• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur SKRIPSI"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

(JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program

Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan,

Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh :

Theo Thomas

NIM : 08 1324 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i.

(JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program

Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan,

Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Theo Thomas

NIM : 08 1324 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk, Tuhan Yesus Kristus atas segala-Nya Rahmat, Berkat,

Waktu, Kesempatan dan Pilihan.

Bagi Alm.mama (RIP 6 Des’08), Alm.kakak Juati (RIP 28 Des’09), untuk doa, ijin dan restu. Buat bapak untuk kasih selama ini, Orang-orang yang aku sayangi,

kakak-kakakku, de’ yang selalu ada, Keluarga besar ku, terima kasih banyak. Kepada Pemda Kutai Barat, Dinas Pendidikan. Untuk Universitas Sanata Dharma Dosen-dosen dan pembimbingku di Prodi Pendidikan Ekonomi.

Teman-teman kubar 08, Teman-teman PE 08 semuanya,

(6)

v

Motto

[PBPGINFWM&YY]

Mazmur 119:41

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN,

keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,

“Kerjakan semua hal baik yang Anda bisa, dengan semua

sarana yang Anda bisa, dengan semua cara yang Anda bisa, di

semua tempat yang Anda bisa, pada semua waktu yang Anda

bisa, kepada semua orang yang Anda bisa, sepanjang Anda

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 September 2013

Penulis

(8)
(9)

viii ABSTRAK

Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas

pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

Theo Thomas

Universitas Sanata Dharma 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan, penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan, serta tanggapan berupa sikap masyarakat terhadap program Jamkesmas yang berlangsung di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan metode deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Puskesmas Muara Kedang pada bulan April 2013 - Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1584 orang dari jumlah peserta yang benar-benar menggunakan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Kedang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 2% dari jumlah populasi yaitu 32 orang. Data dikumpulkan dengan bantuan metode wawancara dan metode kepustakaan, kemudian data dianalisis dengan teknik analisa data berupa narasi untuk menjawab rumusan masalah.

(10)

ix ABSTRACT

EVALUATION OF COMMUNITY HEALTH INSURANCE PROGRAM (JAMKESMAS) AND COMMUNITY RESPONSE TO JAMKESMAS PROGRAM AT THE MUARA KEDANG HEALTH CENTER BONGAN DISTRICT, WEST KUTAI REGENCY, EAST KALIMANTAN PROVINCE

Theo Thomas health center Bongan District.

This research is a descriptive study with qualitative evaluations conducted at Muara Kedang Health Center from April 2013 to May 2013. The population of this research were 1584 participants who actually exercise their rights to access health services at the Muara Kedang health center, and the samples in this study were 32 people or 2% of the total population. Data were collected by interviews and the study of literature. Data were analyzed by narrative analysic to answer the research problem.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya

yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program

Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai

Barat, Provinsi Kalimantan Timur”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, ada

banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, perhatian dan kasih sayang

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehingga pada kesempatan ini

dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah

penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh

pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

(12)

xi

4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Dan sekaligus juga selaku Dosen Pembimbing I,

yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam

memberikan bimbingan dan semangat.

5. Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing II

yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.

6. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen. S.Pd., M.Sc. selaku dosen tamu penguji

dalam skripsi ini.

7. Bapak Joko Wicoyo, dosen Bahasa Inggris terimakasih sudah memeriksa dan

membenarkan abstrak.

8. Ibu Titin, Sekretariat PE yang selalu membantu memberikan informasi dalam

administrasi dan kelancaran selama perkuliahan.

9. Bapak Triyono, SKM. selaku Pimpinan Puskesmas Muara Kedang dan

tenaga-tenaga kesehatan yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan

keterangan kepada penulis.

10. Ibu Rani Sasmita, SE. petugas Kecamatan Bongan atas bantuan dan

kerjasamanya selama pembuatan skripsi.

11. Bapak Thomas Iteq dan Alm.Ibu Maryana Iyam, selaku orangtua saya serta kak

Ti’ik, kak Jah, kak Jumat, Alm.kak Juati, kak Emi, kak Aung, kak Sabin dan

keluarga. Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang

(13)

xii

12. Teman-teman kubar 06,07,09, dst. ex 08 : Agung, Ber, David, Eri, Ilyn, Joel,

Kris, May, Nala, Nopi, Umi, Ryan, Sius, Titien, Tya, Wilin, Windu, Wiwie, Yeq,

Yoren, Yudha, Yuli.. Terimakasih telah menjadi keluarga baru saya selama

dirantau, pokoknya tetap sahabat.

13. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2008 dari berbagai daerah yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yang selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan

sampai sekarang ini serta saling membantu kepada mereka yang mengalami

kesulitan dalam kuliah maupun penyusunan skripsi.

14. Teman-teman kos Kolobendono 10 C, (Pipit, Oceph, Putra, Yudha, Abangs,

Dius, Sesar, Isag, Petrik, Leo, Gio, Adi, lepi, Brutus, Heri) terima kasih buat

dukungan dan semangat yang kalian berikan.

15. Dear : Dahlia untuk kasih sayang, kesabaran, perhatian, kebersamaan, selalu ada

membantu dan berusaha dalam memberikan waktumu, penyemangat dan

motivasiku. Terima kasih untuk semua doanya.

Semua pihak baik keluarga maupun teman-teman yang datang memberikan

support pada saat ujian pendadaran yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga

kasih, damai sejahtera selalu menyertai setiap saat.

Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih

(14)

xiii

Dengan rendah hati, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga nantinya penulis dapat memperbaikinya demi kemajuan karya

yang lebih baik lagi kedepannya.

