• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Break Even Point dalam Perencanaan Volume Penjualan dan Laba Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus pada PT. Parahyangan Super Abadi Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Break Even Point dalam Perencanaan Volume Penjualan dan Laba Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus pada PT. Parahyangan Super Abadi Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Manajemen perusahaan perlu mengendalikan aktivitas operasionalnya dengan baik karena untuk memperoleh laba yang maksimal dipengaruhi oleh volume penjualan, harga jual dan biaya. Dalam hal ini, diperlukan alat bantu yaitu analisis Break Even

Point. Dengan analisis Break Even Point, manajemen dapat mengambil keputusan

dalam memprediksikan perencanaan volume penjualan dan laba, manajemen juga perlu mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai untuk memenuhi target laba yang diinginkan di periode selanjutnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui analisis

Break Even Point, khususnya yang menyangkut kegunaannya alam memprediksi

volume penjualan dan laba di waktu yang akan datang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Data-data yang digunakan diperoleh dari PT. Parahyangan Super Abadi Bandung. Hasil analisis sebagai berikut: pada tahun 2015-2016 BEP unit perusahaan adalah 17 unit dan BEP rupiah sebesar Rp.10.421.562.976. Analisis Peningkatan Jumlah Penjualan (unit), perusahaan mulai mengalami laba disaat penjualan meningkat sebesar 350% dengan laba sebesar Rp.200.277.257. Dengan analisis Simulasi Monte Carlo, maka diketahui perkiraan permintaan rata-rata rumah 2,5 per bulan dan perkiraan rata-rata pendapatan sebesar Rp 1.487.500.00 per bulan.Disarankan bagi PT. Parahyangan Super Abadi untuk dapat mengantisipasi kenaikan harga bahan baku bangunan dengan melakukan forecasting kenaikan seluruh biaya operasi dan bahan baku untuk setiap tahunnya.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Management companies need to control operational activities well as to obtain the maximum profit that is affected by sales volumes, selling prices and costs. In this case, the necessary tools: analysis Break Even Point. With Break Even Point analysis, management can make decisions in predicting sales volume and profit planning, management also needs to know the level of sales that must be achieved to meet the desired profit targets for the next period. The research objective was to determine the analysis Break Even Point, especially regarding the usefulness of natural predict sales volume and profit in the future. In this research a descriptive research is used. The data used were obtained from PT. Parahyangan Bandung Super Abadi. The results of the analysis is as follows: in the year 2015-2016 BEP of the company is 17 units and the rupiah BEP amounted is Rp.10.421.562.976. Analysis of increasing Number of sales (units), the company began to experience profit while sales increased by 350% with a profit of Rp.200.277.257. With Monte Carlo simulation analysis, it is known that the demand forecast of the average home is priced at 2.5 per month and the average forecast revenue of Rp 1.487.500.00 per month. It is suggested for PT. Parahyangan Super Abadi to be able to anticipate the increase in raw material prices by conducting forecasting operational costs and raw materials for each year.

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN……… i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR………. ii

KATA PENGANTAR……… iii

1.1.Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Rumusan Masalah………... 3

1.3.Tujuan Penelitian... 4

1.4.Kegunaan Penelitian...4

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1. Kajian Pustaka... 6

BAB III METODE PENELITIAN……... 21

3.1. Jenis Penelitian………. 21

3.2. Populasi dan Sampel……… 21

3.2.1. Teknik Pengambilan Sampel... 31

3.3. Definisi Operasional Variabel……….. 32

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.5. Teknik Analisis Data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 36

4.1. Hasil Penelitian……… 36

4.2. Analisis Data dan Pembahasan... 40

4.2.1. Perhitungan Break Even Point... 41

4.2.2. Perhitungan Margin of Safety... 44

4.2.3. Realisasi Perencanaan Laba... 46

4.2.4. Efek Perubahan Berbagai Faktor... 47

4.2.5. Analisis Simulasi Monte Carlo... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 55

5.1. Kesimpulan... 55

5.2. Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA………... 58

LAMPIRAN………. 60

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(6)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 32

Tabel 4.1 Klasifikasi Biaya ke Dalam Biaya Tetap danVariabel ... 37

Tabel 4.2 Realisasi Biaya Tetap ... 37

Tabel 4.3 Realisasi Biaya Variabel ... 39

Tabel 4.4 Realisasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel ... 39

Tabel 4.5 Realisasi Penjualan ... 39

Tabel 4.6 Laporan Anggaran Laba Kontribusi ... 40

Tabel 4.7 Tingkat Break Even Point dalam Unit ... 42

Tabel 4.8 Tingkat Break Even Point dalam Rupiah ... 42

Tabel 4.9 Tingkat Margin of Safety ... 44

Tabel 4.10 Analisis Perencanaan Laba ... 46

Tabel 4.11 Analisis Peningkatan dan Penurunan Harga Jual ... 48

Tabel 4.12 Analisis Peningkatan dan Penurunan Biaya Variabel ... 49

Tabel 4.13 Analisis Peningkatan dan Penurunan Biaya Tetap ... 50

Tabel 4.14 Analisis Peningkatan Jumlah Penjualan ... 51

Tabel 4.15 Simulasi Monte Carlo Permintaan Rumah Per-bulan ... 53

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK

(8)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini, di Indonesia terdapat banyak pelaku bisnis baik dalam industri

besar atau kecil. Semakin bertambahnya pelaku bisnis, maka persaingan

bisnis di Indonesia semakin ketat. Sehingga produk yang dihasilkan

perusahaan harus mampu memuaskan konsumen. Tujuan dari industri atau

perusahaan tidak lain adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba

tersebut digunakan perusahaan memenuhi kelangsungan hidup perusahaan itu

sendiri agar semakin tumbuh dan berkembang.

Sebuah perusahaan harus mempunyai manajemen yang baik guna

mencapai sasaran tujuan perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat

tumbuh berkembang dan dapat bertahan. Manajemen perusahaan perlu

mengendalikan aktivitas operasionalnya dengan baik karena untuk

memperoleh laba yang maksimal terdapat 3 faktor yang mempengaruhinya

yaitu volume penjualan, harga jual dan biaya. Dengan memperhatikan 3 faktor

ini, sumber daya dan aktivitas operasional perusahaan akan lebih efektif dan

efisien. Oleh karena itu, perencanaan laba sangat penting untuk dilakukan

oleh perusahaan.

Perencanaan laba adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan

agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba.

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha memiliki hubungan antara biaya, volume dan harga jual. Biaya menentukan

harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki, harga jual

mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan

mempengaruhi volume produksi (Munawir,2007:184).

Penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang

dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi

perusahaan (Rangkuti, 2009:57) Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh

perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan dan

menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. Jadi

volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan utama

perusahaan dan bukannya untuk kepentingan volume penjualan itu sendiri.

Dalam hal ini, untuk memudahkan manajemen dalam membuat keputusan,

terdapat suatu alat bantu yaitu analisis Break Even Point. Analisis Break Even

Point atau Titik Impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak

mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi Harahap (2004). Dengan

analisis Break Even Point, manajemen dapat mengambil keputusan dalam

memprediksikan perencanaan volume penjualan dan laba, manajemen juga

perlu mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai untuk memenuhi target

laba yang diinginkan di periode selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh

dari periode sebelumnya.

PT. Parahyangan Super Abadi merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dalam bidang Developer yang berkantor dijalan Cilengkrang 1

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha Abadi berdiri dari tahun 2006 dan sampai saat ini sudah memiliki 6

perumahan. Populasi penduduk di Bandung yang terus meningkat

mengakibatkan peningkatan kebutuhan, salah satunya kebutuhan akan tempat

tinggal. Oleh karena itu, PT. Parahyangan Super Abadi akan terus melakukan

pengembangan terhadap usaha nya, seperti menambah unit rumah,

memperluas lahan perumahan dan menambah perumahan baru. Agar

perusahaan dapat berkembang dengan pesat, tentunya perusahaan perlu

meningkatkan kualitas produk dan laba. Untuk dapat mempertahankan atau

meningkatkan laba, perlu diketahui titik pulang pokok atas penjualannya atau

disebut Break Even Point. Dengan mengetahui titik pulang pokok, manajemen

akan lebih mudah dalam melakukan pengambilan keputusan sehubungan

dengan kebijakan untuk menaikkan laba.

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Break Even

Point Dalam Perencanaan Volume Penjualan Dan Laba Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus pada PT. Parahyangan Super Abadi

Bandung)”

1.2. Rumusan Masalah

Diketahui bahwa pada PT. Parahyangan Super Abadi mengalami

ketidakseimbangan dalam memperoleh laba perusahaan. Menurut hasil

wawancara yang diperoleh peneliti bahwa terjadi penurunan laba yang

disebabkan karena pada periode tersebut perusahaan tidak mencapai laba

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha ini terjadi karena dalam satu tahun terakhir, perusahaan hanya mampu

menjual satu unit rumah. Karena itu, perusahaan belum mencapai

keseimbangan antara perencanaan penjualan dan laba yang baik untuk periode

yang akan datang. Sehingga perusahaan perlu melakukan analisis Break Even

Point.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui analisis Break Even Point, khususnya yang

menyangkut kegunaannya alam memprediksi volume penjualan dan laba di

waktu yang akan datang.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat diperoleh manfaat

sebagai berikut :

1. Akademis

Dengan hasil penulisan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti untuk dapat berkontribusi bagi pengembangan teori terutama untuk

penelitian yang sama di masa yang akan datang yang berkaitan dengan

analisis Break Even Point. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk

mengembangkan atau menambahkan variabel.

2. Perusahaan

Untuk perusahaan,diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi praktis bagi perusahaan dalam memprediksi laba dan volume

penjualan, yang dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 3. Investor dan Kreditor

Bagi para investor dan kreditor,penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi

(14)

55

sebesar Rp.10.421.562.976. Perhitungan BEP dalam unit masing-masing tahun

yaitu untuk tahun 2015 sebanyak 14 unit dan BEP tahun 2016 sebanyak 3

unit, maka total BEP sebanyak 17 unit. Perhitungan BEP dalam rupiah

masing-masing tahun yaitu untuk tahun 2015 sebesar Rp.8.433.898.853dan tahun 2016

sebesar Rp. 1.987.664.123.

2. MOS Mandala Jati Residence tipe 48 sebesar 5,56% atau sebesar

Rp.595.476.000. Batas maksimal penurunan penjualan nyata perusahaan yang

masih dapat ditolerir agar perusahaan tidak menderita kerugian sebesar 5,56%,

bila diatas angka tersebut, perusahaan akan mengalami kerugian.

3. Efek Perubahan Berbagai Faktor dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Analisis Peningkatan dan Penurunan Harga Jual. Untuk kenaikan dan

penurunan harga jual rumah sebesar 10%, 20% dan 30% tidak

berpengaruh pada anggaran biaya tetap dan biaya variabel. Peningkatan

harga jual menyebabkan tingkat BEP semakin menurun dan peningkatan

harga jual menyebabkan berkurangnya kerugian. Sedangkan penurunan

harga jual menyebabkan tingkat BEP semakin meningkat dan kerugian

(15)

56 Universitas Kristen Maranatha 10%, 20% dan 30% tidak dapat membuat perusahaan mengalami

keuntungan yang signifikan.

b. Analisis Peningkatan dan Penurunan Biaya Variabel. Untuk kenaikan dan

penurunan biaya variabel sebesar 10%, 20% dan 30% tidak dapat

memberikan perubahan positif yang signifikan untuk perusahaan. Setiap

biaya variabel naik, tingkat BEP pun terus meningkat. Dan setiap biaya

variabel turun, tingkat BEP pun ikut menurun.

c. Analisis Peningkatan dan Penurunan Biaya Tetap. Untuk kenaikan dan

penurunan biaya tetap sebesar 10%, 20% dan 30% tidak dapat

memberikan perubahan positif yang signifikan untuk perusahaan. Setiap

biaya tetap naik, tingkat BEP pun terus meningkat. Dan setiap biaya tetap

turun, tingkat BEP pun ikut menurun.

d. Analisis Peningkatan Jumlah Penjualan (unit). Penjualan yang terjadi pada

periode 2015-2016 sebesar 4 unit dan mengalami kerugian sebesar

Rp.5.585.685.443, dan terus mengalami kerugian disaat peningkatan

penjualan sebesar 300% atau 16 unit penjualan. Perusahaan mulai

mengalami laba disaat penjualan meningkat sebesar 350% dengan laba

sebesar Rp.200.277.257. Oleh karena itu, untuk memberikan perubahan

yang positif untuk perusahaan, PT. Parahyangan Super Abadi perlu

meningkatkan jumlah penjualan sebesar 18 unit. Dan apabila perusahaan

meningkatkan jumlah produksi rumah sebesar 500% atau 24 unit, PT.

Parahyangan Super Abadi akan mendapatkan laba operasi sebesar

(16)

57 Universitas Kristen Maranatha 4. Dengan menggunakan analisis Simulasi Monte Carlo, maka diketahui

perkiraan permintaan rata-rata rumah = 30/12= 2,5 per bulan dan perkiraan

rata-rata pendapatan rata-rata perusahaan = Rp 17.850.000.000/12 Yaitu Rp.

1.487.500.00 per bulan

5.2 Saran

1. Disarankan bagi PT. Parahyangan Super Abadi untuk dapat mengantisipasi

kenaikan harga bahan baku bangunan dengan melakukan forecasting kenaikan

seluruh biaya operasi dan bahan baku untuk setiap tahunnya. Dengan demikian

bila terjadi kenaikan sudah dapat mengantisipasinya dengan meningkatkan

harga jual rumah.

