• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 2 SDLB AT-TAQWA DI CISURUPAN KABUPATEN GARUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 2 SDLB AT-TAQWA DI CISURUPAN KABUPATEN GARUT."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

KELAS II SDLB AT-TAQWA DI CISURUPAN KABUPATEN GARUT

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan khusus

Oleh

Nunung Susilawati 0909505

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

KELAS II SDLB AT-TAQWA DI CISURUPAN KABUPATEN GARUT

Oleh: Nunung Susilawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program pendidikan khusus

Nunung Susilawati 2013 Universitas pendidikan Indonesia

September 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, di cetak ulang, difoto copy atau cara lain tanpa ijin penulia

(3)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

(4)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Nunung Susilawati (0909505) Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita

Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Berhitung merupakan cabang matematika yang membahas sifat hubungan bilangan-bilangan nyata.Membicarakan hitungan berarti menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pemahaman tentang operasi penjumlahan 1-20 pada anak tunagrahita ringan di SLB At-taqwa Cisurupan kelas 2 masih rendah.

Anak Tunagrahita ringan belum memahami operasi penjumlahan disebabkan guru dalam menjelaskan tentang operasi penjumlahan tidak menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang operasi penjumlahan 1-20 diperlukan suatu media yaitu media kartu bilangan. Melalui Penelitian Tindakan Kelas “apakah penggunaan Media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan 1-20 pada anak tunagrahita ringan”.

Tujuan penelitian penggunaan media kartu bilangan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan 1-20. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). dengan menggunakan media kartu bilangan. Pembelajaran menggunakan media kartu bilangan dilaksanakan melalui dua siklus dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan dalm memahami operasi penjumlahan 1-20. Hal ini terlihat dari hasil tes pada kondisi awal AW mendapatkan nilai 40, EM 50, AN 55 dan TM 60. Pada siklus ke I, AW memperoleh nilai 65, EM 60, AN 70 dan TM 80. Pada pelaksanaan siklus II nilai yang diperoleh AW 80, EM 85, AN 85, TM 95. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan memahami operasi penjumlahan 1-20 pada anak tunagrahita ringan,

(5)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...………….. KATA PENGANTAR ………...……….. DAFTAR ISI ………...………. DAFTAR TABEL ………...………. DAFTAR GRAFIK ………...………... DAFTAR GAMBAR ………...………

i ii iii vi vii viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Sasaran Tindakan ...

C. Rumusan Masalah ...

D. Hipotesis Tindakan ...

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 1 2 3 3 3 3

BAB II KEMAMPUAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DAN MEDIA KARTU BILANGAN

A. Konsep Dasar Ketunagrahitaan ...

1. Pengertian anak tunagrahita ...

2. Klasifikasi anak Tunagrahita ...

3. Sebab-sebab ketunagrahitaan ... 5

5

6

7

B. Anak Tunagrahita Ringan

1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan ...

2. Karakteristik anak Tunagrahita Ringan ...

3. Permasalahan Anak Tunagrahita Ringan ...

4. Kebutuhan Anak Tunagrahita Ringan ...

5. Pendidikan Anak Tunagrahita Ringan ...

9

9

10

10

11

C. Pembelajaran Berhitung Anak Tunagrahita Ringan

1. Berhitung

a. Tujuan Pengajaran berhitung anak Tunagrahita Ringan ...

b. Pentingnya pengajaran berhitung Anak Tunagrahita Ringan ...

c. Bahan Pembelajaran berhitung bagi siswa Tunagrahita Ringan ...

d. Problematika Anak Tunagrahita Ringan dalam berhitung ...

2. Penjumlahan ...

(6)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Media Kartu bilangan sebagai Media Pembelajaran ...

1. Pengertian media pembelajaran ...

2. Manfaat media Pembelajaran ...

3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ...

4. Media kartu Bilangan ...

5. Cara Menggunakan Media Kartu Bilangan ...

18 18 19 21 21 23

E. Kerangka Berfikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...

B. Setting Penelitian ...

1. Tempat Penelitian ...

2. Subyek Penelitian ...

26

26

27

28

C. Siklus Tindakan ...

1. Perencanaan ...

2. Pelaksanaan ...

3. Pengamatan ...

4. Refleksi ...

29

30

31

32

33

D. Variabel Penelitian ...

E. Instrumen Pengumpulan Data ...

F. Uji Validitas Instrumen ...

G. Teknik Pengolahan Data untuk Hipotesis Tindakan ...

34

34

35

36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ...

