• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Jalan Iskandar Muda No. 50 Neglasari Batuceper, Kota Tangerang 15129 Indonesia Telp. (021) 5520090-91 Fax. : 5523457 E-mail : stm@bit.net.id.

3.2 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang didirikan dalam bentuk Perseroan Terbatas. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 sesuai dengan Akte Notaris No. 4, yang dibuat oleh notaris Jenny Jacinta Lukas SH. Dengan nama PT. Supra Teratai Metal. Perusahaan ini beralamat di Jalan Iskandar Muda No. 50 Neglasari, Tangerang dengan luas tanah 1.950 m dan luas bangunan 700 m.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan panci dari logam yaitu stainless steel, yang akan dijual ke Amerika Serikat dan Kanada. Pada awalnya perusahaan ini memang bertujuan untuk ekspor, tetapi pada awal produksi barulah diadakan perluasan penjualan di dalam negeri.Kegiatan produksi dengan tujuan komersil yang pertama kali dilakukan pada bulan November 1991. Jenis panci yang diproduksi baru sekitar 5 sampai 7 jenis dengan tenaga kerja yang berjumlah 46 orang, yaitu 40 orang buruh dan 6 orang pegawai kantor. Peralatan mesin yang digunakan juga masih sedikit.

(2)

Tetapi saat ini perusahaan sudah berkembang ini disebabkan karena banyaknya permintaan konsumen. Untuk lebih mengembangkan dan memajukan usahanya lagi, maka PT. Supra Teratai Metal melakukan perubahan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang jumlahnya juga semakin meningkat.

Saat ini perusahaan memproduksi kira-kira 20 jenis panci dengan jumlah tenaga kerja 470 orang, yaitu 440 orang buruh dan 30 orang pegawai kantor. Demikian juga dengan mesin dan peralatan yang digunakan saat ini sudah lebih banyak dan lebih canggih.

Visi PT. Supra Teratai Metal

Visi PT. Supra Teratai Metal dapat kita artikan sebagai suatu kondisi yang diharapkan oleh perusahaan di masa depan. Setiap organisasi yang didirikan, pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ditetapkan oleh setiap organisasi tersebut biasanya disesuaikan dengan produk utama organisasi / perusahaan. Berikut Visi PT. Supra Teratai Metal :

1. Menjadi Perusahaan Kompor Gas, Katup dan Tabung LPG yang berkualitas;

2. Menguntungkan Pelanggan, Pemegang saham Karyawan dan Suplier; 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lapangan

(3)

Misi PT. Supra Teratai Metal

Penentuan misi merupakan salah satu hal yang cukup penting bagi organisasi, karena berkaitan dengan sasaran organisasi baik yang berorientasi keuntungan ataupun yang berorientasi sosial. Adapun Misi dari PT. Supra Teratai Metal adalah :

1. Menerapkan management yang handal serta professional; 2. Mengembangkan pelayanan dibidang teknologi tepat guna;

3. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan menuju kesempurnaan.

3.3 Kondisi Kegiatan Usaha Perusahaan (Bisnis Perusahaan) Bahan Baku

Bahan baku pembuatan panci ini adalah coil, yaitu stainless steel yang masih berbentuk gulungan. Coil ini diperoleh dengan cara impor. Pembelian lokal jarang sekali terjadi, hanya jika keadaan mendesak.

Selain bahan baku coil, dalam mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi, juga dibutuhkan bahan pembantu dan bahan pembungkus. Bahan pembantu ini ada 2 macam, yaitu :

• Compound, yang berguna untuk menbuat permukaan panci menjadi mengkilap.

• Emery, yang berguna untuk melincinkan permukaan panci.

Sedangkan bahan pembungkus, yaitu plastik dan kardus berguna untuk membungkus barang jadi siap jual. Bahan pembantu dan bahan pembungkus ini 90% diperoleh dari pembelian lokal.

