• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan website Bursa Efek Indonesia, indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan website Bursa Efek Indonesia, indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Berdasarkan website Bursa Efek Indonesia, indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham- saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Untuk menjamin kewajaran pemilihan saham, BEI juga dapat meminta pendapat kepada komisi penasehat yang terdiri dari para ahli dari Bapepam-LK, Universitas dan profesional di bidang pasar modal yang independen. Berdasarkan website Bursa Efek Indonesia, terdapat beberapa kriteria yang dijadikan sebagai dasar pemilihan emiten LQ45, antara lain:

1. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal tiga bulan.

2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler.

4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.

5. Melihat keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Tujuan dari indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitori pergerakan harga dari saham – saham yang aktif diperdagangkan. Alasan peneliti memilih saham LQ45 sebagai obyek penelitian karena saham LQ45 merupakan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia dan merupakan saham-saham unggulan yang dipilih dari tiap sektor industri sehingga dapat lebih akurat, diharapkan dapat mewakili saham-saham perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan data perusahaan yang konsisten pada indeks LQ45 di BEI periode 2013-2017.

(2)

2

Terdapat 24 perusahaan yang sahamnya konsisten setiap periode pada indeks LQ45, data dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Konsisten di Indeks LQ45 Periode 2013-2017

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 ADRO Adaro Energy Tbk

3 AKRA AKR Corporindo Tbk

4 ASII Astra International Tbk

5 BBCA Bank Central Asia Tbk

6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

10 GGRM Gudang Garam Tbk

11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

14 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

15 KLBF Kalbe Farma Tbk

16 LPKR Lippo Karawaci Tbk

17 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

19 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) 21 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

22 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

23 UNTR United Tractors Tbk

24 UNVR Unilever Indonesia Tbk

(3)

3 Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali) 1.2 Latar Belakang

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam memutar perekonomian suatu negara yang agar tetap tumbuh dan berkembang. Perekonomian di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan nilai kehidupan masyarakat, pola hidup, pola berpikir dan tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Masyarakat masa kini memiliki keinginan yang semakin meningkat untuk menginvestasikan dananya, baik dalam bentuk saham deposito, atau dalam bentuk investasi lainnya. Pada dasarnya, investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini untuk mengharapkan imbalan yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Menurut Fahmi (2012; 4) “investasi nyata adalah bentuk umum yang melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik ”. Salah satu jenis investasi yang cukup menarik masyarakat adalah investasi dalam bentuk saham. Dimana trend pola investasi sekarang mulai berjalan kearah investasi di pasar modal. Pasar modal mempunyai fungsi sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman (lenders) ke peminjam (borrowers).

Di dalam pasar modal terdapat banyak sekuritas yang diperdagangkan mulai dari saham, reksadana, obligasi dan sertifikat berharga lainnya. Fahmi (2015; 67) mendefinisikan saham sebagai surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada suatu perusahaan, yang didalam kertasnya tercatum nilai nominal beserta nama perusahaan yang diikuti hak dan kewajiban kepada setiap pemegangnya. Untuk melakukan investasi di pasar modal, diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki.

(4)

4

Gambar 1.1 Statistik LQ 45 dan IHSG Periode 2013-2017 Sumber: www.yahoofinance.co.id

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja indeks LQ45 lebih tinggi dibanding IHSG pada tahun 2017 yang menunjukan 52.88% dengan nominal Rp 884 triliun dibandingan IHSG dengan nominal Rp 5.276 triliun. Hal ini menunjukan pertumbuhan pasar modal cukup signifikan. Pergerakan indeks LQ45 memiliki beberapa faktor yaitu penguatan bursa global dan regional dengan menyusul penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ45 ke zona positif (www.ellen-may.com).

Gambar 1.2 Statistik Return saham Indeks LQ45 Periode 2013-2017 Sumber: www.yahoofinance.co.id (data diolah)

Dapat dilihat dari gambar statistik 1.2 menunjukan data harga saham yang mengalami tren pada setiap tahunnya berupa peningkatan return saham, frekuensi perdagangan dan volume perdagangan yang tinggi beserta kapitalisasi pasar yang

-0.02 -0.01 0 0.01 0.02

0 500 1000 1500 2000 2500

1 2 3 4 5

Tahun LQ45 Rata-rata Harga Saham

LQ45 Rata-rata Return Saham Linear (LQ45 Rata-rata Harga Saham) Linear (LQ45 Rata-rata Return Saham)

(5)

5

besar. Namun, ada faktor lain yang mempengaruhi investasi saham di LQ45 ini seperti investor yang memperhatikan tingkat pengembalian (return) dan risiko dengan mengharapkan frekuensi dan volume tersebut menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal.

