• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IV"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2016

4.1 Tujuan Dan Sasaran Pembangunan

Mengacu pada permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang perlu diselesaikan dalam jangka menengah dan sejalan dengan tahapan pembangunan dalam RPJP Kabupaten Donggala, RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah, serta prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN, maka keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 seperti pada table 4.1 berikut.

Tabel 4.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Donggala

Tahun 2014 - 2019 V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

1.Meningkatkan daya

saing daerah berbasis desa dan kecamatan

sebagai lokomotif

pemerintahan dan

pembangunan

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan desa dan kelurahan kepada masyarakat

1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur desa dan kelurahan

2. Meningkatnya kuantitas fasilitas, sarana dan prasarana pemerintah desa dan kelurahan

3. Meningkatnya layanan jaminan kesehatan untuk aparat desa dan kelurahan

4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan organisasi masyarakat desa

2.Meningkatkan daya saing daerah

1. Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dalam mendorong berkembangnya nilai tambah komoditas unggulan dan kawasan industri strategis (kawasan industri andalan) dan Persentase unit kerja yang sudah mempunyai kantor dalam kondisi baik

2. Meningkatnya kerjasama antar

Kabupaten/Kota, Regional, Nasional dan Internasional

(2)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

4. Meningkatnya wisata kuliner yang tertata dengan baik

2. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kepemimpinan amanah (good governance)

1. Mewujudkan birokrasi

pemerintahan yang

professional dan kompeten dengan indikator indeks

kepuasan masyarakat

terhadap pemerintahan kabupaten

1. Terwujudnya peningkatan pelayanan publik mencapai level “memuaskan”

2. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan data dan informasi kependudukan yang terintregasi (integrated demography information)

3. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien

4. Tercapainya layanan administrasi yang mudah dan tepat waktu

5. Meningkatnya kualitas SDM aparatur mencapai 75%

6. Menurunnya aparatur Pemda yang terkait dengan kasus tindak pidana korupsi 7. Meningkatnya kedisiplinan SDM aparatur

hingga mencapai 80%

8. Meningkatnya kinerja PNS

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam

pembangunan dan

penganggaran daerah

1. Optimalnya mekanisme dan sistem perencanaan yang komprehensif dan partisipatif

2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah mencapai level “rata-rata baik” untuk seluruh SKPD, dan LAKIP/SAKIP daerah dengan nilai B

3. Mempertahankan akuntabilitas

(3)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

3. Meningkatkan kualitas demokrasi dan supremasi hukum

1. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi politik masyarakat

2. Menurunnya kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh aparat Pemda terhadap perda dan perbub

3. Meningkatnya produk hukum (Perda dan Perbup) yang dapat dihasilkan dalam setiap tahunnya

4. Menurunnya pelanggaran Perda dan Perbup

4. Meningkatkan pemeliharaan

Kantrabtibmas serta

pencegahan tindak criminal

1. Meningkatnya rasa aman masyarakat Kabupaten Donggala

5. Meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan daerah

1. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam perencanaan pembangunan

2. 3. Mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia

berlandaskan ilmu

pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) serta beriman dan bertaqwa

(IMTAQ) melalui

layanan pendidikan dan kesehatan

1. Meningkatkan derajat

pendidikan 1. Meningkatnya angka melek hurufmencapai 99% - 100%

2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah mencapai 12 tahun

3. Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK)

4. Meningkatnya angka partisipasi murni (APM)

5.Meningkatnya angka pendidikan yang ditamatkan

6. Meningkatnya penduduk usia sekolah mendapatkan pendidikan

(4)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

8. Meningkatnya akses dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan TK

2. Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat 1. Meningkatnya usia harapan hidupmencapai 70 – 71 tahun

2. Meningkatnya kelangsungan hidup bayi

3. Meningkatkan kesetaraan gender dan perlindungan anak

1. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan

2. Meningkatnya perlindungan terhadap anak

3. Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam KB dan terciptanya keluarga sejahtera yang berkualitas

4. Meningkatkan pelayanan bagi pemuka agama

1. Terjaminnya pengelolaan rumah ibadah

5. Menumbuhkembangkan kreativitas minat dan bakat pemuda

1. Meningkatnya pemuda yang berprestasi dalam bidang olahraga

2. Meningkatnya pemuda yang berpartisipasi dalam organsiasi kepemudaan

3. Meningkatnya pemuda yang berprestasi dalam bidang kesenian

4. Meningkatnya pemuda yang berpartisipasi dalam organsiasi aktivitas seni

4. Meningkatkan infrastruktur daerah yang maju dan merata

1. Mewujudkan pemerataan

pembangunan antar

wilayah di Kabupaten Donggala

1. Meningkatnya proporsi panjang jalan kabupaten, jalan lingkungan dan Jalan ke kantong produksi dan daerah terisolir dalam kondisi mantap

(5)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

kondisi mantap

2. Meningkatkan

ketersediaan infrastruktur pertanian, perikanan dan perhubungan

1. Meningkatnya ketersediaan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan quarter sampai dengan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) secara optimal

2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

3. Meningkatkan sarana

prasarana publik, informasi dan komunikasi 100%

1. Meningkatnya ketersediaan pasar tradisional/modern

2. Meningkatnya wilayah yang mendapatkan akses komunikasi dan informasi

3. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur perhubungan

4. Tersedianya perumahan dan pemukiman kota bagi warga

5. Tercukupinya kapasitas energi 4. Meningkatkan sarana dan

prasarana lingkungan 1. Meningkatnya kebersihan lingkungan

5. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan

1. Meningkatnya kualitas indikator makro sosial ekonomi

1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2. Meningkatnya persentase penduduk diatas garis kemiskinan

3. Menurunnya indeks kedalaman kemiskinan

4. Menurunnya indeks keparahan kemiskinan

5. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan

hidup penyandang kebutuhan

(6)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

7. Meningkatnya PDRB per kapita 22 juta

8. Menurunnya tingkat inflasi mencapai 6%

9. Meningkatnya jumlah koperasi aktif, UMKM dan industri kecil menengah yang ada di Kabupaten Donggala

2. Meningkatkan invetasi

daerah 1. Meningkatnya jumlah PMDN dan PMA

2. Meningkatnya informasi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)

3. Menurunkan tingkat

pengangguran 1. Menurunnnya tingkat pengangguranterbuka (TPT) 2,5 %-3%

4. Meningkatkan

kesejahteraan petani dan nelayan

1. Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai ≥100

2. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan

3. Meningkatnya produktivitas petani dan nelayan

4. Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan

5. Meningkatkan Kualitas

Ketahanan Pangan

Wilayah

1. Terpenuhinya cadangan pangan daerah / wilayah

2. Menguatnya sistim informasi distribusi dan harga pangan

3. Meningkatnya Kualitas Konsumsi Pangan

4. Meningkatnya keamanan pangan segar

5. Menurunnya jumlah penduduk/daerah rawan pangan

6. Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan

1. Mewujudkan kelestarian

lingkungan dan alam 1. Menurunnya tingkat kerusakan hutan(deforestation)

(7)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

3. Meningkatnya kualitas lingkungan perkotaan

4. Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)

