• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DI KELAS IV SD NEGERI 10C1783 SAENTIS T.A. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DI KELAS IV SD NEGERI 10C1783 SAENTIS T.A. 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

-

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyusun Skripsi yang berjudul “ Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Dengan Sains Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Di Kelas IV SD Negeri 101783 Saentis

T.A 2011/2012” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Terima kasih tidak terhingga kepada Ayahanda Saladin, SP.D dan Ibunda Khairul Jannah yang memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai,

pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta do’a yang tulus dan tidak

pernah berhenti.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I

4. Bapak Drs.Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II

5. Bapak Drs.Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar

(6)

-

7. Bapak Drs. Ramli Sitorus, , M.Ed, M.Pd, Ibu Dra Eva Betty.S, M.Pd, DAN Bapak Drs Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis.

9. Ibu Rastiliana, S.Pd. MM selaku kepala sekolah SD Negeri 101783 Saentis, dan Ibu Rosnah Hasibuan selaku guru kelas IV yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut

10.Buat keluarga saya, adinda Fatmah, adinda Khairunnisa, adinda aisa, dan adinda Rizki Apriansyah. Terima kasih telah banyak memberikan do’a dan motivasi sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.

11.Terima kasih kepada suami ku tercinta Rudi Syahputra yang telah memberikan kasih sayang yang tulus sehingga aq dapat menyelesaikan skripsi ini sampai tuntas.

12.Terima Kasih Kepada Teman-teman geng F4 yaitu: Darlina Pane, Tati Erlina Pohan, dan teman-teman seperjuangan Tania Falilah Panjaitan, Tonang Tanjung, dan Afni Melinda. Serta seluruh teman-teman mahasiswa PGSD kelas I angkatan 2008

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(7)

ABSTRAK

THOIBAH ULIYA, NIM 108313370. “Upaya Meningkatkan Motivasi

Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Di Kelas IV SD Negeri 10c1783 Saentis T.A. 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101783 Saentis, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika materi bangun ruang kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas IV SD.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang Tahun Ajaran 2011-2012. Penentuan kelas ini diambil berdasarkan hasil pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti dan peneliti melihat rendahnya motivasi belajar sains siswa khususnya pada materi energi bunyi, serta kurangya media dalam pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siswa dikelas ini serta guru kurang bervariasi menggunakan metode dan kurangnya minat belajar siswa pada pelajaran sains. Pelaksanaan PTK dilakukan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket, angket diberikan sebanyak 30 pertanyaan berbentuk daftar checklist. Angket diberikan sebanyak 3 kali yaitu kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Sedangkan observasi meliputi akitivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan motivasi belajar sains siswa pada materi bangun ruang kubus dan balok. Hasil penelitian menunjukkan pada saat kondisi awal sebelum dilakukan tindakan diperoleh dari 32 orang siswa, hanya 1 siswa (3,12%) yang (31,25%) yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Pada sikus II diperoleh 29 siswa (90,62%) yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, 3 siswa (9,37%) yang memiliki motivasi belajar sedang. Jadi dapat dikatakan pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat pesat. Kemudian hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 57,5 tergolong rendah, pada siklus I pertemuan 2 diperoleh skor 72,5 tergolong cukup. Dan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil observasi kegiatan mengajar guru sebesar 82,5 tergolong baik dan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 91,77 tergolong sangat baik.

(8)

DAFTAR ISI

1.2Indentifikasi Masalah ………. 4

1.3Pembatasan Masalah ……….. 4

2.1.2 Indikator Motivasi Belajar ……… 9

2.1.3 Jenis Motivasi ………... 9

2.1.4 Fungsi Motivasi Belajar ……… 11

2.1.5 Bentuk Dan Cara Mengembangkan Motivasi Belajar ………. 12

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 13

2.1.7 Hakikat Pembelajaran Matematika ……….. 14

2.1.8 Mengenal Bangun Ruang Sederhana ………... 14

2.1.9 Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ………... 17

2.2 Kerangka Berpikir ……….. 23

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ………. 25

4.1.1 Deskripsi Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……… 37

4.1.2 Deskripsi Siklus I ………. 40

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ……… 58

c. Tahap Pengamatan ……… 60

d. Tahap Refleksi ……….. 70

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 76

5.1 Kesimpulan ………. 76

5.2 Saran ……… 78

DAFTAR PUSTAKA ………... 82

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……….. 35 Tabel 4.1 Hasil Persentase Nilai Angket Pada Kondisi Awal ………... 39 Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan I …. 47 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I …. 48 Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan II …. 51 Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II… 53 Tabel 4.6 Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siklus I ………. 54 Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I …. 60 Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan I…. 63 Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II….. 66 Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II Pertemuan II.. 67 Tabel 4.11 Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siklus II ………. 68 Tabel 4.12 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II.. 70 Tabel 4.13 Hasil Persentasi keseluruhan Skor Angket Siswa ……….. 73 Tabel 4.14 Rekap Perubahan Tingkat Motivasi Belajar Siswa dari Kondis Awal,

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Guru menyampaikan materi energi bunyi ……… 41

Gambar 4.2 Guru membagikan lks ………... 43

Gambar 4.3 Siswa sedang berdiskusi kelompok ………... 44

Gambar 4.4 Guru membimbing diskusi kelompok ………. 44

Gambar 4.5 Siswa mengerjakan hasil kerja kelompok ……… 45

Gambar 4.6 Guru memberikan penghargaan pada siswa ……… 46

Gambar 4.7 Guru menjelaskan materi ... 50

Gambar 4.8 Guru membagikan soal ………... 50

Gambar 4.9 Siswa belajar kelompok ………... 50

Gambar 4.10 Guru membimbing siswa ………... 59

Gambar 4.11 Siswa mengerjakan hasil kerja kelompok ... 59

Gambar 4.12 Guru memberikan penghargaan kepada siswa ... 60

Gambar 4.13 Siswa mengerjakan tugas kelompok ... 65

Gambar 4.14 Guru memberika tes ... 65

Gambar 4.15 Guru memberikan hadiah ... 66

Gambar 1 : Grafik observasi motivasi belajar siswa ………... 72

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………. 83

Lampiran 2 Renncana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………. 93

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ………... 103

Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ………. 107

Lampiran 5 Observasi Aktivitas Belajar Siswa ……… 111

Lampiran 6 Daftar Cheklist Persiswa Pada Tahap Observasi Siklus I …… 112

Lampiran 7 Daftar Cheklist Persiswa Pada Tahap Observasi Siklus II ….. 113

Lampiran 8 Rekapitulasi Analisa Motivasi Belajar Siswa ( Angket I) …… 114

Lampiran 9 Rekapitulasi Analisa Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I …. 115 Lampiran 10 Rekapitulasi Analisa Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II … 116 Lampiran 11 Angket Motivasi Belajar ………... 117

Lampiran 12 Daftar Nama-Nama Kelompok Siswa Kelas IV ……….. 118

(13)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajarai oleh setiap siswa, dari jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Bidang studi matematika penting untuk dipelajari karena matematika merupakan mata pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analistis, daya ingat, rasio, dan awal pembentukan logika dalam anak berhitung.

Tetapi sebagian siswa banyak yang menganggap bahwa guru matematika pada dasarnya dalam mengajar selalu serius, sehingga pada saat pelajaran matematika siswa tidak semangat dan takut untuk mempelajarinya. Hal ini mengakibatkan pembelajaran berlangsung tidak efektif, sehingga sulit untuk memotivasi siswa dalam belajar matematika.

Bukan hanya itu saja banyak siswa yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit dan menakutkan. Kebanyakan siswa, kecuali memang secara alami sudah senang terhadap matematika, perlu diberi rangsangan melalui teknik dan cara pengajaran yang tepat agar senang terhadap matematika. Mengingat pelajaran matematika harus diajarkan karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa, membaca dan menulis.

(14)

2

terlihat dari motivasi belajar siswa masih rendah yaitu dari jumlah siswa 40 orang yang termotivasi belajarnya hanya 25% (10 orang) saja, selebihnya 75%(30 orang) belum termotivasi. Hal ini disebabkan karena guru cenderung menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam mengajarkan matematika, yang mengakibatkan siswa bekerja secara prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran dimana aktivitas pembelajaran hanya berpusat pada guru sedangkan siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru sehingga siswa merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal ini dapat terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan, kalaupun ada siswa yang bertanya hanya dilakukan oleh siswa yang sama. Kemudian dapat dilihat juga dari sikap siswa kurang tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa kurang menunjukkan minat yang tinggi terhadap pelajaran yang diberikan, kurangnya kemandirian untuk menguasai materi pelajaran, kurangnya kekreatifan siswa dalam mencari dan memecahkan soal-soal, kurangnya hasrat untuk belajar terutama pada maata pelajaran matematika. Oleh sebab itulah peserta didik berperilaku menyimpang pada saat proses belajar mengajar berlangsung karena ada siswa yang ribut di dalam kelas, mengganggu teman, bahkan ada siswa yang mengantuk pada saat guru menjelaskan. Dalam hal ini berarti guru kurang mampu dalam menyampaikan pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Selain itu penggunaan media/alat peraga yang jarang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa.

(15)

3

pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi, tidak hanya menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional. Guru di dalam membelajarkan siswanya tidaklah hanya bertindak sebagai pemberi materi atau juga sebagai sumber pembelajaran yang hanya akan menimbulkan pembelajaran searah saja. Akan tetapi selain sebagai penyampai materi guru haruslah bertindak sebagai motivator, yaitu selalu memberi dorongan kepada siswanya untuk tertarik, terdorong dan mampu berbuat.

Salah satu model pembelajaran yang menuntut keaktifan seluruh siswa adalah model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) yang mengkombinasikan belajar individu dan kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dimana siswa terlebih dahulu bekerja secara individu dalam menyelesaikan tugas dan kemudian dibawa kekelompok-kelompok lainnya terbentuk secara heterogen dan terdiri dari 6-7 siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dirancang untuk membantu kesulitan belajar siswa dan lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah.

Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika saat proses pembelajaran berlangsung khususnya pada materi bangun ruang.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas IV SD Negeri 101783

(16)

4 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :

1. Kurangnya motivasi belajar siswa untuk belajar matematika.

2. Siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan.

3. Pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional (kurang bervariasi) sehingga pembelajaran kurang menarik dan cenderung membosankan

4. Siswa bersikap pasif sewaktu pembelajaran berlangsung.

5. Guru kurang memahami model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi

1.3 Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana dan lebih focus melakukan penelitian ini, peneliti perlu membatasi masalah penelitiannya yakni : Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika materi sifat-sifat kubus dan balokkelas IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas IV SD Negeri 101783 Saentis Tahun Ajaran 2011-2012.

1.4 Rumusan Masalah

(17)

5

pelajaran matematika materi sifat-sifat kubus dan balok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas IV SD Negeri 101783 Saentis Tahun Ajaran 2011-2012?’’

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika materi sifat-sifat kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas IV SD Negeri 101783 Saentis Tahun Ajaran 2011-2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian ini diharapkan memepunyai manfaat sebagai berikut : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Bagi Guru

(18)

6 3. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI) dalam pembelajaran matematika.

4. Bagi Peneliti

Sebagai acuan nantinya dalam praktek mengajar untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI)

5. Bagi Peneliti lain

(19)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi bangun ruang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif bersama teman kelompoknya sehingga siswa tertantang untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan mendapatkan nilai yang maksimal dalam belajar.

2. Dari hasil observasi motivasi belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan belajar siswa diantaranya:

(20)

77

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal, angka motivasi klasikal diperoleh 3,12% atau 1 orang dari 32 orang siswa yang mendapat motivasi tertinggi. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi berdasarkan hasil angket diperoleh bahwa tidak ada motivasi belajar siswa yang tergolong rendah (0%), 3 orang siswa tergolong sedang dan 29 orang siswa (90,62%) tergolong tinggi.

4. Dari hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 57,5 tergolong rendah, pada siklus I pertemuan 2 diperoleh skor 72,5 tergolong cukup. Dan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil observasi kegiatan mengajar guru sebesar 82,5 tergolong baik dan pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 91,77 tergolong sangat baik.

(21)

78 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti memberikan beberapan saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, disarankan agar menghimbau guru-guru untuk menghindari pembelajaran konvensional (tidak bervariasi) dengan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan seperti pembelajaran kooperatif tipe TAI.

2. Bagi guru, disarankan agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran sains agar siswa aktif dan tidak bosan dalam belajar. 3. Bagi peneliti lain, disarankan agar melakukan penelitian tentang penerapan

Referensi

Dokumen terkait

Selulosa asetat sangat diperlukan dalam proses pembentukan nano serat dalam bentuk larutan pada proses electrospinning. 3 Selulosa asetat adalah bahan kristal

[r]

Didalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan penilaian

PERAN GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN 2013.. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan terak sebagai pengganti agregat kasar terhadap berat jenis dan kuat tekan beton, mengetahui kuat

Lampiran 1. Angket Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... Pedoman Dan Hasil Wawancara Guru dan Siswa ... Lembar Validasi Kelayakan Modul Oleh Ahli Modul dan Praktisi... Hasil

Pengembangan media pembelajaran fisika pembelajaran berbasis multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa dibuat dengan mengikuti langkah yang

(2009), media kromogenik α -MUG dan DFI menunjukkan performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan EsPM karena media tersebut tidak dapat mendeteksi 3 koloni positif C.