• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keluarga Data Umum

Pengkajian keluarga dilakukan pada hari Senin 13 Desember 2010 dirumah keluarga Tn. A. Rt 04 Rw 08 Tlumpak Tandang Semarang pada pukul 13.00 Wib didapatkan data nama KK Tn. A, umur 36 tahun, pekerjaan buruh, pendidikan kepala keluarga SMK.

Komposisi Keluarga No Nama Hubungan

dengan KK

Umur L/P Perkawinan Status

Pendidikan Pekerjaan Keterangan Imunisasi

1. Ny. E Istri 30 thn P Nikah SMK Buruh Lengkap

(2)

Genogram

: Laki-laki : Satu Atap Rumah

: Perempuan : Hubungan Darah

(3)

a. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. A merupakan nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu dan 1 orang anak.

b. Budaya

1) Suku Bangsa : Jawa

2) Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia 3) Pantangan

Dalam keluarga tidak ada makanan pntangan apapun yang erkaitan dengan masalah kesehatan. Dan sebagai pemeluk agama Islam keluarga tidak makan jenis makanan tertentu yang diharamkan oleh agama seperti daging babi atau yang lainnya. Dan dalam keluarga juga tidak ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu.

4) Kebiasaan Budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan Keluarga Tn A adalah penduduk Jawa asli, tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan.

c. Agama

1) Kegiatan Keagamaan rutin di rumah

Keluarga Tn. A beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat melakukan ibadah shalat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun

(4)

2) Kegiatan keagamaan rutin di masyarakat

Keluarga Tn. A tidak mengikuti pengajian rutin sebab sibuk dengan pekerjaan dan pulang ba’da isya’ tapi saat memperingati Maulid Nabi keluarga Tn. A mengikuti pengajian. Keluarga mengatakan tidak ada pertentangan antara kesehatan dengan agama yang dianut sebab menganggap bahwa sakit An. L adalah ujian atau cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa.

d. Status Sosial Ekonomi Keluarga 1) Pekerjaan Anggota Keluarga

Tn. A bekerja disebuah proyek sedangkan Ny. E bekerja di sebuah pabrik John’s Glove dari pagi pukul 06.30 WIB sampai malam 19.00 WIB.

2) Penghasilan Anggota Keluarga

Penghasilan rata-rata keluarga perbulan kurang lebih Rp. 800.000. Dilihat dari penghasilan keluarga, keluarga Tn. A tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah.

3) Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari

Penghasilan rata-rata keluarga perbulan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan kebutuhan hidup sehari-hari yang mendadak datang untuk dipenuhi.

(5)

4) Tabungan / Asuransi

Keluarga tidak memiliki tabungan untuk persiapan jika ada kebutuhan yang mendadak. Sedangkan untuk asuransi Tn. A memiliki asuransi kesehatan yaitu JAMKESMAS.

e. Kebutuhan Rekreasi

1) Rekreasi yang digunakan dalam rumah

Keluarga Tn. A tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama anggota keluarga di saat hari libur.

2) Rekreasi yang dilakukan di luar rumah

Keluarga Tn. A jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke rumah saudara terdekat.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahapan Perkembangan Keluarga

1) Tahapan Perkembangan Keluarga saai ini

Tahapan Tn. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak tumbuh kembang usia sekolah. Anaknya yang tumbuh kembang usia sekolah

(6)

2) Tugas Perkembangan Keluarga saat ini

Memberikan kebebasan yang seimbang tanggung jawab, meningkatkan otonominya. Mempercepat hubungan yang intim dalam keluarga. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan istri. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.

b. Tugas Tahapan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

1) Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Oleh Keluarga

Sedangkan tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan istri, hal ini bisa diketahui karena segala sesuatu diputuskan Tn. A tanpa mempertimbangkan keinginan dari anggota keluarga yang lain, sehingga sering kesenjangan komunikasi pada keluarga.

c. Riwayat Keluarga Inti

Tn. A menikah dengan Ny. E sekitar 9 tahun yang lalu. Beliau membina bahtera rumah tangga sehingga dikaruniai satu orang putri. Anak satu-satunya (An. L) pernah demam tinggi 38,2 ºC 3 bulan tahun terakhir ini selama 2 hari setelah diberi obat dari warung demam An. L turun kembali namun tidak apa-apa dan tidak sampai di rawat inap.

