• Tidak ada hasil yang ditemukan

FITOKIMIA dan aspek aspek biofarmasetika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FITOKIMIA dan aspek aspek biofarmasetika"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SEJARAH SINGKAT

 Pada awal perkembangan ilmu kedokteran &

kefarmasian di dunia Barat, segala sesuatu yang berkaitan dg obat & penggunaannya

disebut sebagai “Materia Medica” atau bahan obat

 Pada awal abad 19 materia medica terbagi

(3)

 Farmakologi : mekanisme kerja obat

 Farmakognosi fitokimia : segala aspek tentang

obat dengan sedikit penekanan pada

mekanisme kerja obat (segala informasi yang berkaitan dengan obat yang berasal dari bahan alam : tumbuhan, hewan, mineral,

mikroorganisme)

(4)

 Pemanfaatan seluruh bagian tumbuhan secara

utuh (herbal) untuk obat oleh masyarakat awam

→ ketidakpuasan terhadap efektivitas & harga obat modern, apresiasi terhadap segala sesuatu yang berbau “natural atau organic”

 Sebagian besar Industri Farmasi → pencarian

(5)

 Keberadaan farmakognosi dimulai sejak

pertama kali manusia mengelolapenyakit : - menjaga kesehatan

- menyembuhkan penyakit, menanggulangi gejala penyakit dan rasa sakit

(6)

 Jaminan bagi konsumen :

- otentisitas tumbuhan (genus, species)

- kontaminasi (serangga, pestisida, logam berat, radiasi)

- pemalsuan ( penambahan senyawa kimia obat) - standarisasi ( biologi & kimia)

(7)

RUANG LINGKUP FARMAKOGNOSI

 Upaya membangkitkan kembali minat orang

terhadap obat alamiah dan makanan sehat

 Meliputi penanganan pengolahan obat termasuk

penyariannya

 Cara identifikasi alat dan metode kimia dan

(8)

ISTILAH FARMAKOGNOSI

 Obat : suatu bahan/paduan bahan yang digunakan

untuk menetapkan diagnosis, mencegah,

mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, memperelok badan manusia

 Obat jadi : obat dalam keadaan murni/campuran

dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria dan bentuk lain yang mempunyai

(9)

 Obat tradisional : obat jadi/obat terbungkus

yang berasal dari bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau sediaan galenik/ campuran dari bahan yang ada data klinis dan digunakan untuk usaha kesehatan berdasarkan pengalaman

 Obat asli : obat yang diperoleh langsung dari

bahan – bahan alamiah, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam

(10)

 Jamu : ramuan obat alamiah yang dipersiapkan

(11)

SIMPLISIA

 Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai

obat yang belum mengalami pengolahan dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan

 Bentuk majemuk dari kata simplek (simplek

berarti satu/sederhana)

 Ada 3 macam : simplisia nabati, hewani,

(12)

SIMPLISIA NABATI

 Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian

tanaman atau eksudat tanaman

 Eksudat tanaman : isi sel yang secara

spontan keluar dari tanaman/isi sel yang

dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan

(13)

SIMPLISIA HEWANI

 Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian

(14)

SIMPLISIA PELIKAN (MINERAL)

 Simplisia yang berupa bahan-bahan pelikan

(15)

PENGELOLAAN SIMPLISIA

 Pengumpulan bahan baku

 Sortasi basah

 Pencucian

 Pengubahan bentuk

 Pengeringan

 Sortasi kering

 Pengepakan

(16)

PENGUMPULAN BAHAN BAKU

 Akar : waktu proses pertumbuhan tertentu (bagi

tanaman semusim : daun mulai mengering)

 Kulit batang : waktu sedang musim tunas

( tanaman sudah cukup umur untuk diambil kulit batangnya) co : kina

 Daun : proses fotosintesis maksimal ( waktu

tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak)

(17)

 Buah : waktu menjelang masak ( kemukus, lada)

atau saat bener-bener masak (adas)

(18)

SORTASI BASAH

 Dilakukan untuk menyingkirkan bahan/benda

asing yang tidak dikehendaki :

