Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka
kebutuhan akan bahan pangan terutama padi juga meningkat.
Namun peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan bahan
pangan terutama padi ini tidak didukung oleh peningkatan
produksi dan produktifitas. Rendahnya produktifitas dan produksi
antara lain disebabkan oleh terjadinya degradasi atau penurunan
daya dukung lahan akibat pemakaian bahan anorganik ( pupuk dan
pestisida ) yang berlebihan sebagai akibat dari pelaksanaan
Program Intensifikasi pada masa Orde Baru dalam rangka
pencapaian Swasembada Beras. Program intensifikasi produksi
pangan tersebut lebih dikenal dengan Revolusi Hijau yang tanpa
disadari telah menyebabkan penurunan daya dukung lahan.
Pemupukan dan pemberian pestisida secara terus menerus pada
takaran yang tinggi menyebabkan deteriorasi kesuburan lahan,
sehingga penambahan input tidak lagi memicu kenaikan
produktifitas.
Koreksi terhadap revolusi hijau mulai mengemuka pada
Science Academic Summit pada tahun 1996 di Madras, India.
Semangat pembaharuan di sektor pertanian tersebut dikenal
dengan Evergreen Revolution atau Revolusi Hijau Lestari. Isu
ketahanan pangan dan upaya penyelamatan lingkungan melalui
revolusi hijau lestari ini terus mengglobal. Dengan semangat
penyelamatan lingkungan ini, salah satu upaya yang ditempuh
adalah melalui pengembangan pertanian organik. Gerakan ini
tentunya harus mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Pemerintah telah memfasilitasi petani melalui bantuan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Buku Profil Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di
Sumatera Barat Tahun 2013 ini bertujuan untuk menyediakan data
dan informasi yang lengkap mengenai perkembangan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di Sumatera Barat. UPPO sebagai
salah satu bentuk dukungan pemerintah dan masyarakat dalam
upaya pemulihan degradasi lahan, peningkatan produksi
pertanian, mengurangi ketergantungan pupuk anorganik yang
pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta
daya dukung lingkungan terhadap pembangunan pertanian
melainkan juga perlu dukungan masyarakat serta stakeholder
terkait
Akhir kata, saya berharap agar Buku Profil Unit Pengolah
Pupuk Organik (UPPO) di Sumatera Barat Tahun 2013 ini dapat
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam melaksanakan
program / kegiatan pembangunan di Sumatera Barat.
Padang, Desember 2013 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Sumatera Barat
Ir. DJONI
Pembina Utama Madya NIP. 19550815 198203 1 012
pencemaran serta kegiatan pemulihan yang telah dan dapat dilakukan dalam rangk
an Hidup Daerah (SLH
D) adalah (1) Tergambarkannya secara jelas kondisi lingkungan hidup Kabupaten Solok dengan dukungan data yang tersedia; (2) adanya integrasi faktor lingkungan terhadap kebijakan pemer
Hal
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………. iii
DAFTAR TABEL ……….. iv
I. PENDAHULUAN ………. 1
I.1 Latar elaka g ………..……….. 3
I.2 Tujua ……… 3
I.3 Sasara ………..……. 3
I.4 I dikator Ke erhasila ..……… 3
II. FASILITASI PEMERINTAH ……… 4
III. PERKEMBANGAN UPPO ………..……… 8
IV. PROFIL UNIT PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK UPPO …………. 12
LAMPIRAN .……….… 51
Lampiran Hal 1. Rekapitulasi Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 - 2013 ……… 51 2. Rekapitulasi perkembangan Unit Pengolah Pupuk Organik
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 - 2013 ………... 53
Penanggung Jawab Program : Ir. Djoni
(Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Sumbar
Penanggung Jawab Kegiatan : Ir. Syafrizal
(Kepala Bidang Sarana dan Prasarana)
Ketua Pelaksana : ………..
Anggota : ………. ………. ………. ………. ………. ……….
1.1 Latar Belakang
Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya
yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam
pertanian. Intensifikasi pertanian selain telah berhasil
meningkatkan produksi, juga telah menyebabkan terjadinya
degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan akibat kegiatan
intensifikasi pertanian dipicu oleh adanya input berupa pupuk dan
pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi
kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan
”back to nature” telah e jadi tre d aru e i ggalka pola
hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti
pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam
produksi pertanian.
Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi
dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.
