• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan implementasi ham. ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep dan implementasi ham. ppt"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH, KONSEP DAN KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM

DAN HAM KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI

UTARA

DRS. ROSMAN SIREGAR, SH, MH

Disampaikan Pada :

(2)

HAK

ASASI

MANUSIA

KebenaranKewenangan

Hal yang amat mendasarTidak boleh tidak ada

Manusia yang hidup

(3)
(4)

1. LATAR BELAKANG SEJARAH LAHIRNYA HAM

Piagam Magna Charta Inggris 1215 M

Kekuasaan raja absolut

Merugikan rakyat banyak

(5)

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA

10 DESEMBER 1948

Perang hanya menguntungkan segelintir pihakMerugikan umat manusia

JANGAN ADA PERANG

YANG PUNYA KEKUATAN JANGAN

SEWENANG-WENANG

WUJUDKAN PERDAMAIAN

Prinsip HAM itu menjunjung tinggi Martabat Manusia (Human Dignity), agar tetap menjadi mahluk yang

(6)

2. MENJADI PARAMETER PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

(7)

3. SESUAI DENGAN NILAI AGAMA DAN

BUDAYA BANGSA

I

ntisari ajaran agama itu adalah

(8)

4. PEMERINTAH INDONESIA MENJADIKAN HAM SEBAGAI SALAH SATU PROGRAM NASIONAL DAN DIDUKUNG OLEH PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

(9)

QODRAT HAM adalah anugerah dari Tuhan untuk setiap manusia agar hidupnya tetap

terhormat.

HAKIKI HAM melekat pada setiap manusia, tanpa memandang latar belakang kehidupannya.

UNIVERSAL HAM itu berlaku umum

TDK BOLEH Dalam keadaan bagaimanapun, HAM

DICABUT setiap orang tetap ada.

TDK DAPAT HAM itu tidak dapat diwakili, dialihkan

(10)

1. KEBEBASAN/ KEMERDEKAAN

Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, diharapkan juga merdeka dalam menjalani

hidupnya, misalnya merdeka memilih negara, tempat tinggal, bergerak, berkeluarga, berkumpul,

berserikat, mendapatkan pekerjaan, dll.

Demokrasi termasuk bagian dari nilai kebebasan.

2. KEMANUSIAAN/ PERDAMAIAN

Manusia dalam menjalani kehidupannya juga

mendambakan ketentraman, bebas dari rasa takut, terjamin keamanannya dan senantiasa dalam

(11)

3. KEADILAN/ KESEDERAJATAN/

PERSAMAAN

Diperlakukan secara wajar dan adil,

tidak membeda-bedakan dengan alasan

apapun, tanpa diskriminasi serta

mendapatkan kesempatan yang sama

dalam menjalani kehidupannya adalah

(12)

1. HAK SIPIL DAN POLITIK (Generasi I)

Mengedepankan hak-hak individu

Dikembangkan di Amerika

2. HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA (Generasi II)

Mengedepankan hak-hak kolektif

Dikembangkan di negara-negara Blok Timur

3. HAK ATAS PEMBANGUNAN (Generasi III)

(13)

1. HAM di Indonesia dibatasi oleh Aturan Per-UU-an

Bangsa Indonesia mempunyai jati diri yang khas Indonesia, karena itu HAM-nya juga bersifat spesifik.

Misalnya soal kebebasan/ kemerdekaan. Kebebasan yang ada di Amerika/ Eropa tidak sama dengan yang ada di Indonesia. HAM di Indonesia tetap dibatasi

oleh Aturan Perundang-undangan serta dikontrol oleh nilai agama dan budaya.

2. Universalitas versus relatifisme budaya

(14)

PRINSIP UTAMA HAM

1. HAM ADALAH KONSEP ETIKA

2. HAM MENYATU DALAM SELURUH

ASPEK KEHIDUPAN

3. HAM BERLAKU UNIVERSAL

4. HAM TAK TERPISAHKAN DENGAN

KEWAJIBAN ASASI

5. HAM MENJADI PROGRAM

INTERNASIONAL

(15)

NILAI UTAMA HAM

1. KEMERDEKAAN

2. PERDAMAIAN

(16)

KONTEKSTUAL HAM DI

INDONESIA

1. HAM terdiri dari 10 hak asasi dan 4

kewajiban dasar

2. HAM sesuai dengan agama dan budaya

3. HAM dibatasi oleh aturan

perundang-undangan

4. HAM menjadi Program Nasional

(17)

HAM DALAM LINTASAN

SEJARAH INTERNASIONAL

1. Dalam Nats Alkitab juga pemahaman HAM tertuang yaitu, apabila ditarik lebih jauh lagi keyakinan bahwa manusia dilahirkan dalam kesamaan dan kebebasan sudah ada sejak adanya manusia. Alkitab Perjanjian Lama melaporkan bahwa manusia diciptakan mulia sebagai gambar Allah (Kejadian 1:26). Jadi martabat manusia yang mulia bukan ada dengan sendirinya tetapi merupakan sesuatu yang dikaruniai oleh Allah. Tidak seorangpun berhak mencabut hak-hak manusia kecuali pencipta itu sendiri. Begitu juga pada Agama yang lainnya.

2. Piagam Magna Charta di Inggris 1215 M, kekuasaan raja tidak absolut

(18)

4. “Lakukanlah pada orang lain hal yang kamu

ingin agar mereka lakukan kepadamu”

(Kristen)

5. “Jangan sakiti orang lain dengan cara yang

kamu sendiri akan merasakan sakit”

(Budha)

6. “jangan lakukan pada orang lain hal yang

bila

dilakukan

pada

dirimu

akan

menyebabkan penderitaan: ini adalah inti

darma Hindu.

7. Piagam PBB pada tahun 1945.

(19)

LINTAS SEJARAH HAM DI

INDONESIA

1.

Nilai HAM menyatu dengan peradaban

Misalnya : Konsep Dalihan pada Masyarakat Batak (Tapanuli), Masyarakat Minahasa/Manado ( Sitou

timou tumoutou), Masyarakat Bolaang Mongondow : Mototabian, Mototompiaan bo Mototanoban:

(artinya Baku-baku sayang, baku-baku bae dan baku-baku inga ), Masyarakat Sangihe : Somahe Kai Kahage ( Artinya Walau Menentang Arus Tetap Bertahan )

(20)

3. Terbentuknya Komnas HAM 1993

4. HAM berkembang pesat sejak era

reformasi dengan lahirnya Keppres Nomor

129 tahun 1998 tentang RANHAM I dan

Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang

RANHAM II Tahun 2004-2009 dan Perpres

Nomor 23 tahun 2011 tentang RANHAM III

2010-2014

(21)

6 PRINSIP POKOK HAK ASASI

MANUSIA

1. Tidak bisa dibagi (indivisibility)

2. Saling bergantung dan berkaitan (interdependence and interrelation)

3. Universal dan tidak dapat dicabut (universality and inalienability)

4. Kesetaraan dan non diskriminasi (equality and non-discrimination)

5. Partisipasi dan kontribusi (participation and contribution)

(22)

SUBJEK HAK ASASI MANUSIA

1. Pemegang Hak (Rights Holder).

Pemegang

hak adalah manusia sebagai individu

maupun kelompok yang memiliki

hak, yang wajib dihormati, dilindungi

dan dipenuhi oleh Negara.

2. Pemangku kewajiban dalam

(23)

2.Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap

perbuatan seseorang atau kelompok orang

termasuk Aparat Negara baik disengaja maupun

tidak disengaja atau kelalaian yang secara

melawan hukum, mengurangi, menghalangi,

membatasi dan atau mencabut Hak Asasi

Manusia seseorang atau kelompok orang yang

dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak

mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan

memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan

benar, berdasarkan mekanisme hukum yang

(24)

Memaksakan tindakan-tindakan yang

bertujuan mencegah kelahiran di dalam

kelompok, atau

(25)

6. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan adalah

salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai

bagian dari serangan yang meluas atau

sistematik yang diketahuinya bahwa serangan

tersebut ditujukan secara langsung terhadap

penduduk sipil berupa:

Pembunuhan

Pemusnahan

Perbudakan

(26)

Perampasan kemerdekaan atau

Perampasan kebebasan fisik lain secara

sewenang-

wenang atau melanggar

asas-asas

ketentuan pokok Hukum Internasional

Penyiksaan

Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran

secara paksa, pemaksaan kehamilan,

(27)

Penganiayaan terhadap suatu kelompok

tertentu atau perkumpulan yang didasari

persamaan paham politik, Ras,

Kebangsaan,Etnis, Budaya, Agama, Jenis

kelamin atau alasan lain yang telah diakui

secara universal sebagai hal yang dilarang

menurut Hukum Internasional.

Penganiayaan orang secara paksa atau

Kejahatan Apartheid (kelompok rasial atau

kelompok ras lain)

(28)

7. Penyiksaan adalah Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik Jasmani maupun Rohani, pada seseorang untuk memperoleh

pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan

pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan

(29)

8. Penghilangan Orang Secara Paksa

adalah Tindakan yang dilakukan oleh

sipapun yang menyebabkan seseorang

tidak diketahui keberadaan dan

keadaannya (Penjelasan Pasal 33 Ayat 2

UU No. 39 Tahun 1999 tentang

Hak

(30)

- Undang-Undang Dasar 1945

- TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM

- UU No. 3 Tahun 1977 tentang Peradilan Anak

- UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana

- UU No. 12 Tahun 1995 tentang

Pemasyarakatan

- UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan

Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

- UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM

- UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan

HAM

(31)

- UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

- UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman

- UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum

- UU No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN

- UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan

Republik Indonesia

- Keppres Nomor 129 Tahun 1998 tentang

RANHAM I Tahun 1998-2003

-Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang

RANHAM II Tahun 2004-2009

(32)

HAM DALAM UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea I

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan

karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. 2. Batang Tubuh UUD 1945 pada Pasal 27, 28, 29, 30, 31 dan 34

a. Pasal 27

- Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya

(33)

b. Pasal 28

- Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal 28 A)

- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (28 B ayat 1)

- Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (28 B ayat 2)

- Hak untuk mangembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar (28 C ayat 1)

(34)

- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan

kepastian hukum yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum (28 B ayat 1)

- Hak untuk bekerja dan dapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (28 D ayat 2)

- Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (28 D ayat 3)

- Hak atas status kewarganegaraan (28 D ayat 4)

- Hak Kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya (28 E ayat 1)

- Hak memilih pekerjaan (28 E ayat 1)

- Hak memilih kewarganegaraan (28 E ayat 1)

- Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan

(35)

-Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan,

menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya (28 E ayat 2)

-Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (28 E ayat 3)

-Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi

(28 F)

-Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

kehormatan, martabat dan harta benda (28 G ayat 1) -Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman

ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (28 G ayat 1)

(36)

- Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat (28 H ayat 1)

- Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (28 H ayat 1)

- Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaan dan keadilan (28 H ayat 2)

- Hak atas jaminan sosial (28 H ayat 3)

- Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun (28 H ayat 4)

- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif) (28 I ayat 1)

- Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar

apapun dan hak mendapat perlindungan diskriminatif tersebut (28 I ayat 2)

(37)

Pasal 29

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan beribadat menurut

(38)

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI

1. Hak untuk Hidup

Hak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf hidup, hidup tentram, damai, bahagia, sejahtera dan lingkungan hidup yang baik dan sehat

2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan

Hak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

3. Hak Mengembangkan Diri

Hak memenuhi kebutuhan dasar, perlindungan bagi pengembangan pribadi, memperoleh manfaat ilmu

(39)

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI

4. Hak Memperoleh Keadilan

Hak memperoleh keadilan, dianggap tidak

bersalah, mendapatkan bantuan hukum, tidak dituntut dua kali dalam perkara yang sama, dan hak tidak dirampas seluruh harta bendanya

5. Hak Atas Kebebasan Pribadi

(40)

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI

6. Hak Atas Rasa Aman

Hak suaka, hak rasa aman, tidak diganggu tempat

kediaman, rahasia surat menyurat, bebas dari penyiksaan, tidak ditangkap sewenang-wenang dan hidup damai dan tentram

7. Hak Atas Kesejahteraan

Hak mempunyai milik, tidak dirampas hak miliknya,

pekerjaan yang layak dan upah yang adil, mendirikan serikat pekerja, tempat tinggal yang layak, jaminan sosial dan hak perawatan, pendidikan, dan bantuan hukum bagi lansia dan orang cacat.

8. Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan

(41)

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 10 HAK ASASI

9. Hak Wanita

Hak keterwakilan wanita dalam pemerintahan,

kewarganegaraan, pendidikan, memilih/ dipilih, perbuatan hukum sendiri, dan hak tanggung jawab yang sama dengan suami dalam keluarga

10. Hak Anak

Hak perlindungan, hak untuk hidup, nama dan

kewarganegaraan, perawatan, pendidikan, beribadah, mengetahui orang tuanya, dipelihara orangtuanya,

perlindungan hukum, tidak dipisah dari orang tua, beristirahat dan bermain, mendapatkan kesehatan, perlindungan

(42)

EMPAT KEWAJIBAN DASAR

1. Wajib patuh pada Peraturan

Perundang-undangan , hukum tak tertulis dan hukum

internasional HAM yang telah diterima Indonesia

2. Wajib ikut serta dalam upaya bela negara

3. Wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika

dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

(43)

INSTRUMEN INTERNASIONAL

DUHAM, KOVENAN HAK SIPIL POLITIK DAN KOVENAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

HAK SIPIL:

1. Hak untuk menentukan nasib sendiri

2. Hak untuk hidup

3. Hak untuk tidak dihukum mati

4. Hak untuk tidak disiksa

(44)

HAK-HAK POLITIK:

1. Hak untuk menyampaikan pendapat

2. Hak untuk berkumpul dan berserikat

3. Hak untuk mendapatkan persamaan

di depan umum

4. Hak untuk memilih dan dipilih

INSTRUMEN INTERNASIONAL

(45)

HAK EKONOMI DAN SOSIAL:

1. Hak untuk bekerja

2. Hak untuk mendapatkan upah yang sama 3. Hak untuk tidak dipaksa bekerja

4. Hak untuk cuti

5. Hak atas makanan 6. Hak atas perumahan 7. Hak atas kesehatan 8. Hak atas Pendidikan

9. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang sehat 10. Hak untuk memperoleh perumahan yang layak

11. Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai

INSTRUMEN INTERNASIONAL

(46)

HAK ASASI MANUSIA YANG TIDAK

DAPAT DIKURANGI

- Hak Hidup

- Hak untuk tidak disiksa

- Hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani

- Hak beragama

- Hak untuk tidak diperbudak

- Hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum

- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

(47)

PEMBERDAYAAN HAM

Salah satu yang mendasar, yang dihadapi

Indonesia sejak memproklamirkan sebagai negara

merdeka dan bardaulat adalah masalah

pengetahuan, pemahaman serta pembudayaan

HAM. Dalam Pasal 71 UU No. 39 Tahun 1999

ditegaskan bahwa : “Pemerintah wajib dan b

%rtanggungja7!b menghormati, me,indungi,

(48)

I. Panitia Nasional

a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM. b. Persiapan pengesahan Instrumen HAM internasional;

c. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi peraturan Perundang-undangan;

d. Pendidikan HAM;

e. Penerapan norma dan standar HAM;

f . Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan g. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.

II. Panitia Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota

a. Pembentukan dan Penguatan Institusi Pelaksana RANHAM; b. Harmonisasi Rancangan dan Evaluasi Peraturan Daerah; c. Pendidikan HAM;

d. Penerapan Norma dan Standar HAM; e. Pelayanan Komunikasi masyarakat; dan f . Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

(49)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

39 tahun 1999 tentang HAM pasal 1 ayat 6 adalah: setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja, atau kelalaian

39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, adalah setiap perbuatan seseorang atau sekelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara

Pelanggaran HAM menurut Pasal (1) angka 6 UU HAM adalah “ setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak sengaja,

dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian

“ Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara

39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja

39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak