A.
A. RuRumumusasan n MaMasalsalahah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas saat praktikum kali ini adalah: Adapun rumusan masalah yang akan dibahas saat praktikum kali ini adalah: 1.
1. BagaimBagaimana penana pengaruh garuh suhu tsuhu terhadap erhadap kecepatkecepatan rean respiraspirasi ksi kecambahecambah??
B
B.. TTuujjuuaann
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah: Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah: 1.
1. Untuk Untuk mengammengamati peati pengaruh ngaruh suhu tsuhu terhadaerhadap kecepp kecepatan ratan respirespirasi keasi kecambah.cambah.
C.
C.
HipotesisHipotesisHa
Ha : d: dapaapat mt mengengamamatati pi penengargaruh uh susuhu hu teterhrhadaadap kep kececepatpatan an rerespspirirasasii kecambah.
kecambah. Ho
Ho : ti: tidadak dapk dapat mat menengagammatati pei pengngararuh suuh suhu thu tererhahadadap kecp kecepepatatan ran resespipirarasisi kecambah.
kecambah.
D.
D.
Kajian PustakaKajian PustakaRespirasi dalam arti luas adalah pertukaran gas antara organisme dengan Respirasi dalam arti luas adalah pertukaran gas antara organisme dengan lingkungannya, sedangkan dalam arti yang khusus yaitu adanya pengambilan lingkungannya, sedangkan dalam arti yang khusus yaitu adanya pengambilan gas oksigen dan pelepasan gas karbondioksida. engambilan oksigen ini ada gas oksigen dan pelepasan gas karbondioksida. engambilan oksigen ini ada yang secara langsung melalui udara dan
yang secara langsung melalui udara dan ada yang ada yang mengammengambil melalui mediumbil melalui medium cair yang berada disekel
cair yang berada disekeliling merekiling mereka. Respirasa. Respirasi terbagi atas yaitu i terbagi atas yaitu RespiRespirasirasi !kste
!ksternal, yang rnal, yang merupamerupakan kan pertupertukaran udara karan udara yang terjadi antara yang terjadi antara orgaorganismenisme dengan udara disekeliling mereka dan Respirasi "nternal, merupakan pertukaran dengan udara disekeliling mereka dan Respirasi "nternal, merupakan pertukaran udara yang
udara yang terjadi antara sel dengan terjadi antara sel dengan organ didalamnya #$illeyorgan didalamnya #$illey, 1%&'(., 1%&'(. Res
Respirpirasi asi mermerupakupakan an suasuatu tu proproses ses pelpelepasepasan an eneenergrgi i kimkimia ia molmolekulekul organik di dalam sel. !nergi molekul organik adalah energi matahari yang organik di dalam sel. !nergi molekul organik adalah energi matahari yang disimpan di dalamnya, terjadi pada proses )otosintesis. ada proses )otosintesis disimpan di dalamnya, terjadi pada proses )otosintesis. ada proses )otosintesis terja
terjadi di adanya pembentukan gula adanya pembentukan gula dari molekul*mdari molekul*molekul karbohidrolekul karbohidrat at dan dan air air dengan bantuan cahaya matahari #+ijoseputro, 1%%-(.
dengan bantuan cahaya matahari #+ijoseputro, 1%%-(.
emua sel akti) terus menerus melakukan respirasi, sering menyerap /' emua sel akti) terus menerus melakukan respirasi, sering menyerap /' dan melepaskan 0/' dalam olume yang sama. 2amun seperti kita ketahui, dan melepaskan 0/' dalam olume yang sama. 2amun seperti kita ketahui, respirasi lebih dari sekadar pertukaran gas secara
respirasi lebih dari sekadar pertukaran gas secara sederhana. roses keseluruhansederhana. roses keseluruhan merupakan reaksi oksidasi*reduksi, yaitu senyaa dioksidasi menjadi 0/' dan merupakan reaksi oksidasi*reduksi, yaitu senyaa dioksidasi menjadi 0/' dan
/' yang diserap direduksi menjadi H'/, ati, )ruktan, sukrosa, atau gula yang lainnya, lemak, asam organik, bahkan protein dapat bertindak sebagai substrat respirasi. #alisbury 3 Ross, 1%%4(.
5etersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing*masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. 6luktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. engaruh )aktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan )aktor 718, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1890, namun hal ini tergantung pada masing*masing spesies. Bagi sebagian besar bagian tumbuhan dan spesies tumbuhan, 718 respirasi biasanya ',8 sampai ',4 pada suhu antara 49 dan '490. Bila suhu meningkat lebih jauh sampai 89 atau 490, laju respirasi tetap meningkat, tapi lebih lambat, jadi 718 mulai menurun #alisbury dan Ross, 1%%4(.
6aktor*)aktor yang mempengaruhi respirasi adalah ketersediaan substrat yang dimana laju respirasi daun sering lebih cepat segera setelah matahari tenggelam saat kandungan gula tinggi. +aun bagian baah ternaungi respirasi lebih lambat dari daun sebelah atas yang terkena cahaya matahari berhubung kandungan pati dan gula, ketersediaan /', pada akar, batang, dan daun sedikit
mempengaruhi respirasi karena sitokrom oksidase mempunyai a)initas yang tinggi terhadap oksigen biarpun konsentrasi hanya 8,84 ;, suhu < peningkatan suhu sampai -8 =0 atau lebih menurunkan respirasi, karena en>im mengalami denaturasi #rusaknya bentuk tiga dimensi en>im yang menyebabkan en>im tidak dapat lagi berikatan dengan subtratnya( untuk mencegah metabolik yang semestinya terjadi, jenis dan umur tanaman < umunya bakteri, )ungi, dan ganggang berespirasi lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan berbiji. Berdasarkan bobot kering hanya mengandung sedikit makanan dan tidak mempunyai sel nonmetabolik. Respirasi tinggi selama pertumbuhan egetati)
yang pesat, rendah saat pembuangan. ebagian besar respirasi pada tumbuhan deasa dilakukan oleh daun, akar yang muda, bunga yang sedang tumbuh aktu buah masih muda #Burhan, 1%%(.
engaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman dikenal sebagai suhu kardinal yaitu meliputi suhu optimum #pada kondisi ini tanaman dapat tumbuh baik(, suhu minimum #pada suhu di baahnya tanaman tidak dapat tumbuh(, serta suhu maksimum #pada suhu yang lebih tinggi tanaman tidak dapat tumbuh(. uhu kardinal untuk setiap jenis tanaman memang berariasi satu dengan lainnya. engaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan sebagai berikut : #1( Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan #'( Batas suhu yang tidak
membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai batas suhu optimum. ada batas ini semua proses dasar seperti : )otosintesis, respirasi, penyerapan air, transpirasi, pembelahan sel, perpanjangan sel dan perubahan )ungsi sel akan berlangsung baik dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi. Batas suhu optimum tidak sama untuk semua tanaman, sebagai contoh : apel, kentang, sugar*beet menghendaki suhu yang lebih rendah dibandingkan : tanaman jeruk, ketela rambat atau gardenia #unu dan $artoyo, '88@(.
asokan /' juga mempengaruhi respirasi, tapi peranannya sangat
berbeda, bergantung pada jenis tumbuhan bahkan bagian tumbuhan. 5eragaman normal kandungan /' udara terlalu kecil untuk mempengaruhi respirasi
sebagian besar daun dan batang. agi pula, laju penetrasi /' ke dalam daun,
batang, dan akar biasanya cukup untuk memepertahankan tingkat pengambilan normal /' oleh mitokondria, terutama karena sitokrom oksidase mempunyei
a)initas yang tinggi terhadap oksigen sehingga akan tetap ber)ungsi alaupun konsentrasi /' di udara hanya sekitar 8,84; #+re, 1%&&(.
uhu tinggi #diatas optimum( akan merusak tanaman dengan mengacau laju respirasi dan absorbsi air. Bila suhu udara meningkat, laju respirasi
meningkat, karena penurunan tekanan de)isit uap dari udara yang hangat dan suhu yang tinggi pada daun yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. 5elayuan akan terjadi jika absorbsi terbatas karena kurangnya air atau
kerusakan system askuler atau system perakaran. ingkat kerusakan akibat suhu tinggi, lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi #Cumin, '88'(.