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ...

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...

3. Deskripsi Hasil Penelitian ...

38

38

40

61

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

(7)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi ... 65

Daftar Pustaka ... Lampiran ...

(8)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Model Siklus Tindakan ... 29

Tabel 4.1 Nilai Pretes ... 39

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 ... 45

Tabel 4.3 Data Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 46

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 ... 55

Tabel 4.5 Data Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2 ... 56

(9)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Hasil Tes Siklus 1 ... 48

Grafik 4.2 Data hasil Tes Siklus 2 ... 58

(10)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale ... 19

Gambar 2.2 Contoh Kartu ... 22

Gambar 2.3 Contoh Papan ... 22

Gambar 2.4 Contoh Media Kartu Bilangan ... 22

Gambar 2.5 Cara Menggunakan Media Kartu Bilangan ... 23

(11)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

(12)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai warga Negara anak-anak tunagrahita memiliki hak yang

sama untuk mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam pasal 5

Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional

yang menyatakan bahwa “Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan”. Termasuk anak-anak Tunagrahita. Demikian juga yang terdapat pada pasal 5 ayat (2) dari Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 menyebutkan, Bahwa “warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau social berhak memperoleh pendidikan

khusus”. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa pendidikan Luar Biasa

adalah pendidikan yang disesuaikan dengan kelainan peserta didik berkenaan

dengan penyelenggaraan pendidikan yang bersangkutan.

Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempunyai

peranan sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia yang

berfikir logis, kritis, rasional, dan percayadiri. Tetapi matematika sering di

anggap oleh siswa sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami

penerapannya, baik teori atau konsep-konsepnya sehingga menyebabkan

prestasi belajar matematika siswa belum menunjukkan hasil yang

memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai harian, tugas, maupun nilai

semester yang hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan baik oleh guru

maupun oleh siswa.

Dalam proses belajar mengajar antara siswa dengan guru harus

terjalin interaksi yang baik maka seorang guru harus mempersiapkan kesiapan

siswa serta pemilihan media yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Banyak macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyajikan

(13)

2

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penjumlahan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

tunagrahita adalah media kartu bilangan.

Dalam pembelajaran matematika khususnya operasi penjumlahan

akan lebih efektip dan berhasil daripada mengggunakan media lain terutama

bagi siswa tunagrahita selain itu dalam menggunakan media kartu bilangan

ada keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga siswa akan mudah tertarik

dan mudah menerima, mengerti dan memahami pelajaran yang dipelajari,

untuk itu maka sejauhmana efektifitas media kartu bilangan dalam

meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan

Hasil observasi lapangan, sehubungan peneliti sebagai guru SLB,

sebagai latar belakang masalah dalam operasi penjumlahan ini adalah belum

cocoknya media yang digunakan, karena sudah beberapa macam media di

coba digunakan dalam pembelajaran operasi penjumlahan ini, sehingga

pembelajaran tidak epektif, siswa kurang aktif dan kreatif, sehinggga

kemampuan dan hasil belajar siswa belum mencapai target sesuai dengan

nilai kriteria ketuntasan mengajar (KKM) matematika.

Dengan melihat latar belakang permasalahan diatas, untuk itu dipilih

media kartu bilangan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan

operasi penjumlahan peda anak tunagrahita ringan di kelas 2 SDLB.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memilih judul:”Penggunaan media kartu bilangan untuk meningkatkan operasi penjumlahan pada anak

tunagrahita ringan kelas II SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten

Garut”.

B. Sasaran Tindakan

Bertolak dari latar belakang masalah dan kenyataan dilapangan maka

sasaran dan tindakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sasaran dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan kelas dua di

SDLB AT-TAQWA Cisurupan di Kabupaten Garut.

2. Tindakannya dengan memberikan pembelajaran operasi penjumlahan

(14)

3

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

maka permasalahan umum dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Apakah media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan pada anak tunagrahita ringan kelas II SDLB AT-TAQWA di

Cisurupan kabupaten Garut ?” .

Rumusan masalah tersebut dirinci menjadi beberapa pertanyaan yang

akan di jawab dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan siswa tunagrahita ringan kelas II SDLB

AT-TAQWA di Cisurupan kabupaten Garut dalam operasi

penjumlahan sebelum menggunakan media kartu bilangan?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa tunagrahita ringan kelas II SDLB

AT-TAQWA di Cisurupan kabupaten Garut dalam operasi

penjumlahan setelah menggunakan media kartu bilangan ?