- tanah, kerikil, rumput ( untuk rhizoma) - bahan tanaman lain untuk simplisia herba

- bagian lain dari tanaman, misal daun, jangan tercampur dengan batang, ranting

(19)

PENCUCIAN

 Dengan air yang mengalir

 Dicuci satu kali, mikroba berkurang 25%, dicuci

tiga kali, mikroba berkurang 58%

 Bakteri pencemar air : pseudomonas, preteus,

streptococcus, bacilus, enterobacter

 Kelemahan sumber air pencucian :

(20)

PENGUBAHAN BENTUK

 Untuk memperluas permukaan → lebih cepat

kering tanpa panas yang berlebih

 Perajangan : daun, rimpang

 Pemotongan : akar, kayu, kulit kayu

 Pengupasan : buah, biji

(21)

PENGERINGAN

 Agar tidak tercemar oleh jamur, mikroba atau

mikroorganisme lain

 Menurunkan aktivitas enzim

 Menurunkan kadar air ( agar pertumbuhan jamur

kecil)

(22)

 Faktor yang berpengaruh dalam pengeringan :

- suhu

- ketebalan bahan - waktu pengeringan - lembab udara

(23)

SORTASI KERING

 Pemisahan bagian yang tidak dikehendaki

setelah pengeringan

 Contoh : bagian tanaman, kotoran hewan,

(24)

PENGEPAKAN

 Bahan inert

 Tidak beracun

 Melindungi simplisia terhadap mikroba, kotoran,

serangga

 Mampu mencegah terhadap penguapan zat aktif

 Kedap terhadap cahaya dan uap air

 Bahan cair menggunakan kaca/porselin

 Bahan yang beraroma harus menggunakan peti

(25)

PENYIMPANAN SIMPLISIA KERING

 Suhu tergantung sifat simplisia

- suhu kamar (15° -30°C) - suhu sejuk (5° -15°C) - suhu dingin (0° – 5°C)

 Kelembaban serendah mungkin

 Dalam ruang/gudang penyimpanan terpisah

 Bersih di bagian dalam maupun lingkungannya

 Sirkulasi udara baik, dicegah masuknya cahaya,

(26)

 Prinsip penyimpanan : first in first out

 Label wadah : nama simplisia, asal bahan,

tanggal masuk, uji mutu, keterangan lain

 Penyimpanan tidak terlalu lama dalam jangka

waktu tertentu dilakukan pengecekan dan pengujian mutu

 Simplisia rusak/tercemar dikeluarkan yang

(27)

TATANAMA SIMPLISIA

 Nama latin simplisia ditetapkan dengan

menyebutkan nama marga, nama jenis atau petunjuk jenis tanaman asal, diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan

 Co : lignum : kayu

rhizoma : rimpang radix : akar

(28)

ASPEK ASPEK BIOFARMASI

 .Sebelum ob ad tempat kerja (targetsite),ala

mi proses:

 1.Fase biofarmasi

 2.Fase farmakokinetik

 3.Fase farmakodinamik

 Diskusikan apa Biofarmasidan mengapa harus

(29)

ASPEK ASPEK BIOFARMASI

 Biofarmasi:

 Ilmu bagian -> selidiki pengaruh pembuatan

sediaan obat atas kegiatan terapeutisnya

 Tugas:

(30)

ASPEK ASPEK BIOFARMASI

 Faktor2 yg mempengaruhi efek obat:

 a.Faktor Farmakologi

 b.Bentuk pemberian

 c.Formulasi

 3.Diskusikan Faktor2 formulasi yg dpt

(31)

FAKTOR-FAKTOR FORMULASI

 Faktor2 formulasi yg dpt mengubah efek obat

 1.Bentuk fisik:Kristal,kehalusannya

 2.Keadaan kimiawi:ester,grm,kompleks,dll

 3.Zat pembantu:zat

pengisi/pelekat/pelicin /pelindung,dll

 4.Proses teknik:tekanan mesin tablet,alat

emulgator,dll)

 Aspek2:

 1.Formulasi obat dan farmaseutical

(32)

 2.Biological Availability  3.Kesetaraan terapeutik

 4.Bio-assay dan standardisasi  5.Cara pemberian

 Uraian:

 Ad 1. Formulasi obat dan farmaseutical

Availability

 Farmaseutical Availability(FA):ukuran ut

(33)

 FA menyatakan kecepatn larut(dan jumlah)

dr obat yg menjadi tersedia in vitro dr btk farmaseutisnya.