Pertanian organik juga ditujukan sebagai antisipasi dan solusi
terhadap pencegahan peningkatan kerusakan lingkungan
terutama kerusakan atau degradasi lahan pertanian yang
mengakibatkan penurunan terhadap produksi dan produkstifitas
produk pertanian. Degradasi lahan pertanian terutama disebabkan
oleh penggunaan bahan bahan anorganik seperti pupuk yang
semakin tak terkendali.
Pertanian organik merupakan bagian integral dari sistem
pertanian berkelanjutan. Pertanian organik tidak menggunakan
input sintetis berupa pupuk dan pestisida kimia sehingga dapat
menjaga keberlanjutan sistem dalam waktu yang tidak terhingga.
Secara nyata pertanian organik sangat efektif dalam
meminimalkan permasalahan lingkungan akibat penggunaan
pupuk dan pestisida kimia, karena pertanian organik bebas dari
penggunaan bahan-bahan tersebut. Dengan kata lain pertanian
organik adalah pertanian yang bekerja sama dengan alam dan
menghayati prinsip-prinsip yang bekerja di alam. Alasan-alasan
itulah kemudian yang melatarbelakangi munculnya kebijakan
pertanian organik di daerah-daerah yang merupakan sentra
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang
mengandalkan bahan alami tanpa menggunakan
bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah
menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan
yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan terutama daya dukung lahan untuk proses
budidaya yang berkelanjutan. Pertanian organik dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada disekitar lahan budidaya
mampu menurunkan ketergantungan petani akan kebutuhan
bahan-bahan anorganik seperti pupuk dan pestisida. Dengan
demikian petani dapat tetap melakukan proses produksi secara
lebih hemat, menguntungkan dan berkelanjutan.
Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara
internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk
pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety
attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan
ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi
konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk
pertanian organik dunia meningkat pesat, termasuk juga
Sumatera Barat.
yang sangat baik di Sumatera Barat. Tingkat kesadaran
masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk sehat seiring
dengan pertambahan penduduk menyebabkan potensi pasar
produk organik terbuka luas. Besarnya potensi Sumatera Barat
dalam pengembangan pertanian organik didukung oleh kondisi
lahan pertanian Sumatera Barat yang sangat cocok dengan sistim
pertanian organik. Hasil survey Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan PT.AFTA Agro
Consultant mendapatkan banyak daerah di Sumatera Barat yang
cocok untuk pengembangan sistim pertanian yang ramah
lingkungan ini.
Pengembangan pertanian organik membutuhkan
dukungan dari semua pihak, kemauan dan tekad kuat dari petani
selaku pelaku budidaya dan dukungan pemerintah serta
stakeholder terkait. Untuk mewujudkan pengembangan
pertanian organik tersebut, pemerintah telah menfasilitasi
pengadaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) pada daerah
sentra tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
adalah upaya untuk memperbaiki kesuburan lahan untuk
pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik, yang terdiri dari
bangunan rumah kompos, bangunan bak fermentasi, Alat
Pengolah Pupuk Organik (APPO), kendaraan roda 3, bangunan
kandang ternak komunal dan ternak sapi.
Upaya peningkatan dan perbaikan kesuburan lahan
pertanian melalui pengembangan unit pengolah pupuk organik,
dilaksanakan dengan cara pemberdayaan masyarakat, maka
diharapkan dari kegiatan tersebut disamping dapat meningkatkan
produksi tanaman pertanian, selanjutnya dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani serta mampu membuka
lapangan kerja. Pengembangan unit pengolah pupuk organik
(UPPO) juga ditujukan untuk mengurangi ketergantungan petani
terhadap input berupa pupuk dan pestisida kimia yang harganya
mahal dan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Sumber bahan organik dapat berupa hijauan,
tumbuhan mati, dan / atau sisa tanaman, sisa panen (
jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak / kotoran ternak (kerbau, sapi, ayam),
limbah industri dan limbah rumah tangga dan limbah kota/pasar.
Sumber bahan organik lokal yang sangat berlimpah dan mudah
tersebut. Pengembangan UPPO melalui fasilitasi dari pemerintah
berdampak positif, bukan saja mampu meningkatkan pendapatan
petani / kelompok tani bahkan juga berperan dalam
menyelamatkan lingkungan sebagai dampak dari budidaya
pertanian menuju Pembangunan pertanian berkelanjutan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Profil Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) ini antara lain :
1. Menginventarisir dan menyediakan data lengkap
Kelompok UPPO yang ada di Sumatera Barat.
