• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum dan Arthropoda 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum dan Arthropoda 2018"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PHYLUM ARTHROPODA LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata yang diampu oleh Dra. Ammi Syulasmi, M.S. , dan Rini Solihat, S.Pd., M.Si.

oleh:

Kelompok 1

Pendidikan Biologi A 2017

Amalia Karim (1702574)

Dimas Caesaria Novianto (1701869)

Mauli Novilda Afifa (1702363)

Vanni Destianti Kurnia (1705682)

Vira Berliani (1701410)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

A. Judul Laporan Phylum Arthropoda

B. Waktu Pelaksanaan Hari : Selasa Tanggal : 8 Mei 2018

Waktu : 07.00 – 09.30 WIB

Tempat : Laboratorium Struktur Hewan

Departemen Pendidikan Biologi UPI.

C. Tujuan

1. Mengenal keanekaragaman hewan Phylum Arthropoda.

2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Phylum Arthropoda. 3. Mengelompokan hewan-hewan Phylum Arthropoda ke dalam classis yang

berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri. 4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Phylum Arthropoda

Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala (cephal), dada (thorax) , dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis).

2. Karakteristik Arthropoda

(3)

(thorax) dan abdomen jelas atau kepala dan dada bersatu (cephalothorax).

b. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.

c. Appendages satu pasang setiap ruas (somite) atau tidak ada, masing-masing dihubungkan dengan sendi.

d. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin.

e. Memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin , sebagai hasil sekresi epidermis, melakukan ekdisis pada interval tertentu.

f. Memiliki ukuran tubuh yang beragam.

g. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara.

h. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, heterotropik, dan hidup dengan bebas.

i. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru atau paru-paru (berbuku).

j. Umumnya berumah dua, fertilisasi umumnya internal. Pada beberapa Crustacea parthenogenesis.

k. Bereproduksi secara aseksual dan seksual.

l. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat atau menusuk, dan anus berada di bagian ujung posterior.

m. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin. Darah akan kembali ke dalam jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem arteri semakin berkembang.

n. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau atau coxal, atau saluran Malpighi yang bersatu dengan usus.

(4)

ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan statocyst.

3. Sistem Organ Arthropoda a. Sistem Peredaran Darah

Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung hemosianin. Darah akan kembali ke dalam jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem arteri semakin berkembang.

b. Sistem Pencernaan

Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior. Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat atau menusuk.

c. Sistem Saraf

Sistem saraf Arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan. Ganglia supra esophageal yang dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang

tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan statocyst.

d. Sistem Ekskresi

Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigi yang berupada pada usus belakang. e. Sistem Respirasi

Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. f. Sistem Reproduksi

(5)

4. Klasifikasi Arthropoda

Berdasarkan bentuk struktur tubuhnya Arthropoda terbagi menjadi 5 Kelompok :

a. Classis Crustacea

Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit. Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan. Mempunyai dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax). Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari cephalothorax dan abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk atau kitin, tetapi tidak mempunyai pembuluh darah kapiler. Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya, pertukaran udara terjadi

secara difusi, dan sebagian dari pernapasan menggunakan insang. b. Classis Insecta

(6)

yang terdiri dari segmen kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), dada (thorax) terdapat di sepasang kaki yang beruas-ruas, dan perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.

c. Classis Arachnida

Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Tubuh bersegmen yang terdiri dari chepalothorax dan abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang anggota gerak. Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit. Memiliki jumlah mata yang beragam. Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus.

d. Classis Chilopoda

Hewan pada classis ini memiliki tubuh agak gepeng, terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas, dari setiap ruas memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala

terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk membutuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya. Bersifat karnivora dengan habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk. Contoh dari classis Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang).

e. Classis Diplopoda

(7)

kaki. Hidup sebagai karnivora, serta banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar dari cahaya. Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola. Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut tanpa taring bias. Contohnya pada kaki seribu (Julus nomerensi).

Gambar 1. Contoh Hewan Filum Arthropoda (Sutarno, tt).

E. Alat Dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum Arthropoda.

No. Alat Jumlah

1 Set alat bedah 1 set

2 Kamera Handphone 1 unit

3 Loupe 1 unit

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum Arthropoda.

