• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Genetika dan Biologi M (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Genetika dan Biologi M (6)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

GEN ET I K A DAN BI OLOGI M OLEK U LER

(PENGAMATAN MORFOLOGI LALAT Drosophila sp)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : V (Lima)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul

“Pengamatan Morfologi Lalat Drosophila sp” yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi A Kelmpok : V (lima)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, Oktober 2014

Kordinator Asisten Asisten

(Muhammad Alamsyah) (Risnawati) 603001100 60300111059

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

(3)

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membedakan varisi sifat (termasuk mutan) pada Drosophila sp tipe liar.

B. Dasar Teori

Lalat buah merupakan salah satu hewan yang sering digunakan sebagai model percobaan genetika sejak tahun 1910-an. Lalat buah berasal dari filum Arthropoda, kelas Insekta, dan Ordo Diptera. Spesies ini di Indonesia dikenal sebagai lalat buah yaitu jenis lalat yang dapat ditemui di sekitar buah-buahan yang mulai membusuk. Selain itu, lalat buah termasuk dalam sub-ordo Cyclophorpha, pengelompokkan lalat yang pada pupanya terdapat kulit instar 3, dan termasuk dalam seri Acaliptra (imago menetas dan keluar dari bagian interior pupanya). Lalat buah yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia adalah lalat ananasae, kikawai, malerkotliana, repleta, hypocausta, dan imigran (Wildan, 1996).

Organisme yang memiliki daur hidup pendek seperti lalat Drosophila sp sangat cocok untuk digunakan sebagai materi percobaan genetika. Drosophila dapat menghasilkan 20 hingga 25 generasi tiap tahun. Seekor lalat Drosophila sp dapat bertelur ribuan kali semasa hidupnya. Organisme dengan jumlah keturunan yang besar seperti Drosophila sp itu memenuhi persyaratan sebagai materi percobaan genetika. Drosophila sp memiliki kromosom yang ukurannya relatif besar dan jumlahnya hanya empat pasang. Penanganan kultur lalat buah sangat mudah dilakukan dan hanya dengan media yang komposisi dan pembuatannya sederhana serta tumbuhn dan berkembang biak dengan cepat (Susanto, 2011).

Menurut (Wildan, 1996) ciri umum lainnya dari Dhrosophila

melanogaster, antara lain :

1. Memiliki mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah. 2. Memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di

tubuh bagian belakang.

(4)

4. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.

5. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.

Menurut (Suryo, 2010) Lalat buah banyak digunakan dalam penelitian Genetika karna lalat memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

1. Mudah dipelihara pada media makanan yang sederhana, pada suhu kama dan didalam botol susu berukuran sedang.

2. Mempunyai siklus hidup pendek (hanya kira-kira 2 minggu) sehingga dalam waktu satu tahun dapat diperoleh 25generasi.

3. Mempunyai tanda-tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan. Lalat betina lebih besar dari pada lalat jantan, ujung abdomen meruncing dan pada abdomen terdapat garis-garis hitam melintang. Lalat jantan lebih kecil, ujung abdomen tumpul berwarna kehitam-hitaman dan pada abdomen terdapat sedikit garis-garis hitam melintang.

4. Hanya mempunyai 8 kromosom saja, sehingga mudah menghitungnya.

C. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

Hari/tanggal : Senin/27 Oktober 2014 Waktu : 08.00-10.00 WITA

Tempat : Laboratorium Genetika dan Molekuler Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

D. Alat dan Bahan

a. Alat

(5)

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Drosophila

melanogaster, kapas, dan eter.

E. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:

F. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Drosophila mangester jantan

Keterangan:

1. Cepal

2. Mata faset

3. Prothorax

4. Mesothorax

5. Metathorax

6. Sayap

7. Ujung abdomen

8. Abdomen

Menangkap dan memelihara lalat Drosophila melanogaster

Membius lalat lalat Drosophila melanogaster dengan kapas yang diberi eter

Mengamati lalat dengan mikroskop, mata, abdomen, sayap dan lain-lain

(6)

2. Abdomen jantan

Keterangan:

1. Segmen

2. Ujung abdomen

3. Kaki

Keterangan:

1. Koksa

2. Femur

3. Tibia

4. Tarsus

5. Sex comb

4. Drosophila mangester betina

Keterangan:

1. Cepal

2. Mata faset

3. Prothorax

4. Mesothorax

5. Metathorax

6. Sayap

(7)

5. Abdomen betina

Keterangan: 1. Segmen

2. Ujung abdomen

6. Kaki betina

Keterangan:

1. Koksa

2. Femur

3. Tibia

4. Tarsus

G. Pembahasan

Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke

(8)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada lalat buah jantan dapat dilihat bagian cepal, mata faset, prothorax, mesothorax, matathorax, sayap, abdomen dan seks kelamin. Untuk lalat buah jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lalat buah betina memiliki 3 ruas pada abdomen, memiliki seks kelamin, ujung pada abdomen tumpul atau membulat dan sayapnya lebih pendek dibandingkan sayap pada lalat buah betina. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kaki Drosophila sp maka bentuk kaki Drosophila sp terdapat 3 bagian yaitu femur, tibia, tarsus dan terlihat adanya rambut sisir pada permukaan kakinya. Drosophila sp jantan umumnya berwarna sedikit lebih gelap bila dibandingkan dengan yang betina. Sisir kelamin pada hewan jantan berguna untuk membantu kopulasi. Sex comb adalah ciri utama Drosophila melanogaster jantan. Sex comb dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis kelamin lalat buah pada dua jam pertama setelah lalat tersebut menetas, ketika bentuk dan pigmentasi lalat tersebut belum berkembang sempurna.

1. Drosophila sp jantan

Drosophila sp jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil daripada betina,

dilihat dari sayapnya, sayap Drosophila sp jantan lebih pendek dari sayap betina, pada Drosophila sp jantan memiliki sisir kelamin (sex comb). Ditinjau dari ujung abdomennya Drosophila sp jantan memiliki ujung abdomen yang tumpul dan berwarna hitam. Drosophila sp jantan memiliki 3 ruas atau segmen pada abdomennya.

2. Drosophila sp betina

Drosophila sp betina memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada

jantan, dilihat dari sayapnya, sayap Drosophila sp betina lebih panjang dari sayap jantan, pada Drosophila sp betina tidak memiliki sisir kelamin (sex

comb). Ditinjau dari ujung abdomennya Drosophila sp betina memiliki ujung

(9)

Adapun klasifikasi dari lalat buah adalah sebagai berikut ini:

Species : Drosophila melanogaster (Hasanah, 2014)

H. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah pada Drosophila

melanogaster memiliki morfologi yang terdiri atas caput/kepala, thoraks/dada,

dan abdomen/perut. Bentuk ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan Drosophila

melanogaster jantan. Bagian abdomen Drosophila melanogaster betina terdapat

garis-garis hitam yang tebal pada bagian dorsal hingga ujung abdomen. Bagian abdomen Drosophila melanogaster jantan juga terdapat pola garis hitam yang tebal di sepanjang abdomen bagian dorsal. Bagian ujung abdomen Drosophila

melanogaster betina lancip, kecuali ketika sedang dipenuhi telur-telur, sedangkan

ujung abdomen Drosophila melanogaster jantan membulat dan tumpul. Khusus

Drosophila melanogaster jantan terdapat karakter khusus berupa sex comb yang

terletak di tarsal pertama pada kaki depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Uswatun. 2013. Blog Uswatun. Laporan Drosophila melanogaster http://uswatulhasanahbio.blogspot.com/2013/05/laporan-genetika.html (28 Oktober 2014).

Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2010. Susanto, Agus Hery. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Abdomen berwarna hitam, ditumbuhi oleh rambut-rambut halus, memiliki ventrit abdominal 5 ruas, ruas abdomen bercahaya pada jantan yaitu ruas 4 dan 5 sedangkan ruas

Atraktan metil eugenol hanya mampu menarik lalat buah jantan, karena bersifat feromon (seks feromon) yaitu senyawa yang sama dengan feromon yang dihasilkan oleh serangga

Untuk mempelajari pola pewarisan sifat pada tingkat populasi terlebih dahulu perlu difahami pengertian populasi dalam arti genetika atau lazim disebut juga populasi

Mutasi pada kromosom tersebut menyebabkan mutan miniature memiliki bentuk sayap yang tidak normal.. Sayapnya lebih kecil dari normal, hanya mencapai

Siklus hidup ikan komet dimulai dari perkembangan di alam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan

Mutasi pada kromosom tersebut menyebabkan mutan miniature memiliki bentuk sayap yang tidak normal.. Sayapnya lebih kecil dari normal, hanya mencapai

Bayam duri ( Amaranthus spinosus ) susunan daunnya daun tunggal (folium simplek), bentuk helaian daunnya bundar (orbicularis), ujung daun tumpul (obtutus), pangkal

Abdomen berwarna hitam, ditumbuhi oleh rambut-rambut halus, memiliki ventrit abdominal 5 ruas, ruas abdomen bercahaya pada jantan yaitu ruas 4 dan 5 sedangkan ruas