Penulis

(15)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... . xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 9

(16)

xv

3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat ... 16

a. Tersedia dan berkesinambungan ... 16

b. Dapat diterima dan wajar ... 17

c. Mudah dicapai ... ... 17

d. Mudah dijangkau ... 17

e. Bermutu ... ... . 18

C. Puskesmas Sebagai Pemberi Pelayanan/Fasilitas Kesehatan .... 18

(17)

xvi

A.Variabel Penelitian dan Hasil Penelitian ... 52

1. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Muara Kedang kepada Masyarakat Penerima Jamkesmas ... 52

a. Jenis Pelayanan Puskesmas ... 54

b. Prosedur Pelayanan ... 55

c. Persyaratan Administrasi ... 57

d. Jadwal Pelayanan ... 58

e. Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan ... 58

2. Penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan ... 66

a. Peserta yang memiliki kartu ... 67

b. Peserta yang tidak memiliki kartu ... 68

3. Sikap masyarakat Terhadap Program Jamkesmas ... 73

(18)

xvii

1. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Muara

Kedang kepada Masyarakat Penerima Jamkesmas ... 82

2. Penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan ... 86

3. Sikap masyarakat Terhadap Program Jamkesmas ... 88

BAB VI PENUTUP ... 90

A.Simpulan ... 90

B. Saran ... 91

C. Keterbatasan Penelitian ... 92

(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel .1 Distribusi Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja di Puskesmas

Muara Kedang Tahun 2012 ... ... 49

Tabel .2 Jumlah penerima Jamkesmas berdasarkan desa/kampung... 62

Tabel .3 Jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2012 ... ... 64

Tabel .4 Jumlah kunjungan rawat inap tahun 2012 ... ... 65

Tabel .5 Sikap Masyarakat ... ... 77

Tabel .6 Descriptive Statistics ... ... 79

Tabel .7 Kategori Sikap Masyarakat ... ... 80

Tabel .8 Jarak antara desa/kampung ke Puskesmas Muara Kedang... 84

(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar .1 Variabel yang akan menjadi obyek penelitian ... ... 31

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Penelitian ... ... 95

Lampiran 2 Data Penelitian Dan Wawancara ... ... 102

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... ... 117

Lampiran 4 Foto Puskesmas Muara Kedang dan Kegiatan ... ... 122

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ... ... 127

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan selalu menjadi hal utama jika seseorang sudah jatuh

sakit. Ada banyak hal yang terbengkalai, pekerjaan, pendidikan, pembangunan

dan lain sebagainya. Bukan hanya menjadi masalah negara, masyarakat, keluarga,

tapi juga menjadi masalah individu. Kesadaran akan kesehatan dirasakan kurang

apa lagi jika melihat dari kata-kata yang sering keluar yaitu bahwa kesehatan itu

mahal harganya dan yang berucap adalah orang yang dalam keadaan sakit.

Kenyataannya, derajat kesehatan masyarakat masih rendah bukan hanya

bagi masyarakat kaya, menengah, terutama masyarakat miskin dan kurang

mampu. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut

diakibatkan karena sulitnya masyarakat miskin maupun kurang mampu

mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu tidak

adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang mahal,

letak geografis/wilayah pedesaan, kurangnya atau tidak memiliki tenaga

kesehatan.

Kendala faktor sosial ekonomi ini memerlukan campur tangan pemerintah

untuk melindungi warga miskin melalui kebijakan kesehatan. Hal ini tertuang

dalam Konstitusi Negara dan Undang-Undang No 40/2004 tentang sistem

(23)

memberikan perlindungan bagi fakir miskin, anak dan orang terlantar serta orang

tidak mampu yang pembiayaan kesehatannya dijamin oleh Pemerintah.

Di Kutai Barat misalnya, merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten

Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Luas

wilayah Kutai Barat sekitar 31.628,70 Km² atau kurang lebih 15 persen dari luas

Provinsi Kalimantan Timur. Menurut BPS Provinsi Kalimantan Timur jumlah dan

persentase penduduk miskin serta garis kemiskinan di Kutai Barat 16,50 dan

9,90%.

Berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah

banyak dilakukan pemerintah daerah, yaitu diantaranya dengan memberikan

penyuluhan kesehatan agar semua anggota keluarga berperilaku hidup sehat,

penyediaan berbagai fasilitas umum seperti puskesmas sebagai akses/sarana

kesehatan, posyandu, pos obat desa, pondok bersalin desa serta penyediaan

fasilitas air bersih.

Selain itu penyediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang

cukup karena memang masih kekurangan tenaga kesehatan serta mempunyai

ketrampilan/disiplin ilmu yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat juga

merupakan faktor yang harus diperhatikan, sehingga tenaga kesehatan yang telah

ditempatkan pada suatu wilayah dapat menjalankan program-program yang telah

ditentukan.

Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk

memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan murah. Dengan

(24)

kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan penyediaan fasilitas

kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas

tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil.

Meskipun jumlahnya tidak banyak, puskesmas di Kutai Barat menjadi

pilihan utama bagi penduduk/masyarakat yang bermaksud untuk berobat jalan,

yakni mencapai 42,29 persen dari total fasilitas kesehatan yang ada.

Puskesmas sebagai wadah pelayanan kesehatan mempunyai fungsi utama

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

bagi penderita. Sehubungan dengan itu dapatlah dinyatakan puskesmas adalah

pemberi pelayanan kepada masyarakat dengan segala latar belakang sosial

kulturnya, tanpa pandang bulu akan menerima pelayanan dengan baik.