Return menjadi salah satu alasan bagi investor untuk berinvestasi sesuai dengan risiko yang akan dihadapi nantinya. Investasi dalam bentuk apapun selalu memiliki risiko tersendiri, salah satu risiko dapat muncul dari ketidakpastian.

Risiko yang di ambil biasanya akan sebanding dengan hasil yang di peroleh. Risk–

return tradeoff merupakan hubungan antara risiko yang diambil dengan return yang diharapkan, return yang tinggi akan memiliki implikasi bahwa tingkat risiko yang diambil tinggi dan sebaliknya. Investor dihadapkan pada ketidakpastian antara return yang diharapkan dengan resiko yang diterima.

Dalam melakukan investasi pada saham, harapan yang diinginkan investor adalah memperoleh return. Menurut Hartono (2013: 205) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Tujuan setiap melakukan investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang tentunya untuk memperoleh pengembalian yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Hartono, (2017:285) bahwa investor dihadapkan pada realized return dengan expected return yaitu perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan merupakan sumber dari risiko yang mempunyai ketidakpastian.

Dengan adanya ketidakpastian ini membuat investor masih menduga-duga atas tingkat return di masa mendatang. Oleh karena itu, pentingnya tingkat return yang akan diterima oleh investor diperkirakan terlebih dahulu nilainya dengan kemungkinan risiko yang akan terjadi dimasa mendatang dengan kemungkinan peluang untuk memperoleh terjadinya tingkat return yang optimal sebanding dengan tingkat risiko yang dihadapi.

(6)

6

Tabel 1.2 Data Perdagangan Tahunan Periode 2013-2017

Sumber: www.ojk.go.id

Tabel 1.3 Data Perdagangan Harian Periode 2013-2017

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

Rata-rata Perdagangan Saham Harian

Jumlah Hari

Bursa 244 242 241 246 236

Volume

(juta saham) 5,502 5,483 5,942 7,911 12,240 Nilai (Rp

Milyar) 6,238 5,768 6,005 7,504 7,618

Frekuensi 153,686 212,634 223,038 264,978 315,033

Sumber: www.ojk.go.id

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

Emiten 483 506 521 537 566

Perdagangan Saham Tahun

Volume Transaksi (Milyar Saham)

1.342 1,327 1,419 1,925 2,844

Kapitalisasi Pasar (Milyar US$)

343 420 351 428 520

Frekuensi Transaksi (ribu kali)

37,499 51,457 53,538 64,975 74,37 1

(7)

7

Dapat dilihat dari tabel 1.2 dan tabel 1.3 , bahwa setiap tahunnya data perdagangan perusahaan baik perdagangan tahunan dan perdagangan harian semakin meningkat, dengan melihat volume transaksi, kapitalisasi pasar dan frekuensi transaksi serta adanya nilai perdagangan harian. Hal ini membuktikan semakin tinggi minat investor untuk melakukan investasi sehingga peluang untuk melakukan investasi di Indonesia semakin besar. Volume transaksi saham dalam tiap tahunnya juga mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, walaupun mengalami penurunan yang tidak terlalu siginifikan pada tahun 2014. Kapitalisasi pasar saham juga mengalami penurunan pada tahun 2015 sedangkan frekuensi transaksi terus mengalami peningkatan dari tahun 2013- 2017. Menurut Nurdiana (2014) penurunan volume transaksi saham dan nilai perdagangan dikarenakan efek dari perubahan peraturan perdagangan, pada tanggal 6 Januari 2014 BEI menerapkan aturan perdagangan baru yakni menurunkan jumlah perdagangan saham perlot dari 500 saham menjadi 100 saham perlot, selain itu BEI juga merubah fraksi saham dari lima kelompok harga menjadi tiga kelompok

Rata-rata perdagangan saham harian yaitu volume (juta saham) dan frekuensi terus mengalami peningkatan dari tahun 2013-2017, sedangkan jumlah hari bursa pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan dan kembali stabil pada tahun 2016-2017 dan nilai (Rp Milyar) perdagangan harian mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya rendahnya data investasi dari perdagangan saham, menurut Tandelilin (2017:102), diantaranya perubahan suku bunga, fluktuasi pasar, peningkatan inflasi yang akan mengurangi daya beli rupiah yang telah diinvestasikan, keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiyaan modalnya, kemudahan untuk memperjualbelikan sekuritas di pasar modal, nilai tukar mata uang asing dan kondisi politik disuatu negara. Pertumbuhan perdagangan saham setiap tahunnya semakin bertambah, dengan melihat peluang pertumbuhan perdagangan yang besar di pasar modal Indonesia, hal tersebut dapat menjadi peluang bagi investor untuk melakukan investasi.

(8)

8

Menurut Akram (2014), mengatakan likuiditas adalah kemampuan saham diperdagangkan di bursa efek dengan harga beli saham yang rendah dan likuiditas saham yang rendah akan memperoleh return saham yang lebih tinggi. Makin tinggi tingkat rasio perusahaan tersebut, maka makin tinggi posisi likuiditas perusahaan tersebut. Menurut Mulyana (2011) semakin likuid frekuensi transaksi, semakin tinggi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu. Saham dengan tingkat likuiditas tinggi akan meningkatkan probabilitas untuk mendapatkan return saham, yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Jadi saham dikatakan likuid jika saham tidak memiliki kesulitan dalam membeli atau menjual kembali.

Frekuensi perdagangan adalah berapa kali transaksi jual beli terjadi pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu. Saham yang frekuensi perdagangannya besar diduga dipengaruhi transaksi saham yang sangat aktif, hal ini disebabkan karena banyaknya minat investor. Meningkatnya jumlah frekuensi transaksi perdagangan yang disebabkan oleh permintaan yang tinggi dengan kenaikan harga saham tinggi juga sehingga return saham meningkat. Dengan demikian dalam frekuensi perdagangan saham merupakan salah satu elemen yang menjadi salah satu bahan untuk melihat reaksi pasar ataupun aktivitas bursa efek terhadap sebuah informasi yang dapat diketahui investor di pasar modal (Silviyani dkk, 2014). Frekuensi perdagangan saham mempengaruhi jumlah saham yang beredar, jika jumlah frekuensi perdagangan besar maka saham tersebut sebagai saham yang aktif diperdagangkan.

Volume perdagangan merupakan suatu indikator likuiditas saham atas suatu informasi yang ada dalam pasar modal. Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham secara harian (Magdalena, 2004; 26). Volume perdagangan yang sangat tinggi di bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar yang akan membaik.

Naiknya volume perdagangan saham dapat menambah informasi yang berguna bagi investor secara langsung dalam periode perdagangan, dimana saat volume perdagangan saham dalam jumlah kecil yang menyebabkan harga jatuh (Darwis, 2013). Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut sangat diminati oleh banyak investor. Jika volume perdagangan saham meningkat maka,

(9)

9

return saham perusahaan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika volume perdagangan saham menurun maka, tingkat return saham perusahaan mengalami penurunan.

Kapitalisasi pasar yang besar umumnya menjadi salah satu daya tarik para investor dalam memilih saham. Kapitalisasi pasar merupakan nilai pasar dari saham yang diterbitkan suatu emiten. Menurut Silviyani et. al (2014) saham yang kapitalisasinya besar menjadi incaran investor untuk berinvestasi jangka panjang, karena potensi pertumbuhan perusahaan yang mengagumkan serta eksposur resiko yang relatif rendah. Kapitalisasi pasar yang besar menghasilkan banyak peminatnya, maka harga saham umumnya relatif tinggi sehingga akan memberikan return yang tinggi. Semakin besar kapitalisasi pasar suatu saham akan menunjukan hasilnya bahwa investor yang menahan kepemilikan saham tersebut, dipastikan perusahaan besar akan cenderung lebih stabil keuangannya. Resiko yang dihadapi pun lebih kecil dan prospek jangka panjang sangat baik dengan mengharapkan return yang besar.

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap return saham dengan frekuensi perdagangan, volume perdagangan dan kapitalisasi pasar. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yaitu : Menurut Taslim dan Wijayanto (2016), hasil Penelitian menunjukan bahwa variabel frekuensi perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap return Saham, variabel volume perdagangan, variabel kapitalisasi pasar dan variabel hari perdagangan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham. Selanjutnya penelitian Silviyani dkk (2014), hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi perdagangan dan kapitalisasi pasar tidak memiliki pengaruh secara signifikan dengan return saham, volume perdagangan memiliki pengaruh namun tidak signifikan dengan return saham. Lanjutkan ke penelitian Wahyuliantini dan Suarjaya (2015), penelitian ini menunjukan bahwa harga saham berpengaruh negatif dan signifikan pada bid-ask spread, sedangkan volume perdagangan saham dan volatilitas return saham tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Frekuensi

(10)