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang di

buat untuk menjelaskan arah penelitian. (Sujana 1989:213).

Hipotesis yang disampaikan dalam penelitian ini adalah “Penggunaan media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan

pada anak tunagrahita ringan kelas II SDLB AT-TAQWA di Cisurupan

Kabupaten Garut”.

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan operasi penjumlahan pada anak tunagrahita ringan kelas II

SDLB AT-TAQWA di Cisurupan kabupaten Garut melalui media kartu

(15)

4

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Memperoleh data tentang kemampuan operasi penjumlahan siswa

tunagrahita ringan kelas II SDLB AT-TAQWA di Cisurupan

kabupaten Garut sebelum menggunakan media kartu bilangan.

b. Memperoleh data tentang operasi penjumlahan siswa tunagrahita

ringan kelas IISDLB AT-TAQWA di Cisurupan kabupaten Garut

setelah menggunakan media kartu bilangan

.

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini

diharapkan dapatmem berikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat bagi siswa adalah dapat :

1) Meningkatkan kemampuan belajar siswa, dalam proses

pembelajaran tentang operasi penjumlahan dengan

menggunakan media kartu bilangan.

2) Menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa pada

pelajaran matematika khususnya operasi penjumlahan dengan

menggunakan media kartu bilangan.

b. Manfaat bagi guru adalah dapat :

1) Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman secara

langsung

2) Memecahkan masalah pembelajaran secara terencana dan

sistematis terkait dengan pembelajaran tentang operasi

penjumlahan dengan menggunakan media kartu bilangan

c. Manfaat bagi sekolah

Bagi sekolah yaitu membantu meningkatkan kualitas

pendidikan.

.

(16)

5

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB AT-TAQWA DI

CISURUPAN KABUPATEN GARUT

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh

Nunung Susilawati 0909505

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(17)

6

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

(18)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian tindakan kelas (classroom action research) atau biasa di singkat

dengan PTK, Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran dikelas dengan guru sebagai peneliti sehingga

pembelajaran dikelas menjadi lebih baik.

Rencana penelitian yang akan dilakukan terdiri dari II siklus,

kegiatan setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan pokok yaitu perencanaan (plan),

pelaksanaan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflective).

Berdasarkan rencana penelitian yang akan dilakukan melalui 4

kegiatan tersebut dapat dikatakan bahwa: pertama, sebelum melaksanakan

tindakan terlebih dahulu peneliti merencanakan jenis tindakan yang akan

dilakukan. kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu

dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan peneliti

mengamati/mengobservasi proses pelaksanaan tindakan itu sendiri untuk

mengetahui seberapa besar kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran

untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas 2 tentang operasi

penjumlahan dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil

pengamatan tersebut peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang

telah dilakukan , jika hasil refleksi menunjukkan perlu adanya perbaikan

tindakan pertama maka rencana perlu disempurnakan lagi pada tindakan

selanjutnya. Tindakan yang dilakukan selanjutnya tidak sekedar mengulang

apa yang telah diperbuat sebelumnya, tapi memperbaiki dan

menyempurnakannya menjadi rencana yang lebih baik. Hal ini dilakukan

(19)

27

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diteliti ini benar-benar dapat dipecahkan secara optimal sebagai upaya

peningkatan hasil pembelajaran.

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian yang digunakan yaitu SDLB AT-TAQWA

Cisurupan bagian C yang terletak di Desa Cidatar, Kecamatan Cisurupan,

Kabupaten Garut.Sekolah ini berdiri pada tahun 2000 dan berstatus swasta

dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 802021139001 dan mendapat

akreditasi B, sejak awal berdiri sampai sekarang jabatan kepala sekolah

dijabat oleh Euis Aisyah S.Pd M.MPd.

Sekolah ini sangat strategis karena berada dilingkungan komplek

sekolah, yaitu :

a. Sebelah barat berbatasan dengan MI (Madrasah Ibtidaiyah)

AT-TAQWA

b. Sebelah selatan berbatasan dengan TK (Taman kanak-kanak)

AT-TAQWA

c. Sebelah utara berbatasan dengan Mts (Madrasah Tsanawiyah)

AT-TAQWA serta pemukiman penduduk.

d. Sebelah timur berbatasan dengan jalan raya

SLB AT-TAQWA juga memiliki 5 ruang kelas, kantor, dapur,

tempat olahraga, WC dan tempat bermain.Data personil ketenagaan yang

ada di SLB AT-TAQWA Cisurupan ini terdiri dari 1 orang kepala

Sekolah , 11 tenaga pengajar yaitu 4 orang guru PNS dan 7 orang guru

sukwan serta 1 orang tata usaha..

Jumlah peserta didik sebanyak 74 orang siswa, yang terdiri dari

(20)

28

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1) TKLB B : 1 Orang

2) TKLB C :1 Orang

3) TKLB Autis : 2 Orang

4) SDLB A : 2 Orang

5) SDLB B : 5 Orang

6) SDLB C : 40 Orang

7) SDLB D : 1 Orang

8) SMPLB B : 2 Orang

9) SMPLB C : 11 Orang

10) SMALB B : 3 Orang

11) SMALB C : 6 Orang

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari kerja dari hari

Senin sampai Sabtu yang dilaksanakan pada pagi hari dimulai dari jam

07.30 sampai dengan jam 14.00 WIB

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa tunagrahita ringan kelas II SDLB

yang terdiri dari 4 orang anak (3 orang putridan satu orang putra) dan

proses belajar matematika khususnya operasi penjumlahan di dalam kelas

dilakukan dengan menggunakan media kartu bilangan yang dalam kartu

bilangan tersebut terdapat gambar, seperti : gambar strawberry, gambar

apel, gambar bola. Peneliti sendiri adalah sebagai guru kelasnya, dengan

demikian informasi tentang subyek secara lengkap lebih memungkinkan

untuk dapat diperoleh secara akurat.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan selesai.

Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah,

karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses

(21)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Siklus Tindakan

Adapun rancangan (desain) PTK yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu menggunakan model Stephen kemmis dan Robbin Mc Taggart

Tabel 3.1

Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas model spiral Stephen kemmis dan Robbin Mc Taggart (Ekaningsih I 2012)

Pada Tabel 3.1 terlihat, bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dari mulai rencana tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

merupakan tahapan yang saling berhubungan antara yang satu dan yang

lainnya. Karena masing-masing tahapan meliputi proses, mulai dari rencana

tindakan kemudian pelaksanaan dan mengadakan pengamatan kemudian

hasilnya di refleksi. Maka rencana yang akan penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II Rencana tindakan

Refleksi

Pelaksanaan

Rencana

Refleksi

Pelaksanaan

Dan seterusnya Pengamatan

(22)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Perencanaan (rencana tindakan)

Tahap perencanaan ini diawali dengan mengidentifikasi siswa dan

diskusi dengan teman sejawat yang bersama peneliti bekerjasama dalam

bentuk team teaching, hal ini dilakukan sebagai acuan dalam menyusun

langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran operasi penjumlahan

dengan menggunakan media kartu bilangan, selain itu diskusi tersebut

dimaksudkan untuk mendapatkan kesepakatan dalam menyusun rencana

kegiatan pembelajaran operasi penjumlahan dengan menggunakan media

kartu bilangan.

Adapun langkah-langkah peneliti dalam merancang kegiatan pembelajaran

ini adalah :

a. Menentukan Standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dalam

bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai bahan /materi yang

akan dipergunakan untuk melakukan tindakan pembelajaran.

b. Alat yang digunakan yaitu media kartu bilangan dengan gambar

seperti strawberi, apel dan bola

c. Skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu bilangan

adalah sebagai berikut :

Peneliti mempersiapkan media kartu bilangan sebagai sarana untuk

membilang juga menjumlah .adapun pelaksanaan kegiatannya adalah

sebagai berikut :

a) peneliti mencontohkan cara menjumlah sambil menunjuk

deretan kartu bilangan .

b) siswa mengamati deretan kartu bilangan sambil menirukan

contoh guru.

c) siswa menghitung dan meletakkan kartu pada papan yang telah

(23)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d) siswa bergantian menjumlah dan menyebutkan hasil

penjumlahannya.

e) siswa menunjukkan angka sesuai dengan hasil penjumlahan.

f) Peneliti mengadakan tes akhir untuk mengetahui keberhasilan

operasi penjumlahan dengan menggunakan media kartu

bilangan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan sesuai

denganskenario, pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan skenario

didalam situasi sosial, artinya terdapat interaksi komunikasi antara

guru/peneliti dan siswa dalam suasana pembelajaran.

