• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN IV 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN IV 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015 1  Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan IV tahun

2014 turun sebesar 1,08 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi industri logam dasar sebesar 20,03 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 15,99 persen, industri furnitur sebesar 14,33 persen serta industri minuman sebesar 3,51 persen dan industri makanan sebesar 0,02 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan IV-2014 turun sebesar 3,22 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan III-2014. Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri logam dasar sebesar 15,30 persen, industri pengolahan tembakau sebesar 7,99 persen, industri makanan sebesar 5,05 persen serta industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,85 persen, industri minuman sebesar 0,71 persen dan industri furnitur sebesar 0,64 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan IV-2014 naik sebesar 5,41 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 51,42 persen, industri pakaian jadi sebesar 20,47 persen, industri peralatan listrik sebesar 20,05 persen dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 9,13 persen, industri makanan sebesar 7,11 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,72 persen, industri tekstil sebesar 3,08 persen serta industri barang galian bukan logam sebesar 3,03 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan IV-2014 naik sebesar 4,55persen dibanding triwulan III-2014 (q-to-q). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri pakaian jadi sebesar 20,26 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 17,60 persen, industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 9,38 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 7,95 persen, industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 6,25 persen, industri makanan sebesar 5,96 persen, industri tekstil sebesar 3,89 persen dan industri furnitur sebesar 2,87 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 2,66 persen serta industri pengolahan lainnya sebesar 0,93 persen.

No. 12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015

P

ERTUMBUHAN

P

RODUKSI

I

NDUSTRI

M

ANUFAKTUR

P

ROVINSI

S

UMATERA

U

TARA

T

RIWULAN

IV

T

AHUN

2014

(2)

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015

1. PENDAHULUAN

Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran.

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN IV 2014

Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) triwulan IV-2014 turun sebesar 1,08 persen dari triwulan IV tahun 2013. Jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri :

Logam Dasar sebesar 20,03 persen,

Kertas dan Barang dari Kertas sebesar 15,99 persen, Furnitur sebesar 14,33 persen,

Minuman sebesar 3,51 persen, Makanan sebesar 0,02 persen

Sementara jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan antara lain industri: Pengolahan Tembakau sebesar 7,10 persen,

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 4,53 persen,

Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 1,54 persen, Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 1,33 persen.

Bila dibandingkan Triwulan III-2014 (q-to-q,) produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV-2014 turun sebesar 3,22 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi di beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri:

Logam Dasar sebesar 15,30 persen, Pengolahan Tembakau sebesar 7,99 persen, Makanan sebesar 5,05 persen,

Kertas dan Barang dari Kertas sebesar 3,85 persen, Minuman sebesar 0,71 persen,

Furnitur 0,64 persen

Sementara jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan antara lain industri:

Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 17,31 persen,

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015 3 Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 17,18 persen,

Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 8,40 persen. Gambar 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Provinsi Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2014 (y-on-y)

Gambar 2.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Provinsi Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2014 (q-to-q)

-0,02 -3,51 7,1 4,53 -15,99 1,54 1,33 -20,03 -14,33 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 10 11 12 16 17 20 22 24 31

P

er

sen

tase

K B L I

-5,05 -0,71 -7,99 17,31 -3,85 17,18 8,4 -15,3 -0,64 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 10 11 12 16 17 20 22 24 31

P

er

sen

tase

K B L I

(4)

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015

Tabel 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara Triwulan III dan IV Tahun 2014

No Kode Jenis Industri

Pertumbuhan (%)

q-to-q y-on-y

KBLI Triw III Triw IV Triw IV

1 10 Industri Makanan - Manufacture of food products 4,21 -5,05 -0,02

2 11 Industri Minuman – Manufacture of beverages -0,46 -0,71 -3,51

3 12 Industri Pengolahan Tembakau – Manufacture of

tobacco products 4,11 -7,99 7,10

4 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of

wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like

-12,53 17,31 4,53

5 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -

Manufacture of paper and paper products -16,27 -3,85 -15,99

6 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia

- Manufacture of chemicals and chemical products -8,87 17,18 1,54

7 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -

Manufacture of rubber and plastic products 0,77 8,40 1,33

8 24 Industri Logam Dasar - Manufacture of basic metals -1,04 -15,30 -20,03

9 31 Industri Furnitur – Manufacture of furniture 4,94 -0,64 -14,33

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 1,40 -3,22 -1,08

Tabel 2.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2014

(persen) IBS (q-to-q) (y-on-y) Triw IV 2014 Triw IV 2014 (1) (2) (3) Sumatera Utara -3,22 -1,08 Nasional (Indonesia) 1,59 5,44

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015 5 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV-2014 turun sebesar 1,08 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013 (y-on-y). Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional mengalami kenaikan sebesar 5,44 persen. Penurunan ini terutama disebabkan oleh permintaan yang sedikit menurun dari konsumen (pasar) untuk produk-produk dari industri besar dan sedang, disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang sedikit menurun pada gilirannya akan mengurangi permintaan. Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan Nasional.

