• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. disebut dengan Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. disebut dengan Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian & Pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau biasa disebut dengan Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Penelitian dan pengembangan ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik.

Model pengembangan ADDIE menurut (Tegeh, dkk. 2014) terdiri dari lima tahapan diantaranya (1) Analisis (Analyze), (2) Perancangan (Design), (3) Pengembangan (Development), (4) Implementasi (Implementation), dan (5) Evaluasi (Evaluation).

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE Sumber : Tegeh, 2014

B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur model ADDIE.

Langkah – langkah dalam pengembangan media pembelajaran Smart Box FPB &

KPK terdiri dari lima tahapan di antaranya (1) Analisis (Analyze), (2) Perancangan Implementation

Analyze

Evaluate

Development

Implementation

(2)

27 (Design), (3) Pengembangan (Development), (4) Implementasi (Implementation),

dan (5) Evaluasi (Evaluation). Adapun langkah – langkah tahapan diatas adalah sebagai berikut :

1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap analisis pada penilitian ini adalah dengan menganalisis kondisi lapangan di SDN Wonojati Pasuruan. Analisis permasalahan yang ada di SDN Wonojati Pasuruan yaitu guru kurang menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama pada muatan matematika materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi.

Permasalahan lainnya yaitu siswa masih sering salah menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK), padahal sebelum itu guru sudah menjelaskan perbedaan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Guru kelas berharap adanya media pembelajaran untuk materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) agar siswa dapat memahami materi dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dikelas.

a. Analisis Kompetensi

Analisis kompetensi ini terdapat uraian kompetensi dasar matematika yang di aplikasikan sekolah berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016.

b. Analisis Karakterisik

Melakukan analisis karakteristik siswa peneliti mampu memahami karakteristik siswa agar sesuai dengan desain media pembelajaran yang dikembangkan. Kelas IV sekolah dasar merupakan peralihan dari kelas rendah

(3)

28 ke kelas tinggi. Di kelas IV SDN Wonojati Pasuruan memiliki semangat tinggi untuk belajar, akan tetapi beberapa pembelajaran dirasa bosan oleh siswa sehingga ada beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Rasa bosan dikarenakan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa dalam belajar, guru hanya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan penugasan. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menyenangkan atau menarik untuk menunjang keaftifan siswa dalam pembelajaran.

c. Analisis Materi

Tahap analisis materi ini digunakan agar dapat menentukan materi apa yang akan dipelajari. Peneliti menggunakan materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan atau design yaitu tahapan setelah melakukan tahap analisis.

Tahap Perancangan (Design) bertujuan untuk menyusun media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa. Tahap ini dimulai merancang media pembelajaran Smart Box FPB & KPK yang akan dikembangkan sesuai hasil analisis yang sudah dilakukan. Penyusunan rancangan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK dilakukan dengan menentukan unsur – unsur kebutuhan media seperti nomor undian soal, kartu soal, angka 0 sampai 9, dan kerangka untuk media Smart Box FPB & KPK. Peneliti menggunakan strategi pembelajaran berbasis Student Center siswa menjadi focus utama dalam pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang sudah disediakan. Selanjutnya, peneliti menggunakan instrument berupa lembar penilaian media Smart Box FPB & KPK dan angket

(4)

29 respon siswa. Instrument yang telah disusun akan divalidasi agar mendapat instrument yang benar – benar valid.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap pengembangan ini media pembelajaran Smart Box FPB & KPK dikembangkan sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Selanjutnya media pembelajaran Smart Box FPB & KPK diujikan melalui tahap validasi. Terdapat dua validator untuk menguji kevalidan media pembelajaran yaitu validator ahli materi pembelajaran matematika dan validator ahli media pembelajaran. Kriteria dari validator ahli media pembelajaran yaitu dilakukan oleh dosen media pembelajaran minimal pendidikan lulusan S2. Saat proses penilaian kevalidan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK validator menilai dengan memberikan komentar dan saran yang akan dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk media pembelajaran.

