• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Mikrobiologi Koloni Bakteri.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Mikrobiologi Koloni Bakteri.docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Topik: Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri dan Pewarnaan SecaraTopik: Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri dan Pewarnaan Secara Gram

Gram B.

B. TujuanTujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk : Tujuan dari praktikum ini adalah untuk : 1.

1. mengamati morfologi koloni bakterimengamati morfologi koloni bakteri 2.

2. memperoleh keterampilan pewarnaan sel bakteri secara Grammemperoleh keterampilan pewarnaan sel bakteri secara Gram 3.

3. untuk menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksauntuk menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa C.

C. Dasar TeoriDasar Teori

Mikroorganisme membutuhkan suatu medium atau substrat untuk Mikroorganisme membutuhkan suatu medium atau substrat untuk  pertumbuhannya

 pertumbuhannya (Hastuti, (Hastuti, 2012). 2012). Medium Medium tersebut tersebut ialah ialah bahan bahan yang yang digunakandigunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Meskipun untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Meskipun  persyaratan

 persyaratan nutrien nutrien mikroorganisme mikroorganisme amat amat beragam, beragam, namun namun sebagai sebagai makhlukmakhluk hidup

hidup mereka mempunymereka mempunyai kebutuhan dai kebutuhan dasar yang sama, yasar yang sama, yaitu meliputi karbonaitu meliputi karbon,, energi, mineral dan faktor tumbuh. Bagi organisme bersel tunggal, air sangat energi, mineral dan faktor tumbuh. Bagi organisme bersel tunggal, air sangat dibutuhkan karena air merupakan komponen utama protoplasma (70-85% dibutuhkan karena air merupakan komponen utama protoplasma (70-85%  protoplasma

 protoplasma terdiri terdiri dari dari air) air) serta serta sebagai sebagai media media untuk untuk masuknya masuknya nutrien nutrien keke dalam sel dan keluarnya sekresi ataupun ekresi dari dalam sel. Disamping itu, air dalam sel dan keluarnya sekresi ataupun ekresi dari dalam sel. Disamping itu, air  juga

 juga diperlukan diperlukan untuk untuk berlangsungnya berlangsungnya reaksi-reaksi reaksi-reaksi enzimatik enzimatik didalam didalam sel.sel. Sumber Nitrogen dapat diperoleh dari senyawa organik juga dapat berasal dari Sumber Nitrogen dapat diperoleh dari senyawa organik juga dapat berasal dari unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor, dan kobalt. Bakteri membutuhkannya dalam jumlah yang sedikit tembaga, fosfor, dan kobalt. Bakteri membutuhkannya dalam jumlah yang sedikit (Hadioetomo, 1990).

(Hadioetomo, 1990).

Faktor tumbuh ialah komponen seluler esensial yang tidak dapat disintesis Faktor tumbuh ialah komponen seluler esensial yang tidak dapat disintesis sendiri oleh suatu organisme dari sumber dasar karbon dan nitrogennya. sendiri oleh suatu organisme dari sumber dasar karbon dan nitrogennya. Komponen sel yang dimaksud dapat berupa asam amino atau vitamin. Bagi Komponen sel yang dimaksud dapat berupa asam amino atau vitamin. Bagi  banyak

 banyak heterotrof, heterotrof, kebutuhan kebutuhan akan akan faktor faktor tumbuh tumbuh sudah sudah dapat dapat dipenuhi dipenuhi oleholeh ekstrak daging atau kaldu nutrien. Namun pada beberapa patogen (fastidious) ekstrak daging atau kaldu nutrien. Namun pada beberapa patogen (fastidious) diperlukan medium yang lebih rumit seperti agar darah untuk penyediaan fakror diperlukan medium yang lebih rumit seperti agar darah untuk penyediaan fakror tumbuh yang diperlukan. Keasaman (pH) medium juga dibutuhkan bagi tumbuh yang diperlukan. Keasaman (pH) medium juga dibutuhkan bagi  pertumbuhan

 pertumbuhan organisme organisme terutama terutama kerja kerja enzim. enzim. Sebagian Sebagian besar besar bakteri bakteri tumbuhtumbuh  paling baik pada sekitar pH 7 (Hadioetomo

(2)

Berdasarkan komposisi kimiawinya dikenal medium sintetik dan medium Berdasarkan komposisi kimiawinya dikenal medium sintetik dan medium nonsintetik atau kompleks. Komposisi kimiawi medium sintetik diketahui dengan nonsintetik atau kompleks. Komposisi kimiawi medium sintetik diketahui dengan  pasti

 pasti dan dan terbuat terbuat dari dari bahan-bahan bahan-bahan kimia kimia yang yang kemurniannya kemurniannya tinggi tinggi atauatau ditentukan dengan tepat. Sedangkan untuk komposisi medium non sintetik tidak ditentukan dengan tepat. Sedangkan untuk komposisi medium non sintetik tidak diketahui dengan tepat, contohnya ialah bahan-bahan yang terdapat dalam kaldu diketahui dengan tepat, contohnya ialah bahan-bahan yang terdapat dalam kaldu nutrien, yaitu ekstrak daging dan pepton, mempunyai komposisi kimiawi yang nutrien, yaitu ekstrak daging dan pepton, mempunyai komposisi kimiawi yang tidak pasti.

tidak pasti.

Kaldu nutrrien merupakan medium yang sangat umum digunakan dalam Kaldu nutrrien merupakan medium yang sangat umum digunakan dalam  bakteriologi

 bakteriologi (dapat (dapat menunjang menunjang pertumbuhan pertumbuhan ) ) maka maka medium medium ini ini disebut disebut jugajuga medium serbaguna. Sedangkan medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu medium serbaguna. Sedangkan medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa yang dapat menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa mengahambat pertumbuhann organisme yang diinginkan disebut medium selektif. mengahambat pertumbuhann organisme yang diinginkan disebut medium selektif. Selain itu juga terdapat medium diferensial yaitu medium yang mengandung Selain itu juga terdapat medium diferensial yaitu medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang memungkinkan pengamat untuk dapat membedakan zat kimia tertentu yang memungkinkan pengamat untuk dapat membedakan  berbagai tipe bakteri (Hadioetomo, 1990).

 berbagai tipe bakteri (Hadioetomo, 1990).

Berdasarkan tekstur fisiknya, medium dibedakan menjadi medium cair, Berdasarkan tekstur fisiknya, medium dibedakan menjadi medium cair, medium setengah padat dan medium padat. Medium cair yang sering digunakan medium setengah padat dan medium padat. Medium cair yang sering digunakan adalah kaldu nutrien atau kaldu glukosa yang dapat dipergunakan untuk berbagai adalah kaldu nutrien atau kaldu glukosa yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti pembiakan organisme dalam jumlah besar, penelaahan keperluan seperti pembiakan organisme dalam jumlah besar, penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji. Sedangkan untuk medium setengah padat fermentasi, dan berbagai macam uji. Sedangkan untuk medium setengah padat dan medium padat dapat dibuat dengan menambahkan bahan pemadat (agar-agar) dan medium padat dapat dibuat dengan menambahkan bahan pemadat (agar-agar)  pada

 pada medium medium kaldu kaldu sesuai sesuai dengan dengan konsentasi konsentasi yang yang dibutuhkan dibutuhkan (Hadioetomo,(Hadioetomo, 1990).

1990).

Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan organisme yang terdapat pada atau dalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang organisme yang terdapat pada atau dalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu, penggunaan panas, penggunaan bahan umum digunakan dalam sterilisasi yaitu, penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan filtasi. Pemilihan metode disesuaikan dengan bahan yang kimia, dan penyaringan filtasi. Pemilihan metode disesuaikan dengan bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau akan disterilkan. Sterilisasi basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau sterilisator uap yang mudah diangkat (portabele) dengan menggunakan uap air sterilisator uap yang mudah diangkat (portabele) dengan menggunakan uap air  jenuh bertekanan suhu 121° C

(3)

Panas lembab sangat efektif meskipun suhu yang digunakan tidak terlalu Panas lembab sangat efektif meskipun suhu yang digunakan tidak terlalu tinggi, karena uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, tinggi, karena uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan panas sebnyak 68

dilepaskan panas sebnyak 686 kalori per gram uap air p6 kalori per gram uap air pada suhu 121 ada suhu 121 ° C. ° C. PanasPanas ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan mematikannya.

mematikannya.

Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Bentuk dan struktur Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Bentuk dan struktur ini yang

ini yang disebut dengan disebut dengan morfologi bakmorfologi bakteri. teri. Setiap bakteri memiliki benSetiap bakteri memiliki bentuk yangtuk yang  berbeda.

 berbeda. Ini Ini juga juga dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh kondisi kondisi tempat tempat hidupnya. Bakteri hidupnya. Bakteri dapat dapat hiduphidup di setiap tempat misalnya ; udara, diantara rambut, di sela-sela gigi , didalam di setiap tempat misalnya ; udara, diantara rambut, di sela-sela gigi , didalam tanah dan sebagainya (Hastuti, 2012).

tanah dan sebagainya (Hastuti, 2012).

Pada umumnya ada tiga bentuk bakteri yang berbeda yaitu, bentuk kokus Pada umumnya ada tiga bentuk bakteri yang berbeda yaitu, bentuk kokus atau bulat, basil atau silinder (batang), dan spiral atau melengkung melingkar atau bulat, basil atau silinder (batang), dan spiral atau melengkung melingkar (Volk & Wheeler, 1988).

(Volk & Wheeler, 1988). 1.