(4)

3.3.1 Proses Produksi

PT. Supra Teratai Metal menggunakan proses produksi terus menerus. Proses produksi merupakan suatu kegiatan untuk mengolah input faktor-faktor produksi menjadi output barang jadi.

Dalam bagian ini akan menjelaskan proses produksi pada pabrik panci PT. Supra Teratai Metal, yaitu sebagai berikut :

Tahap I : Hydraulic

Merupakan tahap di mana coil akan dipotong-potong menjadi lembaran stainless steel yang disebut stainless steel sheet. Kemudian akan dibentuk sesuai dengan jenis produk yang akan diproduksi. Pada tahap ini ada 5 proses, yakni :

1. Shearing

Merupakan proses pemotongan gulungan-gulungan coil menjadi stainless steel sheet.

2. Blanking

Merupakan proses pemotongan stainless steel sheet menjadi beberapa bagian sesuai denga ukuran yang diperlukan agar dapat memproduksi jenis-jenis panci yang diinginkan.

3. Lubricating

Setelah dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, maka lembaran-lembaran stainless steel itu akan diolesi minyak agar tidak pecah kalau dibentuk dan memudahkan pembentukannya.

(5)

4. Forming

Merupakan proses pembentukan stainlees steel sheet menjadi bentuk-bentuk panci yang diinginkan. Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar stainless steel tidak mudah pecah.

5. Rimming dan Beading

Setelah proses forming, maka akan mendapatkan stainless steel sheet tadi sudah berbentuk badan panci. Meskipun demikian, pada bagian pingggir atasnya masih dalam keadaan tidak rata. Bagian pinggir atas badan panci yang tidak rata ini akan dirapikan dalam proses ini.

Tahap II : Pemolesan

Pada tahap II ini produk akan dipoles supaya mengkilat dan licin permukaan badan panci tersebut. Tahap ini mempunyai 2 proses, yaitu :

1. Polishing

Setelah bagian pinggir atas badan panci itu diratakan, maka proses selanjutnya adalah melicinkan permukaan badan panci yang tidak rata dengan menggunakan bahan pembantu yang disebut emery. Caranya adalah dengan mengosok-gosokkan emery pada permukaan badan panci sampai benar-benar bagus bentuknya.

(6)

2. Welding

Untuk membuat panci ini benar-benar sempurna, maka kegiatan selanjutnya adalah membuat permukaan badan panci tersebut supaya mengkilat. Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengosokkan compound ke permukaan badan panci tersebut.

Tahap III : Handle Assembling

Handle yang telah dibeli dari perusahaan lain akan dipasangkan pada badan panci dalam bagian ini. Cara pemasangan handle ini yaitu dengan menyekrup handle pada permukaan badan panci.

Tahap IV : Packing

Panci-panci yang telah dilengkapi dengan handle dan tutupnya, serta sudah sempurna bentuknya akan dibungkus dengan kantung plastik. Kemudian akan dimasukkan ke dalam kardus sesuai dengan jenisnya.

Arus proses produksi PT. Supra Teratai Metal dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

(7)

Gambar 3.1

Proses produksi PT. Supra Teratai Metal

3.3.2 Hasil Produksi

Karena perusahaan sudah mengalami kemajuan, maka jenis produknya juga lebih bervariasi, yaitu kira-kira 20 jenis. Jenis panci yang paling dominan adalah Stock Pot, yang dapat digunakan untuk memasak air dan memasak nasi.

Perusahaan ini hanya memproduksi badan panci saja, dengan menggunkan 2 macam satuan ukuran panci, yaitu quart (qt) dan centimeter

Coil Shearing Blanking Lubriciating Forming Rimming danBeading Polishing Welding Handle Assembling Packing Hydraulic Pemolesan

(8)

(cm). Quart merupakan satuan ukuran untuk volume panci, di mana 1 liter air = 0,92 qt. Sedangkan centimeter merupakan satuan ukuran untuk diameter panci. Perlengkapan panci lainnya seperti handle dan tutup panci, dipesan dari perusahaan lain.