Puskesmas Muara Kedang dengan 8 kampung di wilayah kerjanya

merupakan Puskesmas yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara,

dengan jumlah penduduk pada Tahun 2011 sebanyak 6.023 jiwa dengan sebaran

penduduk tertingi di Kampung Muara Kedang sebanyak 1.621 jiwa dan terendah

di Kampung Bukit Harapan sebanyak 142 jiwa.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis menemukan ada

beberapa permasalahan terutama menyangkut dalam pelayanan, akses/sarana

kesehatan yang ada pada Puskesmas Muara Kedang. Dalam hal ini yaitu pada

program pemerintah, program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Program ini

bertujuan untuk memberi akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat

(25)

Menteri Kesehatan No.125/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat). Peranannya adalah

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menjadi pengguna

atau peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Hal ini terungkap karena penulis seringkali mendengar keluhan dari

beberapa masyarakat sekitar ataupun pasien yang merasakan tidak semua

masyarakat miskin di Kecamatan Bongan menjadi pengguna atau peserta Jaminan

Kesehatan Masyarakat. Ketidakmerataan ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat,

belum lagi tidak adanya tenaga kesehatan di wilayah/kampung mereka walaupun

terdapat puskesmas pembantu. Lalu bagaimana masyarakat mengakses sarana

kesehatan dan untuk apa kartu sehat atau program kesehatan kalau tenaga

kesehatannya tidak ada dan juga persepsi masyarakat yang beragam.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan berbagai permasalahan pelayanan

kesehatan yang muncul dari adanya program tersebut apakah tepat kepada sasaran

dari tujuan program kesehatan untuk mengetahui secara nyata tentang pendekatan

Jaminan Kesehatan ke dalam sebuah penelitian yang akan dituangkan dalam

bentuk skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(26)

Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang

Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur”.

B. Rumusan Masalah

Puskesmas Muara Kedang, sebagai wadah pelayanan kesehatan mempunyai

fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan

pemulihan bagi penderita. Mengingat fungsi dan kedudukan Puskesmas sebagai

tolak ukur dalam menilai derajad kesehatan dalam mewujudkan masyarakat hidup

sehat melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses masyarakat terhadap

sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pendekatan Jaminan Kesehatan.

Peranannya adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

baik yang menjadi pengguna atau peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) dengan segala latar belakang sosial kulturnya, tanpa pandang bulu

akan menerima pelayanan dengan baik untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi

seluruh warga Indonesia dengan kebijakan program terkait dengan masyarakat

miskin, yaitu kebijakan JAMKESMAS. Namun, seiring berjalannya program

JAMKESMAS yang seharusnya dapat memecahkan permasalahan kesehatan bagi

masyarakat miskin tersebut muncul berbagai kasus ketidak sesuaian antara apa

yang seharusnya diterima oleh warga miskin dengan kenyatan dilapangan.

Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

(27)

2. Apakah penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan sudah sesuai

dengan kriteria sasaran yang ditujukan ?

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program kesehatan

Jamkesmas yang berlangsung di Kecamatan Bongan tersebut ?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan penafsiran terhadap variabel, kata

dan istilah teknis yang terdapat dalam judul, maka penulis merasa perlu

untuk mencantumkan definisi operasional dan ruang lingkup penelitian

dalam skripsi ini. Judul penelitian ini adalah Evaluasi Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan

Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas

Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi

Kalimantan Timur, dengan pengertian antara lain:

a. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penilaian

untuk mendapatkan: hasil – itu hingga saat ini belum di peroleh.

b. Pelayanan Publik (kesehatan) yang diselenggarakan oleh

Puskesmas Muara Kedang artinya perihal atau cara melayani,

(28)

Jamkesmas yang diterima seseorang dalam hubungannya

dengan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan suatu gangguan

kesehatan tertentu.

c. Puskesmas Muara Kedang itu sendiri yang merupakan pusat

pengobatan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat

yang sekaligus merupakan pos terdepan dalam pengembangan

kesehatan masyarakat.

d. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang

diselenggarakan secara nasional rangka mewujudkan pelayanan

kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.

e. Sikap adalah pernyataan terhadap suatu objek, orang atau

peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap

sesuatu. Sikap diartikan sebagai suatu bentuk reaksi perasaan

masyarakat menanggapi program kesehatan Jamkesmas yang

berlangsung di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan

tersebut.

Adapun yang penulis maksudkan tentang Evaluasi Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan

Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang

Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur,

(29)

orang banyak secara (umum) melalui rancangan yang akan dilaksanakan

melalui program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin lewat pusat pengobatan, pembinaan, dan pelayanan

kesehatan masyarakat. Untuk proses tersebut, pusat pengobatan apapun

tentu memiliki cara khusus agar dapat memberikan pelayanan dengan

terbaik. Demikian halnya dengan Puskesmas Muara Kedang.

Oleh karena itu penulis menitik beratkan penelitian ini pada apa yang

dilakukan oleh Puskesmas Muara Kedang dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat terhadap pengguna atau peserta Jaminan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

2. Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap

suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari

penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari

kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan

pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa

perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini,

sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan

selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Penulis menfokuskan penelitian ini pada pemegang program

(30)

agar dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang

diperoleh falid, spesifik, mendalam dan memudahkan untuk

menganalisis data yang diperoleh.

b. Penulis mengobservasi akses/sarana kesehatan masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.

c. Penulis mewawancarai atau menggali informasi dari

masyarakat pengguna atau peserta Jaminan Kesehatan

Masyarakat di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan oleh Puskesmas Muara Kedang kepada pengguna atau

peserta Jamkesmas.

2. Untuk mengetahui apakah penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan

sudah sesuai sasaran yang ditujukan.

3. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program

(31)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi bagi tulisan-tulisan yang sejenis.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang

bermanfaat bagi studi evaluatif baik melalui kajian teoritis

maupun melalui kajian di bidang terapan.

b. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pihak pemerintah

pusat dan atau daerah dalam memperbaiki kinerja yang

berhubungan dengan penilaian dan peningkatan kualitas

pelayanan publik layanan kesehatan dari pemerintah seperti

Jamkesmas selanjutnya ataupun program lainnya.

c. Dari penelitian ini diharapkan di ketahui secara obyektif dan

nyata pelaksanaan program Jamkesmas bagi masyarakat

sehingga dapat ditindak lanjuti untuk membangun masyarakat

sehat.