1. Kokus bentuknya seperti buah beri kecil.bakteri ini terdapat dalamKokus bentuknya seperti buah beri kecil.bakteri ini terdapat dalam  beberapa pola

 beberapa pola atau pengelompokan atau pengelompokan yang berbeda yang berbeda dan oleh dan oleh karen itu karen itu dapatdapat dijadikan ciri setiap marga yang berbeda. Beberapa kokus secara khas dijadikan ciri setiap marga yang berbeda. Beberapa kokus secara khas hidup sendiri-sendiri, sedangkan yang lainnya dapat dijumpai berpasangn, hidup sendiri-sendiri, sedangkan yang lainnya dapat dijumpai berpasangn, kubus atau rantai panjang, bergantung caranya membelah diri dan kubus atau rantai panjang, bergantung caranya membelah diri dan  berlekatan satu sama yang lain.

 berlekatan satu sama yang lain. 

 Kokus yang senantiasa membelah dalam satu bidang namun tidakKokus yang senantiasa membelah dalam satu bidang namun tidak memisahkan diri, sering membentuk rantai kokus, ini merupakan memisahkan diri, sering membentuk rantai kokus, ini merupakan  bentuk khas

 bentuk khas StrepcoccusStrepcoccus.. 

 Kokus yang membelah dalam tiga bidang tegak lurus satu samaKokus yang membelah dalam tiga bidang tegak lurus satu sama lain membentuk paket kubus, cara ini dijumpai pada merga lain membentuk paket kubus, cara ini dijumpai pada merga Sarcina

Sarcina.. 

 Kokus yang membelah dalam dua bidang untuk membentukKokus yang membelah dalam dua bidang untuk membentuk gugusan yang tidak teratur diklasifikasikan dalam marga gugusan yang tidak teratur diklasifikasikan dalam marga Staphylococcus

Staphylococcus atau marga atau marga Micrococcus. Micrococcus. 2.

2. Basil adalah bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder.Basil adalah bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder. Basil memiliki ukuran yang beraneka ragam, beberapa diantaranya Basil memiliki ukuran yang beraneka ragam, beberapa diantaranya menyerupai rokok sigaret. Bentuk lainnya adalah basil berebantuk menyerupai rokok sigaret. Bentuk lainnya adalah basil berebantuk

(4)

gelendong dengan ujung-ujung yang meruncing lebih menyerupai cerutu. gelendong dengan ujung-ujung yang meruncing lebih menyerupai cerutu. Beberapa basil panjang dan lebarnya sama dan bentuknya lonjong, Beberapa basil panjang dan lebarnya sama dan bentuknya lonjong, basil- bail ini menyerupai kokus sehingga d

 bail ini menyerupai kokus sehingga disebut koko-basil.isebut koko-basil. 3.

3. Bentuk SpiralBentuk Spiral a.

a. Vibrio adalah batang yang melengkung menyerupai koma. Kadang-Vibrio adalah batang yang melengkung menyerupai koma. Kadang-kadang vibrio tumbuh sebagai benang-benang membelit atau kadang vibrio tumbuh sebagai benang-benang membelit atau membentuk S.

membentuk S.  b.

 b. Spiril adalah spiral atau lilitan yang sebenarnya, seperti kotrekSpiril adalah spiral atau lilitan yang sebenarnya, seperti kotrek (pembuka gabus). Tubuh selnya kokoh.

(pembuka gabus). Tubuh selnya kokoh. c.

c. Spirochaeta berbentuk spiral tetapi bedanya dengan spiril dalam halSpirochaeta berbentuk spiral tetapi bedanya dengan spiril dalam hal kemampuannya melenturkan dan melekuk-lekukkan tubuhnya sambil kemampuannya melenturkan dan melekuk-lekukkan tubuhnya sambil  bergerak.

 bergerak.

Gambar. 1 a. Bentuk Kokus, b. Bentuk Basil, dan c. Bentuk Spiral Gambar. 1 a. Bentuk Kokus, b. Bentuk Basil, dan c. Bentuk Spiral

Untuk mengidentifikasi suatu bakteri dapat diamati dari bentuk koloni, warna Untuk mengidentifikasi suatu bakteri dapat diamati dari bentuk koloni, warna koloni, tepi koloni, elevasi koloni, serta tipe pertumbuhannya pada medium koloni, tepi koloni, elevasi koloni, serta tipe pertumbuhannya pada medium miring.

miring. 1.

1. Bentuk KoloniBentuk Koloni

Bentuk koloni yang umunya ditemukan yaitu bundar, bundar dengan Bentuk koloni yang umunya ditemukan yaitu bundar, bundar dengan tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak  beraturan

 beraturan dan dan menyebar, menyebar, berbenang-benang, berbenang-benang, bentuk bentuk l, l, bundar bundar dengandengan tepian menyebar, filiform, rizoid, atau kompleks.

tepian menyebar, filiform, rizoid, atau kompleks. 2.

(5)

Bentuk tepian koloni bakteri umunya yaitu licin, berombak, berlekuk, Bentuk tepian koloni bakteri umunya yaitu licin, berombak, berlekuk, takberaturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang, atau seperti takberaturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang, atau seperti ikal rambut.

ikal rambut. 3.

3. Elevasi KoloniElevasi Koloni

Selain dapat diamati dan diidentifikasi dari bentuk, warna, dan tepian Selain dapat diamati dan diidentifikasi dari bentuk, warna, dan tepian koloninya, pengamatan koloni juga dapat di lakukan pada elevasi koloninya, pengamatan koloni juga dapat di lakukan pada elevasi koloninya. Beberapa elevasi dari koloni bakteri yaitu, datar, timbul, koloninya. Beberapa elevasi dari koloni bakteri yaitu, datar, timbul, cembung, seperti tetesan, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh kedalam cembung, seperti tetesan, seperti tombol, berbukit-bukit, tumbuh kedalam medium, atau seperti kawah.

medium, atau seperti kawah. 4.

4. Tipe Pertumbuhan pada Medium Agar MiringTipe Pertumbuhan pada Medium Agar Miring

Tipe pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar miring juga dapat Tipe pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar miring juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri. Menurut Fardiaz dalam digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri. Menurut Fardiaz dalam Hatuti (2012) ada beberapa tipe koloni bakteri pada medium agar miring Hatuti (2012) ada beberapa tipe koloni bakteri pada medium agar miring yaitu bentuk serupa pedang, bentuk berduri, bentuk serupa tasbih, bentuk yaitu bentuk serupa pedang, bentuk berduri, bentuk serupa tasbih, bentuk titik-titik, bentuk berupa batang, dan bentuk serupa akar.

titik-titik, bentuk berupa batang, dan bentuk serupa akar.

Medium agar padat miring merupakan medium nutrien cair yang ditambah Medium agar padat miring merupakan medium nutrien cair yang ditambah agar sebagai pemadatnya dan dibirakan mengeras pada posisi miring. Pada agar sebagai pemadatnya dan dibirakan mengeras pada posisi miring. Pada medium agar padat miring, bakteri

medium agar padat miring, bakteri  Eschercia  Eschercia coli,coli, bentuknya spreadling dengan bentuknya spreadling dengan elevasi low convex, tidak berbau, berwarna krem dan pertumbuhannya sedikit saja elevasi low convex, tidak berbau, berwarna krem dan pertumbuhannya sedikit saja namun membentuk koloni. Pada Bacillus subtilis pertumbuhannya tipis dan namun membentuk koloni. Pada Bacillus subtilis pertumbuhannya tipis dan merata tanpa koloni dengan elevasi low convex berbentuk echinulate, tidak berbau merata tanpa koloni dengan elevasi low convex berbentuk echinulate, tidak berbau dan berwarna krem (Anitamuina, 2013).

dan berwarna krem (Anitamuina, 2013).

Bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram Bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif. Pembagian kelompok ini didasarkan teknik pewarnaan diderensial yang negatif. Pembagian kelompok ini didasarkan teknik pewarnaan diderensial yang disebut pewarnaan gram. Kedua kelompok ini berbeda terutama dalam dinding disebut pewarnaan gram. Kedua kelompok ini berbeda terutama dalam dinding selnya(Volk & Wheeler, 1988).

selnya(Volk & Wheeler, 1988). 1.

1. Bakteri Gram PositifBakteri Gram Positif

Dinding sel organisme gram positif cukup tebal (20-80 nm) dan terdiri atas Dinding sel organisme gram positif cukup tebal (20-80 nm) dan terdiri atas 60-100 % peptidoglikan. Semua sel gram positif memiliki pi]olimer lurus asam 60-100 % peptidoglikan. Semua sel gram positif memiliki pi]olimer lurus asam  N-asetilmuramat

 N-asetilmuramat dan dan N-asetilglukosamin, N-asetilglukosamin, namun namun ada ada varian varian dalam dalam panjangpanjang dann komposisi jembatan peptida yang mengaitkan silang tetrapeptida dari satu dann komposisi jembatan peptida yang mengaitkan silang tetrapeptida dari satu

(6)

asam N-asetilmuramat dengan polimer yang ada disampingnya. Beberapa asam N-asetilmuramat dengan polimer yang ada disampingnya. Beberapa organisme gram positif juga mengandung substansi dinding sel yang disebut organisme gram positif juga mengandung substansi dinding sel yang disebut asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat berwujud dalam dalam dua bentuk utama, yaitu asam teikoat Asam teikoat berwujud dalam dalam dua bentuk utama, yaitu asam teikoat ribito, dan asam teikoat gliserol. Disamping asam teikoat yang terikat pada ribito, dan asam teikoat gliserol. Disamping asam teikoat yang terikat pada  peptidoglikan

 peptidoglikan (yang (yang tidak tidak terdapat terdapat pada pada semua semua bakteri bakteri gram gram positif), positif), semuasemua  bakteri gram positif mengandung asam teikoat yang

 bakteri gram positif mengandung asam teikoat yang terikat pada membran sel.terikat pada membran sel. 2.

