• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_3101407033_R112_1349783341. 424.58KB 2013-07-11 22:14:52

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_3101407033_R112_1349783341. 424.58KB 2013-07-11 22:14:52"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

DI SMP NEGERI 9 Magelang

Disusun Oleh : Nama : Heru Saputro Utomo NIM : 3401407033

Prodi : Pendidikan Sejarah

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

Pusat Pengembangan PPL UNNES

Drs. Masugino, M.Pd NIP. 19520721 198012 1

Hari :

Tanggal : Oktober 2012

Disahkan oleh:

Drs. Kamsidjo Budi Utomo, M.Pd NIP. 19550818 1983031 001

(3)

iii

B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ... . 2

C. Manfaat PPL ... .2

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)... 4

B. Dasar Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ... . 4

C. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan……….. 5

D. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan……….. 5

E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan………...5

F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas…………..………....6

G. Tugas Guru Praktikan……….…....7

H. Perangkat Pembelajaran Kurikulum………...7

(4)

iv

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan 2 di SMP Negeri 9 Magelang dengan baik dan lancar hingga penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dengan tepat waktu..

Laporan ini disusun sebagai bukti tertulis bahwa penulis telah melaksanakan tugas – tugas selaku praktikan pada kegiatan PPL2 di sekolah latihan yakni SMP Negeri 9 Magelang. Dalam pelaksanaan PPL2 hingga penulisan laporan ini banyak sekali kendala yang di alami oleh penulis, namun dengan adanya bantuan yang berupa motivasi, semangat, dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan maksimal. Pada kesempatan ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Kamsidjo Budi Utomo, M,Pd. Selaku Koordinator PPL Unnes di SMP Negeri 9 Magelang.

2. Nurwiyono.SN,S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Magelang. 3. Sugiyanto, S.Pd, selaku Koordinator Guru Pamong SMP Negeri 9 Magelang. 4. Mf.Wiwik Suryanti,S,Pd, selaku Guru Pamong mata pelajaran Pendidikan Sejarah. 5. Drs IM Jimmy De Rosal, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing.

6. Seluruh guru dan staf karyawan SMP Negeri 9 Magelang.

7. Kepada semua teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 9 Magelang yang terus memberi semangat.

8. Tidak lupa, adik-adikku semua Kelas VII, VIII, dan IX, terus berprestasi dan pantang menyerah.

Penulis menyadari bahwa dengan menyusun laporan ini banyak sekali kekurangan yang tak disadari maupun yang disadari, maka kami membutuhkan kritik dan saran untuk kebaikan dalam menyusun laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan bisa menambah wawasan tentang pendidikan terutama bermanfaat bagi kami. Amin.

Magelang, Oktober 2012

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegitan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan di Universitas Negeri Semarang yang dalam perkembangannya memfokuskan untuk menciptakan dan mencetak tenaga pendidik. PPL ditujukan untuk membina mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional, bertanggungjawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagaimana mestinya seorang guru. Untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekalai dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang kegitan PPL dan pengembangan profesionalismenya nanti dalan dunia kerja. Atas dasar hal tersebut, maka UNNES sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi menyiapkan tenaga kependidikan dan keguruan yang memiliki kemampuan terapan, akademik dan profesional. Untuk hal itulah, mahasiswa UNNES diharuskan menempuh sejumlah komponen program pendidikan salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

PPL bertujuan membina serta menciptakan calon tenaga pendidik atau guru yang profesional, bertanggungjawab dan berdisiplin serta mengetahui tata cara dan aturan yang harus dijalankan sebagai tenaga pendidik yang profesional. PPL yang kami ikuti berlokasi di SMP N 9 Magelang diharapkan dapat membantu mengembangkan kemampuan dan profesionalisme kami sebagai calon-calon tenaga pendidik melalui berbagai pengalaman baru dalam proses pendidikan.

B. Tujuan

(6)

C. Manfaat PPL

Dengan melaksanakan PPL diharapkan dapat memberi manfaat terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa (praktikan), sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Manfaat bagi Praktikan

a. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung mengenai cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran.

b. Praktikan mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran dan menemukan cara mengatasinya.

c. Praktikan dapat mempraktikan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah. 2. Manfaat bagi Sekolah

a. Dapat meningkatkan kualitas pendidik. b. Dapat menambah keprofesionalan guru. 3. Manfaat bagi UNNES

a. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan sekolah sebagai tempat latihan.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Praktik pegalaman lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan unutuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sebagai persyaratan yang telah ditetapakan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya.

Praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler atau extrakurikuler yang berlaku disekolah atau tempat latihannya. Pratik pengalaman lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan menjadi tenaga pendidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip kependidikan berdasarkan kompetnsi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesionnal dan kompetensi sosial.

Praktik pengalaman lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian. Kegiatan praktik pengalaman lapangan meliputi praktek mengajar, kompetensi profesional dan kompetensi sosial praktik pengalam lapangan mempunyai sasaran mahasiswa praktikan agar memilki seperangkat pengetahuan sikap dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi tersebut.

B. Dasar Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

PPL dilaksanakan berdasarkan atas :

Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional Peraturan Pemerintah

PP no. 39 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi PP no. 38 tahun 1992 tentang tenaga kependidikan

(8)

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi praktik mengajar, praktik administrasi, serta kegiatan kependidikan yang bersifat kurikuler yang berlaku disekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu :

1. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I), yang berupa observasi mengenai keadaan fisik dan lingkungan sekolah, observasi kegiatan guru tentang refleksi perencanaan dan aktualisasi pembelajaran.

2. Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II), yang berupa Praktik mengajar secara langsung di sekolah latihan.

C. TujuanPraktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar manjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai bidang dan keahliannya, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.

D. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.

E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di sekolah latihan meliputi kegiatan orientasi, observasi, pengajaran terbimbing, pelatihan mengajar, dan kegiatan lain yang sesuai.

F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas

(9)

upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya sehingga dapat dijadikan teladan bagi siswa dan lingkungan. Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab guru di sekolah dan di kelas sebagai pengajar, pendidik, anggota sekolah maupun sebagai anggota masyarakat.

1. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar

a. Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. b. Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.

c. Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai teknik evaluasi yang berlaku.

d. Ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah.

e. Ikut membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. f. Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan masyarakat dan

pemerintah daerah setempat.

2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik

a. Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

b. Guru wajib mencintai anak didik dan profesinya serta selalu menjadikan dirinya teladan bagi anak didiknya.

c. Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Guru senantiasa memperhatiakan norma-norma, etika, dan estetika dalam berpakaian dan berhias.

e. Guru senantiasa wajib meningkatkan keselarasan, kesenian, dan keseimbangan jasmani dan rohaninya sehingga terwujud penampilan pribadi yang baik.

G. Tugas Guru Praktikan

Tugas guru praktikan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan 2 adalah: 1. Observasi dan orientasi di tempat praktik;

2. pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing; 3. pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;

(10)

5. membantu memperlancar arus informasi dari UNNES ke sekolah latihan dan sebaliknya;

6. menyusun laporan ahsil observasi dan orientasi di tempat praktik; 7. menyusun pengurus kelompok praktikan di tempat praktik;

8. mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang dijadwalkan.

H. Perangkat Pembelajaran Kurikulum

Sesuai dengan kurikulum sekolah menengah pertama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), seorang guru dituntut untuk melaksanakan:

1. Menyusun program tahunan

2. Penjabaran tentang kompetensi dasar yang akan dicapai, materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber bahan, indicator pencapaian dan sistem pengujian

3. Penjabaran tentang struktur kurikulum yang diterapkan di sekolah 4. Menyusun persiapan mengajar

5. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan

Langkah-langkah di atas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri atas:

1. Program Tahunan (Annual Plan)

Program tahunan, memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan pada setiap semester dan dipakai sebagai acuan dalam membuat promes (Program Semester). Komponen utama dalam Pregram Tahunan adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Program Semester (Semester Plan)

Program Semester, memuat alokasi waktu untuk satu semester. Dipakai sebagai acuan menyusun silabus, acuan kalender pendidikan dan pengatur efisiensi penggunaan waktu belajar.

3. Silabus

(11)

kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan lembar persiapan guru untuk tiap pertemuan. Fungsinya sebagai acuan untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas agar pembelajaran lebih efektif dan efisien.

5. Kelender Pendidikan

(12)

BAB III PELAKSANAAN

A. Waktu

Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di SMP N 9 Magelang dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus dan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2012.

B. Tempat

Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) dilaksanakan di SMP N 9 Magelang yang berlokasi di jalan CEMARA TUJUH NO.34 Kota Magelang, Tlp.(0293)362602.

