• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. biasa disebut (R&D) Research and Development, R&D adalah proses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. biasa disebut (R&D) Research and Development, R&D adalah proses"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau biasa disebut (R&D) Research and Development, R&D adalah proses mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE. ADDIE adalah salah satu model penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang sistem pembelajaran. ADDIE merupakan model prosedural yang sederhana untuk menghasilkan produk bahan ajar, untuk pelatihan jangka pendek atau berkesinambungan (Adelina Hasyim, 2016 : 97).

ADDIE adalah singkatan dari analyze, design, development, implementation dan evaluation. Semua fase dalam ADDIE akan melibatkan komponen yang dibutuhkan. ADDIE pada hakikatnya digunakan untuk menyusun sebuah pembelajaran atau produk terutama bahan ajar yang baik untuk para siswa

Alasan dipilihnya model ADDIE ini karena dapat membantu memecahkan masalah dalam pembelajaran yakni mengembangkan bahan ajar berupa buku pendamping dalam pembelajaran tematik untuk membantu siswa belajar secara mandiri ataupun berkelompok.

(2)

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Sesuai dengan model yang dikembangkan penelitian ini menggunakan model penelitian ADDIE yang memiliki 5 tahap menurut Chaeruman (2008):

1) Analysis atau Analisis

Tahap analisis merupakan proses needs assesment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan) dan melakukan analisis tugas (task analyze). Pada tahap ini peneliti mencoba melakukan observasi awal dan wawancara terhadap guru kelas guna mengetahui permasalahan di dalam kelas dan menganalisis kebutuhan yang sesuai dengan judul peneliti.

a. Analisis awal dilakukan dengan melihat pembelajaran secara langsung serta melakukan analisis kompetensi dan indikator yang harus dikuasai peserta didik setelah menggunakan produk pengembangan yang dituliskan pada buku pendamping yang dikembangkan.

b. Analisis karakteristik siswa yaitu melakukan wawancara bersama guru kelas 4. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru kelas 4, karakteristik pada siswa kelas 4 ini bermacam-macam, namun cenderung sudah bisa diatur karena kelas 4 termasuk kelas tinggi dan sudah mulai mandiri dalam memecahkan masalah yang terjadi di pembelajaran. Hanya saja terhadap pembelajaran ada yang baik dan ada yang cukup baik.

(3)

c. Analisis tugas dilakukan analisis hal-hal yang seharusnya dicapai siswa dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis tema-tema pada buku tematik pada semester genap. Analisis tema pada semester genap dimulai dari tema 6 sampai dengan tema 9. Setelah itu dipilih tema yang akan dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Tema yang dipilih adalah tema 8 subtema 2.

2) Design atau Desain

Tahap ini merupakan tahap membuat rancangan produk bahan ajar yang akan kita kembangkan. Rancangan produk masih bersifat konseptual dan menjadi dasar untuk rancangan mendalam terhadap proses selanjutnya. Pada bahan ajar konsepnya adalah menarik perhatian siswa untuk belajar. Tidak hanya tulisan tetapi warna dan gambar yang diambil dari sumber yang jelas serta materi yang lengkap sesuai dengan apa yang ada di sekitar siswa yang dimuat didalam bahan ajar tersebut sehingga tidak membuat siswa mudah merasa bosan.

3) Development atau Pengembangan

Tahap ini merupakan realisasi dari rancangan produk yang akan kita kembangkan, dari konsep yang telah dibuat dan dirancang akan dilakukan proses pembuatan produk yang menghasilkan suatu produk dan akan diimplementasikan. Pada tahap ini adalah proses pembuatan buku pendamping dan pengembangan materi yang sesuai dengan kompetensi siswa dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar siswa

(4)

sehingga dapat memberikan contoh yang mudah dilihat dan nyata serta dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Buku pendamping ini kemudian direvisi sebelum diujicobakan, hal ini dilakukan untuk menyempurnakan baik isi, cover, tampilan dan desain dari buku ini. Revisi desain dan produk ini dilakukan setelah proses validasi. Pada saat proses validasi peneliti mendapatkan kritik, saran, komentar, kelebihan dan kekurangan . Kritik, saran, komentar, kelebihan serta kekurangan inilah yang nantinya akan digunakan peneliti sebagai acuan untuk merevisi produk. Tujuan revisi desain adalah untuk memperbaiki produk hasil validasi tim pakar baik itu dari dosen dan guru sehingga nantinya produk hasil revisi dapat diuji cobakan pada proses pembelajaran.