5. Meningkatnya luas taman kota

6. Meningkatnya intensifikasi, ekstensifikasi, eksplorasi dan tata guna lahan (land use) pertambangan secara bijaksana dan lestari

7. Meningkatnya akses air bersih

8. Meningkatnya sanitasi layak

9. Meningkatnya pengelolaan SDA yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan

10. Meningkatnya peran sub sektor kehutanan dalam perekonomian

11. Meningkatnya luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi

12. Menurunnya kasusperambahan hutan

13. Menurunnya bencana dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan reklamasi dan pertambangan

14. Meningkatnya jumlah PETI yang ditertibkan

2. Mewujudkan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana untuk kemandirian diri

1. Meningkatkan koordinasi antar stake holder pada masa tanggap darurat dimulai dari siaga darurat, tanggap darurat dan masa transisi ke pemulihan

3. Meningkatkan kesesuaian dan kepatuhan pada Tata Ruang Wilayah di

(8)

V I S I

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

MISI TUJUAN SASARAN

dalam pemanfaatan ruang untuk pendirian bangunan (permukiman)

4.2 Strategi dan Arah Kebijakan

Tema pembangunan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2016 adalah “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Meletakkan Pondasi Pembangunan Yang Berkwalitas”. Pertama, Membangun untuk manusia dan masyarakat. Kedua, Upaya peningkatan kesejahteraan, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengucilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan Ketiga, Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Berdasarkan visi, Misi dan Nawacita menegaskan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan atas pengelolaan pangan, energi dan sumber daya maritim dan kelautan; Rakyatnya menikmati peningkatan kesejahteraan berkelanjutan dan makin merata; Warganya menjadi manusia-manusia unggul dan berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan masyarakatnya hidup dalam keharmonisan antar kelompok sosial, antar sektor ekonomi dan menjadi poros maritim dunia.

Permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi nasional adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik, Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas yakni membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang meningkatkan pemerataan.

Tabel 4.2

Keterkaitan Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA), Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Donggala

Tahun 2016

No Isu Strategis Nasional Prioritas Pembangunan Provinsi

Prioritas Pembangunan Kabupaten

1 Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara

Iklim investasi dan iklim usaha;

Revitalisasi pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan

Iklim Investasi dan Iklim Usaha (berkaitan dengan globalisasi ekonomi)

(9)

kelautan sebagai perwujudan negara maritim)

2 Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

Reformasi birokrasi dan tata kelola Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

mmemperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan

Iklim investasi dan iklim usaha;

Revitalisasi pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan

Iklim Investasi dan Iklim Usaha (khusunya usaha mikro dan kecil)

Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan Kelautan (Khususnya sektor pertanian)

Penguatan Kelembagaan desa dan kelurahan berdaya saing

4 Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi system dan penegakan hokum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

Pembangunan Hukum dan

Ketertiban Reformasi Birokrasi dan TataKelola (Khususnya penegakan hukum pada

sektor kehutanan,

pertambangan dan kelautan)

Lingkungan hidup dan

pengelolaan bencana

(khususnya kepastian hak kepemilikan tanah)

5 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

Pendidikan dan Kesehatan

Pengentasan kemiskinan

Pendidikan Dasar (Dikdas 9 Tahun dan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak usia sekolah)

Pengentasan Kemiskinan (Meningkatkan kesempatan kerja)

Layanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

Peningkatan Infrastruktur dan

Energi Peningkatan Infrastruktur danEnergi

7 Mewujudkan kemandirian

ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

Revitalisasi pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan

(10)

Energi

Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

Energi (khususnya

ketahanan air dan energy)

Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

8

Melakukan revolusi karakter bangsa.

Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan Dasar (Dikdas 9

Tahun dan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak usia sekolah).

9

Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi social Indonesia

Pendidikan dan Kesehatan Pendidikan Dasar (Dikdas 9

Tahun dan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak usia sekolah)

(Khususnya sektor

kebudayaan, agama,

pemuda dan olahraga)

Sasaran Pembangunan Nasional yang akan dicapai pada akhir Tahun 2016 sebagai berikut: 1) Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 –6,6 persen.

2) Inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 4 persen. 3) Tingkat kemiskinan menurun menjadi sebesar 9 –10 persen 4) Tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,2 - 5,5 persen

Mengacu kepada sasaran pembangunan nasional yang akan dicapai pada Tahun 2016 serta perwujudan Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA), maka strategi dan arah kebijakan yang akan ditempuh di Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut:

A. Dimensi Pembangunan Manusia

1) Strategi Dan Arah Kebijakan Pendidikan

Secara nasional sasaran yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Pintar melalui pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun pada RPJMN 2015-2019 adalah:

1. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah;

2. Meningkatnya angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnya angka putus sekolah dan meningkatnya angka melanjutkan;

3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antarkelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dan antardaerah;

4. Meningkatnya kesiapan siswa pendidikan menengah untuk memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi;

5. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal, dan tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif;

6. Meningkatnya proporsi siswa SMK yang dapat mengikuti program pemagangan di industri; 7. Meningkatnya kualitas pengelolaan guru dengan memperbaiki distribusi dan memenuhi

(11)

8. Meningkatnya jaminan hidup dan fasilitas pengembangan ilmu pengetahuan dan karir bagi guru yang ditugaskan di daerah khusus;

9. Meningkatnya dan meratanya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal; dan Tersusunnya peraturan perundangan terkait Wajib Belajar 12 Tahun.

Untuk menunjang sasaran tersebut serta memperhatikan permasalahan yang masih terdapat pada pengembangan bidang pendidikan maka Kabupaten Donggala menetapkan strategis serta arah kebijakan pembangunan pendidikan seperti dalam tabel berikut: 

Tabel 4.3

Strategi dan Arah Kebijakan Pendidikan

Strategi Arah Kebijakan

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai;

2. Mengurangi angka putus sekolah pada jenjang pendidikan menengah

3. Meningkatkan efektifitas pembiayaan dan pendidikan

4. Meningkatkan layanan mutu pendidikan 5. Meningkatkan kompetensi peserta didik melalui bimbingan belajar (tutorial) pada semua jenjang pendidikan

6. Meningkatkan standarisasi kualifikasi

7. Meningkatkan penerapan kurikulum berbasis teknologi dengan penilaian yang komperhensif

8. Meningkatkan pemerataan distribusi guru khususnya pada daerah-daerah terpencil

1. Prioritas pembangunan infrstruktur pendidikan SMP dan SMA pada wilayah-wilayah terpencil dan terisolir;

2. Prioritas penempatan guru-guru pada wilayah-wilayah terpencil dan terisolir

3. Perluasan akses pendidikan dan jenjang layanan pendidikan serta layanan pendidikan gratis bagi penduduk miskin

4. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan tingkat SMP, SMA dan SMK

5. Prioritas tambahan anggaran untuk menunjang program bimbingan belajar

6. Fasilitasi cakupan peserta/guru bersertifikasi 7. Mengikutsertakan guru pada Diklat Kurikulum

dengan penilaian yang komprehensif

8. Menempatkan guru pada sekolah-sekolah di daerah terpencil

2) Strategi Dan Arah Kebijakan Kesehatan

(12)

