• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK EKSASERBASI

Ricky Sanowara, Ermanta Ngirim Keliat, Alwinsyah Abidin Divisi Pulmonologi Alergi Imunologi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Latar belakang: PPOK stabil ditandai dengan derajat inflamasi yang bervariasi pada saluran nafas besar dan kecil serta alveolus yang menyebabkan hipersekresi mukus, penyempitan saluran nafas dan kerusakan alveoli. Eksaserbasi merupakan episode dimana proses inflamasi ini meningkat. Terdapat hubungan yag erat antara respon inflamasi dengan magnesium dengan dijumpainya peningkatan sitokin – sitokin pro – inflamasi pada keadaan defisiensi magnesium.

Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik pasien dengan PPOK stabil dan PPOK eksaserbasi akut, serta mengetahui kadar magnesium serum pasien PPOK stabil dan PPOK eksaserbasi akut.

Metode: Penelitian cross sectional terhadap 34 pasien (17 pasien PPOK stabil dan 17 pasien PPOK eksaserbasi akut), dilakukan pemeriksaan magnesium serum dan dilakukan pemeriksaan spirometri dalam keadaan stabil di RSUP Adam Malik.

Hasil: Kelompok pasien PPOK stabil mempunyai nilai rerata kadar Magnesium adalah 2,09 ± 0,11 mEq/L lebih tinggi dari kelompok pasien PPOK eksaserbasi yaitu 1,69 ± 0,27 mEq/L. Uji statistik dengan Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kadar magnesium kelompok PPOK stabil dengan PPOK eksaserbasi (p< 0,05).

Kesimpulan: Kadar magnesium serum kelompok PPOK stabil secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kadar magnesium serum kelompok PPOK eksaserbasi akut.

Kata kunci: Penyakit paru obstruktif kronis, PPOK, magnesium, eksaserbasi

(2)

ABSTRACT

DIFFERENCE IN SERUM MAGNESIUM LEVEL AMONG PATIENTS WITH STABLE CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) AND EXACERBATED COPD

Ricky Sanowara, Ermanta Ngirim Keliat, Alwinsyah Abidin Divisi Pulmonologi Alergi Imunologi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Background: Stable COPD is marked with various degrees of inflamation throughout large and small airways also in the alveoli which cause mucus hipersecretion, narrowing of the airway, and alveoli damage. Exacerbation is an episode of elevated inflamation. Relation between inflamation response and magnesium has been observed with the increase of pro – inflamation cytokines in magnesium deficiency.

Aim of Study: To identify the characteristics of patients with stable COPD and acute exacerbated COPD, and the levels of magnesium in stable COPD petients and acute exacerbated COPD.

Methode: Cross sectional study on 34 patients who came to RSUP H. Adam Malik (17 stable COPD patients and 17 acute exacerbated COPD patients) was conducted to examine serum magnesium level and spirometri in stable condition.

Results: Mean serum magnesium level for stable COPD patients group was adalah 2,09 ± 0,11 mEq/L higher than in the exacerbated COPD patients group 1,69 ± 0,27 mEq/L. Mann – Whitney statistical analysis showed significant difference in magnesium level between stable COPD and exacerbated COPD groups (p<0.05).

Conclusion: Serum magnesium level of the stable COPD patients group was significantly higher than serum magnesium level of the exacerbated COPD patients group.

Key words: Chronic obstructive pulmonary disease, COPD, magnesium, exacerbation

Referensi

Dokumen terkait

Seandainya produk yang dihasilkan dan dijual (diserahkan) oleh PT ABC tergolong sebagai barang dan jasa yang tidak dikenakan (tidak terutang) PPN, maka ketujuh PM yang terkait

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian

Apa saja yang menjadi kendala penegakan hukum terhadap pelaku usaha. tambang timah yang tidak memiliki IUP, IPR, dan IUPK di

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat yang telah diberikan dan karunianya, sehingga skripsi dengan judul Optimasi Tablet Salut Film Ekstrak

The effect of extraction duration on the yield and of physic-chemistry properties of kachnar (Bauhinia purpurea L.) seed oil has been carried out in Laboratory of Natural

[r]

Menu yang ada di cermin cembung sama dengan menu yang ada di cermin cekung, yaitu: menu untuk mencari jarak fokus, menu untuk mencari jarak benda, dan menu untuk

Dari hasil pendiskripsian teknis berdasarkan keinginan konsumen, hal yang dapat dilakukan oleh Arromanis Bakery adalah pelatihan karyawan dan durasi baking.. Dengan pelatihan