Denurut +ijoseputro #1%&(, menyatakan baha temperatur mempengaruhi atau punya pengaruh yang besar terhadap respirasi. ada suhu 8o0 respirasi sangat sedikit dan pada suhu 8o0 sampai -8o0 sangat giat
bekerja. 5ecepatan respirasi berkurang dapat disebabkan oleh materi yang mempunyai kadar oksigen lebih rendah dari karbohidrat, karbohidrat yang pengoksidasian tidak lengkap. engambilan oksigen yang berlebihan pada kegiatan selain respirasi. enyebaran 0/' pada proses asimilasi 0/' ditempat
gelap. Respirasi tumbuhan membebaskan sejumlah besar karbondioksida pada atmos)er, hutan diperkirakan menghasilkan -88 gr 0/'Ecm' tiap tahunnya.
E. Variabel Penelitian
1. Fariabel Danipulasi : suhu ruangan
2. Fariabel 5ontrol : berat kecambah, umur kecambah, olume larutan 2a/H, banyaknya tetesan , dan Ba0l'
3. Fariabel Respon : pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah
F. Deinisi !perasional Variabel
1. raktikum kali ini menggunakan suhu ruang yang masing*masing 90 merupakan suhu inkubator dan '&90 merupakan suhu ruang, digunakan untuk mengetahui kecepatan respirasi kecambah.
2. raktikum kali ini akan mendapatkan hasil berupa kecepatan respirasi kecambah pada suhu yang berbeda*beda, dengan cara pengujian titrasi. +an di lihat perubahan arnanya.
". Alat Dan Bahan
1. 5ecambah kacang hijau umur ' hari '. arutan 2a/H 8,4 D dan H0l 8,4 2 . arutan Ba0l' 8,4 2
-. arutan henol)talin #(
4. !rlenmeyer '48ml @ buah< imbangan< Buret #beserta stati) dan klem( @. 5ain kasa, benang, plastik, pipet.
H. Ran#an$an Per#obaan
"ambar %. Rancangan percobaan pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah
&. 'an$kah Kerja
1. iapkan bahan dan alat yang diperlukan.
'. iapkan @ erlenmeyer kemudian isilah masing*masing dengan 8 ml larutan 2a/H 8,4 D.
. imbang 4 gram kecambah yang disediakan kemudian bungkus dengan kain kasa dan ikat dengan seutas tali. Dasing*masing ' sampel untuk suhu ruangan dan ' sampel untuk suhu incubator.
4 gram kecambah @ !rlenmeyer
* diisi dengan 8ml 2a/H 8,4
* ditimbang
* dibungkus kain kasa dan diikat dengan tali
* disiapkan ' sampel untuk
suhu didalam inkubator * kecambah dimasukkan kedalam erlenmeyer * digantungkan bungkusan kecambah diatas
larutan 2a/H dengan bantuan talinya * ditutup rapat*rapat botol dengan plastik ' erlenmeyer berisi kecambah dan 1
erlenmeyer tanpa kecambah
' erlenmeyer berisi kecambah dan 1 erlenmeyer tanpa kecambah
* disimpan disuhu ruang * disimpan didalam ankubator dengan suhu 90
* dibiarkan '- jam 4 ml 2a/H dari
setiap botol
* dimasukkan kedalam !rlenmeyer * ditambahkan ',4 ml Ba0l'
* ditetesi ' ttes hingga berarna merah arutan 2a/H yang
berarna merah
* di)itrasi dengan H0l 8,4 D * dihentikan stelah arna merah
tepat hilang Hasil
-. Dasukkan kedalam !rlenmeyer dan gantungkan bungkusan kecambah trsebut di atas larutan 2a/H dengan bantuan talinya, kemudian tutup rapat*rapat botol tersebut dengan plastic.
4. imnpanlah ' botol berisi kecambah dan 1 botol tanpa kecambah #control( masing*masing di dalam ruang dengan suhu ruangan dan yang lain di dalam incubator bersuhu 90.