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Setelah tahap pengembangan yaitu tahap implementasi atau tahap uji coba dilapangan. Tahap ini dilakukan di SDN Wonojati Pasuruan dimana Sekolah ini merupakan tempat peneliti melakukan penelitian. Peneliti melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK yang sudah dikembangkan. Peneliti bertugas sebagai observer dan mencatat pada lembar observasi yang digunakan sebagai perbaikan media. Setelah proses pembelajaran berlangsung, selanjutnya siswa kembali melakukan tes menggunakan soal yang sudah disediakan. Soal tersebut disusun berdasarkan indicator ketercapaian kompetensi yang digunakan guna untuk melihat keefktifan penggunaan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK yang dikembangkan peneliti.

(5)

30 5. Evaluasi (Evaluation)

Setelah melakukan implementasi atau uji coba media pembalajaran kepada siswa kelas IV SDN Wonojati Pasuruan peneliti akan melakukan revisi akhir terhadap media Smart Box FPB & KPK yang dikembangkan berdasrkan hasil dari angket respon siswa dan lembar observasi. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui dan mengukur apakah produk atau media pembelajaran yang dibuat berhasil, sesuai dengan harapan awal atau belum.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Wonojati tepatnya di desa Wonojati kecamatan Gondangwetan kabupaten Pasuruan pada bulan Oktober 2019 dengan jumlah 32 siswa. Peneliti melakukan observasi di sekolah ini karena SDN Wonojati merupakan sekolah yang kurang minat dalam penggunaan media pembelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu melalui sumber skunder, dimana peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan guru kelas IV SDN Wonojati Pasuruan.

Data yang diperoleh tentang bagaimana proses pembelajaran matematika dikelas IV terutama pada materi faktor pesekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Selain itu peniliti juga menanyakan kendala atau permasalahan yang dialami guru saat proses pembelajaran dan mengenai media

(6)

31 pembelajaran apa saja yang digunakan guru khususnya materi faktor pesekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

1. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti pada penelitian ini yaitu observasi secara terstruktur dimana peneliti telah merancang tentang apa yang akan diteliti, waktu dan tempat yang akan dilaksanakan penelitian. Observasi dilakukan sebanyak dua kali, observasi yang pertama dilakukan pada tanggal 21 – 22 Oktober 2019 di SDN Wonojati Pasuruan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika mengenai materi faktor pesekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Yang kedua saat penelitian berlangsung untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan di SDN Wonojati melalui kepala sekolah dan guru kelas IV. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan untuk diajukan kepada kepala sekolah maupun guru kelas IV mengenai garis besar permasalasan yang akan digunakan sebagai pedoman wawancara untuk mendapatkan data.

Materi yang peneliti gunakan untuk wawancara yaitu persoalan terkait proses pembelajaran matematika di kelas VI khususnya pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Sehingga dari materi wawancara yang dibuat peneliti akan menghasilkan data mengenai proses pembelajaran matematika terutama pada pembelajaran matematika materi faktor peserkutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

(7)

32 3. Angket

Angket berfungsi untuk mengetahui hasil kevalidan dan menarik media pembelajaran yang dikembangkan. Angket ini ditujukan kepada ahli media pembelajaran dan ahli materi pembelajaran matematika serta siswa kelas IV SDN Wonojati Pasuruan untuk mengetahui respon siswa dalam menggunakan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK.

a. Lembar angket validasi

Lembar angket validasi memuat penilaian media pembelajaran yang dikembangkan. Penilaian pengembangan media pembelajaran dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Hal ini guna untuk menyempurnakan media pembelajaran yang sudah dikembangkan.