2. Manfaat Praktis

a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat merefleksikan

efektifitas program layanan publik, dan tidak kalah pentingnya

bahwa penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian pada

(32)

b. Bagi penulis diharapkan dengan penelitian ini mendapatkan

sumber pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dibangku

kuliah dengan dunia nyata.

c. Bagi Universitas Sanata Dharma dengan penelitian ini dapat

(33)

12 BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

Dalam skripsi ini, penulis menghimpun beberapa referensi yang relevan

dengan judul penelitian, yang dimaksudkan untuk memperkaya wawasan penulis

maupun pembaca. Karena penulis belum menemukan adanya penelitian serupa.

Penelitian yang menurut peneliti relevan untuk dijadikan referensi dengan karya tulis

ini berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Miskin Bagi Masyarakat di

Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah”. Karya tulis ini

disusun oleh Istadi Sudarsono dari Universitas Sanata Dharma. Tahun penelitian pada

tahun 2010.

Penelitian ini berisi tentang evaluasi pelaksanaan program beras miskin dilihat

dari rekruitmen terhadap penerimaan beras miskin, penyaluran dan pendistribusian,

pengawasan terhadap pelaksanaan raskin, evaluasi terhadap pelaksanaan raskin dan

sikap masyarakat miskin terhadap program beras miskin dalam pelaksanaan raskin.

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex

post facto, jenis penelitian ini juga termasuk penelitian evaluatif (program

evaluation) dengan titik tolak kriteria proses yaitu penelitian yang bertujuan umum

memaparkan atau melukiskan kejadian atau hal-hal yang dijadikan obyek penelitian

apa adanya dengan tanpa menambah atau mengurangi. Teknik analisis data dengan

(34)

mengetahui sikap masyarakat terhadap program raskin. Peneliti juga menggunakan

tabulasi data.

Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa rekruitmen terhadap

penerimaan beras miskin ditemukan ketidaktepatan sasaran, penyaluran dan

pendistribusian kartu kendali/kartu raskin sudah sesuai dengan juklak dan sudah tepat

sasaran, proses pendistribusian beras miskin belum sepenuhnya tepat sasaran,

pengawasan yang dilakukan belum maksimal, sikap masyarakat RTS-PM (penerima

raskin) mendukung adanya program raskin karena masyarakat terbantu dengan

adanya raskin.

Bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, perbedaan sifatnya sangat

spesifik. Penulis hanya mengacu pada penelitian evaluasi program saja. Oleh karena

itu, beberapa hal yang menurut penulis adalah bagian penting yang sangat

mendukung untuk keutuhan penelitian ini, yang kemudian penulis muat sebagai

sebuah tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:

A. Evaluasi Program

Dalam suatu proses program evaluasi merupakan salah satu komponen

penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi

keberhasilan suatu program tersebut. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan

untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan

situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan

menggunakan data dan informasi yang ada, agar proses evaluasi dapat

(35)

Setelah dilaksanakan barulah program tersebut dapat menjalani suatu proses

penilaian untuk mendapatkan: hasil – yang hingga saat ini belum di peroleh

apakah telah berjalan sesuai dengan tujuan.

Ruang lingkup evaluasi tersebut adalah Pemenuhan hak atas kesehatan

bagi masyarakat miskin. Tanggungjawab Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk

meningkatkan kualitas jaminan hak kesehatan bagi masyarakat miskin dan

Peningkatan jaminan hak kesehatan masyarakat miskin melalui

program-program pemerintah.

Hak hidup sehat bagi masyarakat miskin dan tidak mampu tercantum

didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

(SJSN). Sistem ini telah melaksankan upaya penjaminan pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu melalui program Jaminan

Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Jamkesmas.

B. Pelayanan Publik (Kesehatan)

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan dapat

dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan

atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada

suatu produk secara fisik yang terjadi dalam interaksi langsung antarseseorang

(36)

Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris public yang

berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima

menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang

banyak, ramai. Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap

kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang

memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau

kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu

produk secara fisik.

Lebih lanjut dikatakan pelayanan publik dapat diartikan, pemberi layanan

(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

1. Definisi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara

sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta

memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.

Kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat

kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan

setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan

rata-rata penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan

(37)

2. Bentuk Pelayanan Kesehatan

a. Jenis Pelayanan Puskesmas

b. Prosedur Pelayanan

c. Persyaratan Administrasi

d. Jadwal Pelayanan

e. Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan

3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara

penggorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu

organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit dan sasarannya terutama untuk

kelompok dan masyarakat.

Sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik maka harus memiliki

berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah :

a. Tersedia dan berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah

pelayanan kesehatan tersebut tersedia di masyarakat (available)

serta bersifat berkesinambungan (continous). Artinya semua jenis

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit

ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat ada pada setiap

(38)

b. Dapat diterima dan wajar

Syarat pokok yang kedua dari pelayanan kesehatan yang baik

adalah pelayanan kesehatan yang dapat diterima (aceptable) oleh

masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya bahwa

pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan

dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan

kepercayaan masyarakat serta bersifat tidak wajar bukanlah suatu

pelayanan kesehatan yang baik.

c. Mudah dicapai

Syarat pokok yang ketiga untuk pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang mudah dicapai (accesible) oleh masyarakat.

Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut

lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan

yang baik maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi

sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di

daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak ditemukan di daerah

pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

d. Mudah dijangkau

Syarat pokok yang keempat dari pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat.

(39)

sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan seperti ini harus

dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai

dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan

yang mahal dan karena itu hanya mungkin dinikmati oleh

sebahagian kecil masyarakat saja bukanlah pelayanan kesehatan

yang baik.

e. Bermutu

Syarat pokok yang kelima untuk pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud

disini adalah yang merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan yang disatu pihak dapat

memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan pihak lain tata cara

penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta memenuhi

standar yang telah ditetapkan.

