• Tidak ada hasil yang ditemukan

207. Pedoman Pengorganisasian IPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "207. Pedoman Pengorganisasian IPAL"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013. RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU.

(2) SURAT KEPUTUSAN No. 207/16/XII/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG. : a.. b.. c.. MENGINGAT. : a. b. c.. d.. e. f.. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang dapat menjamin mutu lingkungan rumah sakit; Bahwa agar Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Baptis Batu; Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit.. ii.

(3) g.. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.875/Menkes/SK/PER/VII/2001 tentang penyusunan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan. h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.876/Menkes/SK/PER/VII/2001 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan. i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204/Menkes/SK/PER/XI/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.373/Menkes/SK/PER/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian. k. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. l. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu. m. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Departamen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2002. n. Pedoman Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Limbah Cair, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1993.. MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Baptis Batu.. MEMUTUSKAN MENETAPKAN. :. PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT BAPTIS BATU. iii.

(4) KEDUA. :. Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Batu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.. KETIGA. :. Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu harus dibahas sekurangkurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.. KEEMPAT :. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Baptis Batu.. KELIMA. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.. :. Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 16 Desember 2013 Direktur RS. Baptis Batu. dr.Arhwinda Pusparahaju A.SpKFR.,MARS.. iv.

(5) DAFTAR ISI. Halaman Judul.............................................................................................. i. Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu .................................................. ii. Daftar Isi ...................................................................................................... iv. BAB I. Pendahuluan .................................................................................... 1. BAB II. Gambaran Umum RS. Baptis Batu ................................................ 2. 2.1. Deskripsi RS. Baptis Batu ..................................................................... 2. 2.2. Sejarah Institusi RS. Baptis Batu .......................................................... 3. BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS. Baptis Batu ............... 5. 3.1. Visi ........................................................................................................ 5. 3.2. Misi ....................................................................................................... 5. 3.3. Falsafah ................................................................................................. 5. 3.4. Nilai-Nilai ............................................................................................. 6. 3.5. Tujuan ................................................................................................... 6. 3.6. Motto ..................................................................................................... 6. BAB IV. Struktur Organisasi RS. Baptis Batu ............................................ 7. 4.1. Bagan Organisasi .................................................................................. 7. 4.2. Keterangan / Pengertian ........................................................................ 7. BAB V. Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan IPAL ................................ 11. 5.1. Visi ........................................................................................................ 11. 5.2. Falsafah ................................................................................................. 11. 5.3. Tujuan ................................................................................................... 11. BAB VI. Struktur Organisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah ................ 12. BAB VII. Uraian Jabatan ............................................................................. 13. 7.1. Kepala Bagian ....................................................................................... 13. 7.2. Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian ........................................... 14. 7.3. Petugas Operator IPAL ......................................................................... 15. 7.4. Administrator IPAL .............................................................................. 16. 7.5. Tukang Pipa ......................................................................................... 17. BAB VIII. Tata Hubungan Kerja ................................................................. 23. BAB IX. Pola Ketenagaaan Dan Kualifikasi ............................................... 27. v.

(6) BAB X. Kegiatan Orientasi ......................................................................... 28. BAB XI. Pertemuan / Rapat ......................................................................... 29. Bab XII. Pelaporan ....................................................................................... 30. vi.

(7) BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar yang cukup besar apabila tidak diolah dengan baik, sehingga dapat mencemari rumah sakit dan lingkungan yang ada disekitarnya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran-pencemaran yang akan terjadi, maka upaya pengolahan limbah cair rumah sakit merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka penyehatan lingkungan rumah sakit. Pengolahan limbah cair yang baik dan benar, perlu didukung oleh Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang dipergunakan untuk mengolah limbah cair rumah sakit. Peralatan-peralatan ini perlu dilakukan pengecekan dan pemeliharaan secara berkesinambungan sehingga alat-alat tersebut dapat berfungsi secara optimal. Hasil akhir dari setiap proses yang dilakukan Instalasi Pengolahan Air Limbah sebelum dibuang ke lingkungan, harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun materiial sebagai bentuk kontribusi rumah sakit dalam melestarikan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu merupakan unit pelaksana teknis di dalam struktur organisasi Rumah Sakit Baptis Batu dan sebagai unit pelaksana teknis maka Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu harus memiliki pedoman pengorganisasian instalasi yang akan mengimplementasikan Kebijakan Pelayanan Pengolahan Air Limbah.. 1.