(7)

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya 1) Riwayat Hubungan Keluarga

Tn. A merupakan anak kedua dari tiga bersaudara menikah dengan Ny. E yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Hubungan antara anggota keluarga baik, hidup rukun dan tidak ada perselisihan. 2) Konflik Antar Keluarga pasangan

Bila ada masalah pada keluarga Tn. A selalu dimusyawarahkan dengan anggota keluarga. Pengambil keputusan adalah Tn. A sebagai kepala rumah tangga. Keluarga mengatakan selama ini belum pernah terjadi konflik, walaupun kadang terjadi tidak sependapat antara anggota keluarga namun tidak menjadi satu hal yang berarti.

3.Lingkungan

a. Karakteristik Rumah 1) Status Rumah

Status rumah merupakan rumah sendiri. Jenis bangunan permanen, ukuran 6 x 6 m2yang terbagi menjadi 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, tidak mempunyai pembuangan sampah (bak sampah), lantai tidak berkeramik dan ventilasi yang ada di rumah tidak sesuai dengan luas bangunan rumah.

(8)

2) Perincian Denah Rumah

3) Keadaan Rumah

Lantai belum berkeramik, tidak licin, ruang tamu tampak tidak tertata rapi. Ruang tamu memiliki 1 jendela selalu terbuka. Tiap kamar tidak terdapat genting kaca sehingga rumah terlihat kurang terang. Kamar tidur utama mempunyai jendela, kamar tidur ketiga tidak ada jendela dan ventilasinya. An. L lebih sering tidur di kamar ketiga. Dapur terletak di belakang ruang makan terdapat ventilasi. Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi rumah tidak datar dengan depan rumah tetangga yang lain dan tidak ada pembuangan sampah (bak sampah).

(9)

4) Kebiasaan Keluarga dalam Perawatan Rumah

Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua anggota keluarga mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam kebersihan rumah. Namun keluarga Tn. A jarang untuk membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan pekerjaan Tn. A dan Ny. E.

5) Sistem Pembuangan Sampah

Dalam keluarga Tn. A sampah keluarga di buang di depan rumah tanpa di tampung di tempat sampah. Karena belum membuat tempat sampah jadi pembuangan sampah hanya di lahan depan rumah. 6) Sistem Drainase Air

Sumber air dari air titis, sehingga jika memerlukan air tinggal membuka aliran air. Tn. A menyediakan tempat penampungan air sebagai tempat penyimpanan air untuk keperluan memasak jika air titis mati mendadak.

7) Penggunaan Jamban (jenis dan jarak dengan sumber air)

Jenis jamban yang digunakan keluarga adalah leher angsa. Keadaan lantai kamar mandi sedikit kotor, tidak licin. Kamar mandi dilengkapi dengan lampu listrik. Jarak antara jamban dengan sumber air lebih dari 10 meter.

(10)

8) Kondisi Air

Kondisi air yang digunakan tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Air titis ini untuk keperluan sehari-hari baik minum atau kebutuhan yang lainnya.

9) Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan Lingkungan

Keluarga menganggap kesehatan sangat penting harus tetap jaga kebersihan.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas 1) Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar

Selama ini tetangga-tetangganya mempunyai kebiasaan apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka saling bantu-membantu. Bergotong royong membersihkan kampung tiap dua minggu sekali. 2) Pola Pergaulan Keluarga

Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Keluarga sering berkomunikasi dengan tetangga walaupun jarang menghadiri berbagai acara kampung seperti pengajian hari rabu dikarenakan Tn. A dan Ny. E untuk pulang kerja ba’da isya’.