Adapun pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran operasi

penjumlahan dengan menggunakan media kartu bilangan dapat disusun

sebagai berikut :

a. Rasional : Anak tunagrahita ringan yang mengalami hambatan dalam

menerima informasi secara abstrak, sehingga dalam belajar perlu

adanya suatu media, dalam penelitian ini media yang digunakan dalam

memahami operasi penjumlahan adalah media kartu bilangan.

b. Tujuan pemanfaatan media kartu bilangan ini, diharafkan

mempermudah siswa dalam belajar, karena Media kartu bilangan ini

berupa gambar yang terbuat dari kertas karton atau sejenisnya,

berukuran 4X4 cm, dan sebuah papan berukuran

46 X11 cm, kartu ini berjumlah duapuluh dimana satu kartu terdapat

satu gambar. Media kartu bilangan ini dapat dilihat, dipegang sehingga

kemampuan belajar dalam menjumlah siswa menjadi lebih optimal.

(24)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Kegiatan awal, dilakukan dengan pre test kepada siswa yang akan

diteliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam operasi

penjumlahan sampai dengan 20.

2. Kegiatan inti yaitu melakukan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media kartu bilangan yang diawali dengan

menghitung kumpulan gambar sebelum pada operasi penjumlahan.

3. Kegiatan akhir yaitu melakukan post test terhadap

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama kegiatan-kegiatan inti yaitu siswa di

suruh menghitung jumlah kumpulan gambar yang ada dalam kartu

bilangan, siswa di suruh menyebutkan berapa jumlah kumpulan

gambar yang ada dalam kartu bilangan, dan mempraktekkan cara

mengerjakan operasi penjumlahan dengan menggunakan media

kartu bilangan , hal ini dilakukan secara bergantian untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan masing-masing siswa

4. Peneliti membuat suatu kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari. Apabila siswa sudah mengerti tentang konsep

penjumlahan dengan hasil penjumlahan 5 sampai dengan 10,

maka bisa di tambah hasil penjumlahan menjadi 5 sampai dengan

15, kemudian 5 sampai 20 yang disesuaikan dengan kondisi

kemampuan siswa , dan apabila siswa belum mampu menguasai

tentang penjumlahan, peneliti harus mencermati kemungkinan

yang terjadi dan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam

menerima materi , maka perlu dilakukan penjelasan ulang dengan

modifikasi strategi pembelajaran sesuai dengan permasalahan

yang dilalami siswa.

3. Pengamatan (observasi)

Monitoring atau pengamatan dilakukan oleh guru selaku peneliti

(25)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan cara-cara yang biasa dipakai dalam penelitian kegiatan ini termasuk

melakukan pengamatan terhadap minat, perhatian, keaktifan dan perilaku

siswa dalam melakukan kegiatan sesuai materi yang diberikan selama

penggunaan media kartu bilangan. Pengamatan dilakukan dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Tujuan: mengamati pelaksanaan tindakan dalam rangka meningkatkan

kemampuan meningkatkan operasi penjumlahan dengan menggunakan

media kartu bilangan.

b. Personalia : peneliti dan guru

c. Sumber informasi siswa dalam proses kegiatan

d. Waktu : setiap pelaksanaan tindakan

e. Instrumen pengamatan : lembar observasi dan catatan lapangan

f. Kriteria keberhasilan tindakan ini adalah meningkatnya kemampuan

dalam operasi penjumlahan yang dapat dilihat dari hasil test. Apabila

dengan media kartu bilangan anak sudah dapat menguasai lalu

selanjutnya bisa menggunakan media berupa angka atau lambang

bilangan.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk memahami proses, masalah dan kendala

dalam penelitian tindakan kelas maka perlu di diskusikan dengan guru

serta selalu mencermati bagaimana kemampuan operasi penjumlahan dan

minat siswa selama proses pembelajaran.

Dengan refleksi ini peneliti dapat melakukan evaluasi terhadap apa

yang telah dilakukan .hasil observasi dianalisis secara kualitatif, dan

dipergunakan untuk evaluasi terhadap prosedur, proses, serta hasil

tindakan.Jika hasil belum sesuai dengan yang diharapkan karena sesuatu

hal, maka perlu ada perencanaan ulang yang diperbaiki, di modifikasi, dan

(26)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siklus berikutnya. Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara mencermati

segala kendala/permasalahan yang dialami siswa selama proses

pembelajaran sekaligus mencatat bentuk kemampuan yang dikuasai siswa,

misalnya, kemampuan dalam membilang secara urut, kemampuan dalam

penjumlahan dengan menggunakan media kartu bilangan. Dilakukan oleh

peneliti bersama guru kolaborasi pada setiap akhir pertemuan.