(8) BAB II GAMBARAN UMUM RS. BAPTIS BATU.. 2.1. DESKRIPSI RS. BAPTIS BATU. Rumah Sakit Baptis Batu (RS. Baptis Batu) merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. RS Baptis Batu berlokasi di JL. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax: 0341 – 598911 dengan alamat e-mail www.rsbaptisbatu.com. RS. Baptis Batu diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status berada dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RS Baptis Batu merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini RS Baptis Batu dipimpin oleh dr. Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS selaku direktur. Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RS Baptis Batu yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah menjadi Compassionate Hospital atau. Rumah Sakit yang berbelas kasih.. Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan RS. Baptis Batu. Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur. Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan 2.

(9) pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.. 2.2. SEJARAH INSTITUSI RS. BAPTIS BATU. RS Baptis Batu mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11 Mei 1999. RS Baptis Batu didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri, diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan, RS Baptis Batu sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang. Visi RS Baptis Batu saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini merupakan visi. yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS. Baptis Kediri yaitu : 1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan. 2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui pelayanan rumah sakit. Misinya adalah: 1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku, agama. 2. Menumbuhkembangkan aset yang ada. Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP, serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,. 3.

(10) fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis Kediri. Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun 2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957. Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006. Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini. Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian. Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional. dapat. meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman. Dengan target kemandirian ini RS Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan rencana strategis yang sudah dicanangkan.. 4.

(11) BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU. 3.1. VISI. Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi : “Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien”. 3.2. MISI. Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi : a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku dan agama. b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien. c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata Batu. d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan sejahtera.. 3.3.FALSAFAH. Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah : a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang Raya. b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan profesionalisme. d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam berkarya.. 5.

(12) e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi. f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit. g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.. 3.4.NILAI – NILAI. Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai : B. =. Belas Kasih. A. =. Asertif. P. =. Profesional. T. =. Tim Kerja. I. =. Integritas. S. =. Sejahtera. 3.5.TUJUAN. Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani. 3.6.MOTTO. Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :. “Memberikan pelayanan dengan belas kasih”. 6.

(13) BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU. 4.1.BAGAN ORGANISASI.. 4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN. a. Unit Struktural i. Direktur Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu ii. Wakil Direktur Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu :. 7.

(14) 1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan medis dan keperawatan 2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan iii. Manajer Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu : 1. Manajer Rawat Jalan, Medical Check Up dan Klinik Satelit. 2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan 3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care 4. Manajer ICU dan Kamar Operasi. 5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan Asuransi. 6. Manajer Wellness Center. iv. Unit Kerja Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja : -. Instalasi Rawat Jalan.. -. Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.. -. Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.. -. Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU.. -. Instalasi Rawat Inap Kelas 3.. -. Instalasi Gawat Darurat.. -. Instalasi Kamar Operasi.. 8.

(15) -. Instalasi Farmasi.. -. Instalasi Rehabilitasi Medik.. -. Instalasi Laboratorium.. -. Instalasi Radiologi.. -. Instalasi Gizi. -. Bagian Administrasi.. -. Bagian Sumber Daya Manusia.. -. Bagian Rekam Medik.. -. Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.. -. Bagian Pemeliharaan Sarana.. -. Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.. -. Bagian Akuntansi.. -. Bagian Inventory.. -. Bagian Keuangan.. -. Bagian Pemasaran.. -. Bagian Humas.. v. Unit Kerja Outsourcing Cleaning Service, Satpam, Taman b. Unit Non Struktural i. Komite Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah sebagai berikut : 1. Komite Pastoral. 2. Satuan Pemeriksa Internal. 3. Komite Etik Rumah Sakit. 4. Komite Medik. 5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. 7. Komite Keperawatan. 9.

