• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAPASITAS KALOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAPASITAS KALOR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar Latar BelakangBelakang

Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu  benda

 benda yaitu yaitu dengan dengan mengukur mengukur suhu suhu benda benda tersebut. tersebut. Jika Jika suhunya suhunya tinggitinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya  jika suhunya rendah maka kalor y

 jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit (Purnomang dikandung sedikit (Purnomo, 2008).o, 2008). Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi anas. Kaor adalah suatu energi anas suatu !at yang daat diukur  energi anas. Kaor adalah suatu energi anas suatu !at yang daat diukur  dengan alat termometer dengan erantara air yang telah didihkan. Kalor  dengan alat termometer dengan erantara air yang telah didihkan. Kalor   jenis suatu

 jenis suatu benda memiliki benda memiliki masa yang masa yang berbeda"beda tergantung ada berbeda"beda tergantung ada energienergi  anas

 anas yang yang dimiliki dimiliki oleh oleh benda benda tersebut. tersebut. Sebelum Sebelum abad abad ke ke #$, #$, orangorang  berendaat

 berendaat bah%a bah%a kalor kalor meruakan meruakan !at !at yang yang mengalir mengalir dari dari suatu suatu bendabenda yang suhunya lebih tinggi kebenda yang suhunya lebih rendah jika kedua yang suhunya lebih tinggi kebenda yang suhunya lebih rendah jika kedua  benda

 benda tersebut tersebut bersentuhan bersentuhan atau atau tercamur. Jika tercamur. Jika kalor kalor meruakan meruakan suatu suatu !at!at tertentu akan memiliki massa dan ternyata benda yang di anaskan masanya tertentu akan memiliki massa dan ternyata benda yang di anaskan masanya tidak bertambah. Kalor bukan !at tetai kalor adalah suatu bentuk energi tidak bertambah. Kalor bukan !at tetai kalor adalah suatu bentuk energi dan meruakan suatu besaran yang dilambangkan & dengan s

dan meruakan suatu besaran yang dilambangkan & dengan s atuan joule (J),atuan joule (J), sedangkan satuan lainya adalah kalori (kal) ('eedburner), 20#0).

sedangkan satuan lainya adalah kalori (kal) ('eedburner), 20#0).

Kalor jenis suatu benda dideinisikan sebagai jumlah kalor yang Kalor jenis suatu benda dideinisikan sebagai jumlah kalor yang dierlukan untuk menaikkan suhu # kg suatu !at sebesar #k. Kalor jenis dierlukan untuk menaikkan suhu # kg suatu !at sebesar #k. Kalor jenis meruakan siat khas suatu benda yang menunjukkan kemamuanya untuk  meruakan siat khas suatu benda yang menunjukkan kemamuanya untuk  menyera kalor (Suriyanto, 200).

menyera kalor (Suriyanto, 200).

Panas dalam bahasa *ndonesia bisa mengand

Panas dalam bahasa *ndonesia bisa mengandung dua ung dua arti, satu arti, satu berartberartii kata siat dan yang lain berarti kata benda, sedangkan Kalor sudah asti kata kata siat dan yang lain berarti kata benda, sedangkan Kalor sudah asti kata  benda. +einisi

 benda. +einisi sederhana menyatakan sederhana menyatakan Perindahan Kalor Perindahan Kalor adalah ilmu adalah ilmu yangyang mem

memelelajarajari i ererinindahdahan an kalkalor or dardari i satu system satu system ke ke systsystem em lailain n dendengangan  berbagai asek yang menjadi imlikasinya (Koestoer,

 berbagai asek yang menjadi imlikasinya (Koestoer, 2008).2008). Perin

Perindahan kaldahan kalor atauor atau heat transfer heat transfer  ialah ilmu yang memelajari ialah ilmu yang memelajari  erindahan energi yang terjadi karena adanya

 erindahan energi yang terjadi karena adanya erbedaan suhu antara bendaerbedaan suhu antara benda atau matrial. Secara

atau matrial. Secara alami, anas selalu alami, anas selalu mengmengalir alir dari benda bersuhu tinggidari benda bersuhu tinggi keb

kebendenda a yayang ng berbersuhsuhu u leblebih ih renrendahdah, , tettetai ai tidtidak ak ererlu lu benbenda da berbereneenergrgii termis banyak kebenda berenergi termis lebih sedikit (olman, #--#).

(2)

ALASAN YANG MELATARBELAKANGI PRAKTIKUM ?

B. Tujuan Praktiku

daun tujuan dari raktikum Kaasitas Kalor ir adalah / #. emelajari konse kaasitas kalor jenis dari air.