2. Bakteri Gram NegatifBakteri Gram Negatif

Dinding sel bakteri gram negatif mempunyai susunan kimia yang lebih Dinding sel bakteri gram negatif mempunyai susunan kimia yang lebih rumit dari pada bakteri gram positif. Sebagai contoh, dinding sel gram negatif rumit dari pada bakteri gram positif. Sebagai contoh, dinding sel gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan (10-20% bobot kering dinding sel), mengandung lebih sedikit peptidoglikan (10-20% bobot kering dinding sel), tetapi diluar lapisan peptidoglikan, ada struktur “membran” kedua yang tetapi diluar lapisan peptidoglikan, ada struktur “membran” kedua yang tersusun dari protein fosfolipida dan lipopolisakarida (asam lemak yang tersusun dari protein fosfolipida dan lipopolisakarida (asam lemak yang dirangkai dengan

dirangkai dengan polisakarida. polisakarida. Komponen Komponen lipopolisakarida dinding lipopolisakarida dinding sel bakterisel bakteri ini sangat penting karena toksisitasnya pada hewan. Bakteri yang temasuk ini sangat penting karena toksisitasnya pada hewan. Bakteri yang temasuk gram negatif adalah Enterobactericeae, Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli, dan gram negatif adalah Enterobactericeae, Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli, dan lain-lain.

lain-lain.

Baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, dinding sel Baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, dinding sel tidak meyerap cukup zat warna dasar yang umum. Pewarnaan sel bakteri secara tidak meyerap cukup zat warna dasar yang umum. Pewarnaan sel bakteri secara gram merupakan salah satu proseedur yang penting dan paling banyak digunakan gram merupakan salah satu proseedur yang penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri (Hastuti, 2012). Adapun hasil perubahan warna bakteri dalam klasifikasi bakteri (Hastuti, 2012). Adapun hasil perubahan warna bakteri oleh pewarnaan gram yaitu ,

oleh pewarnaan gram yaitu ,

1.

1. Bakteri gram positif, akan berwarna ungu pada akhir pewarnaan.Bakteri gram positif, akan berwarna ungu pada akhir pewarnaan. 2.

2. Bakteri gram negatif, akan berwarna merah pada akhir pewarnaan.Bakteri gram negatif, akan berwarna merah pada akhir pewarnaan.

D.

D. Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat: Alat: 1. 1. InkubatorInkubator 2. 2. LoupeLoupe 3.

(7)

4.

4. MikroskopMikroskop 5.

5. Kaca bendaKaca benda 6.

6. Mangkuk pewarnaMangkuk pewarna 7.

7. Kawat penyanggaKawat penyangga 8.

8. PipetPipet 9.

9. PinsetPinset 10.

10. Lampu spiritusLampu spiritus 11.

11. Botol penyemprotBotol penyemprot

Bahan Bahan

1.

1. 2 medium lempeng NA2 medium lempeng NA 2.

2. Aquades sterilAquades steril 3.

3. Biakan murni bakteri umur 1× 24 jamBiakan murni bakteri umur 1× 24 jam 4.

4. Larutan amonium Oksalat Kristal VioletLarutan amonium Oksalat Kristal Violet 5.

5. Kertas penghisapKertas penghisap 6.

6. Korek apiKorek api 7.

7. Alkohol 95%Alkohol 95% 8.

8. LisolLisol 9.

9. Sabun cuciSabun cuci 10.

10. Larutan SafraninLarutan Safranin 11.

(8)

E.

E. Cara KerjaCara Kerja 1.

1. PengamataPengamatan n Morfologi BakteriMorfologi Bakteri

Melakukan pengamatan seperti yang disebut di atas pada masing-masing koloni Melakukan pengamatan seperti yang disebut di atas pada masing-masing koloni

 bakteri  bakteri

Melakukan pengamatan morfologi koloni dari dua macam

Melakukan pengamatan morfologi koloni dari dua macam koloni bakteri yangkoloni bakteri yang meliputi warna koloni, bentuk koloni, tepi koloni, elevasi,

meliputi warna koloni, bentuk koloni, tepi koloni, elevasi, kepekatan koloni,kepekatan koloni, mengkilat atau suram, dan diameter

mengkilat atau suram, dan diameter

Memilih dua macam koloni bakteri yang tumbuh Memilih dua macam koloni bakteri yang tumbuh

Menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh. koloni bakteri ditandai dengan Menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh. koloni bakteri ditandai dengan

 bentuk seperti lendir, tetesan menteg

 bentuk seperti lendir, tetesan mentega, tetesan sari buaha, tetesan sari buah Setelah biakan berumur 2x24 jam, dilakukan pengamatan t

Setelah biakan berumur 2x24 jam, dilakukan pengamatan t erhadap koloni bakterierhadap koloni bakteri yang tumbuh pada medium lempeng tersebut

yang tumbuh pada medium lempeng tersebut

Menginkubasi ketiga biakan pada medium lempeng tersebut pada suhu 37 Menginkubasi ketiga biakan pada medium lempeng tersebut pada suhu 37°°CC Membawa 3 cawan petri berisi medium lempeng ke tempat sampah, lal

Membawa 3 cawan petri berisi medium lempeng ke tempat sampah, lal u membukau membuka tutup cawan petri di tiga posisi, yaitu atas

tutup cawan petri di tiga posisi, yaitu atas (sejajar dengan kepala), tengah (sejajar(sejajar dengan kepala), tengah (sejajar dada) dan bawah (diatas tanah) selama 5 menit, kemudian menutup kembali dada) dan bawah (diatas tanah) selama 5 menit, kemudian menutup kembali

(9)

2.

2. PembuataPembuatan Biakan n Biakan MurniMurni

mencatat bentuk koloni bakteri yang

mencatat bentuk koloni bakteri yang tumbuh pada mediium miringtumbuh pada mediium miring melakukan peng

melakukan pengamatan setelah biakan amatan setelah biakan berumur berumur 2x24 jam2x24 jam menginkubasi biakan tersebut pada suhu 37

menginkubasi biakan tersebut pada suhu 37 °°CC

secara aseptik menginok

secara aseptik menginokulasikan bakteri itu ulasikan bakteri itu pada medium miring denan arah zig-zagpada medium miring denan arah zig-zag mengg

menggunakan jarum inokulasi dari unakan jarum inokulasi dari bagian bawah menuju ke atas bagian bawah menuju ke atas (tiap medium hanya(tiap medium hanya diinokulasikan dengan 1 macam koloni bakteri. j

diinokulasikan dengan 1 macam koloni bakteri. j angan sampai jarum inokulasi menusukangan sampai jarum inokulasi menusuk medium

medium

Menuliskan nomor koloni yang dipilih pada medium lempeng dan

Menuliskan nomor koloni yang dipilih pada medium lempeng dan medium miringmedium miring yang telah tersedia

yang telah tersedia

Memilih dua macam koloni bakteri yang berrasal dari koloni campuran (sama dengan Memilih dua macam koloni bakteri yang berrasal dari koloni campuran (sama dengan

koloni yang diamati pada pengamatan morfologi koloni bakteri) koloni yang diamati pada pengamatan morfologi koloni bakteri)

Menyediakan 3 medium miring Menyediakan 3 medium miring

(10)

3.

3. Pewarnaan GramPewarnaan Gram

Mengeringkan dengan hati-hati menggunakan kertas penghisap lalu diamati di bawah Mengeringkan dengan hati-hati menggunakan kertas penghisap lalu diamati di bawah

mikroskop mikroskop

Membuang kelebihan larutan safranin ke dalam mangkuk, lalu dibilas dengan air kran Membuang kelebihan larutan safranin ke dalam mangkuk, lalu dibilas dengan air kran

Meneteskan larutan safranin di atas sediaan, lalu dibiarkan selama 30 detik Meneteskan larutan safranin di atas sediaan, lalu dibiarkan selama 30 detik Membuang sisa alkohol ke dalam mangkuk dan membilas sediaan dengan air kran Membuang sisa alkohol ke dalam mangkuk dan membilas sediaan dengan air kran

Meneteskan alkohol 95% di atas sediaan, lalu membiarkan selama

Meneteskan alkohol 95% di atas sediaan, lalu membiarkan selama 1 menit.1 menit. Membuang kelebihan larutan iodium ke dalam mangkuk, lalu dibilas dengan air kran Membuang kelebihan larutan iodium ke dalam mangkuk, lalu dibilas dengan air kran

Meneteskan larutan iodium di atas sediaan, lal

Meneteskan larutan iodium di atas sediaan, lalu menunggu selama 2 menitu menunggu selama 2 menit Membuang kelebihan zat warna tersebut ke dalam mangkuk dan membilas sediaan Membuang kelebihan zat warna tersebut ke dalam mangkuk dan membilas sediaan

dengan air kran dengan air kran

Meletakkan sediaan di atas kawat penyeangga yang berada di atas

Meletakkan sediaan di atas kawat penyeangga yang berada di atas mangkuk pewarna.mangkuk pewarna. Lalu meneteskan larutan Amonium Oksalat Kristal Violet di atas sediaan

Lalu meneteskan larutan Amonium Oksalat Kristal Violet di atas sediaan tersebut.tersebut. DItungg

DItunggu selama u selama 1 menit1 menit

Melakukan fiksasi dengan cara melewatkan medium tersebut di atas

Melakukan fiksasi dengan cara melewatkan medium tersebut di atas nyala api lampunyala api lampu spiritus dengan cepat.

spiritus dengan cepat.