(16) ii. KSM/Kelompok Staf Medis Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Baptis Batu dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok Staf Medis Bedah. 2. Kelompok Staf Medis Non Bedah. 3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut. iii. Panitia Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit 1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. 2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Panitia Rekam Medik. 4. Panitia Farmasi dan Therapi. 5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.. 10.

(17) BAB V VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN. 5.1.. VISI. Menjadi pelopor kesehatan lingkungan di rumah sakit melalui hasil. buangan air limbah yang memenuhi persyaratan baku mutu dengan menggunakan ketersediaan sumber daya baik secara tehnisi maupun peralatan.. 5.2.. MISI. Melestarikan lingkungan hidup dan menjamin mutu lingkungan melalui. upaya pengolahan limbah cair rumah sakit secara efektif dan efisien.. 5.3.. FALSAFAH “Dengarkan dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang. menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:11). Air limbah yang tidak diolah dengan baik dan dibuang secara sembarangan ke lingkungan akan dapat mencemari lingkungan, sehingga hal itu dapat membuat suatu kenajisan bagi makhluk hidup yang lainnya.. 5.4.. TUJUAN.. 5.4.1. TUJUAN UMUM. Menghasilkan buangan limbah cair yang sesuai dengan persyaratan baku mutu lingkungan dalam rangka memelihara dan meningkat derajat kesehatan masyarakat di lingkungan rumah sakit.. 5.4.2. TUJUAN KHUSUS. a. Menurunkan resiko pencemaran lingkungan. b. Menciptakan kondisi lingkungan yang sehat di area rumah sakit. c. Memantau dan mengevaluasi proses pengolahan air limbah rumah sakit.. 11.

(18) BAB VI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH. DIREKTUR. Wakil Direktur Umum Keuangan. Ka. Bag. Pemeliharaan Sarana. Sanitarian Penanggung Jwb Penyehatan Lingkungan Penanggung Jwb Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Penanggung Jwb Penyehatan Air. Sanitarian Penanggung Jwb Pemantauan Mutu. Penanggung Jwb Mutu Laundry. Penanggung Jwb Mutu Desinfeksi Sterilisasi. Sanitarian Penanggung Jwb Pengelolaan Limbah Penanggung Jwb Limbah Padat Umum Penanggung Jwb Limbah Padat Medis Penanggung Jwb Limbah Cair (IPAL). Penanggung Jwb Pengendalian Vektor Penanggung Jwb Promkes Kesling. Penanggung Jwb Penyehatan MakMin. 12.

(19) BAB VII URAIAN JABATAN. 7.1. KEPALA BAGIAN. I.. Fungsi dan Tanggungjawab a) Menetapkan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai oleh rumah sakit b) Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas c) Melakukan koordinasi dengan instalasi/bagian lain yang terkait d) Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan. II.. Uraian Tugas a) Merencanakan : a) program dan anggaran b) pembinaan, penilaian, dan pengembangan tata laksana kerja serta tugas-tugas karyawan c) peningkatan kinerja dan mutu pelayanan b) Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggung jawab, dan kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing c) Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja yang kondusif d) Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan, yang antara lain mencakup tugas : −. Meneliti dan menganalisis pekerjaan, baik yang sudah maupun sedang dilaksanakan. −. Menilai hasil pekerjaan. −. Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan pelayanan dan kepuasan pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan. 13.