2. enentukan besarnya kalor jenis air.

BAB II

(3)

A. Lan"a#an Te$ri

1nergi mekanik akibat gerakan artikel materi dan daat diindah dari satu temat ke temat lain disebut kalor. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang disera atau dileaskan ada suatu reaksi kimia dengan ekserimen disebut kalorimetri. +engan menggunakan hukum ess, kalor reaksi suatu reaksi kimia daat ditentukan berdasarkan data erubahan entali  embentukan standar, energi ikatan dan secara ekserimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang leas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.

Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar #0o

 ada air dengan massa # gram disebut tetaan kalorimetri. +alam roses ini berlaku a!as 3lack, yaitu/

&leas4&terima

&air anas4 &air dingin5 &kalorimetri

m# c (6"6c)4 m2 c (6c"6d)5  (6c"6d)

Keterangan/

m#4 massa air anas

m24 massa air dingin

c 4 kalor jenis air 

 4 kaasitas calorimeter  6 4 suhu air anas

6c 4 suhu air camuran 6d 4 suhu air dingin

Sedang hubungan kuantitati antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. 6ermodinamika daat dideinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam erubahan keadaan. ukum  ertama termodinamika menghubungkan erubahan energi dalam suatu  roses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan ada sistem dan  jumlah kalor yang diindahkan ke sistem (Keenan, #-80).

ukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi sontan dan tidak sontan. Proses sontan yaitu reaksi yang berlangsung tana

(4)

 engaruh luar. Sedangkan reaksi tidak sontan tidak terjadi tana bantuan luar.

ukum ketiga termodinamika menyatakan bah%a entroi dari Kristal semurna murni ada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal semurna murni ada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entroi meningkat. 1ntroi mutlak selalu memunyai nilai ositi.

Kalor reaksi daat dieroleh dari hubungan maka !at (m), kalor jenis !at (c) dan erubahan suhu (76), yang dinyatakan dengan ersamaan berikut

 4 m.c.76 Keterangan/

& 4 jumlah kalor (Joule)  4 massa !at (gram)

764 erubahan suhu (takhir "ta%al)

 4 kalor jenis

Kalorimeter adalah jenis !at dalam engukuran anas dari reaksi kimia atau erubahan isik. Kalorimetri termasuk enggunaan kalorimeter. Kata kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti anas. Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung anas ada makhluk hidu yang memroduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk organisme erairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen.

9a:oisier (#$80), menyatakan bah%a roduksi anas daat dierkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. al ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran anas oleh makhluk hidu ditematkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan langsung, di mana makhluk hidu ditematkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan  engukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temeratur 

harus teta konstan. Jika energi masuk atau keluar, temeratur akan berubah. 1nergi akan berindah dari satu temat ke temat yang disebut dengan anas dan kalorimetri mengukur erubahan suatu tersebut. 3ersamaan dengan kaasitas dengan kaasitas anasnya, untuk menghitung erindahan anas.

(5)

Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu !at memiliki suhu. Jika !at menerima kalor, maka !at itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu sehingga !at tersebut akan mengalami erubahan %ujud, seerti erubahan %ujud dari adat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu !at mengalami erubahan %ujud dari cair menjadi adat maka !at tersebut akan meleaskan sejumlah kalor. +alam Sistem *nternasional (S*) satuan untuk  kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan kilojoule (kj).

# kilokalori4 #000 kalori # kilojoule4 #000 joule # kalori 4 ;,#8 joule

Satu kalori adalah banyaknya kalor yang dierlukan untuk memanaskan # gram air sehingga suhunya naik sebesar #o atau #K. jumlah kalor yang

dierlukan untuk menaikkan suhu #o atau #K dari # gram !at disebut kalor 

 jenis &4m.c. 76, satuan untuk kalor jenis adalah joule ergram erderajat elcius (Jg"#o"#) atau joule ergram er Kel:in (Jg"#o"#) (Petrucci, #-8$).

Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. da beberaa jenis kalorimeter seerti/ kalorimeter termos, kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain"lain. Kalorimeter yang lebih sederhana daat dibuat dari sebuah bejana lastik  yang ditutu raat sehingga bejana ini meruakan sistim yang terisolasi.

ara kerjanya adalah sebagai berikut/

#. Sebelum !at"!at ereaksi direaksikan di dalam kalorimeter, terlebih dahulu suhunya diukur, dan usahakan agar masing"masing ereaksi ini memiliki suhu yang sama.