2. Sebagai bahan perkiraan daya dukung (potensi) dalam
subtitusi pupuk anorganik dengan pupuk organik bagi
petani.
3. Memberikan informasi yang lengkap bagi petani dan
pelaku pasar tentang ketersediaan pupuk organik di
Sumatera Barat.
1.3 Sasaran
Sasaran dari penyusunan Profil Unit Pengolah Pupuk
1. Petani sebagai pelaku budidaya pertanian yang
memanfaatkan pupuk organik di daerah sentra tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan,
2. Pedagang / pemilik kios dalam hal pemasaran,
3. Stake holder terkait.
1.4 Indikator Keberhasilan
1. Meningkatnya produksi serta pendapatan petani,
2. Menguatnya modal kelompok dengan semakin
meningkatnya jumlah asset dan kas kelompok,
3. Berkurangnya tingkat ketergantungan akan bahan
anorganik bagi budidaya pertanian,
4. Berkembangnya pertanian organik dan produk-produk
organik,
5. Menurunnya tingkat kerusakan / degradasi lahan akibat
penggunaan bahan anorganik,
6. Terjaminnya pembangunan pertanian berkelanjutan,
Untuk mensukseskan pengembangan pertanian organik di
Sumatera Barat, Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota telah
memberikan dukungan yang sangat besar. Berbagai bentuk
dukungan telah diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, baik
berupa bantuan moril maupun materil bagi petani dan
masyarakat. Fasilitasi pemerintah berupa peningkatan kapasitas
Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kelompok tani, Gapoktan dan
Pengelola Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang tersebar di
seluruh wilayah Sumatera Barat melalui pelatihan atau bimbingan
teknis baik yang diadakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
maupun Dinas terkait di kabupaten/kota.
Dukungan pemerintah juga ditunjukkan melalui bantuan
sarana dan prasarana bagi kelompok tani/gapoktan berupa Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang terdiri dari 1 unit rumah
kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organic (APPO), 1 unit Alat
angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi
betina dan 3 ekor jantan. Bantuan UPPO ini telah diberikan sejak
tahun 2010 ya g hi gga saat i i telah difasilitasi se a yak ……
UPPO ya g terse ar pada …… ka upate /kota u tuk ……
kelompok tani/gapoktan. Selain itu juga telah diberikan bantuan
sarana prasarana lainnya seperti Ayakan, Mesin jahit karung,
ti a ga , ge set da ……….
Kandang Kendaraan Roda 3
Untuk percepatan perkembangan UPPO tersebut
pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pertanian
Tanaman Pangan secara rutin dan intensif melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi terhadap kelompok UPPO. Bimbingan
dilakukan guna mencapai kemandirian dan perkembangan
kelompok-kelompok UPPO, baik oleh petugas propinsi maupun
kabupaten kota. Peningkatan kapasitas SDM pengelola melalui
pelatihan, bimbingan teknis serta melakukan study banding ke
kelompok UPPO yang telah maju dan mandiri juga telah
dilaksanakan.
Namun dalam perjalanannya, tidak semua UPPO
mengalami kemajuan bahkan ada pula yang mengalami
kemunduran dengan berbagai penyebab dan kendala. Beberapa
kelompok UPPO mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga
telah mampu secara mandiri mengelola UPPO dan bahkan menjadi
lokasi study banding bagi kelompok lain. Kemajuan tersebut
ditunjukkan dengan peningkatan nilai asset kelompok baik jumlah
ternak sapi, alat mesin pengolah maupun peningkatan kapasitas
produksi pupuk organik dan pengembangan usaha ke komoditi
lain. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran berbagai pihak
terutama kemauan dan semangat petani/kelompok tani untuk
maju, dukungan pemerintah melalui bantuan natura dan
pembinaan serta stakeholder terkait bagi pengembangan usaha.
Kelo pok UPPO ter e tuk sejak tahu …… de ga a tua UPPO pada …. Kelo pok ta i/ gapokta . Hi gga tahu i i telah difasilitasi se a yak …… UPPO pada …….
Kabupaten/kota sebagaimana tercantum pada Lampiran 1.
Rekapitulasi perkembangan Unit Pengolah Pupuk Organik Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2013 dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk
UPPO Salodako Saiyo Sakato merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Guguk Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman. Kelompok Tani Salodako Saiyo Sakato mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
PROFIL UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK
( UPPO )
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
SALODAKO SAIYO SAKATO
1
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Salodako Saiyo Sakato Sukirman
Guguk
2 x 11 Kayu Tanam Padang Pariaman 25 orang
55 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara
: : :
Sukirman
Operator
Kontak Person/HP
: :
B. Dt. Marajo dan Akirudin Sukirman / 081374233173 III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura Durian
Pisang Jengkol
3. Tanaman Perkebunan Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam
:
Dana Kelompok
Kebutuhan Bahan Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan
Sumber dana pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan :
Dana Kelompok
Viar K 150 300 kg 1 : 20 Kelompok
28 ekor (jumlah sapi mengalami penurunan karena dilakukan penggantian sapi yang tidak beranak dengan sapi Simental dengan harga yang lebih tinggi dari sapi lokal sebelumnya.
Pada awalnya sapi lokal, kemudian diganti dengan Sapi Simental.
Sehat
Sistem bagi hasil dengan anggota yang memelihara dengan pembagian (75% untuk pemelihara dan 25% untuk kas kelompok).
Rumput, bekatul, kulit coklat dan batang pisang.
Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan 2 Ha
Rumput Gajah V. Produksi Kompos :
Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao / Titonia
Sisa sisa pakan / rumput
Mikroba rumpun bambu
Maret 2012 10 ton / bulan
Hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat sekitar dan pada tahun 2012 adanya kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik kegiatan PTS di kec. 2 x 11 kayu Tanam sebanyak 75 ton.
Pemupukan Padi sawah, ladang dan kebun
1 kg VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Sarana pengolahan kompos kurang memadai Sapi tidak berkembang/tidak beranak
VIII.Solusi
Perluasan atau penambahan rumah pengolahan kompos Peningkatan SDM kelompok tani mengenai pengelolaan
UPPO dan beternak sapi
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik dalam rangka memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, terutama untuk pengisian kios-kios pupuk.
Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti bahan baku, jumlah sapi, pengembangan kandang, karung berlabel dan penjahit karung.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain. Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
terkait.
UPPO Budi Saiyo merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada tahun 2011 bertempat di Nagari Guguk Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman. Kelompok Tani Budi Saiyo mendapat bantuan satu unit UPPO
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
BUDI SAIYO
senilai 350 juta dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Budi Saiyo Munir St. Rj. Lelo Guguk
2 x 11 Kayu Tanam Padang Pariaman 25 orang
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
:
Munir / 081363417356 III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan Padi Sawah
2. Tanaman Perkebunan Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/jam
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan
Sumber dana pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT Jenis Hijauan
: mengalami penurunan dimana sapi mati karena sakit sebanyak 8 ekor dan telah dibuat dokumen/surat keterangan kematian dan di rekening kelompok masih ada dana untuk pembelian 2 ekor sapi lagi.)
Sehat
Sistem bagi hasil dengan anggota yang memelihara dengan pembagian (75% untuk pemelihara dan 25% untuk kas kelompok).
Rumput, jerami, bekatu, dan batang pisang.
Kas kelompok
1 Ha
Rumput Gajah
V. Produksi Kompos :
Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao
/Durian/ Jengkol / Titonia
Abu kayu
Trichoderma
MOL
Hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat sekitar dan pada tahun 2013 adanya kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik kegiatan PTS di kec. 2 x 11 kayu Tanam sebanyak 35 ton.
Pemupukan Padi sawah
Rp. 600,- / kg
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
VII. Permasalahan
Sarana pengolahan dan rumah kompos kurang memadai Sapi tidak berkembang/berana
VIII.Solusi
Penambahan unit sarana pengolahan dan rumah kompos Peningkatan SDM petani dalam Pengelolaan UPPO dan
teknis beternak sapi
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik dalam rangka memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, terutama untuk pengisian kios-kios pupuk.
Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti bahan baku, jumlah sapi, pengembangan kandang, karung berlabel dan penjahit karung.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain. Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
KELOMPOK TANI
TANJUNG LURAH
UPPO
UPPO Tanjung Lurah merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada tahun 2010 bertempat di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Kelompok Tani Tanjung Lurah mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2010 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3. Sebelum terbentuknya kelompok tani ini, merupakan usaha penggemukan sapi perorangan oleh ketua kelompok. Tahun 2010 dibentuklah kelompok tani ini guna mendapatkan bantuan pemerintah satu unit UPPO tersebut tanpa sapi. Sapi awalnya merupakan milik pribadi ketua kelompok sebanyak 17 ekor. Tahun 2012 kelompok tani ini mendapat bantuan dana sebesar RP. 450.000.000,- dari kegiatan
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
TANJUNG LURAH
Penyelamatan Sapi Betina Produktif dari Dinas Peternakan yang kemudian dibelikan sapi sebanyak 53 ekor sapi ( 5 jantan dan 49 betina ).
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani :
Tanjung Lurah Yon Nasri Salimpaung Salimpaung Tanah Datar 30 orang 50 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: Yelda Angela Gelmadia Arfila ………
III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Perkebunan Kopi, kulit manis, kakao 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos
Sistem Pemeliharaan Rumah Kompos
Sumber Dana Pemeliharaan
2. APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik)
Merk APPO Kapasitas/jam
Kebutuhan Bahan
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sumber dana pemeliharaan
4. Mesin Ayakan 5. Mesin Jahit karung 6. Timbangan
7. Sapi
Jumlah saat ini
Asal sapi Keadaan sapi
Sistem pemeliharaan sapi
1 unit (modal kelompok)
68 ekor (48 induk betina, 10 jantan dan 10 anak sapi) Lokal, Simental
Sehat
Pakan
Sumber dana pemeliharaan
8. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT Jenis Hijauan
:
:
: :
modal kelompok, sedangkan keuntungan jantan dan anak dengan pembagian keuntungan induk 70% untuk pemelihara dan 15% untuk kas kelompok dan 15% untuk penguatan modal kelompok.
Jerami, Starbio, Urea, bahan lain seperti kulit ubi, kulit coklat dan limbah lainnya yang telah difermentasi terlebih dahulu.
Kas kelompok
Tidak ada -
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual
Untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat sekitar dan pemasaran keluar daerah seperti Sijunjung, Solok, Padang, Riau dan Jambi.
Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Arang sekam
Serbuk gergaji
Daun Titonia
Kapur Dolomit
Trichoderma
Bongkol
pisang/kulit coklat :
perkebunan sawit Rp. 500,- / kg Rp. 1.000,-/ kg Rp. 500,- / kg
Kas kelompok / peningkatan modal
1.000 kg (20 gerobak) 50 kg (1 karung) pernah diterima
: Belum ada
VII. Permasalahan
Kondisi jalan menuju lokasi produksi yang tidak layak Kapasitas rumah kompos dan mesin pencacah kurang
memadai
VIII.Solusi
Usulan ke Pemerintah Daerah Pembangunan jalan menuju lokasi UPPO
Bantuan mesin pencacah dan rumah kompos
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti bahan
baku, jumlah sapi, pengembangan kandang, dan jalan produksi.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain. Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
UPPO Setia Usaha merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada tahun 2011 bertempat di Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Kelompok Tani Setia Usaha mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
SETIA USAHA
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Setia Usaha Junaidi
Tanjung Bonai Lintau Buo Utara Tanah Datar 18 orang 60 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Junaidi Yusrizal Elfa Devilla Don Helmi Putra
III. Bidang Usaha 1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura /Perkebunan
Karet, Durian,
Pisang,Manggis, Kulit Manis, Kakao
: :
20 Ha 50 Ha
IV. Asset (saat ini) : 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Jiang Dong 1,5 ton/jam 1 liter/jam
kelompok
Sumber dana pemeliharaan
4. Sumur
5. Genset/Dinamo
6. Rumah peneduh kompos 7. Sapi
Jumlah saat ini Asal sapi Keadaan sapi
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
8. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok Luas Kebun HMT Jenis Hijauan
:
1 unit (swadaya kelompok) 1 unit (swadaya kelompok) 1 unit (swadaya kelompok)
40 ekor
Sapi lokal, PO dan Simental. Sehat
Tanggung jawab anggota Rumput dan Jerami. Kas kelompok
- -
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan
:
Untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat sekitar dan pemasaran ke daerah Riau.
Pemupukan Padi sawah
Pemanfaatan
Batang pisang
Serbuk Gergaji
Rumen Sapi peningkatan modal dan THR bagi anggota
700 kg pernah diterima
: Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Dari Presiden RI tahun 2013 VII. Permasalahan
Rumah Pakan belum ada Mesin ayakan belum ada
Butuh ruang belajar khusus, karena sering dijadikan tempat study banding baik bagi petani maupun sekolah/Perguruan Tinggi.
Sarana jalan belum memadai / rusak Kekurangan bahan baku kotoran ternak
VIII.Solusi
Butuh bantuan rumah pakan, mesin ayakan dan pembangunan ruang belajar (gedung serba guna)
Bantuan ternak tambahan
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi pupuk organik.
Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti Rumah pakan, Ayakan, pengembangan kandang, serta ruang belajar.
Menambah jumlah ternak sapi.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain. Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
KELOMPOK TANI
ANUGRAH
UPPO
UPPO Anugrah merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang. Kelompok Tani Anugrah mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
ANUGRAH
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan
Kecamatan Kota
Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Anugrah Afrizal Kuranji Kuranji Padang 25 orang 30 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/hari
Kelompok (Hibah)
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
: mengalami penurunan karena ada 3 ekor sapi yang mati).
Lampung Sehat
Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
Hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat sekitar.
Pemupukan Padi sawah, tanaman hias dan taman Rp. 400,- - RP. 500,- / kg
VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Sarana pengolahan kompos kurang memadai
Sapi tidak berkembang/tidak beranak
VIII.Solusi
Peningkatan SDM kelompok tani mengenai pengelolaan UPPO dan beternak sapi
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik dalam rangka
memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, terutama untuk pengisian kios-kios pupuk.
Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti bahan
baku, jumlah sapi, pengembangan kandang, karung berlabel dan penjahit karung.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
KELOMPOK TANI
KELOK BANDA
UPPO
UPPO Kelok Banda merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Kelurahan Piai Tangah Kecamatan Pauh Kota Padang. Kelompok Tani Kelok Banda mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3,serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
KELOK BANDA
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan
Kecamatan Kota
Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Kelok Banda Bakri
Piai Tangah Pauh Padang 35 orang 40 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Candra Oktamartius Ivo Cania
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
: mengalami penurunan karena ada 3 ekor sapi yang mati).
Sapi Bali Sehat
Produksi
Daerah Pemasaran
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
Hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok tani sekitar UPPO.
Pemupukan Padi sawah, tanaman hias dan kebun. Rp. 400,- - RP. 500,- / kg
VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Sarana pengolahan kompos kurang memadai
Sapi tidak berkembang/tidak beranak
VIII.Solusi
Peningkatan SDM kelompok tani mengenai pengelolaan UPPO dan beternak sapi
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik dalam rangka
memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, terutama untuk pengisian kios-kios pupuk.
Melengkapi sarana dan prasarana produksi seperti bahan
baku, jumlah sapi, pengembangan kandang, karung berlabel dan penjahit karung.
Meningkatkan kerja sama pemasaran dengan pihak lain.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan stakeholder
KELOMPOK TANI
PADANG BARIANG
UPPO
UPPO Padang Bariang merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Lubuk Tarok Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. Kelompok Tani Padang Bariang mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
PADANG BARIANG
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Padang Bariang Tarmizi
Lubuk Tarok Lubuk Tarok Sijunjung 20 orang 20 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Ismet
Yudirman OS
Sardi (HP. 081363936629) Dondi
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 6. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 7. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
8. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
10.Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
: Dari sewa betor
39 ekor Blora Sehat
Anggota kelompok dengan pembagian keuntungan 80 % untuk anggota yang memelihara, 20 % untuk kas kelompok
Rumput dan dedak.
Anggota kelompok / perorangan
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran
: : :
Pertengahan Tahun 2012 10 ton / bulan
Pemanfaatan Pupuk Organik
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
tanaman manggis dan karet Rp. 600,- / kg
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Sarana pengolahan kompos kurang memadai terutama alat pemotong jerami, alat mencacah pelepah sawit untuk pakan ternak dan alat pengeringan kompos
VIII.Solusi
Perbaikan dan pengadaan alat pemotong jerami, alat mencacah pelepah sawit untuk pakan ternak dan alat pengeringan kompos
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi pupuk organik.
KELOMPOK TANI
BUNGO KINCUANG
UPPO
UPPO Bungo Kincuang merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota. Kelompok Tani Bungo Kincuang mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
BUNGO KINCUANG
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Bungo Kincuang Harmainis Halaban
Lareh Sago Halaban 50 Kota
20 orang 2 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Harmainis Amrizal Wardius
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Dari anggota kelompok Dari anggota kelompok
36 ekor
Sehat
Anggota kelompok Hijauan
Anggota kelompok / perorangan
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik Biaya Produksi
:
Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Rumah kompos kurang memadai sehingga terkendala dalam hal pengeringan pupuk organik yang sudah difermentasikan.
VIII.Solusi
Penambahan rumah kompos
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi pupuk organik.
KELOMPOK TANI
KARYA SEJATI
UPPO
UPPO Karya Sejati merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Kelompok Tani Karya Sejati mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi yang terdiri dari 32 ekor sapi betina dan 3 ekor jantan.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
KARYA SEJATI
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Karya Sejati Asrizal Kajai Talamau Pasaman Barat 30 orang 25 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara
: : :
Operator
Kontak Person/HP
: :
………….. ………
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam
Kebutuhan Bahan Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Dari anggota kelompok Dari anggota kelompok
31 ekor (terjadi pengurangan)
Solok Sehat
Anggota kelompok Rumput / Ampas tahu Anggota kelompok / perorangan
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
: : : :
Tahun 2012 2,5 ton / bulan
Organik Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
tanaman perkebunan
………
VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Kurangnya alat pembuatan pupuk organik.
VIII.Solusi
Penambahan alat pembuatan pupuk organik IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik.
KELOMPOK TANI
TANI JAYA
UPPO
UPPO Tani Jaya merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Kelompok Tani Tani Jaya mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 23 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
TANI JAYA
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Tani Jaya Sahruardi Campago
V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman 29 orang
22,9 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Sahruardi Resmawati Yusraini Dorismon
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/jam
Bersama anggota
Dana Kelompok (Hasil usaha)
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Bengkulu dan dalam nagari Sehat
Koloni dan di masyarakat Rumput, dedak, sagu dan jerami
Anggota kelompok / perorangan
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik Biaya Produksi
: : : :
:
Tahun 2012 3 ton / bulan Dalam kecamatan
Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
VI. Prestasi / Penghargaan yang
pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Kurangnya alat pembuatan pupuk organik.
VIII.Solusi
Penambahan alat pembuatan pupuk organik
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Peningkatan produksi pupuk organik.
KELOMPOK TANI
MUTIARA TERPENDAM
UPPO
UPPO Mutiara Terpendam merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun ……… bertempat di Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Kelompok Tani Mutiara Terpendam belum mendapat bantuan UPPO dari pemerintah, namun telah memiliki ternak sapi sebanyak 51 ekor untuk modal awal pengelolaan UPPO.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
MUTIARA TERPENDAM
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Mutiara Terpendam Syafriyul
Salareh Aia Palembayan Agam 23 orang 20 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Syafriyul Khaidir Mirza Artati
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Rumput, dedak, dan sagu Kelompok
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik Biaya Produksi
Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
: : :
: : : : :
:
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Belum memiliki rumah kompos, APPO.
VIII.Solusi
Bantuan pemerintah untuk pengadaan UPPO IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO
Permohonan bantuan UPPO.
KELOMPOK TANI
SAIYO
UPPO
UPPO Saiyo merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari IV Koto Palembayan Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Kelompok Tani Saiyo mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
SAIYO
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Saiyo Darman
IV Koto Palembayan Palembayan
Agam 14 orang 2 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
Fendriul Aidil Fadli Isnaini Fadlan Krisna Indra Sakti
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Rumput, dedak, dan sagu Kelompok
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik Biaya Produksi
: : : :
:
April 2011 2 ton / bulan
Kecamatan Palembayan Sawah dan kebun
Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Susahnya alat pengeringan dan pengolahan pupuk organik.
VIII.Solusi
Bantuan pemerintah untuk pengadaan alat pengeringan dan pengolahan pupuk organik
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi dan perluasan pemasaran
Permohonan bantuan alat pengeringan dan pengolahan pupuk organik.
KELOMPOK TANI
MAJU BERSAMA
UPPO
UPPO Maju Bersama merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari IV Koto Palembayan Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Kelompok Tani Maju Bersama mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
MAJU BERSAMA
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Nagari
Kecamatan Kabupaten Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Maju Bersama Anwir Adnan
IV Koto Palembayan Palembayan
Agam 29 orang 11,5 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
085263750159 III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
:
Bersama (Goro)
Dana Kelompok (Hasil usaha)
-
Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Dari luar kecamatan Sehat
Koloni / kelompok Rumput + mineral Swadaya anggota
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik
: : : :
Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan
Jarak antara kandang dengan rumah kompos ± 800m, sehingga kesulitan untuk pengangkutan sehingga perlu menyewa mobil.