C. Puskesmas Sebagai Pemberi Pelayanan/Fasilitas Kesehatan

Pada juknis (petunjuk teknis) Jamkesmas dikatakan bahwa seluruh

Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling)

adalah sebagai pemberi pelayanan/fasilitas kesehatan diikuti butir ke-2 dan ke-3

adalah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Bidan dan dokter praktek swasta

(40)

Pelayanan kesehatan pada program Jamkesmas yang diberikan oleh

Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes mengacu pada standar,

pedoman, Juknis, SOP program yang berlaku di Puskesmas tanpa membedakan

peserta Jamkesmas dan Non Jamkesmas.

1. Pengertian Puskesmas

Suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat

pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam

suatu wilayah tertentu.

Puskesmas menurut pedoman kerja Puskesmas tahun 1991/1992

didefinisikan sebagai berikut: “Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi

kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu

dalam usaha-usaha kesehatan pokok.”

Dari definisi tersebut, maka Puskesmas secara umum mengandung

pengertian sebagai berikut:

1. Puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan berfungsi

dalam pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat serta

(41)

dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang

menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

2. Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional merupakan unit yang

bekerja secara profesional dalam melakukan upaya pelayanan

kesehatan dasar dengan menggunakan peran serta masyarakat

secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh

dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

3. Puskesmas mengkoordinasikan semua bentuk pelayanan kesehatan

yang dilaksanakan oleh unit-unit usaha dan masyarakat, termasuk

swasta.

4. Dalam meningkatkan peran serta masyarakat, upaya kesehatan

melalui Puskesmas menggunakan pendekatan poengembangan dan

pembinaan PKMD.

2. Fungsi Puskesmas

a. Merupakan Pusat Pengembangan Kesehatan masyarakat dalam

wilayah kerjanya.

b. Melakukan pembinaan terhadap peran serta masyarakat di wilayah

kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat.

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

(42)

3. Peran Puskesmas

a. Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat

diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta

peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara

mandiri.

b. Puskesmas diartikan sebagai Sarana kesehatan yang digunakan

untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sebagai Pusat

Kesehatan Masyarakat yang merupakan pusat pengobatan,

pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus

merupakan pos terdepan dalam pengembangan kesehatan

masyarakat. Berkenaan dengan maksud tersebut, Puskesmas

berfungsi melaksanakan tugasnya secara teknis dan administratif.

c. Secara harfiah Puskesmas dapat diartikan sebagai jalan bagi

seseorang untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkannya. Dalam upaya untuk menciptakan akses layanan

kesehatan yang layak bagi masyarakat, terdapat tiga butir

persyaratan yang harus dipenuhi.

1) menyediakan pelayanan kesehatan secara terus-menerus tanpa

dibatasi oleh waktu. Hal ini perlu dipenuhi karena penyakit

bisa datang kapan pun tanpa ada yang bisa menduga.

2) keterjangkauan dari segi jarak geografis. Setiap area layanan

(43)

masyarakat, sehingga mereka bisa dengan cepat mendapatkan

pelayanan kesehatan dan tidak kehilangan waktu untuk

mengobati penyakitnya.

3) biaya pelayanan kesehatan terjangkau. Dengan biaya yang

terjangkau oleh setiap lapisan ekonomi, masyarakat tidak akan

ragu untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II

sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh bupati

dengan mendengar saran teknis dari Kepala kantor Departemen Kesehatan

Kabupaten/Kodya yang telah disetujui oleh Kepala Kanwil Kesehatan

Propinsi. Khusus untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu

kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota Kecamatan merupakan

Puskesmas Rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan Puskesmas

Kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi.

Upaya kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan

kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada

semua golongan umur dan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif,

dan rehabilitatif melalui berbagai jenis kegiatan pokok Puskesmas.

Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia

ditunjang oleh Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, BKIA, rumah

(44)

kesehatan yang secara teknis berada di bawah pengawasan dan pengaturan

puskesmas.

Bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas :

faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan

infrastruktur lainnya.

4. Kedudukan Puskesmas

a. Kedudukan dalam bidang administrasi:

Puskesmas sebagai perangkat Pemerintah Daerah TK II

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati

II baik teknis maupun administratif.

b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan:

Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai SKN maka

Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.

5. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan

nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar

terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

6. Tugas Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan

(45)

kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan

strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi

pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan

masyarakat (public goods).

Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan

masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Jenis pelayan

kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat

upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah

dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan

permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah (Basic Six):

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

D. Jamkesmas

Jamkesmas (akronim dari Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah sebuah

(46)

perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan

tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar

kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.

Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan

konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan untuk :

1. mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi

yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai

wilayah;

2. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

yang menyeluruh bagi masyarakat miskin

a. Tujuan Umum :

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh

masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan

masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

b. Tujuan Khusus :

1. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang

mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya

dan di Rumah Sakit.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat

(47)

3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan

akuntabel.

Pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap peserta menjadi tanggung

jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota berkewajiban memberikan kontribusi

sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal. Undang-Undang Dasar 1945

pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan,

menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh

perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur

agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat

miskin dan tidak mampu.

Kepesertaan Jamkesmas 2012 mengacu kepada data PPLS 2011. Kuota

peserta Jamkesmas ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Untuk kepesertaan

2012 akan diterbitkan kartu baru. Selama kartu baru tersebut belum diterbitkan

maka berlaku kepesertaan dan kartu yang lama. Sehubungan dengan

diselenggarakannya program Jaminan Persalinan dan Jaminan Pelayanan

Pengobatan Thalassaemia pada tahun 2011, maka ada perluasan penerima

manfaat kedua program ini yang bukan merupakan peserta Jamkesmas.