 Bentuk tablet .

 Tablet ditelan ->pecah di lambung n jd ban

yak granul kecil->td:zat aktif+zat pembantu - >zat aktif->daya larut cukup bsr->larut dlm cairan lambung/usus,tgtg pd saat itu berada

 Hal ini ditentukn waktu pengosongn lambung

(34)

 Stlh larut->ob tersedia->resorsi usus

dimulai->Farmaseutical availability

 Diskusi:

(35)

 Obat btk larutan -> tdk alami disintegrasi ,jd

lbh cepat capai FA

 Ch:lar Asetosal,puncak plasmanya(A)dicapai

setelah kurang lbh 1jam

 Tab enteric coated->pecah dlm usus->hsl kan

C mak setelah 4 jam

 Diskusi:

 Urutkan obat yg tahan getah lambung

(36)

 NB

 1.Urutan Kecepatan melarut :

 Larutan –suspensi-serbuk-kapsul-tablet-tablet

filmcoated-dragee(tablet salut gula)-tablet e.c.-tablet kerja panjang(retard,sustained release)

 Diskusi:

 Kenapa tablet lbh rendah efektifitasnya di

(37)

 Tablet alami fase disintegrasi

 Tablet sebaiknya dilarutkan dlm air atau diku

nyah sampai halus baru ditelan

 NB:

 2.Kehalusan serbuk

 Diskusi:

 Kecepatan melarut Obat yg berbtk kristal dg

(38)

 Obat yg sangat halus dg particle size 1-5

mikron _> C darah ad 2-3 kali lbh tinggi-> dosis dpt diturunkan hanya menjadi 2-3 kali

 ,mis:griseofulvin,spironolakton,digoksin

 Diskusi:

(39)

 Obat btk kristal->digiling sehalus munkin->

percepat melarut dlm getah usus->terserap cepat

 Diskusi:

 Bagaimana dg obat btk amorf utk resorpsinya

(40)

 Zat amorf resorpsinya lbh baik dibanding

kristal

 Diskusi:

 Bagaimana implikasi dlm pemb. Suspensi, krn

(41)

 Pemb.suspensi dipilih metode khusus agar dlm

obat tdpt serbuk amorf mis suspensi sulfa at kloramfenikol

 Ternyata pd pembrian rektal:

 Obat yg dihaluskn sering kali menakibatkan

perlambatan dari ketersediaan biologisnya (bio-availability-nya)

 Ini hal yg ganjil  NB:

(42)

 Diskusi:

 1971:Australia->Pasien yg konsumsi difantoin

(43)

 Pd pemb. Tab.->pengisi kalsium sulfat

diganti dg laktosa->BA fenitoin ditingkatkan->kenai kan resorpsinya->toksis

 Diskusi:

 1.Pengaruh zat2 dg kegiatan

permukaan( Tween,Span,dll) at zat hidrofil yg mudah larut dlm

(44)

 zat2 dg kegiatan

permukaan( Tween,Span, dll ) at zat hidrofil yg mudah larut dlm air(polivinil-pirolidin,carbowax):

 Dpt mempercepat melarutnya zat aktif dari

(45)

 Diskusi:

 Kenapa zat hidrofob dig. Sbg pelicin pada

(46)

 Pengaruh zat hidrofob sbg pelicin:

 Mempermudah mengalirnya camp tab. Ke

tempat cetakan mesin n cegah pelekatannya

 Pd stempel

 Zat hidrofob(asam/magnesium

stearat,dll)dpt hambat melarutnya zat aktif

 Diskusi:

 Jadi zat tsb dipakai sedikit at sebanyak

(47)

 Karena zat hidrofob dpt hambat melarutnya

zat aktif maka ditambahkan sedikit mungkin pd pemb tab.,serbuk n apsul

 Diskusi:

 Mengapa sering dipakai aerosil(asam silikat

(48)

T PENGIKAT N Z

 Karena Aerosil tidak menghambat melarutnya

zat aktif dlm tablet dll

 NB:

 4.Zat pengikat

 Diskusi:

 Pengaruh Zat pengikat pd pemb tab, dan zat

(49)

 Pengaruh Zat pengikat pd pemb tab, dan zat

pengental pd pemb suspensi pd melarutnya zat aktif?

 Umumnya memperlambat larutnya obat

 Diskusi:

 Bgmn dg pengaruh zat disintegrasi(tepung ,a

(50)

 pengaruh zat disintegrasi(tepung ,a

milum),pd melarutnya obat:

 Mempercepat kelarutan obat

 Diskusi:

 Bgmn dg pencetakan dg tekanan mesin tinggi

(51)

 pencetakan dg tekanan mesin tinggi thdp

melarutnya zat akti:

 Semakin keras pencetakan tablet dg tekanan

mesin tinggi semakin sukar melarutnya zat aktiff

 Diskusi:

 Bgmn dg pengaruh penyimpanan tablet pd

(52)

 pengaruh penyimpanan tablet pd kelarutan

zat aktif:

 Tablet disimpan lama sering kali mengeras n

lebih sukar larut

 Diskusi:

 Kejelekan oleum cacao sbg dasar pemb

(53)

 Kejelekan oleum cacao sbg dasar pemb

supositoriaam lemak):

 Oleum cacao bila dicairkan pd suhu yg sedikit

lbh tinggi sukar sekali membeku kembali

 Diskusi:

 Mengapa lbh disukai basis sintetik mis estar

(54)

 Mengapa lbh disukai basis sintetik mis estar

in(suatu ester dr propilen glikol dg asam lemak):

 Cocok dig.di tropis

 Diskusi:

(55)

 kejelekanya basi estarin pd pemb supos:

 Ada bbrp obat yg sukar pembebasanya dr

basis estarin,mis:indometasin n kloralhidrat yg FA nya lbh baik bila dig dlm basis

hidrofil(carbowax)

 Diskusi:

 Apa yg sebaiknya dipakai pd pemb supos dg

(56)

 yg sebaiknya dipakai pd pemb supos dg

aminofilin:

 Dipakai basis oleum cacao, karena

pembebasan zat aktif lbh baik

 NB:

 Keadaan fisiko-kimia

 Diskusi:

 Bgmn dg resorpsi zat hidrat dg zat tanpa air

(57)

 resorpsi zat hidrat dg zat tanpa air kristal:

 Zat hidrat yg mengandung air kristal dlm

molekulnya lbh lambat resorpsinya dr pd zat tanpa air kristal,mis ampisilin trihidrat(Pen britin) dibandingkn ampisilin.0 aq(amfipen)

 Diskusi:

 Bgmn dg Natriumedetat(EDTA),pd resorpsi

(58)

 Natriumedetat(EDTA),pd resorpsi nya:

 EDTA dpt memb kompleks dg banyak zat->

mempercepat resorpsinya oleh usus mis manitol n heparin

 Diskusi:

 Kenapa Hormon kelamin n eritromisin dib

(59)

 Hormon kelamin n eritromisin dib dlm btk

esternya:

 Hormon kelamin yg diuraikan oleh getah

lambung dpt dib peroral,dalam bentuk ester

 Mis:etinilestradiol n testoterondekanoat

 N eritromisin yg dib sbg ester(stearat, esto

lat)

 DIskusi:

(60)

BIOLOGICAL AVAILABILITY

 Biologigal availability(BA): persentase obat

yg diresorpsi tubuh dr suatu dosis yg dib.. n tersedia untuk mel efek terapeutiknya

 BA:

 Cakup kecepatan dg mn obat muncul di

sirkulasi drh

 Biasanuya obat mulai nampak efeknya stlh

via sistem pemb porta serta hati kmdn tiba

 di peredaran drh besar yg mendistribusikn

(61)

 Diskusi:

 Bgmn cara ukur BA scr invivo?

