LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PETROKIMIA KAYAKU GRESIK
Oleh:
Yaspis Bintang Timur Girsang NPM : 14 06 07888
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2017
iii iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan Kerja Praktek di PT. Petrokimia Kayaku tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri. Banyak pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan serta penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak A. Teguh Siswantoro M. Sc sebagai dosen pembimbing dari kerja praktek.
2. Bapak Yuliawan sebagai pembimbing lapangan selama melakukan kegiatan kerja praktek di PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
3. Teman – teman kerja praktek yang telah ikut serta membantu berlangsungnya kelancaran aktivitas kerja praktek.
4. Semua pihak yang telah memberi banyak bantuan dan dukungan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Yogyakarta, 18 September 2017
Yaspis B. T. Girsang
v DAFTAR ISI
COVER ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 2
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 3
2.2. Struktur Organisasi ... 9
2.3. Penjelasan Struktur Organisasi... 10
2.4. Manajemen Perusahaan ... 11
BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen ... 13
3.2. Produk yang Dihasilkan ... 13
3.3. Proses Produksi ... 29
3.4. Fasilitas Produksi ... 30
BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan ... 33
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Pekerjaan ... 34
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ... 35
4.4. Hasil Pekerjaan ... 35
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 54
5.2. Saran ... 55
LAMPIRAN ... 56
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Produk Insektisida ... 5
Tabel 2.2. Produk Herbisida ... 6
Tabel 2.3. Produk Fungisida ... 6
Tabel 2.4. Produk Rodentisida ... 7
Tabel 2.5. Produk Fumigan ... 7
Tabel 2.6. Produk Moluskisida ... 7
Tabel 2.7. Produk Atraktan ... 7
Tabel 2.8. Produk Pupuk Cair ... 7
Tabel 2.9. Produk Zat Perangsang Tumbuh ... 7
Tabel 2.10. Produk Pupuk Hayati ... 7
Tabel 2.11. Produk Probiotik Ikan ... 8
Tabel 2.12. Produk Probiotik Ternak ... 8
Tabel 4.1. Penilaian Dampak Lingkungan dan Resiko K3 ... 43
Tabel 4.2. Kategori Score Dampak ... 43
Tabel 4.3. Kategori Penilaian Resiko K3 ... 44
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Logo PT. Petrokimia Kayaku ... 4
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Petrokimia Kayaku ... 9
Gambar 3.1. Proses Bisnis PT. Petrokimia Kayaku ... 13
Gambar 3.2. Antiset 15 EC ... 14
Gambar 3.3. Applaud 10 WP ... 14
Gambar 3.4. Bassa 500 EC ... 15
Gambar 3.5. Diazinon 10 GR ... 15
Gambar 3.6. Exocet 50 EC ... 16
Gambar 3.7. Metal 30 EC ... 17
Gambar 3.8. Montaf 400 SL ... 17
Gambar 3.9. Mipcinta 50 WP ... 18
Gambar 3.10. Mosquiban 480 EC ... 18
Gambar 3.11. Petroban 200 EC ... 18
Gambar 3.12. Petrofur 3 GR ... 19
Gambar 3.13. Radar 15 EC ... 19
Gambar 3.14. Rudal 25 EC ... 20
Gambar 3.15. Termiban 400 EC ... 20
Gambar 3.16. Termikon 15 EC ... 21
Gambar 3.17. Tetrin 36 EC ... 21
Gambar 3.18. Basmilang 480 SL ... 22
Gambar 3.19. Bigstar 240/120 SL ... 22
Gambar 3.20. Kimiru 45 WP ... 23
Gambar 3.21. Maron 500 SC ... 24
Gambar 3.22. Primafos 400 SL ... 26
Gambar 3.23. Sultricob 93 WP ... 26
Gambar 3.24. Tropsin 500 SC ... 26
Gambar 3.25. Tropsin 70 WP ... 27
Gambar 3.26. Proses Pencampuran Pestisida ... 30
Gambar 3.27. Proses Herbisida (SC) ... 32
Gambar 4.1. Papan Tanda Lantai Licin ... 39
Gambar 4.2. Ruang Kesehatan PT. Petrokimia Kayaku ... 39
Gambar 4.3. Wastafel Plant I Cair I ... 40
Gambar 4.4. Wastafel Plant I Cair I ... 40
viii
Gambar 4.5. Helm Pekerja ... 41
Gambar 4.6. IPAL di PT. Petrokimia Kayaku ... 45
Gambar 4.7. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ... 46
Gambar 4.8. Tempat Limbah Pembuangan Sementara ... 47
Gambar 4.9. Flowchart Proses Pengolahan Limbah ... 48
Gambar 4.10. Diagram Alir Proses Pemilahan Sampah ... 49
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikasi PT. Petrokimia Kayaku Gresik ... 56
Lampiran 2. Tabel Identifikasi &Penilaian Aspek & Dampak Lingkungan ... 57
Lampiran 3. Contoh Dokumen Analytical Report ... 58
Lampiran 4. Tabel Job Safety Analysis ... 62
1 BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, beserta tempat dan waktu pelaksanaan Kerja Praktek termasuk area penempatan di PT. Petrokimia Kayaku Gresik.
1.1. Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
Kerja praktek ini harus dilaksanakan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktek yang ditetapkan oleh PSTI.
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan.
2
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Melihat secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnisnya.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya yang ada di perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Petrokimia Kayaku yaitu salah satu perusahaan pertisida dan produk hayati terkemuka di Indonesia yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur. Lama pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan selama satu bulan (30 hari) dimulai dari tanggal 4 Juli hingga 7 Agustus 2017.
PT. Petrokimia Kayaku memiliki beberapa departement antara lain seperti departemen penjualan, pemasaran, pengadaan (purchasing), SDM (Sumber Daya Manusia), keuangan, R&D (Research and Development), dan produksi.
Departemen produksi membawahi beberapa bagian yaitu produksi 1, produksi 2, produksi 3, Candal Produksi, K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), dan Engineering. Penempatan yang diberikan adalah pada departemen produksi khususnya bagian Candal Produksi. Candal Produksi merupakan bagian yang bertanggung jawab pada proses produksi dan menghasilkan berbagai macam produk pestisida baik dalam bentuk cairan maupun bubuk.
3 BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan manajemen perusahaan.
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Berikut merupakan sejarah singkat perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, sertifikasi perusahaan, dan lain sebagainya.
2.1.1. Profil Perusahaan
PT. Petrokimia Kayaku adalah salah satu perusahaan pestisida dan produk hayati terkemuka di Indonesia yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur.
PT. Petrokimia Kayaku diresmikan pada 30 Juli 1977 sebagai perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kepemilikan saham sebagai berikut :
PT. PETROKIMIA GRESIK 60%
Mitsubishi Co. 20%
Nippon Kayaku 20%
Ditunjang dengan lengkapnya fasilitas produksi dan luasnya jaringan pemasaran serta sumber daya manusia yang terpercaya, perusahaan mampu berkembang dalam industri pestisida dan bahan kimia pertanian lain.
Perusahaan mampu memproduksi berbagai macam formulasi pestisida, seperti emulsifiable concentrate, soluble liquid, butiran, tepung, suspension concentrate dan umpan siap pakai. Jenis produk-produk yang telah dihasilkan adalah insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida, akarisida, moluskisida, fumigan, zat pengatur tumbuh, surfaktan, termitisida, atraktan, pupuk pelengkap cair, pupuk hayati, dekomposer, probiotik ikan dan ternak.
Dalam pemasaran produk, perusahaan didukung oleh petugas pemasaran yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan selalu berusaha memuaskan pelanggan dengan peningkatan mutu dan pelayanan. Perusahaan memiliki tekad yang kuat untuk membangun bisnis yang saling menguntungkan dan dapat tumbuh serta berkembang secara berdampingan dengan mitra usaha.
4
Sejak 30 Juli 2002 perusahaan memasuki bisnis "Consumer Goods" dengan memproduksi dan memasarkan insektisida rumah tangga anti nyamuk bakar dan cair.
PT. Petrokimia Kayaku telah berhasil mengembangkan produk berbasis mikro organisme yaitu Petrobio dan Petrogrow sejak tahun 2007.
PT. Petrokimia Kayaku memiliki logo yang digunakan sebagai identitas perusahaan tersebut. Berikut merupakan contoh logo / lambang PT. Petrokimia Kayaku.
Gambar 2.1. Logo PT. Petrokimia Kayaku
Gambar logo tersebut merupakan rangkaian dari 3 buah gambar yang berwarna hijau dan bentuk simetri yang mengandung makna industri agrokimia dengan produk yang bekerja efektif dan bersifat relatif aman bagi kesehatan, mempunyai tujuan agar baik konsumen maupun produsen dapat hidup sehat dan makmur.
Berikut merupakan penjelasan untuk masing-masing rangkaian gambar pada logo PT. Petrokimia Kayaku :
a. Gambar Gelas Erlenmeyer yang banyak dipakai dalam reaksi kimia melambangkan industri kimia.
b. Gambar rumus bangun Siklo-Heksan (Segi Enam) menunjukkan bahan aktif yang dipakai umumnya berupa senyawa organik yang bekerja efektif pada sasaran dan relatif aman bagi lingkungan karena relatif mudah terurai.
c. Gambar daun tanaman menunjukkan tanaman yang sehat dan subur.
d. Warna hijau mengandung harapan agar perusahaan dan stakeholders dapat hidup sejahtera.
e. Bentuk keseluruhan yang simetri mengandung anjuran perlunya menjaga keseimbangan alam agar lestari.
Gambar Gelas Erlenmeyer
Gambar Siklo- Hesan (Segi Enam)
Gambar Daun Tanaman
5 2.1.2. Produk
Produk yang dijual dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu insektisida, herbisida, fungisida, rodentisida, fungisida, rodentisida, fumigan, moluskisida, atraktan, pupuk cair, zat perangsang tumbuhan, pupuk hayati, probiotik ikan dan ternak, dan masing-masing kelompok terdiri dari beberapa jenis produk. Namun, tidak semua produk tersebut diproduksi, yang diproduksi hanyalah produk-produk yang fast moving (terjual cepat). Di bawah ini merupakan jenis produk-produk yang dijual oleh PT. Petrokimia Kayaku :
Tabel 2.1. Produk Insektisida
No. Produk Kandungan
1 Antiset 15 EC Teta cypermetrin 15 g/l
2 Applaud 10 WP Buprofezin 10%
3 Bassa 500 EC BPMC 480 g/l
4 Diazinon 10 GR Diazinon 10%
5 Diazinon 600 EC Diazinon 600 g/l 6 Exocet 50 EC Cypermetrin 50 g/l 7 Instop 311 EC Cypermetrin 311 g/l 8 Kanon 400 EC Dimetoat 400 g/l 9 Komet 15 EC Teta cypermetrin 15 g/l 10 Kristal 50 SP Kartap hidroklorida 50%
11 Matros 18 EC Abamectin 18 g/l 12 Metal 30 EC Cypermetrin 30 g/l 13 Montaf 400SL Bisultaf 400 g/l
14 Mipcinta 50 WP MIPC 50%
15 Mosquiban 480 EC Klorpirifos 480 g/l 16 Petroban 200 EC Klorpirifos 200 g/l
17 Petrofur 3 GR Carbofuran 3%
18 Proksi 500 EC Profenofos 500 g/l 19 Radar 15 EC Alfametrin 15 g/l 20 Rudal 25 EC Lambda sihalotrin 25 g/l 21 Sopeton 108 EC Cypermetrin 108 g/l 22 Starfidor 5 WP Imidakloprid 5%
23 Termiban 400 EC Klorpirifos 400 g/l 24 Termikon 15 EC Alfametrin 15 g/l 25 Tetrin 36 EC Alfa sipermetrin 36 g/l 26 Tombak 189 EC Cypermetrin 189 g/l
27 Yanet 27 WP Methomyl 27%
6
Tabel 2.2. Produk Herbisida
No. Produk Kandungan
1 Amexone 80 WP Ametrin 80%
2 Amexone 500 SC Ametrin 500 g/l
3 Baron 500 SC Ametrin 500 g/l
4 Basmilang 480 SL Isopropyl amina glifosat 480 g/l
5 Bigstar 240/120 SL Isopropyl amina glifosat 240 g/l & 2,4 D IPA 120 g/l 6 Bitop 531 SL Isopropyl amina glifosat 531 g/l
7 Gempur 480 SL Isopropyl amina glifosat 480 g/l
8 Godam 520 SL 2,4 D IPA 520 g/l
9 Gramaquat 282 SL Parakuat diklorida 282 g/l
10 Kimiru 45 WP 2,4-D butyl ester 45%
11 Komodor 300/100 SL Isopropyl amina glifosat 300 g/l & 2,4 D dimetil amina 100 g/l
12 Laskar 172 SL Isopropyl amina glifosat 172 g/l 13 Lindas 240 SL Isopropyl amina glifosat 240 g/l
14 Maron 500 SC Diuron 500 g/l
15 Maron 80 WP Diuron 80%
16 Petrosat 375 SL Isopropyl amina glifosat 375 g/l
17 Rally 20 WDG Metyl metsulfuron 20%
18 Saturn D 6GR Tiobenkarb 4% & 2,4 D IBE 2%
19 Siklat 250 SL Isopropyl amina glifosat 160 g/l & 2,4 D isopropyl amina 90 g/l
20 Squad 200 SL Parakuat diklorida 200 g/l 21 Starmin 865 SL 2,4 D dimetilamina 865 g/l
22 Startrek 288 EC Fluroxypyr 288 g/l
23 Sunatra 500 EC Atrazin 500 g/l
24 Trobost 160 SL Isopropyl amina glifosat 100 g/l & 2,4 D isopropyl amina 60 g/l
Tabel 2.3. Produk Fungisida
No. Produk Kandungan
1 Agrifos 400 SL Asam fosfit 400 g/l 2 Curxanil 8/64 WP Mankozeb 64% & simoksanil 8%
3 Mandazim 74/6 WP Mankozeb 74% & karbendazim 6%
4 Metazeb 80 WP Mankozeb 80%
5 Primafos 400 SL Asam fosfit 400 g/l 6 Sultricob 93 WP Tembaga oksi sulfat 92,6%
7 Topsin 500 SC Metil tiofanat 500 g/l
8 Topsin 70 WP Metil tiofanat 70%
7
Tabel 2.4. Produk Rodentisida
No. Produk Kandungan
1 Petrokum 0.005 BB Brodifakum 0,005%
Tabel 2.5. Produk Fumigan
No. Produk Kandungan
1 Celphos 56 DT Aluminium fosfida 56%
2 Alphos 57 DT Aluminium fosfida 57%
Tabel 2.6. Produk Moluskisida
No. Produk Kandungan
1 Seldene 250 EC Niklosamida 250 g/l
Tabel 2.7. Produk Atraktan
No. Produk Kandungan
1 Petrogenol 800 L Metyl eugenol 800 g/l
Tabel 2.8. Produk Pupuk Cair
No. Produk
1 Petrovita
2 Wokozim
Tabel 2.9. Produk Zat Perangsang Tumbuh
No. Produk Kandungan
1 Better 10 PA Etefon 10%
2 Kalben 2,5 PA Etefon 2,5%
3 Gobest 250 SC Paklobutrazol 250 g/l
Tabel 2.10. Produk Pupuk Hayati
No. Produk
1 Petrobio GR
2 Kayabio GR
3 Petroboost 4 Petrofast
8
Tabel 2.11. Produk Probiotik Ikan
No. Produk
1 Petrogrow
Tabel 2.12. Produk Probiotik Ternak
No. Produk
1 Probiss
Selain menghasilkan produk-produk di atas, PT. Petrokimia Kayaku juga menyediakan jasa formulasi. Berikut merupakan jasa formulasi yang disediakan oleh PT. Petrokimia Kayaku :
a. Formulasi Cair : emulsifiable concentrate (EC), soluble concentrate (SC), dan liquid (L)
b. Formulasi granular (GR)
c. Formulasi tepung : wettable powder (WP) dan soluble powder (SP) d. Formulasi flowable : aqueos suspension concentrate (SC)
e. Umpan siap pakai (RB) f. Pupuk pelengkap cair (PPC) 2.1.3. Sertifikasi Perusahaan
PT. Petrokimia Kayaku telah tersertifikasi dari ISO 9001:2008, ISO 18001:2007, dan ISO 14001:2004. Sertifikasi dapat dilihat pada lampiran 1.
Sesuai dengan bentuk dari bisnis utama organisasi maka ruang lingkup sertifikasi dalam ISO 9001:2008 adalah produksi dan pemasaran pestisida. Dimana ISO 9001 merupakan sertifikasi yang digunakan sebagai standar di bidang manajemen mutu. Namun pada standar ISO 9001:2008 terdapat pengecualian persyaratan pada klausul 7.5.2 mengenai Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa. Hal ini disebabkan karena validasi terhadap mutu produk sudah dapat ditentukan pada saat proses sampai dengan produk jadi, tanpa menunggu produk tersebut diserahkan pada konsumen.
Ruang lingkup sertifikasi dalam ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 dan SMK3 adalah untuk PT. Petrokimia Kayaku sendiri yang berlokasi di Jalan Jenderal A.
Yani PO Box 107, Gresik. ISO 14001 adalah standar yang mengatur mengenai Sistem Manajemen Lingkungan (SML) pada perusahaan, OHSAS 18001:2007 dan SMK3 mengatur penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja atau yang biasa disebut dengan Manajemen K3.
9 2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dibentuk di PT. Petrokimia Kayaku dibentuk berdasarkan orientasi kebutuhan dan kepuasan pelanggan melalui garis wewenang serta tanggung jawab yang jelas. Dengan demikian organisasi diharapkan akan mampu merealisasikan persyaratan pelanggan sehingga mampu memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Berikut merupakan struktur organisasi yang dibentuk pada PT.
Petrokimia Kayaku Gresik:
DIREKTUR UTAMA
Direktur Keuangan
Direktur Produksi
Kadep Penjualan
Kadep Pemasaran
Kadep SDM & Umum
Kadep Adm.
Keuangan
Regional Manajer Wil. 1
Regional Manajer Wil. 2
Kabag Candal
& Minju
Kabag Prombangsar
Pestisida Kabag Prombangsar
Hayati & Non Pestisida
Kabag Candal &
Minju
Kabag SDM &
Umum
Kabag Keuangan
Kabag Anggaran &
Akuntansi
Kadep Produksi, Lingkungan & K3
Kadep Pengadaan
Kadep Riset &
Pengembangan / Wakil MR
Kabag Produksi I
Kabag Produksi II
Kabag Pemeliharaan
& Engineering Staf Lingkungan &
K3
Staf Candal Prod
Kabag Pengadaan
Kabag Candal
& Gudang Material
Kabag Riset
Kabag Bangprod &
Perijinan
KA, SPI / MR
Staf WAS Operasional
Staf WAS Administrasi
Staf IMPL, Sistem LAP, Manajemen
Staf Pemusdir
Kabag Quality
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Petrokimia Kayaku
10 2.2.1. Penjelasan Struktur Organisasi
Berikut merupakan penjelasan tugas masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Petrokimia Kayaku:
a. Direktur Utama
Secara umum tugas direktur utama adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor. Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama melibatkan manajemen dan karyawan perusahaan.
b. Direktur Keuangan
Direktur keuangan memiliki tugas untuk mengelola keuangan dengan tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan, serta perbendaharaan.
c. Direktur Produksi
Direktur produksi memiliki tugas untuk merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut produksi serta melakukan monitoring dan mengarahkan proses produksi.
d. Departemen Penjualan
Mengkoordinir penjualan agar memenuhi target, menyusun rencana penjualan, mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar, menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi, memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan .
e. Departemen Pemasaran
Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut pemasaran, melakan monitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh divisi pemasaran, memberikan masukan dalam menentukan hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran.
f. Departemen SDM & Umum
Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan, dan pengembangan pegawai, mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pembudayaan pegawai.
11 g. Departemen Administrasi Keuangan
Secara umum tugas administrasi keuangan adalah menyusun anggaran belanja, menentukan sumber biaya dan semua hal yang berkaitan dengan proses pembiayaan dan pengeluaran keuangan agar penggunaan biaya dapat diolah secara efektif dan efisien.
h. Departemen Produksi, Lingkungan, dan K3
Memproduksi barang atau produk sesuai dengan yang direncanakan, melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, serta mengelola limbah yang dihasilkan dari proses produksi.
i. Departemen Pengadaan
Perencanaan pembelian, membuat prosedur standar pengadaan barang / jasa, pencarian supplier / vendor yang tepat dengan melihat penawaran serta rekam jejaknya secara detail, membuat perbandingan biaya pembelian dari supplier / vendor, negoisasi biaya jangka waktu pembayaran dan pengiriman.
j. Departemen Riset & Pengembangan
Menyelenggarakan penelitian, pencarian bahan baru, pengembangan formula, pengembangan kemasan, maupun modifikasi aspek teknis lainnya.
k. SPI (Sistem Pengendalian Internal)
Pengendalian dan penyelesaian laporan audit KAP dan menekan atau meminimalisir temuan audit eksternal.
l. Staf Pemusdir
Tugas pemusdir (pembantu khusus direksi) adalah membantu tugas-tugas khusus dari direksi.
m. Quality
Meneliti produk dan proses produksi perusahaan untuk memperoleh standar kualitas yang diperlukan, monitoring, uji test, dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi suatu produk.
2.3. Manajemen Perusahaan
Manajemen Perusahaan membahas bagaimana mengarahkan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan utama perusahaan melalui proses-proses seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Beberapa hal yang akan dibahas dalam manajemen perusahaan antara lain mengenai visi dan misi beserta nilai-nilai perusahaan.
12
Visi PT. Petrokimia Kayaku adalah menjadi perusahaan penghasil pestisida dan produk hayati yang paling diminati oleh pelanggan sedangkan misinya ialah Memproduksi pestisida dan produk hayati untuk mengamankan dan meningkatkan produktifitas pertanian, peternakan, dan perikanan sesuai dengan keinginan pelanggan.
Nilai-nilai dasar perusahaan yang diyakini oleh PT. Petrokimia Kayaku dalam menjalankan bisnis adalah nilai integritas, inovasi, kerjasama tim, transparansi, dan profesional. Berikut merupakan penjelasan masing-masing nilai :
a. Integritas, mengandung prinsip-prinsip kejujuran, kesamaan kata dengan perbuatan, berperilaku mulia, selalu tekad pada kebenaran, menyuarakan hati nurani dan mematuhi kode etik.
b. Inovasi, selalu menyediakan dan mengembangkan ide-ide baru dengan pendekatan kreatif pada semua bidang.
c. Kerjasama Tim, kerjasama efektif hanya dapat dicapai dengan saling percaya dan menghargai satu dengan yang lainnya, serta saling berhubungan dengan baik dan bekerjasama. Solusi terbaik datang dari hasil kerjasama yang baik dengan semua kolega dan pelanggan.
d. Transparansi, keterbukaan yang adil dan bertanggung jawab dapat menanamkan kepercayaan stakeholders.
e. Profesional, senantiasa berusaha keras untuk mencapai kesempurnaan mutu yang tinggi dan unggul atas hasil kerja dan pelayanan.
13 BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan sistem pada perusahaan seperti proses bisnis untuk tiap departemen pada PT. Petrokimia Kayaku, produk-produk yang dihasilkan, proses produksi, dan fasilitas produksi.
3.1. Proses Bisnis
Berikut merupakan proses bisnis pada proses produksi di PT. Petrokimia Kayaku.
Dept. Produksi Unit Quality Dept. Penjualan Dept.
Pengadaan Warehouse Konsumen
Menyusun Perencanaan
Produksi
Rencana Mutu Menyusun
Data Stok Barang
Menyusun Permintaan dan Penerimaan Barang
Pengadaan Barang
Proses Produksi
Pemeriksaan Mutu, Lingkungan, dan K3
Penyerahan Produk ke Warehouse
Distribusi Produk Menerima Stok Produk
Jadi
Barang ada / tidak?
Menerima Produk
START END
TIDAK
YA
Gambar 3.1. Proses Bisnis PT. Petrokimia Kayaku
3.2. Produk yang Dihasilkan
Produk-produk yang diproduksi oleh PT. Petrokimia Kayaku dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan penjelasan untuk masing – masing jenis produk pestisida antara lain sebagai berikut :
a. Insektisida
Merupakan bahan-bahan kimia yang bersifat rancun yang digunakan untuk membunuh serangga pada tanaman. Di bawah ini merupakan jenis-jenis produk insektisida yang diproduksi :
14 1. Antiset 15 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berwarna jernih kekuningan untuk mengendalikan hama lalat Chrysomya megacephala, Musca domestica dan kumbang Dermestes sp pada ikan olahan.
Gambar 3.2. Antiset 15 EC 2. Applaud 10 WP
Insektisida ini bersifat menghambat pertumbuhan chitin, mempunyai cara kerja yang unik untuk mengendalikan wereng coklat, wereng hijau pada tanaman padi, kutu putih Bemisia tabaci pada tanaman kedelai, tungau kuning Polyphagotersonemus latus pada tanaman cabai merah dan wereng daun Empoasca sp pada tanaman teh. Sangat efektif dan memiliki efek residu yang lama terhadap serangga tersebut di atas tanpa menimbulkan resurjensi.
Gambar 3.3. Applaud 10 WP 3. Bassa 500 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna coklat muda yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman padi seperti wereng coklat, wereng hijau, wereng punggung putih, walang sangit, lalat daun, hama putih palsu dana hama-hama penting lainnya pada tanaman kedelai, kakao, jagung, kopi, lada, lamtoro, padi dan teh.
15
Gambar 3.4. Bassa 500 EC 4. Diazinon 10 GR
Insektisida racun kontak dan lambung, berbentuk butiran berwarna ungu, digunakan untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman kelapa, kelapa sawit, kedelai, nenas dan tebu.
Gambar 3.5. Diazinon 10 GR 5. Diazinon 600 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna kuning kecoklatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman kedelai, kelapa, kakao, kubis, nenas, sawi putih dan lamtoro.
6. Exocet 50 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang merah, cabai, jeruk, kacang panjang, kakao, kedelai, kubis, teh, tembakau, jagung dan kelapa sawit.
16
Gambar 3.6. Exocet 50 EC 7. Instop 311 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna jernih kekuningan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang merah, kelapa sawit, kedelai, kubis, tembakau dan tomat.
8. Kanon 400 EC
Insektisida yang bekerja secara kontak dan sistemik berbentuk pekatan berwarna kuning kecoklatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman apel, cabai, jarak pagar, jeruk, kacang panjang, kedelai, kentang, kopi, kubis, melon, semangka dan tembakau.
9. Komet 15 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna kuning kecoklatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama gudang Tribolium castaneum pada beras di gudang penyimpanan.
10. Kristal 50 SP
Insektisida yang bekerja secara sistemik, racun kontak dan racun lambung dengan mengganggu system syaraf pusat, berbentuk tepung berwarna biru muda yang dapat larut dalam air untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang merah, cabai, jarak pagar, kentang dan kubis.
11. Matros 18 EC
Insektisida racun kontak dan lambung yang berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan berwarna kuning pucat untu mengendalikan hama-hama tanaman pada cabai, kentang, kubis dan jeruk.
17 12. Metal 30 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang merah, kubis, cabai, kakao dan tembakau.
Gambar 3.7. Metal 30 EC 13. Montaf 400 SL
Insektisida racun kontak, lambung dan sistemik berbentuk larutan dalam air berwarna coklat untuk mengendalikan hama wereng coklat, penggerek batang, belalang pada tanaman padi, penggulung daun, ulat grayak, penggerek polong pada tanaman kedelai, pengorok daun pada tanaman kentang, perusak daun, ulat krop pada tanaman kubis, hama belalang pada tanaman kelapa.
Gambar 3.8. Montaf 400 SL 14. Mipcinta 50 WP
Insektisida yang bersifat racun kontak, lambung dan sistemik berbentuk tepung berwarna putih susu yang dapat membentuk suspensi dalam air untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman padi, jagung, kedelai, kopi, kakao, lada , lamtoro dan teh.
18
Gambar 3.9. Mipcinta 50 WP 15. Mosquiban 480 EC
Insektisida pengendali vector penyakit manusia bersifat racun kontak, lambung dan pernafasan berbentuk pekatan berwarna jernih kekuningan yang dapat diemulsikan dalam air dan solar, untuk mengendalikan nyamuk vector demam berdarah Aedes aegypti, nyamuk vector filariasis Culex quinquefasciatus, Anopheles sp. Kecoa Periplaneta sp dan lalat Musca domestica di pemukiman di dalam dan di luar rumah (tidak dilingkungan perairan).
Gambar 3.10. Mosquiban 480 EC 16. Petroban 200 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna kuning pucat transparan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman bawang merah, cabai, kapas, kedelai, kubis, kakao dan tembakau.
Gambar 3.11. Petroban 200 EC
19 17. Petrofur 3 GR
Insektisida / nematisida yang bekerja secara racun kontak dan sistemik berbentuk butiran berwarna ungu untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman pada sawah, padi gogo, kedelai, kentang, tebu dan pisang.
Gambar 3.12. Petrofur 3 GR 18. Proksi 500 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan berwarna coklat muda yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama penting pada tanaman cabai.
19. Radar 15 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk larutan dalam air berwarna jernih untuk mengendalikan hama pada tanaman cabai, kedelai, kubis, kelapa sawit dan tembakau.
Gambar 3.13. Radar 15 EC 20. Rudal 25 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman cabai, kedelai, kakao, kelapa sawit dan tembakau.
20
Gambar 3.14. Rudal 25 EC 21. Sopeton 108 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan hama ulat api pada tanaman bawang merah, cabai, kedelai, kubis dan kelapa sawit.
22. Starfidor 5 WP
Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berbentuk tepung berwarna putih yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman cabai, kentang, kacang panjang, jeruk, padi, tembakau dan semangka.
23. Termiban 400 EC
Insektisida pengawet kayu bersifat racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan rayap kayu gerjajian, kayu kering dan tanah bangunan.
Gambar 3.15. Termiban 400 EC 24. Termikon 15 EC
Bahan pengawet kayu bersifat racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan rayap kayu kering dan tanah bangunan.
21
Gambar 3.16. Termikon 15 EC 25. Tetrin 36 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah, cabai, kedelai, kelapa sawit dan kubis.
Gambar 3.17. Tetrin 36 EC 26. Tombak 189 EC
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman bawang merah, cabai, kedelai, kakao dan kubis.
b. Herbisida
Herbisida merupakan senyawa pada lahan pertanian yang digunakan untuk menekan dan memberantas tumbuhan yang dapat menurunkan produktifitas tanaman dan hasil panen yang disebabkan oleh gulma. Di bawah ini merupakan jenis-jenis produk herbisida yang diproduksi :
1. Ametrone 252 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna putih pucat untuk mengendalikan gulma pada pertanaman kelapa sawit (TBM).
2. Amexone 500 SC
Herbisida selektif, sistemik pra tumbuh berbentuk pekatan suspensi berwarna putih. untuk mengendalikan gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar pada tanaman jagung, nenas, pisang, tebu dan padi gogo.
22 3. Baron 500 SC
Herbisida selektif, sistemik pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk pekatan suspensi berwarna putih, untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan berdaun sempit pada tanaman tebu.
4. Basmilang 480 SL
Hebisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna kuning untuk mengendalikan gulma pada hutan tanaman industri (HTI) Acacia mangium, pertanaman kakao (TBM), pertanaman karet (TBM), pertanaman kelapa sawit (TBM), pertanaman kopi (TBM), lahan tanpa tanaman, padi sawah (TOT) dan teh.
Gambar 3.18. Basmilang 480 SL 5. Bigstar 240/120 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air untuk mengendalikan gulma pada pertanaman kakao (TBM), karet (TBM) dan teh (TBM).
Gambar 3.19. Bigstar 240/120 SL 6. Bitop 531 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air untuk mengendalikan gulma pada pertanaman karet (TBM), pertanaman kelapa sawit (TBM) dan lahan tanpa tanaman.
23 7. Gempur 480 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan yang dapat larut dalam air untuk mengendalikan gulma pada hutan tanaman industri Acacia mangium, pertanaman kakao (TBM), pertanaman karet (TMB), pertanaman kelapa sawit (TBM), pertanaman kopi (TMB), lahan tanpa tanaman, persiapan lahan budidaya jagung (TOT) dan teh.
8. Godam 520 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh untuk mengendalikan gulma berdaun lebar Lindemia sp, Monochoria vaginalis, gulma berdaun sempit Paspalum distechum dan teki Scirpus juncoides pada tanaman padi sawah dan gulma berdaun lebar Echinocloa colonum pada tanaman tebu dan pada tanaman karet.
9. Gramaquat 282 SL
Herbisida racun kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna hijau tua untuk mengendalikan gulma pertanaman karet (TBM), pertanaan kelapa sawit (TBM) , lahan tanpa tanaman, persiapan lahan kedelai (TOT), persiapan lahan padi pasang surut (TOT), persiapan lahan jagung (TOT) dan kopi (TBM).
10. Kimiru 45 WP
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan, berwarna biru kehijauan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit dan teki di pertanaman padi sawah dan padi sawah tanam pindah.
Gambar 3.20. Kimiru 45 WP 11. Komodor 300/100 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air untuk mengendalikan gulma pada pertanaman karet (TBM), kakao (TBM), kelapa sawit (TBM), kopi (TBM), teh, persiapan lahan budidaya padi pasang surut
24
(TOT), persiapan pada lahan budidaya padi sawah (TOT) dan hutan tanaman industri (Acacia mangium).
12. Laskar 172 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh, berbentuk larutan dalam air untuk mengendalikan gulma pada pertanaman jagung (TOT), kakao, kelapa sawit (TBM), teh dan karet (TBM).
13. Lindas 240 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna merah untuk mengendalikan alang-alang dan gulma lainnya di pertanaman karet (TBM), pertanaman kelapa sawit (TBM), jagung (TOT), kopi (TBM), pertanaman teh, hutan tanaman industri (Acacia mangium) dan persiapan lahan padi dan sawah (TOT).
14. Maron 500 SC
Herbisida sistemik pra dan purna tumbuh berbentuk pekatan suspensi berwarna putih kehijauan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman tebu.
Gambar 3.21. Maron 500 SC 15. Maron 80 WP
Herbisida sistemik pra dan purna tumbuh berbentuk tepung yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman tebu.
16. Petrosat 375 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwana kekuningan untuk mengendalikan alang-alang (Imperata cylindrica) di lahan tanpa tanaman, gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit pada pertanaman karet (TBM) serta pertanaman kelapa sawit (TBM).
17. Rally 20 WDG
Herbisida sistemik pra dan purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air untuk mengendalikan teki, gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit pada pertanaman padi sawah serta pada pertanaman padi sawah (TOT).
25 18. Saturn D 6GR
Herbisida pra tumbuh dan purna tumbuh yang bekerja secara sistemik dan selektif berbentuk butiran berwarna biru muda untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit dan teki dipertanaman padi sawah dan padi tabela.
19. Siklat 250 SL
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna kuning untuk mengendalikan gulma pada pertanaman kelapa sawit (TBM).
c. Fungisida
Fungisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan, membunuh, menghambat, dan mencegah jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit. Fungsida terdiri dari berbagai macam bentuk seperti tepung, cairan, gas, dan butiran. Di bawah ini merupakan jenis-jenis fungisida yang diproduksi :
1. Agrifos 400 SL
Fungisida sistemik berbentuk larutan dalam air berwarna biru untuk mengendalikan penyakit pada tanaman Anggur, kelapa, kentang, nenas, tembakau di pembibitan dan tomat.
2. Curxanil 8/64 WP
Fungisida protektif dan sistemik berbentuk tepung yang dapat disuspensikan berwarna kuning kecoklatan untuk mengendalikan penyakit bercak daun pada tanaman bawang merah, penyakit busuk daun pada tanaman kentang dan tomat, penyakit antraknosa pada tanaman cabai, penyakit busuk buah pada tanaman kakao serta penyakit embun bulu pada tanaman melon.
3. Mandazim 74/6 WP
Fungisida sistemik berbentuk tepung berwarna kuning kecoklatan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit busuk daun Phytopthora infestans pada tanaman kentang dan tomat, penyakit bercak ungu Alternaria porri pada tanaman bawang merah, penyakit antraknosa Colletotricum spp.
pada tanaman cabai merah, penyakit hawar daun Rhizoctonia solani pada tanaman padi serta penyakit rebah daun pada tanaman tembakau.
26 4. Metazeb 80 WP
Fungisida berbentuk tepung berwarna kuning kecoklatan yang dapat di suspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kentang, karet dan tomat.
5. Primafos 400 SL
Fungisida yang bersifat sistematik berbentuk larutan berwarna biru untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kentang dan tomat.
Gambar 3.22. Primafos 400 SL 6. Sultricob 93 WP
Fungisida kontak berbentuk tepung berwarna biru kehijauan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman jeruk, anggur, apel, cabai, kakao, kentang, teh, tembakau dan tomat.
Gambar 3.23. Sultricob 93 WP 7. Topsin 500 SC
Fungisida ini memiliki keunggulan kombinasi yang khas dari sifat preventif, kuratif dan sistemik serta berspektrum luas, untuk mengendalikan penyakit pada berbagai tanaman seperti apel, bawang merah, bawang putih, cabai, melon, semangka, padi, tembakau dan pisang.
Gambar 3.24. Tropsin 500 SC
27 8. Topsin 70 WP
Fungisida sistemik berbentuk tepung berwarna putih kecoklatan yang dapat di suspensikan untuk mengendalikan penyakit jamur pada tanaman apel, bawang merah, bawang putih, cabai, kacang hijua, kacang tanah, kentang, melon, semangka, padi, pisang, tembakau, tomat dan jeruk nipis.
Gambar 3.25. Tropsin 70 WP
d. Rodentisida
Rodentisida adalah jenis racun yang digunakan untuk membasmi hama tikus, baik tikus di sawah atau kebun maupun di permukaan. Jenis produk rodentisida yang diproduksi oleh PT. PETROKIMIA KAYAKU adalah Petrokum 0.005 BB yang merupakan rodentisida antikoagulan yang berupa umpan siap pakai berbentuk blok berwarna kebiru-biruan untuk mengendalikan tikus sawah Rattus argentiventer dan tikus belukar Rattus tiomanicus.
e. Fumigan
Fumigan adalah gas-gas mudah menguap yang digunakan untuk membunuh hama serangga. Berikut merupakan jenis produk fumigan yang diproduksi : 1. Celphos 57 TB
Insektisida racun pernafasan berbentuk tablet yang bisa berubah menjadi gas phospin, untuk mengendalikan hama beras (Sitophilus oryzae) dan hama tembakau (Lasioderma serricome) ditempat penyimpanan (gudang).
2. Alphos 57 DT
Fumigan racun pernafasan berbentuk tablet yang bisa berubah menjadi gas phospin, untuk mengendalikan hama beras ditempat penyimpanan (gudang).
f. Moluskisida
Moluskisida adalah pestisida yang digunakan untuk membunuh moluska seperti siput telanjang, siput setengah telanjang, sumpil, bekicot, serta trisipan yang pada umumnya terdapat di tambak. Jenis moluskisida yang diproduksi adalah Seldene 250 EC, yaitu racun lambung berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan berwarna
28
coklat kekuningan, untuk mengendalikan hama siput murbei (Pomacea cannaliculata) pada tanaman padi sawah.
g. Atraktan
Atraktan adalah aroma atau bau yang mampu merangsang hewan untuk tertarik atau mendekat karena menyukai aromanya. Manfaat atraktan ini sebagai penangkap, perangkap dan pembasmi serangga atau binatang lain. Jenis atraktan yang diproduksi adalah petrogenol 800 L yang berbentuk larutan berwarna kuning jernih untuk mengendalikan lalat buah (Dacus sp) pada tanaman mangga dan cabai.
h. Pupuk Cair
Pupuk cair terdiri dari dua jenis antara lain petrovita yaitu pupuk cair lengkap mengandung unsur hara makro, unsur hara mikro, zat penyangga dan zat pembasah yang sangat diperlukan oleh tanaman pangan, perkebunan dan tanaman bunga. Jenis kedua adalah pupuk cair wokozim.
i. Zat Perangsang Tumbuh
Zat perangsang tumbuh merupakan senyawa organis dalam bentuk bukan hara yang digunakan untuk mendukung, menghambat, dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Jenis-jenis produk zat perangsang tumbuh yang diproduksi antara lain Better 10 PA, Kalben 2,5 PA, dan Gobest 250 SC.
j. Pupuk Hayati
Pupuk hayati merupakan formula pupuk yang mengandung kompleks mikroorganisme tanah yang unggul dan efektif dalam meningkatkan / mengembalikan kesuburan tanah secara alami. Beberapa jenis produk pupuk hayati yang diproduksi antara lain adalah Petrobio GR, Kayabio GR, Petroboost, Petrofast.
k. Probiotik Ikan
Probiotik ikan merupakan mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang sedang dibudidayakan. Beberapa jenis probiotik ikan yang diproduksi antara lain adalah Petrogrow, yaitu suplemen berupa sel mikroorganisme hidup yang diberikan melalui berbagai cara masuk saluran pencernaan untuk menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaaan, sehingga menguntungkan bagi kehidupan ikan dan udang. Petrogrow juga bermanfaat untuk perbaikan lingkungan hidup
29
ikan dan udang, perbaikan kualitas air serta menghambat pertumbuhan patogen dalam air.
l. Probiotik Ternak
Hampir sama seperti probiotik ikan, probiotik ternak merupakan mikroba yang menguntungkan bagi ternak yang sedang dibudidayakan. Jenis probiotik ternak yang diproduksi adalah Probiss.
3.3. Proses Produksi
PT. Petrokimia Kayaku adalah perusahaan yang bergerak sebagai formulator produk hayati pada bagian pestisida. Maksud dari formulator sendiri adalah sebagai pengolah konsentrasi dan komposisinya. Jenis-jenis pestisida menurut fungsinya dibagi menjadi insektisida, herbisida, fungisida, fumigan, rodentisida, moluskisida, atraktan, dan zat peragsang tumbuhan. Masing-masing jenis pestisida tersebut memiliki bentuk yang berbeda satu dan lainnya, ada yang dalam bentuk cair, padatan, tepung, dan pasta. Sedangkan untuk produk hayati yang diproduksi antara lain pupuk, probiotik, dan dekomposer. Proses produksi pada dibagi menjadi 2 yaitu proses produksi continue yaitu proses produksi terus menerus tanpa henti dan proses produksi per batch. PT. Petrokimia Kayaku sendri menggunakan proses produksi per batch yaitu perusahaan akan mulai memproduksi produk apabila ada permintaan dari pelanggan.
Komposisi produk PT. Petrokimia Kayaku secara umum terdiri dari 3 bahan utama, yang pertama adalah bahan baku yang berupa bahan aktif dimana macam-macam pembawanya dibagi menjadi EC (emulsifiable concentrate), SL (soluble concentrate), dan SC (aqueos suspension concentrate). Yang kedua adalah bahan pembantu. Tidak seperti bahan utama, bahan pembantu ini tidak dicantumkan dikemasan karena menjadi rahasia produk perusahaan. Bahan pembantu tersebut disebut adjuvant dan ada carrier nya, untuk produk berupa cairan biasanya menggunakan carrier bernama solvent. Selain adjuvant, ada beberapa produk yang diberi pewarna tambahan yang digunakan sebagai pembeda. Hal ini disebabkan karena biasanya antara produk satu dengan produk lainnya hanya dibedakan berdasarkan kadarnya sehingga digunakan pewarna sebagai pembeda. Bahan yang ketiga adalah bahan kemasan yang berupa botol, polybag, dan aluminium foil. Kemasan botol digunakan untuk produk-produk berupa cairan, polybag digunakan untuk produk berupa butiran seperti pupuk / pestisida, dan aluminium foil yang biasa digunakan untuk produk berupa tepung.
30
Proses pencampuran antara bahan aktif dan bahan pembantu pada pestisida dapat dijelaskan dengan gambar di bawah ini:
Gambar 3.26. Proses Pencampuran Pestisida
Proses pencampuran bahan baku aktif dan bahan pembantu disebut sebagai proses mixing. Lama waktu mixing untuk masing-masing produk yang sedang diproduksi berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini disesuaikan dengan SOP (standart operation procedure) tiap produk.
3.4. Fasilitas Produksi
PT. Petrokimia Kayaku dilengkapi dengan 3 plant yang berlokasi di Kawasan Industri Petrokimia Gresik. Berikut merupakan penjelasan untuk masing-masing plant :
a. Plant 1
Plant 1 terdiri dari beberapa plant yaitu plant cair 1, cair 2, butiran, WP, flowable (SC), dan petrogenol.
Plant Cair 1 digunakan untuk memproduksi produk EC (emulsion concentrate) atau biasa disebut dengan plant oil base. Jenis produk yang diproduksi rata- rata ialah insektisida 90% dan fungisida 10%. Plant Cair 1 memiliki 4 tank dengan kapasitas masing-masing tank adalah 2 ton.
Plant Cair 2 digunakan untuk memproduksi produk SL (solution liquid). Jenis produk yang diproduksi rata-rata ialah fungisida dan herbisida masing-masing 50%. Plant Cair 2 memiliki 2 tank dengan kapasitas masing-masing tank adalah 2 ton.
Plant Butiran digunakan untuk memproduksi produk GR (granule). Jenis produk yang diproduksi ialah produk herbisida, insektisida, dan saturn. Produksi herbisida dilakukan di line A dan insektisida di line B masing-masing
Bahan Aktif (%) Bahan
Pembantu (%)
M I X I N G
31
memproduksi 3 produk. Carrier yang digunakan pada Plant Butiran adalah pasir.
Plant WP (powder) digunakan untuk memproduksi produk dengan jenis-jenis insektisida 80% dan fungisida 20%.
Plant Flowable digunakan untuk memproduksi produk SC (aqueos suspension concentrate) yaitu produk yang berbentuk cairan namun memiliki tingkat viskositas yang tinggi (kental). Jenis produk yang diproduksi ialah produk fungisida dan zat pengatur tumbuh tanaman.
Plant Petrogenol digunakan untuk memproduksi petrogenol yaitu produk yang digunakan untuk menarik lalat buah. Pada plant ini proses yang berlangsung tidak hanya mixing seperti plant lainnya, namun terdapat proses destilasi yang kemudian dicampur dengan zat tertentu dan proses penyulingan, sehingga pada plant ini juga terjadi proses kimia.
Secara keseluruhan fasilitas produksi pada Plant 1 masih tergolong semi automation karena masih terdapat beberapa stasiun kerja yang beroperasi secara manual. Seperti misalnya dalam proses packing di Plant Cair 1, Plant Cair 2, Plant Butiran, Plant WP (Powder), Plant Flowable, dan Plant Petrogenol.
b. Plant 2
Berbeda dengan Plant 1, pada Plant 2 hanya berlangsung produksi rodentisida.
Produk ini merupakan produk yang digunakan untuk mengusir tikus. Proses mixing sama seperti proses pencampuran pestisida yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, hanya saja carrier yang digunakan pada rodentisida berbeda. Carrier tersebut adalah parafin / lilin dan beras.
c. Plant 3
Plant 3 merupakan plant yang memproduksi produk-produk fast moving (terjual cepat) dan produk dengan kapasitas tinggi. Plant 3 memproduksi produk- produk herbisida yaitu produk yang digunakan untuk rerumputan. Pada plant ini terdapat 3 line yaitu line glifosat, line parakuat, line herbisida (SC).
Pada plant packing line glifosat terdapat kemasan 5 liter dan 30 liter. Mesin- mesin yang digunakan semi otomatis dengan kapasitas 15 ton / shift. Selain itu, terdapat kemasan 1 liter robotik yang digunakan untuk produksi produk fast moving dengan kapasitas 20 ton / shift atau setara dengan 20.000 botol / shift.
32
Pada kemasan 1 liter robotik ini terdapat proses filling, sealing, dan caping. Di bagian ini juga terdapat robot untuk memasukkan botol ke dalam box, dengan kata lain pada bagian ini full otomasi.Selain kemasan 5 liter, 30 liter, dan 1 liter robotik, juga terdapat kemasan 1 liter manual.
Sedangkan, pada plant packing line parakuat hanya terdapat kemasan 5 liter dan kemasan 20 liter.
Pada plant packing line herbisida (SC) kapasitas tank yang disediakan adalah 3 ton. Proses mixing yang dilakukan di plant herbisida (SC) sedikit berbeda, proses tersebut dimulai dari bahan aktif yang di-grinding terlebih dahulu kemudian hasil grinding tersebut dimasukkan ke dalam tank kemudian dicampur. Hasil campuran tersebut di-remix lagi namun kali ini dengan adjuvant yang akan digunakan. Proses pencampuran antara bahan-bahan yang digunakan pada line herbisida (SC) adalah sebagai berikut:
Proses Mixing Proses Grinding Proses Packing
Adjuvant
Gambar 3.27. Proses Herbisida (SC)
33 BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Petrokimia Kayaku Gresik, penulis ditempatkan di Departemen Produksi, Lingkungan, dan K3 khususnya bagian Candal Produksi. Departemen ini bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan produksi serta kesehatan dan keselamatan para pekerja dalam melakukan aktivitas kerja serta keamanan lingkungan tempat aktivitas tersebut berlangsung sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Selama kegiatan kerja praktek berlangsung, penulis ditugaskan untuk mengikuti seluruh rangkaian aktivitas yang berlangsung di PT. Petrokimia Kayaku sekaligus melakukan pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas yang berlangsung di perusahaan tersebut. Keseluruhan rangkaian kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung mulai tanggal 04 Juli 2017 sampai dengan 07 Agustus 2017.
Kesehatan dan keselamatan kerja atau yang biasa disebut dengan K3 dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, ledakan, dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan aktivitas produksi perusahaan PT. Petrokimia Kayaku.
Pengertian dari kesehatan kerja sendiri adalah sebagai sebuah upaya yang digunakan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan baik secara fisik, mental, maupun sosial bagi pekerja untuk semua jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dengan tercapainya kesehatan kerja maka dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman sehingga pekerja dapat menjalankan aktivitas lebih nyaman dan leluasa. Sedangkan, keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja dan sebagai tindakan preventif terhadap kecelakaan yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab diri saat bekerja.
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. Petrokimia Kayaku Gresik, penulis dibimbing dan dibantu oleh beberapa pihak antara lain sebagai berikut :
a. Bapak Yuliawan selaku Staf Pertama Candal Produksi b. Bapak Mathius Firman Basuki selaku Kabag. Produksi 1 c. Bapak Sanjaya Effendi selaku Kasi Produksi 1
34
d. Bapak Himawan Firdaus selaku Karu Produksi 1 e. Bapak Reza Sulistiawan selaku Gasus Produksi 1
f. Bapak Chandra Hermawan selaku Staf Pertama Lingkungan dan K3 g. Bapak Munadi selaku Staf Muda Lingkungan dan K3
h. Bapak Joko Purnawan selaku Adm. Candal Produksi 4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Selama melaksanakan kerja praktek penulis diberikan tanggung jawab dan wewenang, berikut merupakan tanggung jawab yang diberikan kepada penulis selama melaksanakan kerja praktek di PT. Petrokimia Kayaku :
a. Mengikuti bimbingan yang diberikan oleh pembimbing lapangan di setiap plant di PT. Petrokimia Kayaku
b. Melakukan cek produksi di plant 1 disesuaikan dengan data produksi shift yang bersangkutan
c. Melakukan pengamatan mengenai perlengkapan P3K
d. Melakukan pengamatan mengenai Hazard yang ada di PT. Petrokimia Kayaku e. Melakukan pengamatan di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) PT.
Petrokimia Kayaku
f. Melakukan pengamatan di Tempat Penyimpanan Sementara PT. Petrokimia Kayaku
g. Melakukan pengamatan mengenai Risk Assesment yang digunakan oleh PT.
Petrokimia Kayaku.
Berdasarkan tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh penulis, maka penulis diberikan wewenang sebagai berikut:
a. Penulis diperbolehkan mengetahui isi pedoman mutu milik PT. Petrokimia Kayaku
b. Penulis diperbolehkan mengambil gambar di sekitar Kawasan Industri PT.
Petrokimia Kayaku untuk kepentingan laporan
c. Penulis diperbolehkan melakukan pengamatan dan mengumpulkan data di tiap-tiap plant yang dibutuhkan
d. Penulis diperbolehkan mengikuti rangkaian acara HUT PT. Petrokimia Kayaku yang berlangsung pada awal bulan Agustus 2017.
35 4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan di PT. Petrokimia Kayaku, penulis melakukan pengamatan dan pekerjaan sesuai dengan arahan yang diberikan.
Adapun metode yang digunakan selama melaksanakan kerja praktek adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak PT. Petrokimia Kayaku khususnya bagian produksi dan K3. Dengan melakukan wawancara maka diharapkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang K3 yang diterapkan di PT. Petrokimia Kayaku.
b. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh informasi melalui dokumen- dokumen perusahaan yang terkait dengan fungsi K3 agar lebih memahami peraturan dari program kerja yang dimiliki oleh PT. Petrokimia Kayaku.
c. Observasi
Selelah memahami program kerja fungsi K3 kemudian dilakukan observasi untuk mengamati dan mengikuti program K3 yang diterapkan oleh PT.
Petrokimia Kayaku sesuai dengan pedoman dan tata kerja yang dimiliki.
4.4. Hasil Pekerjaan
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
4.4.1. Identifikasi Office & Plant Safety
Office & plant safety merupakan fokus utama suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai office & plant safety PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
a. Tujuan Penerapan Office & Plant Safety
Office safety / plant safety diterapkan dengan tujuan untuk melindungi dan menjamin keselamatan setiap karyawan yang sedang bekerja sehingga dapat melakukan aktivitas dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan karyawan baik di area kantor maupun plant yang sedang bekerja.
Apabila karyawan terjamin keselamatan dan kesehatannya maka hal ini akan meningkatkan performansi dan produktivitas kerja masing-masing karyawan yang kemudian hal ini akan berdampak baik pada perusahaan tempat mereka bekerja.
36 b. Safety di Kantor dan Plant
Safety baik di kantor maupun di plant sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan-kecelakaan yang serius. Beberapa kecelakaan yang sering terjadi antara lain adalah tergelincir serta jatuh di area kerja.
Hal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan penghalang yag dapat menyebabkan pekerja tersandung, seperti kabel. Maka, akan lebih baik jika kabel dirancang sedemikian mungkin agar lebih rapi sehingga tidak menyebabkan kecelakaan pada pekerjanya.
Selain saluran kabel, steker kontak / terminal yang digunakan bertumpuk-tumpuk juga dapat membahayakan. Hal ini karena dapat mengakibatkan terjadinya konslet dan berpotensi lebih mudah untuk mengalami kebakaran.
Kemudian, design furniture yang kurang sesuai juga dapat mengakibatkan kecelakaan pada kerja dan menimbulkan kelelahan pada pekerja. Seperti misalnya design kursi kantor atau meja kerja yang tidak ergonomis. Posisi letak furniture seperti meja dan kursi tersebut juga penting untuk meningkatkan produktivitas dan performa pekerja. Selain memperhatikan furniture, perlu juga memperhatikan kapasitas ruangan. Kapasitas ruangan yang terlalu kecil sebaiknya tidak digunakan untuk menampung pekerja atau barang-barang yang terlalu banyak.
Sistem informasi yang sudah terintegrasi menyebabkan PT. Petrokimia Kayaku lebih banyak menggunakan komputer untuk bertukar informasi dari satu departemen kepada departemen lainnya. Sehingga, tingginya tingkat intensitas penggunaan komputer dapat mempengaruhi kesehatan pekerjanya. Alangkah lebih baik komputer yang digunakan diberi pelindung kaca sehingga tidak menimbulkan radiasi pada para penggunanya. Selain itu, posisi layar / monitor diatur agar sesuai dengan penggunanya sehingga dapat digunakan dengan nyaman.
c. Hazard di Kantor
Hazard atau yang biasa disebut dengan potensi bahaya ialah segala sesuatu yang memiliki potensi terjadinya kecelakaan, sakit, ketidaknyamanan, dan ketidakselamatan bagi pekerja maupun orang sekitar. Jenis-jenis hazard antara lain adalah chemical hazard, physical hazard, biological hazard, ergonomic, mechanical hazard, electrical hazard, dan psychological hazard.
37
Chemical hazard adalah jenis potensi bahaya yang berbentuk gas, cair, atau padat yang bersifat racun, iritan, dan dapat mengakibatkan sesak napas. Contoh chemical hazard pada PT. Petrokimia Kayaku berupa debu disekitar perusahaan yang dapat mengganggu pernapasan dan juga menyebabkan iritasi pada mata.
Selain itu juga gas / bau-bauan yang tidak seharusnya dihirup, biasanya berasal dari hasil aktivitas produksi. Pada PT. Petrokimia Kayaku terdapat beberapa produk yang kandungan bahan kimianya berbahaya apabila dihirup secara terus- menerus. Untuk mengatasi potensi bahaya seperti ini pada PT. Petrokimia Kayaku membuat instalasi untuk menyerap bau-bauan hasil produksi yang ditempatkan di masing-masing plant. Selain membuat instalasi penyerapan bau juga melakukan pergantian kerja untuk tiap karyawan yang ditempatkan di bagian tersebut dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Selain itu bahan baku aktif produksi pestisida memang tidak jauh dari bahan-bahan kimia, sehingga apabila digunakan dengan tidak hati-hati dan mengenai tubuh maka akan mengakibatkan cidera seperti iritasi, panas, atau gatal-gatal pada area kulit yang terkontaminasi racun / bahan kimia.
Physical hazard merupakan potensi bahaya yang ditimbulkan akibat energi seperti suara bising, radiasi, temperatur ekstrim (terlalu panas / terlalu dingin), kondisi pencahayaan, getaran, dan tekanan udara. Contoh physical hazard utama pada PT. Petrokimia Kayaku berupa suara bising yang disebabkan oleh aktivitas produksi pada tiap plant. Selain suara bising akibat produksi juga terdapat beberapa potensi bahaya yang disebabkan oleh kebisingan seperti misalnya kebisingan yang ditimbulkan dari percakapan antar satu pekerja dengan pekerja lainnya, kebisingan yang ditimbulkan akibat aktivitas pekerjaan seperti misalnya suara keyboard dan mouse ketika ditekan. Selain potensi bahaya akibat suara bising, terdapat juga potensi bahaya yang disebabkan akibat temperatur ekstrim yaitu cuaca di Gresik.
Biological hazard di PT. Petrokimia Kayaku berupa bakteri-bakteri dan virus yang terdapat di tempat pembuangan / tempat sampah PT. Petrokimia Kayaku.
Sampah-sampah yang ditumpuk dan tidak langsung diolah mengakibatkan timbulnya bakteri di lingkungan sekitar pabrik. Sampah yang ditumpuk juga menyebabkan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. Apabila dibiarkan secara terus menerus, nyamuk ini dapat menimbulkan penyakit bagi pekerja pabrik maupun orang sekitar yang berada di dekat pabrik tersebut.
38
Selain biological terdapat juga electrical hazard yaitu bahaya yang ditimbulkan karena adanya aliran listrik. Pada umumnya bahaya ini timbul akibat penggunaan alat-alat listrik seperti komputer, scanner, mesin fotocopy, dan lain sebagainya.
Untuk contoh mechanical hazard antara lain adalah penggunaan lift yang tiba-tiba menjepit bagian tubuh atau penggunaan pintu kantor yang juga dapat menjepit bagian tubuh.
Sedangkan, untuk psychological hazard dapat dilihat dari tingkat kebosanan para pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang. Untuk mengatasi hal ini maka para pekerja perlu diberikan kegiatan yang sekiranya dapat mengatasi tingkat kebosanan pekerja selama melakukan aktivitas pekerjaan.
d. Penanganan Emergency
Emergency adalah suatu kondisi yang dapat terjadi kapanpun dan dimana pun.
Sehingga semua pihak kantor maupun pabrik harus mengerti langkah-langkah emergency yang harus dilakukan.
Pada PT. Petrokimia Kayaku penanganan emergency dimulai dengan melakukan pelatihan kebakaran. Pelatihan ini bermanfaat untuk mengetahui tindakan apa yang pertama kali akan dilakukan ketika terjadi kebakaran. Beberapa hal yang dipelajari ketika pelatihan kebakaran adalah alarm checking, cek kondisi air, cek kondisi dan penempatan APAR (alat pemadam api ringan) agar dapat dijangkau dengan mudah. Setelah mengetahui tindakan utama yang perlu dilakukan ketika terjadi kebakaran maka proses selanjutnya melakukan evakuasi. Evakuasi dilakukan dengan mengikuti petunjuk emergency yang telah ditetapkan, sehingga pekerja tidak kebingungan mencari arah menuju pintu emergency jika dalam keadaan darurat.
PT. Petrokimia Kayaku merupakan perusahaan yang memproduksi pestisida, sehingga bahan baku aktif yang digunakan adalah bahan kimia beracun. Jika dihirup secara terus menerus, bahan aktif tersebut dapat menimbulkan efek lemas, pusing, dan bahkan pingsan pada pekerjanya. Sehingga, untuk mengatasi hal ini masing-masing pekerja diberikan jangka waktu untuk beraktifitas dengan bahan- bahan aktif tersebut. Apabila waktu yang diberikan sudah selesai, maka pekerja tersebut digantikan dengan pekerja lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan kerja pada pekerja.