(20) 7.2. PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN/SANITARIAN. I.. Fungsi dan Tanggungjawab a) Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit b) Melaksanakan tugas sesuai pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas. II.. Uraian Tugas a. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan. dalam. pelayanan. b. Mengelola semua limbah yang dihasilkan dalam pelayanan, baik limbah padat medis, limbah padat umum serta limbah cair. c. Mengontrol dan mengelola limbah cair sesuai dengan ketentuan pemerintah. d. Melakukan pengambilan contoh sampel air limbah untuk dilakukan pemeriksaan harian sesuai standar prosedur operasional. e. Melakukan kontrol berkala kualitas buangan air limbah melalui pengiriman contoh sampel ke dinas/badan pemerintah/swasta sebagai uji petik sesuai standar prosedur operasional. f. Melakukan. perawatan,. penyimpanan. dan. penggunaan. alat. pemeriksaan sesuai standar prosedur operasional. g. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan harian sesuai standar prosedur operasional. h. Mampu mendeteksi masalah ( trouble shooting ) yang terjadi pada proses pengolahan air limbah melalui analisa hasil pemeriksaan harian kualitas air limbah. i. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan.. PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA ) •. Konduktivytimeter. •. Phmeter. 14.

(21) •. Termometer. •. Chlor test kit. •. Tabung Imbohh Cone. •. Meteran air. •. Buku catatan harian / laporan harian. PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN PENDIDIKAN. : S.1 Kesehatan Lingkungan. PELATIHAN. : -. PENGALAMAN. : SYARAT JABATAN. FISIK. - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.. :. - Tidak buta warna - Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik. NON FISIK. :. - Kemampuan verbal yang baik - Kemampuan matematika - Kemampuan administrasi - Mampu bekerja sesuai dengan protap. - Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kriteria tes.. •. HUBUNGAN JABATAN ATASAN HORIZONTAL. : Kepala Bag. Pemeliharaan Sarana : Petugas pemeliharaan peralatan dan Petugas pemeliharaan listrik. 7.3. PETUGAS OPERATOR INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH. TUGAS JABATAN •. Mengoperasionalkan mesin-mesin yang ada di Instalasi Pengolahan Air Limbah sesuai standar operasional prosedur.. •. Mengawasi semua sistem yang ada prosedur.. 15. IPAL sesuai standar operasional.

(22) •. Melakukan perawatan, pembersihan dan kontrol setiap sistem yang ada di IPAL sesuai standar prosedur operasional.. •. Melakukan pemeliharaan, perawatan dan maintenens peralatan yang ada di IPAL sesuai standar prosedur operasional. •. Melakukan pencatatan dan pelaporan mengenai operasional IPAL harian sesuai standar prosedur operasional.. •. Mampu mendeteksi masalah ( trouble shooting ) yang terjadi pada proses pengolahan air limbah melalui analisa sistem dan peralatan yang ada di IPAL.. PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA ) •. Mesin Blower. •. Pompa air. •. Peralatan untuk perawatan dan pembersihan IPAL. •. Peralatan untuk pemeliharaan dan perawatan mesin IPAL. •. Buku catatan harian / laporan harian. PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN PENDIDIKAN. : STM Mesin. PELATIHAN. : -. PENGALAMAN. : SYARAT JABATAN. FISIK. - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.. :. - Tidak buta warna - Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik. NON FISIK. :. - Kemampuan verbal yang baik - Kemampuan matematika - Kemampuan administrasi - Mampu bekerja sesuai dengan protap. - Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kriteria tes.. 16.

(23) •. HUBUNGAN JABATAN ATASAN. : Kepala Bag. Pemeliharaan Sarana. HORIZONTAL. 7.4. : Petugas Kesehatan Lingkungan.. ADMINISTRATOR INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH. TUGAS JABATAN •. Melakukan pengetikan hasil pemeriksaan harian, operasional IPAL dan operasional penunjang (saluran, bak kontrol dan pre treatmen) sesuai dengan prosedur.. •. Bertanggungjawab atas pencatatan, arsip dan data kegiatan IPAL. •. Bertanggungjawab terhadap arsip surat menyurat IPAL. •. Bertanggungjawab terhadap berjalannya system komputerisasi IPAL. •. Menginput data parameter baru IPAL ke komputer. PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA ) •. Alat tulis kantor. •. Komputer. •. Buku Laporan. •. File arsip. PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN PENDIDIKAN. : SMU. PELATIHAN. :. PENGALAMAN. : Bisa mengoperasikan komputer ( Microsoft office. word, Microsoft office excel, Microsoft office power point, DOS •. SYARAT JABATAN FISIK. :. - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik. - Tidak buta warna - Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.. NON FISIK. :. - Kemampuan verbal yang baik - Kemampuan administrasi yang baik - Mampu bekerja sesuai dengan protap.. 17.

(24) •. HUBUNGAN JABATAN ATASAN. 7.5. : - Kepala Bagian Pemeliharaan Sarana. PETUGAS PERPIPAAN I.. Fungsi dan Tanggungjawab a) Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit b) Melaksanakan tugas sesuai pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas. II.. Uraian Tugas a. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan. dalam. pelayanan b. Memperbaiki dan memelihara dan menentukan ukuran pipa - pipa yang ada di IPAL Rumah Sakit Baptis Batu. c. Memeriksa semua bagian dan koneksi system IPAL d. Memelihara peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai e. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan. 18.

(25) BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA. Penye hatan Ling. Cleaning Service. Unit Keper awata n. Penyuluhan Kesehatan RS. Gizi. Lound ry. IKO. Farma si. BPS IPAL Instalasi Rekam Medik. Kamar Steril. House Keepi ng. Yan Med SDM. Pemul asaraa n Jenaza h. IRM. Penun jang Medik. 1. Hubungan kerja IPAL dengan unit keperawatan a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di ruang perawatan. b. Melakukan pembersihan saluran air limbah di ruang perawatan. c. Memonitoring semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan perawatan guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. d. Memberikan. laporan. hasil. kegiatan. monitoring. beserta. rekomendasi ke unit keperawatan. 2. Hubungan kerja IPAL dengan instalasi gizi a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di instalasi gizi.. 19.

(26) b. Melakukan pembersihan saluran air limbah, bak kontrol dan pre treatment di instalasi gizi. c. Melakukan pengawasan semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di instalasi gizi guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. d. Memberikan. laporan. hasil. kegiatan. monitoring. beserta. rekomendasi ke instalasi gizi 3. Hubungan kerja IPAL dengan kamar operasi a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di kamar operasi. b. Melakukan pembersihan saluran air limbah di kamar operasi. c. Memonitoring semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di kamar operasi guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. d. Memberikan. laporan. hasil. kegiatan. monitoring. beserta. rekomendasi ke kamar operasi. 4. Hubungan kerja IPAL dengan instalasi farmasi a. Memonitoring semua bahan kimia yang ada di instalasi farmasi guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. b. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah cair berbahaya dan beracun. c. Memberikan edukasi dan rekomendasi ke instalasi farmasi untuk memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan dan menggunakan bahan kimia sedikit mungkin. 5. Hubungan kerja IPAL dengan kamar steril a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di kamar steril. b. Melakukan pembersihan saluran air limbah di kamar steril. c. Memonitoring semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di kamar steril guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. d. Memberikan. laporan. hasil. kegiatan. rekomendasi ke kamar steril. 6. Hubungan kerja IPAL dengan pelayanan medis. 20. monitoring. beserta.

(27) a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan pelayanan medis. b. Memonitoring semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pelayanan medis guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. c. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah cair berbahaya dan beracun. d. Memberikan edukasi dan rekomendasi ke pelayanan medis untuk memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan dan menggunakan bahan kimia sedikit mungkin. 7. Hubungan kerja IPAL dengan penunjang medis a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan penunjang medis. b. Memonitoring semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan penunjang medis guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. c. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah cair berbahaya dan beracun. e. Memberikan edukasi dan rekomendasi ke penunjang medis untuk memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan dan menggunakan bahan kimia sedikit mungkin. 8. Hubungan kerja IPAL dengan penyuluhan kesehatan rumah sakit a. Membuat jadwal PKRS tentang peranan pengolahan limbah cair bagi kesehatan lingkungan kepada pasien, keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit b. Membuat laporan hasil PKRS ke tim PKRS rumah sakit. 9. Hubungan kerja IPAL dengan rehabilitasi medis a. Memonitoring semua bahan kimia yang ada di rehabilitasi medis guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. b. Memberikan edukasi dan rekomendasi ke instalasi farmasi untuk memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan dan menggunakan bahan kimia sedikit mungkin. 10. Hubungan kerja IPAL dengan laundry. 21.