3.3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil harus menpunyai struktur organisasi, karena dengan mempelajari struktur organisasi maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada dalam perusahaan, koordinasi antar bagian serta pembagian tugas atau pekerjaan pada bagian-bagian yang bersangkutan.

Organisasi adalah merupakan suatu proses yang berstruktur sebagai tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan tertentu. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja dan pola hubungan relatif yang mantap dan stabil antara karyawan ataupun bagian-bagian dari organisasi yaitu fungsi-fungsi, tugas, posisi, faktor-faktor dan orang-orang di dalam organisasi.

Struktur organisasi hendaknya dibuat sesuai dengan kebutuhan organisasi, dengan adanya struktur organisasi yang tepat maka seluruh bagian organisasi akan mampu melaksanakan aktivitasnya masing-masing secara terkoordinir dan terarah dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Pada prinsipnya struktur organisasi melukiskan tata hubungan kerja antara bagian-bagian dan fungsi-fungsi di dalam organisasi, setiap

(9)

bagian atau fungsi di dalam melaksanakan aktivitasnya akan berhubungan dengan bagian fungsi lainnya sehingga suatu tata hubungan yang jelas dan logis akan sangat membantu koordinasi antar sesama bagian atau fungsi sehingga sinkronisasi dalam organisasi dapat tercapai.

Dilihat sepintas struktur organisasi PT. Supra Teratai Metal termasuk dalam bentuk organisasi fungsional yang membagi departemen-departemennya berdasarkan bentuk fungsi dalam perusahaan, misalnya bagian keuangan, marketing dan lainnya. Struktur wewenangnya berupa struktur garis dimana berarti bahwa perintah diberikan dari manajemen puncak yang terletak diats kebawah dan setiap karyawan bertanggungjawab secara langsung kepada satu atasan dalam struktur organisasi.

(10)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Supra Teratai Metal

Sumber dari PT. Supra Teratai Metal

Uraian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang

Dari Gambar 3.2 bisa dilihat dengan jelas struktur organisasi perusahaan PT. Supra Teratai Metal dan berikut ini akan dijelaskan fungsi masing-masing bagian mengenai tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing bagian.

1. Direktur

Direktur adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang menetapkan kebijakan umum pada perusahaan PT. Supra Teratai Metal. Direktur selain menjadi pimpinan perusahaan sekaligus menjadi pemilik perusahaan.

Direktur Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer HRD Manajer Produksi Purchasing Accounting Kasir/Finance Pemasaran Lokal Pemasaran Ekspor Kepala Gudang Maintena nace Payroll Department Personnel Department

(11)

Tugas dari seorang direktur adalah mengawasi secara langsung para manajer serta staffnya di mana wewenang dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun dana menentukan langkah-langkah kebijaksanaan yang diperlukan untuk perusahaan secara umum yang menyangkut kehidupan perusahaan secara keseluruhan.

b. Mengkoordinir kegiatan dari seluruh bagian, untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Memberikan nasehat, petunjuk, dan pengarahan kepada para pimpinan perusahaan di bawahnya yaitu para manajer.

d. Mengambil keputusan untuk hal-hal yang luar biasa.

e. Mewakili perusahaan dalam komunikasi dengan pihak luar dan senantiasa memelihara hubungan baik dengan instansi pemerintah, pemasok, pelanggan, dan pihak perbankan.

f. Merancang strategi pengembangan perusahaan untuk masa yang akan datang dengan berdasarkan pada laporan dari para bawahan dan pengamatan sendiri.

g. Mengawasi dan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan dengan melakukan pemeriksaaan rutin pada setiap bagian-bagian.

2. Manajer Keuangan

Tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang manajer keuangan adalah : a. Manajer keuangan bertanggung jawab kepada direktur dan

(12)

b. Mereview laporan penjualan yang disusun oleh bagaian piutang untuk diteliti kebenarannya.

c. Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan rutin dari unit bawahannya. d. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen untuk

pembayaran gaji.

e. Mengevaluasi dan membuat laporan keuangan untuk direktur berdasarkan laporan dari bawahannya.

