(JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program
Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan,
Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh :
Theo Thomas
NIM : 08 1324 060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i.
(JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program
Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan,
Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Theo Thomas
NIM : 08 1324 060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk, Tuhan Yesus Kristus atas segala-Nya Rahmat, Berkat,
Waktu, Kesempatan dan Pilihan.
Bagi Alm.mama (RIP 6 Des’08), Alm.kakak Juati (RIP 28 Des’09), untuk doa, ijin dan restu. Buat bapak untuk kasih selama ini, Orang-orang yang aku sayangi,
kakak-kakakku, de’ yang selalu ada, Keluarga besar ku, terima kasih banyak. Kepada Pemda Kutai Barat, Dinas Pendidikan. Untuk Universitas Sanata Dharma Dosen-dosen dan pembimbingku di Prodi Pendidikan Ekonomi.
Teman-teman kubar 08, Teman-teman PE 08 semuanya,
v
Motto
[PBPGINFWM&YY]
Mazmur 119:41
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN,
keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,
“Kerjakan semua hal baik yang Anda bisa, dengan semua
sarana yang Anda bisa, dengan semua cara yang Anda bisa, di
semua tempat yang Anda bisa, pada semua waktu yang Anda
bisa, kepada semua orang yang Anda bisa, sepanjang Anda
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 September 2013
Penulis
viii ABSTRAK
Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas
pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur
Theo Thomas
Universitas Sanata Dharma 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan, penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan, serta tanggapan berupa sikap masyarakat terhadap program Jamkesmas yang berlangsung di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan metode deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Puskesmas Muara Kedang pada bulan April 2013 - Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1584 orang dari jumlah peserta yang benar-benar menggunakan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Kedang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 2% dari jumlah populasi yaitu 32 orang. Data dikumpulkan dengan bantuan metode wawancara dan metode kepustakaan, kemudian data dianalisis dengan teknik analisa data berupa narasi untuk menjawab rumusan masalah.
ix ABSTRACT
EVALUATION OF COMMUNITY HEALTH INSURANCE PROGRAM (JAMKESMAS) AND COMMUNITY RESPONSE TO JAMKESMAS PROGRAM AT THE MUARA KEDANG HEALTH CENTER BONGAN DISTRICT, WEST KUTAI REGENCY, EAST KALIMANTAN PROVINCE
Theo Thomas health center Bongan District.
This research is a descriptive study with qualitative evaluations conducted at Muara Kedang Health Center from April 2013 to May 2013. The population of this research were 1584 participants who actually exercise their rights to access health services at the Muara Kedang health center, and the samples in this study were 32 people or 2% of the total population. Data were collected by interviews and the study of literature. Data were analyzed by narrative analysic to answer the research problem.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan Masyarakat terhadap Program
Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai
Barat, Provinsi Kalimantan Timur”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, ada
banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, perhatian dan kasih sayang
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehingga pada kesempatan ini
dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah
penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh
pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
xi
4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. Dan sekaligus juga selaku Dosen Pembimbing I,
yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam
memberikan bimbingan dan semangat.
5. Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing II
yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.
6. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen. S.Pd., M.Sc. selaku dosen tamu penguji
dalam skripsi ini.
7. Bapak Joko Wicoyo, dosen Bahasa Inggris terimakasih sudah memeriksa dan
membenarkan abstrak.
8. Ibu Titin, Sekretariat PE yang selalu membantu memberikan informasi dalam
administrasi dan kelancaran selama perkuliahan.
9. Bapak Triyono, SKM. selaku Pimpinan Puskesmas Muara Kedang dan
tenaga-tenaga kesehatan yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan
keterangan kepada penulis.
10. Ibu Rani Sasmita, SE. petugas Kecamatan Bongan atas bantuan dan
kerjasamanya selama pembuatan skripsi.
11. Bapak Thomas Iteq dan Alm.Ibu Maryana Iyam, selaku orangtua saya serta kak
Ti’ik, kak Jah, kak Jumat, Alm.kak Juati, kak Emi, kak Aung, kak Sabin dan
keluarga. Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang
xii
12. Teman-teman kubar 06,07,09, dst. ex 08 : Agung, Ber, David, Eri, Ilyn, Joel,
Kris, May, Nala, Nopi, Umi, Ryan, Sius, Titien, Tya, Wilin, Windu, Wiwie, Yeq,
Yoren, Yudha, Yuli.. Terimakasih telah menjadi keluarga baru saya selama
dirantau, pokoknya tetap sahabat.
13. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2008 dari berbagai daerah yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu yang selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan
sampai sekarang ini serta saling membantu kepada mereka yang mengalami
kesulitan dalam kuliah maupun penyusunan skripsi.
14. Teman-teman kos Kolobendono 10 C, (Pipit, Oceph, Putra, Yudha, Abangs,
Dius, Sesar, Isag, Petrik, Leo, Gio, Adi, lepi, Brutus, Heri) terima kasih buat
dukungan dan semangat yang kalian berikan.
15. Dear : Dahlia untuk kasih sayang, kesabaran, perhatian, kebersamaan, selalu ada
membantu dan berusaha dalam memberikan waktumu, penyemangat dan
motivasiku. Terima kasih untuk semua doanya.
Semua pihak baik keluarga maupun teman-teman yang datang memberikan
support pada saat ujian pendadaran yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga
kasih, damai sejahtera selalu menyertai setiap saat.
Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak
kekurangan dalam penulisan skripsi ini sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih
xiii
Dengan rendah hati, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga nantinya penulis dapat memperbaikinya demi kemajuan karya
yang lebih baik lagi kedepannya.
