• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cat Kukukuku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cat Kukukuku"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN Cat kuku

Cat kuku, adalah merupakan sediaan kosmetika terbesar yang sering digunakan, adalah merupakan sediaan kosmetika terbesar yang sering digunakan dalam sediaan untuk memperindah dan merawat kuku. Pada umumnya terdiri dari zat-zat dalam sediaan untuk memperindah dan merawat kuku. Pada umumnya terdiri dari zat-zat yang mudah terbakar, jadi pembuatannya dan pemakaiannya harus jauh dari sumber api.

yang mudah terbakar, jadi pembuatannya dan pemakaiannya harus jauh dari sumber api. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh cat kuku adalah

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh cat kuku adalah a) Cairan harus mudah dioleskan dengan rata

a) Cairan harus mudah dioleskan dengan rata  b) Tidak berlendir dan bila sudah kering

 b) Tidak berlendir dan bila sudah kering tidak mengelupas.tidak mengelupas. c) Tidak mudah retak-retak dan tidak bersisik.

c) Tidak mudah retak-retak dan tidak bersisik.

d) Warna harus rata dan homogen, serta stabil pada pe

d) Warna harus rata dan homogen, serta stabil pada penyimpanan.nyimpanan. e) Harus cepat kering dan membentuk lapisan yang halus

e) Harus cepat kering dan membentuk lapisan yang halus

f) Tidak berbahaya serta tidak merusak/mengiritasi kuku dan kulit f) Tidak berbahaya serta tidak merusak/mengiritasi kuku dan kulit sekitarnya.

sekitarnya.

Formula umum suatu cat kuku terdiri dari : Formula umum suatu cat kuku terdiri dari : 1)

1) Primary Fil FormerPrimary Fil Former,adalah zat-zat yang dapat membentuk lapisan film halus pada,adalah zat-zat yang dapat membentuk lapisan film halus pada  permukaan kuku. Su

 permukaan kuku. Suatu cat kuku yang baik adalah dapat membatu cat kuku yang baik adalah dapat membentuk lapisan :entuk lapisan :

Cukup tebal, viskositasnya baik, tidak terlalu kental, mudah dioleskan dan Cukup tebal, viskositasnya baik, tidak terlalu kental, mudah dioleskan dan kebasahannya baik

kebasahannya baik Halus dan mengkilat. Halus dan mengkilat.

Melekat pada kuku dengan baik Melekat pada kuku dengan baik

Cukup elastis hingga tidak mudah pecah dan patah Cukup elastis hingga tidak mudah pecah dan patah

Dapat membentuk permukaan yang keras dan kering pada waktu yang sangat singkat Dapat membentuk permukaan yang keras dan kering pada waktu yang sangat singkat Sebagai „film former‟ yang biasa digunakan adalah selulosa nitrat yang

Sebagai „film former‟ yang biasa digunakan adalah selulosa nitrat yang   dihasilkan dari  dihasilkan dari reaksi antara selulosa dengan HNO3, selulosa sendiri diperoleh dari sejenis kayu, bentuknya reaksi antara selulosa dengan HNO3, selulosa sendiri diperoleh dari sejenis kayu, bentuknya serat putih seperti kapas, mudah larut dalam pelarut tertentu, mudah kering dan tidak dapat serat putih seperti kapas, mudah larut dalam pelarut tertentu, mudah kering dan tidak dapat mengelupas. Selain selulosa nitrat dapat juga digunakan selulosa aseta, selulosa asetobutirat, mengelupas. Selain selulosa nitrat dapat juga digunakan selulosa aseta, selulosa asetobutirat, vinil resin, polimer metakrilat atau polimer vinil.

vinil resin, polimer metakrilat atau polimer vinil. 2)

2) Secondary Film FormerSecondary Film Former,pada umunya tidak membentuk lapisan karena merupakan,pada umunya tidak membentuk lapisan karena merupakan larutan jernih mendekati air dan berguna untuk membentuk lapisan, sehingga :

larutan jernih mendekati air dan berguna untuk membentuk lapisan, sehingga : Cat kuku menjadi lebih mengkilat.