Peserta Jamkesmas ada yang memiliki kartu sebagai identitas peserta dan

(48)

1. Peserta yang memiliki kartu adalah peserta yang ditetapkan oleh

Kementerian Kesehatan berdasarkan data PPLS 2011

2. Peserta yang tidak memiliki kartu terdiri dari:

a. Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar serta penghuni panti

sosial pada saat mengakses pelayanan kesehatan dengan menunjukkan

surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat.

b. Penghuni Lapas dan Rutan pada saat mengakses pelayanan kesehatan

dengan menunjukkan rekomendasi dari Kepala Lapas/Rutan.

c. Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak memiliki kartu

Jamkesmas pada saat mengakses pelayanan kesehatan dengan

menunjukkan kartu PKH.

d. Bayi dan anak yang lahir dari pasangan (suami dan istri) peserta

Jamkesmas setelah terbitnya SK Bupati/Walikota, dapat mengakses

pelayanan kesehatan dengan menunjukkan akte kelahiran/surat kenal

lahir/surat keterangan lahir/pernyataan dari tenaga kesehatan, kartu

Jamkesmas orang tua dan Kartu Keluarga orangtuanya. Bayi yang

lahir dari pasangan yang hanya salah satunya memiliki kartu

jamkesmas tidak dijamin dalam program ini.

e. Korban bencana pasca tanggap darurat, kepesertaannya berdasarkan

keputusan Bupati/Walikota setempat sejak tanggap darurat dinyatakan

(49)

f. Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan yaitu: ibu hamil, ibu

bersalin/ibu nifas dan bayi baru lahir.

g. Penderita Thalassaemia Mayor.

E. Sikap

1. Definisi Sikap:

Secara sederhana sikap didefinisikan sebagai pernyataan evaluatif

terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan

seseorang terhadap sesuatu. Sikap diartikan sebagai suatu bentuk reaksi

perasaan. Perasaan itu bisa mendukung atau tidak mendukung, memihak

atau tidak memihak, positif atau negatif, suka atau tidak suka yang

kemudian menjadikan sebagai suatu potensi reaksi terhadap obyek sikap.

a. Berorientasi kepada respon

Sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan

mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak

mendukung (Unfavourable) pada suatu objek.

b. Berorientasi kepada kesiapan respon

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek

dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus

yang menghendaki adanya respon. Suatu pola perilaku, tendenasi

atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial

(50)

c. Berorientasi kepada skema triadik

Sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif,

afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,

merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan

sekitarnya.

Komponen Sikap Ada tiga komponen yang secara bersama-sama

membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu : a. Kognitif (cognitive).

Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang

benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan

menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek

tertentu. b. Afektif (affective) Menyangkut masalah emosional subyektif

seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini

disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. c. Konatif

(conative) Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan

yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.

2. Pembentukan Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:

a. Pengalaman pribadi

1) Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus

meninggalkan kesan yang kuat.

(51)

b. Kebudayaan

Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu

tersebut dibesarkan. Contoh pada sikap orang kota dan orang desa

terhadap kebebasan dalam pergaulan.

c. Orang lain yang dianggap penting (Significant Others)

1) yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi

setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin

dikecewakan, dan yang berarti khusus. Misalnya: orangtua,

pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin.

2) Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah

(konformis) dengan orang yang dianggap penting.

d. Media massa

1) Media massa berupa media cetak dan elektronik.

2) Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan

pesan sugestif yang dapat mempengaruhi opini kita.

3) Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan

memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga

membentuk sikap tertentu.

e. Institusi/Lembaga Pendidikan dan Agama

1) Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan

(52)

2) Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang

menentukan sistem kepercayaan seseorang hingga ikut

berperan dalam menentukan sikap seseorang.

f. Faktor Emosional

1) Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai

semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk

mekanisime pertahanan ego.

2) Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan

lama). Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair).

Gambar 1. Variabel yang akan menjadi obyek penelitian

Pelaksanaan Program

Puskesmas

Evaluasi Pelayanan

JAMKESMAS

Masyarakat

(53)

32 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang mana

dalam penelitian ini bermaksud untuk memamahami fenomena tentang hal-hal

yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara diskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dalam penelitian ini juga

menggunakan jenis penelitian diskriptif, yaitu jenis penelitian yang hanya

menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan situasi yang ada, penulis

mencoba menjabarkan kondisi konkrit dari obyek penelitian dan selanjutnya

akan dihasilkan diskripsi tentang obyek penelitian.

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

evaluasi. Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian

terapan. Penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu

program, produk atau kegiatan tertentu. Penelitian ini diarahkan untuk menilai

keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program

kegiatan dari suatu unit/lembaga tertentu. Penelitian evaluatif menjelaskan

adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu

(54)

menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu kegiatan, dan kata

bendanya adalah evaluasi.

Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah kegiatan

penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu kegiatan/program yang bertujuan

untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/program dan menentukan

keberhasilan/kebermanfaatan suatu program dan apakah telah sesuai dengan

yang diharapkan.

Penulis secara teknis mengolah bahan-bahan/data-data yang

dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat

khas/spesifik dan berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada, dan

bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan secara diskripsi dalam bentuk

kata-kata.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Puskesmas Muara

Kedang Kecamatan Bongan yang dilaksanakan sejak tanggal 21 April 2013

sampai dengan tanggal 27 Mei 2013.

Alasan Pemilihan Lokasi :

1. Daerah tersebut merupakan bagian dari daerah penerima program

Jamkesmas sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan

evaluasi terhadap program dan pelayanan kesehatan dalam

(55)

2. Wilayah kerja Puskesmas memasuki wilayah desa terpencil yang

terdapat banyak penduduk miskin dan berbatasan dengan

Kabupaten Kutai Kartanegara.

3. Ada beberapa masyarakat desa/kampung dengan klaim yang

diperkirakan 80% penerima Jamkesmas.

C. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai

oleh penulis dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini alat yang dipakai

antara lain wawancara langsung, notebook untuk mencatat, kamera dan

personal computer (PC).

Sehingga satu-satunya instrumen dalam penelitian kualtatif adalah

penulis sendiri karena sebagai peneliti, pengumpul data yang mempengaruhi

terhadap faktor instrumen.

Adapun reliabilitas dan validitasnya lebih pada kelayakan dan

kredibilitas penulis karena alat ukur dalam penelitian kualitatif bersifat

kualitatif juga, sehingga sangat abstrak, akan tetapi lengkap dan mendalam.