No. Validator Penelitian

Kriteria Bidang Ahli

1. Ahli media Minimal lulusan S2 Ahli media pembelajaran 2. Ahli materi Minimal lulusan S2 Ahli materi pembelajaran 3. Siswa kelas IV Siswa sekolah dasar Responden

Tabel 3.1 Validasi Media Smart Box FPB & KPK Sumber : Olahan Peneliti

b. Lembar angket respon siswa

Lembar angket respon siswa berfungsi untuk mendapatkan data mengenai respon siswa terhadap media Smart Box FPB & KPK. Lembar angket berupa pertanyaan mengenai media Smart Box FPB & KPK yang nantinya diisi siswa dengan cara memberi tanda centang (√).

4. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data melalui dokumen yang berbentuk foto.

Pengumpulkan data yang berupa foto saat proses pembelajaran dengan mengaplikasikan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK. Dari dokumen foto

(8)

33 tersebut, nantinya akan diuraikan untuk pentingnya media pembelajaran menggunakan media Smart Box FPB & KPK dikelas IV SDN Wonojati Pasuruan.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian pengembangan media pembelajaran dilakukan agar mendaptkan data untuk mengetahui atau mengukur tingkat kevalidan dan kepraktisan produk yang dikembangan berupa media pembelajaran “Smart Box FPB & KPK”. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Observasi

Observasi bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika dikelas IV Sekolah Dasar khususnya materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Bagaimana penggunaan media pembelajaran dan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN Wonojati Pasuruan. Berikut merupakan kisi – kisi instrument observasi penelitian :

No Variabel Sub Variabel Indikator Responden

1. Pembelajaran matematika materi FPB dan KPK menggunakan media Smart Box FPB &

KPK

Pembelajaran matematika materi FPB dan KPK

1. Bagaimana guru memanfaatkan dan mengembangkan lingkungan belajaran matematika khususnya materi FPB dan KPK.

2. Guru mengembangkan sumber belajar matematika.

3. Melibatkan siswa dalam kegiatan apersepsi pembelajaran matematika.

4. Bagimana guru dapat memotivasi siswa untuk mempelajarai matematika.

5. Bagaimana guru mengembangkan pembelajaran matematika secara diskusi kelompok.

6. Bagaimana guru mengembangkan media pembelajaran.

Guru dan Siswa

Pemanfaatan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK

Langkah – langkah pemanfaatan Media Smart Box FPB & KPK :

1. guru membagi siswa kelas IV menjadi enam kelompok dengan anggota 5 – 6 orang.

2. Setiap kelompok diberi nomor undian soal untuk menentukan siapa yang

(9)

34 akan menjawab soal, dan bergantian

sampai kartu soal habis.

3. Guru menjelaskan beberapa kotak yang terdapat di Smart Box FPB &

KPK, kotak berwarna kuning bagian atas tempat bilangan yang akan dibagi bilangan prima, kotak berwarna merah muda (pink) bagian kiri tempat bilangan prima dan sebaiknya pilih bilangan prima dari yang terkecil, dan kotak berwarna biru/bergambar hasil pembagian bilangan yang dibagi bilangan prima.

4. Jika ada salah satu bilangan yang tidak bisa dibagi bilangan prima maka kotak bergambar dibiarkan kosong.

5. Lakukan terus menerus hingga mendapatkan kolom yang hanya berisi satu bilangan.

6. Terakhir tentukan FPB dari bilangan – bilangan yang dicari adalah perkalian semua bilangan prima pembagi yang dapat dibagi oleh semua bilangan. Sedangkan menentukan KPK perkalian semua bilangan prima pembagi.

7. Nilai kelompok tertinggi menjadi pemenangnya dan mendapat reward.

Tabel 3.2 Instrumen Observasi Sumber : Olahan Peneliti

2. Wawancara

Wawancara dilakukan di SDN Wonojati melalui kepala sekolah dan guru kelas IV. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan untuk diajukan kepada kepala sekolah maupun guru kelas IV mengenai garis besar permasalasan yang dibuat sebagai pedoman wawancara untuk mendapatkan data.

Peneliti memfokuskan pertanyaan wawancara mengenai persoalan terkait proses pembelajaran matematika di kelas IV khususnya pada materi FPB dan KPK dan penggunakan madia Smart Box FPB & KPK yang dikembangkan oleh peneliti.