(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Guna mendukung sasaran Program Indonesia Sehat di Kabupaten Donggala dilaksanakan Strategi dan Arah Kebijakan sebagai berikut: adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Guna mendukung sasaran Program Indonesia Sehat di Kabupaten Donggala dilaksanakan Strategi dan Arah Kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Strategi Dan Arah Kebijakan Kesehatan

Strategi Arah Kebijakan

Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi

 Optimalisasi pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi neonatal

 Peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang pengetahuan bayi dan anak

Pemantauan dan pengawasan komprehensif

usia 1000 hari pertama kelahiran  Optimalisasi layanan kesehatan dan gizibayi balita

Meningkatkan akses dan layanan kesehatan bagi masyarakat

 Penyediaan infrastruktur dasar dan rujukan

 Penyediaan tenaga medis dan kesehatan untuk kesehatan dasar dan rujukan

Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam

Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (BPJS)  Penerapan upaya kesehatan komprehensif(Promotif, preverentif, kuratif dan rehabilitatif)

Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)  Optimalisasi dalam jaminan kesehatanmelalui kepesertaan dalam asuransi kesehatan

Pencegahan meningkatnya resiko penyakit dan

masalah kesehatan  Membangun sistem informasi kesehatanMeningkatkan ketersediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu

 Meningkatkan sistem survei lans kesetiap

kecamatan

(13)

Hakikat revolusi mental, adalah pembangunan manusia yang berkarakter kuat, berpikiran maju dan berpandangan modern, serta berperilaku baik sebagai perwujudan warga negara yang baik. Revolusi mental dapat dijalankan melalui pendidikan, selain melalui kebudayaan, yang kemudian diturunkan ke sistem persekolahan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Sistem persekolahan sebagai turunan dari sistem pendidikan harus mampu menumbuhkan budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan lingkungan belajar yang baik bagi siswa.

Secara Nasional sasaran yang ingin dicapai dalam melakukan revolusi karakter bangsa adalah:

1. Meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi pekerti, membangun watak, dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik;

2. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasional-isme dan rasa cinta tanah air sebagai cerminan warga negara yang baik;

3. Meningkatnya pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman budaya dalam masyarakat, yang berdampak pada kesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman;

4. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah yang tercermin pada peningkatan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran-ajaran agama di kalangan siswa-siswa di sekolah;

5. Meningkatnya budaya dan aktivitas riset serta pengembangan ilmu dasar dan ilmu terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, serta mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;

6. Meningkatnya lulusan-lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, menguasai teknologi, dan berketerampilan sehingga lebih cepat masuk ke pasar kerja;

7. Meningkatnya budaya produksi sehingga lebih kuat dari budaya konsumsi; dan 8. Meningkatnya budaya inovasi di masyarakat.

Guna mendukung sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas maka Kabupaten Donggala menetapkan strategis dan arah kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Strategi Dan Arah Kebijakan Revolusi Mental

Strategi Arah Kebijakan

Menumbuhkembangkan jiwa kebangsaan dan penerapan nilai-nilai toleransi di kalangan masyarakat

 Penguatan pendidikan sejarah perjuangan Pahlawan

 Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan

 Penyelenggaraan pendidikan kewargaan melalui organisasi sosial-kemasyarakatan

Meningkatkan kualitas pendidikan agama di sekolah untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan untuk membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur.

 Peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam pendidikan agama untuk menumbuhkan pribadi yang berakhlak mulia.

 Menumbuhkan sikap perilaku beragama

(14)

antar pemeluk agama Menggiatkan dan mengembangkan pendidikan

Harmoni 

Memperkuat wawasan kebangsaan di kalangan warga dalam rangka menegakkan jati diri bangsa melalui pemahaman nilai-nilai multikulturalisme dan penghormatan pada kemajemukan sosial

B. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan

1) Strategi Dan Arah Kebijakan Kedaulatan Pangan

Untuk tetap meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan, sasaran utama prioritas nasional bidang pangan periode 2015-2019 adalah:

1. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka peningkatan surplus beras agar kemandirian pangan dapat dijaga. Produksi kedelai diutamakanuntuk mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga, demikian pula produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah tangga dan industri rumah tangga. Sedangkan produksi ikan untuk mendukung penyediaan sumber protein ditargetkan sebesar 18,8 juta ton pada tahun 2019. Produksi garam rakyat ditargetkan sebesar 4,5 juta ton untuk memenuhi konsumsi garam rumah tangga;

1. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga. Terkait perikanan, akan dikembangkan integrasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) kedalam Sistim Logistik Nasional dan penerapan sistem rantai dingin di 100 sentra perikanan;

2. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019), dengan tingkat konsumsi ikan sebesar 54,5 kg/kapita/tahun;

4. Tersedianya sarana dan prasarana irigasi (Ketahanan Air):

a) Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 1 juta hektar;

b) Terlaksananya rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi untuk mengembalikan layanan irigasi;

c) Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 7,3 juta Ha;

d) Terbangunnya 115 ribu hektar jaringan tata air tambak untuk mendukung pengembangan ekonomi maritim dan kelautan;

e) Terbangunnya 49 waduk baru

Untuk tetap meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan, sasaran utama prioritas Kabupaten Donggala bidang pangan periode RPJMD Tahun 2014-2019 adalah:

1. Meningkatnya Ketahanan Pangan Masyarakat untuk menjaminTercapainya ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam daerah. Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka menjamin surplus beras agar kemandirian pangan dapat dijaga dan kecamatan rawan pangan dapat teratasi. Produksi jagung dan bahan pangan non beras lainnya ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Sedangkan produksi ikan dan ternak unggas untuk mendukung penyediaan sumber protein untuk memenuhi konsumsi rumah tangga;

(15)

mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan pangan pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH).

3. Meningkatnya nilai tukar petani mencapai >100, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejateraan petani dan mengurangi kemiskinan.

4. Meningkatnya jumlah kelompok tani yang diberdayakan, pemberdayaan kelompok ini bertujuan meningkatkan kapasitas kelompok tani dan meningkatkan kualitas sumberdaya petani .

5. Meningkatnya produkstivitas petani, hal ini bertujuan mengoptimalkan produktivitas hasil – hasil pertanian maupun peternakan.

6. Menurunnya alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan kelembagaan petani agar petani tidak menjual lahan pertaniannya atau menggunakannya untuk fungsi yang lain.

7. Terpenuhinya cadangan pangan daerah/ wilayah, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ketahanan pangan wilayah dengan cara membangun lumbung pangan dan meningkatkan produksi pangan.

8. Menguatnya sistim informasi distribusi dan harga pangan, dengan cara meningkatkan sistim informasi distribusi maupun harga pangan.

9. Meningkatnya kualitas konsumsi pangan dengan cara meningkatkan keragaman konsumsi pangan non beras.

10. Meningkatnya keamanan pangan segar, dengan cara meningkatkan sampel pangan segar yang aman dari cemaran.

11. Menurunnya jumlah penduduk/ daerah rawan pangan, dengan cara melakukan intervensi terhadap daerah yang terindikasi rawan pangan agar prosentase penduduk rawan pangan menjadi berkurang.