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL

3. 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV-2014 (y-on-y)

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2014 (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 5,41 persen terhadap triwulan IV-2013. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan IV-2014 terhadap triwulan IV-2013 adalah industri:

Mesin dan Perlengkapan YTDL sebesar 51,42 persen Pakaian Jadi sebesar 20,47 persen

Peralatan Listrik sebesar 20,05 persen

Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 9,13 persen Makanan sebesar 7,11 persen

Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 4,72 persen Tekstil sebesar 3,08 persen

Barang Galian Bukan Logam sebesar 3,03 persen

Sedangkan jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan pada triwulan IV-2014 terhadap triwulan IV-2013 adalah industri:

Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan sebesar 44,29 persen Alat Angkut Lainnya sebesar 29,38 persen

Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 26,07 persen Furnitur sebesar 25,02 persen

Pengolahan lainnya sebesar 18,85 persen

Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 14,90 persen Minuman sebesar 9,04 persen

Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar 4,40 persen

Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 3,53 persen

(6)

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015

3. 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV-2014

(

q-to-q

).

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan IV-2014 (q-to-q) mengalami kenaikan sebesar 4,55 persen terhadap triwulan III-2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri. Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami kanaikan pada triwulan IV-2014 terhadap triwulan III-2014 adalah industri:

Pakaian Jadi sebesar 20,26 persen

Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 17,60 persen Mesin dan Perlengkapan YTDL sebesar 9,38 persen

Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar 7,95 persen Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan sebesar 6,25 persen Makanan sebesar 5,96 persen

Tekstil sebesar 3,89 persen Furnitur sebesar 2,87 persen

Percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 2,66 persen Pengolahan lainnya sebesar 0,93 persen

Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan IV-2014 terhadap triwulan III-2014 adalah industri:

Alat Angkutan Lainnya sebesar 8,75 persen

Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 6,22 persen Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional sebesar 3,27 persen Peralatan Listrik sebesar 2,35 persen

Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya sebesar 1,94 persen

Barang Galian Bukan Logam sebesar 1,55 persen Minuman sebesar 0,94 persen

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015 7

Tabel 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2014

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulan IV Tahun 2014 (persen) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 5,96 7,11 2 11 Industri Minuman -0,94 -9,04 3 13 Industri Tekstil 3,89 3,08

4 14 Industri Pakaian Jadi 20,26 20,47

5 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 17,60 9,13

6 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu,

Rotan dan Sejenisnya -1,94 -3,53

7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 2,66 4,72

8 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -6,22 -26,07

9 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal -3,27 -14,90

10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -1,55 3,03

11 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 7,95 -4,40

12 27 Industri Peralatan Listrik -2,35 20,05

13 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 9,38 51,42

14 30 Industri Alat Angkutan Lainnya -8,75 -29,38

15 31 Industri Furnitur 2,87 -25,02

16 32 Industri Pengolahan Lainnya 0,93 -18,85

17 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 6,25 -44,29

(8)

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015

Gambar 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Provinsi Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2014 (q-to-q)

(persen)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara triwulan IV tahun 2014 (q-to-q) naik sebesar 4,55 persen, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Nasional juga naik sebesar 2,39 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara pada triwulan IV-2014 lebih tinggi dibandingkan Nasional (tertera pada tabel 4).

Tabel 4.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional dan Sumatera Utara Triwulan III dan IV Tahun 2014

IMK

Pertumbuhan (%) Triw III 2014

(q to q) Triw IV 2014 (q to q) Triw IV 2014 (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

Sumatera Utara -8,80 4,55 5,41

Nasional (Indonesia) -3,43 2,39 6,02

Sementara itu jika dibandingkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan IV-2014 (y-on-y) , maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara triwulan IV-2014 lebih rendah dari Nasional, dimana pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara naik sebesar 5,41 persen, sementara Nasional naik sebesar 6,02 persen. Hal ini mencerminkan kinerja industri manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara lebih rendah jika dibandingkan dengan Nasional.

5,96 -0,94 3,89 20,26 17,6 -1,94 2,66 -6,22 -3,27 -1,55 7,95 -2,35 9,38 -8,75 2,87 0,93 6,25 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 10 11 13 14 15 16 18 20 21 23 25 27 28 30 31 32 33

P

er

sen

tas

e

K B L I

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.12/02/12/Thn. XVIII, 2 Februari 2015 9

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

1. Kepala Bidang Statistik Produksi (Dwi Prawoto)

2. Kepada Bidang Statistik IPDS (Thomas Wunang Tjahjo)

3. Kepala Seksi Statistik Industri (Mawardi)

4. Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto)

Telepon: 061-8452343

E-mail:

bps1200@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan t hitung dari variabel sumber daya manusia, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, penghargaan, dan sanksi lebih besar dari t tabel dan

Untuk mendapatkan suatu pembatasan yang mudah dimengerti oleh pihak lain dan penelitian dapat lebih terarah, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan harus mencari sumber- sumber modal kerja yang tepat dan mengalokasikan sumber modal kerja tersebut pada masing-

Bagaimana perbedaan pengaruh usia, pendidikan, harga minyak goreng curah/kemasan, pendapatan dan jumlah tanggungan terhadap konsumsi minyak goring curah/kemasan.

Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Aksi ambil untung dari investor di tengah nilai tukar rupiah yang melanjutkan tren pelemahan terhadap dollar Amerika men- dorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,