• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO 2013-2014 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO 2013-2014 - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan sangat cepat. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Melalui pendidikan terjadi proses pendewasaan yang disertai dengan rasa tanggung jawab. Metode, model serta semua perangkat pendidikan diupayakan agar bisa terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.

(2)

2

Menurut Tarigan (2008: 2) keterampilan bahasa mempunyai empat komponen, yaitu: keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reding skill), dan keterampilan menulis (writing skill).

Setiap keterampilan itu erat hubungannya dengan keterampilan lainnya. Memperoleh keterampilan berbahasa biasanya melalui hubungan urutan yang teratur. Awalnya pada masa kecil kita belajar menyimak, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan membaca kita pelajari sebelum masuk sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 236-253) permasalahan-permasalahan dalam belajar meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi (1) sikap dalam belajar, (2) motivasii belajar, (3) konsentrasi belajar, (4) mengolah bahan ajar, (5) menyimpan perolehan hasil belajar, (6) menggali hasill belajar yang tersimpan, (7) keterampilan berprestasi atau untuk hasil belajar, (8) rasa percaya diri siswa, (9) intelegensi dan keberhasilan belajar, (10) kebiasaan belajar, dan (11) cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi (1) guru sebagai pembina siswa belajar, (2) prasarana dan sarana pembelajaran, (3) kebijakan penilaian, (4) lingkungan sosial siswa sekolah, dan (5) kurikulum sekolah.

(3)

3

dibawah KKM. Hal tersebut yang akhirnya mendorong peneliti untuk mengangkat masalah tersebut untuk diusulkan menjadi tema penelitian tindakan kelas. Melihat keadaan di atas, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis berita serta peran aktif siswa dalam proses pembelajaran khususnya menulis berita. Rendahnya hasil nilai yang dicapai oleh siswa, telah menunjukan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai.

Kendala yang menyebabkan kurang berhasilnya pembelajaran tersebut yaitu, karena siswa kurang memahami keterampilan menulis berita dan kurang motivasi untuk belajar. Oleh karena itu, perlu diadakan perubahan dalam proses pembelajaran bagi guru kelas dengan penggunaan model dan media yang lebih tepat. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi diperlukan dalam proses pembelajaran, artinya dalam penggunaan metode mengajar tidak harus sama untuk semua kompetensi dasar, sebab dapat terjadi bahwa suatu metode mengajar tertentu cocok untuk satu kompetensi dasar, tetapi tidak cocok untuk yang lain. Berdasarkan alasan di atas peneliti berasumsi bahwa untuk meningkatkan keterampilan menulis memerlukan model dan media pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Selain itu, model dan media pembelajaran yang efektif dan efisien memiliki peranan penting untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

(4)

4

(dalam Trianto, 2010: 58) bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan peserta didik bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran menulis berita dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa dan dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran khususnya menulis berita.

Pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, jumlah anggota dalam kelompok minimal lima siswa. Selanjutnya guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab dan masing-masing kelompok mendapatkan sub bab yang berbeda. Guru meminta siswa untuk menyusun data pokok berita, merangkai data pokok berita menjadi sebuah teks berita, menyunting teks berita secara singkat, padat dan jelas berdasarkan materi yang telah dibagikan dalam bentuk teks kepada masing-masing kelompok. Guru meminta perwakilan satu siswa dari masing-masing-masing-masing kelompok untuk membentuk kelompok ahli berdiskusi tentang materi menulis berita. Diskusi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban atau menyatukan gagasan. Guru memberi waktu tidak lebih dari 10 menit untuk berdiskusi. Pada langkah akhir guru meminta setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal bertugas mengajarkan hasil diskusi kepada teman-temannya. Guru berkeliling ruangan dari kelompok ke kelompok dan melanjutkan sampai sekitar sebagian kelompok mendapat kesempatan untuk mempresentasikan.

(5)

5

siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang disampaikan. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga ada siswa yang mengantuk, melamun tidak memperhatikan, bahkan berbicara sendiri dengan temannya. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling kerjasama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pembelajaran.

Masalah yang kedua yaitu penguasaan kosakata masih kurang terhadap materi pembelajaran. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam merangkai kata kedalam kalimat menjadi sebuah tulisan. Apabila siswa telah menemukan unsur-unsur berita 5W + 1H yang menjadi bahan pokok dalam menulis berita, mereka kesulitan merangkai kata-kata untuk mengembangkannya menjadi sebuah berita. Model pembelajaran Jigsaw menuntut siswa untuk berpendapat dalam diskusinya sehingga merangsang siswa untuk mengemukakan gagasan. Berdiskusi saling melengkapi pendapat dengan teman sekelompoknya. Setiap anggota kelompok menyampaikan kesulitannya masing-masing untuk didiskusikan dengan kelompok ahli kemudian anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal memberitahukan hasil diskusinya. Pemilihan model pembelajaran Jigsaw diharapkan pembelajaran yang terjadi nanti dapat lebih bermakna dan memberi kesan yang kuat pada siswa.

(6)

6

(bagaimana). Melalui model pembelajaran Jigsaw siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk merumuskan unsur-unsur berita tersebut saling bertukar pendapat atau gagasan. Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian dengan judul

“Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto 2013-2014” dapat diatasi dengan model pembelajaran Jigsaw maka penelitian ini penting untuk dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah kemampuan menulis berita dapat ditingkatkan dengan model

pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto 2013-2014?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatan kemampuan menulis berita dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto 2013-2014.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(7)

7

b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya dan pembelajaran menulis berita dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Dapat dijadikan sebagai bahan penyempurna pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan pengembangan model pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia serta untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

2) Hasil penelitian ini memberikan salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis berita siswa.

3) Sekolah dapat mengetahui hasil upaya meningkatkan kemampuan menulis berita siswa dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

b. Bagi Guru

1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam bimbingan pengajaran Bahasa Indonesia.

2) Memberikan masukan pada guru untuk menggunakan model yang tepat dan variatif dalam pembelajaran khususnya menulis berita supaya lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

(8)

8

4) Memberikan dorongan untuk meningkatkan kemapuan dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran menulis berita.

c. Bagi Siswa

1) Siswa dapat memperoleh pengalaman baru dan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran menulis berita serta memotifasi siswa untuk belajar.

2) Melatih dan membiasakan siswa untuk menerima materi secara cepat dan tepat. 3) Meningkatkan motivasi serta mendorong siswa untuk mencari informasi yang

akan ditulis menjadi sebuah berita.

d. Bagi Peneliti

1) Sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi dasar menulis berita.

2) Sebagai acuan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis asosiasi adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item.Aturan asosiatif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi di PT.ADD dimana sebuah keadaan atau suasana yang tercipta di dalam aktifitas komunikasi organisasi.

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

Tidak berisi material yang pernah ditulis oleh orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan karya tulis ini3. Saya

kepada apotek. Tugas akhir ini dibuat untuk membantu pasien dalam menyalurkan resep obat secara cepat kepada apotek. Tugas akhir ini bertujuan membuat suatu prototype

2) Stres tingkat sedang, terjadi ketika seseorang merasa cukup mungkin akan kemampuannya untuk menghadapi suatu kejadian tetapi dia harus berusaha keras, maka seseorang

Untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memerlukan Event Organizer (EO) sebagai pelaksananyaa. Maka dengan ini kami

a. Tentukan misi, tanggung jawab, dan fungsi dari proses inti. Misi, tanggung jawab, dan fungsi dari tiap proses harus jelas. Misalnya misi bagian pengadaan adalah untuk