BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar (SD). Secara umum tujuan pembelajaran IPS di SD adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dihadapkan pada berbagai permasalahan yang terdapat pada lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar juga bertujuan untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga negara yang menguasai pegetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Selain itu pembelajaran IPS di SD juga bertujuan untuk mendidik dan memberikan bekal kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam lingkungan sosial di masyarakat.
harus dapat menciptakan suasana aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran dikelas terutama pada pembelajaran IPS. Guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa dan menyenangkan agar tercapainya suatu kompetisi dan tujuan dari pembelajaran.
Pembelajaran yang menarik dapat memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, secara tidak langsung hal tersebut dapat meningkatkan daya ingat yang berkepanjangan untuk siswa, dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru harus dapat mengadakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena semakin sering terlibatnya siswa dalam kegiatan, maka semakin besar bagi siswa untuk mengalami proses belajar. (Silberman, 2014:30) menyatakan bahwa mata pelajaran yang menarik tidaklah sulit untuk diajarkan, ketika mata pelajaranya tidak menarik, seringkali kegembiraan dalam kegiatan belajar aktif itu tentu saja sudah dapat menyenangkan siswa dapat memotivasi siswa untuk menguasai pelajaran yang paling menjenuhkan sekalipun. Siswa tidak hanya belajar mengidentifikasi masalah tetapi siswa diajarkan cara memecahkan masalah yang biasanya terjadi dimasyarakat. Karena mengingat materi IPS yang luas maka siswa tidak hanya menghafal konsep tetapi dapat menerapkan konsep dalam kegiatan di masyarakat.
kurangnya keterlibatan siswa dalam belajar. Kurangnya keterlibatan siswa dalam belajar mengakibatkan rendahnya pemahaman terhadap mata pelajaran IPS serta nilai yang diperoleh rendah.
Hasil observasi di kelas IV dan wawancara dengan guru wali kelas IV di peroleh informasi penyebab kegagalan dalam pembelajaran IPS antara lain pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan kurang memperhatikan keterlibatan siswa. Akibatnya siswa menjadi pasif, dari jumlah 24 anak, hanya beberapa siswa yang menunjukan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. Sikap mereka terhadap mata pelajaran IPS kurang antusias sehingga motivasinya menjadi rendah. Selain itu pembelajaran belum menggunakan model dan alat peraga pembelajaran secara optimal. Interaksi didalam kelas banyak didominasi oleh peran guru. Siswa tidak terlatih untuk mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan temannya.
Prestasi belajar siswa masih rendah juga dibuktikan dengan nilai UTS ganjil yaitu pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoyoso tahun ajaran 2016/2017 belum sepenuhnya tuntas dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu 75. Masalah yang dijelaskan tersebut, maka diperlukan suatu metode pembelajaran mata pelajaran IPS yang berpusat pada siswa, melibatkan siswa pada proses pembelajaran yang berguna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa secara aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran, berdasarkan hasil rundingan dengan guru kelas maka saya dan guru kelas sepakat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Melalui metode group investigation anak dapat berdiskusi aktif, masing-masing anggota mendapatkan tugas yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Anggota kelompok menentukan informasi yang dikumpulkan, cara mengolahnya, dan menyelesaikan permasalahan tersebut dan menyajikan hasil diskusinya.
Model group investigation tersebut anak dapat menganalisis materi yang dipelajari selama kegiatan proses belajar mengajar. Pada hakikatnya pembelajaran melalui metode group investigation merupakan pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan “perkembangan teknologi” dengan situasi dunia nyata siswa.
Kegiatan Field Trip dapat menghubungkan metode Group Investigation dengan situsasi dunia nyata. Kegiatan field trip siswa dapat
akhirnya siswa akan dengan mudah memiliki pengetahuan melalui pengalaman nyata dalam kehidupan sosialnya. Siswa akan dengan mudah memiliki pengetahuan jika pengetahuan tersebut dikaitkan dengan dunia nyata siswa yaitu dengan metode group investigation melalui fild trip, sehingga motivasi belajar siswa meningkat dengan tidak hanya belajar didalam kelas saja tetapi bisa disekitar sekolah ataupun dilingkungan masyarakat (tidak membosankan), dengan demikian motivasi belajar meningkat akan mempengarui prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka permasalahan dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui field trip dapat meningkatkan motivasi siswa di kelas IV SD Negeri 2 Wonoyoso pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui
field trip dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD
Negeri 2 Wonoyoso pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi?
C. Tujuan Penelitiana
Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan, sebagai berikut:
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui field trip di kelas IV SD Negeri 2 Wonoyoso
D. Manfaat Penelitian 3. Manfaat Teoritis
a. Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoyoso dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui field trip pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi perkembangan teknologi
c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoyoso dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui field trippada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi perkembangan teknologi
4. Manfaat Praktis
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui field trip ini akan memberikan manfaat, yaitu:
a. Bagi Guru
1) Dapat meningkatkan kemampuan guru untuk mengatasi masalahdalam pelajaran IPS
b. Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan mootivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
2) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan c. Bagi Peneliti
Menumbuhkan wawasan serta ilmu pengetahuan mengenal tenyang cara belajar yang dapat menjadikan siswa lebih aktif dan interaktif d. Bagi Sekolah