Sistem pengeringan agak lambat
VIII.Solusi
Bantuan pemerintah untuk pengadaan alat transportasi dan pengeringan pupuk organik
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO Peningkatan produksi dan perluasan pemasaran
KELOMPOK TANI
RASO
UPPO
UPPO Raso merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Agam. Kelompok Tani Raso mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada
tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
RASO
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan
Kecamatan Kota
Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Raso
Dt. Jindo Kayo
Talawi
Payakumbuh Utara Payakumbuh 15 orang 3 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
……… Windiamadi Safri
III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam Kebutuhan Bahan
Bakar/jam Anggota kelompok
Bersama (Goro)
Dana Kelompok (Hasil usaha)
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Swadaya anggota
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
Organik Biaya Produksi
: : : :
:
Tahun 2012 6 ton / bulan Dalam Kecamatan Sawah dan kebun
Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
: : :
: : : : :
:
Rp. 700,- / kg Rp. 300,- / kg ……….
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan ………... ………….
VIII.Solusi
……… ………..
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO ………..
KELOMPOK TANI
RASO
UPPO
UPPO Raso merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Agam. Kelompok Tani Raso mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada
tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
RASO
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan
Kecamatan Kota
Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Raso
Dt. Jindo Kayo
Talawi
Payakumbuh Utara Payakumbuh 15 orang 3 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara
: : :
Operator
Kontak Person/HP
: :
……… ………. III. Bidang Usaha
1. Tanaman Pangan
Padi Sawah
2. Tanaman Hortikultura
Durian
Pisang
Jengkol
3. Tanaman Perkebunan
Karet 1. Rumah Kompos
Luas Rumah Kompos Kepemilikan Lahan
Rumah Kompos Sistem Pemeliharaan
Rumah Kompos Sumber Dana
Pemeliharaan 2. APPO (Alat Pengolah
Pupuk Organik) Merk APPO Kapasitas/jam
: Anggota kelompok
Bersama (Goro)
Dana Kelompok (Hasil usaha)
Kebutuhan Bahan Bakar/jam
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
3. Alat Angkut Roda 3 Merk
Kapasitas muatan Bahan Bakar
Sistem pemeliharaan sapi
Pakan Sumber dana
pemeliharaan
5. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) kelompok
Luas Kebun HMT
Jenis Hijauan
:
Swadaya anggota
V. Produksi Kompos : Mulai berproduksi Produksi
Daerah Pemasaran Pemanfaatan Pupuk
: : : :
Organik Biaya Produksi Harga Jual Keuntungan Pemanfaatan
keuntungan/SHU
Komposisi /1 ton
Kotoran sapi
Jerami
Batang pisang
Kulit Kakao /
Titonia
Sisa sisa pakan /
rumput
Mikroba rumpun
bambu
VI. Prestasi / Penghargaan yang pernah diterima
Belum ada
VII. Permasalahan ………... ………….
VIII.Solusi
……… ………..
IX. Rencana Kerja Untuk Pengembangan Usaha UPPO ………..
KELOMPOK TANI
RASO
UPPO
UPPO Raso merupakan unit usaha pengolah pupuk organik yang berdiri pada Tahun 2011 bertempat di Nagari Talawi Kecamatan Payakumbuh Utara Kabupaten Agam. Kelompok Tani Raso mendapat bantuan satu unit UPPO dari pemerintah pada
tahun 2011 senilai 350 juta yang terdiri dari 1 unit rumah kompos, 1 unit alat pengolah pupuk organik (APPO), 1 unit Alat angkut roda 3, serta 35 ekor sapi.
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK ( U P P O )
RASO
I. Lokasi :
Nama Kelompok Tani Ketua Kelompok Tani Kelurahan
Kecamatan Kota
Jumlah Anggota
Luas Areal Kelompok Tani : : : : : : :
Raso
Dt. Jindo Kayo
Talawi
Payakumbuh Utara Payakumbuh 15 orang 3 Ha
II. Pengelola UPPO : Nama Manager Nama Sekretaris Nama Bendahara Operator
Kontak Person/HP
: : : : :
……… Windiamadi Safri