@. etelah '- jam lakukan titrasi untuk mengetahuin jumlah gas 0/' yang
dilepaskan selama respirasi kecambah.
. Ambil 4 ml larutan 2a/H dalam botol, masukkan dalam !rlenmeyer. 5emudian tambahkan ',4 ml Bacl' dan tetesi dengan ' tetes sehingga
larutan berarna merah. elanjutnya larutan tersebut dititrasi dengan H0" 8,4 2. itrasi dihentikan setelah arna merah tepat hilang.
(. Ran#an$an Tabel Pen$amatan
Berikut merupakan tabel hasil praktikum pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah.
Tabel %. Hasil percobaan pengukuran kadar kloro)il tanaman yang jenis dan umurnya berbeda*beda
erlakuan Bahan yang digunakan Folume H0l #ml( 0/' yang dilepas Rata*rata 0/' yang dilepas 5ecepatan respirasi #mlEjam( uhu ruang '&90 5ecambah 1 8,-- ',' ',84 8,8&4 5ecambah ' 8,& 1,% 5ontrol 8,4 ,4 ,4 8,14@ uhu "nkubator 90 5ecambah 1 8, 1,4 1,&4 8,8& 5ecambah ' 8,-4 ','4 5ontrol 8,@- ,' ,' 8,1
Berikut merupakan gra)ik hasil pengamatan pada praktikum pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah.
"ambar ).Gra)ik hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah.
Berdasarkan dari kajian teori, apabila suhu semakin tinggi maka proses respirasi akan semakin cepat. 2amun, pada #tabel 1( dapat diketahui baha hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan kajian teori. raktikum ini menggunakan suhu ruang yang berbeda*beda yaitu suhu yang dalam inkubator sebesar 90, dan suhu ruangan sebesar '&90. suhu tersebut digunakan untuk menguji kecepatan respirasi pada kecambah.
5ecambah yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu kecambah kacang hijau, yang umurnya ' hari. etelah kecambah dikupas kulitnya kecambah tersebut ditimbang sebesar 4 gram. 5emudian diletakkan di kain kasa, dan diikat dengan benang. elanjutnya, bungkusan kecambah tersebut di masukkan di dalam erlenmeyer yang berisi 2a/H 8 ml. !rlemeyer yang di butuh kan yaitu sebanyak @ erlenmeyer. 0ara meletakkan bungkusan keambah tersebut yaitu bungkusan kecambah itu digantungkan di atas larutan 2a/H dengan bantuan talinya. 5emudian erlemeyer tersebut di tutup rapat*rapat dengan plastik.
etelah media selesai dibuat, maka ' erlemmeyer yang berisi kecambah dan 1 botol tanpa kecambah #kontrol( masing*masing diletakkan di suhu ruang yang berbeda*beda yaitu suhu ruang dan suhu inkubator.
Dedia tersebut disimpan selama '- jam, setelah itu dilakukan titrasi guna untuk mengetahui jumlah gas 0/' yang telah dilepaskan selama
respirasi kecambah. 0ara melakukan titrasi yaitu mengambil 4 ml Ba0l'
dan kemudian ditetesi dengan #phenol)talin( sebanyak ' tetes sehingga arnanya merah mda. elanjutnya larutan tersebut ditetesi dengan H0l 8,4 2, sampai arnya berubah menjadi putih.
ada suhu ruang '&90 untuk erlenmeyer yang berisi kecambah laju respirasinya sebesar 8,8&4 mlEjam. +an kontrol sebesar 8,14@ mlEjam. Untuk suhu ruang 90, erlenmeyer yang berisi kecambah laju reaksinya sebesar 8,84 mlEjam. +an kontrol sebesar 8,1 mlEjam. Hasil ini berbeda dengan kajian teori yang ada.
'. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang ada, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal misal suhu dalam ruangan pada saat praktikum dan juga
)aktor*)aktor lain.