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... . xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6
D.Tujuan Penelitian ... 9
xv
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat ... 16
a. Tersedia dan berkesinambungan ... 16
b. Dapat diterima dan wajar ... 17
c. Mudah dicapai ... ... 17
d. Mudah dijangkau ... 17
e. Bermutu ... ... . 18
C. Puskesmas Sebagai Pemberi Pelayanan/Fasilitas Kesehatan .... 18
xvi
A.Variabel Penelitian dan Hasil Penelitian ... 52
1. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Muara Kedang kepada Masyarakat Penerima Jamkesmas ... 52
a. Jenis Pelayanan Puskesmas ... 54
b. Prosedur Pelayanan ... 55
c. Persyaratan Administrasi ... 57
d. Jadwal Pelayanan ... 58
e. Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan ... 58
2. Penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan ... 66
a. Peserta yang memiliki kartu ... 67
b. Peserta yang tidak memiliki kartu ... 68
3. Sikap masyarakat Terhadap Program Jamkesmas ... 73
xvii
1. Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Muara
Kedang kepada Masyarakat Penerima Jamkesmas ... 82
2. Penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan ... 86
3. Sikap masyarakat Terhadap Program Jamkesmas ... 88
BAB VI PENUTUP ... 90
A.Simpulan ... 90
B. Saran ... 91
C. Keterbatasan Penelitian ... 92
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel .1 Distribusi Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja di Puskesmas
Muara Kedang Tahun 2012 ... ... 49
Tabel .2 Jumlah penerima Jamkesmas berdasarkan desa/kampung... 62
Tabel .3 Jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2012 ... ... 64
Tabel .4 Jumlah kunjungan rawat inap tahun 2012 ... ... 65
Tabel .5 Sikap Masyarakat ... ... 77
Tabel .6 Descriptive Statistics ... ... 79
Tabel .7 Kategori Sikap Masyarakat ... ... 80
Tabel .8 Jarak antara desa/kampung ke Puskesmas Muara Kedang... 84
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar .1 Variabel yang akan menjadi obyek penelitian ... ... 31
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Wawancara Penelitian ... ... 95
Lampiran 2 Data Penelitian Dan Wawancara ... ... 102
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... ... 117
Lampiran 4 Foto Puskesmas Muara Kedang dan Kegiatan ... ... 122
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ... ... 127
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan selalu menjadi hal utama jika seseorang sudah jatuh
sakit. Ada banyak hal yang terbengkalai, pekerjaan, pendidikan, pembangunan
dan lain sebagainya. Bukan hanya menjadi masalah negara, masyarakat, keluarga,
tapi juga menjadi masalah individu. Kesadaran akan kesehatan dirasakan kurang
apa lagi jika melihat dari kata-kata yang sering keluar yaitu bahwa kesehatan itu
mahal harganya dan yang berucap adalah orang yang dalam keadaan sakit.
Kenyataannya, derajat kesehatan masyarakat masih rendah bukan hanya
bagi masyarakat kaya, menengah, terutama masyarakat miskin dan kurang
mampu. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut
diakibatkan karena sulitnya masyarakat miskin maupun kurang mampu
mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu tidak
adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang mahal,
letak geografis/wilayah pedesaan, kurangnya atau tidak memiliki tenaga
kesehatan.
Kendala faktor sosial ekonomi ini memerlukan campur tangan pemerintah
untuk melindungi warga miskin melalui kebijakan kesehatan. Hal ini tertuang
dalam Konstitusi Negara dan Undang-Undang No 40/2004 tentang sistem
memberikan perlindungan bagi fakir miskin, anak dan orang terlantar serta orang
tidak mampu yang pembiayaan kesehatannya dijamin oleh Pemerintah.
Di Kutai Barat misalnya, merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten
Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Luas
wilayah Kutai Barat sekitar 31.628,70 Km² atau kurang lebih 15 persen dari luas
Provinsi Kalimantan Timur. Menurut BPS Provinsi Kalimantan Timur jumlah dan
persentase penduduk miskin serta garis kemiskinan di Kutai Barat 16,50 dan
9,90%.
Berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah
banyak dilakukan pemerintah daerah, yaitu diantaranya dengan memberikan
penyuluhan kesehatan agar semua anggota keluarga berperilaku hidup sehat,
penyediaan berbagai fasilitas umum seperti puskesmas sebagai akses/sarana
kesehatan, posyandu, pos obat desa, pondok bersalin desa serta penyediaan
fasilitas air bersih.
Selain itu penyediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang
cukup karena memang masih kekurangan tenaga kesehatan serta mempunyai
ketrampilan/disiplin ilmu yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat juga
merupakan faktor yang harus diperhatikan, sehingga tenaga kesehatan yang telah
ditempatkan pada suatu wilayah dapat menjalankan program-program yang telah
ditentukan.
Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan murah. Dengan
kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan penyediaan fasilitas
kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas
tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil.
Meskipun jumlahnya tidak banyak, puskesmas di Kutai Barat menjadi
pilihan utama bagi penduduk/masyarakat yang bermaksud untuk berobat jalan,
yakni mencapai 42,29 persen dari total fasilitas kesehatan yang ada.
Puskesmas sebagai wadah pelayanan kesehatan mempunyai fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan
bagi penderita. Sehubungan dengan itu dapatlah dinyatakan puskesmas adalah
pemberi pelayanan kepada masyarakat dengan segala latar belakang sosial
kulturnya, tanpa pandang bulu akan menerima pelayanan dengan baik.