D. Sampel Sumber Data

Teknik pemilihan informan merupakan cara menentukan sampel yang

(56)

Dalam penelitian kualitatif sampel diambil secara purposive dengan

maksud tidak harus mewakili seluruh populasi, sehingga sampel memiliki

pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya

tentang obyek penelitian. Apabila menggunakan wawancara sampel diambil

dari beberapa kejadian, dan menggunakan observasi. Apabila menggunakan

teknik dokumentasi, sampel dapat berupa bahan-bahan dokumen, foto, catatan

dan sebagainya.

Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya

orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. Jadi ia harus banyak pengalaman tentang penelitian dan secara

sukarela menjadi anggota tim meskipun tidak secara formal, mereka dapat

memberikan pandangannya dari dalam tentang nilai-nilai, sikap, proses, sosial

dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat.

Langkah berikutnya dengan menggali informasi lebih dalam untuk

mendapatkan beberapa orang sampai dirasa cukup sebagai sampel dalam

penelitian.

Dengan bekal informasi awal, penulis melakukan observasi secara

mendalam melalui wawancara dengan orang-orang yang telah ditetapkan

sebagai sampel, dengan jumlah populasi sebanyak 1.584 jiwa orang dari

jumlah peserta Jamkesmas, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini

sebanyak 2% dari jumlah populasi yaitu 32 orang yang terdiri dari 27

(57)

Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan dan 5 orang dari petugas

kesehatan dan kecamatan.

Hal ini untuk menguji kebenaran informasi yang telah diperoleh dan

untuk mendapatkan sampel dan penggolongan secara pasti dengan

menggunakan teknik wawancara.

Dari hasil keterangan dan penjelasan yang didapatkan, kemudian

dipastikan 32 orang yang akan dijadikan sampel dan sekaligus dipastikan

penggolongannya.

Pada penelitian ini, juga menentukan jumlah sampel baik secara

kualitatif dan kuantitatif, artinya setiap organisasi instansi/lembaga dibatasi

dua orang penentu kebijakan program atau pengurus harian dan pengurus

bidang disamping beberapa anggota sebagai pendukung data. Secara kualitatif

bahwa informan berhadapan langsung dengan kondisi serta situasi penelitian.

Pengambilan sampel didasarkan pada kecukupan jumlah informasi atau

kecukupan jumlah data-data yang dibutuhkan dan bukan banyaknya sampel

atau orang yang memberi informasi (informan).

Data penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan

kualitas atau mutu dari suatu yang ada, berupa keadaan, proses,

kejadian/peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan.

Sedangkan bentuk operasional data penelitian ini ialah melalui

(58)

pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku, gerak tubuh dan banyak hal

yang tidak didominasi angka-angka sebagaimana penelitian kuantitatif.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan panca indra. Tetapi observasi sebenarnya adalah

kegiatan mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data

dalam penelitian melalui panca indra atau diartikan sebagai pengamatan

dalam pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada

objek penelitian.

Teknik observasi yang akan dilakukan ialah observasi langsung

(participant observation). Maksudnya, penulis melakukan pengamatan

langsung terhadap proses pelayanan Puskesmas Muara Kedang, yang

mencakup proses administrasi, pemeriksaan kesehatan, dan

penanganannya. Observasi dalam penelitian ini akan difokuskan pada

aktivitas Puskesmas dalam setiap hari kerja.

2. Interview (wawancara)

Interview atau wawancara adalah sebuah percakapan langsung (face

to face) antara penulis dan informan, dalam proses memperoleh

(59)

Proses interview (wawancara) dilakukan untuk mendapatkan data

dari informan dan key informan, yaitu: Pemimpin Puskesmas/Wakil

Pimpus, pemegang program Jamkesmas, tentang pelayanan Puskesmas

bagi peserta Jamkesmas dan Non Jamkesmas di kecamatan Bongan dan

masyarakat sebagai peserta/penerima untuk mengetahui layanan yang

mereka terima dan sikap terhadap program Jamkesmas tersebut. Dalam

hal ini penulis mengajukan pertanyaan kepada informan, terkait dengan

penelitian yang dilakukan. Sedangkan informan bertugas untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Meskipun demikian,

informan berhak untuk tidak menjawab pertanyaan yang menurutnya

privasi atau rahasia instansi/lembaga.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik wawancara tak berstruktur. Maksudnya adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti leluasa dan tidak terpaku pada

prosedur (daftar pertanyaan) dan agar informan juga leluasa dan lebih bisa

mengungkapkan persoalan/masalah yang dihadapi atau dialami. Juga tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

3. Studi Pustaka

Selain wawancara dan observasi, pengumpulan data yang dilakukan

(60)

dokumentasi atau studi pustaka. Intinya, dokumentasi atau studi pustaka

adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data history atau

mengkaji literatur-literatur dan laporan-laporan yang berkaitan dengan

judul penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang akan digunakan adalah teknik analisa data. Analisis data

adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa data,

mengorganisasikan data, memilih dan memilahnya menjadi sesuatu yang

dapat diolah, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat

dipublikasikan.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang

atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan

definisi operasional yang telah ditetapkan oleh penulis.

Berikut bentuk skala likert yang digunakan oleh penulis, antara lain :

Pernyataan Postitif : Sangat setuju = 5, Setuju = 4 , Ragu-ragu = 3, Tidak

setuju = 2, Sangat tidak setuju =1.

Pernyataan Negatif : Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak

(61)

Dan analisis Mean, untuk melihat rata-rata sikap masyarakat terhadap

program Jamkesmas yang berlangsung di Puskesmas Muara Kedang

Kecamatan Bongan.

Langkah analisis data akan dilakukan penulis melalui beberapa tahap

yaitu: pengumpulan data, mengelompokkannya, memilih dan memilah data,

lalu kemudian menganalisanya. Analisa data ini akan berupa narasi dari

rangkaian hasil penelitian yang nantinya akan digunakan untuk menjawab

rumusan masalah.

