ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN HEPATITIS B
DISUSUN OLEH SUSANTI
TRI SUGIARTI IRMA CAHYANI
Fakultas Ilmu Kesehatan
APA ITU HEPATITIS B...???
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan pada hepatitis B ditekankan pada pada tindakan pencegahan di
antaranya :
pemberian vaksi hepatitis B dan immunoglobulin segera setelah bayi lahir
dengan ibu dengan HBsAg positip.
Tidak menjadi pendonor darah selama masih dinyatakan positip hepatitis B.
Istirahat total pada periode akut selama 1 -2 bulan.
Diet tepat untuk pasien hepatits B : tinggi kalori rendah lemak dan protein,
tidak mengandung gas, rendah garam dan pembatasan cairan.
Obat – obatan terpilih
Anti virus sering di gunakan kombinasi dari inteferon alfa dan lamivudin.
•Interferon
Dosis : dewasa 5 micro unit/hari atau 10 micro unit/hari Aturan pakai : 3 kali seminggu selama 4 – 6 bulan
Merk dagang : roferon, pegasys, peg-intron, biferon dsb
•Lamivudin
Pemberianya di kombinasikan dengan anti virus lain.
Dosis : per oral 300mg/hari ( 1 tablet 150mg, 2x sehari atau 1 tablet 300mg) Efek samping mual dan sakit kepala
•Pengobatan simtomatis misalnya:
Anti emetik : ondansentron 4mg inj 3x sehari Analgetik : tramadol kaplet 3x1 jika nyeri
Anti piretik : Parasetamol tablet 500mg 3x sehari jika demam diatas 38ºC
•Kortikosteroid
Diberikan bila terdapat reaksi imun yang berlebihan, misalnya hidrocortison 100mg IV per 6jam, hanya pada kasus yang berat. Dosis awal 40mg/hari dan dikurangi secara bertahap sampai berhenti sesudah 6 minggu.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.
Anamnesa identitas klien
•
Riwayat kesehatankeluhan utama msk rs.
•Riwayat kesehatan sekarang
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, kunjungtiva anemis, bibir kering, pasien tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
Sistem respirasi : dalam batas normal.
Sistem kardiovaskuler : dalam batas normal.
Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan mudah lelah
Sistem integument : kulit tampak kuning, kering, CRT 2 detik, tugor kulit elastic.
Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas.
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : pada hepar teraba keras, membesar (batas normal 4
– 8cm pada garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis
midklavikula), nyeri saat ditekan pada abdomen sebelah
kanan atas, skala nyeri 6 - 8
3. PERSEPSI DAN POLA KEGIATAN SEHARI - HARI
Pola nutrisi
Makan : tidak napsu makan, porsi makan tidak habis, mual, muntah 1x / lebih
dalam sehari
Minum : minum air putih
Pola eliminasi
BAB :feces berwarna pucat.
BAK : urine berwarna lebih gelap, seperti teh.
Pola aktivitas dan latihan.
Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari- hari selama sakit, lemas, mudah
lelah, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pola istirahat tidur.
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena nyeri pada abdomen,
sakit kepala dan puritis.
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Pola hubungan dengan orang lain.
4. Pemeriksaan penunjang
N0 PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
1 ASR(SGOT) ASR ( SGOT) W <21 U/L P <25 U/L
2 ALT(SGPT) ALT( SGPT) W < 23 U/l P <30 U/L
3 HB P 13 – 16 g/dl W 12 – 14 g/dl 4 Leukosid 5000 – 10.000 uL
5 Trombosit 150.000 – 400.000 ul
6 Eritrosit P 4,5 – 5,5 juta /ul W 4 – 5 juta/ul 7 Hematrokit P 40 – 48% W 37 – 43%
8 Albumin serum 37 – 52 g/dl
9 Bilirubin serum Bilirubin total <1.0 mg/dl Bilirubin direk <0.25 mg/dl Bilirubin indirect <0.75 mg/dl
10 Hbsag Positif / negatif 11 Usg
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pembesaran hepar dan
menekan kuadran kanan atas.
2.
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan
anoreksia.
3.
Intoleransi aktivitas b.d penurunan kekuatan otot dan mudah
lelah.
4.
Gangguan integritas kulit b.d gatal akibat akumulasi garam
empedu dalam darah..
5.
Hipertermi b.d proses peradangan pada hati
6.
Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi terhadap
penyakitnya.
7.
Risiko penyebaran infeksi terhadap tenaga medis b.d
penyakitnya
8.