3. Manajer Pemasaran

Tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang manajer marketing adalah : a. Menyusun rencana dan strategi pemasaran agar tercapai target

penjualan yang telah ditetapkan.

b. Menerima laporan penjualan atau status order dari para bawahannya serta melakukan evaluasi terhadap laporan tersebut.

c. Memimpin dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran dan penjualan termasuk menerima keluhan pelanggan.

d. Mengawasi dan melakukan tindakan yang perlu terhadap pelanggan yang menunda pembayaran hutang.

e. Menerbitkan surat keputusan mengenai harga jual dan potongan penjualan yang telah disepakati dengan persetujuan direktur.

4. Bagian Purchasing

Tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang bagian purchasing adalah : a. Menerima tembusan order pembelian bahan yang diperlukan.

(13)

b. Memerikasa detail pada order pembelian, banyaknya, jenis, warna, kualitas dan lain-lain.

c. Mengetahui nama-nama supplier perusahaan. d. Bertanggung jawab atas pesanan yang dibelinya. 5. Staff Finance

Tugas , tanggung jawab dan wewenang seorang finance adalah : a. Menerima tagihan dari supplier untuk diproses.

b. Mengecek saldo perusahaan yang ada di bank. c. Memenuhi kebutuhan yang ada di dalam perusahaan. d. Membayar tagihan-tagihan yang telah diproses. e. Mengatur waktu pembayaran gaji dan upah. f. Membagikan gaji kepada karyawan pabrik. 6. Bagian Accounting

Tugas , tanggung jawab dan wewenang seorang staff accounting adalah : a. Bertanggung jawab kepada manajer keuangan.

b. Mencatat semau transaksi perusahaan, termasuk mencatat pembayaran gaji dan upah setiap karyawan.

c. Mengumpulkan bukti-bukti pembukuan dan melakukan pencatatan lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan data atas laporan-laporan yang tapat pada waktunya.

7. Payroll Departement

(14)

a. Bertanggung jawab pada manajer HRD. b. Mengecek kebenaran daftar hadir

c. Menghitung, mengkalkulasi gaji dan upah untuk setiap pegawai. d. Membuat laporan yang disampaikan untuk manajer HRD. e. Menghitung uang lembur dan uang makan para karyawan. 8. Personnel Departement

Tugas , tanggung jawab dan wewenang seorang staff HRD adalah : a. Bertanggung jawab kepada manajer HRD.

b. Mencari pegawai baru, mengadakan wawancara, melakukan test terhadap calon karyawan dan melatih pegawai tersebut.

c. Mengatur penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya. d. Mengatur mutasi pegawai.

e. Memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan.

f. Memelihara hubungan baik diantara pegawai dalam pabrik. g. Membuat catatan untuk menentukan cuti pegawai.

h. Mencatat pelaksanaan waktu kerja karyawan. 9. Manajer Produksi

Tugas , tanggung jawab dan wewenang seorang manajer produksi adalah : a. Mengawasi pekerjaan rutin dari bawahannya

b. Bertanggung jawab atas kualitas dan pengiriman barang

c. Mengevaluasi berdasarkan laporan yang diterima dari bagian produksi, operator mesin.

(15)

d. Bertanggung jawab manangani masalah yang timbul di bagian produksi.

10. Kepala Gudang

Tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang kepala gudang adalah : a. Membawahi staff gudang.

b. Membuat laporan stock setiap akhir bulan c. Mengawasi keluar masuknya barang.

d. Mengawasi jalannya stock opname pada saat akhir bulan. 2. Maintenance

Tugas , tanggung jawab dan wewenang seorang maintenance adalah: a. Menghidupkan dan mematikan mesin di pabrik.

b. Mengontrol kondisi mesin secara berkala.

c. Memperbaiki apabila ada kerusakan mesin yang dapat diperbaiki sendiri.

d. Melaporkan ke manajer produksi jika ada kerusakan mesin yang besar sehingga harus diperbaiki di bengkel mesin.