3) Persepsi Keluarga terhadap Komunitas

Keluarga merasa nyaman hidup ditengah-tengah warga sekitar rumah karena keluarga merasa warga sekitar saling bantu-membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal.

(11)

4) Pengetahuan Keluarga Mengenai Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan Komunitas

Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat secara khusus belum tahu, jika ketenangan terusik bisa membuat seseorang bisa menjadi stress, dan hal tersebut dapat menjadikan sebagai sebuah masalah. Dengan menjaga kebersihan maka akan terhindar dari masalah kesehatan.

c. Mobilitas Geografi Keluarga 1) Alat Transportasi di Daerah

Alat transportasi yang ada di daerah keluarga Tn. A adalah angkutan motor (ojek).

2) Alat Transportasi yang Biasa Digunakan Keluarga

Alat transportasi yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sepeda motor dan angkutan umum.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat 1) Peran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di Masyarakat

Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Walaupun Ny. E tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat

(12)

perkumpulan tiap bulan sekali, anak Tn. A juga sudah mengikuti kegiatan TPA dikampungnya.

2) Persepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di Masyarakat

Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga (silaturahim).

4. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga menerapkan kepada seluruh anggota keluarga untuk selalu terbuka jika ada sesuatu hal. Komunikasi yang diterapkan dalam keluarga adalah dua arah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan. Pengambil keputusan adalah Tn. A tetapi bila dalam keadaan tertentu Tn. A tidak ada di tempat, maka keputusan diambil oleh istrinya.

c. Struktur Peran

Dalam keluarga peran formal di dalam keluarga adalah Tn. A berperan sebagai suami dan sebagai kepala keluarga, sedangkan Ny. E berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya. Ny. E juga tidak diam di rumah tapi bekerja sebagai buruh pabrik namun peran sebagai istri dan ibu untuk

(13)

anaknya untuk mengatur keperluan dan kebutuhan rumah tangga seperti : memasak, mengurus anak dan mengatur keuangan rumah tangga tidak terlupakan, sementara An. L asyik bermain dengan teman sebayanya. Sedangkan peran informal di dalam keluarga adalah sebagai motivator yaitu Ny. E sedangkan sebagai penghibur untuk menghilangkan ketegangan serta kelelahan adalah anaknya (An. L). d. Nilai dan Norma Budaya

Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami bertindak sebagai pencari nafkah dan istri di rumah mengurus anak, menurut pendapat keluarga bisa saja istri bertindak sebagai pencari nafkah tambahan asalkan tugas sebagai istri dan ibu tidak begitu terabaikan. Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota keluarga dan menyayangi serta memberi kebebasan pada An. L tetapi bertanggung jawab. Nilai yang ada di keluarga merupakan gambaran nilai dari agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak ada yang mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga dalam menggunakan nilai yang diyakini oleh masyarakat dan tidak bertentangan dengan masyrakat sekitar.

(14)

b. Fungsi Sosial

Tingkat kependidikan dan pengetahuan masyarakat rendah, sehingga dalam proses sosialisasi masyarakat, keluarga tidak mendapatkan informasi yang tepat tentang DHF dan penanganannya.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan 1) Mengenal Masalah

Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. L yang baru 4 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF, namun masih mengalami mual tiap kali makan, BB menurun, keengganan untuk makan, konjungtiva pucat, membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan selalu haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala serta faktor penyebab yang mempengaruhi DHF.

2) Mengambil Keputusan

Keluarga Tn. A mengatakan saat An. L demam tinggi dulu diberi obat dari warung. Namun selama 2 hari demam tinggi An. L tidak mengalami penurunan suhu tubuh. Sehingga keluarga Tn. A mendapat saran dari tetangga terdekat untuk mengambil keputusan membawa An. L ke pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas). 3) Merawat Anggota Keluarga yang sakit

Keluarga berusaha merawat dan mengobati sakit An. L dengan membelikan obat ke warung, menurunkan demam tinggi dengan

(15)

kompres dingin. Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat anggota yang menderita dengue haemorragic fever , keluarga tidak tahu tentang akibatnya atau dampak jangka panjang adanya demam tinggi pada anaknya.