Puskesmas Muara Kedang dengan 8 kampung di wilayah kerjanya
merupakan Puskesmas yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara,
dengan jumlah penduduk pada Tahun 2011 sebanyak 6.023 jiwa dengan sebaran
penduduk tertingi di Kampung Muara Kedang sebanyak 1.621 jiwa dan terendah
di Kampung Bukit Harapan sebanyak 142 jiwa.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis menemukan ada
beberapa permasalahan terutama menyangkut dalam pelayanan, akses/sarana
kesehatan yang ada pada Puskesmas Muara Kedang. Dalam hal ini yaitu pada
program pemerintah, program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Program ini
bertujuan untuk memberi akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat
Menteri Kesehatan No.125/Menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari 2008 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat). Peranannya adalah
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menjadi pengguna
atau peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Hal ini terungkap karena penulis seringkali mendengar keluhan dari
beberapa masyarakat sekitar ataupun pasien yang merasakan tidak semua
masyarakat miskin di Kecamatan Bongan menjadi pengguna atau peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat. Ketidakmerataan ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat,
belum lagi tidak adanya tenaga kesehatan di wilayah/kampung mereka walaupun
terdapat puskesmas pembantu. Lalu bagaimana masyarakat mengakses sarana
kesehatan dan untuk apa kartu sehat atau program kesehatan kalau tenaga
kesehatannya tidak ada dan juga persepsi masyarakat yang beragam.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan berbagai permasalahan pelayanan
kesehatan yang muncul dari adanya program tersebut apakah tepat kepada sasaran
dari tujuan program kesehatan untuk mengetahui secara nyata tentang pendekatan
Jaminan Kesehatan ke dalam sebuah penelitian yang akan dituangkan dalam
bentuk skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang
Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur”.
B. Rumusan Masalah
Puskesmas Muara Kedang, sebagai wadah pelayanan kesehatan mempunyai
fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
pemulihan bagi penderita. Mengingat fungsi dan kedudukan Puskesmas sebagai
tolak ukur dalam menilai derajad kesehatan dalam mewujudkan masyarakat hidup
sehat melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses masyarakat terhadap
sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pendekatan Jaminan Kesehatan.
Peranannya adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
baik yang menjadi pengguna atau peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) dengan segala latar belakang sosial kulturnya, tanpa pandang bulu
akan menerima pelayanan dengan baik untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi
seluruh warga Indonesia dengan kebijakan program terkait dengan masyarakat
miskin, yaitu kebijakan JAMKESMAS. Namun, seiring berjalannya program
JAMKESMAS yang seharusnya dapat memecahkan permasalahan kesehatan bagi
masyarakat miskin tersebut muncul berbagai kasus ketidak sesuaian antara apa
yang seharusnya diterima oleh warga miskin dengan kenyatan dilapangan.
Yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
2. Apakah penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan sudah sesuai
dengan kriteria sasaran yang ditujukan ?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program kesehatan
Jamkesmas yang berlangsung di Kecamatan Bongan tersebut ?
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan penafsiran terhadap variabel, kata
dan istilah teknis yang terdapat dalam judul, maka penulis merasa perlu
untuk mencantumkan definisi operasional dan ruang lingkup penelitian
dalam skripsi ini. Judul penelitian ini adalah Evaluasi Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan
Tanggapan Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas
Muara Kedang Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi
Kalimantan Timur, dengan pengertian antara lain:
a. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penilaian
untuk mendapatkan: hasil – itu hingga saat ini belum di peroleh.
b. Pelayanan Publik (kesehatan) yang diselenggarakan oleh
Puskesmas Muara Kedang artinya perihal atau cara melayani,
Jamkesmas yang diterima seseorang dalam hubungannya
dengan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
c. Puskesmas Muara Kedang itu sendiri yang merupakan pusat
pengobatan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat
yang sekaligus merupakan pos terdepan dalam pengembangan
kesehatan masyarakat.
d. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang
diselenggarakan secara nasional rangka mewujudkan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.
e. Sikap adalah pernyataan terhadap suatu objek, orang atau
peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap
sesuatu. Sikap diartikan sebagai suatu bentuk reaksi perasaan
masyarakat menanggapi program kesehatan Jamkesmas yang
berlangsung di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan
tersebut.
Adapun yang penulis maksudkan tentang Evaluasi Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Tanggapan
Masyarakat terhadap Program Jamkesmas pada Puskesmas Muara Kedang
Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur,
orang banyak secara (umum) melalui rancangan yang akan dilaksanakan
melalui program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin lewat pusat pengobatan, pembinaan, dan pelayanan
kesehatan masyarakat. Untuk proses tersebut, pusat pengobatan apapun
tentu memiliki cara khusus agar dapat memberikan pelayanan dengan
terbaik. Demikian halnya dengan Puskesmas Muara Kedang.
Oleh karena itu penulis menitik beratkan penelitian ini pada apa yang
dilakukan oleh Puskesmas Muara Kedang dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat terhadap pengguna atau peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
2. Ruang Lingkup Penelitian
Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap
suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari
penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan
pembaca dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa
perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini,
sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam pembahasan
selanjutnya. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Penulis menfokuskan penelitian ini pada pemegang program
agar dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang
diperoleh falid, spesifik, mendalam dan memudahkan untuk
menganalisis data yang diperoleh.
b. Penulis mengobservasi akses/sarana kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.
c. Penulis mewawancarai atau menggali informasi dari
masyarakat pengguna atau peserta Jaminan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Muara Kedang kepada pengguna atau
peserta Jamkesmas.
2. Untuk mengetahui apakah penerima Jamkesmas di Kecamatan Bongan
sudah sesuai sasaran yang ditujukan.
3. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi bagi tulisan-tulisan yang sejenis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang
bermanfaat bagi studi evaluatif baik melalui kajian teoritis
maupun melalui kajian di bidang terapan.
b. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pihak pemerintah
pusat dan atau daerah dalam memperbaiki kinerja yang
berhubungan dengan penilaian dan peningkatan kualitas
pelayanan publik layanan kesehatan dari pemerintah seperti
Jamkesmas selanjutnya ataupun program lainnya.
c. Dari penelitian ini diharapkan di ketahui secara obyektif dan
nyata pelaksanaan program Jamkesmas bagi masyarakat
sehingga dapat ditindak lanjuti untuk membangun masyarakat
sehat.
2. Manfaat Praktis
a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat merefleksikan
efektifitas program layanan publik, dan tidak kalah pentingnya
bahwa penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian pada
b. Bagi penulis diharapkan dengan penelitian ini mendapatkan
sumber pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dibangku
kuliah dengan dunia nyata.
c. Bagi Universitas Sanata Dharma dengan penelitian ini dapat
12 BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
Dalam skripsi ini, penulis menghimpun beberapa referensi yang relevan
dengan judul penelitian, yang dimaksudkan untuk memperkaya wawasan penulis
maupun pembaca. Karena penulis belum menemukan adanya penelitian serupa.
Penelitian yang menurut peneliti relevan untuk dijadikan referensi dengan karya tulis
ini berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Miskin Bagi Masyarakat di
Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah”. Karya tulis ini
disusun oleh Istadi Sudarsono dari Universitas Sanata Dharma. Tahun penelitian pada
tahun 2010.
Penelitian ini berisi tentang evaluasi pelaksanaan program beras miskin dilihat
dari rekruitmen terhadap penerimaan beras miskin, penyaluran dan pendistribusian,
pengawasan terhadap pelaksanaan raskin, evaluasi terhadap pelaksanaan raskin dan
sikap masyarakat miskin terhadap program beras miskin dalam pelaksanaan raskin.
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex
post facto, jenis penelitian ini juga termasuk penelitian evaluatif (program
evaluation) dengan titik tolak kriteria proses yaitu penelitian yang bertujuan umum
memaparkan atau melukiskan kejadian atau hal-hal yang dijadikan obyek penelitian
apa adanya dengan tanpa menambah atau mengurangi. Teknik analisis data dengan
mengetahui sikap masyarakat terhadap program raskin. Peneliti juga menggunakan
tabulasi data.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa rekruitmen terhadap
penerimaan beras miskin ditemukan ketidaktepatan sasaran, penyaluran dan
pendistribusian kartu kendali/kartu raskin sudah sesuai dengan juklak dan sudah tepat
sasaran, proses pendistribusian beras miskin belum sepenuhnya tepat sasaran,
pengawasan yang dilakukan belum maksimal, sikap masyarakat RTS-PM (penerima
raskin) mendukung adanya program raskin karena masyarakat terbantu dengan
adanya raskin.
Bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, perbedaan sifatnya sangat
spesifik. Penulis hanya mengacu pada penelitian evaluasi program saja. Oleh karena
itu, beberapa hal yang menurut penulis adalah bagian penting yang sangat
mendukung untuk keutuhan penelitian ini, yang kemudian penulis muat sebagai
sebuah tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:
A. Evaluasi Program
Dalam suatu proses program evaluasi merupakan salah satu komponen
penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi
keberhasilan suatu program tersebut. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan
untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan
situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan
menggunakan data dan informasi yang ada, agar proses evaluasi dapat
Setelah dilaksanakan barulah program tersebut dapat menjalani suatu proses
penilaian untuk mendapatkan: hasil – yang hingga saat ini belum di peroleh
apakah telah berjalan sesuai dengan tujuan.
Ruang lingkup evaluasi tersebut adalah Pemenuhan hak atas kesehatan
bagi masyarakat miskin. Tanggungjawab Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan kualitas jaminan hak kesehatan bagi masyarakat miskin dan
Peningkatan jaminan hak kesehatan masyarakat miskin melalui
program-program pemerintah.
Hak hidup sehat bagi masyarakat miskin dan tidak mampu tercantum
didalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
(SJSN). Sistem ini telah melaksankan upaya penjaminan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu melalui program Jaminan
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Jamkesmas.
B. Pelayanan Publik (Kesehatan)
Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan dapat
dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada
suatu produk secara fisik yang terjadi dalam interaksi langsung antarseseorang
Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris public yang
berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima
menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang
banyak, ramai. Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang
memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu
produk secara fisik.
Lebih lanjut dikatakan pelayanan publik dapat diartikan, pemberi layanan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
1. Definisi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara
sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.
Kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat
kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
2. Bentuk Pelayanan Kesehatan
a. Jenis Pelayanan Puskesmas
b. Prosedur Pelayanan
c. Persyaratan Administrasi
d. Jadwal Pelayanan
e. Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara
penggorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu
organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan sasarannya terutama untuk
kelompok dan masyarakat.
Sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik maka harus memiliki
berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah :
a. Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah
pelayanan kesehatan tersebut tersedia di masyarakat (available)
serta bersifat berkesinambungan (continous). Artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit
ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat ada pada setiap
b. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok yang kedua dari pelayanan kesehatan yang baik
adalah pelayanan kesehatan yang dapat diterima (aceptable) oleh
masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya bahwa
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan
dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan
kepercayaan masyarakat serta bersifat tidak wajar bukanlah suatu
pelayanan kesehatan yang baik.
c. Mudah dicapai
Syarat pokok yang ketiga untuk pelayanan kesehatan yang baik
adalah yang mudah dicapai (accesible) oleh masyarakat.
Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut
lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
yang baik maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi
sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di
daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak ditemukan di daerah
pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
d. Mudah dijangkau
Syarat pokok yang keempat dari pelayanan kesehatan yang baik
adalah yang mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat.
sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan seperti ini harus
dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan
yang mahal dan karena itu hanya mungkin dinikmati oleh
sebahagian kecil masyarakat saja bukanlah pelayanan kesehatan
yang baik.
e. Bermutu
Syarat pokok yang kelima untuk pelayanan kesehatan yang baik
adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud
disini adalah yang merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan yang disatu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
C. Puskesmas Sebagai Pemberi Pelayanan/Fasilitas Kesehatan
Pada juknis (petunjuk teknis) Jamkesmas dikatakan bahwa seluruh
Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling)
adalah sebagai pemberi pelayanan/fasilitas kesehatan diikuti butir ke-2 dan ke-3
adalah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Bidan dan dokter praktek swasta
Pelayanan kesehatan pada program Jamkesmas yang diberikan oleh
Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes mengacu pada standar,
pedoman, Juknis, SOP program yang berlaku di Puskesmas tanpa membedakan
peserta Jamkesmas dan Non Jamkesmas.
1. Pengertian Puskesmas
Suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah tertentu.
Puskesmas menurut pedoman kerja Puskesmas tahun 1991/1992
didefinisikan sebagai berikut: “Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu
dalam usaha-usaha kesehatan pokok.”
Dari definisi tersebut, maka Puskesmas secara umum mengandung
pengertian sebagai berikut:
1. Puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan berfungsi
dalam pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat serta
dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang
menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas sebagai unit organisasi fungsional merupakan unit yang
bekerja secara profesional dalam melakukan upaya pelayanan
kesehatan dasar dengan menggunakan peran serta masyarakat
secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Puskesmas mengkoordinasikan semua bentuk pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh unit-unit usaha dan masyarakat, termasuk
swasta.
4. Dalam meningkatkan peran serta masyarakat, upaya kesehatan
melalui Puskesmas menggunakan pendekatan poengembangan dan
pembinaan PKMD.
2. Fungsi Puskesmas
a. Merupakan Pusat Pengembangan Kesehatan masyarakat dalam
wilayah kerjanya.
b. Melakukan pembinaan terhadap peran serta masyarakat di wilayah
kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
3. Peran Puskesmas
a. Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat
diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta
peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara
mandiri.
b. Puskesmas diartikan sebagai Sarana kesehatan yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sebagai Pusat
Kesehatan Masyarakat yang merupakan pusat pengobatan,
pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus
merupakan pos terdepan dalam pengembangan kesehatan
masyarakat. Berkenaan dengan maksud tersebut, Puskesmas
berfungsi melaksanakan tugasnya secara teknis dan administratif.
c. Secara harfiah Puskesmas dapat diartikan sebagai jalan bagi
seseorang untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya. Dalam upaya untuk menciptakan akses layanan
kesehatan yang layak bagi masyarakat, terdapat tiga butir
persyaratan yang harus dipenuhi.
1) menyediakan pelayanan kesehatan secara terus-menerus tanpa
dibatasi oleh waktu. Hal ini perlu dipenuhi karena penyakit
bisa datang kapan pun tanpa ada yang bisa menduga.
2) keterjangkauan dari segi jarak geografis. Setiap area layanan
masyarakat, sehingga mereka bisa dengan cepat mendapatkan
pelayanan kesehatan dan tidak kehilangan waktu untuk
mengobati penyakitnya.
3) biaya pelayanan kesehatan terjangkau. Dengan biaya yang
terjangkau oleh setiap lapisan ekonomi, masyarakat tidak akan
ragu untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II
sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh bupati
dengan mendengar saran teknis dari Kepala kantor Departemen Kesehatan
Kabupaten/Kodya yang telah disetujui oleh Kepala Kanwil Kesehatan
Propinsi. Khusus untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu
kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota Kecamatan merupakan
Puskesmas Rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan Puskesmas
Kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi.
Upaya kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
semua golongan umur dan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif melalui berbagai jenis kegiatan pokok Puskesmas.
Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia
ditunjang oleh Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, BKIA, rumah
kesehatan yang secara teknis berada di bawah pengawasan dan pengaturan
puskesmas.
Bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas :
faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan
infrastruktur lainnya.
4. Kedudukan Puskesmas
a. Kedudukan dalam bidang administrasi:
Puskesmas sebagai perangkat Pemerintah Daerah TK II
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati
II baik teknis maupun administratif.
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan:
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai SKN maka
Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.
5. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
6. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public goods).
Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan
masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Jenis pelayan
kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat
upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah
dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah (Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
D. Jamkesmas
Jamkesmas (akronim dari Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah sebuah
perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan
tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar
kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.
Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan
konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan
tujuan untuk :
1. mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi
yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai
wilayah;
2. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan
yang menyeluruh bagi masyarakat miskin
a. Tujuan Umum :
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang
mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya
dan di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan
akuntabel.
Pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap peserta menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota berkewajiban memberikan kontribusi
sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal. Undang-Undang Dasar 1945
pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan,
menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh
perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur
agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu.