12. Bagian pemasaran export

Tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang bagian pemasaran eksport adalah :

a. Menyusun rencana dan strategi pemasaran eksport agar tercapai target penjualan yang telah ditetapkan.

b. Melakukan penelitian terhadap market eksport. c. Mengawasi jalannya penjualan eksport yang terjadi.

(16)

3.4 Desain Penelitian

Di dalam penelitian ini penulis menggambarkan 2 variabel yang terdiri dari gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas sebagai (X) Variabel bebas (Independent) dan kinerja sebagai (Y) Variabel terikat (dependen), dimana penulis ingin mencari dan menjelaskan seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja karyawan. 3.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan diteliti yang kebenarannya diuji secara empiris. Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penulisan ini sebagai berikut : “Diduga ada pengaruh

gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja karyawan pada PT. Supra Teratai Metal.”

3.6 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah “segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2007 : 38).” Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dapat diukur yaitu :

1. Variabel bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempunyai pengaruh terhadap nilai variabel terikat. Dalam penulisan skripsi ini variabel bebasnya adalah gaya kepemimpinan dan disimbolkan dengan variabel X (Gaya Kepemimpinan Yang Berorientasi Tugas).

(17)

2. Variabel terikat (Dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang besar kecilnya tergantung dari nilai variabel bebas. Dalam penulisan skripsi ini variabel terikat adalah kinerja karyawan dan disimbolkan dengan variabel Y (Kinerja Karyawan).

Skala yang dipakai untuk pengukuran data variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah Skala Likert, menurut Sugiyono (2007 : 86) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen dalam bentuk angket (kuesioner). Angket yang digunakan berdasarkan skala perilaku yang terdiri dari butir-butir pertanyaan yang berhubungan dengan Gaya Kepemimpinan Yang Berorientasi Pada Tugas (X) dan Kinerja Karyawan (Y) dengan skala perilaku.

(18)

Gambar 3.3

Variabel Gaya Kepemimpinan Yang Berorientasi Pada Tugas

Indikator Definisi Operasional Variabel

Pengawasan yang ketat 1. Memonitor pelaksanaan kerja yang sesuai standar. 2. Memberi perhatian terhadap cara kerja bawahan.

Pelaksanaan Tugas 3. Menerapkan kerja sesuai struktur/ pengorganisasian yang berlaku.

4. Bersikap maha tahu dan maha benar.

Memberi Petunjuk 5. Memberitahu fungsi atau perannya di departemen. 6. Menginformasikan apa yang diharakan

departemen.

7. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

Mengutamakan hasil dari pada proses

8. Lebih banyak menggunakan system perintah. 9. Tidak menghendaki kritik dan saran

10. Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan kepentingan dan kebutuhan para bawahan.

Sumber : Soekarso,dkk. (2010).

Gambar 3.4

Variabel Kinerja Karyawan

Indikator Definisi Operasional Variabel Kuantitas dari hasil

kerja 1. Menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah yang telah ditentukan. Kualitas dari hasil

Kerja

2. Memiliki rasa tanggung jawab atas tugas-tugas. 3. Menyelesaikan pekerjaan sesuai target.

4. Memberikan ide-ide kreatif.

5. Meningkatkan hasil kerja dengan meningkatkan pengetahuan.

Ketepatan waktu 6. Mengerjakan tugas dengan cepat atau tepat waktu.

7. Menyelesaikan pekerjaan tidak perlu menunggu perintah.

Kehadiran 8. Selalu hadir dalam setiap waktu kerja. 9. Displin menaati peraturan yang berlaku. Kemampuan bekerja

sama 10. Menyelesaikan tugas secara satu tim dengan karyawan lainnya. Sumber : Mathis and Jackson (2006).

