penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang
alternatif yang dipilih (Amirullah, 2002:61-70).
a. Tahap pemahaman adanya masalah.
Proses pengambilan keputusan konsumen pertama kali diawali
oleh adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan
yang sebenarnya. Oleh karena itu, “masalah” dalam pengambilan
keputusan sangat menentukan efektifitas hasil akhir dari tindakan yang
akan diambil.
Tujuan akhir dari suatu keputusan pada hakikatnya adalah
memecahkan masalah. Apabila masalah tidak terdefinisikan dengan
yang tidak relevan. Dan ini jelas akan berdampak pada tingkat
kepuasan yang diharapkan.
b. Pencarian alternatif pemecahan.
Setelah konsumen menyadari adanya masalah yang dihadapi,
maka proses berikutnya konsumen akan mencari-cari beberapa
informasi yang relevan. Bentuk informasi yang dicari konsumen dapat
berupa ciri atau sifat, harga, bentuk, atau tempat barang yang akan
dibeli.
Untuk memperoleh informasi mengenai suatu barang yang
dibutuhkan, konsumen dapat memperolehnya melalui empat sumber
utama yaitu: pertama, sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga,
kenalan). Kedua, sumber komersial (iklan, tenaga penjual, pedagang
perantara, pertunjukan). ketiga, sumber umum (media masa,
organisasi). keempat, sumber pengalaman (pemeriksaan, penggunaan
produk dsb). Setiap informasi yang diperoleh dari sumber-sumber itu
akan memberikan pengaruh berbeda terhadap keputusan membeli
konsumen.
c. Evaluasi alternatif.
Pertanyaan yang muncul kemudian yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan konsumen adalah bagaimana memilih
beberapa alternatif merek atau produk mana yang tersedia. Dalam hal
ini pemasar perlu memahami bagaimana proses informasi konsumen
Dengan informasi yang diperoleh, konsumen akan kembali
pada konsep dasar mengapa mereka menginginkan sesuatu (barang).
d. Pembelian atau pemilihan.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor tak terduga. Sikap orang
lain akan mempengaruhi satu alternatif yang disukai tergantung pada
(1):intensitas sikap negatif pihak lain terhadap pilihan alternatif
konsumen, (2): motivasi konsumen tunduk pada keinginan orang lain.
Pada saat keputusan membeli itu datang, maka faktor situasi
yang tak terduga muncul untuk mengubah maksud pembelian. Faktor
ini menggambarkan kekecewaan terhadap produk tertentu.
e. Penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang alternatif yang
dipilih.
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Disamping itu konsumen juga
akan melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk yang dapat
menarik pemasar.
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk
akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas,
dia akan menunjukkan probabilitasnya yang lebih tinggi untuk
membeli produk itu lagi, dan ada kecenderungan akan mengatakan hal
yang baik-baik tentang produk tersebut. Sedangkan konsumen yang
tindakan berikut: berusaha mengurangi ketidakpuasan dengan
membuang atau mengembalikan produk, dan kedua berusaha
mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin
memperkuat nilai tinggi produk tersebut.
2. Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen
Berdasarkan pola hubungan antara jenis usaha (masalah) yang
paling tinggi dan usaha yang paling rendah, maka kita dapat membedakan
tiga tingkatan pengambilan keputusan konsumen:
a. Extensive problem solving
Pada tingkat ini konsumen sangat membutuhkan banyak info untuk
lebih meyakinkan keputusan yang akan diambilnya. Konsumen dalam
hal ini telah memiliki kriteria-kriteria khusus terhadap barang yang
akan dipilihnya. Pengambilan keputusan ini cenderung membutuhkan
waktu yang cukup lama.
b. Limited problem solving
Pada tingkat ini konsumen tidak begitu banyak memerlukan info, akan
tetapi konsumen tetap perlu mencari-cari info untuk lebih mempererat
keyakinannya. Pilihan yang melibatkan pengambilan keputusan
terbatas biasanya cukup cepat, dengan tingkat upaya kognitif dan
perilaku yang sedang.
c. Routinized response behavior
Karena konsumen telah memiliki banyak pengalaman membeli, maka
membandingkan saja, walaupun keputusan itu sudah terpikirkan oleh
mereka.
H. Harga
Dalam arti sempit, harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas
suatu produk atau jasa. Dalam arti yang lebih luas lagi, harga adalah jumlah
semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga menjadi salah
satu elemen penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu
perusahaan.