Kepesertaan Jamkesmas 2012 mengacu kepada data PPLS 2011. Kuota
peserta Jamkesmas ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Untuk kepesertaan
2012 akan diterbitkan kartu baru. Selama kartu baru tersebut belum diterbitkan
maka berlaku kepesertaan dan kartu yang lama. Sehubungan dengan
diselenggarakannya program Jaminan Persalinan dan Jaminan Pelayanan
Pengobatan Thalassaemia pada tahun 2011, maka ada perluasan penerima
manfaat kedua program ini yang bukan merupakan peserta Jamkesmas.
Peserta Jamkesmas ada yang memiliki kartu sebagai identitas peserta dan
1. Peserta yang memiliki kartu adalah peserta yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan berdasarkan data PPLS 2011
2. Peserta yang tidak memiliki kartu terdiri dari:
a. Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar serta penghuni panti
sosial pada saat mengakses pelayanan kesehatan dengan menunjukkan
surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat.
b. Penghuni Lapas dan Rutan pada saat mengakses pelayanan kesehatan
dengan menunjukkan rekomendasi dari Kepala Lapas/Rutan.
c. Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak memiliki kartu
Jamkesmas pada saat mengakses pelayanan kesehatan dengan
menunjukkan kartu PKH.
d. Bayi dan anak yang lahir dari pasangan (suami dan istri) peserta
Jamkesmas setelah terbitnya SK Bupati/Walikota, dapat mengakses
pelayanan kesehatan dengan menunjukkan akte kelahiran/surat kenal
lahir/surat keterangan lahir/pernyataan dari tenaga kesehatan, kartu
Jamkesmas orang tua dan Kartu Keluarga orangtuanya. Bayi yang
lahir dari pasangan yang hanya salah satunya memiliki kartu
jamkesmas tidak dijamin dalam program ini.
e. Korban bencana pasca tanggap darurat, kepesertaannya berdasarkan
keputusan Bupati/Walikota setempat sejak tanggap darurat dinyatakan
f. Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan yaitu: ibu hamil, ibu
bersalin/ibu nifas dan bayi baru lahir.
g. Penderita Thalassaemia Mayor.
E. Sikap
1. Definisi Sikap:
Secara sederhana sikap didefinisikan sebagai pernyataan evaluatif
terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan
seseorang terhadap sesuatu. Sikap diartikan sebagai suatu bentuk reaksi
perasaan. Perasaan itu bisa mendukung atau tidak mendukung, memihak
atau tidak memihak, positif atau negatif, suka atau tidak suka yang
kemudian menjadikan sebagai suatu potensi reaksi terhadap obyek sikap.
a. Berorientasi kepada respon
Sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan
mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak
mendukung (Unfavourable) pada suatu objek.
b. Berorientasi kepada kesiapan respon
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek
dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki adanya respon. Suatu pola perilaku, tendenasi
atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial
c. Berorientasi kepada skema triadik
Sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif,
afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan
sekitarnya.
Komponen Sikap Ada tiga komponen yang secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu : a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang
benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan
menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek
tertentu. b. Afektif (affective) Menyangkut masalah emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini
disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. c. Konatif
(conative) Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
2. Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:
a. Pengalaman pribadi
1) Dasar pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat.
b. Kebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu
tersebut dibesarkan. Contoh pada sikap orang kota dan orang desa
terhadap kebebasan dalam pergaulan.
c. Orang lain yang dianggap penting (Significant Others)
1) yaitu: orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi
setiap gerak tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin
dikecewakan, dan yang berarti khusus. Misalnya: orangtua,
pacar, suami/isteri, teman dekat, guru, pemimpin.
2) Umumnya individu tersebut akan memiliki sikap yang searah
(konformis) dengan orang yang dianggap penting.
d. Media massa
1) Media massa berupa media cetak dan elektronik.
2) Dalam penyampaian pesan, media massa membawa pesan
pesan sugestif yang dapat mempengaruhi opini kita.
3) Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan
memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga
membentuk sikap tertentu.
e. Institusi/Lembaga Pendidikan dan Agama
1) Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan
2) Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang
menentukan sistem kepercayaan seseorang hingga ikut
berperan dalam menentukan sikap seseorang.
f. Faktor Emosional
1) Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai
semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk
mekanisime pertahanan ego.
2) Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan
lama). Contoh: Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair).
Gambar 1. Variabel yang akan menjadi obyek penelitian
Pelaksanaan Program
Puskesmas
Evaluasi Pelayanan
JAMKESMAS
Masyarakat
32 BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode
Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang mana
dalam penelitian ini bermaksud untuk memamahami fenomena tentang hal-hal
yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara diskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dalam penelitian ini juga
menggunakan jenis penelitian diskriptif, yaitu jenis penelitian yang hanya
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan situasi yang ada, penulis
mencoba menjabarkan kondisi konkrit dari obyek penelitian dan selanjutnya
akan dihasilkan diskripsi tentang obyek penelitian.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
evaluasi. Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian
terapan. Penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu
program, produk atau kegiatan tertentu. Penelitian ini diarahkan untuk menilai
keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program
kegiatan dari suatu unit/lembaga tertentu. Penelitian evaluatif menjelaskan
adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu
menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu kegiatan, dan kata
bendanya adalah evaluasi.
Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah kegiatan
penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu kegiatan/program yang bertujuan
untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/program dan menentukan
keberhasilan/kebermanfaatan suatu program dan apakah telah sesuai dengan
yang diharapkan.
Penulis secara teknis mengolah bahan-bahan/data-data yang
dikumpulkannya, karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat
khas/spesifik dan berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada, dan
bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan secara diskripsi dalam bentuk
kata-kata.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Puskesmas Muara
Kedang Kecamatan Bongan yang dilaksanakan sejak tanggal 21 April 2013
sampai dengan tanggal 27 Mei 2013.
