• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor: XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor: XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor: XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara-perkara Cerai Talak antara :

Pemohon, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Pemohon;

MELAWAN

Termohon, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMEA, pekerjaan PNS PEMDA, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta memeriksa bukti tertulis dan saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat Permohonannya tertanggal 07 Mei 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 07 Mei 2012, telah mengajukan Permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut :

1. Bahwa, Pada tanggal 11 Mei 1996 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan di rumah orang tua Pemohon di Kabupaten Lampung Utara, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

(2)

Kotabumi dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 190/117/V/96 tanggal 13 Mei 1996;

2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kediaman bersama di rumah orangtua Pemohon di Kabupaten Lampung Utara selama 7 tahun, kemudian Pemohon dan Termohon pindah lagi kerumah kotrakan di Kabupaten Lampung Utara selama 4 tahun terakhir kerumah milik bersama di Kabupaten Lampung Utara selama 5 tahun;

3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 5 orang yang diberi nama : 1. ANAK 1 umur 16 tahun; 2. ANAK 2 umur 12 tahun; 3. ANAK 3(Alm); 4. ANAK 4 umur 6 tahun; 4. ANAK 5 umur 4 tahun; 5. ANAK 6 umur 3 tahun;

4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama 4 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan :

a. Termohon suka berhutang dengan orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon; b. Termohon tidak patuh dan suka melawan kepada Pemohon;

c. Termohon tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik;

5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Februari tahun 2009 disebabkan Pemohon dan Termohon bertengkar yang disebabkan karena Pemohon mengetahui bahwa Termohon memiliki banyak hutang yang cukup besar dengan orang lain dan sampai orang yang memberi hutang tersebut datang kerumah Pemohon dan Termohon untuk menagih hutang tersebut, setelah kejadian tersebut Termohon membuat surat pernyataan bahwa Termohon berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, tetapi pada awal 2010 sampai dengan sekarang Termohon mengulangi perbuatannya kembali berhutang dengan orang lain tanpa sepengetahuan Pemohon; yang akhirnya Pemohon dan Termohon

(3)

dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin selama 1 bulan;

6. Bahwa, Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;

7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.

Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut :

PRIMER :

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; SUBSIDER :

- Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon telah hadir sendiri di muka persidangan kemudian Majelis Hakim mengupayakan untuk mendamaikan para pihak di muka persidangan agar tetap rukun membina rumah tangga dengan baik dan juga telah diupayakan mediasi oleh hakim mediator bernama ISEP RIJAL MUHAROM, S.Ag, M.H namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat Permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

(4)

Menimbang, bahwa atas Permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa posita angka 1 sampai dengan posita angka 3 surat permohonan Pemohon adalah benar;

2. Bahwa Posita angka 4 surat permohonan Pemohon tidak benar, yang benar adalah:  Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun-rukun saja, hal itu

dibuktikan Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri pada tanggal 20 Juni 2012, selain itu Pemohon juga memberikan nafkah sebesar Rp. 30.000 sampai dengan Rp. 50.000 setiap hari kepada Termohon. Semenjak perkara ini diajukan sampai sidang hari ini tanggal 21 Juni 2012 Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan suami istri sebanyak 3 kali dan kalau ada cekcok itu biasa-biasa saja;

 Bahwa Termohon tidak pernah melawan Pemohon;

 Bahwa benar Termohon berselingkuh dengan laki-laki lain dan pernah berhubungan layaknya suami istri dengan laki-laki tersebut sebanyak 1 kali, namun Termohon sudah bertobat dan meminta maaf pada Pemohon;

 Bahwa Termohon tetap menjalankan tugas sebagai istri;

 Bahwa benar Termohon pinjam uang tetapi ada juga yang diketahui oleh Pemohon, uang pinjaman itu digunakan untuk membeli isi rumah dan membiayai 5 orang anak;

 Bahwa yang menjadi masalah dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon adalah adanya ikut campur keluarga Pemohon;