C. Tahapan Pelaksanaan

1.Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Terbimbing)

Sehubungan dengan diterapkannya KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP N 9 Magelang, praktikan merasa perlu untuk mengetahui lebih tentang sistem pengajaran yang dipakai guru yang mengajar di kelas. Untuk itu praktikan melakukan pengajaran model (pengajaran terbimbing) di kelas dengan bimbingan guru pamong. Sedangkan tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan di SMP N 9 Magelang antara lain membuat perangkat pembelajaran.

2.Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri)

Pelatihan pengajaran mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-4 sampai minggu ke-13 PPL. Sedangkan tugas keguruan lainya yang dilaksanakan di SMP N 9 Magelang antara lain upacara bendera, memandu siswa dalam pelaksanaan ekstrakulikuler PMR , Pramuka dan memasukkan data nilai siswa kelas VII, VIII dan IX. Selain membuat perangkat pembelajaran dan mengikuti kegiatan ekstra maupun intra sekolah, dalam pelaksanaan KBM guru harus mempunyai beberapa keterampilan mengajar antara lain :

a. Membuka Pelajaran.

Dalam membuka pelajaran , guru mengucapakan salam, kemudian mengkondisikan siswa. Setelah itu guru memberikan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan materi. b.Komunikasi dengan Siswa.

(13)

guru menerangkan, siswa mendengarkan dan bertanya. Dalam kegiatan ini, jika praktikan melakukan dengan baik maka terjadi hubungan yang wajar antara siswa dan guru sehingga materi dapat dipahami dengan baik.

c.Penggunaan Metode Pembelajaran.

Pemilihan metode pembelajaran oleh guru merupakan hal yang harus diperhatikan. Dalam proses pembelajaran penggunaan metode disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Untuk kurikulum 2006, siswa diharuskan lebih banyak aktif dalam pembelajaran, sehingga guru lebih sering menggunakan metode ”Cooperative Learning” atau diskusi.

d.Penggunaan Media Pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa dan kondisi ruang kelas. Seorang guru dituntut untuk bisa menentukan kapan penggunaan media pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Media yang selama ini digunakan adalah alat peraga, instrumen musik dan charta yang dibuat guru.

e.Variasi dalam Pembelajaran.  Variasi Suara

Dalam penyampaian materi praktikan harus mampu mengatur suaranya. Suara guru harus keras agar dapat didengar oleh siswa. Variasi suara ini penting dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh apalagi siswa yang tidak memperhatikan. Selain itu juga variasi suara dapat memberi penekanan-penekanan pada materi yang penting.  Variasi Teknik

Pengajaran akan berjalan dengan lancar apabila praktikan sudah mampu memaksimalkan minat dan memotivasi siswa untuk berperan aktif di kelas.

f.Memberikan Penguatan.

Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri agar siswa menjadi lebih tertarik pada pelajaran, guru harus memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar lebih mengena. Guru memberikan pengutan jika jawaban siswa benar dan untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam pelajaran. Penguatan yang diberikan secara verbal (lisan), non verbal (isyarat tubuh), dan campuran dari keduanya.

(14)

Praktikan tidak mungkin melewatkan proses belajar mengajar dengan menulis dipapan tulis. Ketika guru menulis dipapan tulis, sebaiknya selalu berada di sebelah kiri atau tidak membelakangi siswa. Dengan demikian, sewaktu menulis dipapan tulis guru dapat mengontrol situasi belajar mengajar.

h.Mengkondisikan Situasi Siswa.

Kondisi yang tenang dan lancar adalah kondisi PBM yang sangat diharapkan seorang guru. Dalam mengkondisikan kelas tindakan yang dilakukan oleh guru antara lain guru tidak hanya berdiri di depan kelas dan guru juga memperhatikan sikap siswa yang membuat gaduh kelas atau yang tidak konsentrasi.

i.Memberikan Pertanyaan.

Dalam memberikan pertanyaan secara tidak langsung memberi motivasi yang baik kepada siswa karena setelah diberikan pertanyaan siswa diberikan pula penguatan. Pertanyaan harus sesuai dengan materi yang diberikan.

j.Memberikan Balikan.

Guru selalu memberikan balikan agar keseluruhan kegiatan pembelajaran dapat diketahui, apakah sudah tuntas atau belum dan sesuai tujuan atau belum. Apabila belum tercapai maka guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara lain.

k. Menilai Hasil Belajar.

Penilaian hasil belajar pada siswa berdasarkan pada tugas-tugas yang telah diberikan. Tugas-tugas ini dapat diberikan pada setiap akhir bab atau setiap akhir sub pokok bahasan yang telah diajarkan.

l.Menutup Pelajaran.