Cat kuku menjadi lebih mengkilat. Lebih tahan lama dan lebih tahan air Lebih tahan lama dan lebih tahan air

Lapisan yang terbentuk tipis, lembut dan liat Lapisan yang terbentuk tipis, lembut dan liat

Selain dapat digunakan sebagai pembantu pembentuk lapisan juga dapat digunakan Selain dapat digunakan sebagai pembantu pembentuk lapisan juga dapat digunakan sebagai dispersing agent untuk zat warna yang tidak

sebagai dispersing agent untuk zat warna yang tidak larut. Berdasarkan asalnya „secondarylarut. Berdasarkan asalnya „secondary film former‟ ini dapat dibagi

(2)

a. Resin alami, berasal dari alam sebagai contoh shellac, damar, elemi, sandarak, benzoe, copal dsb.

 b. Resin sintetis, dibuat secara sintetis. Contoh : polivinil asetat, resin sulfonamida dan formaldehida, polisteren, ester poliakrilat, polivinil asetat, kopolimer vinil asetat dan vinil klorida.

3) Plasticizer,adalah zat-zat yang berguna untuk melembukan dan memberikan elastisitas  pada lapisan cat kuku yang terbentuk. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih campuran plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk lapisan tipis dan mengkilat. Sebagai plasticizer harus memenuhi syarat-syarat

a. Harus stabil dan tidak mudah menguap  b. Tidak menggumpal bila dioleskan

c. Dapat bercampur dengan komponen-komponen lain, seperti zat warna, pelarut, film former dsb

d. Tidak beracun, tidak merusak kuku dan kulit

e. Tidak mempengaruhi kestabilan kimia nitroselulosa f. Tidak berwarna dan tidak berbau.

g. Dapat memberikan elastisitas dan kelembutan yang dikehendaki dalam tra yek suhu luas h. Dapat bersifat sebagai pelarut yang tercampur dengan nitroselulosa dalam segala

 perbandingan.

Plasticizer yang sering digunakan adalah benzil benzoat, butil ftalat, butil stearat, trietil sitrat, trifenil fosfat, dioktil adipat, tributil fosfat, dioktil ftalat, butil glikolat, trikresil fosfat, seluloid, turunan urea, butil stearat dsb.

4) Pelarut, merupakan bagian yang menguap dari suatu cat kuku. Berguna untuk mendispersikan zat-zat „film former‟ dan zat-zat lain yang tidak dapat larut serta tak menguap hingga didapat suatu suspensi yang homogen. Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis „film former‟ yang akan  digunakan. Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut. Maksud dari penggunaan campuran ini adalah selain untuk melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer juga untuk maksud agar cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya digunakan satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat kuku sukar untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga kurang baik karena cat kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak tebal hingga sukar merata. Pelarut yang digunakan harus memenuhi persyaratan.

(3)

a. Harus cepat kering, mudah dipakai dan tidak berbahaya.  b. Mempunyai titik leleh tidak lebih dari 300C

c. Mempunyai sifat mudah menyebar dan membentuk viskositas yang baik dengan film former dan resin.

d. Harus beraroma yang menyenangkan dan tidak boleh terlalu keras. Penggunaan pelarut berdasarkan titik didihnya :

a. Titik didih sedang, 100-150 0C misalnya n-butil asetat.

 b. Titik didih rendah, lebih kecil dari 1000C, misalnya aseton, etil asetat.

c. Titik didih tinggi, lebih besar dari 1500C, misalnya selusolve,butil selusolve. Penggolongan pelarut berdasarkan sifatnya

a. Pelarut aktif, adalah pelarut yang baik untuk nitroselulosa, mempunyai viskositas besar dan kecepatan menguapnya dapat dibagi menjadi kuat, sedang, dan lemah. Sebagai contoh  butil asetat, amil asetat, aseton, dietilen glikol, etil eter, diisobutil keton,etilen glikol, lauril

eter, dimetilsulfoksida dan nitro parafin.

 b. Pelarut campuran “latent”. Dilakukan terhadap pelarut yang tak   dapat digunakan sendri lebih baik kalau dicampur dengan pelarut aktif. Mempunyai viskositas kecil dan viskositas ini tergantung pada % alkohol walaupun alkohol masih harus dicampur dengan ester-esternya.

c. Pelarut diluen, sebenarnya bukan merupakan pelarut, tetapi sebagai stabilisator viskositas. Pada umunya bukan pelarut biasa tapi pelarut organik yang mempunayi sifat tercampur dengan pelarut nitroselulosa. Karena pelarut nitriselulosa mahal harganya, maka pelarut diluen dapat digunakan untuk mengurangi biaya. Penggunaan pelarut diluen ada batasnya yaitu jumlah pelarut diluen terbanyak yang dapat diterima oleh larutan nitroselulosa tanpa adanya endapan, batas ini disebut dengan istilan „ dilution ratio‟. Kalalu jumlah pelarut diluen terlalu banyak larutan akan menjadi kental (viscous). Contoh golongan alkohol, golongan hidrokarbon aromatik: silen, toluen, golongan hidrokarbon alifatik: petroluem naftol.