Secara aseptik mengambil inokulum bakteri yang akan diperiksaa, lalu diletakkan di Secara aseptik mengambil inokulum bakteri yang akan diperiksaa, lalu diletakkan di atas tetesan aquades steril

atas tetesan aquades steril tersebut. tersebut. Kemudian diratakan Kemudian diratakan perlahan-lahan dan ditungperlahan-lahan dan ditunggugu hingga mnegering

hingga mnegering

Meneteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut Meneteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut

Menyediakan kaca benda yang bersih, lalu dilewatkan di atas nyala api lampu spirit Menyediakan kaca benda yang bersih, lalu dilewatkan di atas nyala api lampu spirit usus

(11)

Jika teknik pewarnaan berhasil, maka sel-sel bakteri yang bersifat gram positif Jika teknik pewarnaan berhasil, maka sel-sel bakteri yang bersifat gram positif akan berwarna ungu, sedangkan sel-sel bakteri yang bersifat gram negative akan berwarna ungu, sedangkan sel-sel bakteri yang bersifat gram negative akan berwarna merah muda atau merah.

(12)

G. Analisis Data G. Analisis Data

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati morfologi bakteri yang ada di Praktikum ini bertujuan untuk mengamati morfologi bakteri yang ada di sekitar kampus. Pengambilan bakteri dilakukan di tempat sampah s

sekitar kampus. Pengambilan bakteri dilakukan di tempat sampah s amping Garahaamping Garaha Cakrawala. Disediakan 3 cawan petri yang telah berisi medium. Bakteri diambil Cakrawala. Disediakan 3 cawan petri yang telah berisi medium. Bakteri diambil  pada 3

 pada 3 posisi, posisi, yaitu bagian yaitu bagian atas (satas (sejajar ejajar kepala), tengah kepala), tengah (sejajar (sejajar dada), dan dada), dan bawahbawah (tepat di atas tanah) yang dilakukan selama 5 menit. Cara pengambilannya adalah (tepat di atas tanah) yang dilakukan selama 5 menit. Cara pengambilannya adalah dengan meletakkan cawan petri pada masing-masing posisi dalam waktu yang dengan meletakkan cawan petri pada masing-masing posisi dalam waktu yang  bersamaan.

 bersamaan. Setelah Setelah 5 5 menit, menit, cawan cawan petri petri ditutup ditutup kembali kembali dan dan dibawa dibawa keke laboratorium untuk diinkubasi selama 2 x 24 jam.

laboratorium untuk diinkubasi selama 2 x 24 jam.

Pengamatan morfologi bakteri dilakukan dengan mengambil 2

Pengamatan morfologi bakteri dilakukan dengan mengambil 2 koloni yangkoloni yang  berbeda

 berbeda pada pada masing-masing masing-masing cawan cawan petri. petri. Pengamatan Pengamatan pertama pertama dilakukandilakukan  pengamatan morfologi bakteri

 pengamatan morfologi bakteri secara lasecara langsung dan ngsung dan pewarnaan gram. pewarnaan gram. PengamatanPengamatan kedua dilakukan pengamatan koloni dan pertumbuhan bakteri dalam medium kedua dilakukan pengamatan koloni dan pertumbuhan bakteri dalam medium miring.

miring.

Pengamatan pertama, bakteri dari masing-masing cawan petri diamati Pengamatan pertama, bakteri dari masing-masing cawan petri diamati  bentuk

 bentuk morfologinya morfologinya yang yang meliputi meliputi warna warna koloni, koloni, bentuk bentuk koloni, koloni, tepi tepi koloni,koloni, elevasi koloni, diameter koloni, kepekatan koloni, dan jumlah koloni. Pada cawan elevasi koloni, diameter koloni, kepekatan koloni, dan jumlah koloni. Pada cawan  petri

 petri atas, atas, tengah tengah dan dan bawah, bawah, koloni koloni 1 1 berwarna berwarna putih putih tulang, tulang, bentuk bentuk kolonikoloni  bundar dengan tepian kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi  bundar dengan tepian kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi samping seperti tombol. Diameter koloni pada cawan petri atas berukuran 0.4 cm, samping seperti tombol. Diameter koloni pada cawan petri atas berukuran 0.4 cm,  pada

 pada cawan cawan petri petri tengah tengah berukuran berukuran 0.8 0.8 cm, cm, sedangkan sedangkan pada pada cawan cawan petri petri bawahbawah  berukuran 0.3 cm. Pada ketiga cawan petri,

 berukuran 0.3 cm. Pada ketiga cawan petri, koloni bakteri bersifat pekat koloni bakteri bersifat pekat yaitu saatyaitu saat  bakteri

 bakteri diambil diambil dengan dengan jarum jarum oase oase menunjukkan menunjukkan adanya adanya serat serat seperti seperti benang.benang. Jumlah koloni bakteri pada cawan atas sebanyak 16 koloni, pada cawan petri Jumlah koloni bakteri pada cawan atas sebanyak 16 koloni, pada cawan petri tengah sebanyak 4, dan pada cawan petri bawah sebanyak 7 koloni.

tengah sebanyak 4, dan pada cawan petri bawah sebanyak 7 koloni.

Koloni 2 pada cawan petri atas, tengah dan bawah, putih transparan, Koloni 2 pada cawan petri atas, tengah dan bawah, putih transparan,  bentuk koloni bundar deng

 bentuk koloni bundar dengan tepian timbul, tepi koloni licin, elevasi koloni dilihatan tepian timbul, tepi koloni licin, elevasi koloni dilihat dari sisi samping adalah datar. Diameter koloni pada cawan petri atas berukuran dari sisi samping adalah datar. Diameter koloni pada cawan petri atas berukuran 0.4 cm, pada cawan petri tengah berukuran 0.3 cm, sedangkan pada cawan petri 0.4 cm, pada cawan petri tengah berukuran 0.3 cm, sedangkan pada cawan petri  bawah

(13)

 pekat

 pekat yaitu yaitu saat saat bakteri bakteri diambil diambil dengan dengan jarum jarum oase oase tidak tidak menunjukkan menunjukkan adanyaadanya serat seperti benang. Jumlah koloni bakteri pada cawan atas sebanyak 6 koloni, serat seperti benang. Jumlah koloni bakteri pada cawan atas sebanyak 6 koloni,  pada

 pada cawan cawan petri petri tengah tengah sebanyak sebanyak 10, 10, dan dan pada pada cawan cawan petri petri bawah bawah sebanyak sebanyak 3535 koloni.

koloni.

Selanjutnya pada 2 koloni tersebut dilakukan pewarnaan gram. Selanjutnya pada 2 koloni tersebut dilakukan pewarnaan gram. Masing-masing koloni diambil dan diletakkan di atas kaca benda. Sebelumnya, kaca benda masing koloni diambil dan diletakkan di atas kaca benda. Sebelumnya, kaca benda disterilisasi dengan lakohol 95% dan dipanaskan sebentar di atas spirtus. Reagen disterilisasi dengan lakohol 95% dan dipanaskan sebentar di atas spirtus. Reagen yang digunakan untuk pewarnaan secara berurutan yaitu Amonium oksalat Kristal yang digunakan untuk pewarnaan secara berurutan yaitu Amonium oksalat Kristal violet, Iodium, Alkohol 95%, safranin. Masing-masing reagen diteteskan pada violet, Iodium, Alkohol 95%, safranin. Masing-masing reagen diteteskan pada kaca benda yang telah berisi bakteri dalam selang waktu yang berbeda. kaca benda yang telah berisi bakteri dalam selang waktu yang berbeda. Selanjutnya diamati di atas mikroskop perubaha warnanya. Pada koloni 1 dan 2, Selanjutnya diamati di atas mikroskop perubaha warnanya. Pada koloni 1 dan 2, setelah pewarnaan warna berubah menjadi merah. Perubahan warna merah setelah pewarnaan warna berubah menjadi merah. Perubahan warna merah tersebut menunjukkan bahwa koloni bakteri 1 dan koloni bakteri 2 merupakan tersebut menunjukkan bahwa koloni bakteri 1 dan koloni bakteri 2 merupakan  bakteri gram negative.

 bakteri gram negative.

Pengamatan kedua yaitu pengamatan bakteri pada medium miring. 3 Pengamatan kedua yaitu pengamatan bakteri pada medium miring. 3 koloni bakteri pada salah satu cawan petri diinokulasi terlebih dahulu pada koloni bakteri pada salah satu cawan petri diinokulasi terlebih dahulu pada medium miring dan didiamkan selama 2 x 24 jam. 2 koloni merupakan koloni medium miring dan didiamkan selama 2 x 24 jam. 2 koloni merupakan koloni yang sama pada pengamatan pertama, sedangkan 1 koloni merupakan koloni lain. yang sama pada pengamatan pertama, sedangkan 1 koloni merupakan koloni lain. Cara inokulasi (penanaman bakteri) adalah dengan mengambil bakteri dari cawan Cara inokulasi (penanaman bakteri) adalah dengan mengambil bakteri dari cawan  petri

 petri dengan dengan jarum jarum oase oase dan dan memindahkannya pada memindahkannya pada medium medium miring. miring. PenanamanPenanaman  bakteri pada bidang mi

 bakteri pada bidang miring dilakukan dengan pola zring dilakukan dengan pola zig-zag. Inokulasi ig-zag. Inokulasi dilakukan didilakukan di dalam LAF (Laminar Air Flow). Semua peralatan untuk inokulasi harus dalam dalam LAF (Laminar Air Flow). Semua peralatan untuk inokulasi harus dalam keadaan steril yaitu dipanaskan terlebih dahulu.

keadaan steril yaitu dipanaskan terlebih dahulu.

