• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ASUPAN ASAM FOLAT, ZINK DAN VITAMIN A IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ASUPAN ASAM FOLAT, ZINK DAN VITAMIN A IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ASUPAN ASAM FOLAT, ZINK DAN VITAMIN A IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR

DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

SKRIPSI

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai Pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran

oleh

WICI SEPTIYENI No. BP. 1010312030

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

vi ABSTRACT

THE CORRELATION OF FOLIC ACID , ZINC AND VITAMIN A INTAKE AT III TRIMESTER PREGNANT WITH BIRTH

WEIGHT OF DISTRICT PADANG PARIAMAN

By :

Wici Septiyeni 1010312030

Birth weight is an indicator of the health of the newborn . Birth weight is influenced by various factors one of which is a macronutrient and micronutrient . Among the micronutrients there are folic acid , zinc and vitamin A which allegedly had a relationship with birth weight.This study aims to determine the relationship between the intake of folic acid, zinc, and vitamin A on birth weight.

This study was a cross sectional study with 59 pregnant women in the district of Padang Pariaman. Data collection with interviews and birth weight measurements . Statistical analysis used the Spearman correlation test . The results of this study showed that the average maternal age of 26,5424 years and the average maternal height was 153,8305 cm . Average birth weight 3181,36 g . The average consumption of folic acid is 341,9525 ug, 5,0727 mg zinc and vitamin A 688,9300 RE. Analysis result showed no significant association between the intake of folic acid and birth weight ( p > 0,05 ) , zinc intake and birth weight ( p > 0.05 ) and intake of vitamin A and birth weight ( p > 0,05 ) .

The conclusion of this study is there is no relationship between the intake of folic acid, zinc and vitamin A of third trimester pregnant women toward birth weight.

(3)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN ASUPAN ASAM FOLAT, ZINK DAN VITAMIN A IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR

DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Oleh : Wici Septiyeni

1010312030

Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Berat badan lahir dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah makronutrien dan mikronutrien. Diantara mikronutrien ada asam folat, zink dan vitamin A yang disinyalir memiliki hubungan dengan berat badan lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan asam folat, seng, dan vitamin A terhadap berat badan lahir.

Penelitian ini merupakan studi cross sectional pada 59 ibu hamil di Kabupaten Padang Pariaman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukuran berat badan lahir. Analisis Statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini yaitu rata-rata umur ibu hamil sebesar 26,5424 tahun. Rata-rata berat badan lahir 3181,36 gram dan rata-rata tinggi badan ibu adalah 153,8305 cm. Rata-rata konsumsi asam folat subjek penelitian adalah 341,9525 ug, zink 5,0727 mg dan vitamin A 688,9300RE. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan asam folat dan berat badan lahir ( p>0,05),asupan zink dan berat badan ( p>0,05) dan asupan vitamin A dan berat badan lahir ( p>0,05).

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tidak ada hubungan antara asupan asam folat, zink dan vitamin A ibu hamil trimester III terhadap berat badan lahir.

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,

yaitu dengan mengkonsumsi banyak makronutrien dan mikronutrien yang

memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan tambahan nutrisi selama

kehamilan dan laktasi (Scoott dan Mc Nutlty, 2005 ). Selama kehamilan,

asupan nutrisi yang tidak memadai dapat memiliki efek buruk pada kehamilan

baik dari sisi ibu ataupun janin. Jadi, status gizi selama kehamilan memiliki

pengaruh langsung pada berat badan lahir dan asupan mikronutrien yang

adekuat juga dikenal sangat penting dalam kehamilan ( Ahmed dkk , 2011)

Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi ( Kosim

dkk ,2010 ). Secara global, lebih dari 20 juta anak yang terlahir dengan berat

lahir rendah, yaitu < 2500 gram ( WHO,2011). Sedangkan di Indonesia,

persentase berat badan lahir < 2500 gram tertinggi terdapat di Nusa Tenggara

Timur (19,2%) dan terendah di Sumatera Barat (6,0%) ( Dinas Kesehatan,

2010 ). Diantara jenis berat badan lahir tersebut yang paling berisiko

menimbulkan masalah pada bayi baru lahir adalah berat bayi yang < 2500

gram atau disebut dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) ( Kosim dkk,

2010). Diantara kota/kabupaten di Sumatera Barat, kota/kabupaten Pariaman

merupakan salah satu kota/kabupaten dengan prevalensi BBLR cukup tinggi

(5)

2

pada tahun 2008 walaupun angka ini tetap tidak dapat dianggap kecil ( Dinas

Kesehatan Kota Pariaman, 2008 ).