D. Variabel penelitian.

Menurut suharsimi Arikunto (2005 :99) variable penelitian adalah “benda, keadaan, atau orang, tempat data untuk variable melekat, dan yang dipermasalahkan”. Ada dua variable dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media kartu

bilangan, Kartu bilangan yang digunakan adalah gambar seperti apel, bola,

strawberi.variabel terikat adalah kemempuan operasi penjumlahan 1-20, yang

dimaksud operasi penjumlahan ini mencakup penjumlahan dalam kumpulan

gambar ataupun angka baik dengan cara ke samping mendatar atau bersusun

ke bawah.

E. Insrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Menurut suharsimi Arikunto (2005 :101), “instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Beberapa jenis instrumen menurut suharsimi Arikunto diantaranya adalah ; angket (questionare), daftar

cocok (checklist), pedoman wawancara (interview guide), schedule, soal tes

(27)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah

observasi dan tes dalam bentuk butir-butir soal yang digunakan untuk

mengungkap kemampuan operasi penjumlahan

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pemusatan perhatian penuh

terhadap subjek penelitian.Kegiatan observasi dilakssanakan selama

subjek melakukan aktivitas diluar maupun didalam kelas selama kegiatan

belajar berlangsung.Dalam kegiatan observasi peneliti mengamatisegala

aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

Pengamatan ini ditujukan untuk mendapatkan data yang ada kaitannya

dengan kemampuan siswa dalam pelajaran berhitung terutama dalam hal

operasi penjumlahan. Kegiatan ini termasuk melakukan pengamatan

terhadap minatsiswa dalam mengikuti pelajaran, perhatian terhadap

pelajaran yang disajikan,keaktifan selama proses belajar mengajar

berlangsung, dan perilaku siswa selama proses pembelajaran karena

kondisi ini akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.

2. Tes

Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

kemampuan memahami operasi penjumlahan, dalam penelitian ini adalah

tes lisan, tes tertuklis dan tes perbuatan, yaitu berbentuk instrument tes

berupa tugas-tugas yang harus dilakukan anak berkaitan dengan

penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran operasi

penjumlahan.Melalui tugas-tugas yang harus dilakukan siswa, peneliti

dapat mengetahui kemampuan sekaligus ketidakmampuan siswa berkaitan

dengan materi pembelajaran yang sedang diberikan.

(28)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini sesuai pendapat Arikunto, S (2005 : 17) validitas adalah “keadaan yang menggambarkan tingkat instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan di ukur “.

1. Pengujian validitas instrumen peneliti lakukan dengan cara mencermati

kesesuaian isi butir yang ditulis dengan perencanaan yang dituangkan

dalam kisi-kisi.

2. Validitas juga dilakukan dengan menggunakan validitas isi (content

validity) yaitu penyusunan kisi-kisi instrument berpedoman pada

kurikulum. Kisi kisi yang akan dikembangkan menjadi butir instrumen

dalam bentuk soal-soal ini disusun berdasarkan hasil konfirmasi dengan

guru kolaborasi yang telah menempuh sarjana dan berdasarkan uji empiric/

pengalaman penulis yang sehari-hari menghadapi siswa, serta dengan

meminta penilaian/pendapat dari pakar ahli (judgemen expert)dalam hal ini

adalah dosen pendidikan luar biasa Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Aspek yang harus dinilai oleh para ahli tersebut adalah ketercakupan

berbagai kemampuan yang diharapkan dapat dikuasasi siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran operasi

penjumlahan khususnya dalam menggunakan media kartu bilangan.

G. Teknik pengolahan data untuk hipotesis tindakan

(29)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Data dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat deskriptif karena

berupa uraian yang mengungkap informasi mengenai kemampuan siswa

dalam belajar berhitung/membilang serta bersifat kuantitatif yaitu berupa

angka-angka yang merupakan skor hasil penilaian terhadap kemampuan siswa

dalam hal operasi penjumlahan yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif

yaitu memberikan predikat dan variable yang diteliti sesuai dengan kondisi

sebenarnya dan membandingkannya sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.

Analisis tersebut tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang

menunjuk pada pernyataan keadaan ukuran kualitas.

Jika data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, maka analisis

dilakukan secara deskriptif pula, proses analisis dilakukan melalui tahap:

menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,

mengorganisasi (mengait-ngaitkan gejala), secara sistematis dan logis, serta

membuat abstraksi atas kesimpulan makna dari analisis.