Guna mewujudkan sasaran nasional tersebut maka pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Donggala akan dilaksanakan dengan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Strategi Dan Arah Kebijakan Ketahanan Pangan

Strategi Arah Kebijakan

 Memperbaiki sistim distribusi (distribution system) dan jalur pemasaran yang terintegrasi (Integration Marketing Channel) hasil – hasil pertanian, peternakan dan perikanan;

 Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil – hasil pertanian, peternakan dan perikanan;

 Membentuk kelompok tani baru dan mengoptimalkan kelompok yang sudah ada;

 Mengoptimalkan intensifikasi dan

ekstensifikasi ;

 Meningkatkan skill/keterampilan petani;

 Meningkatkan pendapatan petani agar

 Peningkatan teknologi pertanian;

 Subsidi bibit, pupuk dan saprodi pertanian

tepat waktu, tepat jumlah dan tepat

 Penguatan kapasitas kelembagaan atau organisasi petani;

 Peningkatan kualitas SDM petani terkait tata guna lahan;

 Pemberdayaan petani dan nelayan;

(16)

mereka tidak menggunakan atau menjual lahan pertanian untuk fungsi lain;

 Meningkatkan produksi pangan daerah dan

membangun lumbung pangan masyarakat;

 Meningkatkan SIM distribusi dan harga

pangan;

 Meningkatkan keragaman konsumsi

pangan dan penurunan konsumsi beras;

 Sosialisasi kepada stakeholder tentang keamanan pangan segar;

 Menurunkan jumlah penduduk daerah rawan pangan;

 Memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat;

 Pembangunan, peningkatan, rehabilitasi /pemeliharaan daerah irigasi secara proporsional;

berkelanjutan dan kolaboratif dengan masyarakat ;

kelembagaan petani, dan penguasaan tehnologi;

 Optimalisasi penyuluhan;

 Peningkatan kemampuan manajerial

kelompok tani dalam berproduksi dan mengelola lumbung;

 Pemberdayaan SDM pencatatan informasi, distribusi dan harga pangan;

 Peningkatan kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) pangan lokal;

 Sosialisasi “one day no rice” dan B2SA

 Peningkatan kesadaran stakeholder pangan

segar terhadap keamanan pangan;

 Intervensi daerah rawan pangan dan

peningkatan pendapatan masyarakat;

 Meningkatkan ketersediaan pangan

(availability);

 Memperluas akses pangan (accesibility);

 Mengoptimalkan pemanfaatan pangan (utility);

 Peningkatan alokasi anggaran untuk irigasi;

 Melaksanakan pembangunan dan

peningkatan sarana dan prasarana irigasi melalui melalui sistim irigasi partisipatif;

 Peningkatan operasi pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi melalui sistim irigasi partisipatif;

 Meningkatkan peran kelembagaan

pengelolaan irigasi dalam proses perencanaan pembangunan dan pengelolaan irigasi;

2) Strategi Dan Arah Kebijakan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan

(17)

Sasaran peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) terdiri atas: (i) bauran EBT sebesar 10-16 Persen; (ii) kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT (PLTP, PLTA dan PLTMH) sebesar 7,5 GW; (iii) pelaksanaan pilot project reaktor daya PLTN dengan kapasitas sekitar 10 MW ; (iv) pelaksanaan pilot project pembangkit listrik tenaga arus laut minimal 1 MW; dan Sasaran lainnya adalah pengurangan subsidi energi yang terdiri atas: (i) penurunan besaran subsidi BBM; (ii) penurunan kapasitas pembangkit listrik yang menggunakan BBM menjadi tinggal 2,04 persen.

Guna mendukung sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas maka Kabupaten Donggala menetapkan strategis dan arah kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.7

Strategi Dan Arah Kebijakan Kedaulatan Energi Ketenagalistrikan

Strategi Arah Kebijakan

 Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana energi dan sumber daya mineral.

 Memfasilitasi peningkatan pemanfaatan

pengembangan energi dan sumber daya mineral

Mendorong penyelidikan dan pemetaan

geologi, energi dan sumber daya mineral untuk meningkatkan data cadangan potensi serta melakukan inventarisasi dan pemutakhiran data potensi geologi, energi dan sumber daya mineral.

 Meningkatkan program efisiensi dan konservasi energi dan sumber daya mineral.

 Meningkatkan pelayanan informasi geologi,

energi dan sumber daya mineral baik untuk keperluan eksplorasi, penataan ruang, mitigasi bencana alam geologi dan konservasi.

 Mencegah kerusakan lingkungan dengan

melakukan Good Mining Practices.

 Meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas sumber daya aparatur sektor energi dan sumber daya mineral.

 Memastikan kecukupan ketersediaan tenaga listrik untuk jangka menengah serta mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan

 Memberi bantuan pembangunan PLTMH pada desa yang mempunyai potensi tenaga air dan bantuan PLTS kepada masyarakat kurang mampu pada desa yang belum di aliri listrik jaringan PLN.

 Meningkatkan Kegiatan Survei Geologi, energi dan sumber daya mineral untuk mendapatkan data cadangan potensi yang akurat.

 Meningkatkan budaya hemat energi bagi masyarakat, instansi pemerintah, swasta dan mendorong pengembangan infrastruktur energi terbarukan yang bertumpu kepada masyarakat.

 Menyiapkan data informasi geologi, energi dan sumber daya mineral

 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku tambang yang baik dan benar yang berwawasan lingkungan serta melakukan penertiban pertambangan tanpa izin.

(18)

3) Strategi Dan Arah Kebijakan Kemaritiman dan Kelautan

Pembangunan kelautan dalam RPJMN 2015-2019 dilaksanakan dengan mengedepankan peran ekonomi kelautan dan sinergitas pembangunan kelautan nasional dengan sasaran:

1. Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pemba-ngunanekonomi dan kesejahteraan nelayan dan masya-rakat pesisir yang difokuskan pada: (i) pengembangan wisata bahari dan pulau-pulau kecil, termasuk promosi, investasi di lokus andalan; (ii) peningkatan kesejahteraan masyarakat di 31 pulau-pulau kecil terluar, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas layanan dasar; (iii) peningkatan keamanan (eksistensi) di 61 pulau kecil terluar lainnya; (iv) penyusunan master plan dan rencana zonasi pulau-pulau kecil, terutama pulau-pulau kecil terluar; (v) peningkatan produksi kelautan dan perikanan sebesar 40-50 juta ton pada 2019 untuk peningkatan ekonomi masyarakat (secara spesifik dijabarkan dalam Isu Strategis Ketahanan Pangan); (v) pengembangan komoditas andalan kelautan lainnya, termasuk pengembangan energi laut (pilotting) di beberapa lokasi terpilih; dan (iv) Pengembangan pelabuhan perikanan skala nasional 24 Pelabuhan Perikanan Nusantara/ Pelabuhan Perikanan Samudra (PPN/PPS).

2. Tersedianya data dan informasi sumber daya kelautan yang terintegrasi (one map policy) dalam rangka mendukung pengelolaan sumber daya pesisir dan laut.