3. Bahwa posita angka 5 surat permohonan Pemohon adalah benar puncak pertengkaran terjadi pada bulan Februari 2009 dan benar juga penyebabnya tetapi akibatnya sejak tanggal 14 Juni 2012 Pemohon sudah tidak menginap lagi di rumah tetapi tiap hari Pemohon sering datang ke rumah dan kemarin tanggal 20 Juni 2012 Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri;

(5)

4. Bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Termohon tidak mau bercerai dengan Pemohon, karena Termohon masih ingin hidup berumah tangga dengan Pemohon dan Pemohon kasihan dengan anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang Pemohon dan Termohon, oleh sebab itu Termohon mohon kepada Majelis Hakim agar menolak permohonan Pemohon;

Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan replik secara lisan sebagai berikut :

1. Bahwa Termohon memberitahu Termohon berhutang kepada Pemohon setelah Termohon berhutang;

2. Bahwa sejak mengajukan perkara ini Pemohon hanya 2 kali tidur di rumah, itu pun karena anak Pemohon dan Termohon sakit;

3. Bahwa benar pada tanggal 20 Juni 2012 Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri dan benar sudah 3 kali berhubungan suami isteri sejak perkara ini diajukan sampai sidang pada hari ini tanggal 21 Juni 2012, tetapi Pemohon terpaksa karena hanya memenuhi permintaan istri, namun walaupun begitu Pemohon dan Termohon saling menikmatinya;

4. Bahwa tidak benar keluarga Pemohon ikut campur terhadap rumah tangga Pemohon dan Termohon;

5. Bahwa Pemohon tetap ingin bercerai dengan Termohon;

Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik secara lisan sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan;

2. Bahwa Pemohon tidur di rumah lebih dari 2 kali dan hampir tiap hari Pemohon pulang ke rumah;

3. Bahwa Termohon tetap tidak mau bercerai dengan Pemohon;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama

(6)

Termohon dan Pemohon dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi Selatan Nomor : 190/117/V/96 tanggal 13 Mei 1996 (P-1);

Menimbang, bahwa disamping bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan dua orang saksi keluarga sebagai berikut :

1. SAKSI 1, umur 56 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah kakak ipar Pemohon;  Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah;

 Bahwa, selama Pemohon dan Termohon menikah sudah dikaruniai anak 6 orang;

 Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Pemohon, kemudian pindah ke rumah kontrakan dan terakhir pindah ke rumah kediaman bersama;

 Bahwa, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun saja, namun sejak sebelum tahun 2009 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak rukun dan sering cekcok karena menurut keluarga Pemohon, Termohon sering berhutang, saksi hanya pernah ditanya oleh orang yang memberi hutang kepada Termohon secara langsung menanyakan Pemohon, selain masalah hutang Termohon juga pernah memalsukan surat kepala dinas mengenai SK pengangkatan pegawai dengan imbalan, hingga kasus ini diproses di kepolisian, akhirnya imbalan itu dikembalikan lagi oleh Pemohon, kemudian Termohon membuat surat perjanjian tidak akan berhutang lagi yang diketahui oleh adik dan orang tua Termohon;

 Bahwa, saat ini Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak perkara ini diajukan tetapi Pemohon sering mengunjungi anaknya dan selebihnya saksi

(7)

tidak tahu, dan selama itu juga suka memberikan nafkah buat anak-anaknya sementara nafkah buat istri saksi tidak mengetahui;

 Bahwa, Pemohon dan Termohon pernah didamaikan oleh keluarga hingga dibuatnya surat perjanjian tetapi tetap saja keduanya tidak berhasil didamaikan; 2. SAKSI 2, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di

Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa, saksi kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah kakak ipar Pemohon dan kenal dengan Termohon;

 Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah sekitar lebih kurang tahun 1996 dan sudah di karuniai anak 5 orang;

 Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Pemohon kemudian pindah ke rumah kontrakan dan terakhir pindah ke rumah kediaman bersama;

 Bahwa, sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja, tetapi sejak pindah ke Kota Alam tepatnya tahun 2003 mulai tidak rukun lagi, disebabkan oleh adanya hutang piutang antara Termohon dengan orang lain, banyak orang yang menagih hutang kepada Pemohon atas hutangnya Termohon sedangkan Pemohon tidak mengetahuinya, dan itu sering dilakukan oleh Termohon, selain itu Termohon juga memalsukan surat atas nama kepala dinas dengan imbalan hingga membuat orang lain dirugikan dan masalah ini diperkarakan sampai di kepolisian dengan keadaan tersebut rumah tangga Pemohon dan Termohon terabaikan sampai Termohon membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya;

 Bahwa, sekarang Pemohon sudah tidak menginap atau tidur malam di rumah dengan Termohon tetapi Pemohon sering mengunjungi anak-anaknya;

(8)

 Bahwa, Pemohon dan Termohon pernah didamaikan oleh keluarga hingga dibuatnya surat perjanjian tetapi tetap saja keduanya tidak berhasil didamaikan;

Menimbang bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Pemohon membenarkan dan Termohon membantah keterangan saksi-saksi tersebut, bahwa yang benar setelah tahun 2009 tidak pernah ada perdamaian keluarga, bahwa Pemohon masih menginap atau tidur satu rumah bahkan pada tanggal 21 Juni 2012 Pemohon dan Termohon masih melakukan hubungan suami istri pada waktu malam harinya, kemudian pada malam Selasa tanggal 25 Juni 2012 Pemohon dan Termohon berhubungan suami istri lagi, dan atas tanggapan Termohon atas keterangan saksi-saksi tersebut Pemohon membenarkannya;

Menimbang, bahwa Termohon menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti apapun, dan pada kesimpulannya secara lisan Pemohon mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya memperoleh putusan yang seadil-adilnya sedangkan Termohon kesimpulannya tetap keberatan atas permohonan perceraian ini;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini ditunjuk hal ikhwal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan pada duduk perkaranya di atas ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun kembali dalam rumah tangga sesuai dengan ketentuan pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 82 ayat (1, 2 dan 4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, dan perkara ini telah dimediasi oleh Hakim Mediator bernama ISEP RIZAL MUHAROM, S.Ag, M.H namun tetap tidak berhasil;

(9)

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan Pemohon, Termohon dan dua orang saksi serta memeriksa bukti tertulis lainnya yang diajukan oleh Pemohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon, jawaban Termohon, replik Pemohon dan duplik Termohon serta tanggapan Pemohon atas tanggapan Termohon atas saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon, Pemohon telah mengakui bahwa Pemohon dan Termohon sejak perkara ini diajukan sampai dengan tanggal 20 Juni 2012 telah melakukan hubungan suami istri sebanyak tiga kali dan kemudian pada tanggal 21 juni 2012 dan tanggal 25 Juni2012 hubungan suami istri tersebut dilakukan kembali atas dasar suka-sama suka dan saling menikmati;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang menerangkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi dengan alasan-alasan sebagaimana yang telah saksi saksi kemukakan di persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, Termohon dan saksi-saksi di persidangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa dengan dilakukannya hubungan suami istri yang dilakukan berkali-kali yang dilakukan atas dasar suka sama suka dan saling menikmati diantara keduanya sejak perkara ini diajukan oleh Pemohon ke pengadilan hingga perkara ini di sidangkan sampai ke tahap pembuktian, maka keadaan dan perbuatan Pemohon dan Termohon tersebut menunjukan bahwa Pemohon sendiri telah menunjukan bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon untuk menceraikan Termohon tidak terbukti, oleh karenanya alat-alat bukti yang diajukan oleh Pemohon di persidangan untuk menguatkan permohonannya dikesampingkan dan tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa selain itu oleh karena Pemohon dan Termohon melakukan hubungan suami istri sejak perkara ini di daftarkan hingga perkara ini diperiksa sampai pada tahap pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan seperti itu jika talak dijatuhkan oleh Pemohon dapat mengacaukan masa iddah bagi Termohon karena belum diketahui hamil atau tidaknya di kemudian hari

(10)

dan dihawatirkan adanya penyesalan dari salah satu atau kedua belah pihak dengan perceraian ini jika setelah talak dijatuhkan oleh Pemohon ternyata Pemohon hamil hingga melahirkan anak dan anak tersebut dikhawatirkan diterlantarkan akibat hubungan suami istri dalam kondisi seperti ini;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam perkara ini perlu mengemukakan hadits yang diriwayatkan oleh Umar Ra saat anaknya mentalak istrinya dalam keadaan haid hingga Rosululloh SAW bersabda yang sekaligus dijadikan dasar hukum oleh majelis dalam perkara ini sebagai berikut :

ﻞﺒﻗ ﺎﮭﻘﻠﻃ ءﺎﺷ نإو ﺎﮭﻜﺴﻣأ ءﺎﺷ نﺈﻓ ﺮﮭﻄﺗ ﻢﺛ ﺾﯿﺤﺗ ﻢﺛ ﺮﮭﻄﺗ ﻰﺘﺣ ﺎﮭﻜﺴﻤﯿﻟ ﻢﺛ ﺎﮭﻌﺟاﺮﯿﻠﻓ هﺮﻣ

ﻊﻣﺎﺠﯾ نأ

ءﺎﺴﻨﻟا ﺎﮭﻟ ﻖﻠﻄﺗ نأ ﮫﻧﺎﺤﺒﺳ ﷲا ﺮﻣأ ﻲﺘﻟا ةﺪﻌﻟا ﻚﻠﺘﻓ

Artinya : “perintahkanlah dia (Ibnu Umar ra) merujuknya kemudian tahan hingga istrinya suci kemudian haid lagi kemudian suci lagi, jika dia ingin mempertahankan istrinya maka tahanlah dan jika ingin mentalaknya maka talaklah sebelum ia menggaulinya, itulah masa tunggu (iddah) yang diperintahkan Allah SWT bagi perempuan yang ditalak”

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan berdasarkana Pasal 122 Kompilasi Hukum Islam yang isinya “Talak bid`i adalah talak yang dilarang, yaitu talak yang dijatuhkan pada waktu isteri dalam keadaan haid atau isteri dalam keadaan suci tapi sudah dicampuri pada waktu suci tersebut” maka Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon dan segala pembuktian yang sudah diajukan di persidangan untuk menceraikan Termohon dinyatakan ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dua kali dengan Undang-undang Nomor: 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor: 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon;

(11)

Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syara’ yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan permohonan Pemohon Nomor : 131/Pdt.G/2012/PA.Ktbm tanggal 07 Mei 2012 ditolak;

2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2012 M. bertepatan dengan tanggal 15 Syakban 1433 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari SHOLIHIN, S.Ag., M.H. sebagai Ketua Majelis dan ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. serta NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh AGUS DIANNINGSIH, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon.

KETUA MAJELIS

SHOLIHIN, S.Ag.,M.H.

HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA

ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H. NUR AMALIA HIKMAWATI, S.HI.

PANITERA PENGGANTI

(12)

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran RP 30.000,- 2. Biaya ATK Perkara Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 200.000,- 4. Biaya Redaksi RP. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa terhadap permasalahan rumah tangga yang dialami oleh pemohon dan termohon, majelis hakim telah pula mendengarkan keterangan para saksi pemohon

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis Hakim sepakat menilai rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam keadaan telah pecah, terbukti

Menimbang, bahwa Termohon telah memberikan jawaban dengan mengakui dan membenarkan seluruh dalil Pemohon, meskipun demikian karena perkara ini termasuk

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan permohonan Pemohon cukup beralasan dan tidak bertentangan dengan

Menimbang, bahwa permohonan cerai talak dalam perkara a quo adalah atas kehendak Pemohon/Terbanding, dan berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan

Menimbang, bahwa meskipun Termohon tidak datang menghadap persidangan, namun terhadap permohonan Pemohon, Termohon telah mengajukan eksepsi mengenai tidak

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi dan pengakuan Termohon diperoleh fakta bahwa Termohon tidak lagi dapat memberikan keturunan dan melayani Pemohon dalam