No. Bahan Jumlah

1 Awetan Basah Pagurus sp. 1 unit

(8)

No. Bahan Jumlah

3 Awetan Basah Cambarus sp. 1 unit

4 Awetan Basah Uca pugnax 1 unit

5 Awetan Basah Sesarmoides sp. 1 unit

6 Awetan Basah Gammarus sp. 1 unit

7 Awetan Basah Squilla mantis 1 unit

8 Awetan Basah Balanus balanoides 1 unit

9 Awetan Basah Calappa hepatica 1 unit

10 Awetan Basah Crocothemis sp. 1 unit

11 Awetan Basah Dynastes neptunus 1 unit 12 Awetan Basah Oryctes rhinocerus 1 unit

13 Awetan Basah Valanga sp. 1 unit

14 Awetan Basah Gryllus sp. 1 unit

15 Awetan Basah Xylocopa latipes 1 unit

16 Awetan Basah Vespa sp. 1 unit

17 Awetan Basah Musca domestica 1 unit

18 Awetan Basah Mantis religiosa 1 unit

19 Awetan Basah Argiope aurantia 1 unit

20 Awetan Basah Heterometrus sp. 1 unit

21 Awetan Basah Limulus polyphemus 1 unit

22 Awetan Basah Nephila sp. 1 unit

23 Awetan Basah Scolopendra sp. 1 unit

24 Awetan Basah Spirobolus sp. 1 unit

25 Spesimen Udang Jantan dan Udang Betina 2 unit

(9)

F. Langkah Kerja

Diagram 1. Langkah Kerja Pengamatan Phylum Arthropoda.

Dilakukan pengamatan terhadap hewan-hewan pada Phylum Arhropoda.

Diamati morfologi tubuh dari hewan-hewan Phylum

Arthropoda seperti yang dijelaskan pada materi

perkuliahan

Dilakukan pembelahan tubuh terhadap Valanga sp.

(belalang), yang sebelumnya telah dibius

menggunakan eter/kloroform. Dikelompokan hewan ke

dalam classis yang berbeda apabila sudah diidentifikasi

memiliki organ gerak dengan jumlah tertentu,

(10)

G. Hasil Pengamatan

Tabel 3. Pengamatan Anatomi Phylum Arthropoda.

No. Nama Spesies Simetri

Tubuh Bagian Tubuh Jumlah kaki

Alat Respirasi

Classis Insang Trachea Paru-paru

buku

Paru-paru 1. Pagurus sp. Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

2. Macrobrachium sp. Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

3. Cambarus sp. Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

4. Uca pugnax Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

5 Sesarmoides sp. Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang -  - - Crustacea

6. Gammarus sp. Bilateral

(11)

No. Nama Spesies Simetri

Tubuh Bagian Tubuh Jumlah kaki

Alat Respirasi

Classis Insang Trachea Paru-paru

buku

Paru-paru

7. Squilla mantis Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

8. Balanus balanoides Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

9. Calappa hepatica Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea

10. Crocothemis sp. Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

11. Dynastes neptunus Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

12. Oryctes rhinocerus Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

13. Valanga sp. Bilateral

(12)

No. Nama Spesies Simetri

Tubuh Bagian Tubuh Jumlah kaki

Alat Respirasi

Classis Insang Trachea Paru-paru

buku

Paru-paru

14. Gryllus sp. Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

15. Xylocopa latipes Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

16. Vespa sp. Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

17. Musca domestica Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

18. Mantis religiosa Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta

19. Argiope aurantia Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - -  - Arachnida

20. Heterometrus sp. Bilateral

(13)

No. Nama Spesies Simetri

Tubuh Bagian Tubuh Jumlah kaki

Alat Respirasi

Classis Insang Trachea Paru-paru

buku

Paru-paru

21. Limulus polyphemus Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 4 pasang  -  - Arachnida

22. Nephila sp. Bilateral

Simetris Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - -  - Arachnida

23. Scolopendra sp. Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen

1 pasang

persegmen - - -  Chilopoda

24. Spirobolus sp. Bilateral

Simetris Cephal, Thorax, Abdomen

2 pasang

(14)

Tabel 4. Klasifikasi Phylum Arthropoda.

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 1. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Crustacea Ordo : Decapoda Familia : Paguruidae Genus : Pagurus Phylum : Arthropoda Classis : Crustacea Ordo : Decapoda Familia : Palaemonidae

Genus : Macrobrachium Species : Macrobrachium

(15)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 4. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Crustacea Ordo : Decapoda Familia : Ocypodidae Genus : Uca Phylum : Arthropoda Classis : Crustacea Ordo : Decapoda Familia : Sesarmidae Genus : Sesarmoides

Species : Sesarmoides sp.