3. Terwujudnya TOL LAUT dalam upaya meningkatkan pelayanan angkutan laut serta meningkatkan konektivitas laut yang didukung oleh keselamatan maritim yang handal dan manajemen yang bermutu serta industri maritim yang memadai, yang difokuskan pada: (i) peningkatan pelayanan angkutan perintis laut dengan 104 kapal perintis untuk menghubungkan pulau besar dan pulau-pulau kecil pada 193 lintas subsidi perintis angkatan laut serta pengadaan 50 unit sarana kapal penyeberangan perintis; (ii) pengembangan 24 pelabuhan, termasuk Bitung dan Kuala Tanjung sebagai New International Hub serta pengembangan 60 dermaga penyeberangan; dan (iii) terwujudnya kemampuan industri maritim dan perkapalan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

(19)

5. Terwujudnya SDM dan IPTEK kelautan yang berkualitas dan meningkatnya wawasan dan budaya bahari, difokuskan pada: (i) peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan sekurang-kurangnya 200 ribu orang sampai tahun 2019; (ii) peningkatan Iptek Kelautan dan diseminasi teknologi kelautan; serta (iii) penguatan dan revitalisasi budaya maritim.

Pembangunan kelautan dalam RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 dilaksanakan dengan mengedepankan peran ekonomi kelautan dan sinergitas pembangunan kelautan Propinsi, yang diharapkan berdampak pada peningkatan produksi perikanan tangkap maupun perikanan Budi daya. Adapun sasaran pembangunan kelautan:

1. Meningkatnya jumlah kelompok nelayan yang diberdayakan, dan diharapkan dapat mendorong kelompok nelayan tersebut lebih mandiri;

2. Meningkatnya produktivitas nelayan, yang dapat mendorong peningkatan produksi perikanan Budi Daya Maupun Perikanan Tangkap, sehingga kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB lebih meningkat.

3. Meningkatnya nilai tukar nelayan yang diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan nelayan.

4. Menurunnya kasus illegal Fishing, hal tersebut diharapkan dapat menjaga kelestarian eko sistim sumberdaya kelautan.

Potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Donggala yang akan dikembangkan, yakni Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya dengan strategi dan arah kebijakan pengembangan sebagai berikut:

Tabel 4.8

Strategi Dan Arah Kebijakan Kemaritiman dan Kelautan

Strategi Arah Kebijakan

 Memperbaiki sistim distribusi (distribution system) dan jalur pemasaran yang terintegrasi (integrated marketing channel)

hasil – hasil perikanan;

 Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil – hasil perikanan;

 Mengoptimalkan Intensifikasi dan ekstensifikasi;

 Meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan nelayan;

 Peningkatan teknologi perikanan;

 Regulasi dan fasilitas pemerintah yang memperkuat posisi tawar nelayan terhadap mekanisme pasar;

 Pemberdayaan nelayan;

 Pemberdayaan ekonomi masyarakat

pesisir (nelayan);

 Peningkatan, pengelolaan, pengawasan

dan perlindungan terhadap kawasan konservasi sumberdaya laut;

(20)

4) Strategi Dan Arah Kebijakan Industri dan Pariwisata

Secara nasional sasaran pembangunan industri dalam RPJMN 2015-2019 ditargetkan lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industry pengolahan tahun 2019 sebesar 8,6 persen dengan shere 21,6 persen. Untuk mencapai sasaran tersebut, jumlah industri berskala menengah dan besar perlu meningkat sekitar 9.000 unit usaha selama 5 tahun ke depan.

(21)

Sasaran pembangunan industri Kabupaten Donggala dalam RPJMD 2014-2019, yaitu meningkatnya jumlah koperasi aktif, UMKM dan Industri Kecil, Menengah yang ada di Kabupaten Donggala. Sasaran tersebut diimplementasikan kedalam strategi dan arah kebijakan untuk penanganan sektor tersebut kedepan, sehingga diharapkan hal tersebut akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan sektor industri maupun peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Donggala. Sasaran pembangunan pariwisata adalah Terwujudnya Kawasan Wisata dan Berdaya Saing (Integrated Tourism area) di Kota Donggala, dan Meningkatnya Wisata Kuliner yang tertata dengan baik di Kabupaten Donggala. Sasaran tersebut diimplementasikan kedalam strategi dan kebijakan, sehingga kedepan diharapkan akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Donggala.

Tabel 4.9

Strategi Dan Arah Kebijakan Industri dan Pariwisata

Strategi Arah Kebijakan

INDUSTRI

 Meningkatkan pendapatan masyarakat dan produktivitas kerja;

 Menarik para investor baik dalam negeri

maupun luar negeri;

 Melaksanakan pelatihan dan

pendampingan bagi IKM dan UKM dan koperasi;

 Meningkatkan pendapatan masyarakat dan produktivitas kerja;

 Memantau dan melaksanakan operasi

pasar;

 Menciptakan akses pasar dan akses

informasi bagi IKM dan UKM;

 Membangun dan mengoptimalkan

pemanfaatan pasar tradisional / modern;

 Menjadi mediator dan fasilitator berbagai pertemuan investasi (event – event bussines meeting, investment day,etc) antar daerah baik kabupaten/kota, regional, KTI, nasional dan internasional;

 Membuka kesempatan kerja seluas – luasnya dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan;

 Meningkatkan volume dan value Added

produk eksport;

 Menumbuhkan ekonomi kerakyatan.

 Pembangunan industri berbasis

kewilayahan;

 Penguatan kapasitas manajerial dan

teknologi industri berbasis komoditas unggulan;

 Bantuan peralatan bagi IKM dan UKM;

 Penciptaan iklim investasi yang kondusif dan market friendly;

 Pemberdayaan ekonomi kerakyatan;

 Stabilisasi harga barang /produk/ komoditas yang diperdagangkan;

 Penguatan dan pembinaan kapasitas manajer dan pengurus koperasi;

 Pembinaan link and match antara koperasi dgn perbankan dan lembaga keuangan lainnya;

 Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai (akses menuju pasar, fasilitas di pasar);

 Membangun dan memperluas jejaring bisnis

dan investasi (Investment and business net working) dengan berbagai pihak;

 Memfasilitasi produk unggulan daerah menembus pasar eksport;

 Pembangunan industri berbasis

(22)

PARIWISATA

 Pembangunan kawasan wisata kuliner;

 Meningkatkan daya saing wisata melalui pembangunan/ pengembangan kawasan wisata terpadu;

 Menyediakan dan memperbaiki serta menata dengan baik Daerah Tujuan Wisata ( DTW) untuk menarik wisatawan;

 Penataan infrastruktur wisata kuliner;

 Menciptakan icon khas daerah Donggala dalam makanan dan minuman;

 Pembangunan Fasilitas infrastruktur di

Daerah Tujuan Wisata;

 Mengemas paket – paket wisata secara

profesioanal;

 Memberikan kesempatan yang sama dan mendorong pemuda untuk berprestasi dalam bidang seni;

 Meningkatkan aktivitas dan event seni dari

tingkat desa sampai kabupaten;

o

 Penataan infrastruktur wisata kuliner;  Membangun Kota Donggala sebagai Kota

Wisata;

