• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TI2231 Penelitian Operasional I 1

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)

Kuliah 05

Materi Bahasan

① Dasar-dasar aljabar dari metode simpleks

② Metode simpleks yang diperbaiki

(2)

TI2231 Penelitian Operasional I 3

① Dasar-dasar Aljabar Metode Simpleks

Dasar-dasar Metode Simpleks

• Dalam PL, ruang solusi layak (feasible solution space) dikatakan membentuk himpunan konveks (convex set) jika segmen garis yang menghubungkan dua titik yang layak terletak dalam himpunan tersebut.

• Suatu titik ekstrem (extreme point) dari himpunan konveks adalah titik layak yang tidak dapat terletak pada suatu segmen garis yang menghubungkan dua titik sebarang yang layak dalam himpunan tersebut.

• Titik ekstrem sama dengan titik pojok (corner point).

(3)

TI2231 Penelitian Operasional I 5

Convex dan Nonconvex Set

x’

x”

x”

x’

Convex set Nonconvex set

Convex Combination

• Dalam solusi PL secara grafis, telah ditunjukkan bahwa solusi optimal selalu berkaitan dengan titik ekstrem (pojok) yang layak dari ruang solusi.

• Tiap titik yang layak dapat ditentukan sebagai

fungsi dari titik-titik ekstrem.

(4)

TI2231 Penelitian Operasional I 7

• Diberikan titik-titik ekstrem x

1

, x

2

, x

3

, x

4

, x

5

dan x

6

titik yang layak x dapat dinyatakan sebagai kombinasi konveks (convex

combination) dari titik-titik ekstrem

menggunakan

dimana

6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1

1x x x x x x

x

6

1

5 4 3 2

1

0 ,

, , ,

,

2 3 4 5 6

1

    

• Notasi matriks dari PL x : vektor n dari variabel

A : matriks (m x n) dari koefisien pembatas c : vektor n dari koefisien fungsi tujuan

• Masalah PL

cx z

(Min) Max

b Ax

0

x

Dari Titik-Titik Ekstrem ke Solusi Basis

(5)

TI2231 Penelitian Operasional I 9

• Solusi basis dari Ax = b ditentukan dengan menetapkan n – m variabel sama dengan 0 dan

memecahkan m persamaan dalam m variabel yang tak diketahui.

• Hubungan antara definisi geometris dari titik-titik ekstrem dan definisi aljabar dari solusi basis:

Titik-titik ekstrem {x| Ax = b} Solusi basis Ax = b

• Dengan menetapkan pembatas tak negatif x 0,

• Sistem Ax = b dapat dinyatakan dalam bentuk vektor

• Vektor Pjadalah kolom ke j dari A.

• Himpunan bagian dari m vektor dikatakan membentuk suatu basis B jika dan hanya jika m vektor adalah independen linier.

• Matriks B adalah nonsingular.

• Jika xB adalah himpunan dari m variabel yang berkaitan dengan vektor nonsingular B, maka xB harus merupakan solusi basis.

n

j jx

1

b P

(6)

TI2231 Penelitian Operasional I 11

• Dalam kasus ini

• Diberikan B-1adalah invers dari B, solusi basis dinyatakan dengan

• Jika B-1b 0, maka xBadalah layak.

b BxB

b B xB 1

• Definisi mengasumsikan bahwa terdapat n – m variabel sebagai nonbasis pada level 0.

• Sistem dengan m persamaan dan n variabel tak diketahui, jumlah maksimum dari solusi basis (layak dan tak layak) adalah

 

!

!

! n m m Cnm n

 

(7)

TI2231 Penelitian Operasional I 13

Tentukan dan klasifikasikan (sebagai layak dan tak layak) dari semua solusi basis untuk sistem persamaan linier berikut:



 









 

2 4 2

2 2

1 3 1

3 2 1

x x x













2

4 2

2 3 1

2 1

x

x 















4 / 3

4 / 7 2 4 8 / 1 4 / 1

8 / 3 4 / 1

2 1

x x













2 4 2

2 1 3

3 2

x

x 















4 / 7

4 / 3 2 4 8 / 3 4 / 1

8 / 1 4 / 1

3 2

x x (P1, P2)

(P2, P3)

(P1, P3) Bukan basis

Layak

Tak layak

B BxB= b Solusi Status

(8)

TI2231 Penelitian Operasional I 15

a2

a1 P1 b

P2 P3



 





 

 



 

 



 

2 4 2

1 2

3 2

1

3 2

1 x x

x

Tabel Simpleks dalam Bentuk Matriks (1)

• Misalkan diberikan PL sebagai berikut:

• Misalkan B adalah basis layak dari sistem Ax = b, x0.

• Misalkan xBberkaitan dengan himpunan variabel basis dengan cB adalah vektor koefisien fungsi tujuannya.

cx z

Max

b Ax

0

x

(9)

TI2231 Penelitian Operasional I 17

xB

Pj

B1

j B

cjc B1P

b B1

b B cB 1

Basis xj Solusi

• Diberikan Pjadalah vektor ke j dari A, kolom tabel simpleks yang berkaitan dengan variabel xjdapat dinyatakan dengan

Tabel Simpleks dalam Bentuk Matriks (2)

② Metode Simpleks yang Diperbaiki

(10)

TI2231 Penelitian Operasional I 19

• Metoda simplex melakukan perhitungan pada seluruh tabel pada tiap iterasi.

• Padahal, informasi yang dibutuhkan hanya:

– Koefisien fungsi tujuan relatif

– Kolom yang berkaitan dengan variabel yang masuk basis (kolom pivot)

– Variabel basis saat ini dan nilainya (konstanta ruas kanan)

Masalah PL

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2

dengan pembatas-pembatas:

x1+ 2x26 2x1+ x2 8 – x1 + x2 1 x2 2 x1≥ 0, x2≥ 0

(11)

TI2231 Penelitian Operasional I 21

Rumusan Bentuk Baku

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2

dengan pembatas-pembatas:

x1 + 2x2+ x3 = 6 2x1+ x2 + x4 = 8 – x1 + x2 + x5 = 1 x2 + x6= 2

x1 ≥ 0, x2≥ 0, x3≥ 0, x4 ≥ 0, x5≥ 0, x6 ≥ 0

Solusi Basis Layak Awal (1)

0 1 2 1

P1

1 1 1 2

P2

0 0 0 1

P3

0 0 1 0

P4

0 1 0 0

P5

1 0 0 0

P6

2 1 8 6

b

(12)

TI2231 Penelitian Operasional I 23

P P P PI

B

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

6 5 4 3

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

1 I

B

xB= (x3, x4, x5, x6)

Maka,

2 1 8 6

1b B b

0,0,0,0

Bc

Pemeriksaan optimalitas (1)

Pengali simplex (simplex multiplier):

    0,0,0,0

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1 0 , 0 , 0 , 0 ,

,

, 4 5 6 1

3

c B

π B

(13)

TI2231 Penelitian Operasional I 25

Pemeriksaan optimalitas (2)

Koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis:

  3

0 1 2 1 0 , 0 , 0 , 0

1 3

1

1

c πP c

  2

0 1 2 1 0 , 0 , 0 , 0

2 2

2

2

c πP c

Karena terdapat cj 0 maka solusi belum optimal.

Penentuan variabel yang masuk basis

Variabel yang masuk basis: x1 karena mempunyai koefisien fungsi tujuan relatif paling positif

(14)

TI2231 Penelitian Operasional I 27

0 1 2 1

0 1 2 1

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

1 1

1 B P

P

4 , 2, ,8 1

min 6

bersesuaian dengan variabel x4

2 1 8 6

2 1 8 6

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

1b B b

Penentuan basis baru

0 1 0 0 0

1 0 1 0 0

2 0 0 1 0

1 0 0 0 1

0 1 0 0 0

0 0 1 2 / 1 0

1 0 0 2 / 1 0

0 0 0 2 / 1 1

1 0 0 0

0 1 2 / 1 0

0 0 2 / 1 0

0 0 2 / 1 1 B 1

x ,x,x ,x

x c

0,3,0,0

(15)

TI2231 Penelitian Operasional I 29

Solusi baru

x3,x1,x5,x6

B

x cB

0,3,0,0

























 









2 5 4 2

2 1 8 6

1 0

0 0

0 1

2 / 1 0

0 0

2 / 1 0

0 0

2 1 1

1

6 5 1 2

b B b xB

x x x x

 

12

2 1 8 6

1 0

0 0

0 1

2 / 1 0

0 0

2 1 0

0 0

2 1 1

0 , 0 , 3 ,

1 0 

















 

cBBb Z

Pemeriksaan optimalitas (1)

Pengali simplex (simplex multiplier):

    0,3/2,0,0

1 0 0 0

0 1 2 / 1 0

0 0 2 / 1 0

0 0 2 / 1 1 0 , 0 , 3 , 0 ,

,

, 1 5 6 1

3

c B

π B

(16)

TI2231 Penelitian Operasional I 31

Koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis:

  1/2

1 1 1 2 0 , 0 , 2 / 3 , 0

2 2

2

2

c πP c

  3/2

0 0 1 0 0 , 0 , 2 / 3 , 0

4 0

4

4

c πP c

Karena terdapat cj 0 maka solusi belum optimal.

Penentuan variabel yang masuk basis

Variabel yang masuk basis: x2 karena mempunyai koefisien fungsi tujuan relatif paling positif

(17)

TI2231 Penelitian Operasional I 33

Penentuan variabel yang keluar basis

1 2 / 3

2 / 1

2 / 3

1 1 1 2

1 0 0 0

0 1 2 / 1 0

0 0 2 / 1 0

0 0 2 / 1 1

2 1

2 B P

P

3 / 1 4 ,2 2 / 3 , 5 2 / 1 , 4 2 / 3

min 2

bersesuaian dengan variabel x3

2 5 4 2

2 1 8 6

1 0 0 0

0 1 2 / 1 0

0 0 2 / 1 0

0 0 2 / 1 1

1b B b

Penentuan basis baru

1 1 0 0 0

2 3 0 1 2 1 0

2 1 0 0 2 1 0

2 3 0 0 2 1 1

1 0

3 1 3 2

0 1

1 1

0 0

3 2 3 1

0 0

3 1 3 2 B 1

x ,x ,x ,x

x c

2,3,0,0

0 1 0 3 1 3 2

0 0 1 1 1

0 0 0 3 2 3 1

1 0 0 3 1 3 2

(18)

TI2231 Penelitian Operasional I 35

x2,x1,x5,x6

B

x cB

2,3,0,0

3 2

3 3 10

3 4

2 1 8 6

1 0

3 1 3 2

0 1

1 1

0 0

3 2 3 1

0 0

3 1 3 2

1

6 5 1 2

b B b xB

x x x x

 

38 3

2 1 8 6

1 0

3 1 3 2

0 1

1 1

0 0

3 2 3 1

0 0

3 1 3 2 0 , 0 , 3 ,

1 2

cBBb Z

Pemeriksaan optimalitas (1)

Pengali simplex (simplex multiplier):

    1/3,4/3,0,0

1 0 3 / 1 3 / 2

0 1 1 1

0 0 3 / 2 3 / 1

0 0 3 / 1 3 / 2 0 , 0 , 3 , 2 ,

,

, 1 5 6 1

2

c B

π B

(19)

TI2231 Penelitian Operasional I 37

Pemeriksaan optimalitas (2)

Koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis:

  1/3

0 0 0 1 0 , 0 , 3 / 4 , 3 / 1

3 0

3

3

c πP c

  4/3

0 0 1 0 0 , 0 , 3 / 4 , 3 / 1

4 0

4

4

c πP c

Karena semua cj 0 maka solusi optimal.

Solusi optimal

3 / 2

3 3 / 10

3 / 4

2 1 8 6

1 0 3 / 1 3 / 2

0 1 1 1

0 0 3 / 2 3 / 1

0 0 3 / 1 3 / 2

1

6 5 1 2

b B b x

x x x x

B

  38/3 3

/ 2

3 3 / 10

3 / 4 0 , 0 , 3 ,

2

cBb Z

(20)

TI2231 Penelitian Operasional I 39

• Mengurangi waktu komputasi

• Menghemat memori komputer

• Mempermudah pemahaman untuk topik lanjutan dari pemrograman linier (teori dualitas, analisis sensitivitas)

Hubungan Tabel Simpleks dengan Matriks B-1(Iterasi 0)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 1 2 1 0 0 0 6

0 x4 2 1 0 1 0 0 8

0 x5 -1 1 0 0 1 0 1

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

3 2 0 0 0 0 Z = 0

Basis cj

c Baris

(21)

TI2231 Penelitian Operasional I 41

Hubungan Tabel Simpleks dengan Matriks B-1(Iterasi 1)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 0 3/2 1 -1/2 0 0 2

3 x1 1 1/2 0 1/2 0 0 4

0 x5 0 3/2 0 1/2 1 0 5

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

0 1/2 0 -3/2 0 0 Z = 12

Basis cj

c Baris

Hubungan Tabel Simpleks dengan Matriks B-1(Iterasi 2)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

2 x2 0 1 2/3 -1/3 0 0 4/3

3 x1 1 0 -1/3 2/3 0 0 10/3

0 x5 0 0 -1 1 1 0 3

0 x6 0 0 -2/3 1/3 0 1 2/3

0 0 -1/3 -4/3 0 0 Z = 122/3

Basis cj

c Baris

Gambar

Tabel Simpleks dalam Bentuk Matriks (1)
Tabel Simpleks dalam Bentuk Matriks (2)

Referensi

Dokumen terkait