(16)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 7. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Crustacea Ordo : Stomatopoda Familia : Squillidae Genus : Squilla

Species : Squilla mantis

(17)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 10. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Odonata Familia : Libelluridae Genus : Crocothemis Species : Crocothemis sp.

Gambar 11.1 Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Coleoptera Familia : Scarabidae Genus : Dynastes

(18)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 13. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Orthopera Familia : Locustidae Genus : Valanga Species : Valanga sp.

Gambar 14.1.1 Valanga sp.

(Dokumentasi Kelompok 1A, 2018)

Gambar 14.1.2 Valanga sp.

(Dokumentasi Kelompok 6A, 2018)

Gambar 14.1.3 Valanga sp.

(Dokumentasi Kelompok 6A, 2018)

Gambar 14.2 Valanga sp.

(19)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 14. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Orthoptera Familia : Gryllidae Genus : Gryllus Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Hymenoptera Familia : Xylocopidae Genus : Xylocopa

Species : Xylocopa latipes

(20)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 17. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Diptera Familia : Muscidae Genus : Musca

Species : Musca domestica

Gambar 18.1 Phylum : Arthropoda Classis : Insecta Ordo : Mantodea Familia : Mantidae Genus : Mantis

Species : Mantis religiosa

Gambar 19.1 Phylum : Arthropoda Classis : Arachnida Ordo : Araneae Familia : Araneidae Genus : Argiope

Species : Argiope aurantia

(21)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 20. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Arachnida Ordo : Scorpiones Familia : Scorpionidae Genus : Heterometrus Species : Heterometrus sp.

(22)

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi 23. Regnum : Animalia

Phylum : Arthropoda Classis : Chilopoda Ordo : Scoloropendro

morphia

Familia : Scolopendridae Genus : Scolopendra Species : Scolopendra sp.

Gambar 24.1 Phylum : Arthropoda Classis : Diplopoda Ordo : Spirobolida Familia : Spirobolidae Genus : Spirobolus

Species : Spirobolus sp.

Gambar 25.1

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, dan spesimen. Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali hewan Arthropoda. Hewan-hewan yang kami amati digolongkan kepada lima classis berdasarkan pada jumlah kaki dan stuktur tubuhnya yaitu :

1. Classis Crustacea a. Pagurus sp.

(23)

diri. Ia juga memilki sepasang antenna dan antennula dan memilki mata majemuk. Berbeda dari species crustacea yang lain cangkang pada Pagurus sp. terpisah dari tubuhnya karena ia menggunakan cangkang bekas hewan lain seperti cangkang Gastropoda. Selebihnya karakteristik dari Pagurus sp.

b. Macrobrachium sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang. Chephalothorax tertutup oleh cangkang yang disebut carapace. Ujung depan carapace yang berupa tonjolan runcing dan bergerigi disebut rostrum. Bagian kepala terdiri dari 6 ruas dan ruas pertama terdapat mata. Seluruh tubuh udang galah terdiri dari ruas - ruas (segmen) yang terbungkus oleh eksoskleton yang terbuat dari bahan kitin yang diperkeras oleh bahan kapur. Macrobrachium sp atau dalam bahasa indonesia disebut udang galah

adalah salah satu species dari classis Crustacea yang cukup familiar karena biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

c. Cambarus sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian

(24)

dan lima pasang kaki renang yang memilki selaput yang terdapat pada abdomen. Kaki renang ini juga digunakan untuk mengangkut telur. Cambarus sp. sangat umum dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan memilki nilai protein yang cukup tinggi.

d. Uca pugnax

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang. Tubuh Uca Pugnax dilapisi cangkang keras atau eksoskeleton, hewan ini memiliki sepasang capit, salah satu capitnya berukuran lebih besar. Tubuh hewan ini dilindungi oleh karapaks yang sangat kuat sehingga hewan ini dapat bertahan dari predator, panas dan ancaman lain. Hewan ini hanya memiliki satu cheliped pada bagian kiri tubuhnya. Cheliped berguna sebagai alat pertahanan tubuh dan sebagai alat untuk menarik perhatian betinanya. Hewan ini hidup di laut.

e. Sesarmoides sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan trachea.

f. Gammarus sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang.

g. Squilla mantis

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang.

h. Balanus balanoides

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang.