Alasan Pemilihan Lokasi :
1. Daerah tersebut merupakan bagian dari daerah penerima program
Jamkesmas sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan
evaluasi terhadap program dan pelayanan kesehatan dalam
2. Wilayah kerja Puskesmas memasuki wilayah desa terpencil yang
terdapat banyak penduduk miskin dan berbatasan dengan
Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Ada beberapa masyarakat desa/kampung dengan klaim yang
diperkirakan 80% penerima Jamkesmas.
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai
oleh penulis dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini alat yang dipakai
antara lain wawancara langsung, notebook untuk mencatat, kamera dan
personal computer (PC).
Sehingga satu-satunya instrumen dalam penelitian kualtatif adalah
penulis sendiri karena sebagai peneliti, pengumpul data yang mempengaruhi
terhadap faktor instrumen.
Adapun reliabilitas dan validitasnya lebih pada kelayakan dan
kredibilitas penulis karena alat ukur dalam penelitian kualitatif bersifat
kualitatif juga, sehingga sangat abstrak, akan tetapi lengkap dan mendalam.
D. Sampel Sumber Data
Teknik pemilihan informan merupakan cara menentukan sampel yang
Dalam penelitian kualitatif sampel diambil secara purposive dengan
maksud tidak harus mewakili seluruh populasi, sehingga sampel memiliki
pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya
tentang obyek penelitian. Apabila menggunakan wawancara sampel diambil
dari beberapa kejadian, dan menggunakan observasi. Apabila menggunakan
teknik dokumentasi, sampel dapat berupa bahan-bahan dokumen, foto, catatan
dan sebagainya.
Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya
orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Jadi ia harus banyak pengalaman tentang penelitian dan secara
sukarela menjadi anggota tim meskipun tidak secara formal, mereka dapat
memberikan pandangannya dari dalam tentang nilai-nilai, sikap, proses, sosial
dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat.
Langkah berikutnya dengan menggali informasi lebih dalam untuk
mendapatkan beberapa orang sampai dirasa cukup sebagai sampel dalam
penelitian.
Dengan bekal informasi awal, penulis melakukan observasi secara
mendalam melalui wawancara dengan orang-orang yang telah ditetapkan
sebagai sampel, dengan jumlah populasi sebanyak 1.584 jiwa orang dari
jumlah peserta Jamkesmas, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 2% dari jumlah populasi yaitu 32 orang yang terdiri dari 27
Puskesmas Muara Kedang Kecamatan Bongan dan 5 orang dari petugas
kesehatan dan kecamatan.
Hal ini untuk menguji kebenaran informasi yang telah diperoleh dan
untuk mendapatkan sampel dan penggolongan secara pasti dengan
menggunakan teknik wawancara.
Dari hasil keterangan dan penjelasan yang didapatkan, kemudian
dipastikan 32 orang yang akan dijadikan sampel dan sekaligus dipastikan
penggolongannya.
Pada penelitian ini, juga menentukan jumlah sampel baik secara
kualitatif dan kuantitatif, artinya setiap organisasi instansi/lembaga dibatasi
dua orang penentu kebijakan program atau pengurus harian dan pengurus
bidang disamping beberapa anggota sebagai pendukung data. Secara kualitatif
bahwa informan berhadapan langsung dengan kondisi serta situasi penelitian.
Pengambilan sampel didasarkan pada kecukupan jumlah informasi atau
kecukupan jumlah data-data yang dibutuhkan dan bukan banyaknya sampel
atau orang yang memberi informasi (informan).
Data penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan
kualitas atau mutu dari suatu yang ada, berupa keadaan, proses,
kejadian/peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan.
Sedangkan bentuk operasional data penelitian ini ialah melalui
pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku, gerak tubuh dan banyak hal
yang tidak didominasi angka-angka sebagaimana penelitian kuantitatif.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan panca indra. Tetapi observasi sebenarnya adalah
kegiatan mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data
dalam penelitian melalui panca indra atau diartikan sebagai pengamatan
dalam pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian.
Teknik observasi yang akan dilakukan ialah observasi langsung
(participant observation). Maksudnya, penulis melakukan pengamatan
langsung terhadap proses pelayanan Puskesmas Muara Kedang, yang
mencakup proses administrasi, pemeriksaan kesehatan, dan
penanganannya. Observasi dalam penelitian ini akan difokuskan pada
aktivitas Puskesmas dalam setiap hari kerja.
2. Interview (wawancara)
Interview atau wawancara adalah sebuah percakapan langsung (face
to face) antara penulis dan informan, dalam proses memperoleh
Proses interview (wawancara) dilakukan untuk mendapatkan data
dari informan dan key informan, yaitu: Pemimpin Puskesmas/Wakil
Pimpus, pemegang program Jamkesmas, tentang pelayanan Puskesmas
bagi peserta Jamkesmas dan Non Jamkesmas di kecamatan Bongan dan
masyarakat sebagai peserta/penerima untuk mengetahui layanan yang
mereka terima dan sikap terhadap program Jamkesmas tersebut. Dalam
hal ini penulis mengajukan pertanyaan kepada informan, terkait dengan
penelitian yang dilakukan. Sedangkan informan bertugas untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Meskipun demikian,
informan berhak untuk tidak menjawab pertanyaan yang menurutnya
privasi atau rahasia instansi/lembaga.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik wawancara tak berstruktur. Maksudnya adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti leluasa dan tidak terpaku pada
prosedur (daftar pertanyaan) dan agar informan juga leluasa dan lebih bisa
mengungkapkan persoalan/masalah yang dihadapi atau dialami. Juga tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
3. Studi Pustaka
Selain wawancara dan observasi, pengumpulan data yang dilakukan
dokumentasi atau studi pustaka. Intinya, dokumentasi atau studi pustaka
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data history atau
mengkaji literatur-literatur dan laporan-laporan yang berkaitan dengan
judul penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik yang akan digunakan adalah teknik analisa data. Analisis data
adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa data,
mengorganisasikan data, memilih dan memilahnya menjadi sesuatu yang
dapat diolah, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat
dipublikasikan.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang
atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan
definisi operasional yang telah ditetapkan oleh penulis.