10

Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham dan Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham pada Indeks Saham LQ45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2017”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang ada, dapat dirumuskan bahwa indeks LQ45 memiliki kinerja yang baik atas emiten-emiten dengan likuiditas tinggi dalam mempertimbangkan kapitalisasi pasar. LQ45 mempunyai 45 emiten yang ada di bursa efek indonesia. LQ45 sebagai obyek penelitian karena saham LQ45 merupakan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia dan merupakan saham-saham unggulan yang dipilih dari tiap- tiap sektor industri sehingga dapat lebih akurat, diharapkan dapat mewakili saham- saham perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini akan menggunakan tiga indikator yang berhubungan dengan LQ45, yaitu:

Variabel Independen :

1. Frekuensi Perdagangan Saham 2. Volume Perdagangan Saham 3. Kapitalisasi Pasar

Variabel Dependen : Return Saham.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham, Kapitalisasi Pasar, dan Return Saham di Indeks LQ45 akan dibahas pada Bab II.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah literatur review, diketahui bahwa return yang diharapkan dari investasi saham dipengaruh oleh dua variabel dengan karakteristik dasar yaitu frekuensi perdagangan saham, volume perdagangan saham dan kapitalisasi pasar, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah frekuensi perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Indeks Saham LQ45 di BEI periode 2013-2017?

(11)

11

2. Apakah volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Indeks Saham LQ45 di BEI periode 2013-2017?

3. Apakah kapitalisasi pasar berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Indeks Saham LQ45 di BEI periode 2013-2017?

4. Apakah frekuensi perdagangan saham, volume perdagangan saham dan kapitalisasi pasar berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham pada perusahaan Indeks Saham LQ45 di BEI periode 2013-2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui Pengaruh Frekuensi Perdagangan Saham, Volume Perdagangan Saham dan Kapitalisasi Pasar terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Bagi Investor

Melalui penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi khususnya pada indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi Perusahaan

Melalui penelitian ini dapat digunakan sebagai tinjauan untuk melakukan strategi dalam kegiatannya untuk mengontrol nilai sahamnya di Bursa Efek Indonesia agar dapat menarik investor.

(12)

12 3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan wawasan mengenai pegaruh frekuensi perdagangan saham, volume perdagangan saham terhadap return saham perusahaan Indeks LQ45 terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang penelitian terkait perkembangan ilmu manajemen keuangan khususnya pada perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari adanya perluasan pembahasan dalam penelitian ini dan agar pembahasan lebih fokus serta terarah, maka ruang lingkup penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian ialah indeks LQ45. Pada LQ45 terdapat 45 perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ45 per Febuari Agustus di bursa efek indonesia

2. Mengetahui pengaruh frekuensi perdagangan saham, volume perdagangan saham dan kapitalisasi pasar terhadap return saham.

3. Penelitian ini berfokus pada data periode 2013-2017

(13)

13 1.8 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pernyataan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Teori-teori tersebut antara lain. Pada bab ini juga terdapat pembahasan mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang membahas permasalahan sejenis dengan penelitian ini, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, validitas dan realitas, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang membahas mengenai simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan serta saran.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Konsisten di Indeks LQ45 Periode 2013-2017
Gambar 1.1 Statistik LQ 45 dan IHSG Periode 2013-2017  Sumber: www.yahoofinance.co.id
Tabel 1.3 Data Perdagangan Harian Periode 2013-2017

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan, serta hidayah dan kesabaran, sehingga penulis

Power Management System (PMS) adalah bagian penting dari peralatan kontrol dalam kapal dan biasanya mendistribusikan daya ke berbagai stasiun kontrol yang dapat

Sesuai dengan definisi dari sistem penataan maka diperlukan sebuah algoritma pendukung yang dapat membantu sistem agar dapat menghasilkan hasil yang maksimum untuk mengembangkan

Dari hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tinggi rendahnya CAR dari bank yang diteliti selama periode penelitian tidak memberi dampak yang berarti terhadap jumlah

Regulasi Kabupaten Jepara, serta Rencana Pembangunan Infrastruktur bidang Cipta Karya yang.. dituangkan dalam

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen yang terdiri dari people, physical evidence dan process terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor

Penulisan Skripsi yang berjudul “ Analisis Penetapan Nilai Bagi Hasil Pendanaan Berdasarkan Tingkat Interdependensi Faktor Internal dan Eksternal dengan Menggunakan

Untuk penyelenggaraan program-program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) maka dibutuhkan Kriteria Kesiapan ( Readiness Criteria ) yang mencakup antara