(19)

Masing-masing butir pertanyaan dari angket ini memiliki lima alternatif pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju dengan rentang skor nilai dari 5 hingga 1. Kandungan masing-masing skor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) 2. Nilai 4 untuk jawaban Setuju (ST) 3. Nilai 3 untuk jawaban Ragu-ragu (RR) 4. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) 5. Nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (ST) 3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data primer dibuat koesioner lalu diedarkan langsung kepada responden. Menurut Supangat (2007 : 2) menyatakan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengelola data untuk keperluan dirinya sendiri. Pertanyaan dibuat secara tertutup dengan alasan dapat memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan, objektifitas jawaban,efektifitas waktu, dan mempermudah untuk menganalisa data.

3.9 Populasi dan Sampel Penelitian 3.9.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

(20)

Y = a + bX

peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono:2007). Maka yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah PT. Supra Teratai Metal sebanyak 30 orang.

3.9.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2008 : 122).

Penulis menggunakan sampel ini dikarenakan populasi yang ada di Kantor PT. SUPRA TERATAI METAL sebanyak 30 orang, maka dari itu seluruh anggota populasi dijadikan sampel.

3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Analisis regresi linier

Bertujuan untuk mengukur besar kecilnya pengaruh variabel independent (X), terhadap variabel dependent (Y), menurut Sugiyono (2007 : 218) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Administrasi, menggunakan alat Bantu SPSS adalah :

(21)

Dimana :

Y : Variabel dependen (kinerja)

X : Variabel independent (gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas) a : nilai konstanta

b : koefisien arah regresi

Nilai a dan b dihitung dengan rumus :

2 2 2 ) ( ) )( ( ) )( ( X X n XY X X Y a ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ = 2 2 ( ) ) )( ( X X n Y X XY n b ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ =

3.10.2 Uji Hipotesis ( Uji t )

Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independent (gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas) berpengaruh terhadap variabel dependent (kinerja karyawan).

Prosedur pengujian hipotesis dapat dinyatakan dalam ketentuan :

1. Ho : β = 0, ( gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan ).

2. Ha : β≠ 0, ( gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas berpengaruh terhadap kinerja karyawa ).

3. Menentukan taraf signifikan (α) dalam perumusan ini digunakan :

(22)

Mencari t hitung yang dinyatakan dalam rumus

thitung

=

S

b

=

Se =

Ket :

b : perkiraan koefisien regresi

Sb : kesalahan standar koefisien regresi Se : kesalahan standar regresi

β : koefisien regresi

4. Keputusan untuk menerima/menolak Ho didasarkan pada perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel :

Daerah penolakan dan penerimaan Ho

Tolak Ho

Terima Ho

t table t (α : df)

(23)

• Jika t hitung > dari t tabel maka akan menolak Ho dan menerima Ha berarti gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.

• Jika t hitung < dari t tabel maka akan menerima Ho dan menolak Ha berarti gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.

Gambar

Gambar 3.2  Struktur Organisasi  PT. Supra Teratai Metal

Referensi

Dokumen terkait

Biro Umum, yang mempunyai 4 (empat) Kepala Bagian, dan 12 Kepala Subbagian yang terdapat dalam struktur organisasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Dari

Koefisien determinasi (Goodness of fit), yang dinotasikan dengan , merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015 (STUDI KASUS PADA SUBSEKTOR LOGAM DAN

Pengamatan langsung atau observasi terhadap organisasi yang terkait dengan mempelajari dokumentasi, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis dan kebijakan teknologi

Pada bagian ini akan dibahas masalah batasan-batasan yang terjadi pada strukrtur inelastis. Hal ini penting dalam pembuatan program dengan MATLAB. Struktur yang bekerja dalam

yaitu tingkat fixed tangible assets, tingkat profitabilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan (growth), dan ukuran perusahaan (size) terhadap struktur hutang, baik hutang jangka

Sebagai objek dari pelaksanaan penelitian ini adalah posisi keuangan perusahaan farmasi sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan Analisa Pengaruh Perubahan Struktur

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi sebagai petunjuk susunan bagian dalam organisasi yang membedakan