Untuk melakukan analisis terhadap data tersebut dapat digunakan

model analisis dari Miles dan Hubberman (FX Soedarsono 2001:26) yang

terdiri dari tiga tahap pokok yaitu :

1. Tahap pertama adalah reduksi data : reduksi data adalah proses penyelesaian data mentah menjadi informasi yang bermakna yaitu tentang :

a) kemampuan siswa yang belum memahami operasi penjumlahan b) penggunaan media yang belum sesuai dengan kemampuan siswa. 2. Tahap kedua adalah sajian data

Sajian data adalah proses pengambilan dalam bentuk paparan dan naratif yang dimaksud adalah paparan dan narasi yang menggambarkan proses belajar siswa dalam memahami operasi penjumlahan dengan menggunakan media kartu bilangan.

3. Tahap ke tiga adalah penyimpulan data :

Penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat yang padat dan singkat, yaitu data yang disajikan berdasarkan hasil reduksi data dalam tampilan yang singkat dan jelas.

(30)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(31)

64

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam periode dua siklus tersebut, menunjukkan hipotesis yang

dirumuskan telah terbukti kebenarannya, yaitu media kartu bilangan dapat

meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan 1-20 pada siswa

tunagrahita ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Garut. Hal

ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan

menunjukkan nilai pada mata pelajaran matematika masih rendah. AW

mendapatkan nilai 40, EM mendapatkan nilai 50, AN mendapatkan nilai

55 dan TM mendapatkan nilai 60. Pada pelaksanaan Siklus I, AW

mendapatkan nilai 65, EM mendapatkan nilai 60, AN mendapatkan

nilai70 dan TM mendapatkan nilai 80.

Sedangkan pada pelaksanaan siklus II nilai yang diperoleh AW

adalah 80, EM dan AN mendapatkan nilai 85 serta TM mendapatkan nilai

95. Siswa tersebut mengalami peningkatan di setiap siklus sehingga

memperoleh nilai yang cukup baik. Dengan demikian penerapan

pembelajaran dengan menggunakan media kartu bilangan dapat

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

operasi penjumlahan 1-20.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah analisis data hasil

belajar. Hasilbelajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu

membandingkan hasil kemampuan awal dengan nilai kemampuan setelah

mengetahui test pada siklus 1 maupun siklus II. Analisis data hasil

observasi dan tes.

(32)

65

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Penggunaan media merupakan hal yang penting dalam proses

pembelajaran terutama pembelajaran bagi anak tunagrahita. Hal-hal yang

sulit disampaikan pada anak terjembatani oleh adanya media, dalam

penelitian ini media kartu bilangan merupakan alternatip yang dapat

meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan pada anak tunagrahita

ringan. adanya media ini pembelajaran pun jadi menyenangkan,

berdasarkan penelitian di lapangan maka penulis memberikan

rekomendasi sebagai berikut :

1. Pengembangan ilmu dan kurikulum sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

pada operasi penjumlahan dengan menggunakan media kartu bilangan.

Seiring berjalannya waktu maka ilmu pengetahuan pun berkembang

dengan itu diharapkan bukan hanya media kartu bilangan yang dapat

digunakan dalam pembelajaran operasi penjumlahan tetapi masih

banyak media lain yang dapat digunakan.

Kurikulum harus bersifat fleksibel, terutama dalam hal

pelaksanaannya, dalam pemgembangan kurikulum mengusahakan agar

apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes dan fleksibel dalam

pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu

berkembang serta kemampuan dan latar belakang peserta didik yang

berbeda. Kurikulum harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan

keadaan yang ada, supaya dapat diterapkan dengan baik, misalnya :

harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan

program pengajaran dengan menggunakan media yang cocok. Juga

fleksibelbagi siswa,harus menyediakan berbagai kemungkinan program

(33)

66

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam pengembangan kurikulum, untuk mendapatkan hasil

yang terbaik maka dalam pengorganisasian alat dan bahan pelajaran

harus sesuai dengan penggunaan media pembelajaran.

2. Bagi guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan

operasi penjumlahan pada siswa, hal ini dapat dilihat dalam menyajikan

materi pelajaran, guru harus memilih media pembelajaran dengan baik.