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu akan didiskusikan

dengan pakar yang berkompeten di bidang manajemen.

Uji keabsahan data pada penelitian ini direncanakan uji kredibilitas data,

dalam bentuk perpanjangan pengamatan, triangulasi dengan orang-orang di

(62)

41 BAB IV

ORGANISASI DAN GAMBARAN UMUM

A. Organisasi Penelitian

Puskesmas Muara Kedang, beralamatkan Jl. Jenderal A. Yani RT. III

Muara Kedang Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat Provinsi

Kalimantan Timur. Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) merupakan

pusat pengobatan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat yang

sekaligus merupakan pos terdepan dalam pengembangan kesehatan

masyarakat. Berkenaan dengan maksud tersebut, Puskesmas berfungsi

melaksanakan tugas secara teknis dan administratif.

Dengan visi, misi dan mottonya adalah :

Visi : Terwujudnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Muara Kedang

yang mandiri dalam meningkatkan derajad kesehatan.

Misi :

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berprilaku

hidup bersih dan sehat.

2. Lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam UKBM.

(63)

4. Menggerakkan masyarakat untuk lebih memanfaatkan pelayanan

kesehatan dasar.

5. Menciptakan tempat dan sarana yang nyaman dalam pelayanan

kesehatan.

6. Menjalin koordinasi lebih baik dengan lintas sektor.

Motto : Sapa, Empati, Handal, Amanah, Terjangkau (SEHAT).

Mengingat fungsi dan kedudukan Puskesmas sebagai tolak ukur dalam

menilai derajad kesehatan dalam mewujudkan masyarakat mandiri untuk

hidup sehat melalui system pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses

masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

pendekatan Jaminan Kesehatan.

Puskesmas Muara Kedang adalah unit pelaksanaan teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten Kutai Barat yang secara teknis fungsional bertanggung

jawab kepada dinas kesehatan dan teknis operasional bertanggung jawab

kepada kepala daerah yang mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan

upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dalam

rangka pelaksanaan meningkatkan pelayanan kesehatan serta pencegahan

penyakit dan melakukan upaya rujukan daerah Kabupaten ataupun kepada

(64)

Pada tahun 2009 telah dibangun kembali 1 unit Puskesmas Induk yang

berada di Kampung Resak sehingga berdampak pada pembagian wilayah

kerja antara Puskesmas Muara Kedang dan Puskesmas Resak. Dari

pembagian wilayah tersebut 8 Kampung masuk kedalam wilayah kerja

Puskesmas Muara Kedang dan 8 Kampung masuk dalam wilayah kerja

Puskesmas Resak. Dari ke-8 Kampung tersebut yang masuk dalam wilayah

kerja Puskesmas Muara Kedang adalah sebagai berikut :

1. Kampung Muara Kedang

2. Kampung Penawai

3. Kampung Tanjung Sari

4. Kampung Jambuk Makmur

5. Kampung Bukit Harapan

6. Kampung Jambuk

7. Kampung Muara Gusik

8. Kampung Preng Talik

Struktur Organisasi Jabatan/Fungsional Puskesmas Muara Kedang

terdiri atas :

1. Kepala Puskesmas : Triyono, SKM

2. Kasubag Tata Usaha : Anita Gertruida

3. Koor. Pemberdayaan Masyarakat : Fujiarti, SST

(65)

5. Bidan koordinator : Sri Utami, Amd. Keb

6. Bendahara Puskesmas : Marjuansyah

7. Pj. Kepegawaian : Norapidah

8. Pembantu Bendahara : Maya Utari

9. Pj. Inventaris : Irwan

10.Dokter Puskesmas : dr. Zainal Fathurohim

11.TPG Puskesmas : Deki Saputra, AMG

12.Bidan Puskesmas : Dahlia BN, Amd. Keb

13.Pj. P2M : M. Yasin Alfadani, Amd. Kep

14.Bidan Puskesmas : Rifa Atin S, Amd. Keb

15.Pj. Kesling : Rudi Arianto, Amd, KL

16.Staf Puskesmas : Ahda Nur, Amd. Kep

17.Pj. Cuci Masak : Saripah

18.Motoris : Aspianur

19.Pj. Kebersihan : Aurin

20.Pj. Gudang Obat : Mursid

Gambar

Tabel .2    Jumlah penerima Jamkesmas berdasarkan desa/kampung.......... 62
Gambar .2   Bagan alur kepesertaan Jamkesmas.........................................  70
Gambar 1. Variabel yang akan menjadi obyek penelitian
Tabel. 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ciptagraha Nusalaras dengan konsumenpada Perumahan Timoho Griyalaras di Yogyakarta dimana konsumen biasanya hanya tinggal menerima saja isi perjanjian yang telah dibuat oleh

Mengalami kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan yang lain (sebagai contoh, membuat anda harus berusaha lebih kerash. Selama 4 minggu terakhir, seberapa sering

Berjalan menuju kawasan desa Sambi Kereb/ Bantul/ juga dapat dirasakan kealamiannya// Dengan penduduk yang sebagian besar bekerja sebagai buruh dan petani ini/ mereka cukup merasakan

Tanjung Beringin a. Kawasan Rumbang Bulik 06. Rumah Adat Kembang Pusaka b. Rumah Adat Totak Sambung c. Kompleks Makam Tokoh Adat Kinipan -.. Beberapa Benda Menjadi Batu

Dari Gambar 22 terlihat, terdapat peningkatan yang dinilai banyak oleh lulusan sebelum dan setelah lulus dari UT, yaitu pada aspek: pengembangan diri,

Proses dengan cara mengamati kebijakan ditransformasikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat, efektivitas dengan mengukur ketercapaian hasil yang diinginkan,

Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini, khususnya dalam asuhan

Berbagai macam intervensi telah dilakukan sebagai upaya untuk mereduksi burnout, diantaranya penelitian Agustin (2008) dengan menggunakan model konseling kognitif-perilaku