4) Implementasi

Tahap ini merupakan tahap menerapkan produk bahan ajar yang sudah dikembangkan di dalam pembelajaran untuk melakukan uji coba hasil dari produk yang kita kembangkan, kemudian setelah diterapkan dilakukan evaluasi awal terhadap penerapan bahan ajar. Tahap ini adalah buku pendamping diujicobakan terbatas dalam satu kelas. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar buku pendamping yang digunakan dalam tema 8 subtema 2 pada kelas 4 .

5) Evaluation atau Evaluasi

Tahap ini adalah tahap mengevaluasi produk yang telah diuji cobakan, evaluasi produk dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu

(5)

evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan pada setiap akhir tatap muka (tiap minggu), sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setiap ujian akhir (ujian semester) untuk mengukur kompetensi di akhir dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil evaluasi dijadikan acuan untuk merevisi sesuatu yang masih kurang sesuai dengan hasil evaluasi yang belum dapat dipenuhi oleh bahan ajar tersebut.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 4 Candirenggo Singosari. Penelitian ini tepatnya dilakukan di Singosari kelas 4 yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari beberapa teknik yaitu teknik wawancara, teknik observasi, teknik angket, teknik dokumentasi.

1. Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik yang mengambil data di lapangan melalui tatap muka secara langsung dengan subjek yang diteliti dan narasumber untuk menggali informasi tentang berbagai hal yang ingin diteliti dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terkait penelitian yang dilakukan (Sukardi, 2003) . Wawancara dalam penelitian ini dilakukan bersama guru kelas 4 dan siswa kelas 4 di SDN 4 Candirenggo pada tanggal 7 November

(6)

2018 untuk mendapatkan data tentang bahan ajar yang digunakan di sekolah tersebut, karakteristik siswa serta beberapa hal yang terkait tentang penelitian pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik yang dilakukan oleh peneliti.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung untuk mengamati hal-hal yang terkait penelitian dengan bantuan check list yang berisi objek yang perlu diamati. Observasi dilakukan langsung pada tanggal 7 November 2018 di SDN 4 Candirenggo untuk mendapatkan informasi sesuai dengan analisis kebutuhan di sekolah seperti kondisi sekolah, kurikulum yang digunakan, karakteristik peserta didik, bahan ajar yang digunakan dan proses pembelajaran di kelas.

3. Angket

Angket yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari angket dan kisi-kisi instrument validasi ahli materi, angket dan kisi-kisi instrument validasi ahli bahan ajar, angket dan kisi-kisi instrument validasi ahli pembelajaran serta angket dan kisi-kisi instrument respon siswa.

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini berisi bukti-bukti diadakan penelitian berupa surat ijin dari kantor jurusan untuk melakukan penelitian dan observasi, hasil pengimplementasian bahan ajar pembelajaran di SDN 4 Candirenggo yang berupa foto-foto pelaksanaan proses

(7)

pembelajaran di kelas sehingga akan lebih memperkuat penelitian yang dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti berada di lapangan untuk mengumpulkan semua informasi yang didapatkan (Sukardi, 2003:75). Instrumen yang digunakan oleh peneliti meliputi :

1. Lembar Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi di lapangan mengenai guru kelas dan siswa. Wawancara dilakukan kepada guru kelas dan siswa untuk menemukan masalah yang terjadi sehingga peneliti memberikan perbaikan untuk masalah tersebut. Wawancara kepada guru kelas terkait penggunaan bahan ajar di sekolah dan wawancara kepada siswa dilakukan secara serentak bersama-sama.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru dan Siswa

No. Aspek Indikator

Guru

1. Pembelajaran - Kurikulum yang diterapkan

- Antusias siswa dalam pembelajaran - Bahan ajar yang digunakan

2. Siswa - Jumlah siswa kelas 4 - Karakteristik siswa

- Kesulitan siswa dalam pembelajaran 3. Guru - Bahan ajar yang telah dikembangkan

- Metode pembelajaran yang digunakan - Kesulitan guru dalam menggunakan

bahan ajar yang ada

Siswa

1. Pembelajaran - Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran

- Hal yang membuat bosan dalam pembelajaran

(8)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Implementasi

(Sumber : Olahan Peneliti)

2. Lembar Observasi

Lembar observasi bertujuan untuk mengamati keadaan sekitar yang sesuai dengan data awal yang diperlukan untuk penelitian. Observasi ini terkait keadaan fisik sekolah, bahan ajar yang digunakan dan implementasi dalam pembelajaran saat mengujicobakan buku pendamping tematik di kelas 4 SDN 4 Candirenggo. Kisi-kisi observasi awal adalah sebagai berikut .