4) Memelihara atau Memodifikasi Lingkungan

Keluarga kurang tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bagaimana menjaga atau mencegah agar tidak terjadi kembali penyakit yang pernah dialami An. L.

5) Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang ada

Keluarga Tn. A sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas, dokter praktek, Rumah Sakit dan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.

d. Fungsi Reproduksi

Tn. A mempunyai 1 anak (An. L), keluarga Tn. A merencanakan jumlah anak dengan melakukan KB terutama Ny. E sejak dulu. Tn. A dan Ny. E tidak mengalami gangguan dalam reproduksi.

e. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. A mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dan termasuk pemanfaatan sumber yang ada di masyarkat

(16)

6. Stress dan Koping Keluarga a. Stressor Jangka Pendek

Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita tersebut.

b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor

Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga, sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF. c. Stressor Koping yang Digunakan

Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga.

d. Harapan Keluarga pada Perawat

Keluarga Tn. A dan Ny. E mengatakan bahwa dirinya menyambut baik petugas kesehatan dari Puskesmas KedungMundu yang setiap 1 bulan sekali mengadakan pendataan dan pemberantasan jentik-jentik nyamuk di lingkungan rumah keluarga Tn. A. Beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin dalam satu bulan sekali mengadakan kegiatan pemberantasan jentik-jentik nyamuk terhadap warga khususnya di lingkungan Tlumpak Tandang RT 04 RW 08 Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang.

(17)

e. Persepsi Keluarga terhadap Perawat

Keluarga Tn. A menganggap sosok perawat adalah orang yang bekerja di bidang kesehatan serta dapat membantu jika ada masalah kesehatan yang muncul.

f. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang Dihadapi

Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan demi menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya, khususnya kesehatan untuk anak satu-satunya (An. L).

Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga g. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu

Keluarga Tn. A mengatakan An. L pernah demam tinggi 3 bulan tahun terakhir yang lalu. An. L terlihat wajahnya pucat serta keringat meningkat dan untuk Tn. A serta Ny. E pernah sakit tetapi tidak sampai di rawat di Rumah Sakit.

h. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang

Saat dilakukan pengkajian tanggal 13 Desember 2010 keluarga Tn. A dalam keadaan sehat kecuali An. L yang baru pulang dari Rumah Sakit karena penyakit DHF dan saat pengkajian di rumah keluarga Tn. A, An. L sudah sembuh dari penyakit DHF namun nafsu makan masih menurun

(18)

7. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Fisik

Nama Anggota Keluarga

Tn. A Ny. E An. L TB BB TD RR N Rambut Konjungtiva Sklera Hidung Mulut Telinga Leher Dada Abdomen Ekstremitas 167 cm 65 kg 130/80 mmHg 25 x/menit 80 x/menit

Bersih, hitam, lurus Tidak anemis Tidak ikhterik

Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip

Bersih, tidak ada stomatitis

Bersih, simetris

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing

Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa

Atas : baik, tidak ada nyeri

160 cm 51 cm 120/60 mmHg 23 x/menit 84 x/menit

Bersih, hitam, agak ikal Tidak anemis

Tidak ikhterik

Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip

Bersih, tidak ada stomatitis Bersih, simetris Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba mass

Atas : baik, tidak ada

115 cm 20,5 kg

-20 x/menit 68 x/menit

Bersih, hitam, agak ikal Masih pucat

Tidak ikhterik

Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip

Sedikit kotor, mukosa bibir kering

Bersih, simetris Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa

(19)

tekan, rentang gerak tangan baik.

Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.

nyeri tekan, rentang gerak tangan baik.

Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.

nyeri tekan, rentang tangan baik.

Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.

8. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga a. Nutrisi

Komposisi makanan pada keluarga Tn. A terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani kadang-kadang serta buah. Keluarga Tn. A makan bersama-sama anggota keluarga pada malam hari sekitar jam 19.00 WIB, tetapi Ny. E sering beli lauk pauk atau sayur mayur karena tidak sempat memasak untuk keluarga. Hal ini karena Ny. E bekerja dari pagi hingga malam sedang An. L sekolah. Namun An. L tidak suka makan terutama sayur, makan dalam porsi kecil dan tidak teratur.

Tn. A : makan sehari 3-4 kali, tidak ada pantangan makanan. Ny. E : makan sehari 3 kali, tidak ada pantangan makanan. An. L : makan tidak teratur, tidak mau makan sayur, dalam porsi

(20)

b. Intake Cairan

Tn. A minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih dan pagi hari teh manis, Ny. E minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis dan selama di tempat kerja (pabrik) minum es teh atau juice buah, An. L minum kurang lebih 4-5 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis dan ketika di sekolah minum es.

c. Eliminasi

Tn. A : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.

Ny. E : BAB 1-2 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.

An. L : BAB 1 kali sehari lunak dan sedikit, bau khas. BAK 3-5 kali sehari warna kuning jernih.

d. Mobilisasi

Tn. A beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh bangunan, berangkat bila masuk pagi pukul 07.30 WIB dengan menggunakan sepeda motor dan pulang sore hari sekitar pukul 17.30 WIB. Ny. E berangkat kerja pukul 06.30 WIB kemudian pulang pukul 19.00 WIB. Kebiasaan rutin yang dilakukan yaitu mencuci dan pekerjaan rumah lainnya dikerjakan selesai pulang kerja atau waktu longgar (hari libur sabtu dan minggu). Aktifitas An. L adalah berangkat sekolah pukul 06.15 WIB

(21)

menggunakan sepeda atau naik angkot (ojek) dan pulang jam 11.00 WIB setelah itu istirahat di rumah, main dengan teman sebayanya yang ada di sekitar rumahnya.

e. Personal Hygiene

Tn. A : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut setiap 3 kali sehari dengan shampo. Ny. E : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali

sehari, cuci rambut setiap 2 kali sehari dengan shampo. An. L : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali

(22)

B. Analisa Data Nama KK : Tn. A

Tanggal : 13 Desember 2010

No.Dx/Tgl Data Masalah Keperawatan Etiologi

1. Senin, 13/12/2010 Jam 13.30 DS : - Keluarga Tn. A mengatakan pulang dari Rumah sakit dan sembuh dari penyakit DHF An. L masih sering mual tiap kali makan. - Keluarga mengatakan An. L

nafsu makan berkurang, keengganan untuk makan dan porsi makan tidak pernah habis serta tidak teratur dalam makan. - Keluarga mengatakan

selama An. L dirawat di RS dan setelah sembuh BB An. L menurun.

DO :

- BB An. L (20,5 kg) - TB 115 cm

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

(23)

- Usia 8 tahun

- Mual tiap kali makan - Porsi makan tidak

pernah habis - Membran mukosa kering. - Konjungtiva pucat 2. Senin, 13/12/2010 Jam 13.30 DS : - Keluarga Tn. A mengatakan tidak tahu cara

menanggulangi kurangnya cairan dan dehidrasi pada tubuh An. L karena DHF (Dengue Haemorragic

Fever)

- Keluarga mengatakan An. L merasakan selalu haus. DO :

- An. L tampak masih lemah - Membran mukosa bibir

kering

Kurangnya volume cairan pada tubuh An. L di Keluarga Tn. A Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yeng mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever)

(24)

13/12/2010 Jam 13.30

tidak tahu apa itu DHF (Dengue Haemorragic

Fever), tanda dan gejala,

penyebab DHF dan cara perawatannya.

- Keluarga mengatakan saat An. L demam tinggi sebelum dirawat di Rumah Sakit hanya di beri obat dari warung dan di kompres dingin tetapi tidak tahu cara yang lainnya.

DO :

- Keluarga Tn. A masih tampak bingung penjelasan yang diberikan tentang penyakit yang pernah dialami An. L.