2. Setelah suhunya diukur kedua larutan tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter sambil diaduk agar !at"!at bereaksi dengan baik, kemudian suhu akhir diukur.

Jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm maka kalor  yang timbul akan dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik, dan jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu akan menyera kalor dari larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan

(6)

akan turun. 3esarnya kalor yang disera atau dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan erubahan suhu dan massa larutan jadi,

&reaksi4 mlarutan. larutan. 76

Kalorimetri yang lebih teliti adalah yang lebih terisolasi serta memerhitungkan kalor yang disera oleh erangkat kalorimeter (%adah,  engaduk, termometer). Jumlah kalor yang disera<dibebaskan kalorimeter 

daat ditentukan jika kaasiatas kalor dari kalorimeter diketahui. +alam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan<disera oleh reaksi sama dengan jumlah kalor yang disera<dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan jumlah kalor yang disera<dibebaskan oleh larutan di dalam kalorimeter. =leh karena energi tidak daat dimusnahkan atau dicitakan, maka

&reaksi4 ("&kalorimeter " &larutan)

Pengukuran kalor reaksi ada alorimeter sederhana setara kalor reaksi  embakaran daat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter ada tekanan

teta yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dan gelas stirooam. Kalorimeter ini biasanya diakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya  berlangsung dalam ase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam"  basa<netralisasi, elarutan dan engendaan) (Syukri, #---).

BAB III

MET%D%L%GI PRAKTIKUM

(7)

Praktikum 'isika +asar * mengenai Kaasitas Kalor ir dilaksanakan  ada ari Sabtu, #- +esember 20#> ada ukul #0.00 " #2.00 ?*3 di

9aboratorium 'isika @ni:ersitas *slam Aegeri (@*A) Baden 'atah Palembang.

B. Alat "an Ba(an ). Alat

daun alat yang digunakan dalam raktikum ini, yaitu/ a. Po%er Suly, sebagai sumber tenaga listrik 

 b. Kabel Koneksi, untuk menghubungkan antar kabel

c. Sto%atch, untuk menghitung %aktu dalam satuan detik 

d. Kalorimeter, untuk mengkon:ersikan energi listrik ke energi anas e. ultimeter, untuk mengukur banyak tegangan dan kuat arus listrik. . 6ermometer, untuk mengukur suhu

*. Ba(an

daun bahan yang digunakan dalam raktikum ini, yaitu/ a. ir  

+. +ara Kerja

#. 3aca bismillah terlebih dahulu sebelum melakukan ercobaan, 2. 9etakkan semua alat dan bahan diatas meja.

C. Kemudian buatlah terlebih dahulu rangkaian seri atau ararel. ;. idukan o%er suly secara bersamaan ada saat engukuran. >. @kurlah tegangan dan kuat arusnya.

. atat hasilnya, untuk rangkaian seri dikali dengan kuat arus yang dihasilkan dan rangkaian ararel dikali dengan tegangan yang telah didaatkan hasilnya.

$. Kemudian catat hasil suhunya setia # menit.

8. Setelah itu, catatlah hasil secara keseluruhan ditabel raktikum sementara, sebagai berikut /

assa air 4 0,> kg Suhu a%al 4 2$  rus listrik 4 #2  6egangan listrik 4 8 D 6abel asil Pengamatan /

(8)

 Ao ?aktu (s) Suhu )( 0 C #20 C$ #80 C-2;0 ;# C00 ;C C0 ;; ;20 ; ;80 ;$ >;0 ;-00 ># 0 >2 $20 >; $80 >> 8;0 > -00 >8 -0 >-#020 0 #080 # ##;0 2 #200 C #20 ; #C20 > #C80  #;;0 $ #>00 8 #>0 -#20 $0

-. Selanjutnya, matikan o%er suly. #0. khiri dengan lhamdulillah.

(9)

BAB I,

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ha#il

+ik / assa air 4 0,> kg Suhu a%al 4 2$  rus listrik 4 #2 

6egangan listrik 4 8 D

6abel. asil Pengamatan...