4. Zat warna, penggunaannya diatur oleh undang-undang FD&C act. Pada umumnya merupakan zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi efek keruh/gelap pada lapisan dan kuku akan terlihat bagus dan indah. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh zat warna : a. Tidak berbahaya, tidak larut dalam pelarut dan tidak diserap oleh kuku.

 b. Warna harus sesuai dengan yang diinginkan dan stabil

c. Stabil tidak hanya terhadap cahaya tetapi juga terhadap komponen yang lain seperti pelarut organik.

(4)

d. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan alergi Contoh zat-zat warna yang sering digunakan adalah: D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34, campurannya dengan D&C yellow No. 5, 6 atau campuran TiO2 + mika, Bi oksida + mika, dan Al+mika.

5. Zat pengisi ,kadang-kadang diperlukan agar terbentuk cat kuku yang transparan. Untuk ini diperlukan zat pengisi yang berwarna seperti pelangi misalnya guanin yang harus dilarutkan dahulu dalam butil asetat baru ditambahkan kedalam larutan nitroselulosa. Kadang-kadang  juga diperlukan zat pengisi seperti tanah liat yang tak boleh dikotori olehminyak atau pelarut

lain hingga dapat stabil lama.

Pengamanan pada pembuatan sediaan kuku. Pada umumnya pabrik cat kuku terdiri dari dua bagian yaitu :

- Bagian pembuatan basis/dasar cat kuku. - Bagian pencampuran warna.

Tempat pencampuran dan tempat penyimpanan harus dibuat dari aluminium atau stainless steel, hal ini untuk menghindari hilangnya warna karena adanya reaksi dengan besi. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan mixer kecepatan tinggi terutama pada  pembuatan cat kuku dengan tanah liat. Pertama-tama zat warna digerus bers ama-sama dengan  plasticizer, kemudian ditambahkan resin dan campuran ini baru ditambahkan pada campuran  pelarut 75% dengan pelarut diluen. Nitroselulosa ditambahkan sedikit demi sedikit pada campuran pertama. Baru kemudian yang terakhir adalah sisa pelarut dan dicek kekentalannya (viskositasnya). Apabila terjadi pengotoran maka dapat dilakukan penyaringan atau sentrifus. Untuk menghasilkan warna yang sesuai dapat dilakukan perbandingan warna dengan “master color standar”. Untuk pengamanannya maka sebaiknya  pembuatan,penyimpanan bahan baku dan hasil produksi harus jauh dari sumber api.

Pemeriksaan hasil akhir, harus dilakukan terhadap lama pengeringan, kekentalan, kelembutan, warna yang terbentuk, pengolesan, ketahanan terhadap air, penggerusan, daya lekat dan keliatannya. Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a. Lama pengeringan , dapt dilakukan dengan menipiskan sampai berat = 0,2 gram dan garis tengah 8 cm pada sebuah lempeng gelas, taruh didalam oven dengan panas 1050C + 2 0C. Pada interval waktu tertentu kemudian panaskan lagi dan setelah 1 jam timbang lagi, sampai didapat berat yang hilang dan ini, yang disebut sebagai zat yang tidak menguap. Zat yang tidak menguap ini sangat menentukan waktu kering dari suatu cat kuku. Waktu kering ini juga dapat diperiksa dengan mengoleskan sampel setebal 0,006 inchi pada kaca, dengan suhu 250C dan kelembaban 50%. Dengan menggunakan stop watch hitung

(5)

waktunya sampai terbentuk lapisan yang bila disentuh dengan jari bersih tidak akan lengket.

 b. Kehalusan alirannya ,dapat diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng kaca dengan gelas pengaduk, setebal 1,5 inchi, dan dilihat harus bebas zat asing atau gumpalan.