 Penciptaan Kawasan Wisata Alam dan Buatan yang menarik WISNUS dan WISMAN di Kawasan Wisata Terpadu;

 Mendorong peran serta swasta dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing pariwisata;

 Menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam memasarkan pariwisata Donggala;

 Penyiapan SDM yang berkualitas di sektor pariwisata;

 Penyiapana masyarakat dan desa sadar wisata;

 Peningkatan aksesibilitas (transportasi dan komunikasi) menuju Daerah Tujuan Wisata;

 Pemberian Reward bagi pemuda yang berprestasi dalam bidang seni;

 Membangun kerjasama dan koordinasi

dengan stakeholders (swasta,

NGO/Ornop,Parpol, Ormas) dalam meningkatkan prestasi dan event – event

seni di Kabupaten Donggala;

C. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan

1) Strategi Dan Arah Kebijakan Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

Secara Nasional sasaran pembangunan daerah tertinggal tahun 2015-2019 adalah: 1. Meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar 7,24% pada

tahun 2019;

2. Menurunnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi rata-rata 14,00% pada akhir tahun 2019;

3. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal rata-rata 69,59 pada tahun 2019; dan

4. Minimal terdapat 80 (delapan puluh) kabupaten dapat dientaskan menjadi kategori kabupaten maju.

Sasaran pembangunan desa dan kawasan perdesaan adalah mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa dan meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. Guna mewujudkan sasaran nasional tersebut maka pembangunan Daerah tertinggal dan desa di Kabupaten Donggala akan dilaksanakan dengan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:

Tabel 4.10

Strategi Dan Arah Kebijakan Daerah Tertinggal dan Desa

Strategi Arah Kebijakan

(23)

 Pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal;

 Penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya lokal di daerah tertinggal;

 Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau di daerah tertinggal;

 Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas di daerah tertinggal;

 Peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur daerah tertinggal serta peningkatan aksesibilitas daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan

 Menyusun dan mengimplementasikan konsep SIDa yang berdaya saing

 Meningkatkan volume dan value added

produk ekspor

 Melakukan percepatan pembangunan yang

di fokuskan pada kantong-kantong kemiskinan

 Menyediakan sarana dan prasarana yang layak bagi penduduk miskin

 Memenuhi kebutuhan hidup penyandang

kesejahteraan sosial

 Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat

miskin agar dapat berperan aktif dalam pemberdayaan

 Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pendapatan masyarakat

 Peningkatan Kapasitas kegiatan Ekonomi melalui peningkatan arus investasi.

 Pembangunan, peningkatan dan reabilitasi ketersediaan infrastruktur : (Jalan, Jembatan, Energy dan Air)

 Peningkatan kualitas manusia dan Peningkatan Birokrasi yang efisien

 Peningkatan kapasitas produksi melalui pengembangan komoditas primer yang mampu menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya.

 Penciptaan nilai tambah.

 Pengembangan Infrastruktur desa termasuk pada daerah kantong produksi/daerah

terisolir khususnya berbasis

pertanian/perkebunan bagi peningkatan perekonomian petani.

 Peningkatan kualitas manusia

 Peningkatan Pemberdayaan masyarakat  Mendorong Perbaikan Kesejahteraan

Tenaga Kerja

 Mendorong Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar

 Standarisasi produk unggulan

 Memfasilitasi produk unggulan daerah menembus pasar ekspor

 Pemenuhan hak dasar dan peningkatan pemberdayaan masyarakat miskin dan

lembaga desa/kelurahan dalam

melaksanakan pembangunan.

 Penyediaan infrastruktur dasar di kawasan yang banyak penduduk miskin

 Peningkatan, pembinaan dan pemenuhan

PMKS

 Peningkatan peran serta masyarakat miskin

dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di tingkat Desa/Kelurahan

 Pemenuhan hak dasar pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja

Pembangunan Desa

 Meningkatkan SDM aparatur Desa dan

Kelurahan

 Meningkatkan efektifitas kinerja SDM

aparatur Desa dan Kelurahan

 Menyediakan fasilitas kerja yang memadai bagi aparatur Desa/Kelurahan

 Optimalisasi tata kelola Pemerintah

Desa/Kelurahan

 Penegakan sistem reward dan punishment

bagi aparat Desa dan Kelurahan

(24)

 Menciptakan budaya kerja dan lingkungan kerja yang baik

 Menyediakan fasilitas kelembagaan dan organisasi yang ada di desa

teknologi

 Prioritas alokasi anggaran untuk penyediaan

sarana prasarana pemerintah

Desa/Kelurahan

 Penguatan kapasitas (Capacity Building)

pemerintah desa berbasis kerakyatan dan kelembagaan masyarakat desa

4.3 Prioritas Pembangunan Daerah

Berdasarkan 6 misi tersebut diatas, untuk lebih fokus pada prioritas pembangunan daerah, maka disusun 9 prioritas pembangunan daerah seperti pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.11

Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Donggala Tahun 2016 No. Misi Program Prioritas TahunRencana

(RPJMD) daerah berbasis desa dan

kecamatan sebagai

lokomotif pemerintahan dan pembangunan

Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang

baik melalui

kepemimpinan amanah (good governance)

Mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia

berlandaskan ilmu

infrastruktur daerah yang maju dan merata

Mengembangkan

ekonomi kerakyatan dan

1. Penguatan Kelembagaan desa dan kelurahan berdaya saing

1. Reformasi Birokrasi dan Tata

2. Layanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

1. Peningkatan Infrastruktur dan Energi

1. Pengentasan Kemiskinan 2. Revitalisasi Pertanian,

1. Penguatan Kelembagaan desa dan kelurahan berdaya saing

1. Reformasi Birokrasi dan Tata

2. Layanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

1. Peningkatan Infrastruktur dan Energi

1. Pengentasan Kemiskinan

(25)

No. Misi

Program Prioritas Tahun Rencana

(RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

6.

pengentasan kemiskinan

Mengedepankan pembangunan

berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

kehutanan, Perikanan dan Kelautan

3. Iklim Investasi dan Iklim Usaha

1.Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

kehutanan, Perikanan dan Kelautan

3. Iklim Investasi dan Iklim Usaha

1. Lingkungan hidup dan

pengelolaan bencana

Selanjutnya pengalokasian pagu anggaran berdasarkan prioritas pembangunan daerah terkait, sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12 Alokasi Pagu Anggaran

Berdasarkan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PAGU 2016 PERSENTASE

1 2 3 4

1 Penguatan Kelembagaan Desa dan Kelurahan Berdaya Saing

63.393.686.499 14

2 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 109.810.138.034 25

3 Pendidikan Dasar (Dikdas 9 Tahun dan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak usia sekolah).

76.810.622.676 17

4 Layanan Kesehatan Dasar dan Rujukan 44.157.721.186 10

5 Peningkatan Infrastruktur dan Energi 97.880.629.460 22

6 Pengentasan Kemiskinan 11.516.156.238 3

7 Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan

Kelautan 18.468.243.261 4

8 Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8.276.279.916 2

9 Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana 17.748.803.875 4

JUMLAH 448.062.281.143 100

(26)

Tabel 4.13

Penetapan Indikator Kinerja Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Donggala Tahun 2016

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH KINERJA TAHUN 2016TARGET CAPAIAN ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1 Pertumbuhan PDRB (%) 9

1.2 PDRB Harga Berlaku (juta Rp) 7,068,476

1.3 PDRB Harga Konstan (juta Rp) 2,319,060

1.4 PDRB per kapita (juta Rp) 24.47

1.5 Laju inflasi (%) 6

1.6 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%) 85.98

1.7 Angka kriminalitas 5-6

Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72.59

1. Pendidikan

1.1. Angka melek huruf 97.12

1.2. Angka rata-rata lama sekolah 7.81

1.3. Angka partisipasi kasar :

1.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 99.87

1.3.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 80.3

1.3.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 92.53

1.5. Angka Partisipasi Murni :

1.5.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 94.37

1.5.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 62.42

1.5.3 Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/MA/SMK/Paket C 56.20

2. Kesehatan

2.1. Angka Kematian Bayi 50.42

2.2. Angka usia harapan hidup 71

2.3. Persentase balita gizi buruk 1-2

3. Pertanahan

3.1 Persentase penduduk yang memiliki lahan 75-80

4. Ketenagakerjaan

4.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3.20

4.2 Jumlah Angkatan kerja (Jiwa) 150000-200000

Fokus Seni Budaya dan Olahraga 1. Kebudayaan

1.1 Jumlah sanggar seni 22

1.2 Jumlah gedung kesenian 1

2. Pemuda dan Olahraga

(27)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

2.2 Jumlah gedung olahraga 3

ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan Urusan Wajib

1. Pendidikan

1.1.1 Pendidikan dasar : 1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah

- Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI 119,9

- Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTs 86,31

1.1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah :

- SD/MI 1 :120

- SMP/MTs 1 : 124

1.1.1.3 Rasio murid terhadap guru

- SD/MI 1 : 32

- SMP/MTs 1 : 36

1.1.1.4 Rasio guru/murid per kelas rata-rata Pendidkan dasar 58,40

1.1.2. Pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK )

1.1.2.1 Angka partisipasi sekolah 63,60

1.1.2.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 1 : 272

1.1.2.3 Rasio murid terhadap guru 1 : 36

1.1.2.4 Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata 58,40

1.1.2.5 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta

aksara) 97-98

1.1.3. Fasilitas Pendidikan:

1.1.3.1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 99-100

1.1.3.2 Sekolah pendidikan SMP/MTs. kondisi bangunan baik 97-98

1.1.3.3 Sekolah pendidikan SMA/MA/SMK kondisi bangunan baik 54-55

1.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 23-24

1.1.5 Angka Putus Sekolah :

1.1.5.1 Angka Putus Sekolah SD/MI 6-7

1.1.5.2 Angka Putus Sekolah SMP/MTs 26-28

1.1.5.3 Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK 36,4

1.1.6 Angka Kelulusan:

1.1.6.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 71-72

1.1.6.2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 92-93

1.1.6.3 Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 72-73

1.1.7 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 89-90

1.1.8 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

98-99

1.1.9 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 78-79

2. Kesehatan

2.1 Rasio posyandu per satuan balita 15-16

2.2 Rasio puskesmas per satuan penduduk 0.07-0.08

(28)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

2.4 Rasio Polindes per satuan penduduk 0.26-0.28

2.5 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0.0045-0.0050

2.6 Rasio dokter per satuan penduduk 0.23-0.26

2.7 Rasio tenaga medis per satuan penduduk 1.80-2.00

2.8 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 93-96

2.9 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 85-86

2.10 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 86-88

2.11 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100.00

2.12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 100.00

2.13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100.00

2.14 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 83-86

2.15 Cakupan kunjungan bayi 93-95

2.16 Cakupan puskesmas 96-97

2.17 Cakupan puskesmaspembantu 54-56

3. Pekerjaan Umum

3.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 78-80

3.2 Rasio Jaringan Irigasi 0.15-0.20

3.3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2,90

3.4 Persentase rumah tinggal bersanitasi 60-61

3.5 Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk 32-34

3.6 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan

penduduk 84-86

3.7 Rasio rumah layak huni 78-80

3.8 Rasio permukiman layak huni 72-74

3.9 Panjang jalan dilalui Roda 4 1.395,52

3.10 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan

pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) 0.81-0.84

3.11 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam) 77-78

3.12 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) 64-66

3.13 Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar 10-11

3.14 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar 12-13

3.15 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat 67-68

3.16 Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota 82-84

(29)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

3.18 Lingkungan Pemukiman kumuh 29-30

4. Perumahan

4.1 Persentase Rumah tangga pengguna air bersih 74-78

4.2 Persentase Rumah tangga pengguna Listrik 79-80

4.3 Persentase Rumah tangga Ber-Sanitasi 60-61

4.4 Persentase Lingkungan pemukiman kumuh 29-30

4.5 Persentase Rumah layak huni 78-80

5. Penataan Ruang

5.1 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber

HPL/HGB 96-97

5.2 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 84-86

5.3 Ruang publik yang berubah peruntukannya 4

6. Perencanaan Pembangunan

6.1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah

ditetapkan dengan PERDA Ada

6.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Ada

6.3 Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERBUP

Ada

6.4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100 %

7. Perhubungan

7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

7.1.1 Penumpang Masuk 5.900

7.1.2 Penumpang Keluar 6.047

7.2 Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas

7.2.1 Kepemilikan KIR Angkutan Barang dan Penumpang 1235

7.2.2 Ketersediaan Alat / Perlengkapan Keselamatan Jalan 363

7.3 Ketersediaan Sarana dan Prasarana Perhubungan

7.3.1 Jumlah Pelabuhan Laut / Tambatan Perahu 21

7.3.2 Jumlah Terminal 6

7.3.3 Angkutan Darat 5.344

8. Lingkungan Hidup

8.1 Persentase penanganan sampah 89-91

8.2 Persentase Penduduk berakses air minum 74-78

8.3 Persentase Luas pemukiman yang tertata 70-71

8.4 Pencemaran status mutu air Sesuai SKMT

8.6 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. 90 %

8.7 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 1/40 KK

8.8 Penegakan hukum lingkungan 90 %

9. Pertanahan

9.1 Persentase luas lahan bersertifikat 66-69

9.2 Penyelesaian kasus tanah Negara 3

(30)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 10. Kependudukan dan Catatan Sipil

10.1 Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 0.038-0.040

10.2 Rasio Penduduk Memiliki KK 0.036-0.038

10.3 Jumlah pasangan berakte nikah 6.921

10.4 Kepemilikan KTP 178.000

10.5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 60-70

10.6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada

10.7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

11.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 22

11.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 53

11.3 Rasio KDRT 0.33-0.38

11.4 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur 6,15

11.5 Partisipasi angkatan kerja perempuan 97,50

11.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak

dari tindakan kekerasan 100.00

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

12.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga 2

12.2 Persentase akseptor KB 19

12.3 Cakupan peserta KB aktif 65.34

12.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 36

13. Sosial

13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi 8

13.2 PMKS yang memperoleh bantuan social 25

13.3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social 25

14. Ketenagakerjaan

14.1 Angka partisipasi angkatan kerja 75-77

14.2 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 15-20

14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja 75-77

14.4 Pencari kerja yang ditempatkan 10-15

14.5 Tingkat pengangguran terbuka 3-5

14.6 Keselamatan dan perlindungan 100.00

14.7 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan

pemerintah daerah 100.00

15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

15.1 Persentase koperasi aktif 73,88%

15.2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 12

15.3 Jumlah BPR/LKM 9

15.4 Usaha Mikro dan Kecil 2.084

16. Penanaman Modal

16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 22

(31)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

16.3 Rasio daya serap tenaga kerja 8-10

16.4 Kenaikan Nilai Investasi PMDN/PMA 6 %

17. Kebudayaan

17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 5

17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 4

17.3

Benda, Bangunan, Struktur, Situs dan Kawasan yang diduga Cagar Budaya yang sudah terinventarisasi dan dalam

pemeliharaan 10

18. Kepemudaan dan Olahraga

18.1 Jumlah organisasi pemuda 75-100

18.2 Jumlah organisasi olahraga 22-25

18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 5-10

18.4 Jumlah kegiatan olahraga 15-20

18.5 Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) 0.07-0.09

18.6 Lapangan olahraga 1.4-2.0

19. Kesatuan Bangsadan Politik Dalam Negeri

19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 18

19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah 3

20.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

20.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 5.7-6.00

20.2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 27-29

20.3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan 3.3-3.4

20.4 Pertumbuhan ekonomi 9-10

20.5 Kemiskinan

20.5.1 Jumlah Penduduk Miskin 35000-40000

20.5.2 Persentase Penduduk Miskin 11-13

20.6 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi

pemerintah ada

20.7 Penegakan PERDA 100

20.8 Cakupan patroli petugas Satpol PP 3-5 Kali

20.9 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,

ketentraman, keindahan) di Kabupaten 100

20.10 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten 0.54-0.55

20.11 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten 0.001-0.002

20.12 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan

Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 93-95

20.13 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa

yang baik 57-60

20.14 Sistim Informasi Manajemen Pemda Ada

20.15 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Belum Ada

(32)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

21.1 Regulasi ketahanan pangan Ada

21.2 Ketersediaan pangan utama 27

21.3 Persentase informasi distribusi dan harga pangan 60%

21.4 Skor PPH 83

21.5 penurunan konsumsi beras 116/kg/kapita/ tahun

21.6 Presentase Sample Pangan Segar yang aman 25%

21.7 Penurunan jumlah penduduk/daerah rawan pangan 13,35%

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

22.1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan

masyarakat (LPM) 183

22.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 190

22.3 Jumlah LSM 7

22.4 LPM Berprestasi 14

22.5 PKK aktif 124

22.6 Posyandu aktif 144

23. Statistik

23.1 Buku ”kabupaten dalam angka” Ada

23.2 Buku ”kecamatan dalam angka” Ada

23.3 Buku ”PDRB kabupaten” Ada

23.4 Buku ”PDRB kecamatan” Ada

23.5 Buku ”IPM” Ada

23.6 Buku ”Inkesra” Ada

23.7 Buku ”Statistik Pertanian” Ada

23.8 Buku ”Inflasi Kabupaten” Ada

23.9 Buku ”Indikator Ekonomi” Ada

23.10 Buku ”Indikator Kesejahteraan Rakyat” Ada

24. Kearsipan

24.1 Persentase SKPD Pengelolaan arsip secara baku 0,60

24.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan 5

25. Komunikasi dan Informatika

25.1 Jumlah Desa yang dapat diakses melalui Tlp/Hp 90 %

25.2 Jumlah Desa yang memiliki Akses Internet/Warnet 12-14

25.3 Jumlah desa yang memiliki siaran radio/ TV local 5-7

25.4 Transparansi Informasi Publik 5-7

25.5 Jumlah Website Kabupaten dan SKPD 6

25.6 Pelaksanaan E-Goverment 70 %

26. Perpustakaan

26.1 Jumlah perpustakaan 1

26.2 Rasio jumlah pengunjung terhadap populasi yang harus dilayani perpustakaan per tahun 0.25-0.50

26.3 Rasio Koleksi buku terhadap jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah 0.51

(33)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 1. Pertanian

1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya (Ton/Hektar)

1.1.1 Padi 131.985

1.1.2 Jagung 15.564

1.1.3 Kedelai 671

1.1.4 Kacang Tanah 966

1.1.5 Kacang Hijau 150

1.1.6 Ubi Kayu 8.818

1.1.7 Ubi Jalar 1.757

1.2 Kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 34-36

1.3 Kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB (ADH-Konstan) 35-37

1.4 Kontribusi sektor Perkebunan terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 11-13

1.5 Kontribusi sektor Perkebunan terhadap PDRB (ADH-Kontan) 11-13

1.6 Kontribusi sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 10-11

1.7 Kontribusi sektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB (ADH-Konstan) 10-11

1.8 Cakupan bina kelompok petani 18-30

2. Kehutanan

2.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 250

2.2 Kerusakan Kawasan Hutan 25.744,3

2.3 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 2

2.4 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (ADH-Konstan) 2

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

3.1 Pertambangan tanpa ijin 0

3.2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB (ADH-Berlaku)

7,02

3.3 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB (ADH-Konstan)

4,99

4. Pariwisata

4.1 Kunjungan wisata 73.193

4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 0,59

4.3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (ADH-Konstan) 0,37

5. Kelautan dan Perikanan

5.1 Produksi perikanan 140-145 ton

5.2 Konsumsi ikan 31,25

5.3 Kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB (ADH-Berlaku) 6-8

5.4 Kontribusi sektor Perikanan terhadap PDRB (ADH-Konstan) 7-8

Gambar

Tabel 4.3Strategi dan Arah Kebijakan Pendidikan
Tabel 4.5Strategi Dan Arah Kebijakan Revolusi Mental
Tabel 4.6Strategi Dan Arah Kebijakan Ketahanan Pangan
Tabel 4.7Strategi Dan Arah Kebijakan Kedaulatan Energi Ketenagalistrikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Penanaman rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan. 2) Pengembangan situasi dan kondisi daerah yang tertib dan aman. 3) Pengembangan infra dan supra struktur politik.

PUNDARIKA ATMA SEMESTA Direktur Penjualan : DIAN NOVITA. Alamat

Secara hermeneutis peroses perumusan pancasila terutama sila ketuhanan yang maha esa ini penting untuk ditemukan esensinya, karena pada hakikat sila pertama inilah the

[r]

Tentukanlah vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah ⃗⃗⃗⃗⃗.. Tentukanlah vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah

Dengan rekayasa epistemologis semacam ini, terbuka kesempatan bagi munculnya wacana keislaman dalam Muhammadiyah dengan karakteristik antara lain : produktif atau bukan

The purpose of this study was to examine how much organizational citizenship behavior could be predicted by five conflict resolution strategies (forcing, smoothing,

Dalam hal Lembaga Jaminan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang