• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA DAN PROFESI PUBLIK DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA DAN PROFESI PUBLIK DAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ETIKA KEPERAWATAN

ETIKA KEPERAWATAN

Keperawatan di Indonesia

Keperawatan di Indonesia  Profesi Profesi

(Loknas 1983 dan UU:23/92) (Loknas 1983 dan UU:23/92)

Seluruh aspek keperawatan : Seluruh aspek keperawatan : 1.Yan/asuhan 3. Iptek 1.Yan/asuhan 3. Iptek

(3)

Sebagai akibat :Sebagai akibat :

- Tek.global- Tek.global

- Kebij. Pemerintah- Kebij. Pemerintah

- Tuntutan masy.- Tuntutan masy.

Yan/asuhan keperawatan bermutu.

Yan/asuhan keperawatan bermutu.

Oleh Perawat profesional :

Oleh Perawat profesional :

1.

1.

Keterampilan teknis dan kiatKeterampilan teknis dan kiat

2.

2.

Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral 

 ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI

3.

(4)

-

- Setiap hari perawat berhubungan dengan Setiap hari perawat berhubungan dengan klien

klien

-

Perawat membuat keputusanPerawat membuat keputusan

-

Keputusan yang terbaik bagi klienKeputusan yang terbaik bagi klien

-

Pertimbangan moralPertimbangan moral

-

Prinsip-prinsip moral.Prinsip-prinsip moral.

Keputusan menyebabkan terjadinya konflik

Keputusan menyebabkan terjadinya konflik

moral/etik :

moral/etik :

- - Apakah yang baik dan benar untuk klienApakah yang baik dan benar untuk klien

(5)

Keputusan moral Keputusan moral  kebutuhan kebutuhan

dijadikan pertimbangan dalam dijadikan pertimbangan dalam menetapkan tindakan yang tepat. menetapkan tindakan yang tepat.

Keperawatan

Keperawatan  Pelayanan Profesional Pelayanan Profesional

Hakekat : Kep. adalah profesi Hakekat : Kep. adalah profesi 

mengabdi pada manusia dan mengabdi pada manusia dan

kemanusiaan

kemanusiaan  lebih mementingkan lebih mementingkan

(6)

Profesi

Profesi : :

Manusia perlu hidup Manusia perlu hidup  bekerja bekerja

Pekerjaan yang menuntut keahlian Pekerjaan yang menuntut keahlian 

profesional

profesional

Profesi kep. bukan sekedar mencari Profesi kep. bukan sekedar mencari nafkah

nafkah Pengabdian merupakan Pengabdian merupakan

motivasi utama

motivasi utama  profesi luhur. profesi luhur.

Pengabdian pada tuntutan etika profesi.Pengabdian pada tuntutan etika profesi.

Harus mengabdi pada kepentingan Harus mengabdi pada kepentingan umum

(7)

Ciri profesi :

Ciri profesi :

1.

1.

PertanggungjawabanPertanggungjawabanSikap selalu dituntut Sikap selalu dituntut

melakukan suatu pekerjaan yg bermutu

melakukan suatu pekerjaan yg bermutu

2.

2.

Hormat thd orang lainHormat thd orang lainmemberikan kepada memberikan kepada

siapa saja apa yg menjadi haknya

siapa saja apa yg menjadi haknya

3.

3.

Sikap bebas pamrihSikap bebas pamrihkepentg klien ad/ utamakepentg klien ad/ utama

4.

4.

Pengabdian pada tututan etika Pengabdian pada tututan etika profesi

profesiTuttutan etika profesi harus tetrap Tuttutan etika profesi harus tetrap

dipertahankan, meskipun ada menghendaki

dipertahankan, meskipun ada menghendaki

lain.

lain.

Ideologi profesi :

Ideologi profesi :

1.

1.

Harus ada ilmuHarus ada ilmu

2.

2.

Harus ada kebebasanHarus ada kebebasantidak berpihak kecuali tidak berpihak kecuali

klien

(8)

3.

3. Harus mengabdi pada kepentingan umumHarus mengabdi pada kepentingan umum, ,

mencari kekayaan tidak boleh menjadi tujuan.

mencari kekayaan tidak boleh menjadi tujuan.

4.

4. Harus ada hubungan kepercayaanHarus ada hubungan kepercayaan antara antara perawat dan klien

perawat dan klien

5.

5. Kewajiban merahasikan infoKewajiban merahasikan info yg diterima dari yg diterima dari klien

klien

7.

7. Harus ada kode etikHarus ada kode etik yg dibuat oleh profesi yg dibuat oleh profesi

8.

8. Boleh menerima imbalan jasaBoleh menerima imbalan jasa, tapi tidak , tapi tidak seimbang, yug tidak mampu harus ditolong

seimbang, yug tidak mampu harus ditolong

cuma2.

(9)

Keperawatan sebagai profesi :

Keperawatan sebagai profesi :

Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk adalah suatu bentuk pelayanan pelayanan

profesional

profesional yg merupakan yg merupakan bagian integralbagian integral dari dari yan kes., didasarkan pada

yan kes., didasarkan pada ilmu dan kiat kepilmu dan kiat kep., ., berbentuk yan

berbentuk yan biopsikososiospiritual biopsikososiospiritual yg yg komprehensif, ditujukan kpd

komprehensif, ditujukan kpd individu, keluarga individu, keluarga dan msy

dan msy baik baik sakitsakit maupun maupun sehatsehat yg mencakup yg mencakup seluruh

seluruh proses kehidupanproses kehidupan manusia. manusia.

Profesi

Profesi  pekerjaan yg ditujukan u/ kepentingan pekerjaan yg ditujukan u/ kepentingan

msy. Dan bukan u/ kepentingan gol. Atau klp

msy. Dan bukan u/ kepentingan gol. Atau klp

tertentu.

(10)

Sebagai profesi, keperawatan memiliki :

Sebagai profesi, keperawatan memiliki :

1.

1.

Body of knowledgeBody of knowledge anggota profesi harus anggota profesi harus

mengusai pengeth. Ttg kep. Dan memiliki

mengusai pengeth. Ttg kep. Dan memiliki

kemampuan u/ menerapkan pength. Dalam

kemampuan u/ menerapkan pength. Dalam

praktik kep.

praktik kep.

2.

2.

Bertanggung jawabBertanggung jawab thd. Setiap kegiatan yg thd. Setiap kegiatan yg telah ditugaskan

telah ditugaskanotonomi.otonomi.

3.

3.

Memiliki moralMemiliki moral sebagai anggota profesi dan sebagai anggota profesi dan melakukan kegiatan sesuai standar etika

melakukan kegiatan sesuai standar etika

profesi

profesi

4.

4.

Memiliki sense of altruismMemiliki sense of altruism

5.

5.

Melaksanakan Melaksanakan yan.kepada klien berdasarkan yan.kepada klien berdasarkan kesejawatan (kolegialitas).

(11)

Keperawatan bukan sekedar keterampilan Keperawatan bukan sekedar keterampilan khusus

khusus, mendidik untuk merlakukan , mendidik untuk merlakukan

pekerjaan khusus. Keperawatan adalah suatu

pekerjaan khusus. Keperawatan adalah suatu

profesi.

profesi.

Profesi keperawatan berada pada tingkat yg Profesi keperawatan berada pada tingkat yg sama dg profesi kes.lain.

sama dg profesi kes.lain.

Perubahan peran : Perubahan peran :

1.

1.

Peran perawat berada dibawah profesi Peran perawat berada dibawah profesi medik

medik profesi keperawatan profesi keperawatanmemiliki memiliki

kebebasan mengatur diri sendiri

kebebasan mengatur diri sendiri

2.

2.

Peran profesi kep. Dibentuk dari kompleksitas Peran profesi kep. Dibentuk dari kompleksitas yan kep. Yang sangat maju termasuk tekanan yan kep. Yang sangat maju termasuk tekanan

(12)

Pengertian Etika

Pengertian Etika

• Istilah etika dan moral Istilah etika dan moral  berhub.erat. berhub.erat.

• Etika Etika Ethos(yunani) yg dalam bentuk tunggal Ethos(yunani) yg dalam bentuk tunggal 

kebiasaan, adat, akhlak, watak. kebiasaan, adat, akhlak, watak.

• Oral Oral MOS(Bhs.Latin)MOS(Bhs.Latin)kebiasaan, adatkebiasaan, adat

• Kedua istilah (etika dan moral) mempunyai kadar arti yg Kedua istilah (etika dan moral) mempunyai kadar arti yg sama.

sama.

• Penggunaan sehari-hari kadang2 berbeda Penggunaan sehari-hari kadang2 berbeda  “Tidak “Tidak bermoral” (immoral) sering mempunyai konotasi lebih bermoral” (immoral) sering mempunyai konotasi lebih

buruk dp tidak etis. buruk dp tidak etis.

• Kelaziman Kelaziman etik lebih umum digunakan u/ prinsip2 dari etik lebih umum digunakan u/ prinsip2 dari suatu profesi, sedangkan moralitas

suatu profesi, sedangkan moralitasperilaku tsb tertuju perilaku tsb tertuju

kpd pernuatan seseorang.

(13)

Bertens (1993) membedakan etika dalam 3 arti :

Bertens (1993) membedakan etika dalam 3 arti :

1.

1.

Nilai2 atau norma2 yg menjadi pegangan bagi Nilai2 atau norma2 yg menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur

seseorang atau kelompok dalam mengatur

tingkah lakunya

tingkah lakunyasistem nilaisistem nilai

2.

2.

Etika ad/ kumpulan azas atau nilai moral Etika ad/ kumpulan azas atau nilai moral 

kode etik

kode etik

3.

3.

Ilmu ttg yg baik atau yg burukIlmu ttg yg baik atau yg burukfilsafat moral.filsafat moral.

Moral/etika

Moral/etika nilai2 dan norma yg menjadi nilai2 dan norma yg menjadi

pegangan bagi seseorang atau suatu klp

pegangan bagi seseorang atau suatu klp

dalam bersikap tindak.

dalam bersikap tindak.

Istilah moral

Istilah moral menyangkut baik buruknya menyangkut baik buruknya

seseorang sebagai manusia

(14)

Etika

Etika : :

Kumpulan nilai yang berkenaan dengan Kumpulan nilai yang berkenaan dengan akhlak

akhlak

Nilai mengenai benar dan salah yang dianut Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh gol.masy.

oleh gol.masy.

Nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam Nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam bertindak/bersikap.

bertindak/bersikap.

Tujuan Etika Keperawatan

Tujuan Etika Keperawatan

Etika

Etika  alat ukur perilaku moral kep. alat ukur perilaku moral kep.

Keputusan berdasarkan kode etik serbagai

Keputusan berdasarkan kode etik serbagai

standar menilai perilaku moral perawat.

(15)

Meletakkan kerangfka fikir perawat mengambil Meletakkan kerangfka fikir perawat mengambil keputusan dan bertj pada msy,kepercayaan

keputusan dan bertj pada msy,kepercayaan

diantara sesama perawat, dan kepada profesi.

diantara sesama perawat, dan kepada profesi.

Etika profesi keperawatan :

Etika profesi keperawatan :

Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik kep.

dalam praktik kep.

Membentuk strategi/cara dan menganalisa Membentuk strategi/cara dan menganalisa masalah moral yg terjadi dlm praktik kep.

masalah moral yg terjadi dlm praktik kep.

Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg

baik dan dpt dipertj pada diri sendiri, dan

baik dan dpt dipertj pada diri sendiri, dan

kepada Tuhan

(16)

Prinsip-prinsip etika

Prinsip-prinsip etika : :

Keputusan dg.mempertimbangkan prinsip-prinsip moral

Keputusan dg.mempertimbangkan prinsip-prinsip moral

 tanpa ini terjadi konflik moral/etik. tanpa ini terjadi konflik moral/etik.

Kpts moral merupakan kebutuhan yang harus dijadikan

Kpts moral merupakan kebutuhan yang harus dijadikan

pertimbangan dalam menetapkan tindakan yang

pertimbangan dalam menetapkan tindakan yang

tepat.

tepat.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat

harus memperhatikan

harus memperhatikan prinsip-prinsip moral.prinsip-prinsip moral.

4 prinsip utama :

4 prinsip utama :

1.

1.

Nonmaleficence Nonmaleficence  tidak merugikan tidak merugikan

(17)

2.

2. Beneficence Beneficence  berbuat baik berbuat baik

3. Otonomi

3. Otonomi  memberikan kebebasan/hak untuk memberikan kebebasan/hak untuk

bertindak/mengambil kpts.

bertindak/mengambil kpts.

4. Justice

4. Justice  Keadilan. Kewajiban perawat untuk Keadilan. Kewajiban perawat untuk

bertindak adil/tidak mebeda-bedakan

bertindak adil/tidak mebeda-bedakan..

5.

5. Fidelity Fidelity  ketaatan ketaatan  pegang janji pegang janji

6. Veracity

6. Veracity  kejujuran kejujuran  bekerja secara bekerja secara

profesional

profesional

7. Confifentially

(18)

Masalah etika

Masalah etika : :

1.

1.

Moral unpreparednessMoral unpreparedness perawat tidak perawat tidak

dipersiapakan untuk menangani secara tepat

dipersiapakan untuk menangani secara tepat

dan efektif. Perawat masuk dalam situasi

dan efektif. Perawat masuk dalam situasi

tanpa siap

tanpa siap

2.

2.

Moral blindness Moral blindness Tidak mampu melihat Tidak mampu melihat

masalah2 moral

masalah2 moral

3.

3.

Moral indifference Moral indifference adanya sikap kurang adanya sikap kurang

perhatian terhadap kebutuhan moral perhatian terhadap kebutuhan moral

4.

4.

AmoralisAmoralishampir sama dg moral hampir sama dg moral

indifferent,ditandai dg tidak adanya perhatian indifferent,ditandai dg tidak adanya perhatian

(19)

5.

5. Moral complacencyMoral complacency Tidak ada keiningan Tidak ada keiningan

menerima bahwa pendap[at moralnya

menerima bahwa pendap[at moralnya

mungkin salah, menganggap tidak perlu

mungkin salah, menganggap tidak perlu

memandang jauh kedepan.

memandang jauh kedepan.

6.

6. Moral FanaticismMoral Fanaticismkaku dalam kaku dalam

mempertahankan pendapat moralnya, tanpa mempertahankan pendapat moralnya, tanpa

mempertimbangkan kebutuhan moral yg mempertimbangkan kebutuhan moral yg

berkembang berkembang 7.

7. Moral disagreements :Moral disagreements :

a. internal moral disagreementa. internal moral disagreementKonflik yg Konflik yg

mendasar ttg dorongan atau prioritas standar

mendasar ttg dorongan atau prioritas standar

moral yg diterima.

moral yg diterima.

(20)

b.

b. Radical moral disagreement Radical moral disagreement  menyetujui menyetujui

tindakan dilakukan dan melihat tidak satupun tindakan dilakukan dan melihat tidak satupun

kriteria moral yg relevan. kriteria moral yg relevan. 8.

8. Moral dilemmasMoral dilemmasSituasi yg memberikan Situasi yg memberikan

pilihan antara bagaimana melihat kedua pilihan antara bagaimana melihat kedua

alternatif yg diperlukan, yg keduanya alternatif yg diperlukan, yg keduanya

(21)

Menangani masalah moral :Menangani masalah moral :

Dalam membuat kpts moral, usur2 yg

Dalam membuat kpts moral, usur2 yg

mermpengaruhi :

mermpengaruhi :

1.

1.

Nilai dan kepercayaan pribadiNilai dan kepercayaan pribadi

2.

2.

Kode etik kep.Kode etik kep.

3.

3.

Konsep moral perawatKonsep moral perawat

4.

4.

Prinsip etisPrinsip etis

5.

(22)

Dealing with moral problems

Dealing with moral problems

Kerangka pembuatan keputusan etik (Fry,1991) :

Kerangka pembuatan keputusan etik (Fry,1991) :

• Pengenalan dilema etika kepPengenalan dilema etika kep

• Mengumpulkan data aktual yg relevanMengumpulkan data aktual yg relevan

• Menganalisa dan mencari kejelasan individu yg terlibatMenganalisa dan mencari kejelasan individu yg terlibat

• Mengonsep dan evaluasi argumentasi untuk setiap isu Mengonsep dan evaluasi argumentasi untuk setiap isu dan membuat alternatif

dan membuat alternatif

• Mengambil tindakanMengambil tindakan

(23)

Assess the situation

Identify moral problem(s)

Set moral goals & plan Moral action

Ilmplement moral Plan of action Evaluate moral

outcomes

(24)

Model : Pembuatan kpts moral :

Model : Pembuatan kpts moral :

1.

1.

Pengkajian situasiPengkajian situasi

2.

2.

Diagnosa atau merngidentifikasi masalah Diagnosa atau merngidentifikasi masalah moral

moral

3.

3.

Menetapkan tujuan moral dan perencanaan Menetapkan tujuan moral dan perencanaan yg tepat

yg tepat

4.

4.

Mengimplementasikan rencana kegiatanMengimplementasikan rencana kegiatan

5.

5.

Mengevaluasi hasil dari tindakjan yang telah Mengevaluasi hasil dari tindakjan yang telah diimplementasikan.

diimplementasikan.

(25)

Model pengambilan keputusan etik (Thompson

Model pengambilan keputusan etik (Thompson

& Jameton,1981)

& Jameton,1981)

Model I

Model I

1.

1.

Identifikasi masalahIdentifikasi masalah nilai dan konflik diklarifikasi nilai dan konflik diklarifikasi

2.