+ilihat dari hasil praktikum yang telah praktikan lakukan yaitu pada suhu ruang '&90 untuk erlenmeyer yang berisi kecambah laju respirasinya sebesar 8,8&4 mlEjam. +an pada kontrol sebesar 8,14@ mlEjam. Untuk suhu ruang 90, erlenmeyer yang berisi kecambah laju reaksinya sebesar 8,84 mlEjam. +an kontrol sebesar 8,1 mlEjam. Hasil yang telah diperoleh ini berbeda dengan kajian teori yang ada.
eori yang ada menyatakan baha pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman dikenal sebagai suhu kardinal yaitu meliputi suhu optimum #pada kondisi ini tanaman dapat tumbuh baik(, suhu minimum #pada suhu di baahnya tanaman tidak dapat tumbuh(, serta suhu maksimum #pada suhu yang lebih tinggi tanaman tidak dapat tumbuh(. uhu kardinal untuk setiap jenis tanaman memang berariasi satu dengan lainnya. engaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan sebagai berikut : #1( Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan #'( Batas suhu yang tidak membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai batas suhu optimum. ada batas ini semua proses dasar seperti : )otosintesis, respirasi, penyerapan air, transpirasi, pembelahan sel, perpanjangan sel dan perubahan
)ungsi sel akan berlangsung baik dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi. Batas suhu optimum tidak sama untuk semua tanaman, sebagai contoh : apel, kentang, sugar*beet menghendaki suhu yang lebih rendah dibandingkan : tanaman jeruk, ketela rambat atau gardenia #unu dan $artoyo, '88@(.
erbedaan hasil praktikum kali ini dengan kajian teori yaitu karena )aktor dalam dan )aktor luar yaitu saat preparasi banyak bercanda sehungga uap yang dari praktikan ikut tercampur dengan laturan 2a/H, dan saat dilangsungkannya praktikum suhu dalam ruangan laboratorium panas, sehingga suhu runganya bisa melebihi suhu inkubator yang telah dijadikan sebagai ariabel manipulasi dalam praktikum kali ini.
alah satu cara menurunkan laju respirasi adalah dengan memodi)ikasi konsentarsi /' dan 0/'di lingkungan atmos)er sekitar produk
dengan menggunakan penegmas plastik denagn permeabilitas tertentu yang dikenal sebagai Modified Atmosphere Packing #DA( #Apandi, 1%&-(
raktikum kali ini tidak sesuai dengan teori yang ada, berarti terima Ho dan tolak Ha, yaitu suhu tidak perpengaruh terhadap respirasi pada kecambah yang umurnya ' hari.
M. Kesimpulan
+ari percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. 0ara mengukur laju respirasi kecambah dapat dilakukan dengan cara titrasi.
'. uhu berpengaruh terhadap kecepatan respirasi pada kecambah. . Apabila suhu semakin tinggi maka semakin cepat juga laju respirasi.
*. Datar Pustaka
Apandi, 1%&-. Teknologi Buah dan Sayur.Alumni Bandung: Bandung
Burhan, $alyati dkk, 1%%, Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan., Uniersitas Andalas. adang.
+idjoseputro, +, 1%&', Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia, Cakarta.
+re, D. 0, 1%&&, ffects !f Flooding !"ygen #eficiencion Plant $utrition, Adebces in lant 2utritions, 2e ork.
Cumin, H. B. '88', Agro kologi, Suatu Pendekatan Fisiologis, Rajaali, Ca alisbury, C.$. dan Ross. 1%%4. Fisiologi Tumbuhan %ilid &. Bandung : "B
Bandung.
unu, dan $artoyo. '88@. Buku Ajar +asar Hartikultura. rogram tudi Agronomi, 6akultas ertanian, U2.
$illey, C. 1%&', Study 'uide to Accompany Botany, 2e ork , 0hesther Bistane oronto, ingapore
'ampiran
' kecambah dan 1 kontrol dalam suhu ruan arutan sebelumdi titrasi ' kecambah dan 1 kontrol dalam inkubasi Hasil titrasi roses titrasi
Hasil penghitungan daun tua dengan panjang gelombang
@@4 Hasil penghitungan
daun tua dengan panjang gelombang