(25)

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang.

2. Classis Insecta a. Crocothemis sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Memiliki alat pencernaan lengkap, serta sistem peredaran darahnya terbuka. Alat reproduksi berumah dua. b. Dynastes neptunus

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Memiliki sepasang antena. Tubuhnya dilapisi eksokeleten dan terdiri dari kepala, dada dan perut. Semakin ke arah posterior segmen tubuhnya semakin membesar. Pada bagian tubuhnya berwarna hitam terlihat bintik-bintik berwarna putih dengan susunan tertentu.

c. Oryctes rhinocerus

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian

yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea.

d. Valanga sp.

(26)

e. Gryllus sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Spesies ini termasuk dalam ordo Orthoptera Memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakangnya berupa membran dan dilipat seperti kipas dan terletak dibawah sayap depan. Alat mulut pada species ini tipe menggigit.

f. Xylocopa latipes

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Hewan ini memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.

g. Vespa sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea.

h. Musca domestica

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea.

i. Mantis religiosa

(27)

tersusun oleh eksokleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah dalam. Eksokeleton merupakan kutikula yang terbagi atas segmen-segmen.

3. Classis Arachnida a. Argiope aurantia

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan bernafas dengan paru-paru buku.

b. Heterometrus sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan bernafas dengan paru-paru buku. Rata-rata hewan ini memiliki ukuran 10 – 12 cm dari chelicerae (mulut) hingga ujung telson (ekor) dan aktif di malam hari.

c. Limulus polyphemus

Limulus polyphemus memiliki tiga bagian utama tubuh yaitu

kepala daerah, yang dikenal sebagai (prosoma), bagian perut (opisthosoma), dan ekor tulang belakang (telson). Karapak berbentuk seperti tapal kuda, dan warna abu-abu kehijauan sampai coklat gelap.

Betina biasanya 25 sampai 30 persen lebih besar dari laki-laki dan dapat tumbuh hingga 60 cm panjang (termasuk ekor). Limulus polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat menumbuhkan

kembali anggota badan hilang , dengan cara yang mirip dengan bintang laut. Otak dan jantung pada Limulus polyphemus berada di prosoma.

d. Nephila sp.

(28)

4. Classis Chilopoda a. Scolopendra sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai satu pasang kaki bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Spesies Arthropoda integumennya terdiri dari epidermis berlapis tunggal dan kutikula atau dapat disebut sebagai eksoskeleton. Eksoskeleton berfungsi sebagai pelindung dari predator, mengurangi penguapan dan intrusi air. Hewan ini bernapas menggunakan paru-paru buku, sudah memiliki sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Modifikasi kaki-kaki pada segmen pertama Scolopendra adalah terdapatnya cakar racun yang khas, berisi kelenjar racun yang besar, mengelilingi bagian proksimal dan median, dan terbuka pada bagian dalam tarsungulum. Panjang dan ukuran cakar racun bervariasi antar species.

5. Classis Diplopoda a. Spirobolus sp.

Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai dua pasang kaki bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Tubuhnya memiliki

bentuk bulat dan memanjang dengan banyak kaki kecil. Biasanya

hewan ini berwarna coklat tua. Mereka memiliki rahang yang

digunakan untuk mengunyah dan menggiling bahan organik, seperti

daun atau kayu hingga terurai. Karena mereka tidak memiliki kutikula

lilin untuk mencegah kehilangan air, kaki seribu menghabiskan

sebagian besar waktunya di daerah lembab. Ketika terganggu, kaki

seribu akan meringkuk ke dalam kumparan ketat untuk perlindungan.

Habitatnya di tempat yang lembab seperti di bawah kayu, batu, atau

rumput ilalang. Serta persebarannya cukup luas selama kelembapan

air di udara cukup. Tidak menimbulkan bahaya serius seperti pada

Scolopendra yang mengandung racun tetapi pada beberapa species

(29)

I. Hasil Diskusi

1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang Anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !

Jawaban :

Persamaan-persamaan tersebut adalah pada struktur tubuh beruas-ruas dan simetri tubuhnya yang bilateral simetris. Memiliki tiga lapisan sel dan sudah memiliki coelom yang sebenarnya (triploblastik schizocoelom).

2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan perbedaan-perbedaannya !

