• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Nonequivalent Control Group Design

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Nonequivalent Control Group Design"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment . Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Dengan membandingkan kelas eksperimen yang

menggunakan model PBL dengan media power point dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran seperti yang sering dilakukan atau konvensional yaitu ceramah. Kemudian pada kedua kelas dilakukan evaluasi dan dibandingkan antara kelas yang mendapat model PBL dengan media power point dan kelas dengan konvensional. Dalam kelas eksperimen tersebut apakah mengalami perubahan baik mengalami peningkatan atau penurunan yang terjadi setelah belajar IPA menggunakan model PBL dengan media power point dibandingkan hasil sebelum menggunakan model PBL dengan media power point. Desain yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Nonequivalent Control Group Design

Dengan keterangan :

O1 = Pretest pada kelas ekperimen O3 = Pretest pada kelas kontrol

O1 X O2 O3 O4

(2)

34

X = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model PBL dengan media power point

O2 = Posttest pada kelas ekperimen O4 = Posttest pada kelas kontrol

Model ekperimen ini melalui tiga langkah, yaitu :

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment, atau sebelum perlakuan dilakukan (pretest).

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek eksperimen yaitu berupa penggunaan model PBL dengan media power point pada mata pelajaran IPA.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.

3.1.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Kapung dan SD Negeri 2 Kapung Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan .

3.1.2.2 Waktu Penelitian

Kegiatan diperkirakan mulai pada bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi :

a. Tahap persiapan ( 22 Januari - 20 Maret 2014 )

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument, permohonan ijin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

b. Tahap pelaksanaan ( 20 Maret - 12 April2014 )

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

(3)

35

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahannya timbulnya variabel terikat. Variabel bebas sebagai treatment yaitu penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media power point (X1) dan sebagai pembanding, yaitu kelompok kontrol yang diberi perlakuan menggunakan konvensional sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA.Hasil belajar IPA diukur melalui posttest yang berbentuk pilihan ganda. Hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa setelah mendapatkan tretment.

3.2.2 Definisi Operasional

Dalam pelaksanaan penelitian agar penelitian ini tidak keluar dari variabel penelitian maka perlu batasan masalah dan definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel dengan menggunakan model problem based learning dengan media power point didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA kelas 4 SD Negeri 2 Kapung. Pada saat pembelajaran siswa dihadapakan dengan masalah dengan media power point kemudian siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

(4)

36

masalah sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu

penelitian ini menggunakan variabel penggunaan konvensional

didefinisikan secara opersional sebagai proses pembelajaran IPA kelas 4 SD Negeri 1 Kapung. Pada saat pembelajaran siswa mendapat pembelajaran konvensional.

Hasil pembelajaran IPA didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar secara kognitif dan proses pembelajaran dengan model problem based learning dengan media power point dan konvensional. Hasil belajar IPA dapat diketahui dengan memberikan tes kepada siswa. Dari tes tersebut akan didapatkan skor hasil belajar siswa. Sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek kognitif pada siswa yang digunakan adalah SK 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dan SK 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar menggunakan 30 soal pilihan ganda.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam eksperimen ini adalah siswa kelas 4 di SD Negeri 1 Kapung sebagai kelas kontrol, yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan, dan jumlah siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kapung sebagai kelas eksperimen berjumlah 23 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 47 siswa.

(5)

37

Tabel 3.1 Subyek penelitian

Keterangan Nama Sekolah Jumlah

Siswa Presentase L P Total Kelas Eksperimen SD Negeri 2 Kapung 9 14 23 49% Kelas Kontrol SD Negeri 1 Kapung 13 11 24 51% Jumlah 47 100%

Table 3.1 menunjukkan bahwa jumlah responden kelompok eksperimen adalah 23 dengan presentase 49% sedang kan jumlah distribusi responden kelompok kontrol adalah 24 dengan persentase 51%. Jumlah responden adalah 47 dan jumlah persentase adalah 100%.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a Tes

Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Perubahan lingkungan.

Langkah-langkah dalam membuat instrumen untuk tes hasil belajar adalah: 1) Membuat kisi-kisi soal tes.

2) Menyusun soal-soal tes. 3) Mengadakan uji coba tes. b Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaannya suatu kegiatan

(6)

38

pembelajaran, yang diisi oleh observer dengan indikator yang telah ditetapkan. Observer pada penelitian ini adalah peneliti.

3.4.2Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam metode pengumpulan data yaitu metode tes dan observasi.

1. Test (pretest dan posttest)

Soal tes terdiri dari butir soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Soal pretest dan posttest terdiri dari pertanyaan-pertanyaan pada pokok bahasan perubahan lingkungan dan sumber daya alam

Kisi-kisi dan indikator soal-soal pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi dan Indikator pretest dan posttes Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). 10.2.1 Menyebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan. 1, 4, 26 10.2.2 Menyebutkan faktor penyebab dan dampak terjadinya angin puting beliung. 9, 30 10.2.3 Mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak 6, 16

(7)

39 tanah longsor. 10.2.4 Menyebutkan faktor penyebab dan dampak erosi. 2, 25, 27 10.2.5 Mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak terjadinya kekeringan. 7, 10, 12, 18 10.2.6 Menjelaskan faktor penyebab dan dampak abrasi. 8, 11, 24, 29 10.3Mendeskrip sikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) 10.3.1 Menyebutkan

usaha dan cara mencegah terjadinya angin puting beliung.

3, 28

10.3.2 Mengidentifikasi usaha dan cara mencegah tanah longsor.

15, 23

10.3.3 Menyebutkan

usaha dan cara mencegah erosi.

5, 20

10.3.4 Mengidentifikasi usaha dan cara mencegah terjadinya

(8)

40

kekeringan. 10.3.5 Menjelaskan

usaha dan cara mencegah abrasi. 14, 19 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat 11.1 Menjelaskan antara sumber daya alam dengan lingkungan . 11.1.1 Menjelaskan pengertian sumber daya alam 38, 40 11.1.2 Menyebutkankan jenis-jenis sumber daya alam 13, 34, 36 11.1.3 Menjelaskan sifat-sifat sumber daya alam 32, 33, 39 11.1.4 Menyebutkan kegunaan sumber daya alam 17, 31, 35, 37

Nilai maksimal dari instrumen tes adalah 100 dengan rumus penilaian, jumlah jawaban benar dibagi jumlah item soal dikalikan 100.

Nilai=Jumlah Jawaban Benar

Jumlah item soal x 100

Sistem skoring untuk instrument tes adalah 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Rentang dan kriteria untuk hasil instrumen tes, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

(9)

41

Tabel 3.3

Tabel Kriteria dan Rentang Nilai Instrumen Tes Rentang Nilai Kriteria < 65 Tidak Tuntas ≥ 65 Tuntas *KKM= 65 2. Observasi

Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru kelas 4 SD Negeri 2 kapung Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan selama proses pembelajaran. Lembar observasi guru digunakan untuk memperoleh data tentang jalannya proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat dalam tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Indikator Kegiatan Pembelajaran

1. Orientasi siswa pada masalah

a. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa melakukan tanya jawab tentang perubahan lingkungan yang mengakibatkan bencana.

c. Guru memberikan memotivasi kepada siswa untuk belajar dengan memberikan

masalah terlebih dahulu dengan

memutar video dalam slide power point. 2. Mengorganisasi siswa a. Guru menjelaskan poin-poin penting

(10)

42

untuk belajar dengan pemanfaatan media power point

materi dalam slide power point

b. Guru memberikan

permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan materi dalam slide power point c. Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok kecil (4-5 orang) secara heterogen.

3. Membimbing

penyelidikan individual maupun kelompok

a. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok.

4. Mengembangkan dan

meyajikan hasil karya

a. Guru memfasilitasi siswa dalam

menyampaikan hasil kerja kelompoknya dan memberikan penguatan.

b. Guru mengajak siswa melakukan tanya jawab kepada kelompok lain yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya.

c. Guru memberikan reward bagi kelompok siswa yang sudah

mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah

a. Guru melakukan refleksi atau evaluasi dan membuat kesimpulan.

b. Guru memberikan pesan penyemangat

(11)

43

Tabel 3.5

Kisi-kisi Observasi Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol

Indikator Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal 1. Guru mengawali pelajaran

dengan salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru mengkondisikan siswa

untuk siap mengikuti

pembelajaran.

3. Apersepsi dan motivasi Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Guru membuat peta konsep

2. Guru menjelaskan poin-poin dari peta konsep

3. Guru melakukan tanya jawab tentang mater yang dipelajari

4. Guru menunjukkan gambar

yang berkaitan dengan materi 5. Guru melakukan tanya jawab

berkaitan dengan gambar

Elaborasi 1. Guru meminta salah satu siswa

maju memberikan tanggapan terhadap gambar

2. Guru meminta siswa yang lain

menanggapi jawaban dari

teman

3. Guru memberikan reward bagi siswa yang sudah memberikan tanggapan dan pendapatnya

(12)

44

pahaman siswa tentang pokok bahasan yang dipresentasikan kelompok

Konfirmasi 1. Guru membimbing siswa

yang menemukan kesulitan dalam pembelajara

2. Guru memberikan penguatan

Kegiatan Penutup 1. Guru menyimpulkan materi

pembelajaran

2. Guru memberikan tugas

kepada siswa untuk

mempelajari materi

selanjutnya

3.4.3 Instrumen Penilaian 3.4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk bahan uji yang diberikan sebelum dan sesudah penelitian berlangsung yaitu dengan model PBL dengan media power point, dan yang menggunakan model konvensional. Pada penelitan ini menggunakan batas minimal koefisien korelasinya ≥0,20 untuk menyatakan bahwa item intrumen valid. Penelitian ini menggunakan dasar teori dari Arikunto (2007) yang menyatakan semua item yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah soal valid atau tidak. Validitas instrument tes dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 20.0 for windows yaitu dengan cara Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan. (hasil pengujian output validitas disajikan dalam lampiran). Apabila nilai

(13)

45

koefisien kurang dari 0,20 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Sedangkan tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah.

Setelah melakukan uji validitas butir soal. Dari 40 butir soal, diketahui bahwa 30 soal yang valid yaitu soal no: 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 16, 16, 19, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 37, 38, 39, 40 dan 10 butir soal yang dinyatakan tidak valid yaitu soal no: 3, 10, 11, 17, 18, 20, 21, 26, 33, 36. Dari 30 butir soal yang valid digunakan sebagai instrument penelitian. Untuk hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Setiap indikator yang tercantum pada soal harus mewakili minimal 1 soal, untuk indikator yang memiliki beberapa soal yang valid digunakan semua atau beberapa soal sesuai dengan tingkat validitasnya yang paling tinggi dan juga harus memperhatikan reliabilitas instrument.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6.Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan

sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen

menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekarang (Priyatno, 2010) dalam tabel 3.6

(14)

46

Tabel 3.6

Tingkat Reliabilitas Instrumen

No Indeks Interpresentasi

1. > 0,8 Reliabilitas baik

2. > 0,7 Reliabilitas sedang

3. > 0,6 Reliabilitas bisa diterima

4. < 0,6 Reliabilitas kurang baik

Instrumen dikatakan reliable apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 20.0 kemudian untuk melihat hasil dari analisis ini, dapat dilihat pada output hasil penghitungan (hasil pengujian output reliabilitas disajikan dalam lampiran).

Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui Sofware SPSS 20.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 3.7

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,907 40

Berdasarkan Tabel 3.7 cronbach’s alpha dari 30 soal yang valid adalah 0.907 sehingga dengan kata lain hasil uji reliability diatas 0,8 yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.

3.4.3.3 Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2007), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya

(15)

47

soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

I=

𝑩

𝑵

Keterangan rumus:

I = Indek kesukaran untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal N= banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan (Nana Sudjana, 2011).

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0, 00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Sulit Sedang Mudah

Keterangan tingkat kesukaran soal:

(16)

48

0,31-0,70 soal tergolong sedang artinya 31- 70% siswa menjawab benar 0,71- 1,00 soal tergolong mudah artinya 70-100% siswa menjawab benar

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen dan hasil uji tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat perhitungan selengkapnya pada lampiran.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisi data bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, dan membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan peneliti. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows untuk mengolah data hasil penelitian.

3.5.1 Teknik Analisis Uji Prasyarat

Dalam Penelitian ini data yang terkumpul adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan (scoring). Sugiyono (2010), oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji normalitas, homogenitas, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata hasil belajar siswa (tes kelompok eksperimen dan tes kelompok Kontrol). Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji beda (t-test), sedangkan uji homogenitas bukan merupakan syarat yang mutlak untuk dapat melakukan uji T-test (Hidayat, 2007).

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena jumlah subyek penelitian kurang dari 50. Metode pengambilan keputusan pada uji

(17)

49

normalitas menurut Priyatno (2010) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi normal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di uji tidak beristribusi normal.

3.5.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat dilakukan pemberian tindakan

pada siswa kelompok eksperimen yaitu dengan menggunakan model PBL

dengan media power point. Pengujian homogenitas varian dapat

menggunakan bantuan SPSS for windows,one way anova. Metode

pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Priyatno (2010) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen, kemudian nilai Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar Homogenitasnya.

Gambar

Tabel 3.1  Subyek penelitian

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi. 1.) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan.. variabel terikat (Y). 3.) Uji regresi

Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh penerapan model cooperative learning tipe group investigation (X) variabel bebas terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Y)

Variabel X (variabel bebas) pada penelitian ini adalah penggunaan gadget , sedangkan variabel Y (variabel terikat) pada penelitian ini adalah perkembangan bahasa anak usia

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas tentang penggunaan model Problem Based Learning dengan berbantukan media Power Point pada pembelajaran Tematik

Tujuan dilaksanakannya pretes adalah untuk mengukur kemampuan awal siswa, melihat kesiapan siswa terhadap materi baru yang akan diberikan, dan mengetahui apakah kemampuan

Sesuai dengan pengertian tersebut, dalam penelitian ini digunakan dua variabel, terdiri dari variabel terikat, yaitu Motivasi Kerja (Y), dan variabel bebas yang

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas X dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran dan variabel terikat Y yaitu konsep

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Bebas X: Intensitas Penggunaan Media Sosial Variabel Terikat Y: Komunikasi Interpersonal 3.2 Definisi