Setelah 2 hari, bakteri pada medium miring diamati. Tipe pertumbuhan Setelah 2 hari, bakteri pada medium miring diamati. Tipe pertumbuhan koloni 1 pada medium miring adalah enchinulate, pertumbuhan koloni 2 pada koloni 1 pada medium miring adalah enchinulate, pertumbuhan koloni 2 pada medium miring belum bisa ditemukan, sedangkan pertumbuhan koloni 3 bertipe medium miring belum bisa ditemukan, sedangkan pertumbuhan koloni 3 bertipe spreading.

spreading.

H. Pembahasan H. Pembahasan

Bakteri dapat diperoleh hampir disetiap tempat, misalnya: di udara, di Bakteri dapat diperoleh hampir disetiap tempat, misalnya: di udara, di antara helaian rambut, disela-sela gigi, di dalam tanah dan sebagainya. Untuk antara helaian rambut, disela-sela gigi, di dalam tanah dan sebagainya. Untuk

(14)

mempelajari morfologi kolobi bakteri, kita perl menangkap dan munumbuhkan mempelajari morfologi kolobi bakteri, kita perl menangkap dan munumbuhkan  pada

 pada medium medium lempeng lempeng terlebih terlebih dahulu. dahulu. Pada Pada umumnya umumnya koloni koloni bakteri bakteri yangyang tertangkap pada medium lempeng ini akan tumbuh setelah lebih kurang 1x24 jam. tertangkap pada medium lempeng ini akan tumbuh setelah lebih kurang 1x24 jam. Bakteri yang akan kita pelajar lebih lanjut sebaikanya juga buat biakan murni Bakteri yang akan kita pelajar lebih lanjut sebaikanya juga buat biakan murni (Hastuti, 2012).

(Hastuti, 2012).

Bakteri yang ditumbuhkan dalam medium agar akan membentuk suatu Bakteri yang ditumbuhkan dalam medium agar akan membentuk suatu  penampakan

 penampakan berupa berupa koloni. koloni. Koloni Koloni bakteri bakteri ini ini merupakan merupakan sekelompok sekelompok masa masa selsel yang dapat dilihat dengan mata langsung. Satu koloni bakteri yang berada di yang dapat dilihat dengan mata langsung. Satu koloni bakteri yang berada di dalam cawan petri/dalam medium agar adalah sama dan dianggap semua sel yang dalam cawan petri/dalam medium agar adalah sama dan dianggap semua sel yang  berada

 berada dalam dalam satu satu koloni koloni tersebut tersebut adalah adalah keturunan keturunan (progeny) (progeny) satusatu mikroorganisme dan karena itu mewakili sebagai biakan murni (Kusnadi, dkk, mikroorganisme dan karena itu mewakili sebagai biakan murni (Kusnadi, dkk, 2003). Menurut Kusnadi, dkk (2003) penampakan koloni bakteri dalam media 2003). Menurut Kusnadi, dkk (2003) penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan

dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni.koloni.

Dalam melakukan pengamatan morfologi koloni harus dengan baik Dalam melakukan pengamatan morfologi koloni harus dengan baik mengamati sifat-sifat suatu koloni. Yang disebut dengan sifat-sifat suatu koloni mengamati sifat-sifat suatu koloni. Yang disebut dengan sifat-sifat suatu koloni ialah sifat-sifat yang ada sangkutpautnya dengan bentuk, susunan, permukaan, ialah sifat-sifat yang ada sangkutpautnya dengan bentuk, susunan, permukaan,  pengkilatan,

 pengkilatan, dan dan sebagainya. sebagainya. Pengamatan Pengamatan sifat-sifat sifat-sifat ini ini dapat dapat dilakukan dilakukan dengandengan  pandangan

 pandangan biasa biasa tanpa tanpa menggunakan menggunakan mikroskop. mikroskop. Supaya Supaya sifat-sifasifat-sifaat at tersebuttersebut tampak jelas, bakteri perlu ditumbuhkan pada medium padat (Dwidjoseputro, tampak jelas, bakteri perlu ditumbuhkan pada medium padat (Dwidjoseputro, 2005). Sebagaimana dalam praktikum yang telah dilakukan, praktikan pada 2005). Sebagaimana dalam praktikum yang telah dilakukan, praktikan pada awalnya menangkap bakteri di lingkungan tepatnya di tempat sampah belakang awalnya menangkap bakteri di lingkungan tepatnya di tempat sampah belakang Gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, pada ketinggian (posisi) Gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, pada ketinggian (posisi) tempat yang berbeda, dalam tempat yang sama. Setelah itu disimpan dalam tempat yang berbeda, dalam tempat yang sama. Setelah itu disimpan dalam inkubator selama 2x24 jam diamati sifat-sifat suatu koloni yang sama, yang inkubator selama 2x24 jam diamati sifat-sifat suatu koloni yang sama, yang  berhasil ditemukan pada ketiga ketinggian (posisi) tempat yang b

 berhasil ditemukan pada ketiga ketinggian (posisi) tempat yang bebeda.ebeda.

Pada cawan petri atas, tengah dan bawah, koloni 1 berwarna putih tulang, Pada cawan petri atas, tengah dan bawah, koloni 1 berwarna putih tulang,  bentuk koloni

 bentuk koloni bundar dengan tepibundar dengan tepian kerang, an kerang, tepi tepi koloni berombak, koloni berombak, elevasi elevasi kolonikoloni dilihat dari sisi samping seperti tombol. Dwidjoseputro (2005) menjelaskan dilihat dari sisi samping seperti tombol. Dwidjoseputro (2005) menjelaskan  bahwa,

 bahwa, besar besar ke ke kecilnya kecilnya koloni koloni dapat dapat hanya hanya serupa serupa suatu suatu titik, titik, adapula adapula yangyang sampai menutup permukaan medium dari hasil pengamatan morfologi koloni satu sampai menutup permukaan medium dari hasil pengamatan morfologi koloni satu

(15)

maka di dapatkan diameter koloni pada cawan petri atas berukuran 0.4 cm, pada maka di dapatkan diameter koloni pada cawan petri atas berukuran 0.4 cm, pada cawan petri tengah berukuran 0.8 cm, sedangkan pada cawan petri bawah cawan petri tengah berukuran 0.8 cm, sedangkan pada cawan petri bawah  berukuran 0.3

 berukuran 0.3 cm. Sehingga, cm. Sehingga, jika jika dibandingkan diantara dibandingkan diantara ketiganya koloni ketiganya koloni 1 dapat1 dapat tumbuh dengan baik pada cawan petri yang di letakan pada posisi tengah (setinggi tumbuh dengan baik pada cawan petri yang di letakan pada posisi tengah (setinggi dada) praktikan. Dakurni (2014) menjelaskan, beberapa faktor yang berpengaruh dada) praktikan. Dakurni (2014) menjelaskan, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba yang didalamnya termasuk bakteri ialah: (1) terhadap pertumbuhan mikroba yang didalamnya termasuk bakteri ialah: (1) Konsentrasi nutrient, makin banyak bahan nutrisi yang diperlukan makin cepat Konsentrasi nutrient, makin banyak bahan nutrisi yang diperlukan makin cepat  pertumbuhan

 pertumbuhan mikroba; mikroba; (2) (2) pH pH (keasaman (keasaman dan dan kebasaan), kebasaan), beberapa beberapa mikrobamikroba mempunyai sifat pH yang berbeda-beda untuk menunjang pertumbuhannya; (3) mempunyai sifat pH yang berbeda-beda untuk menunjang pertumbuhannya; (3) konsentrasi air, untuk pertumbuhan mikroba memerlukan konsentrasi yang cukup konsentrasi air, untuk pertumbuhan mikroba memerlukan konsentrasi yang cukup dan sangat spesifik; (4) bahan alami, bahan alami tertentu bersifat antimikrobia, dan sangat spesifik; (4) bahan alami, bahan alami tertentu bersifat antimikrobia, yaitu sifat menghambat pertumbuhan mikrobia, misalnya golongan yaitu sifat menghambat pertumbuhan mikrobia, misalnya golongan rempah-rempah; (5) suhu, mikrobia mempunyai sifat spesifi terhadap suhu untuk rempah; (5) suhu, mikrobia mempunyai sifat spesifi terhadap suhu untuk  pertumbuhannya; dan (6) tekanan osmosis,

 pertumbuhannya; dan (6) tekanan osmosis, mempengaruhi kestabilan dari mempengaruhi kestabilan dari dindingdinding dan membrane sel mikroba.

dan membrane sel mikroba.

Dwidjoseputro (2005) menjelaskan, dalam hal bentuk ada koloni bulat, Dwidjoseputro (2005) menjelaskan, dalam hal bentuk ada koloni bulat, ada yang memanjang, ada yang tepiannya rata, dan ada tepiannya yang tidak rata, ada yang memanjang, ada yang tepiannya rata, dan ada tepiannya yang tidak rata, dalam hal kenaikan permukaan, ada koloni yang rata saja dengan permukaan dalam hal kenaikan permukaan, ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium, ada pula yang timbul, yaitu menjulang tebal di permukaan medium, medium, ada pula yang timbul, yaitu menjulang tebal di permukaan medium, dalam hal halus kasarnya permukaan ada koloni yang permukaanya halus, ada dalam hal halus kasarnya permukaan ada koloni yang permukaanya halus, ada yang permukaannya kasar (tidak rata), dalam hal wajah permukaan ada koloni yang permukaannya kasar (tidak rata), dalam hal wajah permukaan ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada yang permukaannya suram, dalam hal warna yang permukaannya mengkilat, ada yang permukaannya suram, dalam hal warna kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuning-kuningan, dan kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuning-kuningan, dan dalam hal kepekatan ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang lunak seperti dalam hal kepekatan ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang lunak seperti mentega, ada yang keras dan kering. Setelah dilakukan pengamatan morfologi mentega, ada yang keras dan kering. Setelah dilakukan pengamatan morfologi  bakteri

 bakteri koloni koloni 1 1 didapatkan didapatkan koloni koloni berwarna berwarna putih putih tulang, tulang, bentuk bentuk koloni koloni bundarbundar dengan tepian kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi dengan tepian kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi samping seperti tombol.

samping seperti tombol.

