• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR (TEMPAT TIDUR TERBUKA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR (TEMPAT TIDUR TERBUKA)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

(TEMPAT TIDUR TERBUKA)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4

1. DIDIT ADITYA DIMAS MONIT

2. FAJRIN JUNIARTO

3. SITI AISYAH

4. SITI SALMAH

5. SOPIA FITRIANI

6. TATA MAULITA

7. TIA PUSPITA ANZANI

8. VICTOR PANINGOAN

9. WINNY PRATINI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

D-IV KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

(2)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i DAFTAR ISI...ii KATA PENGANTAR...iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG...1 1.2 TUJUAN...1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI TEMPAT TIDUR...2

2.2 JENIS-JENIS TEMPAT TIDUR...2

2.3 PERSIAPAN TEMPAT TIDUR...3

2.4 PERAWATAN TEMPAT TIDUR TERBUKA...4

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN...6

3.2 SARAN...6

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah yang berjudul “Persiapan Tempat Tidur Terbuka” ini dapat tersusun hingga selesai. Pembuatan makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia oleh Ibu Rina Lorlana.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai refrensi tambahan dalam mempelajari mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 9 November 2015

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kamar pasien, tanpa melihat tempat tidurnya adalah rumah bagi pasien selama ia berada di rumah sakit. Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang sangat berperan penting bagi kesejahteraan pasien. Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien.

Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidurdalam keadaan terbuka atau tidak ditutup dengan seprai besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh seprai besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti seprai, perlak dan selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan seprai besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup. Tempat tidur pasca operasi adalah tempat tidur yang dikhususkan bagi pasien pasca operasi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari menyiapkan tempat tidur adalah agar pasien merasa aman dan nyaman selama ia menjalani proses penyembuhan di RS dan juga untuk mempermudah perawat dalam melakukan tindakan keperawatan karena sebagian kebutuhan pasien telah terpenuhi. Dan tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa keperawatan dapat mengetahui bagaimana cara memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien dengan cara menyiapkan tempat tidur sesuai prosedur.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Tempat Tidur

Jenis Tempat tidur dan metode yang digunakan untuk mengoperasikannya dapat berbeda diberbagai fasilitas kesehatan tetapi prinsip dasar merapikan tempat tidur adalah sama. Baik untuk yang tinggal ditempat tidur, maupun yang akan merawatnya, kualitas tempat tidur menjadi sangat penting. Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik dengan bantuan maupun sendiri. 2. Keamanan harus terjamin, meskipun dengan beberapa alat bantu.

3. Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat kerja penting disini).

4. Diatas tempat tidur harus dapat diletakkan beberapa alat bantu. 5. Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik.

Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yang dipakai untuk tempat tidur adalah kebanyakan katun atau kain imitasi katun.

2.2 Jenis- Jenis Tempat Tidur

Tempat tidur yang umum adalah sebagai berikut: 1). Tempat tidur gatch

Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas modern dilengkapi dengan tempat tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang sesuai untuk memberikan askep dan dapat diturunkan sampai 13 inci.

Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari tempat tidur posisi daerah kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur untuk kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memutar engkol tempat tidur.

(6)

2). Tempat tidur elektrik

Hampir sama dengan tempat tidur gatah, dalam hal bisa dinaikkan dan diturunkan serta bagian kepala dan lutunya bisa disesuaikan. Tempat tidur ini dioperasikan secara elektrik, dan sering digunakan dari fasilitas-fasilitas yang besar.

3). Tempat tidur circo lectric

Kerangka tempat tidur khusus yang diletakkan didalam kerangka sirkuler. Kerangka sirkuler ini dapat diputar. Pasien diletakkan dengan aman terlebih dahulu dikerangka dalam sebelum digerakkan. Keseluruha kerangka dalam berputar kedepan. Hal ini memberikan perubahan posisi tanpa menimbulkan tekanan pada pasien. Tempat tidur ini dioperasikan secara elektrik. Setelah diputar, Pasien bersandar diabdomennya.

Catatan: Dari sebagian besar fasilitas, perawat berlisensi harus hadir selama pemutaran.

4). Tempat Tidur Stryker/Tempat Tidur Spinal

Kerangka berputar yang bertujuan sama dengan tempat tidur circ o lectric tetapi di operasikan secara manual. Setelah pasien aman di kerangka atas, sebuah engkol di gunakan untuk memutar keseluruhan kerangka dan pasiennya. Pasien berbaring di atas kerangka tersebut sampai di putar sekali lagi.

Catatan: di sebagian besar fasilitas seorang perawat berlisensi harus hadir selama

pemutaran.