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Awal

No. Aspek Indikator

Guru

1. Pembelajaran - Antusias siswa dalam pembelajaran - Kesulitan guru dalam pembelajaran - Metode yang disarankan guru - Kelayakan bahan ajar saat digunakan - Masukan dan kritik dari bahan ajar - Tema yang diangkat terlewati atau

belum

No. Aspek Indikator

1. Kondisi Fisik - Ruang kelas 4

- Lingkungan sekitar sekolah

2. Pembelajaran - Suasana pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran tematik

- Bahan ajar yang digunakan saat pembelajaran

- Kelengkapan prasarana dan sumber belajar

(9)

3. Lembar Angket

Angket adalah alat untuk memperoleh informasi di lapangan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan masalah penelitian yang hasil datanya akan diolah dalam penelitian (Sukardi, 2003:76). Angket yang digunakan oleh peneliti adalah jenis angket tertutup karena untuk menilai kevalidan bahan ajar yang peneliti kembangkan yang nantinya akan diujicobakan. Ada 3 instrumen angket yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan buku pendamping tematik untuk mengukur kevalidannya kepada para ahli yaitu validasi ahli materi, validasi untuk ahli bahan ajar, validasi bahasa dan validasi untuk ahli pembelajaran. Validasi digunakan untuk mengukur kevalidan dari bahan ajar yang dikembangkan.

Tabel 3.4 Kriteria Validasi Ahli Pengembangan Buku Pendamping

No Bidang Ahli Kriteria Subjek Validasi

1. Ahli media Minimal lulusan S2 Dosen 2. Ahli materi

pembelajaran

Minimal lulusan S2 Dosen 3. Ahli bahasa Minimal lulusan S2 Dosen 4. Ahli pembelajaran Minimal telah mengajar

selama 5 tahun lebih

Guru kelas 4

Berikut adalah kisi-kisi instrumen masing-masing untuk validasi ahli materi, validasi ahli bahan ajar dan validasi ahli pembelajaran :

1) Lembar angket penilaian produk untuk ahli materi

Di bawah ini adalah kisi-kisi angket untuk ahli materi. Komponen yang akan divalidasi adalah isi/materi, penyajian dan tematik.

(10)

Tabel 3.5Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi

Aspek Indikator

Isi/Materi Kesesuaian kompetensi Inti

Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar Kesesuaian materi dengan indikator

Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kelengkapan materi

Materi mempermudah dalam pemahaman konsep Penyajian materi jelas dan mudah dipahami Penyajian Pembelajaran urut dalam subtema

Terdapat soal latihan mandiri Terdapat soal evaluasi

Tematik Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Keterpaduan mata pelajaran satu dengan yang lain

Modifikasi dari Majid (2014) 2) Lembar Angket penilaian produk untuk media

Kisi-kisi instrumen untuk validasi ahli media meliputi tampilan, produk dan buku pendamping tematik sebagai bahan ajar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Media

Aspek Indikator

Ukuran bahan ajar Ukuran bahan ajar sesuai standar ISO Ukuran sesuai dengan materi bahan ajar Tampilan Fisik bahan ajar

Kemenarikan cover bahan ajar Kemenarikan warna pada bahan ajar Kontras warna pada bahan ajar Kejelasan tulisan judul Kejelasan huruf pada cover Kejelasan gambar pada cover

Ilustrasi sampul menggambarkan judul bahan ajar Desain isi buku Kesesuaian komponen bahan ajar

Kesesuaian pemilihan font tulisan Kesesuaian pemilihan ukuran huruf Konsistensi penggunaan font Ketepatan tata letak gambar

Konsistensi warna pada isi bahan ajar Kemenarikan layout pada bahan ajar

(11)

3) Lembar Angket penilaian produk untuk ahli bahasa

Kisi-kisi instrumen ini meliputi kesesuaian struktur bahasa yang digunakan dalam bahan ajar sesuai dengan karakteristik siswa.

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Bahasa

Aspek Indikator

Lugas Ketepatan penggunaan kalimat

Pemilihan kalimat sesuai karakteristik siswa SD/MI. Pemilihan kata yang sederhana

Kebakuan istilah

Komunikatif Bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa Kalimat memuat pesan atau informasi

Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia

Bahasa yang digunakan santun

Kesesuaian bahasa dengan siswa SD/MI kelas IV Tata bahasa mudah dibaca dan dipahami

Ketepatan ejaan

4) Lembar Angket penilaian produk untuk ahli pembelajaran

Kisi-kisi instrumen ini meliputi karakteristik pembelajaran tematik dan peranan bahan ajar saat pembelajaran.