(62)

 BA dpt diukur dg tentukan C plasma obat

ssdh tercapai steady state

 Invivo: Pada keadaan sesungguhnya pasien

 Diskusi:

(63)

 Steady state:

 Keadaan dmn terjadi keseimbangan antara C

obat disemua jaringan tubuh n C darah prak tis kontan,krn jumlah yg diserap n yg dielimi nir adalah sama

 Antara C plasma n efek terapeutis pd umum

ya tdpt sustu korelasi yg baik ,kecuali pd obat hipertensi yg msh berefek walo C dlm plasma sudah tdk bs diukur .

 Dr percobaan-> pd sejumlah obat tdpt

(64)

 Misal:perbandingn utk fenitoin :lbh kurang 1

: 10 bila ch air liur diambil pg hr sblm

menelan obat.Perbadingan ini hampir sama dg persentase obat bebas didlm plasma yg tdk terikat pd antipirin,digoksin,barbital serta protein yakni 10%.Hal ini berlaku bg hormon kelamin estron n (dihidro)-testoste ron

 FA hanya dpt ditentukn invitro dlm lab dg

(65)

 Diskusi:

 Kenapa pengertian Bioavailability Lbh disukai

(66)

 Pengukurn dil dg metode n alat khusus (USP

(67)

KESETARAAN TERAPEUTIK

 Diskusi:

 Kenapa dua tablet dg zat aktif yg sama tp

pabrik berlainan tdk selalu menghasilkn C darah n efek yg sama?

(68)

 Kesetaraan terapeutik(therapeuticalatau

bio-equivalence):

 Kesetaraan pola kerja(C n kecepatan resorp

si) dr dua obat yg berisi zat aktif dg dosis yg sama

 Hal ini penting bg obat dg luas terapinya

sempit yg aktifitasnya tgtg dr C plasma yg tetap

 Ch :digoksin,antikoagulansia n deksametason

 Yg terkenal kesulitan klinis digoksin pd th

(69)

.

 Ada kehebohan digoksin 1972 ternyata ada

perbedaan C plasma antara tablet dr

berba .gai pabr.Perbedaan ini meningkat

addua ka li lipat walo smua tab.menandung C aktif yg sama yi:0,25 mg

 Tablet Lanoxin yg stelah proses pemb.nya

diubah _>kelainan BA yg tdk sedikit

 Belanda ,FDA dll->kep.tab.digoksin->utk am

(70)

 Banyak farmakope->memuat syarat2norma

utk memeriksa tab.slain C zat aktif n

kesamaan kadar(content uniformity),tp jg

kecepatan pecahnya ( dlm lar getah lambung buatan) n kecepatn larutnya dlm getah usus buatan(dissolution rate)

 Diskusi:

(71)

 Melakukn tes klinis pd smua sediaan industri

dg tentukn C darah pd orang2

 Di AS n Belanda

 Obat generik dipersyaratkn bioavailabiliy

sama dg sediaan aslinya(ob paten)sebelum dib izin beredar

 Diskusi:

 Bbrp jenis obat yg bgmn yg resiko tdk adanya

(72)

 Jenis obat dg luas terapi besar:perbedaan

besar antara dosis terapi n toksis

 Diskusi:

 Kenapa tdk dianjurkn mengganti merk obat

(73)

 Keluhan efek ob loco kurang manjur

dibanding ob paten

 Ada keluhan bbrp konsumen bahwa tablet

generik asetosal efeknya kurang manjur dibanding via patennya

 BIO-SSAY N STANDARDISASI

 Obat diukur aktifitasnya dg tepat dg metode

(74)

 Pada ob dg struktur kimia blm diket n

sediaaan tdk murni atau campurn dr bbrp zat aktif metode ini tdk boleh dil

 Diskusi:

(75)

Bio-assay: aktifitas ditentukn oleh organisme hidup,dg membandingkn efek obat tsb dg efek suatu standar international

Diskusi:

(76)

 I.U.:dig utk menyatakn kekuatan obat n telah

dipublikasikn oleh WHO bersama dg Standar Internasional Biologis.Standar ini disimpan di london n Kopenhagen

 Penentuan biologis yg dil pd hewan mis

insulin pd kelinci(pengukuran dy menurunkn C glukose drh),ACTH pd tikus ,digitalis thdp jantung kodok.Untuk antibiotik dig kuman n yg diukur adalah penghambatan

(77)

 Diskusi:

 Kenapa Bio-assay n penggunaan satuan

(78)

 Karena dg ditemukan suatu metode fisiko

kimiawi mk C dinyatakn dlm gram atau mg

 Mis:tubokurarin(1955),Kloramfenikol(1956 ) n

Penisilin(1960)

 Obat2 yg msh distandarisir scr biologis

adalah:

 ACTH,Polimiksin,basitrasin,Vit A,Faktor

(79)

 Diskusi:

 Pertimbangan apa saja pd penentuan

(80)

CARA PEMBERIAN

 Kecepatan n kelengkapan resorpsi obat

ditentukn al:formulasi n cara pemberian

 Ada banyak cr pemb obat:

 Tergantung pd efek diinginkn:

 efek sistemis atau lokal,

 keadaan pasien n

(81)

 Diskusi:

(82)

 Efek sistemis:

 1.Oral

 2.Sublingual

 3.Injeksi

 $.Implantasi subkutan

(83)

 1.Oral

 Kenapa pemb oral adalah lazim

 Sebutkan obat yg tidak bisa dib oral?

(84)

 Pemb oral lazim:

 Sangat praktis

 Mudah

 Aman

 Obat tdk bs oral:

 Obat yg merangsang:emetin,aminofilin

 Obat yg diuraikn getah

(85)

 Walo formulasi optimal kadang resorpsi obat setelah pemb oral tidak teratur n tdk lengkap

 Mis:senyawa amonium

kuaterner(thiazinamium),tetrasiklin,kloksasilin n digoksin

 Keberatan pemb oral: setelah resorpsi harus via hati dmn dpt terjadi inaktivasi sebelum diedarkn ke lokasi kerjanya

 Utk capai efek lokal di usus mis ob cacing

 Antibiotik dig mensterilkn lambung usus pd infeksi at sebelum pembedahan(steptomisin,,kanamisin,neomisin ,bbrp sulfonamid),obat ini tdk diserap

(86)

 Diskusi:

 Jelaskn pemb sublingual?

(87)

 Sublingual:

 Obat dikunyah halus n diletakn di bawah

lidah,tempat berlangsungnya resorpsi oleh selaput lendir setempat ke dlm vena lidah yg sangat banyak

 Keuntungn:obat langsung masuk peredaran

drh tanpa via hati

 Keberatanya:kurang praktis utk dig terus

menerus,dpt merangsang mukosa mulut. Hanya obat yg bersifat lipofil

(88)

 Diskusi:

 1.jelaskan pemilihan cara Pemb obat dg

(89)

 Pertimbangan:

 ingin efek cepat,kuat .lengkap atau ob yg

merangsang atau dirusak getah lambung(hor mon) atau tdk diresorpsi usus(streptomisin)

 Pasien tdk sadar/tdk mau kerjasama

 Keberatan:lbh mahal, n nyeri,sukar dig pasien

sendiri,infeksi kuman,bhy rusak pembuluh at saraf

 Ada bbrp pemberian

parenteralSubkutan,intrakutan,intramuskular

(90)
(91)

 Subkutan(hipodermal:inj dibwh kulit dpt dil

hanya dg obat yg tdk merangsang n melarut baik dlm air at minyak,mis insulin

 Intra kutan:Didalam kulit,absorpsi sangat

lambat ch:injeksi tuberkulin

 Intramuskuler:dg injeksi dlm otot,obat yg

terlarut berlangsung dlm waktu10-30 menit

 Guna memperlambat resorpsi dg maksud

memperpanjang kerja ob sering dip

(92)

 Intravena :

 Inj kedlm pembuluh darah->efek tercepat

dlm waktu 18 detik yi waktu satu peredaran, ob sdh tersebar ke seluruh jaringan,lama

kerja obat singkat-> cr ini utk pertukaran tepat n dpt dipercaya

 Bahaya:terganggunya zat2 koloida drh dg

reaksi hebat,krn benda asing langsung

(93)

 Infus tetes intravena dg obat sering dil di rs

pd keadaan darurat at dg obat yg cepat

metabo n ekskresiny guna capai Cplasma yg tetap

 Intra arteri:inj ke pemb nadi kadang utk

membantu suatu organ,mis hati ,obat yg sangat cepat dinon aktifkan atau terikat dg jaringan mis obat kanker nitrogenmustard

 Intra lumbalantara ruas tl belakang

 Intraperitonial:kedlm ruag selaput perut

(94)

 Diskusi:

 Jelaskan :

 1.pemberian obat scr implantasi subkutan

 ,kenapa satu pelet dpt melepaskn ob scr

teratur 3-5 bln lamanya?

(95)

 Implantasi subkutan

 Memasukn ob btk pellet steril(tab silinris

kecil)ke bwh kulit dg gunakn alat

khusus( trocar).Obat ini utk efek sistemik jangka waktu lama,mis hormon kelamin kelamin(estradiol) n testosteron) .Akibat

(96)

 Rektal:

 Pemb ob via rektum(dubur)yg layak utk ob yg

merangsang at diuraikn oleh as

lambung ,biasa dlm btk: suppositoria,kadang cairan(klisma:2-10ml,lavemen:10-500ml)

 Ob ini biasa dig pd pasien yg mual at

muntah2(mabuk jln,migrain) at yg terlampau sakit menelan obat,kadang utk efek lokal yg cepat mis laksans dan klisma

 Sebutkan contohnya supos laksans n klisma?

(97)

 Bhn dasar supos:lemak yg meleleh pd suhu

tubuh 36,8 C yi:

 1.oleum cacao n gliserida

sintetis(estarin ,wittepsol)

 2.zat2hidrofil yg melarut dlm getah rektum

mis:camp.carbowax n gelatin + gliserin

 Ada obat tdk diresorpsi scr teratur n lengkap

(98)

 Tapi setelah ob diresorpsi ->efak sistemiknya lbh cepat n lbh kuat dibandingkn peroral,berhubung vena2bwh n tengah dr rektum tdk tersambung pd sistem porta n ob tdk via hati pd peredarn drh pertama,shg tdk alami perombakn FPE(First pass effect).Pe nge cualian ad bila ob diserap dibag atas rektum n oleh vena rectalis superior

dialirkn ke vena portae n kmdn ke

hati,mis:thiazinam ium.jd distribusi ob didlm rektum yg tgtg dr basis suppos n salep ->dig utk efek lokal pd gangguan poros usus mis

(99)

EFEK LOKAL

 Diskusi:

(100)

 Intranasal: Mukosa lambung usus n rektum n

selaput lendir dlm tbh dpt menyerap ob dg baik->efek setempatIntranasal via hidung dig tts hidung pd selesma utk menciutkn mukosa yg bengkak(efedrin,ksilometazolin).kadang ob utk berikn efek sistemik,mis vasopresin n

 kortikosteroid(beklome tason,flunisolida)

 Intra okuler:

 Ob mata n salep dig utk obt Ipeny mt at

(101)

 Intrapulmonalinhalasi):