Saat media pembelajaran diujicobakan apakah ada perbedaan hasil belajar saat penggunaan media dan sebelum penggunaan media, dan pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran serta mampu membuat hasil

(10)

35 belajar SDN Wonojati Pasuruan meningkat. Adapun kisi – kisi intrumen wawancara penelitian :

No. Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Pertanyaan

Responden 1. Pembelajaran

matematika materi FPB dan KPK menggunakan

media Smart Box FPB &

KPK

Pembelajaran matematika materi FPB dan KPK.

a. Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika khususnya materi FPB dan KPK.

b. Kondisi suasana kelas saat pembelajaran matematika khususnya materi FPB dan KPK.

c. Proses guru mengajar matematika khususnya materi PB dan KPK.

d. Metode/strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran

matematika khususnya materi FPB dan KPK.

e. Factor

penghambat/pendukung

dalam proses

pembelajaran

matematika khususnya materi FPB dan KPK.

f. Media yang digunakan

pada proses

pembelajaran

matematika khususnya materi FPB dan KPK.

24

25

26

27

28

28

Guru dan siswa

Pemanfaatan media pembelajaran FPB & KPK

g. Media Smart Box FPB

& KPK jika digunakan

pada proses

pembelajaran

matematika khususnya materi FPB dan KPK

29

Tabel 3.3 Instrument Lembar Wawancara Sumber : Olahan Peneliti

3. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang telah diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan respon siswa mengenai kelayakan media sehingga diperoleh skor sebagai bahan perbaikan

(11)

36 pengembangan produk lebih lanjut. Berikut ini aspek penilaian berdasarkan beberapa aspek validasi, yaitu :

a. Validasi Ahli Materi

Angket atau penilaian yang digunakan untuk validasi produk untuk ahli materi menggunakan skala linkert. Berikut aspek yang terdapat pada validator ahli materi, yaitu :

No. Aspek yang dinilai

Indikator Nomor

Pernyataan 1. Keterkaitan

bahan ajar

a. Materi yang disajikan Smart Box FPB &

KPK sesuai dengan konsep yang benar b. Ketepatan cakupan materi

c. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan siswa

d. Penggunaan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

e. Kesesuaian urutan materi f. Kualitas umpan balik

g. Kemenarikan pengemasan materi

1 2 3 4 5 6 7 2. Penyajian

pembelajaran

h. Keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar

8 3. Keterkaitan

dengan materi

i. Media Smart Box FPB & KPK dapat mendukung pencapaian kompetensi dasar

j. Isi materi relevan dengan pembalajaran

9

10 Tabel 3.4 Validasi Ahli Materi

Sumber : Olahan Peneliti

b. Penilaian untuk Ahli Media

Angket atau penilaian yang digunakan untuk validasi produk untuk ahli materi menggunakan skala linkert. Berikut aspek yang terdapat pada validator media materi, yaitu :

No. Aspek yang dinilai

Indikator Nomor

Pernyataan 1. Kemampuan

media

a. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran

b. Kesesuain media dengan karakteristik siswa

c. Kemampuan media sebagai sumber belajar

d. Kemampuan media dalam mengembangkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika

1 2 3 4

5

(12)

37 e. Kemampuan media dalam menarik

perhatian siswa 2. Penyesuaian

tampilan

f. Ketepatan jenis, ukuruan huruf dan keterbatasan tulisan

g. Ketepatan komposisi warna, penggunaan gambar dan layout h. Kualitas tampilan media i. Ketepatan ukuran media j. Kualitas pengemasan media