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Pembelajaran

Aspek Indikator

Karakteristik Tematik Bersifat menyenangkan Berpusat pada siswa Sesuai kebutuhan siswa Terdapat kegiatan bekerja sama

Materi disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar Pendidikan karakter

Peranan Bahan Ajar Ketertarikan siswa menggunakan bahan ajar Mendorong terjadinya interaksi siswa dan guru Membantu siswa dalam belajar dan pembelajaran Interaktif

(12)

5) Lembar Angket Respon Siswa

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa

Aspek Indikator

Materi Kemudahan dalam memahami materi

Kemudahan menjawab soal-soal di buku siswa

Penggunaan Bahan Ajar Penggunaan buku pendamping dapat memberi semangat belajar siswa

Penggunaan buku pendamping dapat memudahkan siswa dalam menambah wawasan

Kesulitan yang ada di bahan ajar

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara mengolah dan memilah sebuah data menjadi informasi sehingga data terserbut menghasilkan suatu kesimpulan (Setyosari, 2015:247) . Teknik analisis data dilakukan sebelum penelitian sampai sesudah penelitian. Dalam pengembangan buku pendamping ini, teknik analisis data berupa kualitatif dan kuantitatif

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah data berbentuk teks, gambar, diagram, grafik dan lain-lain. Data tersebut dijelaskan secara deskriptif agar mempermudah dalam pemahaman. Data kualitatif dalam proses pengembangan buku pendamping tematik ini berupa lembar wawancara, lembar observasi, dokumentasi, komentar dan saran dari lembar validasi ahli materi, bahan ajar dan pembelajaran. Analisis ini yang dijadikan untuk acuan memperbaiki atau merevisi produk bahan ajar berupa buku pendamping tematik.

(13)

P = ∑R x 100%

N

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang berupa angka-angka. Pengolahan data kualitatif deskriptif ini digunakan untuk mengolah data angket dari penilaian validator. Berikut analisis data kuantitatif menggunakan skala validitas dengan skala penilaian 1-4. Skala validitas menggunakan variabel yang dijabarkan menjadi indikator dan disusun menjadi sebuah pernyataan. Skala validitas menggunakan kategori jawaban yang telah disusun oleh peneliti dari sangat baik sampai yang tidak baik. Penulisan jawaban dapat dilakukan dengan memberikan tanda centang pada kolom yang dipilih, setelah itu menentukan setiap item jawaban yang diberi skor. Skor yang didapat selanjutnya akan diolah . Berikut tabel yang menjelaskan skor tersebut:

Tabel 3.10 Kriteria Skor dengan Skala Validitas

Kategori Skor

Sangat Baik Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik

4 3 2 1

Perhitungan nilai angket dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diberikan validator sesuai dengan tabel skor, kemudian skor yang telah dijumlah tersebut dihitung menggunakan rumus. Adapun sebagai berikut rumus yang digunakan :

(14)

Keterangan :

P : Presentase

∑x : Jumlah jawaban responden N : Jumlah nilai skor maksimal/ideal 100 : Konstanta

Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan nilai hasil angket menggunakan rumus tersebut, dapat ditentukan tingkat kevalidan berdasarkan tabel berikut.

Tabel 3.11 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Data

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Data Keterangan

85,01% – 100% Sangat Baik Dapat digunakan tanpa revisi 70,01% – 85% Baik Dapat digunakan dengan revisi

50,01% – 70,00% Tidak Baik Disarankan untuk tidak digunakan 01,00% – 50% Sangat Tidak Baik Tidak boleh digunakan

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru dan Siswa
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Implementasi
Tabel 3.4 Kriteria Validasi Ahli Pengembangan Buku Pendamping
Tabel 3.5Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi
+5

Referensi

Dokumen terkait

penelitian, jenis data, jumlah subjek , serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan penelitian. Analisis data yang digunakan pada tahap penelitian ini adalah analisis

Tahap ini merupakan proses penyusunan desain model integrasi kurikulum pesantren dan perguruan tinggi, yaitu pengembangan model kurikulum mata kuliah Studi

Merupakan rancangan awal LKPD IPA Guided Inquiry yang telah disusun sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta

Analisis kebutuhan dilakukan sebagai tahap awal dalam melakukan analisis tahap model pengembangan ADDIE. Tujuan analisis adalah untuk memahami kebutuhan peserta didik dan

Analisis permasalahan yang ada di SDN Wonojati Pasuruan yaitu guru kurang menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama pada muatan matematika

Tahapan kegiatan analisis yaitu melakukan analisis kebutuhan untuk menganalisis masalah dan pemikiran tentang produk apa yang dibutuhkan siswa dalam

Wawancara dilakukan dengan guru kelas II SDN 2 Singaparna yaiu Dede Rokayah, S.Pd mengenai pembelajaran matematika pada materi konsep nilai tempat bilangan untuk menentukan

Pemberian angket akan dilakukan pada tahap validasi, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan yang terdapat pada media yang akan disesuaikan dengan saran