(28) a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di laundry. b. Melakukan pembersihan saluran air limbah, bak kontrol dan pre treatment di laundry. c. Melakukan pengawasan semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di laundry guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernya. d. Memberikan. laporan. hasil. kegiatan. monitoring. beserta. rekomendasi ke laundry. 11. Hubungan kerja IPAL dengan pemeliharaan sarana a. Bekerjasama dalam melakukan pengolahan limbah cair mulai dari pengoperasionalan mesin blower, pengurasan IPAL sampai dengan pembakaran lumpur IPAL. 12. Hubungan kerja IPAL dengan house keeping a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan house keeping. 13. Hubungan kerja IPAL dengan bagian SDM a. Koordinasi diklat karyawan 14. Hubungan kerja IPAL dengan pemulasaraan jenasah a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan di pemulasaraan jenasah. 15. Hubungan kerja IPAL dengan bagian Medical Record a. Melakukan pengolahan limbah cair dari hasil samping semua kegiatan medical Record. 16. Hubungan kerja IPAL dengan cleaning service a. Berkoordinasi dalam melakukan pengolahan limbah cair mulai dari pengoperasionalan mesin blower, pengurasan IPAL sampai dengan pembakaran lumpur IPAL. 17. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit a. Laporan kegiatan operasional, pemeriksaan harian dan pemantauan kualitas buangan limbah cair ke lingkungan.. 22.

(29) BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL. NAMA JABATAN. PENDIDIKAN. SERTIFIKASI. JUMLAH KEBUTUHAN. 1. KEPALA BAGIAN. SMA/Sekolah Kejuruhan. Kursus Perbengkelan. 1. PEMELIHARAAN SARANA. 2. PETUGAS ADMINISTRASI. SMA. 3. SANITARIAN. S1 Kesling. 4. PETUGAS OPERATOR IPAL. STM Mesin. 5. TUKANG PIPA. STM Mesin. 23. Menguasai Komputer & Surat menyurat Menguasai manajemen Pengelolaan Limbah Menguasai Mesin Diesel Menguasai instalasi perpipaan. 1. 1. 2 2.

(30) BAB IX KEGIATAN ORIENTASI. Kegiatan orientasi bagi karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam pengenalan akan Rumah Sakit Baptis Batu. Tabel 10.1 Kegiatan Orientasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hari Ke 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. Materi. Penanggung Jawab KaBag Pemeliharaa n Sarana. Waktu. Metoda. 07.00 –14.00. Pembelajaran dan tanya jawab.  Visi,Visi,Nilai,Value,M 07.00 – 14.00 otto dan Tujuan Rumah Sakit  Struktur organisasi Rumah sakit  Pengenalan Unit lain  Mengetahui produk layanan Rumah sakit  Survey lingkungan area 07.00 – 14.00 kerja pemeliharan sarana. Survey dan pengenalan lingkungan Rumah Sakit. KaBag Pemeliharaa n Sarana. Servey Lapangan. Ka.BPS.  Survey sistim pengelolaan limbah padat  Survey sistim pengolahan limbah cair ( IPAL )  Pengenalan mesin blower dan sistim panel  Pengenalan sistim kerja pompa sumur dan sistim panelnya. 07.00 – 14.00. Servey Lapangan. KaBPS. 07.00 – 14.00. Servey Lapangan. KaBPS. 07.00 – 14.00. Servey Lapangan Servey Lapangan. KaBPS.  Pengenalan Staf Pemeliharaan Sarana  Visi,Misi,Tujuan Pemeliharaan Sarana  Kebijakan ,Struktur organisasi dan Pedoman Pemeliharaan Sarana. 07.00 – 14.00. 24. KaBPS.

