• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS GUNADARMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UNIVERSITAS GUNADARMA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM TERDISTRIBUSI

”RINGAKASAN MATERI PERTEMUAN 1 S/D 11”

DISUSUN OLEH :

Depok 2014 / 2015

 DWI ARDIANTI / 12111225

 FATIMAH ZAHRAH / 12111732

 M. YUSUP / 15111014

 PRAMESWARI HANDAYANI / 15111550

 RIAN ARIZTIAN / 16111094

 SINGGIH MULYANI / 16111774

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan Tugas Sistem Terdistribusi ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

Tugas Sistem Terdistribusi ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Tugas Sistem Terdistribusi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Tugas ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah sudi kira nya memberi ilmu dan bimbingan kepada penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun Tugas Sistem Terdistribusi.

Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

penulis Depok, 21 Januari 2015

(3)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR COVER ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB 1 ... 1

PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI ... 1

1.1. Definisi dan contoh Sistem Terdistribusi ... 1

1.2. Karakteristik Sistem Terdistribusi ... 1

1.3. Model Sistem Terdistribusi ... 3

1.4. Permasalahan Sistem Terdistribusi ... 5

BAB 2 ... 6

KOMUNIKASI ... 6

2.1. Protocol ... 6

2.2. RPC (Remote Procedure Call) ... 6

2.3. Studi kasus RPC ... 6

2.4. Object Interface ... 7

BAB 3 ... 8

PROSES ... 8

3.1. Thread ... 8

3.1.1. Pengertian Thread ... 8

3.1.2. Pustaka Thread ... 8

3.1.3. Implementasi Threads Pada User-Space ... 8

3.2. Client – Server ... 9

3.2.1. Pengertian Client Server ... 9

3.2.2. Model Client-Server ... 9

3.3. Agent ... 10

3.3.1. Pengertian Agent ... 10

3.3.2. Karakteristik Agent ... 10

3.3.3. Klasifikasi Software Agent ... 11

BAB 4 ... 13

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI ... 13

4.1. Fungsi Sistem Operasi ... 13

4.2. Komponen Inti Sistem Operasi ... 13

4.3. Proses dan Thread ... 15

(4)

iv

4.3.1. Konsep Dasar Proses Dalam Sistem Operasi ... 15

4.3.2. Konsep Dasar Thread Dalam Sistem Operasi... 16

BAB 5 ... 19

FILE SERVICE... 19

5.1. Pengenalan File Service ... 19

5.2. Komponen File service ... 20

5.3. Arsitektur File Service ... 20

5.3.1. Contoh File Service... 21

BAB 6 ... 23

NAME SERVICE ... 23

6.1. Pengenalan Name Service ... 23

6.1.1. Name Resolution, Binding, Attributes ... 23

6.2. Model Name Service and the Domain Name System ... 24

6.2.1. Name Space ... 24

6.2.2. Name Resolution ... 25

6.2.3. Name servers and navigation ... 26

6.2.4. Domain Name System ... 27

BAB 7 ... 29

TIME & COORDINATION ... 29

7.1. Logical Clock & Syncronitation ... 29

7.2. Koordinasi Terdistribusi ... 30

7.3. Model sinkronisasi & Asinkronisasi ... 33

BAB 8 ... 34

SHARE DATA & TRANSACTION ... 34

8.1. Shared Data... 34

8.2. Fault Tolerance & Transaction ... 35

8.3. Replication ... 36

BAB 9 ... 38

DISTRIBUTED DATABASE MANAGEMENT ... 38

9.1. Pengenalan Data Terdistribusi ... 38

9.2. Distributed Database Management System (DDBMS) ... 39

BAB 10 ... 42

PARALLEL PROCESSING ... 42

10.1. Konsep Parallel ... 42

10.2. Arsitektur Parallel ... 43

10.3. PVM dan MPI ... 44

(5)

v

BAB 11 ... 49

SECURITY ... 49

11.1. DEFINISI SECURITY ... 49

11.1.1. DEFINISI DARI SECURITY ... 49

11.1.2. TEKNIK KEAMANAN ... 50

11.1.3. ENKRIPSI DAN DEKRIPSI ... 50

11.1.4. LAYANAN AUTENTIKASI ... 51

11.1.5. TANDA TANGAN DIGITAL ... 51

11.1.6. KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRIS ... 52

11.1.7. KRIPTOGRAFI KUNCI ASIMETRIS ... 52

11.1.8. KRIPTOGRAFI HIBRID ... 53

11.2. MEKANISME DAN TEKNIK SECURITY ... 53

11.2.1. MEKANISME KEAMANAN ... 53

11.2.2. MEKANISME SECURITY ... 55

11.2.3. TEKNIK SECURITY ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(6)

1

BAB 1

PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI

1.1. Definisi dan contoh Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.

Contoh Sistem Terdistribusi :

a. Intranet Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal didalamnya.

b. Internet Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.

c. World Wide Web Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas infrastuktur internet dan juga shared resources melalui URL.

d. Mobile dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar (e.g. GSM) re.

Resources yang dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitos computing, handheld devices, PDA, etc

e. Sistem terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet - karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time -video, audio, text Multicast

1.2. Karakteristik Sistem Terdistribusi Resource Access and Sharing

Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun.

Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut.

(7)

2 Openness (Keterbukaan)

Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.

Concurrency

Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.

Scalability

Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.

Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)

Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.

Transparency

Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang

(8)

3 digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.

1.3. Model Sistem Terdistribusi

 Model Client Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server.

Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal komputer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi.

Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user- friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan.

1. Model Multiple Server

Gambar 1.1 Model Multiple Server Service disediakan oleh beberapa server

Contoh:

• Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server

• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi 2. Model Proxy Server

Gambar 1.2 Model Proxy Server

(9)

4 Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources.

Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.

• Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client

• Caching:

– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses – Meningkatkan kinerja

– Mengurangi beban pada server 3. Model Peer To Peer

Gambar 1.3 Model Peer To Peer

Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.

4. Model Mobile Code

Gambar 1.4 Model Mobile Code

Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda Contoh: Applet

5. Model Mobile Agent

Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain

• Melakukan perkerjaan otomatis

(10)

5 Contoh:

– Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi

1.4. Permasalahan Sistem Terdistribusi Keheterogenan

 Suatu sistem terdistribusi dpt dibangun dr berbagai n/w, o/s, h/w, & p/l yg berbeda.

IP dpt digunakan untuk mengatasi perbedaan jaringan.

Middleware mengatasi perbedaan lainnya.

Keterbukaan

 Mendukung extensibility.-Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yang di- publish ke komponen lain.

Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat olehprogrammer atau vendor yang berbeda.

Keamanan

 Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.

Cegah denial of service.-PS: Dibahas dalam kuliahCriptography & Information Security.

Scalability

 Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yang konstan.

Cegah bottleneck Jika perlu, gunakan replikasi.

Penanganan Kegagalan

 Setiap proses (komputer atau jaringan) dpt mengalami kegagalan secara independen.

Komponen lain harus tetap berjalan dengan baik.

E.g. failed branch in a distributed banking system.

Concurrency

 Multiple users with concurrent requests to a shared resources.

Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.

Transparansi

 Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebaaig satu sistem saja. Accesstransparency : Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

?bat agonis adlaha obat yang mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat ?bat agonis adlaha obat yang mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat mengubah struktur

Menimbang, bahwa dalam menerbitkan objek sengketa pertama Tergugat terlebih dahulu telah memperhatikan hasil pengawasan dan pengamatan intern Dewan Pengawas

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Penggunaan Ekstrak Kulit Batang Jaloh ( Salix tetrasperma Roxb) untuk Mengurangi Dampak Cekaman Panas pada Ayam Broiler adalah karya

sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia baik secara individu maupun secara kelompok dan akibat dari hubungan

Tahun Data Output Mengetahui karakteristik ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pembangunan area D di Banjir Kanal Barat Semarang

Dalam proses pengolahan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) dan bahan penolong digunakan seminimum mungkin. Sistem pengendalian hama, penyakit dan gulma selama proses

Data RTRW digunakan sebagai acuan untuk mengetahui lokasi wisata bahari di daerah pesisir yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten sesuai RTRW dan untuk mengetahui

'arapan kami, buku ini apat memberikan  pengetahuan tentang Komite Keperawatan, peranan Sub Komite Keperawatan ia(am membantu mewu)ukan *isi an misi RSU AN-NISAA