 Gas,zat terbang at lar sering dib scr inhalasi

(aerosol)yi: disemprotkn ke dlm mulut dg alat aerosol.Semprotan ob dihirup dg udara n

resorpsi ter jd oleh mukosa mulut ,tenggorokn n sal napas,tanpa via hati,ob dg cpt msk peredarn drh->efek,mis;Anestetika umum n obat2 asma dg maksud capai C setempat yg tinggi n memb efek pd bronchia. Jd dpt dib larutan n zat padatnya dlm keadaan sangat halus(microfine 1-5 mikron) mis: Nakromoglikat n budesonida

(102)

 Anestetika umum,mis eter n halotan

 Obat asma:adrenalin,isoprenalin,budesonida

n beklometasonn. Penggunaan lain utk cegah hamil dmn zat spermisid dimskkn dlm btk

tab.berbusa,krem at foam

 Intravaginal:utk gangguabn vagina scr

lokal->salep,tab. Sejenis suppos vagina(ovula) yg hrs dimskkn dlm vagina n larut disitu,ch nya metronidazol n pimarisin pd vaginitis(radang) krn parasit trichomonas n candida.Ob dpt

(103)

 Kulit(Topikal):

 Dig salep,krem at lotion(kocokn).Kuli sehat n

utuh -> sukar ditembus ob tp resorpsi

berlangsung lbh mudah bl ada kerusakn.efek sistemik yg menyusul kadang2berbahaya mis kortikosteroida(kortison,betametason) dll)trtm bl dig dg cr occlusi,artinya ditutup dg

plastik.Resorpsi dpt diperbaiki dg tambahn zat2keratolitis(melarutkn lap.tanduk mis a.s salisilat,urea n resorsin(3%))

 Salep n linimen(ob gosok)-> utk meringankn rasa

(104)

 Obat tsb biasa mengandung:

 Analgetika;mis ………..?

 Cara terbaru :Plester yg dilekatkn pd kulit at

transdermal,sebaiknya dig.,pd bag.dlm pergelangan tangan ,dibelakang telinga atau tempat lain dg kulit tipis yg mengandung banyak pembuluh.

 TTS(Trans-dermalTherapeutic System):Plester yg

melepaskn obat scr berangsur n teratur selama

bbrp waktu n langsung memasuki darah,mis:plester nikotin,obat mabuk jln

(105)

 Pemb yg memp .Efek lokal:

 1.Intranasal

 2.Intra-okuler n intra-aurikuler(dlm mata n

telinga)

 3.Intra pulmonal(inhalasi)

 4.Intra vaginal

(106)

 Intra kardial(Jantung)

 N intra artikuler

 4.Implantasi subkutan

 5.Rektal

 B.Efek lokal

 Diskusi:

 Intranasal,

 Intra okuler n intra aurikuler dlm mata n telinga

 Intrapulmonal

 Intravaginal

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian dalam kelengkapan acara tersebut disajikan beberapa bahan seperti kemenyan (sebagai pengharum ruangan), kue Apang, Onde-onde, dan Leppe-leppe’ yang memiliki

atau sebelum tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, jika masih dalam jangka waktu 30 hari, riwayat medis dapat dipergunakan dan apabila telah lebih dari 30 hari harus

Dengan menggunakan input fetch efektif untuk masing-masing arah dan kecepatan angin tiap jam, maka dari hasil proses hindcasting didapat data gelombang terbesar untuk tiap

Berdasarkan isu, permasalahan yang terdapat di Kelurahan Tode Kisar diantaranya, adalah masih terjadinya degradasi terhadap terumbu karang, menurunnya hasil tangkapan, abrasi,

Dari hasil pengujian data dan analisis yang dilakukan, dapat diperoleh simpulan yaitu (1) pengungkapan CSR berpengaruh positif (nilai β sebesar +0,019) pada

(7) Imum Mukim mengajukan Rancangan Peraturan Mukim tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Mukim tahun anggaran yang bersangkutan berdasarkan alasan perubahan

Tahun 2015” menyatakan bahwa hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan signifikan pengaruh terhadap struktur modal, (2)

a) Sangat mudah dibawa kemana- mana; karena ukuran yang kecil maka flash card dapat disimpan di tas bahkan di saku, tidak membutuhkan ruang yang besar, dapat