6 7 8 9 10 3. Efesiensi k. Kejelasan petunjuk penggunaan media

l. Kemudahan penggunaan media m. Kemudahan perawatan dalam media n. Kemudahan media untukdibawa

kemana – mana (portable)

o. Kebermaknaan media dalam mendukung pembelajaran matematika

11 12 13 14 15 Tabel 3.5 Validasi Ahli Media

Sumber : Olahan Peneliti

c. Penilaian Respon Siswa

Penelilaian respon siswa digunakan agar peneliti dapat mengukur tingkat keberhasilan produk atau media pembelajaran. Penilaian respon siswa menggunakan skala Guttman, penilaian respon siswa meliputi aspek sebagai berikut :

No. Aspek yang dinilai Indikator Nomor

Pernyataan 1. Kemudahan

pemahaman

a. Saya suka belajar menggunakan media Smart Box FPB & KPK.

b. Menurut saya menggunakan media Smart Box FPB & KPK pembelajaran semakin menyenangkan.

1 2

2. Kemampuan belajar

c. Mengerjakan pertanyaan FPB dan KPK di media Smart Box FPB &

KPK sangat mudah.

d. Saya semakin memahami FPB dan KPK menggunakan media Smart Box FPB & KPK.

e. Saya lebih mudah menyelesaikan FPB dan KPK menggunakan media Smart Box FPB & KPK.

f. Menurut saya, media Smart Box FPB & KPK menarik.

3

4

5

6 3. Penyajian media

pembelajaran

g. Saya lebih mudah memahami materi FPB dan KPK yang diajarkan guru dengan menggunakan media Smart Box FPB & KPK.

h. Media Smart Box FPB & KPK ini mudah dibawa kemana – mana.

7

9

(13)

38 i. Media pembelajaran Smart Box

FPB & KPK ini mudah digunakan. 10 4. Minat belajar j. Saya semakin bersemangat belajar

materi FPB dan KPK menggunakan media Smart Box FPB & KPK.

8

Tabel 3.6 Respon Siswa Sumber : Olahan Peneliti

4. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data melalui dokumen yang berbentuk foto.

Pengumpulkan data yang berupa foto saat proses pembelajaran dengan mengaplikasikan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK. Dari dokumen foto tersebut, nantinya akan diuraikan untuk pentingnya media pembelajaran menggunakan media Smart Box FPB & KPK dikelas IV SDN Wonojati Pasuruan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba yaitu dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif yaitu sebagai berikut : 1. Analisis data deskriptif kualitatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk mengolah data, mengorganisasikan data, kritik dan saran dari hasil angket oleh ahli materi, ahli media dan responden.

Langkah – langkah dalam aktifitas analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

a. Pengumpulan Data

Analisis data yang pertama kali dilakukan peneliti adalah pengumpulan data hasil observasi, wawancara, saran dan validator yang berdasarkan masalah penelitian.

b. Reduksi Data

(14)

39 Semua data yang terkumpul direduksi, dipilah, dikategorikan dan menghapus data yang dirasa tidak pelu dan memilih yang perlu digunakan.

Kemudian ditarik kesimpulan dan dilakukan verifikasi.

c. Penyajian Data

Penyajian data dituliskan dalam bentuk deskriptif meliputi semua data yang bersumber dari hasil wawancara, observasi, kritik dan saran yang berkaitan pengembangan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK.

2. Analisis Kuantitatif

Data kuantitatif berupa data yang diperoleh dari data kuantitafif dirubah melalui proses kuantifikasi. Adapun proses kuantifikasi sebagai berikut :

Kriteria Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Kurang 2

Sangat Kurang 1

Tabel 3.7 Kuantifikasi Skala Likert Sumber Sugiyono (2015)

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.8 Kuantifikasi Skala Guttmant Sumber Sugiyono (2015)

Data kuantifikasi berupa skor penilaian yaitu pada skala Likert. SB = 5, B = 4, C = 3, K = 2, SK = 1. Sedangkan untuk skla Guttmant menggunakan Ya = 1 dan Tidak = 0.

Analisis data kuantitatif menggunakan data yang telah diperoleh dari angket.

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang telah diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan respon

(15)

40 siswa mengenai kelayakan media sehingga diperoleh skor sebagai bahan pengembangan produk lebih lanjut.