 Ao. ?aktu (s) Suhu ( ) c ( ) c 2( ) #. 0 C 2 E #0"; $ E #0"8 2. #20 C$ >2 E #0"; 2$0; E #0"8 C. #80 C- $- E #0"; 2;# E #0"8 ;. 2;0 ;# #0> E #0"; ##02> E #0"8 >. C00 ;C #C0 E #0"; #-00 E #0"8 . C0 ;; #0 E #0"; 2>00 E #0"8 $. ;20 ; #8C E #0"; CC;8- E #0"8 8. ;80 ;$ 2#0 E #0"; ;;#00 E #0"8 -. >;0 ;- 2;0 E #0"; >$00 E #0"8 #0. 00 ># 20 E #0"; $00 E #0"8 ##. 0 >2 2-0 E #0"; 8;#00 E #0"8 #2. $20 >; C#0 E #0"; -#00 E #0"8 #C. $80 >> C;0 E #0"; ##>00 E #0"8 #;. 8;0 > C$0 E #0"; #C-00 E #0"8 #>. -00 >8 C-0 E #0"; #>2#00 E #0"8 #. -0 >- ;20 E #0"; #$;00 E #0"8 #$. #020 0 ;;0 E #0"; #-C00 E #0"8 #8. #080 # ;$0 E #0"; 220-00 E #0"8 #-. ##;0 2 ;-- E #0"; 2;-00# E #0"8

(10)

20. #200 C >20 E #0"; 2$0;00 E #0"8 2#. #20 ; >>0 E #0"; C02>00 E #0"8 22. #C20 > >$8 E #0"; CC;08; E #0"8 2C. #C80  0; E #0"; C;8# E #0"8 2;. #;;0 $ C# E #0"; C-8## E #0"8 2>. #>00 8 >0 E #0"; ;22>00 E #0"8 2. #>0 - 80 E #0"; ;2;00 E #0"8 2$. #20 $0 $0- E #0"; >028# E #0"8 Fc 4 #>>8$ E #0"; Fc2 4 -C-8-82 E #0"8 4 tsesudah G tsebelum 4 t2 G t# 4 C2 G C# 4 # 4 2$; c 4 4 4 4 0,>2 E #0"2 4 >2 E #0"; c24 (>2 E #0";)2 4 2$0; E #0"8 4 tsesudah G tsebelum

(11)

4 tC G t2 4 CC G C2 4 # 4 2$; c 4 4 4 4 0,$- E #0"2 4 $- E #0"; c2 4 ($- E #0";)2 4 2;# E #0"8 4 4 4 ;>8,;; E #0";

(12)

4 4 4 4 4 4 4 ;;,8# E #0"; B. Pe-a(a#an

Pertukaran energi kalor meruakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang meruakan engukuran kuantitati dari ertukaran kalor. Kalorimetri adalah engukuran kalor yang menggunakan alat kalorimeter. Kalorimetri adalah engukuran kuantitas erubahan anas. Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal disera air,  erubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah anas yang ditambahkan.

Prinsi dari kalorimeter adalah memanaatkan erubahan ase dari siat isik suatu !at untuk membandingkan kaasitas enerimaan kalor dari !at"!at yang berbeda. Prinsi engukuran ada ercobaan ini disebut kalorimetri. lat engukur kalor jenis !at berdasarkan rinsi kalorimetri disebut

(13)

kalorimeter. Pengukuran kalor jenis dengan kalorimeter didasarkan ada asas 3lack.

6eori yang dikemukakan oleh Joseh 3lack atau lebih dikenal dengan a!as 3alck. Haitu, aabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicamur, maka benda yang lebih anas meleas kalor keada benda yang lebih dingin samai suhu keduanya sama. 3anyaknya kalor yang dileas benda yang lebih  anas sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang lebih dingin. Sebuah benda untuk menurunkan 76 akan meleaskan kalor yang sama  besarnya dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan benda itu untuk 

menaikkan suhunya sebesar 76 juga. 6eorinya adalah/ &leas4&terima, m# c# (6#"6a)4 m2 c2 (6a"62)

1nergi yang diterima air dingin tidak sam dengan yang dileas oleh air   anas. *ni dikarenakan siat dari kalorimeter yang daat menyera kalor  sehingga tidak semuanya kalor daat diterima oleh air dingin. enghitung kaasitas anas kalorimeter yaitu dengan menggunakan a!as 3lack, yaitu /

&leas4&terima, &air anas4&air dingin5 &kalorimeter 

m#..(6"6c)4 m2..(6c"6d)5.(6c"6d)

+engan menggunakan rumus ini maka akan daat dihitung kaasitas anasnya. Kalor meruakan bentuk energi maka daat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. 3erdasarkan ukum Kekekalan 1nergi maka energi listrik daat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor daat berubah menjadi energi listrik. 1nergi listrik daat diubah menjadi energi anas, contoh setrika listrik, komor listrik dll. Kesetaraan antara energi listrik dan kalor < anas dinyatakan sbb /

+engan,

m 4 massa !at yang dianaskan c 4 kalor jenis !at yang dianaskan It 4 erubahan suhu yang terjadi t 4 %aktu selama emanasan

ubungan antara energi listrik dan kalor sering ditulis dalam bentuk  & 4 0,2; *.B .t

(14)

& 4 kalor < anas (dalam kalori) atatan / # joule 4 0,2; kalori atau

# kalori 4 ;,#8 joule D 4 #9 4 # dmL 4 #0 mL

3esarnya energi listrik yang diubah atau disera sama dengan besar kalor  yang dihasilkan.