Berdasarkan hasil analisis data, pada koloni bakteri yang kedua Berdasarkan hasil analisis data, pada koloni bakteri yang kedua menunjukkan ciri-ciri morfologi sebagai berikut, warna koloni putih transparan, menunjukkan ciri-ciri morfologi sebagai berikut, warna koloni putih transparan,  bentuk koloni bundar dengan tepi

(16)

diameter koloni rata-rata 0,26 cm, dan bersifat tidak pekat karena tidak diameter koloni rata-rata 0,26 cm, dan bersifat tidak pekat karena tidak menunjukkan adanya serat seperti benang saat koloni bakteri diambil dnegan menunjukkan adanya serat seperti benang saat koloni bakteri diambil dnegan  jarum

 jarum oase. oase. Jumlah Jumlah koloni koloni 2 2 pada pada ketiga ketiga cawan cawan petri petri adalah adalah 51 51 koloni.koloni. Penghitungan jumlah koloni ini menggunkan colony counter. Jumlah koloni 2 Penghitungan jumlah koloni ini menggunkan colony counter. Jumlah koloni 2  bakteri

 bakteri ini ini sangat sangat banyak banyak jika jika dibandingkan dibandingkan dengan dengan koloni koloni 1. 1. Hal Hal iniini menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni 2 adalah cepat. Menurut Irianto (2006) menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni 2 adalah cepat. Menurut Irianto (2006)  proses

 proses pertumbuhan pertumbuhan yang yang optimal optimal jika jika berdasarkan berdasarkan syarat syarat yaitu yaitu dengandengan tersedianya makanan dan energi yang cukup serta keadaan lingkungan (pH, suhu). tersedianya makanan dan energi yang cukup serta keadaan lingkungan (pH, suhu). Selain itu juga pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Selain itu juga pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti substrat pertumbuhan yaitu menggunakan medium agar pada prektikum ini, pH, substrat pertumbuhan yaitu menggunakan medium agar pada prektikum ini, pH, temperatur, dan bahan kimia (Dwidjoseputro, 1990).

temperatur, dan bahan kimia (Dwidjoseputro, 1990).

Praktikum selanjutnya adalah pewarnaan gram. Dalam mengidentifikasi Praktikum selanjutnya adalah pewarnaan gram. Dalam mengidentifikasi suatu bakteri tidak hanya dengan mengamati morfologi bakteri, tetapi juga bisa suatu bakteri tidak hanya dengan mengamati morfologi bakteri, tetapi juga bisa dengan pemeriksaan mikroskopis seperti pewarnaan gram. Gram digunakan dengan pemeriksaan mikroskopis seperti pewarnaan gram. Gram digunakan untuk

untuk mengetahui mengetahui morfologi morfologi sel sel bakteri bakteri serta serta untuk untuk membedakan membedakan bakteri bakteri gramgram  positif

 positif dan dan gram gram negatif. negatif. Jika Jika suatu suatu bakteri bakteri diwarnai diwarnai dengan dengan teknik teknik pewarnaanpewarnaan gram menunjukkan hasil pewarnaan merah maka bakteri tersebut adalah bakteri gram menunjukkan hasil pewarnaan merah maka bakteri tersebut adalah bakteri gram neg

gram negatif, sedangkan atif, sedangkan jika diperoleh jika diperoleh bakteri bakteri berwarna berwarna ungu ungu maka bakterimaka bakteri tersebut adalah gram positif (Kusnadi, 2003).

tersebut adalah gram positif (Kusnadi, 2003).

Pelczar, (2008) menjelaskan, pewarnaan gram didasarkan pada struktur Pelczar, (2008) menjelaskan, pewarnaan gram didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri

dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram negatif mengandung lipid, lemak,gram negatif mengandung lipid, lemak, atau substansi seperti lemak dalam presentase lebih tinggi daripada yang atau substansi seperti lemak dalam presentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram prositif. Bukti-bukti percobaan menyarankan bahwa dikandung bakteri gram prositif. Bukti-bukti percobaan menyarankan bahwa selama prosedur pewarnaan, perlakuan dengan etanol (alkohol) terhadap bakteri selama prosedur pewarnaan, perlakuan dengan etanol (alkohol) terhadap bakteri gram negatif menyebabkan terekstraksinya lipid sehingga memperbesar daya gram negatif menyebabkan terekstraksinya lipid sehingga memperbesar daya rembes atau permeabilitas dinding sel gram negatif. Jadi kompleks ungu rembes atau permeabilitas dinding sel gram negatif. Jadi kompleks ungu Kristal-yodium (UK-Y), yang telah memasuki dinding sel selama waktu langkah awal yodium (UK-Y), yang telah memasuki dinding sel selama waktu langkah awal dalam proses pewarnaan, dapat dapat diekstraksi. Karena itu organisme bakteri dalam proses pewarnaan, dapat dapat diekstraksi. Karena itu organisme bakteri gram negative kehilangan warna tersebut. Karena kadungan lipidnya yang lebih gram negative kehilangan warna tersebut. Karena kadungan lipidnya yang lebih rendah, dinding sel bakteri gram positif menjadi terdehidrasi selama perlakuan rendah, dinding sel bakteri gram positif menjadi terdehidrasi selama perlakuan etanol.

(17)

Perlakuan dengan melewatkan diatas api dengan perlahan-lahan supaya Perlakuan dengan melewatkan diatas api dengan perlahan-lahan supaya  bakteri itu benar-benar m

 bakteri itu benar-benar melekat pada kaca benda, elekat pada kaca benda, dan dengan demikian tidak akandan dengan demikian tidak akan terhapus apabila sediaan dicuci. Pencucian dengan alcohol berguna mengilangkan terhapus apabila sediaan dicuci. Pencucian dengan alcohol berguna mengilangkan zat warna yang berlebihan. Suatu sediaan perlu diwarnai dua kali. Setelah zat zat warna yang berlebihan. Suatu sediaan perlu diwarnai dua kali. Setelah zat warna yang pertama (ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alcohol, warna yang pertama (ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alcohol, kemudian ditumpangi dengan zat warna yang berlainan, yaitu dengan zat warna kemudian ditumpangi dengan zat warna yang berlainan, yaitu dengan zat warna merah. Jika sediaan itu dicuci dengan air, maka jika zat warna tambahan (merah) merah. Jika sediaan itu dicuci dengan air, maka jika zat warna tambahan (merah)  bertahan hingga z

 bertahan hingga zat warna at warna asli asli (ungu) tidak ta(ungu) tidak tampak, dalam mpak, dalam hal ihal ini sediaan ni sediaan bakteribakteri dinamakan dengan bakteri gram negative Dwidjoseputro (2005). Komposisi dinamakan dengan bakteri gram negative Dwidjoseputro (2005). Komposisi dinding sel gram negative: lebih kompleks (terdapat membrane luar yang dinding sel gram negative: lebih kompleks (terdapat membrane luar yang melindungi peptidoglikan), struktur membran luar mirip membran sel dalam, melindungi peptidoglikan), struktur membran luar mirip membran sel dalam, membran luar terdiri dari fosfolipid (lapisan dalam) dan lipopolisakarida (bagian membran luar terdiri dari fosfolipid (lapisan dalam) dan lipopolisakarida (bagian luar), membran sel terdiri atas dua lapis fosfolipid, da nada lipopolisakarida, porin luar), membran sel terdiri atas dua lapis fosfolipid, da nada lipopolisakarida, porin (kanal).

(kanal).

Hastuti (2012) menyatakan bahwa pewarnaan sel bakteri secara gram Hastuti (2012) menyatakan bahwa pewarnaan sel bakteri secara gram merupakan salah satu prosedur yang penting dan paling banyak digunakan dalam merupakan salah satu prosedur yang penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri. Karena kemampuannya membedakan suatu kelompok bakteri klasifikasi bakteri. Karena kemampuannya membedakan suatu kelompok bakteri tertentu dari kelompok lainnya, maka pewarnaan ini disebut pewarnaan tertentu dari kelompok lainnya, maka pewarnaan ini disebut pewarnaan diferensial. Namun, dalam praktikum yang telah dilaksanakan tidak dilakukan diferensial. Namun, dalam praktikum yang telah dilaksanakan tidak dilakukan identifikasi untuk menyusun klasifikasi koloni yang di amati, hanya melakukan identifikasi untuk menyusun klasifikasi koloni yang di amati, hanya melakukan  pengamatan

 pengamatan morfologi, morfologi, pewarnaan pewarnaan gram, gram, dan dan pengamatan pengamatan bakteri bakteri pada pada mediummedium miring.

miring.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pewarnaan koloni Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pewarnaan koloni  bakteri 1 dan

 bakteri 1 dan bakteri 2 bakteri 2 adalah berwarna merah. adalah berwarna merah. Berarti koloni bakteriBerarti koloni bakteri1 dan koloni1 dan koloni  bakteri 2

 bakteri 2 termasuk dalatermasuk dalam bakteri m bakteri gram negatif. gram negatif. Warna merah Warna merah tersebut tersebut disebabkandisebabkan kompleks zat warna kristal violet-yodium yang sebelumnya diberikan larut ketika kompleks zat warna kristal violet-yodium yang sebelumnya diberikan larut ketika  pemberian

 pemberian larutan larutan alkohol alkohol 90% 90% sehingga sehingga saat saat diberi diberi safranin safranin akan akan memberimemberi warna merah pada membran sel bakteri (Lay (1994) dalam Fitri dan Yasmin, warna merah pada membran sel bakteri (Lay (1994) dalam Fitri dan Yasmin, 2011).

2011).

Praktikum yang selanjutnya dilakukan adalah pengamatan kedua yaitu Praktikum yang selanjutnya dilakukan adalah pengamatan kedua yaitu  pengamatan bakteri pada medium

(18)

reaksi yang telah berisi medium miring dan disimpan di dalam kulkas selama, reaksi yang telah berisi medium miring dan disimpan di dalam kulkas selama, dilakuakn inokulasi (penanaman bakteri), adalah dengan mengambil bakteri dari dilakuakn inokulasi (penanaman bakteri), adalah dengan mengambil bakteri dari cawan petri dengan jarum oase dan memindahkannya pada medium miring. cawan petri dengan jarum oase dan memindahkannya pada medium miring. Andaikata medium dan alat-alat yang kita pergunakan dalam inokulasi itu tidak Andaikata medium dan alat-alat yang kita pergunakan dalam inokulasi itu tidak steril, niscayalah kita tidak akan mungkin memperoleh piaraan bakteri yang kita steril, niscayalah kita tidak akan mungkin memperoleh piaraan bakteri yang kita inginkan, maka langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita inginkan, maka langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita melakukan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat melakukan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat  perlengkapannya. Ujung kawat

 perlengkapannya. Ujung kawat inokulasi sebaiinokulasi sebaiknya dari knya dari platina platina atau datau dari niari nikrom,krom, sebelum digunakan lebih dahulu ujung kawat dipijarkan, sedangkan sisanya sebelum digunakan lebih dahulu ujung kawat dipijarkan, sedangkan sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan pada nyala api saja. Setelah dingin kembali, sampai tangkai cukup dilewatkan pada nyala api saja. Setelah dingin kembali, ujung kawat itu disentuhkan suatu koloni. Mulut tabung tempat pemeriaaraan itu ujung kawat itu disentuhkan suatu koloni. Mulut tabung tempat pemeriaaraan itu dipanasi juga setelah sumbatannya diambil. Setelah pengambilan inoculum (yaitu dipanasi juga setelah sumbatannya diambil. Setelah pengambilan inoculum (yaitu sampel bakteri) selesai, mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti sampel bakteri) selesai, mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula (Dwidjoseputro, 2005).

semula (Dwidjoseputro, 2005).

Penanaman bakteri pada bidang miring dilakukan dengan pola zig-zag Penanaman bakteri pada bidang miring dilakukan dengan pola zig-zag dengan bantuan jarum oase yang dilakukan di dalam LAF (

dengan bantuan jarum oase yang dilakukan di dalam LAF ( Laminar  Laminar Air Air FlowFlow).). Setelah 2

Setelah 2 hari, bakteri hari, bakteri pada mpada medium miring edium miring diamati. diamati. Dwidjoseputro Dwidjoseputro (2005)(2005) menjelaskan, sifat-sifat koloni pada agar-agar miting berkisar pada bentuk dan menjelaskan, sifat-sifat koloni pada agar-agar miting berkisar pada bentuk dan tepi koloni. Tipe pertumbuhan koloni 1 pada medium

tepi koloni. Tipe pertumbuhan koloni 1 pada medium miring adalah enchinulate.miring adalah enchinulate. Berdasarkan hasil analisis data tipe pertumbuhan koloni 2 bakteri pada Berdasarkan hasil analisis data tipe pertumbuhan koloni 2 bakteri pada medium miring belum bisa ditentukan/ditemukan. Dari data pengamatan juga medium miring belum bisa ditentukan/ditemukan. Dari data pengamatan juga terlihat bentuk koloni 2 setelah 2 hari diinkubasi menunjukkan bentuk yang tidak terlihat bentuk koloni 2 setelah 2 hari diinkubasi menunjukkan bentuk yang tidak  beraturan

 beraturan dan dan terlihat terlihat seperti seperti titik-titik titik-titik koloni koloni bakteri. bakteri. Hal Hal ini ini disebabkan disebabkan saatsaat inokulasi bakteri terjadi kesalahan, yaitu saat menanam bakteri dengan pola inokulasi bakteri terjadi kesalahan, yaitu saat menanam bakteri dengan pola zig-zag tangan praktikan gemetar sehingga menyebabkan pertumbuhan koloni 2 tidak zag tangan praktikan gemetar sehingga menyebabkan pertumbuhan koloni 2 tidak  bisa teramati.

 bisa teramati.

Pengamatan tentang karakteristik morfologi koloni bakteri perlu Pengamatan tentang karakteristik morfologi koloni bakteri perlu dilakukan, agar

dilakukan, agar mempermudah dalam mempermudah dalam proses identifikasi proses identifikasi jenis bakteri. Hal inijenis bakteri. Hal ini sesuai dengan

sesuai dengan pernyataan Lay (1994) pernyataan Lay (1994) dalam Fitri dan Yasmin (2011dalam Fitri dan Yasmin (2011), bahwa), bahwa  berdasarkan ciri morfologi

(19)

 proses

 proses identifikasi identifikasi jenis-jenis jenis-jenis mikroorganisme, mikroorganisme, namun namun untuk untuk memperoleh memperoleh hasilhasil identifikasi yang sempurna maka harus dilanjutkan dengan uji biokimia.

identifikasi yang sempurna maka harus dilanjutkan dengan uji biokimia.

I.

I. DiskusiDiskusi

Bahan Diskusi Pembuatan Medium Padat Bahan Diskusi Pembuatan Medium Padat

1.

1. Sarat-sarat apakah yang harus dipenuhi dalam pembuatan medium untukSarat-sarat apakah yang harus dipenuhi dalam pembuatan medium untuk menumbuhkan mikroba? Jelaskan!

menumbuhkan mikroba? Jelaskan! Jawab:

Jawab:

Sarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan medium antara lain Sarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan medium antara lain sebagai berikut:

sebagai berikut: 

 Mengandung semua zat yang mudah digunakan oleh mikroba.Mengandung semua zat yang mudah digunakan oleh mikroba. 

 Tidak mengandung zat penghambat pertumbuhan.Tidak mengandung zat penghambat pertumbuhan. 

 Mempunyai tekanan osmose dan tekanan muka.Mempunyai tekanan osmose dan tekanan muka. 

 Mempunyai derajat keasaman (pH) yang sesuaiMempunyai derajat keasaman (pH) yang sesuai 

 Dalam keadaam seteril.Dalam keadaam seteril.

Sarat tersebut harus dipenuhi agar mikroba dapat tumbuh pada medium yang Sarat tersebut harus dipenuhi agar mikroba dapat tumbuh pada medium yang akan digunakan. Dengan adanya nutrisi yang dibutuhkan dan dengan keadaan akan digunakan. Dengan adanya nutrisi yang dibutuhkan dan dengan keadaan medium yang sesuai dengan lingkungan asilnya, mikroba diharapkan dapat medium yang sesuai dengan lingkungan asilnya, mikroba diharapkan dapat tumbuh dengan baik.

tumbuh dengan baik.

2.

2. Mengapa medium yang telah disterilisasi harus Mengapa medium yang telah disterilisasi harus diinkubasikan dahulu sebelumdiinkubasikan dahulu sebelum digunakan? Jelaskan!

digunakan? Jelaskan!

Medium yang sudah disterilisasi harus diinkubasikan dahulu Medium yang sudah disterilisasi harus diinkubasikan dahulu sebelum digunakan adalah untuk menjaga dan menyesuaikan suhu yang ada sebelum digunakan adalah untuk menjaga dan menyesuaikan suhu yang ada  pada

 pada medium medium agar agar sama sama dengan dengan suhu suhu lingkungan lingkungan ketika ketika bakteri bakteri dapatdapat tumbuh. Proses inkubasi ini dilakukan selama 72 jam. Selain itu, inkubasi tumbuh. Proses inkubasi ini dilakukan selama 72 jam. Selain itu, inkubasi  juga

 juga dilakukan dilakukan untuk untuk menghambat menghambat pertumbuhan pertumbuhan mikroorganisme mikroorganisme yang tiyang tidakdak digunakan.

digunakan.

Bahan Diskusi Biakan Murni Bakteri Bahan Diskusi Biakan Murni Bakteri

1.

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah dan jumlah macam bakteriFaktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah dan jumlah macam bakteri  pada suatu tempat?

 pada suatu tempat? Jawab:

(20)

Faktor yang mempengaruhi jumlah dan jumlah macam bakteri pada Faktor yang mempengaruhi jumlah dan jumlah macam bakteri pada suatu tempat antara lain sebagai berikut.

suatu tempat antara lain sebagai berikut.

 Faktor nutrisiFaktor nutrisi

 KarbonKarbon

Karbon merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh Karbon merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh  bakteri.

 bakteri. Karbon Karbon tersebut tersebut dapat dapat berasal berasal sari sari karbon karbon dioksida dioksida atauatau senyawa organik. Karbon dimanfaatkan sebagai penghasil senyawa organik. Karbon dimanfaatkan sebagai penghasil metabolit organik esensial dan sebagai sumber pertumbuhan. metabolit organik esensial dan sebagai sumber pertumbuhan. Bakteri yang berbeda memanaatkan karbon untuk kebutuhan yang Bakteri yang berbeda memanaatkan karbon untuk kebutuhan yang  berbeda pula.

 berbeda pula. 

 Faktor pertumbuhanFaktor pertumbuhan

Sejumlah bakteri heterorofik tidak dapat tumbuh dari Sejumlah bakteri heterorofik tidak dapat tumbuh dari suplai satu atau lebih faktor pertumbuhan. Hal ini menandakan suplai satu atau lebih faktor pertumbuhan. Hal ini menandakan  bahwa

 bahwa fsktor fsktor pertumbuhan pertumbuhan merupakan merupakan salah salah satu satu faktor faktor yangyang mempengaruhi keberadaan dan jumlah bakteri di suatu tempat. mempengaruhi keberadaan dan jumlah bakteri di suatu tempat. 

 Ion anorganikIon anorganik

Sejumlah kecil ion anorganik dibutuhkan oleh bakteri Sejumlah kecil ion anorganik dibutuhkan oleh bakteri dalam jumlah yang kecil. Ion organik tersebut tersusun atas dalam jumlah yang kecil. Ion organik tersebut tersusun atas  Nitrogen, Sulfur, Fosfor, Kalium, Mag

 Nitrogen, Sulfur, Fosfor, Kalium, Magnesium, dan Kalisiumnesium, dan Kalisium 

 OksigenOksigen

Kebutuhan oksigen pada bakteri mencerminkan Kebutuhan oksigen pada bakteri mencerminkan mekanisme yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mekanisme yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energinya.

energinya. 

 Karbon dioksidaKarbon dioksida

Karbon dioksida secara normal dihasilkan oleh Karbon dioksida secara normal dihasilkan oleh katabolisme senyawa organik, oleh karena itu dinamakan sebagai katabolisme senyawa organik, oleh karena itu dinamakan sebagai faktor pembatas.

faktor pembatas.

 Faktor fisikFaktor fisik

 TemperaturTemperatur

Setiap bakteri memiliki temperatur optimal yang dapat Setiap bakteri memiliki temperatur optimal yang dapat membuat pertumbuhan bakteri semakin cepat. Bakteri memiliki membuat pertumbuhan bakteri semakin cepat. Bakteri memiliki rentang temperatur yang menyababkan mereka dapat tumbuh. rentang temperatur yang menyababkan mereka dapat tumbuh.

(21)

Temperature optimal biasanya mencerminkan lingkungan normal Temperature optimal biasanya mencerminkan lingkungan normal mikroorganisme.

mikroorganisme. 

 Konsentrasi ion hydrogen (pH)Konsentrasi ion hydrogen (pH)

Bakteri membutuhkan pH yang berbeda untuk setiap Bakteri membutuhkan pH yang berbeda untuk setiap  jenisnya. Perbedaan ini

 jenisnya. Perbedaan ini disebabkan oleh proses metadisebabkan oleh proses metabolisme yangbolisme yang terjadi di dalam sel.

terjadi di dalam sel. 

 Kondisi omotikKondisi omotik

Konsentrasi larutan yang aktif secara osmotic di dalam sel Konsentrasi larutan yang aktif secara osmotic di dalam sel  bakteri

 bakteri umumnya umumnya lebih lebih tinggi tinggi dari dari konsentrasi konsentrasi di di luar luar sel.sel. Sebagiam besar bakreri yang mengalami kerusakan dinding Sebagiam besar bakreri yang mengalami kerusakan dinding selnya akan mengalami kerusakan dinding sel, tidak toleran selnya akan mengalami kerusakan dinding sel, tidak toleran terhadap pertumbuhan osmotic dan akan mengembangkan sistem terhadap pertumbuhan osmotic dan akan mengembangkan sistem transport kompleks dan alat pengatur sensor-osmotik dan transport kompleks dan alat pengatur sensor-osmotik dan memelihara keadaan osmotic konsentrat dalam sel.

memelihara keadaan osmotic konsentrat dalam sel. 

 Potensial reduksi-oksidasiPotensial reduksi-oksidasi

Mikroba memiliki derajat sensitifitas tertentu terhadap Mikroba memiliki derajat sensitifitas tertentu terhadap  potensial

 potensial reduksi-oksidasi reduksi-oksidasi dari dari medium medium pertumbuhannya.pertumbuhannya. Potensial oksidasi-reduksi dari suatu substrat merupakan nilai Potensial oksidasi-reduksi dari suatu substrat merupakan nilai kemudahan substrat tersebut dalam mengeluarkan dan kemudahan substrat tersebut dalam mengeluarkan dan mendapatkan elektron.

mendapatkan elektron.

2.

2. Apakah kegunaan biakan murni bakteri?Apakah kegunaan biakan murni bakteri?

Biakan murni bakteri digunakan untuk mempermudah pengamatan Biakan murni bakteri digunakan untuk mempermudah pengamatan dan supaya kita mendapatkan satu spesies saja dalam satu piaraan. Biakan dan supaya kita mendapatkan satu spesies saja dalam satu piaraan. Biakan murni biasanya ditumbuhkan pada medium agar, hal ini diharapkan mikroba murni biasanya ditumbuhkan pada medium agar, hal ini diharapkan mikroba tersebut dapat tumbuh agak berjauhan dari sesamanya dan setiap selnya tersebut dapat tumbuh agak berjauhan dari sesamanya dan setiap selnya  berhimpun membentuk k

 berhimpun membentuk koloni.oloni.

Diskusi Pewarnaan secara Gram Diskusi Pewarnaan secara Gram

1.

1. Mengapa terjadi perbedaan reaksi dan hasil pewarnaan antara bakteri gramMengapa terjadi perbedaan reaksi dan hasil pewarnaan antara bakteri gram  positif

 positif dan dan gram gram negatif? negatif? Jelaskan Jelaskan proses proses kimiawi kimiawi yang terjadi yang terjadi dalam dalam prosesproses  pewarnaan gram!

(22)

Jawab: Jawab:

Perbedaan reaksi dan hasil pewarnaan pada bakteri gram positif dan Perbedaan reaksi dan hasil pewarnaan pada bakteri gram positif dan negative terletak pada struktur dan komposisi dinding selnya. Bakteri Gram negative terletak pada struktur dan komposisi dinding selnya. Bakteri Gram Positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam pewarnaan Gram Positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam pewarnaan Gram (Kristal Violet) sehingga nampak berwarna ungu saat pengamatan (Kristal Violet) sehingga nampak berwarna ungu saat pengamatan dikarenakan dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar dikarenakan dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar Peptidoglikan yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci Peptidoglikan yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci dengan alcohol. Sementara itu, bakteri Gram Negatif memiliki komposisi dengan alcohol. Sementara itu, bakteri Gram Negatif memiliki komposisi dinding sel yang sebagian besar tersusun dari lapisan

dinding sel yang sebagian besar tersusun dari lapisan lipid, sehingga pada saatlipid, sehingga pada saat  pewarnaan

 pewarnaan kurang kurang dapat dapat mempertahankan mempertahankan zat zat warna warna utama utama terutama terutama saatsaat dicuci dengan alkohol (lipid rusak saat dicuci dengan alkohol), akibatnya dicuci dengan alkohol (lipid rusak saat dicuci dengan alkohol), akibatnya kelompok bakteri ini memberikan kenampakan warna merah (warna dari zat kelompok bakteri ini memberikan kenampakan warna merah (warna dari zat warna ke dua yaitu safranin) di akhir kegiatan pewarnaan Gram.

warna ke dua yaitu safranin) di akhir kegiatan pewarnaan Gram.

J.

J. KesimpulanKesimpulan

Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

kesimpulan sebagai berikut: 1.

1. Koloni 1 berwarna putih tulang, bentuk koloni bundar dengan tKoloni 1 berwarna putih tulang, bentuk koloni bundar dengan t epianepian kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi samping kerang, tepi koloni berombak, elevasi koloni dilihat dari sisi samping seperti tombol. Rerata diameter koloninya adalah 05 cm. Koloni bakteri 1 seperti tombol. Rerata diameter koloninya adalah 05 cm. Koloni bakteri 1  bersifat pekat.

 bersifat pekat. 2.

2. Koloni bakteri yang Koloni bakteri yang kedua kedua berwarna koloni pberwarna koloni putih transparan, berbentukutih transparan, berbentuk koloni bundar dengan tepian timbul, memiliki tepi koloni licin, elevasi koloni bundar dengan tepian timbul, memiliki tepi koloni licin, elevasi koloni datar, diameter koloni rata-rata 0,26 cm, dan bersifat tidak pekat. koloni datar, diameter koloni rata-rata 0,26 cm, dan bersifat tidak pekat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari metode penghambatan pertumbuhan bakteri patogen dengan media cair adalah tidak ada koloni bakteri yang tumbuh pada kontrol V.. Pada biakan campuran

1) Koloni yang berwarna hijau metalik dengan titik hitam ditengah koloni pada medium EMBA atau koloni merah hitam metalik pada medium ENDO Agar di

Adapun manfaat penelitian mengenai karakteristik morfologi koloni bakteri dan jamur pada pengolahan asam drien dari buah durian ini diharapkan dapat

Pengujian kualitas mikrobiologi makanan pada selada yang telah matang menunjukkan hasil nilai ALT koloni bakteri yang lebih rendah dari pada nilai ALT koloni bakteri pada

Untuk inokulasi pada tabung reaksi, tabung reaksi yang digunakan untuk menginokulasi Lactobacillus plantarum, menggunakan media NBA, terdapat koloni yang jelas dan

=ila dilihat berdasarkan hasil pengamatan, maka diketahui koloni  bakteri = memiliki kemampuan menghidrolisis amilum dengan sedang, sedangkan koloni bakteri A sama sekali

Ukuran koloni yang sangat kecil dalam kasus ini mungkin mengindikasikan bahwa bakteri psikrofil tumbuh lebih lambat pada suhu rendah, atau bahwa kondisi di lingkungan tersebut kurang

Metode Tuang Kelebihan metode tuang dalam perhitungan angka kuman 1 Dapat digunakan untuk memperoleh biakan murni 2 Hanya sel yang masih hidup yang dihitung 3 Diperoleh koloni bakteri