3. Rumus Perhitungan Validitas

Berikut ini adalah rumus untuk menganalisis hasil tanggapan dari validator : 𝑃 = ∑ 𝑥

∑ 𝑥𝑖 𝑥 100%

Keterangan :

P = Presentasi Kelayakan

∑x = Jumlah total skor yang diperoleh dari validator

∑xi = Jumlah skor ideal

Dari skor yang sudah diperoleh selanjutnya dimasukkan ke dalam bentuk kriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut :

Presentase (%) Kualifikasi Kriteria Kelayakan 81 – 100

61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20

Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

Sangat layak, tidak pelu revisi Layak, tidak perlu revisi Cukup layak, perlu revisi Kurang layak, perlu revisi Tidak layak, revisi total Tabel 3.9 Kriteria Kualifikasi Penilaian

Sumber : Riduwan (2014 : 41)

4. Rumus Penilaian Respon Siswa

Analisis hasil respon siswa yang berupa nilai kualifikasi diubah menjadi kuantitatif, kemudian dihitung dalam bentuk persentase dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Hasil respon siswa SDN Wonojati Pasuruan yang masi berbentuk huruf diubah menjadi skor sebagai berikut :

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel 3.10 Aturan Pemberian Skor Respon Siswa Sumber Sugiyono (2015)

(16)

41 b. Setelah data terkumpul kemudian menghitung skor rata – rata dari respon siswa

yang dinilai dengan menggunakan rumus :

𝑋 = ∑𝑥 𝑁

Keterangan :

X = Skor rata – rata

∑x = Jumlah skor N = Jumlah Siswa

c. Menghitung presentase respon tiap siswa terhadap pengembangan media pembelajaran Smart Box FPB & KPK menggunakan rumus :

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100%

d. Mengubah presentase respon siswa menjadi kategori respon positif – negative dengan ketentuan sebagai berikut :

No. Presentase skor tiap siswa Kategori

1. 51 – 100 % Positif

2. 0 – 50 % Negatif

Tabel 3.11 Aturan Pemberian Skor Penilaian Respon Siswa Sumber Sugiyono (2015)

e. Menghitung presentase seluruh respon siswa dengan menggunakan rumus:

1) Presentase siswa yang merespon positif pengembangan media pembelajaran:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 =∑𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓

∑𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥100%

2) Presentase siswa yang merespon negative pengembangan media pembelajaran :

𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 =∑𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

∑𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥100%

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE  Sumber : Tegeh, 2014
Tabel 3.1 Validasi Media Smart Box FPB & KPK  Sumber : Olahan Peneliti
Tabel 3.2 Instrumen Observasi   Sumber : Olahan Peneliti
Tabel 3.3 Instrument Lembar Wawancara  Sumber : Olahan Peneliti
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data dalam penelitian ini adalah ahli media, ahli materi, guru mata pelajaran matematika, dan siswa kelas VIIB SMP PGRI Semanu, Gunungkidul, DIY yang mengikuti implementasi

Tujuan uji lapangan produk operasional adalah untuk melihat kesesuaian media dalam pembelajaran (mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan penggunaan, dan kemanfaatan alat peraga

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang validitas kelayakan media animasi yang dapat dilihat dari dari validasi oleh ahli materi matematika

Setelah tahap validasi dan ujicoba media dilaksanakan, maka dilakukan revisi media pembelajaran sesuai dengan saran dan masukan dari data yang sudah didapat yaitu dari

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah pada

Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya dilakukan pengembangan media pembelajaran RUDA (Rumah Bedah), kepada guru kelas 5 SD materi

Teknik wawancara dilakukan secara tidak terstruktur kepada guru kelas dan siswa kelas I dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembelajaran

Evaluasi ini dilakukan setelah beberapa tahap dilakukan yaitu validasi ahli media dan ahli materi sampai implementasi oleh pengguna. Hal ini untuk mengetahui