Berat badan lahir sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya

usia ibu hamil, penyakit saat kehamilan, jarak kehamilan, kadar hemoglobin

,status sosial ekonomi yang nantinya juga akan mempengaruhi status gizi ibu

hamil baik konsumsi makronutrien maupun mikronutrien ( Arisman,2010).

Jika status gizi ibu baik dan status kesehatannya selama kehamilan baik (

tidak menderita hipertensi ataupun penyakit lainnya ), serta tidak memiliki

kebiasaan yang buruk seperti perokok atau pecandu alkohol, status gizi bayi

yang kelak dilahirkannya juga baik. Ibu yang mengalami malnutrisi sepanjang

minggu terakhir kehamilan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah karena jaringan lemak banyak ditimbun selama trimester III (

Arisman,2010). Pada periode trimester III gestasi 36 minggu tubuh janin

mengalami pengendapan lemak subkutis sehingga tubuh menjadi lebih bulat.

Oleh karena itu, status gizi ibu selama periode ini juga menentukan besarnya

pertumbuhan janin ( Cunningham dkk,2006 ).

Status gizi ibu dipengaruhi oleh besaran asupan energi atau kalori,

protein,karbohidrat, zat besi, asam folat, vitamin A, zink, kobalamin, vitamin

D, yodium, kalsium serta zat gizi lainnya. Makronutrien seperti karbohidrat

menghasilkan energi yang cukup besar untuk ibu hamil dan protein berfungsi

membentuk dan membangun jaringan pada janin ( Arisman,2010). Selain

makronutrien, ada beberapa mikronutrien seperti zink , vitamin A, dan asam

folat yang juga disinyalir memiliki hubungan dengan berat badan lahir

(6)

3

tersebut kebutuhannya meningkat selama kehamilan. Zink berfungsi untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Defisiensi zink selama kehamilan

dapat meningkatkan risiko defek tabung saraf, berat badan lahir rendah,

IUGR, kelahiran preterm serta komplikasi lainnya selama kehamilan (The

Ministry of Health, 2006 ).

Vitamin A merupakan salah satu mikronutrien lainnya yang memiliki

peranan penting bagi ibu hamil dan janin ( Yakoob, 2011 ). Vitamin A

berperan dalam penglihatan, reproduksi, ekspresi gen, pertumbuhan dan

perkembangan janin, fungsi imun serta bone remodelling. Kekurangan

konsumsi vitamin A selama kehamilan disinyalir memiliki korelasi positif

dengan berat badan lahir serta durasi kehamilan (The Ministry of

Health,2006). Defisiensi vitamin A banyak ditemukan di Asia Selatan dan

Asia Tenggara. Negara-negara yang sering mengalami defisiensi vitamin A

yaitu India, Bangladesh, Filipina ,Vietnam,Thailand dan Indonesia ( Yakoob,

2011 ).

Asam folat berfungsi sebagai koenzim metabolisme asam amino dan

sintesis asam nukleat ( Scott dan Mc Nutlty, 2005 ).Sekitar 24-60 % wanita,

baik di negara berkembang termasuk Indonesia maupun yang telah maju

mengalami kekurangan asam folat karena kurangnya kadar asam folat pada

makanan yang mereka konsumsi sehari-hari (Arisman, 2010).Defisiensi asam

folat berdampak pada gangguan replikasi DNA dan pembelahan sel. Oleh

karena itu, kekurangan asam folat baik dari diet maupun kadar asam folat di

dalam darah dapat menimbulkan efek yang merugikan yang merupakan hasil

(7)

4

meningkatnya risiko bayi lahir prematur,berat bayi lahir rendah dan retardasi

pertumbuhan fetal (Scholl dan Johnson,2000 ).

Studi terbaru yang dilakukan oleh Czeizel dkk pada tahun 2010 dari

Foundation for the Community Control of Hereditary Diseases, Budapest,

Hungaria, menunjukkan bahwa ada sedikit peningkatan pada rata-rata berat

badan bayi saat dilahirkan setelah pemberian asam folat dosis tinggi selama

kehamilan, namun akan didapat penurunan bermakna pada jumlah persalinan

prematur, sehingga bersifat menguntungkan bagi kesehatan masyarakat.

Ditemukan bahwa usia kehamilan akan bertambah 0,3 minggu dan berat badan

bayi saat lahir 37 g lebih tinggi pada kelompok yang mendapat asam folat

dibandingkan kelompok yang mendapat plasebo. Jumlah persalinan prematur

secara bermakna juga lebih rendah dibanding kelompok plasebo, yaitu 76%

dibanding 11,8%, tetapi tidak ada perbedaan bermakna pada bayi dengan berat

badan lahir rendah. Pemberian asam folat tunggal pada trimester ketiga

menyebabkan pemanjangan usia kehamilan sebesar 0,6 minggu dan penurunan

lebih bermakna pada jumlah persalinan prematur (4,8%) (Czeizel dkk,2010 ).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Fitranti dkk pada tahun 2007 juga

menunjukkan bahwa tingkat asupan asam folat dan zink merupakan variabel

bermakna yang mempengaruhi berat badan lahir (Fitranti,2007).

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Watanabe dkk pada tahun 2008

menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

asam folat tidak menjadi indikator yang mempengaruhi berat badan lahir

(Watanabe dkk, 2008 ). Hal yang sama juga terjadi pada penelitian yang

(8)

5

asam folat, zink, serta vitamin A tidak berpengaruh terhadap panjang dan berat

badan lahir ( Wahyuni,2004 ).

Hal tersebut menunjukkan bahwa belum ada keseragaman hasil yang

menunjukkan apakah asam folat, zink, dan vitamin A memiliki pengaruh

terhadap berat badan lahir. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah

ada hubungan antara asupan asam folat, zink dan vitamin A ibu hamil

trimester III terhadap berat badan lahir di kabupaten Padang Pariaman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di latar belakang, rumusan masalah pada

penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara asupan asam folat, zink dan

vitamin A ibu hamil trimester III terhadap berat badan lahir di kabupaten

Padang Pariaman.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara asupan asam folat, zink dan vitamin A ibu hamil

trimester III terhadap berat badan lahir di kabupaten Padang Pariaman.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui distribusi frekuensi asupan asam folat, zink dan vitamin A

ibu hamil trimester III di kabupaten Padang Pariaman

2. Mengetahui distribusi frekuensi berat badan lahir di kabupaten Padang

(9)

6

3. Mengetahui hubungan asupan asam folat ibu hamil trimester III

terhadap berat badan lahir di kabupaten Padang Pariaman

4. Mengetahui hubungan asupan zink ibu hamil trimester III terhadap

berat badan lahir di kabupaten Padang Pariaman

5. Mengetahui hubungan asupan vitamin A ibu hamil trimester III

terhadap berat badan lahir di kabupaten Padang Pariaman

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

1. Data yang diperoleh selama penelitian menjadi pembaharuan data

dan data primer untuk penelitian selanjutnya

2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa

sebagai peneliti dan bagi pembaca lainnya.

1.4.2 Manfaat Masyarakat

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

masyarakat tentang hubungan antara asupan asam folat, zink, dan vitamin

Referensi

Dokumen terkait

[3] SatishChinchanikar, S.K Choudhury, “Evaluation of Chip Tool Interface Temperature: Effect of Tool Coating and Cutting Parameters during Turning Hardened AISI

Pencampuran dengan berbagai zat tambahan tersebut dapat bewariasi sesuai dengan kehendak pembuat dan umumnya yang didasarkan pada berbagai permintaan konsumen atau dapat

AND WHEREAS under Article IV of the Agreement it is provided that amendments may be made to the Agreement and the Rules subject to the acceptance of all the contracting parties..

Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) unsur struktural novel Weton (Bukan Salah Hari) yang meliputi tema yaitu kepercayaan masyarakat jawa tentang

PINI WIJAYANTI. Sistem pertanian di Indonesia berorientasi pada peningkatan hasil produksi dengan penggunaan input eksternal sehingga menyebabkan ketergantungan petani terhadap

Geographical area: Asia; Southern Asia; Indian Ocean; South Asian Seas; South-Eastern Asia; East Asian Seas; North Pacific Title (English): Agreem ent for the Establishm ent of a

Apabila dibedakan berdasarkan usahataninya, maka biaya total per hektar dan per kg output per musim tanam usahatani padi organik yang dikeluarkan petani penggarap lebih

Selama praktikan melaksanakan PKL di Koperasi Pegawai Maritim (KOPEGMAR), praktikan menemukan masalah yaitu adanya pengendalian internal yang dilakukan koperasi pegawai