Risiko perdarahan b.d komplikasi dari hepatitis B
ANALISA DATA
no Data Etiologi Masalah
1.
DS: Os mengatakan bahwa nyeri Pada perut kanan atas. DO:
P: nyeri saat di tekan Q: seperti di tususk-tusuk R: nyeri pada quadran kanan atas.
S: skala nyeri 6-8 T; menetap
•TTV : suhu 38,5C, RR 20x/ menit, HR 90x/menit, TD 110/70mmhg
•Hepar teraba keras dan membesar 10cm midternal, 13cm midklavikula.
Peregangan kapsula hati, hati membesar
Mendesak kuadran kanan atas
Nyeri akut
•
2. DS: Os mengatakan
mual, tidak napsu makan.
DO: pasien tampak
lemas, porsi makan tidak habis.
•BB turun dari Bb awal
•Konjungtiva anemis
•Bibir kering
•Hasil lab:
•Albumin serum <37g/dl
•HB ≤ 12
kerusakan parenkim hati dan
perengangan kapsula hati
membesar
↓ mual, perasaan tidak
nyaman,tidak nafsu makan
↓
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
3.
DS: OS mengatakan bahwa dia malas untuk beraktivitas.
DO: aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan.
•Pasien tampak lemas di
tempat tidur.
•Kekuatan otot 4/4/4/4
•Hasil lab:
•Albumin serum <37g/dl
•HB ≤ 12
Kerusakan sel parenkim hati
Ggn. Metabilisme karbohidrat, lemak dan
protein
Glukosa dalam darah berkurang
Mudah lelah dan
Penurunan kekuatan atau ketahanan tubuh
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1 : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d pembesaran hepar dan
menekan kuadran kanan atas.
Tujuan : setelah dilakukan proses keperawatan selama 4 x 24
jam di harapkan nyeri hilang.
Kriteria hasil :
•
TTv normal : TD 110/70 – 120/90mmhg, RR 16 – 20 x/
menit, S 36,5 – 37,5°C N 80 – 100x/menit)
•
Skala nyeri 0-3
•
Wajah tampak rilek dan nyeri berkurang sampai
menghilang.
•
Hepar kembali dalam batas normal (batas normal 4 –
INTERVENSI RASIONAL
Obs TTV tiap jam atau saat
dibutuhkan dan lab asr dan alt Untuk mengetahui keadaan umum dan tingkat kronis,akut hep b
Kaji tingkat nyeri klien Menentukan tingkat nyeri klien
sebagai dasar pengambilan tindakan
Beri informasi kesehatan tentang penyebab nyeri dan cara mengatasi saat nyeri datang atur posisi klien
Informasi kesehatan diberikan agara klien siap saat nyeri
Mengajarkan teknik relaksasi Teknik relakasasi berguna dalam mengetahui nyeri ringan sampao sedang dan memberi kenyaman
Kolaborasi dengan medis dalam pemberian analgetik
Misalnya : tramadol tablet 30mg peroral
Jika teknik relaksasi tidak
DX 2
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan anoreksia.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam diharapkan nutrisi pasien terpenuhi dan tidak terjadi kekurangan nutrisi.
Kriteria hasil :
Napsu makan meningkat Porsi makan habis. BB naik
Mual dan muntah berkurang.
INTERVENSI RASIONAL
• Awasi pemasukan jumlah diet/ jumlah kalori yang masuk
•Pengaturan jumlah kalori di perlukan untuk mengatur kecukupan nutrisi yang masuk ke tubuh
•Beri porsi makan sedikit tapi sering dan berikan porsi makan pagi paling besar
•Porsi sedikit tapi sering di berikan untuk mencegah anoreksi , mual dan muntah.
•lakukan oral hygiene sebelum makan
•Menghilangkan rasa tak enak saat makan dan menghilangkan napsu makan.
•Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
•Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan napsu makan.
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberikan diet yang tepat sesuai kebutuhan pasien dan variasi dalam menu makananya.
•Variasi makanan/ menu diharapkan dapat meningkatkan napsu makan.
LANJUTAN..
Kolaborasi dengan medis dalam
pemberian obat - obatan anti
emetik seperti : metoloperamid,
trimetobenzamid.
Pememberian tranfusi albumin
secara IV
Diberikan ½ jam sebelum makan
dapat menurunkan mual dan
meningkatkan toleransi pada
makanan.
Tranfusi abumin diberikan sebagai
tambahan nutrisi.
Kolaborasi dengan petugas
laboratorium dalam pemeriksaan
kadar albumin dan HB pasien.
Pemeriksaan albumin dan HB dilakukan
untuk mengetahui keadaan umum
DX 3 :
INTOLERANSI AKTIVITAS B.D PENURUNAN
KEKUATAN OTOT DAN MUDAH LELAH.
TUJUAN : SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN SELAMA 4X 24 JAM PASIEN
DIHARAPKAN MAMPU BERAKTIVITAS DENGAN BAIK
TANPA BANTUAN.
KRITERIA HASIL :
TONUS OTOT 5/5/5/5/
PASIEN MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN
DASARNYA SENDIRI.
INTERVENSI RASIONAL
Batasi pengunjung
Beri lingkungan yang tenang
Meningkatkan istirahat dan ketenangan pasien.
Jika pasien terlalu lemah ubah posisi tidur pasien tiap 4 jam.
Meningkatkan fungsi pernapasan dan menurunkan resiko dekubitus di daerah yang banyak tertekan.
Lakukan tugas dengan cepat dan
sesuai toleransi Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan
Bantu pasien dan bekerjasama dengan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien
Selama pasein belum bisa melakukan selama mandiri,
kelurga bersama perawat bertugas membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasarnya, seperti :
4
Lanjutan…
Lakukan aktivitas/ latihan
gerak sendi pasif/ aktif
sesuai toleransi pasien.
Tirah baring lama akan
munurunkan kemampuan
otot, latihan gerak bertujuan
mengembalikan kemampuan
otot selama periode itu.
Kolaborasi dengan petugas
laboratorium dalam
pemeriksaan kadar albumin
dan HB pasien.
Contoh Catatan keperawatan DX 2
Implementasi Hasil
Mengawasi pemasukan jumlah diet/ jumlah kalori yang
masuk
Memberi porsi makan sedikit tapi sering dan berikan
porsi makan pagi paling besar
Melakukan oral hygiene sebelum makan.
Menganjurkan makan pada posisi duduk tegak.
Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberikan diet
yang tepat sesuai kebutuhan pasien dan variasi dalam menu makananya.
Berkolaborasi dengan medis dalam pemberian obat -
obatan anti emetik seperti : ondansentron 4 mg inj
Pemberian tranfusi albumin secara IV
Kolaborasi dengan petugas laboratorium dalam
pemeriksaan kadar albumin dan HB pasien.
Pasien makan habis setengah porsi, diselingi snack pada pukul 09.00 wib dan pukul 15.00 wib.
Pasien dianjurkan dan sudah melakukan oral higiene setiap sebelum makan.
Pasien makan dengan posisi duduk dibantu dengan keluarga.
Pasien mengatakan napsu makan bertambah bila makanannya bervariasi.
Memberikan therapi ondansentron 4 mg inj. Pasien mengatakan tidak mual dan muntah.dan tidak ditemukan efek samping seperti : pusing, sakit perut, dan
konstipasi.
Tranfusi albumin dilakukan dalam waktu 3-4 jam dan tidak terdapat efek samping selama pemebrian tranfusi berlangsung
CONTOH CATATAN PERKEMBANGAN DX 2
DX 2 evaluasi hari ke 5
S : pasien mengatakan mual berkurang setelah minum obat. O : Napsu makan meningkat
Porsi makan habis setengah porsi BB masih sama
Mual dan muntah berkurang
Hasil albumin darah masih dalam batas normal A : masalah teratasi sebagian
PESANAN PULANG ( DISCHARGE
PLANNING)
Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang :
Meminum obat antivirusnya secara teratur dan tidak boleh putus selama
6 bulan sampai 1 tahun sesuai instruksi dokter.
Menganjurkan pasien untuk makan- makanan yang mudah dicerna, tidak
mengandung gas, tinggi karbohidrat, rendah lemak dan protein.
Menciptakan lingkungan yang aman di rumah.
Olahraga atau melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan pasien
secara teratur, misalnya jalan kaki selama 30 menit setiap pagi.
Menghindari mengkonsumsi alcohol atau rokok.
Memberikan informasi terkaid kondisi yang mengharuskan pasien segera
dibawa kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terddekat, seperti muntah darah, urin sedikit berwarna gelap atau merah, peningkatan atau penurunan berat badan secara drastis.
Menginformasikan waktu kontrol pasien ( hari, jam, nama poli/dokter)