BAB , PENUTUP

A. Ke#i'ulan

+ari raktikum 'isika +asar tentang kalor jenis didaatkan kesimulan yaitu /

#. Kalor jenis adalah jumlah energi yang diindahkan dari suatu benda atau tubuh ke benda lain akibat dari suatu erbedaan suhu diantara benda atau tubuh tersebut.

2. Kalor yang diindahkan dari atau ke suatu sisttem diukur didalam alat yang dinamakan kalorimeter.

(15)

;. 6ermometer yang sering digunakan adalah termometer merkuri 6imbangan digital memilik ungsi lebih sebagai alat ukur diantaranya lebih akurat, resisi, dan akuntable.

Menjaa- tujuan

B. Saran

#. Kami sebagai enulis tentu masih banyak kesalahan dalam enulisan ini, tai kami berhara laoran kami ini bisa menjadi acuan, dan  edoman bagi raktikan"raktikan selaanjutnya.

2. =leh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harakan.

Saran utk kegiatan 'raktiku

S$al E/alua#i

#. a yang dimaksud dengan # kalori dan # joule M

2. 3agaimana korelasi antara energi anas dengan temerature M C. akah yang dimaksud kalor dan kalor jenis !at M

;. Jika 200 gram air dianaskan menggunakan emanas sehingga suhunya  berubah dari suhu 2  menjadi - . 6entukan besar kalor yang dierlukanM0 0

 Penyelesaian /

#. # kalori adalah jumlah energi anas yang digunakan untuk menaikkan temerature # gram air sebanyak # derajat celcius. Sedangkan # joule adalah  jumlah energi yang berkerja untuk menaikkan temerature sejumlah air.

(16)

2. Panas adalah energi yang terkandung didalam suatu benda atau !at yang  bersesuaian dengan temeratur dan jumlah artikel enyusun !at tersebut. Jadi, semakin tinggi temerature semakin banyak anas yang terkandung. salkan jumlah artikel enyusunnya sama.

C. Kalor adalah suatu bentuk energi yang daat berindah atau mengalir ada  benda yang memiliki kelebihan kalor menuju benda yang kekurangan kalor.

;. Sedangkan kalor jenis adalah banyaknya kalor yang disera atau dierlukan oleh # gram !at untuk menaikkan suhu sebesar . kalor jenis juga diartikan1

sebagai kemamuan suatu benda untuk meleas dan menerima kalor. >. +ik / m 4 200 g 4 0,2 kg It 4 t#"t0 4 - "2 0 0 4 $ 0 c 4 ;200 J<k g  +it / & M Ja%ab / & 4 m. c. It 4 0,2 g. ;200 J<k . $  4 >8800 Jouleg  0  4 ...kalori DA0TAR PUSTAKA

Keenan. #-80. Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta/ 1rlangga.

Petrucci, Balh . #-8$. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta/ 1rlangga.

(17)
(18)

Nambar #. ulti eter Nambar 2. 6ermometer  

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Jadi kalor yang diserap ( â ) atau yang dilepas ( á ) pada saat terjadi perubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu benda (suhu benda konstan ).. Diagram Perubahan

b) azas Black menjelaskan tentang kekekalan energi kalor, di mana jika ada dua benda yang berbeda suhu disentuhkan, maka benda yang memiliki suhu lebih tinggi akan

- Alat dan bahan sesuai kegiatan “Mana yang lebih cepat panas?”. Peserta didik dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suhu benda akibat pemberian kalor... j.

Energi termal atau kalor ( Q) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu ke Q) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu ke benda yang lain karena

Laju kalor Q/t ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida sekitarnya secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan A yang bersentuhan dengan fluida dan beda suhu

Dengan demikian, kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua bena

Berdasarkan contoh tersebut, maka secara umum diperoleh kesimpulan bahwa jumlah energi kalor yang diperlukan oleh suatu benda untuk perubahan wujud adalah

Menggosok-gosokan suatu benda ke benda lainnya sebenarnya menjadikan gerakan partikel pada benda tersebut bertambah kecepatannya sehingga timbul panas Kalor adalah energi yang diterima