Jawaban :

Ya. Perbedaan tersebut terdapat pada keberadaan bagian tubuhnya ada yang menyatu (chephalothorax) pada clasis Crustacea dan Arachnida, ada yang dapat dibedakan menjadi cephal dan thorax pada classis Insecta, Diplopoda dan Chilopoda. Lalu ada pada jumlah kaki pada setiap ruas tubuhnya, alat respirasi yang dimiliki seperti insang, trachea, paru-paru buku, dan paru-paru. Serta, perbedaan pada habitat hidupnya.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap classis pada kolom berikut

Classis Ciri Khas

Crustacea

Hidup di perairan, bernapas dengan insang, memiliki bagian tubuh kepala dan dada yang menyatu (chephalothorax), dan abdomen, memiliki dua pasang antenna, sepasang mata facet, lima pasang kaki.

Insecta

(30)

Classis Ciri Khas

Arachnida

Hidup di darat, bernapas dengan trachea atau paru-paru buku, tidak memiliki antenna ataupun sayap, tidak memiliki ruas sempurna, memiliki empat pasang kaki dibagian chephalothorax, dan bagian tubuh terdiri dari chephalothorax dan abdomen.

Chilopoda

Hidup di darat, bernapas dengan trachea, tubuhnya pipih dan beruas-ruas yang pada setiap ruasnya terdapat sepasang kaki, bagian tubuh thorax dan abdomennya sulit ditentukan.

Diplopoda

Hidup di darat, bernapas dengan trachea, memiliki sepasang antenna di bagian kepala, tubuhnya bulat dan beruas-ruas dan setiap ruasnya terdapat dua pasang kaki, kecuali pada tiga ruas bagian anterior yang memiliki sepasang kaki pada setiap ruas.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Arthropoda yang anda temukan!

Jawaban :

Beberapa manfaat pada hewan yang ada di filum Arthropoda yaitu : a. Peranan Crustacea

1) Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti

udang, lobster, dan kepiting.

2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber bagi makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

b. Peranan Insecta

(31)

2) Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis mellifera).

3) Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang menghasilkan sutra (contoh Bombix mori). 4) Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis

indica, apis melifera).

5) Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

6) Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh kepik memakan kutu daun.

7) Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.

8) Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.

c. Peranan Arachnida

Dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan terutama hewan-hewan Acarina.

d. Peranan Chilopoda dan Diplopoda

(32)

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Phylum Arthropoda, lengkapilah tabel berikut ini !

Phylum Arthropoda

Pencernaan Makanan

Terdiri dari alat pencernaan yang sempurna dan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior. Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat atau menusuk, dan anus berada dibagian ujung tubuh.

a) Crustacea dan Insecta secara saprozoik dan holozoic.

b) Arachnida secara holozoic.

c) Chilopoda dan Diplopoda secara saprozoic.

Ekskresi Menggunakan kelenjar hijau atau coxal, atau saluran malphigi yang bersatu dengan usus.

Pernapasan

Alat respirasi bergantung pada habitat hidupnya

berupa insang, sistem trakea, paru-paru atau paru-paru buku, dan permukaan tubuh. a) Crustacea dengan insang

b) Insecta dengan trachea

c) Arachnida dengan trachea atau paru-paru buku.

d) Chilopoda dan Diplopoda dengan paru-paru.

Sistem Saraf

Dengan ganglia supra esophageal yang dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas sepanjang tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas.

(33)

J. Kesimpulan

1. Arthropoda merupakan hewan bertubuh bilateral simetris, tripoblastik, dan beruas-ruas. Keanekaragaman hewan-hewan yang telah diamati dalam filum Arthropoda diantaranya, Pagurus sp., Macrobrachium sp., Cambarus sp., Uca pugnax, Sesarmoides sp., Gammarus sp., Squilla

mantis, Balanus balanoides, Calappa hepatica, Crocothemis sp., Dynastes

neptunus, Oryctes rhinocerus, Valanga sp., Gryllus sp., Xylocopa latipes,

Vespa sp., Musca domestica, Mantis religiosa, Argiope aurantia,

Heterometrus sp., Limulus polyphemus, Nephila sp., Scolopendra sp., dan

Spirobolus sp.