2.3 Persiapan Tempat Tidur

2.3.1 Jenis Persiapan Tempat Tidur :

a). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya): 1). Closed Bed (tempat tidur tertutup)

2). Open Bed (tempat tidur terbuka) 3). Aether Bed (tempat tidur pascaoperasi)

b). Occupied Bed (mengganti tempat tidur dengan klien di atasnya) 2.3.2 Prinsip Perawatan Tempat Tidur

a). Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.

b). linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor. c). Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.

(7)

2.4.1 Pengertian :

Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup(Over Laken). 2.4.2 Tujuan :

Dapat segera digunakan. 2.4.3 Dilakukan :

1. Jika ada klien baru.

2. Pada tempat tidur klien yang dapat/ boleh turun dari tempat tidur. 2.4.4 Persiapan Alat

1. Tempat tidur, kasur, dan bantal

2. Alat tenun disusun menurut pemakaiannya. 3. Alas kasur

4. Laken/ sprei besar 5. Perlak

6. Stik Laken/ sprei melntang 7. Boven Laken

8. Selimut dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipatan luar) 9. Sarung bantal

2.4.5 Prosedur Pelaksanaan 1. Cuci tangan

2. Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur. 3. Pasang alas kasur dan kasur.

4. Pasang sprei besar/ laken dengan ketentuan berikut:

 Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.

 Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur ±30cm; demikian juga pada bagian kaki, tarik setegang mungkin.

 Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90°, lalu masukkan seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapi dan tegang.

5. Letakkan perlak melintang pada kasur ±50cm dari bagian kepala.

6. Letakkan stik laken diatas sprei melintang kemudian masukkan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak.

7. Pasang boven pada kasur daerah bagia kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang. 8. Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik

dimasukkan kebawah kasur ±10cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90° dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.

9. Lipat ujung atas boven sampai tampak garis atau pitanya.

10. Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan Bagian yang terbuka dibagian bawah.

(8)

11. Cuci tangan.

 Jika telah tersedia tempat tidur tertutup, angkat over laken kemudian lipat. Perhatian:

 Alat tenun yang sobek tidak boleh dipakai.

(9)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Menyiapkan tempat tidur dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ada merupakan bagian penting dari pekerjaan seorang perawat karena berhubungan dengan kebutuhan dasar pasien yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman.

Jenis-jenis tempat tidur antara lain: tempat tidur gatch, tempat tidur electric, tempat tidur circ o lectric dan tempat tidur stryker/tempat tidur spinal.

3.1.1 Jenis Persiapan Tempat Tidur diantaranya

a). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):

 Closed Bed (tempat tidur tertutup)

 Open Bed (tempat tidur terbuka)

 Aether Bed (tempat tidur pascaoperasi)

b). Occupied Bed (mengganti tempat tidur dengan klien di atasnya). 3.1.2 Prinsip Perawatan Tempat Tidur yakni :

a). Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.

b). linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor. c). Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.

3.2 Saran

Dalam menyiapkan tempat tidur, seorang perawat selain melakukan tindakan tersebut sesuai prosedur yang ada, perawat juga harus teliti. Perawat tidak boleh mengesampingkan keselamatannya, meskipun tujuan tindakan ini yaitu untuk keselamatan pasien. Ada beberapa pencegahan yang sebaiknya di lakukan oleh perawat dalam ia menyiapkan tempat tidur, diantaranya :

 Jangan mengibaskan laken

 Hindarkan agar laken yang kotor dan seragam tidak bersentuhan

(10)

Disarankan juga kepada mahasiswa keperawatan yang nantinya akan menjadi perawat untuk memperhatikan hal di atas agar setelah bergelut dalam bidang keperawatan tidak mengabaikan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan pasien tapi juga kepentingan dirinya sendiri.

(11)

DAFTAR PUSTAKA Andyeezz. “Menyiapkan Tempat Tidur”. 8 November 2015

Referensi

Dokumen terkait

tidur yang mengakibatkan manajemen pengelolaan bangsal yang kurang baik sehingga perlu dilakukan perhitungan prediksi kebutuhan tempat. tidur selama 5 tahun ke depan agar

dalam penanganan infeksi silang melalui linen tempat tidur pasien.. Perawat

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis, atau.. kebutuhan paling dasar atau paling bawah dari piramida kebutuhan

-Lakukan persiapan informasi untuk klien pada saat tidur malam, sesuai dengan pola tidur pasien.. -Memberikan keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih, dan bantal

Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor lingkungan (suhu ruangan panas?. tempat

Dalam mengaplikasikan teori kebutuhan dasar menurut Maslow, perawat harus memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga bisa saja pada

Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan ansietas Yang ditandai dengan pasien mengatakan kesulitan untuk tidur, keletihan saat bangun tidur, Perubahan mood, Mengantuk

Insomnia adalah ketidakpuasan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, kesulitan dalam memulai tidur dan mempertahankan istirahat tidur yang akan menyebabkan masalah lebih berat