Harga merupakan satu-satunya dari elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan. Selain itu, harga merupakan satu dari elemen
bauran pemasaran yang paling fleksibel (Kotler & Armstrong, 2006:345)
Menurut Usmara (2008:96) harga merupakan keseimbangan antara
penjual dan pembeli sehingga memungkinkan transaksi dapat berjalan.
Penjual bisa memberi harga yang lebih rendah jika dibebaskan dari
persyaratan-persyaratan yang berat. Pembeli sebaliknya mau membayar
dengan harga yang lebih tinggi jika diberikan pelayanan yang khusus
I. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Apabila pasar sasaran telah ditentukan oleh riset pemasaran, maka
yang telah dipilih. Rencana tersebut akan berisi keputusan-keputusan yang
terbagi dalam empat strategi, yaitu:
1. Strategi produk (product)
2. Strategi harga (price)
3. Strategi distribusi (place)
4. Strategi promosi (promotion)
Menurut Swastha dan Handoko (2000:119), ada empat macam marketing mix
(bauran pemasaaran), yaitu:
1. Produk
a. Kualitas
b. Pembungkusan
c. Merk
d. Disain
e. Garansi
f. Pelayanan
2. Distribusi
a. Jenis distribusi
b. Jangkauan distribusi
c. Lokasi penjualan
d. Pengangkutan
e. Persediaan
3. Promosi
a. Periklanan
b. Penjualan pribadi
c. Promosi penjualan
d. Publisitas
4. Harga
a. Tingkat harga
b. Potongan harga
c. Waktu pembayaran
d. Syarat pembayaran
e. Syarat pembayaran
f. Cadangan
J. Penelitian Terdahulu
Penelitian Damianus Joni Priono(2004), yang meneliti tentang
“Analisis Sikap Konsumen Terhadap Apotek”, studi kasus pada apotek
Gedong Kuning, Yogyakarta, dengan sampel 100 responden. Sikap konsumen
yang diteliti meliputi fasilitas, harga, produk dan pelayanan. Metode yang
digunakan yaitu, wawancara, kuesioner dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis persentase, analisis prioritas kepentingan dan
analisis MAM.
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan karakteristik
sebesar 57%. Usia konsumen apotek Gedong Kuning dengan dominasi
kelompok usia diatas 35 tahun sebesar 31%. Sebagian besar konsumen
berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi sebesar 51%, konsumen apotek
Gedong Kuning mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta 33% dan
berpenghasilan atau uang saku perbulan antara Rp 500.000,- sampai Rp
799.950,- sebanyak 34%.
Dengan analisis MAM dapat diketahui bahwa sikap responden atau
konsumen terhadap apotek Gedong Kuning adalah relatif sangat baik, hal ini
dapat dilihat dengan nilai Ab sebesar 10,1 yang berada dalam kisaran 0-100
yaitu kategori sangat baik dalam skala sikap.
Menurut hasil analisis prioritas kepentingan, konsumen pada apotek
Gedong Kuning umumnya memprioritaskan atribut fasilitas pada urutan
pertama, atribut harga pada prioritas kedua, atribut produk pada prioritas
ketiga dan atribut pelayanan pada urutan prioritas keempat.
K. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan metode survei.
Penelitian dengan metode survei adalah riset yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul
(Umar, 2003:44).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pundungsari, Kecamatan Semin,
Kabupaten Gunungkidul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan September 2010
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
populasi adalah semua konsumen yang menggunakan ponsel merek Nokia
di Kelurahan Pundungsari.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2005:73). Dalam penelitian ini
yang dijadikan sampel adalah konsumen yang menggunakan ponsel merek
Nokia.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah accidental
sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu, siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penentuan sampel
dengan teknik ini juga harus disertai dengan pertimbangan tertentu.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
Jawaban dari berupa pernyataan menyediakan 5 jawaban
berdasarkan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif. Dalam penelitian ini digunakan:
a. Sangat Setuju (SS) :bobot 5
b. Setuju (S) :bobot 4
c. Ragu-Ragu (RR) :bobot 3
d. Tidak Setuju (TS) :bobot 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) :bobot 1
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap
muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono 2005:130).
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi
sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain (Sugiyono 2005:139).
E. Alat Analisis Data
1. Teknik Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas Kuesioner
Validitas adalah taraf sejauh mana suatu alat pengukuran dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Semakin tinggi validitas suatu
pengukur semakin tepat pula pengukur itu mengenai sasarannya. Uji
validitas ini menggunakan rumus koefisien korelasi product moment
(Umar 2002:111).
______N ∑xy - ∑x ∑y_______ rxy= √ N ∑x² - ∑x². √ N ∑y² - ∑y²
Dimana:
rxy = Korelasi product moment
x = Nilai dari item
y = Nilai dari total item
N =Jumlah item
Dengan taraf signifikansi (α) 5%, nilai r dapat ditentukan jika
hasil dari pemrosesan dengan menggunakan komputer menunjukan
bahwa rxy lebih besar dari pada r tabel, maka butir pertanyaan
kuesioner tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika hasil lebih kecil
b. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrument
yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sudah akurat, stabil dan
konsisten. Untuk menguji ini digunakan korelasi product moment
dengan rumus spearman brown (Nurgiyantoro 2000:304).
Rxx=
fxy rxy 1
2
Dimana :
Rxx = koefisin reliabilitas dengan taraf nyata 5%
Rxy = koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan genap
Apabila rxx lebih besar dari tabel dengan taraf keyakinan 0,5%, maka
kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.
2. Analisis Data
a. Analisis Presentase
Untuk mengetahui profil konsumen yang ditinjau dari jenis
kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan atau uang saku dan tingkat
pendidikan, maka digunakan analisis persentase. Alat analisis ini
dilakukan dengan cara membandingkan responden yang memilih dari
berbagai alternatif yang ada secara keseluruhan.
Rumus persentase dari Sugiyono (2005:63) sebagai berikut:
P=
N nx
Dimana:
P = Jumlah persentase (jawaban responden)
Nx = Jumlah yang diambil (jumlah responden yang menjawab)
N = Jumlah total (Responden)
b. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen
terhadap atribut-atribut produk ponsel Nokia. Adapun langkah-langkah
yang harus dilakukan sebagai berikut:
1). Menentukan atribut yang dipertimbangkan konsumen saat membeli
ponsel nokia.
2). Memberi nilai untuk masing-masing atribut produk
Nilai 5 = Sangat Positif
Nilai 4 = Positif
Nilai 3 = Netral
Nilai 2 = Negatif
Nilai 1 = Sangat Negatif
3). Menghitung Ideal dan Belief konsumen
a). Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan
konsumen terhadap atribut produk.
Ideal rata-rata = Jumlah skor ideal Jumlah responden
Ideal rata-rata yaitu, kondisi yang diinginkan konsumen
b). Belief adalah sesuatu yang dipercaya konsumen terhadap
atribut-atribut pada suatu produk.
Belief rata-rata = Jumlah skor belief Jumlah responden
Belief rata-rata adalah kondisi rata-rata yang dipercaya
konsumen yang ada pada atribut produk.
4). Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk ponsel nokia,
dengan rumus:
n
Ab = ∑ Wi│Ii-Bi│ i=1
Dimana:
Ab = Sikap konsumen terhadap atribut produk keseluruhan
Wi = Bobot rata-rata yang diberikan konsumen terhadap atribut (i)
I = Ideal rata-rata dari konsumen pada atribut i
Bi = Belief rata-rata konsumen terhadap atribut I pada produk
yang diteliti
n = Jumlah atribut yang diteliti.
Dengan demikian, dapat ditafsirkan perhitungan diatas
dengan skala sikap sebagai berikut:
Skala sikap terdiri atas lima interval yang meliputi perbedaan
maksimal antara ideal dan belief adalah (5-1) X bobot 100 = 400
0 100 200 300 400
Sgt sgt tdk
Dari skala sikap diatas dapat diketahui bahwa, bila hasil
perhitungan mempunyai nilai semakin kekiri maka sikap
konsumen terhadap atribut-atribut produk ponsel nokia adalah
relatif memuaskan. Sebaliknya, semakin kekanan maka sikap
konsumen terhadap atribut produk ponsel nokia adalah relatif tidak
memuaskan.
c. Analisis Prioritas Kepentingan
Masalah ketiga akan dianalisis dengan menggunakan analisis
prioritas kepentingan. Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden
dari kuesioner bagian yang ketiga yaitu, dengan memberi nilai
bertingkat pada masing-masing atribut sebagai berikut:
Peringkat 1 diberi skor 5
Peringkat 2 diberi skor 4
Peringkat 3 diberi skor 3
Peringkat 4 diberi skor 2
35 BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
DAN PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pundungsari merupakan suatu kelurahan dari sepuluh kelurahan di
kecamatan Semin, kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kelurahan ini terdiri dari sepuluh pedukuhan, yaitu: pedukuhan Semin,
Pundungsari, Karangwetan, Pelem, Pijenan, Bonpon, Sedono, Ngesrep,
Kutugan, dan Jelok. Berikut ini data keadaan kelurahan Pundungsari
berdasarkan data monografi desa tahun 2008:
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Desa : 728,2355 Ha
b. Batas Wilayah
1) Sebelah Utara : Desa Bulurejo/Sungai Oya
2) Sebelah Selatan : Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong
3) Sebelah Barat : Desa Semin
4) Sebelah Timur : Desa Karangsari
2. Kondisi Geografis
a. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut : 500 m
b. Banyaknya Curah Hujan : 1.200 mm/tahun
c. Topografi :Dataran rendah,
d. Suhu Udara : 26-33º C
3. Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa)
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa : 1 Km
b. Jarak dari Ibukota Kabupaten : 25 Km
c. Jarak dari Ibukota Propinsi : 64 Km
4. Pertanahan
a. Status
1) Tanah Hak Milik : 1.300 buah/671,8670 Ha
2) Tanah Hak Pakai : 195 buah/106,3685 Ha
3) Tanah Bersertifikat : 712 buah/103,7258 Ha
4) Tanah Belum Bersertifikat : 553 buah/568,1412 Ha
b. Penggunaan
1) Perkantoran : 0,5000 Ha
2) Pasar Desa : 1.5000 Ha
3) Tanah Wakaf : 0,3000 Ha
4) Tanah Sawah : 271,9181 Ha
5) Tanah Kering : 356,8174 Ha
6) Tanah Perkebunan : 11,5000 Ha
7) Tanah Hutan : 87,0000 Ha
8) Tanah Untuk Fasilitas Umum : 5,50000 Ha
9) Tanah Untuk Fasititas Sosial :11,8000 Ha
5. Kependudukan
1) Jenis Kelamin
a) Laki-laki : 1939 Orang
b) Perempuan : 2112 Orang
2) Kepala Keluarga : 1102 Orang
b. Jumlah Penduduk menurut Agama
1) Islam : 4019 Orang
2) Kristen : 9 Orang
3) Katolik : 23 Orang
c. Jumlah Penduduk menurut Usia
1) Kelompok Pendidikan : 1164 Orang
a) 00-03 Tahun : 155 Orang
b) 04-06 Tahun : 159 Orang
c) 07-12 Tahun : 395 Orang
d) 13-15 Tahun : 195 Orang
e) 16-18 Tahun : 205 Orang
f) 18 Tahun Ke Atas : 55 Orang
2) Kelompok Tenaga Kerja
a) 10-14 Tahun : 2 Orang
b) 15-19 Tahun : 15 Orang
c) 20-26 Tahun : 371 Orang
d) 27-40 Tahun : 307 Orang
e) 41-56 Tahun : 399 Orang
3) Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
a) Lulusan Pendidikan Umum
(1). Taman Kanak-kanak : 119 Orang
(2). Sekolah Dasar : 84 Orang
(3). SMP : 198 Orang
(4). SMA : 61 Orang
(5). Akademi (D1-D3) : 133 Orang
(6). Sarjana : 47 Orang
b) Lulusan Pendidikan Khusus
(1). Pondok Pesantren : 6 Orang
(2). Madrasah : 15 Orang
(3). Kursus/Ketrampilan : 10 Orang
4) Jumlah Penduduk menurut Tingkat Mata Pencaharian
a) Petani : 2200 Orang
b) Pengrajin Industri Kecil : 148 Orang
c) Buruh Industri : 19 Orang
d) Buruh Bangunan : 187 Orang
e) Pedagang : 80 Orang
f) Pengangkutan : 26 Orang
g) Pegawai Negeri Sipil : 87 Orang
h) TNI/POLRI : 8 Orang
5) Jumlah Penduduk menurut Mobilitas/Mutasi Penduduk
Tabel IV. 1
Jumlah Penduduk menurut Mobilitas/Mutasi Penduduk No Jenis Mutasi Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Pindah 9 9 18 2. Datang 23 74 97 3. Lahir 24 27 51 4. Mati 18 13 31 Sumber: Data monografi 2008
B. Gambaran Umum Perusahaan
Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di
dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya
berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat
produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam
untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, dan
W-CDMA (UMTS).
Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai
Emakoski di negara Finlandia Selatan. Nokia didirikan sebagai perusahaan
penggilingan pulp Oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Perusahaan Karet
Finlandia kemudian mendirikan pabriknya di kawasan sekitarnya pada awal
abad ke-20 dan mulai menggunakan merek Nokia. Tak lama setelah usainya
Perang Dunia I, Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi Perusahaan
Penggilingan Kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia (sebuah produsen
kabel telepon dan telegraf). Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi
bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik
pembuat kertas terkemuka di Eropa.
Di tahun 1950-an Chief Executive Officer (CEO) Bjorn Westerlund
meramalkan, bahwa masa depan pertumbuhan beberapa sektor bubur kayu dan
kertas akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di
pabrik kabel Helsinki, dari sinilah cikal bakal mulai menjurus ke sektor seluler.
Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam
kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara
bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang
berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung
untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Pada tahun 1980-an
seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia
memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi
Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi
produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an
perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa
meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic
Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional
pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan
ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa. Kemudian pada
awal tahun 1990-an, Nokia sempat mengalami krisis, tetapi CEO yang baru,
jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di
Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai
berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan produk Nokia
menjadi yang nomor satu. Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang
sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada tahun
1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di
130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tahu telepon seluler yang mudah
dalam pengoperasiannya adalah Nokia, karena itulah moto Nokia. Pada tanggal
15 Agustus 2007, Nokia pusat melakukan recall terhadap baterai tipe BL-5C,
42 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap
atribut produk ponsel merek Nokia di Kalurahan Pundungsari, Kecamatan Semin,
Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010.
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Pundungsari.
Sampel dalam penelitian ini 100 orang yang diambil dengan teknik accidental
sampling dan purposive sampling.
A. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah taraf sejauh mana suatu alat pengukuran dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid tidaknya suatu item
instrument dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai korelasi
product moment dengan nilai tabel. Untuk menguji validitas kuesioner ini
digunakan jumlah sampel (n) sebanyak 30 sampel dengan taraf
signifikansi (α) sebesar 5%. Dari jumlah sampel sebanyak 30 sampel dan
taraf signifikansi (α) sebesar 5%, maka dapat diketahui nilai rtabel sebesar
0,361 (diperoleh dari tabel r product moment). Jika nilai rhitung < rtabel,
maka instrumen penelitian tidak valid. Dan jika rhitung> rtabel, maka
a. Uji Validitas Variabel Harga
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Butir Ideal Belief Sumber: Hasil pengolahan data
Dari tabel V.1 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung dari
seluruh butir pernyataan variabel harga nilainya lebih besar dari nilai
rtabel (lebih besar dari 0,361), sehingga seluruh butir pernyataan pada
variabel harga adalah valid.
b. Uji Validitas Variabel Desain
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Variabel Desain
Butir Ideal Belief Sumber: Hasil pengolahan data
Dari tabel V.2 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung variabel
desain untuk belief tidak valid sehingga ada butir pernyataan yang
perlu dihapus agar bisa valid.
Tabel V.3
rhitung lebih kecil dari rtabel (0,361). Untuk memperoleh nilai rhitung lebih
besar maka butir pernyataan yang mempunyai rhitung lebih kecil
tersebut yaitu butir keempat dihapus sehingga hasil validitasnya
Tabel V.4
c. Uji Validitas Variabel Daya Tahan
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel V.5
Hasil Uji Validitas Variabel Daya tahan
Butir Ideal Belief Sumber: Hasil pengolahan data
Dari tabel V.5 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung dari
seluruh butir pernyataan variabel daya tahan nilainya lebih besar dari
nilai rtabel (lebih besar dari 0,361), sehingga seluruh butir pernyataan
pada variabel daya tahan adalah valid.
d. Uji Validitas Variabel Garansi
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Variabel Garansi
Dari tabel V.6 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung dari
seluruh butir pernyataan variabel garansi nilainya lebih besar dari nilai
rtabel (lebih besar dari 0,361), sehingga seluruh butir pernyataan pada
variabel garansi adalah valid.
e. Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan
Butir Ideal Belief Sumber: Hasil pengolahan data
Dari tabel V.7 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung dari
seluruh pernyataan variabel kemudahan penggunaan nilainya lebih
besar dari nilai rtabel (lebih besar dari 0,361), sehingga seluruh butir
pernyataan pada variabel kemudahan penggunaan adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang
digunakan sebagai alat ukur sudah akurat, stabil dan konsisten. Untuk
menguji ini digunakan korelasi product moment dengan rumus spearman
brown. Untuk menguji reliabilitas kuesioner ini digunakan jumlah sampel
(n) sebanyak 30 sampel dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%. Dari
jumlah sampel sebanyak 30 sampel dan taraf signifikansi (α) sebesar 5%,