Berikut bentuk skala likert yang digunakan oleh penulis, antara lain :
Pernyataan Postitif : Sangat setuju = 5, Setuju = 4 , Ragu-ragu = 3, Tidak
setuju = 2, Sangat tidak setuju =1.
Pernyataan Negatif : Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak
Dan analisis Mean, untuk melihat rata-rata sikap masyarakat terhadap
program Jamkesmas yang berlangsung di Puskesmas Muara Kedang
Kecamatan Bongan.
Langkah analisis data akan dilakukan penulis melalui beberapa tahap
yaitu: pengumpulan data, mengelompokkannya, memilih dan memilah data,
lalu kemudian menganalisanya. Analisa data ini akan berupa narasi dari
rangkaian hasil penelitian yang nantinya akan digunakan untuk menjawab
rumusan masalah.
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu akan didiskusikan
dengan pakar yang berkompeten di bidang manajemen.
Uji keabsahan data pada penelitian ini direncanakan uji kredibilitas data,
dalam bentuk perpanjangan pengamatan, triangulasi dengan orang-orang di
41 BAB IV
ORGANISASI DAN GAMBARAN UMUM
A. Organisasi Penelitian
Puskesmas Muara Kedang, beralamatkan Jl. Jenderal A. Yani RT. III
Muara Kedang Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat Provinsi
Kalimantan Timur. Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) merupakan
pusat pengobatan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat yang
sekaligus merupakan pos terdepan dalam pengembangan kesehatan
masyarakat. Berkenaan dengan maksud tersebut, Puskesmas berfungsi
melaksanakan tugas secara teknis dan administratif.
Dengan visi, misi dan mottonya adalah :
Visi : Terwujudnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Muara Kedang
yang mandiri dalam meningkatkan derajad kesehatan.
Misi :
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berprilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam UKBM.
4. Menggerakkan masyarakat untuk lebih memanfaatkan pelayanan
kesehatan dasar.
5. Menciptakan tempat dan sarana yang nyaman dalam pelayanan
kesehatan.
6. Menjalin koordinasi lebih baik dengan lintas sektor.
Motto : Sapa, Empati, Handal, Amanah, Terjangkau (SEHAT).
Mengingat fungsi dan kedudukan Puskesmas sebagai tolak ukur dalam
menilai derajad kesehatan dalam mewujudkan masyarakat mandiri untuk
hidup sehat melalui system pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses
masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
pendekatan Jaminan Kesehatan.
Puskesmas Muara Kedang adalah unit pelaksanaan teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Barat yang secara teknis fungsional bertanggung
jawab kepada dinas kesehatan dan teknis operasional bertanggung jawab
kepada kepala daerah yang mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dalam
rangka pelaksanaan meningkatkan pelayanan kesehatan serta pencegahan
penyakit dan melakukan upaya rujukan daerah Kabupaten ataupun kepada
Pada tahun 2009 telah dibangun kembali 1 unit Puskesmas Induk yang
berada di Kampung Resak sehingga berdampak pada pembagian wilayah
kerja antara Puskesmas Muara Kedang dan Puskesmas Resak. Dari
pembagian wilayah tersebut 8 Kampung masuk kedalam wilayah kerja
Puskesmas Muara Kedang dan 8 Kampung masuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Resak. Dari ke-8 Kampung tersebut yang masuk dalam wilayah
kerja Puskesmas Muara Kedang adalah sebagai berikut :
1. Kampung Muara Kedang
2. Kampung Penawai
3. Kampung Tanjung Sari
4. Kampung Jambuk Makmur
5. Kampung Bukit Harapan
6. Kampung Jambuk
7. Kampung Muara Gusik
8. Kampung Preng Talik
Struktur Organisasi Jabatan/Fungsional Puskesmas Muara Kedang
terdiri atas :
1. Kepala Puskesmas : Triyono, SKM
2. Kasubag Tata Usaha : Anita Gertruida
3. Koor. Pemberdayaan Masyarakat : Fujiarti, SST
5. Bidan koordinator : Sri Utami, Amd. Keb
6. Bendahara Puskesmas : Marjuansyah
7. Pj. Kepegawaian : Norapidah
8. Pembantu Bendahara : Maya Utari
9. Pj. Inventaris : Irwan
10.Dokter Puskesmas : dr. Zainal Fathurohim
11.TPG Puskesmas : Deki Saputra, AMG
12.Bidan Puskesmas : Dahlia BN, Amd. Keb
13.Pj. P2M : M. Yasin Alfadani, Amd. Kep
14.Bidan Puskesmas : Rifa Atin S, Amd. Keb
15.Pj. Kesling : Rudi Arianto, Amd, KL
16.Staf Puskesmas : Ahda Nur, Amd. Kep
17.Pj. Cuci Masak : Saripah
18.Motoris : Aspianur
19.Pj. Kebersihan : Aurin
20.Pj. Gudang Obat : Mursid