2.

Perawat harus mengumpulkan data tambahanPerawat harus mengumpulkan data tambahan

siapa yg terlibat siapa yg terlibat

3.

3.

Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif secara terbuka kepada permbuat kpts. alternatif secara terbuka kepada permbuat kpts.

4.

4.

Perawat harus memikirkan msl etik secara Perawat harus memikirkan msl etik secara berkesinambungan

berkesinambungan

5.

5.

Pembuat kpts harus membuat kpts.Pembuat kpts harus membuat kpts.

6.

(26)

Model IIModel II

1.

1.

Mengenali dg tajam msl yg terjadiMengenali dg tajam msl yg terjadiapa intinya, apa intinya,

apa sumbernya, mengenali hakekat msl.

apa sumbernya, mengenali hakekat msl.

2.

2.

Mengumpulkan data atau infoMengumpulkan data atau info berdasarkan berdasarkan

fakta

fakta

3.

3.

Menganalisa dataMenganalisa datakejelasan yg terlibat, kejelasan yg terlibat,

kedalam dan intensitas keterlibatan, relevansi

kedalam dan intensitas keterlibatan, relevansi

keterlibatan dg msl etik

keterlibatan dg msl etik

4.

4.

Mencari kejelasan konsep etika yg relevan Mencari kejelasan konsep etika yg relevan

penyelesaian msl dg mengemukakan konsep penyelesaian msl dg mengemukakan konsep filsafat yg mendasari etika maupun konsep

filsafat yg mendasari etika maupun konsep

sosbud.

sosbud.

5.

5.

Mengonsep argumentasi semua jenis isu yg Mengonsep argumentasi semua jenis isu yg didpt merasionalisasi kejadian, kemudian

didpt merasionalisasi kejadian, kemudian

membuat alternatif tytg tindakan yg akan

membuat alternatif tytg tindakan yg akan

diambil.

(27)

6

6. Mengambil tindakan. Mengambil tindakan alternatif diuji dan dpt alternatif diuji dan dpt

diterima

diterima dilaksanakan dilaksanakan

7. Mengevaluasi

7. Mengevaluasiapakah tindakan mencapai hasil. apakah tindakan mencapai hasil.

Kalau tidak berhasil

Kalau tidak berhasil  kaji ulang. kaji ulang.

Model III :

Model III :

1.

1.

Tinjau ulang situasi yg dihadapi untuk menentukan Tinjau ulang situasi yg dihadapi untuk menentukan msl, kepts yg diperlukan, komponen etik individu msl, kepts yg diperlukan, komponen etik individu

2.

2.

Kumoulkan info tambahan u/ memperjelas situasiKumoulkan info tambahan u/ memperjelas situasi

3.

3.

Indentifikasi aspek etik dari msl yg dihadapiIndentifikasi aspek etik dari msl yg dihadapi

4.

4.

Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posdisi Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posdisi moral profesional

(28)

5.

5. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu Identifikasi posisi moral dan keunikan individu

yg berlainan

yg berlainan

6. Identifikasi konflik nilai bila ada

6. Identifikasi konflik nilai bila ada

7. Gali siapa yg harus membuat kpts

7. Gali siapa yg harus membuat kpts

8.

8. Identifikasi rentang tindakan dan hasil yg Identifikasi rentang tindakan dan hasil yg dihjarapkan

dihjarapkan

(29)

Faktor2 mempengaruhi pengambil kpts etik

Faktor2 mempengaruhi pengambil kpts etik

dlm praktik kep. :

dlm praktik kep. :

1.

1.

Agama dan adat istiadatAgama dan adat istiadatperawat harus perawat harus

memahami nilai yg diyakini dan agama yg dianut memahami nilai yg diyakini dan agama yg dianut

2.

2.

Faktor sosialFaktor sosialperilaku sosbud, perilaku sosbud,

IPTEK,hukum/peraturan2 IPTEK,hukum/peraturan2

3.

3.

Ilmu pengetahuan dan tehnologi Ilmu pengetahuan dan tehnologi kemajuan kemajuan

menimbulkan pertanyaan yg berhub. Dg etika menimbulkan pertanyaan yg berhub. Dg etika

4.

4.

Legislasi dan kpts yuridisLegislasi dan kpts yuridisbertindak tidak sesuai bertindak tidak sesuai

hukum

hukumkonflik. Kpts yuridis konflik. Kpts yuridis  hukum kes., UU hukum kes., UU

tentang keperawatan.

tentang keperawatan.

5.

5.