Menutup pelajaran oleh guru dimulai dengan menyimpulkan materi , memberi kesempatan siswa untuk mencatat dan mengevaluasi (bisa post-test) kemudian ditutup dengan salam.

m. Pelaksanaan Ujian Program Mengajar.

Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu ke-12. Ujian praktik mengajar ini dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang bersangkutan, dengan melihat secara langsung proses belajar mengajar di kelas.

(15)

Penyusunan laporan akhir PPL 2 dilaksanakan pada minggu terakhir PPL 2. Dalam penyusunan laporan PPL 2 ini, praktikan mengkonsultasikan penyusunan laporan pada guru pamong untuk mendapatkan masukan-masukan tentang tentang isi laporan tersebut.

D. Materi Kegiatan

Materi kegiatan PPL 2 ini adalah :

1. Membuat perangkat pembelajaran atas bimbingan guru pamong.

2. Melaksanakan praktik mengajar atas bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. 3. Mengikuti kegiatan ekstra maupun intra sekolah.

E. Proses Bimbingan

Waktu : Setiap dosen pembimbing datang ke sekolah latihan. Hal-hal yang dikoordinasikan :

Materi yang diajarkan dan sistem pengajaran yang baik Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah latihan

Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan Pelaksanaan ujian praktik mengajar

F. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL

1.Hal-hal yang Menghambat

Sering terjadi pengurangan alokasi jam pelajaran secara mendadak sehingga rencana pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Kemampuan dan daya tangkap siswa yang berbeda-beda, sehingga harus bekerja keras menentukan metode yang cocok dan dapat diterima sebagian besar siswa.

(16)

2. Hal-hal yang mendukung

Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap apabila praktikan memerlukan bimbingan.

(17)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan dan kegiatan PPL 2 ini dapat disimpulkan :

1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) dimulai tanggal 31 juli 2012.

2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dilaksanakan di SMP Negeri 9 Magelang yang berlokasi di jalan CEMARA TUJUH NO.34 Kota Magelang.

3. Praktik Pengalaman Lapangan 2 ( PPL 2) dapat terlaksana dengan baik.

4. Adanya komunikasi yang baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing.

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah :

1. Perlu lebih ditingkatkan komunikasi yang baik antara praktikan dengan guru pamong, guru-guru yang lain, dan karyawan di SMP Negeri 9 Magelang.

(18)

REFLEKSI DIRI

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dengan baik. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Sesuai dengan keputusan rektor, praktikan PPL ditempatkan di SMP Negeri 9 Magelang yang sekaligus sebagai sekolah latihan dalam pelaksanaan kegiatan PPL I dan PPL 2 mulai dari 31 Juli - 20 Oktober 2012. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk latihan menerapkan ilmu dan teori yang telah diperoleh praktikan selama perkuliahan. Hal ini pun bertujuan memberikan bekal dalam memperoleh pengalaman dan keterampilan praktik di lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran makro di sekolah.

Dalam PPL 1, praktikan dituntut untuk melakukan observasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Magelang yang merupakan tempat praktikan dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini. Proses tersebut telah terjadwal mulai 31 Juli – 11 Agustus 2012. Selama lebih kurang dua minggu tersebut, praktikan PPL melakukan observasi tentang seluk beluk SMP Negeri 9 Magelang baik secara fisik maupun nonfisik sebagai pengenalan pra-KBM dalam kelas.

Berdasarkan hal di atas, praktikan menyusun refleksi diri yang berisi catatan singkat tentang tanggapan praktikan secara global terkait pelaksanaan pembelajaran sejarah dan pendukungnya di sekolah ini.

A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Sejarah

Sejarah sebagai salah satu ilmu dalam dunia pendidikan sudah pasti memiliki kekuatan dan kelemahan.

(19)

a. Dengan pengetahuan dasar Sejarah, kita dapat mengetahui asal-usul manusia yang tersebar di Indonesia.

b. Dengan pengetahuan dasar Sejarah, kita dapat menerapkan konsep Sejarah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

c. Dengan belajar Sejarah, kita dapat menguasai konsep-konsep Sejarah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya rasa nasionalisme.

d. Dengan belajar Sejarah, kita banyak mendapatkan ilmu bukan hanya dari pelajaran Sejarah saja, tetapi juga ilmu dari bidang studi lain misalnya Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi.