- Keluarga tampak antusias bertanya dan berdiskusi tentang penyakit yang pernah dialami An. L.

mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yeng mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever)

(25)

C. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue

Haemorragic Fever).

D. Skoring Masalah

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN

1. Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjad, An. L (8 th) mempunyai BB 20,5 kg, TB : 115 cm, menurut kesehatan untuk status gizi berdasarkan standar BB/U

(26)

nafsu makannya menurun serta mual tiap makan dan keengganan untuk makan. 2. Kemungkinan masalah dapat

diubah : mudah

2/2 x 2 2 Sumber dana dan daya kurang mendukung. Adanya sumber daya keperawatan

3. Potensi masalah dapat dicegah : mudah

2/2 x 2 2 Masalah sudah terjadi, tetapi belum berat, keluarga sudah mencoba memasak sendiri makanan, anak pada prinsipnya punya nafsu makan yang baik, didukung motivasi keluarga yang baik.

4. Menonjolnya masalah : masalah segera ditanggulangi

2/3 x 1 2/3 Keluarga menyadari bahwa BB An. L tidak ideal. Keluarga Tn. A mengatakan bahwa masalah pada An. L harus segera ditangani karena takut berdampak pada

masalah lainnya.

(27)

2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN

1. Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi , dilihat dari An. L masih tampak lemah, konjungtiva pucat dan membran mukosa bibir kering. 2. Kemungkinan masalah dapat

diubah : mudah

2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang kurangnya cairan pada tubuh An. L masih minim, tapi ada tenaga perawat yang akan memberi informasi. 3. Potensi masalah dapat

dicegah : rendah

1/2 x 2 1 Masalah sudah terjadi, tetapi belum teratasi sepenuhnya, An. L selalu merasakan haus. Dapat dikurangi dengan pendidikan kesehatan cara menanggulangi kurangnya cairan pada tubuh An. L.

(28)

dirasakan, tetapi keluarga Tn. A mendapatkan cara

menaggulangi masalah tersebut.

Jumlah 4 2/3

3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue

Haemorragic Fever).

NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN

1. Sifat masalah : potensial 1/3 x 1 1/3 Masalah keluarga Tn. A mengatakan tidak tahu apa itu DHF dan cara merawat An. L. 2. Kemungkinan masalah dapat

diubah : mudah

2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang apa itu DHF, pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan cara merawat An. L masih minim, tapi ada tenaga perawat yang akan memberi informasi. 3. Potensi masalah dapat

dicegah : rendah

2/3 x 1 2/3 Masalah sudah terjadi, tetapi belum teratasi sepenuhnya. Dapat diatasi dengan

(29)

pendidikan kesehatan cara mencegah terjadinya DHF kembali.

4. Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan

0/3 x 1 0 Keluarga mengatakan bahwa masalah pada An. L tidak dirasakan dan keluarga Tn. A tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan pada An. L.

Jumlah 3

E. Prioritas Masalah

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue Haemorragic Fever).

Referensi

Dokumen terkait

Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan (kecil ke besar).. Susun data menurut urutan

Ciri lain yang menandai situasi etis di zaman modern adalah timbulnya masalah-masalah etis baru, yang terutama disebabkan perkembangan pesat dalam

Adapun maksud dan tujuan kami melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DM serta meningkatkan

2) Pharyngeal dan difteri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah infeksi faring dan tonsil. Awal gejala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak

Dari berbagai ulasan di atas, kita tahu bahwa kesehatan adalah rahmat yang istimewa yang diberikan tuhan kepada kita, dan upaya-upaya yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan

Karena kedudukan dari gugus fungsi karboksi (-COOH) tidak boleh berubah atau tetap di ujung rantai karbon maka isomer yang terjadi pada senyawa asam karboksilat adalah

Kejadian obesitas diakibatkan salah satunya karena perubahan pola makan orang Indonesia seperti konsumsi makanan cepat saji atau fast food adalah jenis makanan yang mengandung

Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap earnings response coefficient sedangkan corporate social responsibility disclosure