2. PT. Parahyangan Super Abadi perlu meningkatkan penjualan, maka disarankan

untuk menambah produksi rumah dan memperpendek umur proyek yang dapat

(17)

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM

PERENCANAAN VOLUME PENJUALAN DAN LABA

MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

(STUDI KASUS PADA PT. PARAHYANGAN SUPER

ABADI BANDUNG)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata (S-1)

Oleh

EVA DJULIANTI

1352347

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

ANALYSIS OF BREAK EVEN POINT IN SALES

VOLUME AND PROFIT PLANNING BY USING THE

MONTE CARLO SIMULATION (CASE STUDY AT PT.

PARAHYANGAN SUPER ABADI)

A Thesis

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Economics

By

EVA DJULIANTI

1352347

MANAGEMENT DEPARTMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(19)

iv

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Break Even Point Dalam Perencanaan Volume Penjualan Dan Laba Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus pada PT. Parahyangan Super

Abadi Bandung) ”.

Penulis menyadari dalam melakukan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan dan juga banyak terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang

membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan

perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan dating.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Benny Budiawan Tjandrasa, S.E., M.M. atas bimbingan, masukan,

dukungan, serta pengarahan yang diberikan kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi.

2. Bapak Sunjoyo, S.E., M.Si. selaku dosen wali saya selama mengikuti

perkuliahan.

3. Bapak Dr.Drs. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak.,CA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Universitas Kristen Maranatha.

5. Segenap dosen dan staf pengajar khususnya Jurusan Manajemen Universitas

Kristen Maranatha yang telah membekali pengetahuan dan ilmu kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

6. Ibu Rani Muharani Suria Subrata selaku pimpinan PT. Parahyangan Super

Abadi Bandung yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Djun Tjin Hian & Yanti Sekartaji selaku orang tua saya yang telah memberikan

semangat, doa, dan materi selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga kalian bangga dengan hasil saya ini.

8. Untuk adikku, Andika Dwi Putra, terimakasih atas segala doa dan

(20)

v

9. Para sahabat yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penulis

menempuh pendidikan : Talenta Akhiranandha, Meirina Valya Madzana,

Nabila Novika Putri, Raras Annisa Putri, dan Sheny Delia Yuliana.

10.Rekan-rekan Manajemen 2013 Universitas Kristen Maranatha.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya

kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang diberikan. Semoga

tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi

semua pihak yang membacanya.

Bandung, Desember 2016

(21)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ansyah. “Simulasi Monte Carlo“. 1 Mei 2013. http://ansyahh.blogspot.co.id/2013/

05/simulasi-monte-carlo.html

Bambang, H. (2002). Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

Bambang, R. (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti. (2008). Akuntansi manajemen. Edisi Keenam, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Fitri. “Definisi dan Contoh Biaya Tetap”. 18 Maret 2015. http://harga.web.id/

definisidan-contoh-biaya-tetap.info.

Freddy, R. (2006). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan

Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Freddy, R. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harahap, S.S. (2009). Analisis kritis Laporan keuangan, Cetakan Ketiga, Edisi Kesatu, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Munawir, S. (2005). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Liberty.

S. Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Empat. Yogyakarta: PT. Liberty.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

Strada, Eddy. “Tehnik Pengumpulan Data dalam Penelitian”. 2014. http://rang

kumanmateriips.blogspot.co.id/2015/02/tehnik-pengumpulan-data-dalam-penelitian.html

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan Kesembilan Belas, Bandung: Alfabeta.

Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan, Cetakan Kesatu, Bandung: Pustaka.

Thomas, J.K. (2004). Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: Andi.

Wahyujati, Ajie. “Model Simulasi MonteCarlo”. 1 Maret 2010. https://ajiewahyu

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ......................................................................
  Grafik  I Titik Impas................................................................................13    Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen perusahaan harus dapat merencanakan dengan tepat dan dapat memperkirakan secara dalam semua pengaruh perubahan biaya – volume penjualan dan harga jual terhadap

Rasio laba operasi menggunakan harga jual lama sebesar 57% sedangkan dengan menggunakan harga jual baru yang menggunakan rumus biaya-volume-laba sebesar 59% nilai

Perusahaan menggunakan analisis break even point dan analisis biaya volume laba untuk mengetahui estimasi biaya, tingkat penjualan dan volume produksi dalam mencapai perencanaan

merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba, untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka

yang dapat dipertimbangkan oleh Caffe Doodle Bar untuk digunakan dalam kebijakan perencanaan penjualan dan laba.. Kata kunci: Perencanaan Penjualan, Perencanaan Laba ,

Analisis break even point merupakan suatu cara atau teknik yang di gunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume penjualan dan volume

Margin kontribusi adalah perbedaan harga jual per unit dan biaya variabel per unit atau juga disebut total contribution margin yang merupakan perbedaan antara jumlah

Sehubungan dengan tujuan utama perusahaan yakni memperoleh pendapatan dan keuntungan, maka diperlukan adanya suatu perencanaan penjualan yang dapat dipergunakan