Sedangkan kelemahan dari mata pelajaran Sejarah adalah:

a. Sejarah membahas hal-hal yang abstrak yang kadang menurut anggapan siswa sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semangat belajar siswa rendah

b. Adanya anggapan bahwa Sejarah merupakan pelajaran yang hafalan, sehingga siswa merasa malas untuk belajar.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar

Secara keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 9 Magelang cukup tersedia, yaitu Ruang Multimedia, Ruang guru dan BK yang berhotspot, laboratorium komputer, laboratorium IPA, Mushola, Lapangan serba guna, Gazebo, Ruang Mading, Ruang Kesenian. Sedangkan mengenai media pembelajarannya menggunakan LCD walaupun hanya terdapat di beberapa kelas saja. Fasilitas pembelajaran seperti papan tulis yang baik dan perpustakaan yang memadai turut menunjang keberhasilan pemahaman siswa terhadap satu materi pelajaran.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

(20)

kualitas dan pengalamannya di dunia pendidikan. Kualitas guru pamong sudah baik dalam arti mampu memandu proses belajar mengajar di kelas.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan

Guru berperan sangat penting karena sebagai informan, dan sumber belajar bagi siswanya itu dikarenakan siswanya masih tergantung dengan gurunya, siswa belum dapat belajar secara mandiri. Sebagian guru sudah dapat menguasai kondisi siswa karena sebagian sudah lama mengajar di SMP Negeri 9 Magelang sehingga sudah hafal bagaimana karakter siswa dan cara mengatasi kenakalan siswa. Hal ini akan membuat proses pembelajaran menjadi lancar karena guru bisa menempatkan posisinya dalam menghadapi berbagai macam karakter dari siswa.

E. Kemampuan Diri Praktikan

Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan observasi secara cermat. Praktikan berupaya untuk belajar karena dalam diri praktikan masih terdapat kekurangan. Walaupun demikian, kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar potensi diri praktikan dapat diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran seorang calon guru professional. Disamping itu sebagai pendukungnya kompetensi akademik, emosional serta sosial dari praktikan merupakan modal awal yang dapat membantu dalam proses kelancaran pembelajaran.

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 1

(21)

baik dan benar. Praktikan secara nyata dapat melihat bagaimana tugas masing-masing komponen sekolah, proses belajar mengajar, bagaimana cara mengajar, berinteraksi dengan peserta didik sehingga dengan bekal tersebut praktikan berharap dapat menerapkannya dikemudian hari.

G. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang

Berdasarkan observasi PPL 1, dan PPL 2 praktikan menyarankan agar SMP Negeri 9 Magelang ini tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang yang menjadi komoditas sekolah dan mengembangkan kualitas pendidikan kelak dikemudian hari , menjaga tata tertib berupa disiplin diri bagi Guru dan Siswa. Sedangkan untuk UNNES agar memberikan bekal yang lebih bagi mahasiswa PPL agar dalam pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu kendala berarti. Dan Koordinasi antara pihak UPT PPL dengan Dosen koordinator, Dosen pembimbing serta pihak sekolah untuk lebih ditingkatkan untuk kemajuan bersama sehingga membantu terwujudnya calon pengajar yang profesional.

Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari guru pamong dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Untuk yang terakhir praktian menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah praktikan lakukan baik selama masa observasi maupun penyusunan refleksi ini.

Magelang, .. Otober 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Praktikan

M.F Wiwik Suryanti S.Pd Heru saputro Utomo

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan evaluasi proses dapat diketahui kesesuaian antara perencanaan dengan kenyataan, dan indikator-indikator kemajuan yang dicapai pada suatu tahap

Manajer pro- yek harus seseorang yang memiliki kedua kredibilitas administratif dan teknis, yang dapat melaksanakan pekerjaan dengan se- gera dan memuaskan, serta dirasa

The subjects were 347 mothers living in territory of Primary Health Center (PHC) of Tebet, Jakarta; and PHC of Merdeka and Sindangbarang in Bogor.. The inclusion criteria were

Rumah Anda akan tetap aman dari si kecil yang super aktif bila lantainya Roman Gres.. Satya Langgeng Santosa Office telp.570

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN LEBONG.. Jalan Raya

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN LEBONG.. Jalan Raya

Untuk memenuhi pesanannya, Mak Salmah selalu melibatkan tetangga- tetangganya.Mak Salmah ingin rejeki yang diperolehnya dari dodol betawi tidak dirasakan sendiri..

The symbols that Plath uses in the poems, practically all of which are con- cerning dying, refer to women s position in a patriarchal cultural system and their struggle