2. Hewan-hewan Arthropoda termasuk hewan multiseluler, tripoblastik, memiliki simetri tubuh bilateral, dan tubuhnya ditutupi kutikula yang disebut eksoskeleton (kerangka luar) yang terdiri dari lapisan protein dan kitin, memiliki bagian tubuh kepala (chepalo), dada (thorax), dan abdomen atau bersatu (chephalothorax).

3. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hewan-hewan dalam filum Arthropoda terbagi kedalam lima classis yaitu Classis Crustacea dengan hewannya Pagurus sp., Macrobrachium sp., Cambarus sp., Uca

pugnax, Sesarmoides sp., Gammarus sp., Squilla mantis, Balanus

balanoides, dan Calappa hepatica. Classis Insecta dengan hewannya Crocothemis sp., Dynastes neptunus, Oryctes rhinocerus, Valanga sp.,

Gryllus sp., Xylocopa latipes, Vespa sp., Musca domestica, dan Mantis religiosa. Pada classis Arachnida, Argiope aurantia, Heterometrus sp., Limulus polyphemus, dan Nephila sp. Pada classis Chilopoda ada hewannya Scolopendra sp., dan pada Classis Diplopoda ada Spirobolus sp. 4. Kelas yang pertama ada classis Crustacea yang umumnya hidup di air dan bernafas dengan insang, memiliki dua pasang antenna pada bagian kepala, thorax beruas-ruas, dua pasang mata facet, lima pasang kaki, dan persatuaan antara kepala (chepalo) dan dada (thorax) disebut chephalothorax. pada classis Insecta yang umumnya hidup di darat,

(34)
(35)

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan. [online]. Diakses dari:

http://www.artikelsiana.com/2015/07/arthropoda-pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-peranan.html

Kastawi Y, dkk. (2005). Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press).

Sam, Hisam. (2016). 10 Pengertian Arthropoda Beserta Ciri Dan Peranannya. [online]. Diakses dari: http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-arthropoda-beserta-ciri-dan-peranannya/

Sutarno, Nono. (tt). Arthropoda. [online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181

(36)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Hewan Filum Arthropoda

Sutarno, Nono. (tt). Arthropoda. [online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181

974121-NONO_SUTARNO/POWER_POINT_ZOOIN/ARTHROPODA.pdf [12 Mei 2018]

Gambar 2.2 Pagurus sp.

Arkive. (2018). Common hermit crab. [online]. Diakses dari : http://www.arkive.org/common-hermit-crab/pagurus-bernhardus/image-A21854.html [11 Mei 2018]

Gambar 3.2 Macrobrachium sp

Godijn, Frans. (2002). Macrobium sp. Choko. [online]. Diakses dari : http://www.goddijn.com/tank2/macrobrachium/index.htm [11 Mei 2018] Gambar 4.2 Cambarus sp.

Scott, Gregory. (2017). Crayfish (Cambarus sp). [online]. Diakses dari :

https://www.sciencesource.com/archive/Crayfish-(Cambarus-sp.)-SS2261330.html [11 Mei 2018]

Gambar 5.2 Uca pugnax

Vomberger, Van. (2007). Fiddler Crab (Uca pugunax). [online]. Diakses dari : http://www.calvorn.com/gallery/photo.php?photo=7449&u=9491686,27 [11 Mei 2018]

Gambar 6.2 Sesarmoides sp.

Singapore Biodiversity. (2006). The Biodiversity of Singapore. [online]. Diakses dari : https://singapore.biodiversity.online/species/A-Arth-Crus-Decapoda-000524 [11 Mei 2018]

Gambar 7.2 Gammarus sp

Wojciech, Moskal. (2004). World Registered of Marine Species. [online]. Diakses dari : : http://www.marinespecies.org/photogallery.

(37)

Alan, Chan. (2010). Squilla mantis. [online]. Diakses dari : http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2012/chan_alan/ [11 Mei 2018]

Gambar 9.2 Balanus balanoides

Pollock, Sheryl. (2011). Balanus balanoides. [online]. Diakses dari : http://www.discoverlife.org/mp/20p?see=I_SOP7244 [11 Mei 2018] Gambar 10.2 Calappa hepatica

Moorea Biocode. (2009). Calapa hepatica. [online]. Diakses dari : https://calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query?enlarge=4444+4444+1009+ 2020 [11 Mei 2018]

Gambar 11.2 Crocothemis sp.