c. Daya kilatnya , dapat disamakan dengan standar

d. Kekerasan lapisan , dapat diperiksan dengan mengoleskan 0,006 inchi pada lempeng kaca, keringkan pada suhu 250C selama 48 jam, kemudian pada 710C selama 2 jam, dan kembali lagi 250C selama 48 jam, lalu ditekan dengan ibu jari.

e. Warna yang terbentuk , dapat diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng kaca hit am atau  putih setebal 0,006 inchi, kemudian bandingkan dengan “master colour standar”

f. Pengolesan atau penggunaannya , dapat diperiksa dengan melihat setelah dioleskan, apakah  pada lapisan yang terbentuk ada gelembung udara atau tidak, dan apakah gelembung udara

tersebut cepat pecah atau tidak.

g. Ketahanannya terhadap air , dapat diperiksa dengan menggunakan 3 lempeng kaca yang masing-masing telah diolesi dengan 0,006 inchi sampel. Keringkan dalam oven 250C selam 24 jam, taruh dalam desikator selama 24 jam dan ditimbang kemudian lempeng ditaruh diatas

 penangas air 37 0C selam 24 jam, bila telah dikeringkan dengan kertas saring lalu ditimbang apakah tahan terhadap uap air atau tidak.

h. Daya abrasinya , dapat diperiksa dengan digosok-gosokkan, apakah ada yang lepas atau tidak.

i. Daya lengket , dapat diperiksa dengan mengoleskan pada lempeng kaca setebal 0,006 inchi keringkan selama 24 jam pada suhu kamar, lihat daya lekatnya.

 j. Kekentalan atau viskositas , dapat diperiksa dengan alat viskometer Brookfield.

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu

 penyakit (Iswari, 2007).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22638/4/Chapter%20II.pdf

Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti : bahan pewarna, bahan pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi pembuatan kosmetik termasuk farmakologi, farmasi, kimia teknik dan lainnya

(6)

(Wasitaatmadja, 1997). http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22638/4/Chapter%20II.pdf 

PEMBAHASAN

Pengetian kosmetik menurut undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan tahun 1976 adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang  berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti : bahan pewarna, bahan  pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi pembuatan kosmetik termasuk farmakologi, farmasi, kimia teknik dan. Kosmetik dapat berupa lotion, bedak, preparat kuku dan sebagainya.

Cat kuku  merupakan sediaan kosmetika terbesar yang sering digunakan dalam sediaan untuk memperindah dan merawat kuku. Berlawanan dengan preparat lain di dalam kelompok kosmetik dekoratif ini, bahan utama cat kuku bukan zat pewarna melainkan bahan  pembentuk lapisan film yang tak tembus air dan udara serta jenis jenis resin. Secara garis  besar bahan bahan dalam cat kuku adalah sebagai berikut:

1. Bahan bahan pembentuk lapisan film

Misalnya nitroselulosa, selulosa asetat, selulosa asetat butirat, etil selulosa, metacrylate dan vinyl resin. Tetapi yang terbaik sejak dulu sampai sekarang adalah nitroselulosa.

2. Plasticizer

Karena larutan nitroselulosa yang mengering dipermukaan kuku akan membentuk lapisan yang keruh dan mudah terkelupas, maka cat kuku perlu ditambahi dengan  plasticizer, misalnya ester ester polybasic acid (dibutilptalat, trietilsitrat, tricresyl  posfat, dioktil adipate, castor oil, champore, derivat urea, butil stearat.

(7)

Misalnya gum damar, benzoic resin, dan resin alam lainnya, tetapi yang tampaknya  paling sering digunakan adalah resin sulfonamidaformaldehid. Tujuan pemakaian

resin adalah agar cat kuku lebih rekat dan lebih te bal. 4. Pelarut

Pelarut adalah cairan organok volatil yang dapat mengkominasikan semua bahan menjadi suatu preparat kental yang homogen. Umumnya campuran digunakan  berbagai pelarut. Baik pelarut maupun uap tidak boleh bersifat iritan.

5. Bahan bahan pewarna

Umumnya digunakan adalah kombinasi pigmen dengan lakes, karena soluble dyes saja akan membuat warna cat kuku kurang mendalam dan kurang intens.

Inovasi dalam formulasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya adalah cat kuku yang lebih aman digunakan. Salah satu formulasi yang telah dirancang adalah menggunakan:

1. Nitroselulosa.

Digunakan sebagai bahan pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu sampai sekarang.

2. Dioktil

Digunakan sebagai plasticizer  yang berguna untuk melembutkan dan memberikan elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk. paling sering digunakan dan aman untuk kesehatan. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih campuran  plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk

lapisan tipis dan mengkilat. Jika nitroselulosa mengering di permukaa kuku sehingga lapisan kuku menjadi keruh dan mudah terkelupas.

3. Camphor

Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan kombinasi dua  plasticizer.

4. Aseton

Digunakan sebagai pelarut, karena merupakan pelarut yang lebih aman dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum digunakan pada cat kuku. Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis „film former‟ yang akan digunakan. Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut. Maksud dari penggunaan campuran ini adalah selain untuk melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer juga untuk maksud agar cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya digunakan satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat kuku sukar untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan lapisan yang terbentuk. Bila terlalu  perlahan-lahan juga kurang baik karena cat kuku akan lama kering dan lapisan yang

terbentuk agak tebal hingga sukar merata. 5. Etilenglikol monometil eter

(8)

Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga membuat kutek menempel kuat pada kuku, sehingga digunakan kombinasi pelarut aseton dan etilenglikol monometil eter, agar konsistensi lebih kental.

6. Coloring agent

Penggunaannya diatur oleh undang-undang FD&C act. Pada umumnya merupakan zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi efek keruh/gelap pada lapisan dan kuku akan terlihat bagus dan indah. D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34

7. Glitter

Bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperindak cat kuku adalah glitter.  Namun, glitter yang ada kurang bervariasi. Glitter biasanya terbuat dari sisik ikan

yang dihaluskan. Pada formulasi ini digunakan glitter sisik ikan berbentuk daun dan diberi warna emas. Cara membuat glitter dari sisik ikan yaitu, pertama pilih sisik ikan yang masih segar lalu disiangi. Kedua, segera lakukan pencucian sebelum sisik ikan menjadi bau. Ketiga, pastikan pencucian sisik ikan benar-benar bersih hingga tidak ada lagi lendir yang masih menempel. Yang perlu diperhatikan, jangan mengeringkan sisik di bawah sinar matahari. Ini karena bisa membuat sisik ikan melengkung dan sulit untuk dibentuk. Kemudian sisik ikan yang telah kering dibentuk glitter dengan pola daun.

8. Aromaterapi

Formulasi ini juga menambahkan aromaterapi berupa aqua rosae. Ini berfungsi sebagai bahan tambahan yang membuat konsumen relax saat menunggu cat kuku kering.

Keuntungan dari formulasi ini adalah:

1. Lebih aman karena bahan pembentuk lapisan film yang kedap air, dicampur dengan basis kedelai yang tidak berbau, tidak toksik, dan dapat membuat warna tahan lebih lama.

2. Ditambah dengan aromaterapi yang membuat konsumen relax saat menunggu cat kuku kering.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pola yang telah terbentuk masih terdapat lapisan resis diatasnya, sehingga dibutuhkan proses stripping agar lapisan yang tidak berguna dapat terbuang.. Setiap

Buah mengkudu ternyata banyak mengandung kandungan zat yang sangat berguna bagi tubuh, yaitu zat anti kanker, zat nutrisi, terpenoid, zat-zat anti bakteri, scholopetin,

• Medium berfungsi baik bila telah ada lapisan yang terbentuk dari zat padat pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Fe, Cu dan Zn di dalam rambut pengguna kosmetika pemerah bibir dan cat kuku serta hubungannya dengan kadar jenis logam yang

Untuk infeksi jamur pada tinea unguium digunakan amorolfin dalam bentuk cat kuku konsentrasi 5% untuk kuku jari tangan, dioleskan satu atau dua kali setiap minggu selama 6

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembuatan cat kuku dengan menggunakan zat warna brazilin yang berasal dari kulit kayu secang ( Caesalpinia sappan L.)..

dalam akar rambut terbentuk zat-zat yang sangat berguna bagi rambut, yaitu zat tanduk, zat warna, zat lemak serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh rambut. a) bentuk sel

Dekat lapisan permukaan air, ada resiko bahwa lapisan tersebut mengandung banyak zat yang ringan seperti lumut, minyak dan lemak, dan sebagainya.Sampel tidak