Pembelajaran dengan menggunakan media kartu bilangan dapat

meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan 1-20 karena siswa lebih

aktif dalam menerima pelajaran.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah

kemampuan operasi penjumlahan pada anak tunagrahita ringan

mengalami peningkatan dengan menggunakan media kartu bilangan,

terutama dalam pencapaian kurikulum dan juga akan memperlancar

proses pembelajaran pada anak tunagrahita, berdasarkan hal tersebut,

seharusnya hasil penelitian ini dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan bagi guru-guru anak tunagrahita dalam memilih media

pembelajaran, dan hendaknya memotivasi guru untuk membuat media

yang inovatif dan strategi pembelajaran yang tepat didalam

menyampaikan sebuah materi pelajaran sehingga dapat membantu

meningkatkan hasil belajar anak didik berkualitas proses belajar

mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh siswa.

Selain itu guru harus memberikan motivasi dan semangat serta

memupuk rasa percaya diri siswa agar dapat meraih hasil yang

(34)

67

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari keterbatasan informasi yang diperoleh dari

hasil penelitian, oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat menggunakan

media kartu bilangan sebagai referensi dan diharapkan agar menelaah

lebih jauh tentang penggunaan media kartu bilangan dan dapat menjadi

bahan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan

media kartu bilangan pada materi lainya sehingga media ini dapat

bermanfaat bagi anak tunagrahita ataupun meneliti dengan

(35)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Amin, M (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Arikunto S. Suharjono, Supardi. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Arsyad Azhar, (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Astati. (2003). Karakteristik dan Pendidikan Anak Tunagrahita. Jakarta

Ekaningsih I. (2012) “Penggunaan Media Benda Asli dalam meningkatkan

Kemampuan Memahami Konsep Bilangan 1 sampai 10 pada Anak Tunagrahita Ringan” Bandung tidak diterbitkan

(http ://pustakaut.ac.id/pustakaonline.php?menu=bmpshort) sebab tunagrahita

Idayatni, S. (2010). “ Peningkatan Kemampuan Operasional Penjumlahan pada Bidang Studi Matematika melalui Media Gambar”. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tidak diterbitkan.

Meleong, (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Remaja Rosda Karya

http://www.google.com/url?sa=t&rct=&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CDA QFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fuploud% 2Fs_pls_033755_chapter1.pdf&ei=evGtUduxHYaRrQeM01D0CQ&usg=A FQjCNFTNOwdNOGa7puYzfthRunv0V5dmw&sig2=e0U6SuDs3FyOvWE eispyNg&bvm=bv.47244034,d.bmk. Penggunaan media kartu bilangan dalam meningkatkan kemampuan operasi pengurangan pada anak tunagrahita ringan

Hamdlik Oemar, 2004 Encyclopedia of educational research

(36)

Nunung Susilawati, 2013

Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan kelas 2 SDLB AT-TAQWA di Cisurupan Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ruseffendi, (1995) Pengantar Kepada Guru membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito

Sadiman, AS. Dkk. (2008). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Somantri, S. (2012) Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung, Refika Aditama

Sudjana N dan Rivai A. (2011) Media Pengajaran. Bandung, Sinar Baru Algesindo.

Tim Dewan Skripsi Jurusan PLB. (2010). Pedoman Penulisan Skripsi dan Makalah. Bandung. Tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.1 Model Siklus Tindakan ......................................................................................
Grafik 4.1 Data Hasil Tes Siklus 1 .....................................................................................
Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale ....................................................................
Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas model spiral Tabel 3.1 Stephen kemmis dan Robbin Mc Taggart (Ekaningsih I 2012)
+3

Referensi

Dokumen terkait

001/S/PGSD-REG/9A/OKT/2015 sedangkan pada siklus II terlihat peningkatan yang cukup signifikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah 80,38 serta perolehan

Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

2. Menelaah  Pengorganis Menyiapkan.. sikan  pelaksanaan  tugas di  lingkungan  Direktorat  Standardisasi  dan  Kompetensi  Jabatan  sesuai dengan  program yang 

Secara umum faktor penyebab kesalahan siswa mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal tes matematika model PISA konten quantity adalah siswa mengalami

At this moment, Surakarta has already had the off-site sewerage system plan, with percentage of service approximately 10,64 % or 10.896 in house – connecting. In line with

 Peserta didik mendiskusikan dengan manfaat dari gambar kerajinan hasil samping bahan pangan nabati atau model kerajinan berdasarkan jenis bahan, fungsi, bentuk produk, warna,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Resky Arisda, mahasiswa Fakultas Kesehatan

13.1 Memahami rancangan pembuata, penyajian dan pengemasan aneka olahan pangan, buah dan sayuran menjadi makanan cepat saji yang sehat berdasarkan konsep dan