(31) BAB X PERTEMUAN/RAPAT. 10.1.. RAPAT RUTIN Rapat rutin diselenggarakan pada : Waktu. :. Satu bulan sekali. Tempat. :. Ruang Pertemuan BPS RS Baptis Batu. Peserta. :. Wakil Direktur Umum Keuangan, Kepala BPS, pelaksana IPAL. Materi. :. 1. Evaluasi kinerja 2. Evaluasi SDM 3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan IPAL 4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM dan pelayanan IPAL 5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan IPAL 6. Warnasari. Kelengkapan rapat :. 10.2.. Undangan, daftar hadir, notulen rapat.. RAPAT INSIDENTIL Rapat insidentil diselenggarakan pada : Waktu. :. Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu segera dibahas. Tempat. :. Sesuai undangan. Peserta. :. Wakil Direktur Umum Keuangan, Kepala BPS, pelaksana IPAL. Materi. :. Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas. Kelengkapan rapat. :. Undangan, daftar hadir, notulen rapat.. 25.

(32) BAB XI PELAPORAN. 5.1. PELAPORAN. Laporan yang disusun oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu dapat dibedakan menjadi 2 macam laporan, yaitu laporan rutin dan laporan insidental. 1. Laporan Rutin Laporan rutin adalah laporan kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Sarana Rumah Sakit Baptis Batu berdasarkan atas program yang sudah ditetapkan. 2. Laporan Insidentil Adalah laporan mengenai pelayanan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu pada khususnya yang harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja rumah sakit. 5.2. EVALUASI. Digunakan untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Instalasi Pengolahan Air Limbah maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program Instalasi Pengolahan Air Limbah dan identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk tindakan perbaikan. Evaluasi yang dilakukan adalah : a) Evaluasi program tahunan untuk laporan evaluasi program kegiatan di tahun yang berjalan b) Evaluasi standar prosedur operasional dilakukan setiap 3 tahun dan setiap saat apabila perlu untuk segera dilakukan perbaikan. 26.

(33)

Gambar

Tabel 10.1 Kegiatan Orientasi Instalasi Pengolahan Air Limbah    Hari

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan kegiatan pelayanan dan program puskesmas, maka ditetapkan ndikator )inerja, yang merupakan alat untuk mengukur

Waktu proses adalah 0,2 jam per unit dan data jumlah produk yang dihasilkan dalam 4 minggu terakhir ini adalah masing-masing 600, 620, 610 dan 590 per minggu..

Tugas Akhir dengan judul “Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Di Daerah Godong KM-51 Dengan Menggunakan Gypsum Atau Arang” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam

abortus sehingga terjadi infeksi di fetus dan plasenta (Misra et al. Hal lain yang menyebabkan abortus adalah kurangnya tanggap kebal terhadap Brucella di dalam cairan

Mabel, si pemberani yang tak gentar mengkritik tetangga-tetangganya yang dianggap “menjual” tanah tabu atau tanah keramat Papua, akhirnya diambil paksa oleh beberapa orang

Sumber primer dalam hal ini adalah hasil-hasil penelitian atau tulisan karya peneliti atau teoritisi yang orisinil (Hadjar, 1996:83). Sumber primer ini

Kirim naskah merupakan peng-input-an dari pembaca yang ingin menposting karya- karya yang telah diciptakan, sedangkan daftar website merupakan peng-input-an nama website

 Merumuskan dan sepakat dengan klien mengenai proses, peraturan- peraturan dasar dan tanggapan-tanggapan.  Mengkonfirmasi klien tentang program kebutuhan yang memuaskan. 