Arkive. (2018). Common scarlet-darter. [online]. Diakses dari : https://www.arkive.org/common-scarlet-darter/crocothemis-erythraea/ [11 Mei 2018]

Gambar 12.2 Dynastes neptunus

Linneaus. (2014). Neptune Beetle. [online]. Diakses dari : http://carnivoraforum.com/topic/9677023/1/ [11 Mei 2018]

Gambar 13.2 Oryctes rhinocerus

Kurniawan, Fredi. (2017). Klasifikasi dan morfologi kumbang tanduk. [online]. Diakses dari :

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-kumbang-tanduk-oryctes-rhinoceros/ [11 Mei 2018] Gambar 14.2 Valanga sp.

Kurniawan, Fredi. (2107). Klasifikasi dan morfologi bwlalang kayu. [online]. Diakses dari : http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-belalang-kayu/ [11 Mei 2018]

Gambar 15.2 Gryllus sp

Bug Guide. (2013). Filed Cricket (Gryllus sp). [online]. Diakses dari : https://bugguide.net/node/view/846888. [11 Mei 2018]

Gambar 16.2 Xylocopa latipes

Ascher, John. (2014). Xylocopa latipes. [online]. Diakses dari : http://www.discoverlife.org/mp/20q?search=Xylocopa+latipes&flags=sub genus: [11 Mei 2018]

(38)

Forestry Images. (2015). Hornets/Yellow Jacket. [online]. Diakses dari : https://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=5368156 [11 Mei 2018]

Gambar 18.2 Musca domestica

Bug Guide. (2016). House Fly. [online]. Diakses dari : https://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=5368156 [11 Mei 2018]

Gambar 19.2 Mantis religiosa

Paul. (2016). Mantis Religiosa, the arcetype of the praying mantis. [online]. Diakses dari : http://mantisphere.fr/mantis-religiosa-the-archetype-of-the-praying-mantis-2/?lang=en [11 Mei 2018]

Gambar 20.2 Argiope aurantia

Bug Guide. (2012). Garden Spider. [online]. Diakses dari : https://bugguide.net/node/view/613453/bgimage [11 Mei 2018]

Gambar 21.2 Heterometrus sp.

God of Insect. (2018). Giant forest scorpion. [online]. Diakses dari :

http://www.godofinsects.com/index.php/museum/all-non-insects/scorpiones-scorpions/giant-forest-scorpion-heterometrus-sp/ [11 Mei 2018]

Gambar 22.2 Limulus polyphemus

Barabaro, Tracy. (2018). NEMESIS Database Summary. [online]. Diakses dari : https://invasions.si.edu/nemesis/calnemo/SpeciesSummary.jsp?TSN=8270 [11 Mei 2018]

Gambar 23.2 Nephila sp.

Bug Guide. (2008). Golden Silk Orbweaver. [online]. Diakses dari : https://bugguide.net/node/view/226176 [11 Mei 2018]

Gambar 24.2 Scolopendra sp.

Arkive. (2018). Scolopendra. [online]. Diakses dari :

(39)

Gambar

Gambar 1. Contoh Hewan Filum Arthropoda (Sutarno, tt).
Tabel 3. Pengamatan Anatomi Phylum Arthropoda.
Gambar Observasi
Gambar Observasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi main ini umumnya ditulis dalam bentuk int main ( ) yang berarti bahwa nilai kembali dari fungsi adalah integer, atau void main ( ) yang berarti fungsi tersebut tidak

Tungau kuning memiliki bercak berwarna merah pada ujung kepalanya yang merupakan salah satu adaptasi dari tungau tersebut pada tanaman cabai karena pada tanaman terong tidak

Produk asap cair hadri proses pirolisis memiliki visual berwarna kuning dengan pH 3, larutan transparan, tidak terdapat partikel melayang dan kadar asam asetat

Seseorang yang memiliki faktor Rh didalam darahnya di sebut golongan darah rhesus positif (Rh+), sedangkan orang yang tidak mengandung factor Rh dalam golongan darah merahnya

memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ- 11 atau RJ-45. Konector yang bisa

 Pada uji kemurnian isomer, isomer trans terbukti memiliki kelarutan yang lebih. rendah dari isomer cis karena setelah penambahan amonia padatan kristal

Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat dilihat dengan

Tipe glassware lainnya yaitu glassware yang bukan alat ukur karena biarpun beberapa alat yang termasuk tipe ini memiliki skala ukuran tetapi ukuran itu tidak mempunyai ketelitian yang