Dana/KeuanganDana/Keuangan Dana yg terbatas. Dana yg terbatas.

6.

6.

PekerjaanPekerjaan Tidak semua kpts perawat dapat Tidak semua kpts perawat dapat

dilaksanakan.

(30)

Bgmn.perawat tidak melakukan kesalahan

Bgmn.perawat tidak melakukan kesalahan : :

1.

1.

Berikan kasih sayangBerikan kasih sayang

2.

2.

Gunakan pengetahuanGunakan pengetahuan

3.

3.

Utama kepentingan pasienUtama kepentingan pasien

4.

4.

Klarifikasi order bila meragukanKlarifikasi order bila meragukan

5.

5.

Tingkatkan kemampuan secara terus menerusTingkatkan kemampuan secara terus menerus

6.

6.

Jangan pernah melakukan tindakan yang belum Jangan pernah melakukan tindakan yang belum dikuasai

dikuasai

7.

7.

Lakukan askep berdasarkan model proses Lakukan askep berdasarkan model proses keperawatan

keperawatan

8.

8.

Dokumentasikan askepDokumentasikan askep

9.

9.

Lakukan konsultasi dengan anggota timLakukan konsultasi dengan anggota tim

10.

(31)

Permasalahan yang dihadapi perawat

Permasalahan yang dihadapi perawat

saat ini

saat ini

Tenaga perawat tidak profesionalTenaga perawat tidak profesional

Standar profesi belum ditetapkanStandar profesi belum ditetapkantdk memiliki tdk memiliki

standar baku standar baku

Belum semua perawat mengetahui kode etik Belum semua perawat mengetahui kode etik profesi

profesi

PPNI kurang pembinaan pada anggotaPPNI kurang pembinaan pada anggota

Pendidikan perawat Pendidikan perawat  profesional? profesional?

Perawat tidak mengerjakan pekerjaannya Perawat tidak mengerjakan pekerjaannya sesuai tuntutan profesi.

(32)

Kesimpulan :

Kesimpulan :

Masalah etika Masalah etika  kompleks, banyak kompleks, banyak

aspek yang terkait

aspek yang terkait

Perawat diperhadapkan padaPerawat diperhadapkan pada aturan/kebijakan

aturan/kebijakandapatkah dipenuhi?dapatkah dipenuhi?

Perawat berisiko melakukan Perawat berisiko melakukan

pelanggaran, krn tidak profesional

pelanggaran, krn tidak profesional

Lembaga pendidikan keperawatanLembaga pendidikan keperawatan

profesional.

profesional.

(33)

Terima kasih atas kesetiaan anda dalam

Terima kasih atas kesetiaan anda dalam

melayani sesama tanpa pamrih dan

melayani sesama tanpa pamrih dan

memberikan yang terbaik untuk mereka

memberikan yang terbaik untuk mereka

Kita ada, karena mereka ada

Kita ada, karena mereka ada

Hidup ini akan berarti bila kehadiran

Hidup ini akan berarti bila kehadiran

anda bermakna bagi orang lain

anda bermakna bagi orang lain

A K E

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Praktek Klinik Program Studi Ilmu Keperawatan pada STIKES Cendekia Utama Kudus Berbasis Web” telah dilaksanakan

Situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar, jika antara komunikator dan komunikan sulit untuk terjadinya komunikasi secara langsung atau bersifat antar

Schiffman dan Kanuk (2008) keduanya merupakan pakar perilaku konsumen yang masih berorientasi pada ilmu sosial, mengatakan bahwa kelompok adalah dua atau lebih

Pertama, terkait dengan kemampuan puskesmas untuk menyelengarakan pelayanan secara handal dan akurat, sesuai masalah yang ada dilapangan menunjukan ketidak pastian

Enzim restriksi yang umum digunakan dalam bidang biologi molekul dan teknologi DNA rekombinan adalah enzim restriksi tipe II, karena memotong DNA pada posisi

Pengolahan data di Toko Jamu Tradisional Sidomuncul Karanganom Klaten masih dengan cara manual tentunya akan menimbulkan permasalahan diantaranya terjadi kesalahan

Dari permasalahan tersebut maka penulis ingin membuat alat pembangkit listrik tenaga angin berbentuk spiral pada desa Klirong, Jatinom, Klaten, sehingga penerangan desa

Konsep Uang dalam Islam memiliki Sejarah yang mana Islam telah menggunakkan Emas dan Perak yang dimanfaatkan sebagai alat tukar yang sah pada saat itu, uang memiliki